Upload
tyaa-itu-setyaningsih
View
63
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DARI DAUNKETELA POHON
(Manihot utilissiima Pohl)
1. Tujuan Praktikum
Dapat memahami dan dapat melakukan isolasi flavonoiddari daun ketela pohon.
Dapat memahami dan dapat melaksanakan analisis kualitatif golongan senyawa
tersebut dengan metode kromatografi lapis tipis.
2. Dasar Teori Percobaan
Semua flavonoid, menurut strukturnya, merupakan senyawa induk flavon yang terdapat
berupa tepung putih pada tumbuhan Primula, dan semuanya mempunyai sejumlah sifat yang
sama. Saat ini dikenal sekitar 20 jenis flavonoid.
Flavonoid terutama berupa senyawa yang larut dalam air. Mereka dapat diekstraksi
dengan alkohol 70% dan tetap ada pada lapisan air setelah ekstrak dikocok dengan eter minyak
bumi. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah bila di tambah basa atau
amoniak, jadi flavonoid mudah dideteksi pada kromatogram atau dalam larutan.
Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonyugasi dan karena itu menunjukan
pita serapan kuat pada spektrum UV dan spektrum tampak. Flavonoid umumnya terdapat dalam
tumbuhan, terikat pada gula sebagai glikosida dan aglikon flavonoid.
Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran, jarang sekali dijumpai
hanya flavonoid tunggal dalam jaringan tumbuhan. Disamping itu, sering terdapat campuran
yang terdiri atas flavonoid yang berbeda kelas. Antosianin berwarna yang terdapat
dalam daun bunga hampir selalu disertai oleh flavon dan flavonolol tanwarna.
Flavonoid mempunyai rumus umum, C6C3C6.
Flavonoid
(2-phenyl-1,4-benzopyrone)
Aktivitas biologi flavonoid antara lain,
anti kanker : kuersetin, mirisetin
anti oksidant : kuersetin, antosianidin, dan prosianidin
anti inflamasi : apigenin, taksifolin, luteolin, kuersetin
anti alergi : nobeletin, tangeretin
anti hipertensi : prosianidin
anti virus : amentiflavum, skutellarein, kuersetin
Klasifikasi flavonoid umumnya didasarkan atas inti molekul,
*Harbone membagi flavonoid kedalam kelompok
- Antosianin
- Proantosianidin
- Flavonol
- Flavon
- Khalkon dan auron
- Flavanon
- Glikoflavon
- Isoflavon
- Biflavonil
*Berdasarkan warna flavonoid
*Berdasarkan flavonoid major dan flavonoid minor
- flavonoid major : flavon, flavonol, biflavonil
- flavonoid minor : khalkon, dihidrokhalkon, auron, flavanon, flavononol dan isoflavon.
Hampir setiap tumbuhan tingkat tinggi menunjukkan pola khasglikosida flavon dan
flafonol dalam daun atau bunga. Senyawa tersebut merupakan penanda taksom idel dalam
pengkajian masalah penggolongan tumbuhan, penghibridaan, atau fitogeografi. Walaupun
banyak yang dipelajari dengan membandingkan pola bercak flavonoiddalam kromatogram dua
arah dari ekstrak 2 jenis tumbuhan yang berbeda, atau dari populasi tumbuhan, tetapi tetap perlu
diidentifikasi komponen utama yang ada. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan sederetan
cara fitokimia sederhana, dan untuk mempelajari cara ini dianjurkan pertama-tama
pada flavonoid yang sudah dikenal, yaitu rutin yang merupakan glikosida kuersetin.
Rutin atau kuersetin 3-rutinosida pertama kali diisolasi dari Fagopyrum esculentum dan
sampai sekarang tumbuhan ini masih tetap digunakan. Tidak dapat diragukan lagi
bahwa dari semua glikosidakuersetin, rutin paling luas penyebarannya dan mungki terdapat pada
25 % dari flora setempat. Sumber yang mudah diperoleh termasuk bunga Magnolia, Viola,
Aesculus hippocastanum, Nicotiana tabacum (dauntembakau), Rheum, teh, dan Phaseolus
vulgaris. Bahan tumbuhan yang diperoleh dari sumber tersebut di atas harus dikumpulkan da
diekstraksi oleh etanol 95 % panas (jaringan segar) atau etanol 70 % (jaringan kering) selama 30
menit, lalu ekstrak dipekatkan sampai volumenya tinggal sedikit.
Kuersetin merupakan salah satu flavonoid yang banyak terdapat di alam dan diketahui
mampu menghambat enzim sitokrom P-450 yang berperan dalam metabolisme parsetamol. Hasil
penelitian menunjukkan kadar parasetamol dalam darah tidak dipengaruhi oleh dosis kuersetin
yang diberikan. Derajat nekrosis hati karena pemberian parasetamol dosis toksik lebih rendah
pada pemberian kuersetin 750 mg/kg BB (p<0,05). Kuersetin dosis 750 mg/kg BB dapat
menghambat aktivitas sitokrom P-450 yang tinggi karena parasetamol dosis toksik
(p<0,05).Dari hasil penelitian dapat disimpulkan kuersetin dosis 750 mg/kg BB dapat
menurunkan efek hepatotoksik parasetamol, dan menurunkan aktivitas enzim sitokrom P-450.
Kuersetin 3-rutinoside
3. Alat Dan Bahan
a. Alat
- Seperangkat alat infuse ( panic
infuse )
- Erlenmayer 250 ml
- Gelas ukur
- Beaker glass
- Corong gelas
- Corong pisah
- Cawan porselen
- Tabung reaksi
- Flakon lempeng selulosa
b. Bahan
- Serbuk daun ketela pohon
- Air suling
- Amoniak
- Methanol
- HCL 2N
- Natrium sulfat anhydrat
- Asam asetat 15%
- N-butanol
- Pereaksi sitroborat
- KMNO4
4. Cara Kerja
A. Isolasi Glikosida Flavonoid
Dididihkan air pada panc bawah
Timbang ± 40 gr serbuk daun ketela pohon,masukkan ke panc atas + air 240 ml
Panaskan selama 15 menit pada suhu 90°C
Saring dengan corong buchner
Simpan di dalam almari es
B. Hidrolisis Glikosida Flavonoid
saring dengan kertas saring yang telah ditara, jika masih ada padatan
larutkan dengan 10 ml aquades dingin Kristal dioven pada suhu 40 – 50 °C
Ditimbang
- Untuk analisis KLT : 1/3 bagian (sari 1) dilarutkan dalam methanol Rutin
- Untuk Hidrolisis : 1/3 kristal dalam tabung reaksi + 10ml HCL dipanaskan ± 30
menit ( jika menguap ditambah air 5ml ), mulut tabung reaksi ditutup kapas, cairan
dalam tabung reaksi didinginkan/direndam dalam air es dan di ekstraksi dengan eter
2x
-
-
- Fase eter (A) dan (B) digabungkan kemudian disaring +Na2SO4 anhidrat (Sari 2)
- Fase air asam (C) panaskan di water bath (Sari 3)
C. Gambar Alat
Sisa padatan (sari 1)
Fase air asam,diekstraksi lagi dengan eter 25 ml
Fase eter,Aglikon (A)
Fase air asam ,Glikon (C)
Fase eter (B)
erlenmayer
D. Hasil Praktikum
1. Data pengamatan
Plastic + zat = 43,362
Plastic = 1,494
Zat = 41,868
Massa kristal rutin (tidak murni) yang didapat dari 40 gram daun singkong adalah,
Massa vial + rutin = 10,9312 gr???????
Massa vial kosong = 7,9043 gr
Gambar Corong Buncher
Gambar Panci Infus
Massa kristal rutin adalah 10,9312 gr - 7,9043 gr = 3,0269 gr
n Rendemen = [3,0269 gram / 40 gram] x 100%= 7,56%
Hasil pengamatan lempeng KLT dengan sinar UV panjang gelombang 254 nm
E. Pembahasan
Pada praktikum kali ini adalah untuk mengisolasi rutin (flavonoid-3-glikosida) sebagai salah satu jenis glikosida flavonoid(glikosida flavonol) yang terkandung dalam daun singkong/ketelapohon. Glikosida flavonoid termasuk rutin merupakan salah satu metabolit sekunder yang bersifat polar, termasuk kedalam kelompokglikosida O (molekul gula berikatan dengan O-aglikon). Rutin daunsingkong (satu zat aktif) sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik, serta jadi zat pengatur tumbuh tanaman.
Karena sifatnya yang polar maka pengisolasian rutin dilakukan dengan penggunaan pelarut polar yaitu air, dengan penggunaan air yang kemudian dipanaskan membuat semua senyawa polar tertarik bersama filtrate. Hal ini merupakan salah satu kerugian penggunaan air sebagai pelarut karena, banyak sekali komponen-komponen polar yang dapat larut bersama air.
Filtrate yang diperoleh diuapkan hingga didapat filtrate kental dan disimpan dalam lemari pendingin untuk mempercepat pembentukan kristal rutin dan mencegah terjadinya penjamuran. Karena dengan media air memungkinkan timbulnya jamur atau bakteri jika disimpan di suhu ruang.
Endapan yang diperoleh disaring dan dicuci dengan menggunakan etanol dingin dengan maksud agar kemurnian filtrate bertambah dan terbebas dari pengotor-pengotor yang tidak ingin diisolasi, tetapi dengan pencucian ini tidak menyebabkan kristal larut.
Sebagian dari endapan ditambahkan HCl untuk proses hidrolisis dimaksudkan agar glikosida flavonoid rutin terhidrolisis sehingga aglikon flavonoid (kuersetein) terpisah dengan molekul gulanya.Kuersetin ini termasuk aglikon flavonoid (zat bukan gula) yang berdasarkan strukturnya dapat digolongkan menjadi flavonol, kuersetin mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi, antikanker dan antioksidant.
Setelah dihidrolisis, larutan dipartisi dengan pelarut eter dengan menggunakan corong pisah, eter digunakan karena memiliki kepolaran yang sama dengan aglikon flavonoid (kuersetin). Maka seluruh senyawa kuersetin akan tertarik kedalam pelarut eter, ekstraksi dilakukan sebanyak 2 kali untuk memaksimalkan pengisolasian. Seluruh fase eter yang dicampur disaring dengan tambahan Na sulfat anhidrat agar molekul air yang ada dalam eter dapat tertarik, sehingga larutan benar-
benar murni eter dan aglikon flavonoid. Fase eter ini diuapkan dan selanjutnya residu yang ada ditambahkan methanol sebagai pelarut (sari II) untuk dilakukan KLT.
F. Kesimpulan
Rutin merupakan salah satu jenis glikosida flavonoid yang bersifat polar, sehingga dapat diekstraksi dengan pelarut polar, seperti air, methanol atau etanol. Filtrate yang didapat dari hasil penyarian didinginkan untuk mempercepat pembentukan kristal.
Pemisahan aglikon dan glikosidanya dapat dilakukan dengan hidrolisis asam, seperti menggunakan HCl. Akan didapat hasil berupa kuersetin dan glukosa dari hidrolisis rutin.
Analisa dari aglikon dan glikosida ini dapat dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis, dan menggunakan eluen tertentu sesuai dengan kepolaran senyawa yang dianalisa.
G. Daftar Pustaka Mamik Ponco Rahayu ,2011. Petunjuk Praktikum Kimia Produk Alam ,Isolasi
Senyawa Glikosida Flavonoid dari Daun Ketela Pohon (Manihot utillisima,pohl).
Universitas Setia Budi Surakarta .
Harbone, J.B. 1987. Metode Fitokimia penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan terbitan kedua. Bandung: ITB.
Markham, K.R. 1988 .Cara mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB.
Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA PRODUK ALAM
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DARI DAUNKETELA POHON
(Manihot utilissiima Pohl)
DOSEN PENGAMPU : MAMIK PONCO RAHAYU
Silvi Tian Eka C
14082563A
KEL.A/FSTOA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2011