Upload
muhammad-aiyub
View
227
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
h
Citation preview
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 1/14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
1.1.1. Fenomena Jasa Ekspedisi
Dalam bisnis ekspedisi sebagian besar sudah dikenal nama-nama seperti TIKI,
ESL, JNE serta perusahaan yang sudah lama sekali mengurusi jasa pengiriman mulai
surat sampai dengan paket barang yang merupakan satu-satunya perusahaan BUMN yaitu
Pos Indonesia. Selain itu, terdapat nama-nama perusahaan besar berskala global
(Internasional), seperti DHL Express, UPS, TNT Express International, FedEx dan lain -
lain. Banyaknya perusahaan yang bergerak di jasa ekspedisi menyebabkan persaingan
bisnis di pasar jasa kiriman barang dan paket dokumen ini juga ketat. Perusahaan
tersebut berusaha untuk memberikan layanan yang terbaik untuk menarik konsumen yang
sebanyak-banyaknya. Selain menjanjikan pelayanan terbaik, mereka juga berupaya
menghadirkan berbagai produk inovatif jasa layanan pengiriman barang maupun paket
dokumen. Sebagai sebuah peluang usaha, jasa pengiriman barang ini prospeknya juga
masih sangat menjanjikan. Terlebih dengan adanya trend dikalangan perusahaan -
perusahaan besar yang belakangan ini cenderung menyerahkan kepada pihak lain untuk
urusan pengiriman barang hingga penanganan gudang kepada perusahaan logistic dalammata rantai supply chain management (SCM).
Industri jasa pengiriman, kargo, ekspedisi, logistik, jasa angkutan barang dan
sejenisnya mampu memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada pendapatan sebuah
perusahaan. Sehingga tidak heran industri ini kian menjamur, berdasarkan informasi PT
Dataindo Inti Swakarsa (perusahaan yang melakukan survei industri dan menerbitkannya
dalam bentuk data dan informasi keuangan), penyebaran pasar industri ekspedisi atau jasa
pengiriman serta usaha titipan berdasarkan wilayah dapat dilihat pada tabel 1.
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 2/14
2
Tabel 1.1 Penyebaran Pasar Industri Ekspedisi berdasar Wilayah
No. Wilayah Pangsa Pasar (%)
1. Jakarta 36,8
2. Jawa Barat 3,4
3. Jawa Timur 23,2
4. Jawa Tengah 6,1
5. Sumatera 13,9
6. Bali 5,2
7. Sulawesi 3,8
8. Lain-lain 7,6
Sumber: Majalah Bisnis dan Manajemen ’Eksekutif’
Sedangkan meningkatnya jumlah pelaku bisnis ekspedisi ini dapat dilihat pada
Gambar 1.2. Untuk 2006 - 2010 industri ini akan tumbuh 53,35%, dari Rp68 triliun
(2006) menjadi Rp104,4 triliun (2010), atau rata-rata 11% per tahun, hal ini bisa dilihat
dari Gambar 1.3.
Sumber: wartaekonomi.com
Gambar 1.1. Perkembangan Jumlah Perusahaan Ekspedisi
Sumber: wartaekonomi.com
Gambar 1.2. Proyeksi Omzet Industri Ekspedisi
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 3/14
3
Para pelaku industri ekspedisi biasanya terdiri dari kelompok Ekspedisi Muatan
Kapal Laut (EMKL), Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU), dan Ekspedisi Muatan
Kereta Api (EMKA), serta perusahaan freight forwarder pada gambar 1.4. EMKL
merupakan jasa ekspedisi yang paling banyak dimanfaatkan berbagai sektor industri di
Indonesia. Porsi EMKL sekitar 50% dari total industri forwarding/ekspedisi, disusul
EMPU (20%), dan EMKA (20%). Sisanya, 10%, merupakan jasa freight forwarding1.
Sumber: wartaekonomi.com
Gambar 1.3. Segmentasi Produk dan Jasa Industri Ekspedisi
1.1.2. Peran Jasa Ekspedisi Dalam Perekonomian
Jasa pengiriman barang (ekspedisi), memiliki peranan penting dalam menunjang
kelancaran perekonomian nasional. Pentingnya jasa ekspedisi tercermin pada sarana
dalam menunjang distribusi dan transportasi, sehingga dapat memperlancar arus barang.
Dalam menghadapi globalisasi dan era perdagangan bebas, perananan perusahaan
ekspeditur yang mempunyai nilai lebih dalam jasa logistik dan mata rantai distribusi
barang semakin lebih penting lagi bagi para industri, perusahaan maupun individu yang
mempunyai ketergantungan besar terhadap kecepatan dan ketepatan yang diperuntunkan
kepada penerima barang.
Karena jasa ekspedisi sebagai salah satu sektor industri logistik yang secara
langsung berinteraksi pada percepatan proses "Globalisasi" mulai dirasakan peranannya,
khususnya pada dasawarsa terakhir ini. Berbagai peningkatan yang terjadi, seperti
tingginya arus keluar-masuk barang melalui aktivitas perdagangan, serta arus manusia
dari kreativitas perekonomian sangat ditentukan oleh situasi saat ini demikian pula
sebaliknya, peningkatan arus barang dan manusia akan secara langsung pula
1 Jurnal Bisnis & manajement vol.4,no.3,2008
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 4/14
4
mempengaruhi keberadaan jasa ekspedisi itu sendiri. Pada sisi lain, jasa ekspedisi
membutuhkan pula dukungan dari industri yang lain yaitu industry perbankan dan
transportasi2. Dengan kata lain, perkembangan yang dialami oleh jasa ekspedisi akan turut
pula mewarnai perkembangan perekonomian nasional.
1.1.3. Kebijakan Pemerintah dan Lembaga Asosiasi
Perusahaan-perusahaan ekspedisi di Indonesia tergabung dalam sebuah asosiasi
yaitu GAPEKSI (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Indonesia). Dan dalam undang-
undang dagang bagian II tentang pengiriman barang atau ekspedisi dijelaskan bahwa
ekspdisi merupakan orang yang pekerjaannya menjadi tukang menyuruhkan kepada
orang lain untuk menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan dan lainnya,
melalui daratan atau perairandan sanggup untuk menjamin keselamatan barang-barang
yang diangkutnya3.
Selama ini peraturan yang mengatur tentang usaha ini hanya UU no. 6 Tahun
1964 tentang monopoli pengiriman jasa surat oleh PT. Pos Indonesia yang sudah mulai
dirubah serta Kepmen Perhubungan Tahun 1989 serta sebagian dalam UU No. 21 Tahun
1992 tentang Pelayaran. Dengan sedikitnya perangkat aturan yang mengatur bisnis ini,
maka usaha ini dapat memberikan masukan sekitar Rp. 200 miliar per tahun4.
1.1.4.
PT. Citra Van Titipan Kilat Sebagai Salah Satu Perusahaan Jasa Ekspedisi
Barang
PT. Citra Van Titipan Kilat sebagai salah satu perusahaan jasa ekspedisi yang ada
di Indonesia saat ini tengah dihadapkan kepada berbagai perubahan lingkungan usaha,
sebagai akibat yang muncul dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dari sisi
perkembangan yang terjadi pada ekonomi yang menurunkan liberalisasi perdagangan,
kini masyarakat menuntut adanya kebebasan berusaha, termasuk di bidang layanan
ekspedisi, sehingga penyelenggara ekspedisi dalam negeri harus mulai bersaing, baik di
pasar nasional, regional maupun internasional. Sementara itu, meningkatnya deregulasi
usaha di dalam negeri memicu pula kompetisi antar penyelenggara jasa ekspedisi.
PT. Citra Van Titipan Kilat merupakan salah satu pelaku usaha di bidang layanan
jasa ekspedisi. Bercermin pada filosofi yang di gunakan yaitu menciptakan bentuk layana
inovatif dan berorientasi kepada kebutuhan penlanggan maka PT. Citra Van Titipan Kilat
terus berupaya menemukan sumber-sumber pendapatan baru, serta langkah - langkah
2Jurnal Bisnis & manajement vol.4,no.3,2008
3
KUHD,pasal 86 4 Jurnal Bisnis & manajement vol.4, no.3, 2008
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 5/14
5
usaha yang lebih efisien serta modern, agar tetap dapat "bertahan". Dalam kaitan inilah
kehadiran inovasi baru menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan bagi upaya - upaya PT.
Citra Van Titipan Kilat untuk terus mampu membiayai dan bahkan meningkatkan
layanannya kepada masyarakat melalui lebih kurang 50 titik pelayanan yang tersebar di
seluruh kawasan Surabaya5.
Diharapkan, dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, inovasi
baru mampu memberikan peluang - peluang baru untuk menyelenggarakan fungsi
layanan jasa pos dan ekspedisi dengan lebih baik lagi, dalam arti lebih cepat, produktif,
efisien, modern serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok tanah
air 6.
1.1.5. Jenis Pelayanan Jasa Ekspedisi
Perkembangan produksi layanan jasa ekspedisi tahun 2010, mengalami pertumbuhan
yang cukup baik dengan beberapa hal yang telah dilakukan dengan pembagian layanan
service, yaitu :
1. SDS (Same Day Service)
SDS menjadi solusi ketika konsumen menghadapi kebutuhan mendesak akan
pengiriman yang cepat di hari yang sama.
2. ONS (Over Night Service)
Pengiriman segera diterima di hari berikutnya maksimal jam 17.00 untuk bisnis dan
maksimal jam 19.00 untuk hunian.
3. REG (Regular)
Dengan jangkauan ke seluruh Indonesia dan dalam waktu yang relatif singkat,
pengiriman akan diterima maksimal jam 17.00 untuk bisnis dan jam 19.00 untuk
hunian.
5
wawancara dengan Bpk.Bambang, HRD PT Citra Van Titipan Kilat cab.Surabaya6 Yayasan Litbang Telekomunikasi Informatika,Nusantara-21,jasa pos
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 6/14
6
4. ECO (Economy Service)
Fasilitas pengiriman barang ke seluruh wilayah Indonesia dengan biaya yang sangat
ekonomis. Sangat cocok untuk pengiriman barang dagangan yang relatif berat dengankebutuhan pengiriman yang berulang.
Pengirim barang yang dilarang, yaitu barang berbahaya yang mudah meledak
atau terbakar, obat - obatan terlarang, barang - barang yang menurut pihak berwajib
dilarang diproduksi dan diedarkan, emas, perak, uang tunai, abu, cyanide, platinum, batu
atau metal berharga dan segala jenis makanan basah.
1.1.6. Program Pengembangan Jasa Ekspedisi
Unit jasa ekspedisi adalah program yang dimaksud untuk meningkatkan
jangkauan, mutu, dan efisiensi pelayanan jasa ekspedisi, dan meliputi berbagai kegiatan
yaitu pengadaan kendaraan; modernisasi loket; pengembangan dan perluasan jasa; dan
peningkatan efisiensi, produktivitas serta kenyamanan lingkungan pelayanan.
Gambar 1.4. Unit operasional Jasa Ekspedisi TIKI
Pada saat ini kendaraan operasional yang ada hanya berfungsi sebagai pengambil
paket yang ada disetiap sub agen yang selanjutnya akan dikirim ke agen pusat. Dan
dengan adanya konsep unit keliling ini merupakan salah satu bentuk pelayanan baru
terhadap konsumen pengguna jasa pengiriman barang.7 Wacana tersebut tentu dapat
membuka peluang baru dalam menyita perhatian konsumen dan Salah satu keunggulan
dari kendaraan unit keliling ini dari pada agen - agen yang menetap pada satu tempat
(kios) yaitu sebagai sarana perluasan jaringan pelayanan dan merebut persaingan pasar
dengan kompetitor sejenisnya dan dapat menjangkau wilayah yang tidak terdapat jasa
pengiriman barang sejenis. Jasa atau kios – kios yang ada pada saat ini dilihat belum
7 wawancara dengan Bpk.Bambang, HRD PT Citra Van Titipan Kilat cab.Surabaya
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 7/14
7
cukup guna menunjang dalam hal perekonomian dibidang jasa ekspedisi, dikarenakan
masih kurang efektifnya dan tidak dapat menjangkau ke semua daerah – daerah terpencil
yang tidak terdapatnya kios tersebut. Unit keliling dengan konsep efisien sangat
menantang untuk dikerjakan, karena memiliki konfigurasi yang sangat unik. Konsep
efisien ini harus mampu mengakomodasi area operasional unit keliling, mudah
dikonfigurasikan, mudah maintenancenya tetapi tetap dapat mengakomodasi seluruh
paket tersebut.
1.1.7. Komentar Masyarakat Terhadap Jasa Ekspedisi
Setiap harinya pusat Agen Tiki yang berada di Jl. Kedungsari 65-67 dapat
melayani sekitar kurang lebih 50 konsumen. Waktu yang disediakan untuk operasional
tiap agen Tiki adalah mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB . Bagi masyarakat yang tidak
mempunyai waktu luang untuk pergi ke Agen Tiki merasa kesulitan, karena PT.Citra Van
Titipan Kilat belum menyediakan unit keliling yang dapat melayani kebutuhan
masyarakat pengiriman dokumen dan paket. Berbeda dengan PT.Pos Indonesia yang telah
memiliki jasa pelayanan keliling yang dapat membantu layanan terhadap konsumen yang
berdampak pada banyaknya konsumen yang menggunakan jasa pos keliling meskipun
masih memiliki kelemahan untuk pengiriman paket diatas 5 Kg. “Kami sangat
mendukung program ini. Namun, pembatasan berat paket membuat kami harus datang
langsung ke kantor pos Cabang, atau pos Besar.” ungkap Hermawan, 42, asal Jl Undaan
Selatan Gg V nomor 02. Menurut Hermawan, “Dengan pembatasan berat bobot paket
dalam program pos keliling tersebut, maka untuk mengirimkan paket dengan berat diatas
5 kg masih tetap harus menuju ke kantor pos cabang yang birokrasinya lebih lama,
karena harus menunggu penjemputan paket dari kantor pos besar atau paket dikirim
langsung ke kantor pos besar yang jaraknya relatif jauh dan memakan waktu.” katanya8.
Diterangkan, dengan adanya program mendekat kepada masyarakat, PT. Pos Indonesia
telah menghapus citranya yang selama ini terkenal lambat, menjadi lebih profesional.
“Saya sangat membutuhkan agen tiki yang dapat berpindah - pindah karena
lebih efektif dan efisien dalam waktu karena tidak perlu datang ke agen tiki. karena dapat
membantu para konsumen yang memiliki waktu yang terbatas seperti saya untuk
mengirimkan barang karena kesibukan konsumen berbeda – beda (kerja , sekolah
ataupun kuliah)kan kita juga bisa menghemat jarak kita untuk menuju agen tiki yang
8 Wawancara dengan Bpk.Hermawan , Jl Undaan Selatan Gg V nomor 02
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 8/14
8
biasanya jauh dari daerah saya.,” ungkap Fitrya, 21, asal Jl Wisma Tropodo Nusa Indah
c-1( owner Bee onlineshop )9.
“Saya perlu agen tiki yang dapat keliling yang bisa berhenti didaerah kampus,
biar saya mudah untuk kirim barang konsumen. Dan saya tidak perlu keluar kampus
untuk menaruh barang kiriman ke agen tiki,” ungkap annisa, 21, mahasiswa ITS10
.
“Jumlah paket yang dikirimkan minimal ada 40 paket setiap hari. Namun
melihat paket yang dikirimkan beberapa bulan terakhir lewat jasa Tiki, ternyata melebihi
perkiraan. Setiap hari paket yang dikirimkan mencapai 50 paket ” ungkap operator agen
Tiki pusat Surabaya11
. Dengan ini, tujuan dari diadakannya unit keliling adalah untuk
menunjang layanan – layanan yang disediakan oleh PT.Citra Van Titipan Kilat terhadap
pengguna jasa ini.
Sebagian besar perusahaan jasa ekspedisi diindonesia dalam operasionalnya
masih menggunakan teknologi sederhana. Pemanfaatan peralatan modern masih terbatas
pada perusahaan bertaraf internasional. Meski demikian, dengan perkembangan teknologi
yang semakin pesat, perusahaan jasa ekspedisi nasional dituntut untuk terus memperbaiki
kualitas layanan yaitu terus meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih modern dan
efisien.dengan tuntutan seperti itu maka melahirkan bentuk jasa - jasa baru yang
menuntut adanya peningkatan kualitas layan12
.
1.2.
Rumusan Masalah
Berikut ini merupakan permasalahan - permasalahan yang didapat dari hasil
analisa awal terhadap paket – paket dan unit dari jasa ekspedisi yang diharapkan dapat
diselesaikan melalui pendekatan desain:
A. Penempatan paket dan transferring paket pada unit kendaraan membuat paket
terkesan tidak tertata, sehingga dapat merusak paket-paket yang lain apabila terjadi
benturan antar paket. (studi kasus hasil pengamatan di lapangan operasional unit
TIKI).
9 Wawancara dengan Sdri Fitrya , Jl.Wisma Tropodo nusa indah c-1 (Owner Bee OnlineShop )
10 Wawancara dengan Sdri Annisa , Mahasiswa ITS
11
Wawancara dengan Operator Agen TIKI Kedungsari12 http://binaukm.com
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 9/14
9
Gambar 1.5. Aktifitas penataan paket pada unit ekspedisi
B. Berdasar contoh dari operasional unit keliling Pos Indonesia sering terjadi banyak
keluhan oleh operator pelayanan dikarenakan penggunaan material, furniture, dan
aplikasi peletakan perangkat yang kurang tepat pada elemen interior studi kasus
mobil Pos keliling sehingga menciptakan rasa ketidaknyamanan pada diri operator
saat bekerja.13
Gambar 1.6. Aktifitas operator saat bertugas
Adapun rumusan masalah dalam perancangan adalah :
1. Bagaimana merancang tromol paket unit jasa ekspedisi yang efisien dalam
mengakomodasi seluruh paket yang akan diangkut.2. Bagaimana merancang meja operator unit jasa ekspedisi yang efisien dalam
maintenance dan operasional yang mudah di operasikan oleh operator.
3. Bagaimana merancang unit jasa ekspedisi yang dapat menjaring dan meningkatkan
kepercayaan konsumen terhadap layanan jasa ekspedisi ini.
13 Wawancara dengan Anggra, Operator Pos Keliling daerah Jl. Undaan.
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 10/14
10
1.3. Batasan Masalah
i. Jenis/spesifikasi : Unit keliling berbasis mobil niaga varian van
Gambar 1.7. Jenis Mobil varian van
Tabel 1.2. Spesifikasi Mobil varian van
PRODUK Merek Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi
Model Granmax, APV, Espass, L300
KAPASITAS Volume interior ± 3.9 m³
Kendaraan niaga 4 roda ini merupakan jenis Van yang paling populer.
Volume interior mobil sebesar 3,9m³. Berdasar regulasi perusahaan,
mobil niaga atau van ini umum digunakan sebagai kendaraan operasional
pengangkut barang dengan kapasitas kecil hingga sedang dan lain
sebagainya.14
ii. Platform : Pengembangan bentuk interior fokus
perancangan pada tromol paket dan meja operator yang ada pada interior unit
dengan pengembangan kenyaman dan efisiensi kerja .
iii. Target : Masyarakat Surabaya
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta dengan
jumlah penduduk sebesar 3juta jiwa. Terdiri dari berbagai kalangan strata
ekonomi dari yang hi-class sampai menegah kebawah dengan multi kultur
dari berbagai daerah.
14 wawancara dengan Bpk.Bambang, HRD PT Citra Van Titipan Kilat cab.Surabaya
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 11/14
11
iv. Kasus : Kota Surabaya
v. Produk Eksisiting : mobil pos keliling
Gambar 1.8. Eksisting Pos Indonesia
Sebelumnya telah ada mobil pelayanan pos keliling milik Pos Indonesia.
vi. Konsep : Desain unit mobil jasa ekspedisi dalam usaha meningkatkan
pelayanan secara efisien pada area Surabaya
Untuk mobilitas penduduk kota besar perlu adanya mobile pelayanan jasa
ekspedisi yang tepat guna baik eksterior dan terutama dari segi interior.
Rancangan desain interiornya difokuskan untuk mengoptimalkan kenyamana
dan efisiensi ruang untuk operator unit jasa ekspedisi.
vii. Teori utama yang digunakan :
Ergonomi dan antropometri dari Julius Panero, Human Dimension and
Interior Space, 2003
Merancang berdasarkan standar ergonomi manusia terhadap ruang,
sehingga menghasilkan rancangan yang efisien.
vii. Riset dan Metode :
Pengukuran interior mobil van yang sudah ada.
Pengumpulan kuisioner
1.4. Tujuan
Tujuan dari sebuah konsep perancangan Unit Keliling ini adalah mendesainsebuah konsep baru dari Unit keliling yang belum ada. Sarana promosi pelayanan yang
disediakan oleh stakeholder, menggunakan sistem pelayanan yang efisien bagi pengguna
pelayanan atau konsumen.
1.4.1. Umum
a. Pengembangan perluasan jasa, peningkatan efisiensi, produktifitas, dan
kenyamanan pelayanan.
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 12/14
12
b. Meningkatkan citra atau image stakeholder yang bersangkutan terhadap
masyarakat dengan memberikan pelayanan yang lebih merata, sehingga
antusiasme masyarakat terhadap pelayanan jasa ekspedisi dapat tersusun
secara maksimal dan sebagai langkah pro-aktif dari stake holder untuk
menjaring konsumen yang lebih banyak.
1.4.2. Khusus
a. Efisiensi ruang operasional operator dan konfigurasi sarana - sarana
pendukung yang digunakan pada unit keliling. Sehingga dapat menciptakan
suasana kerja yang maksimal pada operator.
b. Mendesain tampilan keseluruhan dan detail eksterior unit keliling yang
menawarkan konsep baru.
c. Mendesain bentuk furniture dan konfigurasi komponen (fasilitas) yang
terdapat pada interior dengan pertimbangan faktor keamanan dan kenyamanan
(ergonomi) bagi operator.
d. Diharapkan adanya unit keliling dengan konsep yang efisien pada jasa
ekspedisi ini bisa menjadi solusi bagi konsumen dalam beraktifitas
mengirimkan atau memaketkan barangnya dengan dapat menghemat waktu
dan jarak.
1.5. Manfaat
Ada tiga manfaat bagi kedua belah pihak terkait yang dapat diambil dari perancangan
Unit keliling ini yaitu:
a. Bagi pihak stakeholder adalah agar tercipta suasana pelayanan pengiriman
barang yang lebih efisien dan profesional sehingga dapat memperbaiki citra
dan meningkatkan rasa percaya masyarakat terhadap stakeholder yang
bergerak dibidang jasa ekspedisi barang. Dengan perbaikan dan
pengembangan desain yang diharapkan dapat memudahkan petugas Unit
keliling saat melakukan aktifitas kerjanya dalam melayani masyarakat
pengirim barang.
b. Bagi pihak masyarakat sebagai pengguna jasa adalah memudahkan
masyarakat saat melakukan pengiriman barang sehingga mereka lebih dekat
untuk mengirimkan suatu barang. Selain itu dengan diberikannya pelayanan
yang cepat dan ringkas maka tidak akan menyita banyak waktu dan energi
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 13/14
13
masyarakat, sehingga mereka dapat tetap melakukan aktifitasnya sehari - hari
tanpa merasa terbebani oleh keperluan mengirim suatu barang.
c. Bagi operator dari unit ini adalah agar dalam pengoperasiannya lebih nyaman
dan memudahkan dalam melakukan pelayanan terhadap konsumen sehingga
pelayanan yang dilakukan agar lebih efisien
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Batasan Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan, Manfaat dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas teori - teori yang digunakan untuk mendukung penyelesaian
masalah atau pencapaian tujuan.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisikan observasi tentang studi eksisting serta keabsahan riset, data
berkaitan dengan unit jasa ekpedisi serta tahapan dan logika pemikiran dalam
menyelesaikan judul ini.
BAB IV : Analisa Desain
Bab ini berisikan studi dan analisa dari data yang telah diperoleh untuk
perancangan ini.
BAB V : Konsep Desain
Bab ini membahas tentang definisi konsep yang dikaitkan dengan masalah atau
tujuan, penjelasan pentahapan pencapaian solusi serta metode pencapaian desain,
mulai dari penelusuran masalah, penetapan target audience, konsep desain, serta
alternatif desain.
BAB VI : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan kesimpulan keseluruhan hasil penelitian serta saran yang
diperlukan untuk pembahasan penelitian ini.
7/21/2019 ITS Undergraduate 21500 Chapter1 463480
http://slidepdf.com/reader/full/its-undergraduate-21500-chapter1-463480 14/14
14
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan oleh penulis