32
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dilingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis mikroba yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak. Secara alami bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam populasi tersebut terdapat banyak macam dan jenis bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan murni. Secara alamiah, mikroba terdapat dalam bentuk campuran dari berbagai jenis. Sebagai contoh, berbagai jenis mikroba di dalam makanan, tanah, air, udara, sampah dan sebagainya. Untuk mempelajari sifat-sifat dari masing-masing mikroba, termasuk sifat pertumbuhannya, morfologi dan sifat fisiologinya masing-masing harus dipisahkan satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk suatu kultur murni yaitu

Isolasi mikroba

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isolasi mikroba

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dilingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis mikroba yang sangat

beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak. Secara alami bakteri akan ditemukan

dalam populasi campuran, dimana dalam populasi tersebut terdapat banyak macam dan

jenis bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam keadaan

murni.

Secara alamiah, mikroba terdapat dalam bentuk campuran dari berbagai jenis.

Sebagai contoh, berbagai jenis mikroba di dalam makanan, tanah, air, udara, sampah dan

sebagainya. Untuk mempelajari sifat-sifat dari masing-masing mikroba, termasuk sifat

pertumbuhannya, morfologi dan sifat fisiologinya masing-masing harus dipisahkan satu

dengan yang lainnya sehingga terbentuk suatu kultur murni yaitu suatu biakan yang terdiri

dari sel-sel dari satu species atau suatu galur mikroba. Sehingga mudah diamati.

Kegiatan-kegiatan dalam penanaman dan pembiakan bakteri disebut inokulasi dan isolasi.

Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan

segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan teknik

aseptic untuk mempertahankan kemurnian biakan selama pemindahan berulang kali.

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair ataupun padat.

Dalam melakukan isolasi mikroba, terlebih dahulu kita harus memperhatikan alat-

alat yang digunakan apakah sudah steril, agar tidak terkontaminasi oleh udara luar yang

dapat merangsang pertumbuhan mikroba yang tidak kita inginkan pada suatu medium.

Untuk tujuan tersebut digunakan media aseptis untuk mencegah kontaminasi.

Page 2: Isolasi mikroba

Penanaman mikroba merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari satu

medium ke medium lainnya. Pada percobaan ini dilakukan penanaman dan isolasi dari

mikroba dengan memindahkan mikroba dari suatu medium ke medium lain secara aseptis

sehingga diperoleh biakan yang lain dan juga melihat mikroba yang terdapat pada air

cucian piring.

I.2 Maksud dan Tujuan

I.2.1 Maksud Percobaan

Mengetahui dan mengenal cara inokulasi dan isolasi mikroba pada

medium tertentu.

I.2.2 Tujuan Percobaan

Mengisolasi mikroorganisme dari udara bebas di tempat orang lalu lalang

dengan menggunakan cawan petri, dengan menggunakan medium PDA.

Menginokulasi bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans dari

biakan murni ke medium yang sesuai dengan metode agar tegak dan agar

miring serta cawan petri.

Mengisolasi mikroorganisme yang berasal dari air cuci piring dengan

menggunakan medium PDA.

Page 3: Isolasi mikroba

I.3 Prinsip Percobaan

Pengisolasian mikroorganisme dari udara bebas di tempat orang lalu lalang dengan

menggunakan cawan petri, dengan menggunakan medium NA, dimana cawan petri

yang telah berisi medium NA diletakkan di tempat orang lalu lalang, kalu diamati

bentuk pertumbuhan mikroba setelah diinkubasi pada suhu 37 0C selama 1 x 24 jam..

Penginokulasian bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans dari

biakan murni ke medium NA, NB dan PDA dengan metode agar tegak dan agar

miring serta cawan petri dan diamati bentuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus

aureus setelah diinkubasi pada suhu 37 0C selama 1 x 24 jam dan jamur Candida

albicans setelah diinkubasi pada suhu 37 0C selama 3 x 24 jam.

Pengisolasian mikroorganisme dari substrat cair yaitu air cuci piring dengan

menggunakan medium NA dimana sampel dituang lebih dahulu sebelum medium

(metode tuang) dan diamati bentuk pertumbuhan mikroba setelah diinkubasi pada

suhu 37 0C selama 1 x 24 jam.

Page 4: Isolasi mikroba

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

Penanaman bakteri merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari suatu

medium ke medium baru. Dilingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis

mikroba yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak. Secara alami

bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran, dimana dalam populasi tersebut

terdapat banyak macam dan jenis bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini

ditemukan dalam keadaan murni. Untuk dapat mempelajari sifat-sifat biakan, morfologi

dan sifat faalinya maka mikroba yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti

bahwa harus diperoleh biakan murni yang hanya mengandung satu macam bakteri (1).

Secara alamiah, mikroba terdapat dalam bentuk campuran dari berbagai jenis.

Sebagai contoh, berbagai jenis mikroba di dalam makanan, tanah, air, udara, sampah dan

sebagainya. Untuk mempelajari sifat-sifat dari masing-masing mikroba, termasuk sifat

pertumbuhannya, morfologi dan sifat fisiologinya masing-masing harus dipisahkan satu

dengan yang lainnya sehingga terbentuk suatu kultur murni yaitu suatu biakan yang terdiri

dari sel-sel dari satu species atau suatu galur mikroba. Untuk tujuan ini digunakan medium

yang telah disterilisasi , baik berupa medium cair maupun medium padat, dan dilakukan

secara aseptis untuk mencegah kontaminasi. Kegiatan-kegiatan dalam penanaman dan

pembiakan bakteri disebut inokulasi dan isolasi (2).

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam keadaan cair atau padat. Dalam

biakan cair, mikroorganisme menunjukkan ciri pertumbuhan tersendiri. Kekeruhan dalam

kaldu terjadi akibat pertumbuhan mikroorganisme. Jumlah mikroorganisme yang

Page 5: Isolasi mikroba

diperlukan cukup banyak agar kaldu terlihat keruh (lazimnya sekitar 106 sel/ml) Bila

pertumbuhan mikroorganisme menumpuk maka di bagian dasar tabung akan terlihat

sedimen. sebaliknya, bila pertumbuhan mikroorganisme ini sedikit maka terlihat sebagai

partikel berupa lapisan tipis pada permukaan, Kadangkala pertumbuhan dalam kaldu

merupakan gabungan dari kekeruhan, sedimen, pelikel (3).

Beberapa prosedur dan tipe-tipe peralatan digunakan dalam laboratorium untuk

melakukan proses isolasi, penanaman dan perkembang biakan pada mikroorganisme,

mengingat bahwa kultur murni mikroba memerlukan kemampuan khusus secara biologis

dan pengamatan pada aktivitas kimia mikroba maka prosedur-prosedur yang telah ada

dirancang untuk menghasilkan biakan murni dan bukannya biakan yang telah terpapar

oleh kontaminasi mikroba lain (4).

Beberapa mikroorganisme merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh

dimana-mana sehingga secara umum dapat dibagi menjadi beberapa spesies. Dalam

proses pemisahan harus dilakukan dengan tepat dan penuh ketelitian. Setelah suatu

medium telah berisi mikroba maka kegiatan identifikasi telah boleh dilakukan (4).

Isolasi bakteri dilakukan dengan menanamkan specimen langsung ke atas

permukaan medium padat (lempeng agar) yang cocok, dan kemudian diinkubasi pada

suhu kamar. Pada keadaan tertentu isolasi dilakukan dari rapat medium atau medium

cair. Isolasi dilakukan sedemikian sehinggga bahan pemeriksaan diencerkan dan pada

akhirnya setelah dibiakkan semalaman, bakteri yang ada dalam spesimen akan tumbuh

sebagai koloni-koloni yang terpisah dari bahan lain (5)

Bila bakteri diinokulasi ke dalam suatu medium yang sesuai dan pada keadaan

yang optimum bagi pertumbuhannya, maka terjadi kenaikan jumlah yang amat tinggi

dalam waktu yang relatif pendek. Pada beberapa spesies, populasi (panen sel terbanyak

Page 6: Isolasi mikroba

yang diperoleh) tercapai dalam waktu 24 jam, populasinya dapat mencapai 10 sampai 15

milyar sel bakteri per mililiter. Perbanyakan seperti ini disebabkan oleh pembelahan sel

yang terjadi secara aseksual (6).

Page 7: Isolasi mikroba

II.2 Klasifikasi Mikroba

1. S. Aureus

Kingdom : Prokaryotae

Devisi : Gracidicotes

Class : Scotabacteria

Ordo : Eubacterials

Famili : Micrococcaceae

Genus : Staphylococcus

Species : Staphylococcus aureus

2. Candida albicans

Kingdom : Plantae

Devisi : Fungi

Class : Deuteromycetes

Ordo : Candidales

Famili : Candidaceae

Genus : Candida

Species : Candida albicans

Page 8: Isolasi mikroba

II.3 Prosedur Kerja

1. Inokulasi mikroba dari biakan murni

a. Medium agar tegak

Medium NA dipanaskan dan dimasukkan dalam tabung reaksi dan dibiarkan

memadat dalam keadaan tegak.

Setelah agak memadat, diambil biakan murni bakteri dan jamur dengan

menggunakan ose lurus yang telah disterilkan

Ose tersebut kemudian ditusukkan kedalam medium agar tegak sehingga 2/3

tinggi medium

Ditutup dengan kapas dan diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37 0C

b. Medium agar miring

Medium NA dipanaskan dan dimasukkan dalam tabung reaksi dan dipadatkan

dalam keadaan miring.

Setelah agak memadat, diambil biakan bakteri dan jamur dengan

menggunakan ose bulat yang telah disterilkan

Ose tersebut kemudian ditgoreskan sepanjang medium dengan berbentuk zig-

zag.

Ditutup dengan kapas dan diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37 0C

c. Medium cair

Diambil medium NB dan dimasukkan dalam tabung reaksi.

Diambil biakan bakteri dan jamur dengan menggunakan ose bulat yang telah

disterilkan

Ose tersebut kemudian dimasukkan kedalam medium lalu dikocok perlahan

pada medium tersebut.

Page 9: Isolasi mikroba

Ditutup dengan kapas dan diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37 0C

2. Isolasi mikroba diudara bebas

Medium TEA dipanaskan dan dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan

memadat.

Medium TEA dibiarkan di udara terbuka tempat orang lalu lalang selama 15 menit

Setelah 15 menit, cawan petri ditutup lalu dibungkus kertas untuk kemudian

diinkubasi secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

3. Isolasi mikroba sampel substrat cair (irr cuci piring, air danau dan air sumur)

Metode tuang

Medium TEA dipanaskan dan dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan

memadat.

Setelah medium memadat, dimasukkan substrat cair kemudian dihomogenkan

dengan cara cawan petri diputar perlahan membentuk angka 8

Setelah homogen, cawan petri dibungkus kertas untuk kemudian diinkubasi

secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

Page 10: Isolasi mikroba

Metode sebar

substrat cair dimasukkan dalam cawan petri kemudian dimasukkan medium TEA

dipanaskan dan dihomogenkan dengan cara cawan petri diputar perlahan

membentuk angka 8, dibiarkan memadat.

Setelah medium memadat, cawan petri dibungkus kertas untuk kemudian

diinkubasi secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

4. Isolasi mikroba dari rambut

Medium TEA dipanaskan dan dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan

memadat.

Setelah medium memadat, dimasukkan rambut kemudian dihomogenkan dengan

cara cawan petri diputar perlahan membentuk angka 8

Setelah homogen, cawan petri dibungkus kertas untuk kemudian diinkubasi

secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

5. Isolasi mikroba dari epidermis kulit

Medium TEA dipanaskan dan dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan

memadat.

Setelah medium memadat, jari disentuhkan kedalam medium.

Cawan petri dibungkus kertas untuk kemudian diinkubasi secara terbalik selama 1

x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

BAB III

METODE KERJA

Page 11: Isolasi mikroba

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

Cawan petri

Erlenmeyer

Inkubator aerob

Lampu spritus

Ose bulat

Ose lurus

Rak tabung

Spoit

Tabung reaksi

III.1.2 Bahan

Alkohol 70 %

Aquadest

Biakan murni bakteri Staphylococcus aureus

Biakan murni jamur Candida albicans

Kapas

Medium NA, NB, PDA dan TEA.

Substrat cair (Air cucian piring Jasbog)

III.2 Cara Kerja

1. Isolasi mikroba diudara bebas

Medium TEA dipanaskan dan dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan

memadat.

Page 12: Isolasi mikroba

Medium TEA dibiarkan di udara terbuka tempat orang lalu lalang selama 15 menit

Setelah 15 menit, cawan petri ditutup lalu dibungkus kertas untuk kemudian

diinkubasi secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

2. Isolasi mikroba dari air cuci piring

Metode tuang

Medium TEA dipanaskan dan dimasukkan dalam cawan petri dan dibiarkan

memadat.

Setelah medium memadat, dimasukkan air cuci piring kemudian dihomogenkan

dengan cara cawan petri diputar perlahan membentuk angka 8

Setelah homogen, cawan petri dibungkus kertas untuk kemudian diinkubasi

secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

Metode sebar

Air cuci piring dimasukkan dalam cawan petri kemudian dimasukkan medium TEA

dipanaskan dan dihomogenkan dengan cara cawan petri diputar perlahan

membentuk angka 8, dibiarkan memadat.

Setelah medium memadat, cawan petri dibungkus kertas untuk kemudian

diinkubasi secara terbalik selama 1 x 24 jam

Diamati pertumbuhan koloni mikrobanya setelah 1 x 24 jam.

3. Inokulasi mikroba dari biakan murni

a. Medium agar tegak

Medium NA dipanaskan dan dimasukkan dalam tabung reaksi dan dibiarkan

memadat dalam keadaan tegak.

Page 13: Isolasi mikroba

Setelah agak memadat, diambil biakan murni bakteri Staphylococcus aureus

dan jamur Candida albicans dengan menggunakan ose lurus yang telah

disterilkan

Ose tersebut kemudian ditusukkan kedalam medium agar tegak sehingga 2/3

tinggi medium

Ditutup dengan kapas dan diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37 0C

b. Medium agar miring

Medium NA dipanaskan dan dimasukkan dalam tabung reaksi dan dipadatkan

dalam keadaan miring.

Setelah agak memadat, diambil biakan bakteri Staphylococcus aureus dan

jamur Candida albicans dengan menggunakan ose bulat yang telah disterilkan

Ose tersebut kemudian ditgoreskan sepanjang medium dengan berbentuk zig-

zag.

Ditutup dengan kapas dan diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37 0C

c. Medium cair

Diambil medium NB dan dimasukkan dalam tabung reaksi.

Diambil biakan bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans

dengan menggunakan ose bulat yang telah disterilkan

Ose tersebut kemudian dimasukkan kedalam medium lalu dikocok perlahan

pada medium tersebut.

Ditutup dengan kapas dan diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu 37 0C

Page 14: Isolasi mikroba

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan

A. Isolasi Mikroorganisme

No Sampel Bentuk

Koloni

Sudut Elevasi Tepian Struktur Dalam

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Air cuci piring

Air danau

Air suling

Air sumur

Rambut steril

Rambut tidak

steril

Sentuhan jari

Tanah dekat

sumur

Tempat lalu

lalang

Udara terbuka

W C

Finely granular

Irreguler

Circular

Irreguler

Circular

Circular

Amuboid

Turoid

Irregular &

Circular

Myceloid

Myceloid

Conveks rugose

Effuse

Conveks rugose

Papilate

Effuse

Effuse

Raised

Limbunate

Conveks rugose

Conveks rugose

Conveks rugose

Lobate

Lobate

Entire

Entire

Entire

Berombak

Undulate

Entire

Undulate

Lacerate

Lacerate

Transparan

Opaque

Transparan

Opaque

Opaque

Opaque

Opaque

Transparan

Opaque

Opaque

Transparan

Page 15: Isolasi mikroba

B. Inokulasi Biakan Murni

No Mikroba Med. Agar

Tegak

Med. Agar Miring Medium Cair

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

E. coli

R. digosphorus

Basillus cereus

Penicillium

Bacillus sublitis

S. cerevisae

Mycobacterium

Aspergillus niger

Proteus vulgaris

Mucor javanicus

S. aureus

Candida albicans

Acetobacter aceti

Mucor plumbens

Echinolate

Beaded

Rhizoid

Villous

Echinolate

Beaded

Echinolate

Beaded

Arborescens

Filliform

Rhizoid

Villous

Villous

Villous

Effuse

Spreading

Spreading

Effuse

Effuse

Effuse

Spreading

Plumose

Effuse

Effuse

Beaded

Effuse

Effuse

Effuse

Kuning keruh, tdk ada

endapan

Jernih, tdk ada endapan

Jernih, ada endapan

Jernih, ada endapan

Kuning, ada endapan

putih

Kuning, tidak ada

endapan

Kuning, ada endapan

Keruh, putih

Kuning, ada endapan

Jernih, putih

Kuning, ada endapan

Keruh, ada endapan

Kuning keruh, tdk ada

endapan

Keruh, tdk ada endapan

Page 16: Isolasi mikroba

BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan inokulasi bakteri Staphylococcus aureus dan jamur

Candida albicans dengan tiga metode yaitu dengan menggunakan medium agar tegak,

medium agar miring dan medium cair, sehingga dapat diperoleh bentuk bakteri yang berbeda-

beda. Medium yang digunakan untuk bakteri adalah NA untuk medium padat dan NB untuk

medium cair dan untuk jamur adalah PDA.

NA dan NB adalah media yang digunakan untuk menumbuhka bakteri. NB (Nutrian

Broth) dan NA (Nutrien Agar) mempunyai komposisi zat yang hampir sama. Yang

membedakan NB dengan NA adalah adanya agar. Pada NA digunakan agar sebagai

pemadat. Kedua medium ini biasanya digunakan untuk membiakkan bakteri karena

mengandung pepton sebagai sumber N2, dan kaldu yang mengandung garam-garam mineral

yang cocok untuk pertumbuhan bakteri.

PDA (Potato Dextrosa Agar) merupakan medium organik yang konsistensinya padat

karena mengandung agar. PDA biasanya digunakan untuk membiakkan jamur karena

mengandung karbohidrat yang diperlukan oleh jamur sebagai sumber nutrisi. Pada medium ini

kentang berfungsi sebagai sumber karbohidrat sedangkan dekstrosa berfungsi sebagai

sumber energi dan karbon. Agar hanya berfungsi sebagai pamadat.

A. Inokulasi pada media tegak

Page 17: Isolasi mikroba

Pada Staphylococcus aureus bentuk koloninya adalah rhizoid sedangkan pada

Candida albicans bentuk koloninya villous.

B. Inokulasi pada medium miring

Pada Staphylococcus aureus bentuk koloninya adalah beaded sedangkan pada

Candida albicans bentuk koloninya effuse.

C. Inokulasi pada medium cair

Pada Staphylococcus aureus medium menjadi berwarna kuning dan ada sedikit

endapan sedangkan pada Candida albicans medium berwarna keruh dan terdapat

endapan.

D. Isolasi mikroba

Isolasi Mikroba dari udara (tempat lalu lalang)

Mikroba yang diisolasi dari udara bentuknya bulat, berserat seperti benang-

benang dan diduga jamur namun pada bagian lain, terlihat terdapat bagian yang

permukaan licin dan berwarna sedikit kekuning-kuningan dan diduga merupakan koloni

bakteri.

Isolasi mikroba dari substrat cair yaitu air cuci piring

Mikroba yang diisolasi dari air cuci piring memiliki bentuk koloni finely granular

dengan sudut elevasi conveks rugose. Tepiannya berbentuk lobate dan struktur dalamnya

transparan. Isolasi ini dilakukan dengan menggunakan metode sebar dan metode tuang.

Page 18: Isolasi mikroba

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan :

Bentuk-bentuk koloni mikroba berbeda pada setiap jenis medium tempat tumbuhnya.

Pada medium tegak, Staphylococcus aureus bentuk koloninya adalah rhizoid

sedangkan Candida albicans bentuk koloninya villous.

Pada medium miring Staphylococcus aureus bentuk koloninya adalah beaded

sedangkan Candida albicans bentuk koloninya effuse.

Pada medium cair Staphylococcus aureus medium menjadi berwarna kuning dan ada

sedikit endapan sedangkan Candida albicans medium berwarna keruh dan terdapat

endapan.

Page 19: Isolasi mikroba

DAFTAR PUSTAKA

1. Lay W. Bibiana, (1994), Analisis Mikroba di Laboratorium, PT RajaGrafindo Persada,

Jakarta

2. Djide, Natsir, M., Drs., (2005), Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar, Unhas,

Makassar

3. Oetomo Hadi, Ratnasari, (1990), Mikrobiologi Dasar dalam Praktek; Tehnik dan Prosedur

Dasar Laboratorium, PT Gramedia, Jakarta.

4. Wistreich and Lechtman, (1976), Laboratory Exercises In Mikrobiology, Glencoe Press,

Baverly Hills

5. Baedah Madjid, I, Sp.MK, (2001), Kuliah Mikrobiologi I, Universitas Hasanuddin,

Makassar.

6. Pelczaer Jr. Michael, dan ECS Chan, (1986), Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas

Indonesia, Jakarta.

7. Tim Dosen Mikrobiologi Umum, (2001), Mikrobiologi Umum dalam Praktek, Universitas

Hasanddin, Makassar.