28
21 IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Gambaran Obyek Penelitian Lokasi Pemukiman Kampung Pancuran yang secara adminstratif berada di wilayah Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir. Kampung ini di kelilingi oleh pasar yaitu Pasar Blauran, Pasar Raya 2 dan Pasar Shopping yang berada dekat dengan pusat kota. Suatu lokasi yang mudah dijangkau oleh siapapun karena dekat dengan Terminal Tamansari sebagai tempat mangkalnya angkutan umum dari semua jalur angkutan di Salatiga. Kondisi Pemukiman Kampung yang terdiri dari 18 rukun tetangga (RT) yang tergabung dalam satu lingkup rukun warga (RW) yaitu RW 4. Kampung Pancuran terdiri dari banyak rumah yang berderet-deret bahkan berdampingan dengan rumah tetangga. Bentuk rumah dan luasnyapun rata-rata sama yang terkadang setiap rumah ditinggali oleh dua sampai tiga kepala keluarga. Beberapa rumah tersebut tidak memiliki fasilitas kamar mandi dan toilet sehingga masih banyak warga yang mengandalkan sumur umum ataupun “mbelik” untuk mencuci ataupun mandi secara bersama-sama dengan tetangga. Bagi keluarga yang mampu dan memiliki fasilitas sendiri biasanya menggunakan sumber air dari PDAM.

IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

  • Upload
    votu

  • View
    221

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

21

IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Lokasi Pemukiman

Kampung Pancuran yang secara adminstratif berada di wilayah Kelurahan

Kutowinangun Kecamatan Tingkir. Kampung ini di kelilingi oleh pasar yaitu

Pasar Blauran, Pasar Raya 2 dan Pasar Shopping yang berada dekat dengan pusat

kota. Suatu lokasi yang mudah dijangkau oleh siapapun karena dekat dengan

Terminal Tamansari sebagai tempat mangkalnya angkutan umum dari semua jalur

angkutan di Salatiga.

Kondisi Pemukiman

Kampung yang terdiri dari 18 rukun tetangga (RT) yang tergabung dalam

satu lingkup rukun warga (RW) yaitu RW 4. Kampung Pancuran terdiri dari

banyak rumah yang berderet-deret bahkan berdampingan dengan rumah tetangga.

Bentuk rumah dan luasnyapun rata-rata sama yang terkadang setiap rumah

ditinggali oleh dua sampai tiga kepala keluarga. Beberapa rumah tersebut tidak

memiliki fasilitas kamar mandi dan toilet sehingga masih banyak warga yang

mengandalkan sumur umum ataupun “mbelik” untuk mencuci ataupun mandi

secara bersama-sama dengan tetangga. Bagi keluarga yang mampu dan memiliki

fasilitas sendiri biasanya menggunakan sumber air dari PDAM.

Page 2: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

22

Kehidupan Sosial

Rata-rata warga kampung Pancuran bekerja sebagai pedagang. Pekerjaan

tersebut dijalankan oleh para istri karena suami bekerja sebagai buruh yang

gajinya tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan, baik itu kebutuhan sosial,

kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan sekolah anak-anak mereka. Di kampung

ini juga menjalankan kegiatan arisan, baik itu arisan ibu-ibu ataupun arisan bapak-

bapak yang rutin di laksanakan satu bulan sekali. Tujuan di bangunnya kegiatan

arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong royong antar warga dalam

setiap RT-nya. Selain untuk menciptakan keakraban dan gotong royong, kegiatan

arisan yang diikuti oleh Ibu Barokah juga digunakan sebagai tempat untuk

melakukan simpan-pinjam namun dengan dana yang terbatas yang berasal dari

kas ataupun tabungan dari warga yang uangnya di putarkan kembali1.

Di lingkungan tempat tinggal informan tersebut, ibu rumah tangga

mengikuti 2 jenis acara arisan yaitu PKK dan dasawisma. Dalam kegiatan tersebut

diadakan kegiatan simpan-pinjam dan seluruh anggotanya dapat meminjam dana

tersebut namun dengan jumlah yang terbatas. Kegiatan tersebut berlangsung satu

bulan sekali yang bertempat di rumah ibu RT. Dana simpan pinjam berasal dari

uang tabungan para ibu rumah tangga. Di dalam kegiatan PKK tersebut terdapat 2

jenis tabungan, yakni tabungan wajib yang di bayarkan setiap kali pertemuan

namun tidak semua ibu rumah tangga harus mengisi tabungan tersebut. Tabungan

berikutnya adalah tabungan harian, setiap harinya akan ada pengurus arisan yang

mengambil uang para ibu rumah tangga di rumah masing-masing. Jumlah uang

1 Wawancara pada hari Sabtu, 9 Februari 2014 jam 11:00 WIB

Page 3: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

23

yang ditabungkan sesuai dengan kemampuan ibu rumah tangga masing-masing.

Rata-rata uang yang terkumpul untuk dipinjamkan sekitar Rp 5.000.000.

Terkadang jumlah tersebut belum mampu untuk mencukupi pinjaman seluruh

warga yang butuh dana lebih karena adanya batasan pada besaran pinjaman pada

setiap anggota.

Jumlah maksimal uang yang dapat dipinjam setiap warga sebesar Rp

500.000, sedangkan jumlah pinjaman minimal sebesar Rp 50.000. Sedangkan

arisan yang kedua masuk kedalam kegiatan dasawisma. Dalam kegiatan tersebut

juga ada simpan pinjam untuk ibu rumah tangga, namun ibu rumah tangga hanya

menabung pada saat kegiatan tersebut berlangsung, biasanya tempat perkumpulan

ini berpindah-pindah ke rumah warga. Sehingga semua anggota akan

mendapatkan giliran sebagai tuan rumah kegiatan dasawisma. Uang yang akan

tersedia untuk disimpan pinjamkan rata-rata sekitar Rp 2.000.000. Anggotanya

dapat mengajukan pinjaman maksimal sebesar Rp 300.000 sedangkan jumlah

minimal pinjaman sebesar Rp 50.000. Jumlah pinjaman yang diajukan ibu rumah

tangga baik di kegiatan PKK ataupun dasawisma disesuaikan dengan kemauan si

peminjam namun bergantung pada kemampuan setiap peminjam agar tidak terjadi

keterlambatan ataupun tidakmelunasi pada saat masa pelunasan. Ibu Barokah

biasa meminjam di kegiatan tersebut untuk menambah modal usaha dagang dan

juga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari2.

2 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:15 WIB

Page 4: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

24

Tabel 1 Dana Arisan Yang Dikelola Untuk Dipinjamkan ke Anggota Arisan

Nama

Kegiatan

Jumlah Uang Bunga Pinjaman Maksimal

peminjaman

Minimal

peminjaman

Jatuh Tempo

Pelunasan

PKK Rp 5.000.000 10 % per 3 bulan atau 40%

per tahun

Rp 500.000 Rp 50.000 3 bulan

Dasawisma Rp 2.000.000 10%per 3 bulan atau 40%

per tahun

Rp 300.000 Rp 50.000 3 bulan

Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014

Praktek Rentenir

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rentenir telah lama

beroperasi di kampung Pancuran dan pasar Blauran dan semakin

berkembang.Menurut Ibu Barokah berkembangnya rentenir tersebut diiringi

dengan semakin bertambahnya jumlah rentenir yang beroperasi di pasar Blauran

karena ini merupakan peluang kerja bagi mereka yang memiliki uang lebih

sehingga mereka berpikir dengan memutarkan uang tersebut maka rentenir akan

memiliki penghasilan dari bunga yang ditetapkan pada setiap nasabahnya3.

Menurut sepengetahuan Ibu Saginah, saat ini jumlah rentenir yang beroperasi di

pasar Blauran sekitar 50 orang dan yang beroperasi masuk ke dalam kampung

Pancuran sekitar 5 orang4. Selain karena bertambahnya jumlah rentenir, semakin

berkembangnya usaha ini juga karena rentenir yang sebelumnya telah lama

beroperasi memiliki dana yang lebih banyak lagi dari sebelumnya sehingga para

3 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:35 WIB

4 Wawancara pada hari Minggu, 18 Mei 2014 jam 10:20 WIB

Page 5: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

25

rentenir mampu menyalurkan banyak uang untuk semua pedagang ibu rumah

tangga yang membutuhkan dana tersebut.

Buktinya telah ada informan yang menjadi nasabah rentenir sejak 30 tahun

yang lalu, yakni Ibu Sarti5. Tidak semua pedagang menjadi nasabah satu rentenir

yang sama, mereka lebih suka meminjam kepada rentenir yang telah lama ia

kenal. Ibu Tasminah yang juga nasabah dari rentenir mengaku mengenal rentenir

daari sesama pedagang6. Sehingga dalam proses meminjam tersebut nasabah dan

rentenir sudah sama-sama memiliki rasa saling percaya. Kepercayaan tersebut

menyebabkan rentenir dari Ibu Barokah tidak menggunakan unsur paksaan saat

meminjam ataupun mengembalikan uang pinjaman. Setiap nasabah sudah sadar

akan kewajiban hutangnya dan rentenirpun terkadang memahami kondisi usaha

dagang nasabahnya, sehingga saat usaha dagangan sepi rentenir memberikan

kelonggaran waktu7.

Kondisi sepi tersebut biasa dialami Ibu Barokah yang disebabkan karena

tanggal tua sehingga pembeli yang biasanya setiap hari makan dengan membeli

lauk ataupun sayur di tempat informan mengurangi konsumsinya atau bahkan

tidak membeli sama sekali8. Selain karena faktor waktu tersebut biasanya

penjualan Ibu Saginah sepi karena jenis dagangan yang ia sediakan tidak sesuai

dengan yang diinginkan oleh pembeli9. Sebaliknya penjualan akan menjadi ramai

ketika informan memiliki banyak jenis dagangan sehingga akan menarik minat

5 Wawancara pada Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:30 WIB

6 Wawancara pada Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:00 WIB

7 Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 11:25 WIB

8 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:40 WIB

9 Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 12:40 WIB

Page 6: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

26

pembeli untuk membeli barang dagangannya sesuai kebutuhan pembeli. Selain

itu, penjualan Ibu Barokah akan ramai karena adanya perayaan yang berlangsung

di sekitar tempat informan berjualan, yakni karnaval ataupun pada saat tanggal

muda dan hari libur sehingga biasanya banyak ibu rumah tangga, remaja, anak-

anak bersantai di lapaknya dengan membeli makanan dan minuman yang ia jual10

.

Ibu Saginah tidak hanya bergantung pada satu rentenir, ia telah menjadi

nasabah tetap pada empat rentenir. Setiap kali Ibu Saginah butuh dana, ia hanya

akan berinteraksi dengan salah satu dari rentenir tersebut agar angsuran hutang

tidak berat. Namun disaat mendesak ia sering meminjam lebih dari satu rentenir

namun tetap berkutat pada empat rentenir tersebut11

. Hal ini disebabkan karena

informan masih memiliki tanggungan hutang pada 1 rentenir sehingga ia harus

meminjam dana pada rentenir yang lain.

Rentenir biasa beroperasi di pasar-pasar mulai jam 9 pagi sampai jam 4

sore untuk menawarkan hutang ataupun mengambil uang angsuran setiap

nasabahnya. Rentenir biasa mengunjungi Ibu Tri pada jam 1 siang12

. Tidak ada

komunikasi yang berarti antara keduanya, rentenir hanya biasa mengucap salam

dan bertanya “laris apa sepi bu?”. Jika nasabah merasa dagangannya laris maka ia

akan langsung memberikan uang angsuran hutangnya untuk hari itu. Jika

dagangan sepi maka rentenir akan memberikan tambahan waktu satu hari untuk

membayar angsuran yang telat tersebut. Setelah itu rentenir langsung pergi

dengan mencatat pada buku tagihannya mengenai angsuran ataupun tunggakan

pembayaran nasabahnya. 10

Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:45 WIB 11

Wawancarapada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 09:00 WIB 12

Wawancara pada hari Sabtu, 15 Maret 2014 jam 10:00 WIB

Page 7: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

27

Mekanisme Peminjaman ‘Ala’ Rentenir

Sistem yang dijalankan oleh para rentenir mengenai syarat dan bunga

pinjaman rata-rata sama. Syarat yang diberikan kepada nasabah hanya fotokopi

kartu tanda penduduk (KTP) dan tanpa survey terlebih dahulu, namun tidak

adanya survey tersebut karena rentenir dan informan telah saling mengenal.

Rentenir akan langsung memberikan dananya kepada nasabah. Sedangkan bunga

yang diterapkan oleh semua rentenir yang menjadi nasabah tetapnya adalah

sekitar 20% per bulan berdasarkan jumlah pinjaman yang diajukan. Sebagai

contoh rincian pembayaran utang yang pernah di lakukan oleh Ibu Barokah yang

telah menjadi nasabah rentenir selama 6 tahun. Ia meminjam uang sebesar Rp

500.000 pada rentenir langganannya (hanya berlangganan pada 1 rentenir) dan

diberi waktu selama 30 hari untuk mengembalikan uang tersebut beserta

bunganya. Dengan angsuran per hari sebesar Rp 20.000 sehingga dalam 30 hari ia

akan menyisakan pendapatannya untuk melunasi hutang tersebut. Sehingga Rp

20.000 x 30 hari = Rp 600.000. Dengan jumlah pinjaman tersebut, rentenir akan

menerima bunga sebesar Rp 100.000. Namun sistem yang dijalankan oleh rentenir

tersebut berbeda dengan rentenir lainnya. Ia menerapkan sistem berdasarkan pada

berapa kali nasabah tersebut membayar. Singkatnya Ibu Barokah membayar

sebanyak 30 kali, lebih dari 30 hari tidak apa-apa karena rentenir memberikan

kelonggaran waktu. Tenggang waktu yang diberikan untuk setiap kekosongan

angsuran adalah 7 hari. Sehingga dalam 30 kali angsuran tersebut nasabah diberi

waktu 37 hari untuk melunasi13

.

13

Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 11:30 WIB

Page 8: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

28

Berbeda dengan sistem yang dijalankan oleh rentenir yang menjadi

langganan ibu Sarti, bila ia meminjam uang sebesar Rp 500.000 maka ia akan

menerima uang sebesar jumlah yang ia ajukan, tanpa ada potongan biaya lain-lain.

Dengan jumlah tersebut, informan di beri waktu selama 24 hari dengan beban

bunga pinjaman sebesar 20% per bulan atau 240% per tahun. Setiap harinya

informan harus menyisihkan pendapatannya sebesar Rp 25.000 untuk membayar

angsuran hutang. Sehingga Rp 25.000 x 24 hari = Rp 600.000. Dengan dana

tersebut rentenir akan menerima bunga pinjaman sebagai pendapatannya sebesar

Rp 100.000. Sistem yang di jalankan oleh rentenir langganan ibu Sarti adalah taat

pada aturan yang disepakati bersama. Yakni waktu pelunasan harus tepat sesuai

dengan perjanjian dan jumlah dana yang dipinjam. Dalam hal ini adalah selama

24 hari, tanpa ada tambahan waktu pelunasan. Jika dalam satu hari Ibu Sarti tidak

menyetor uang angsuran maka pada hari berikutnya ia harus membayar angsuran

pada hari itu dan tunggakan pembayaran hari sebelumnya. Rentenir tidak

menerapkan denda pada setiap keterlambatan tersebut, yang penting bagi rentenir

tersebut, angsuran nasabahnya harus lunas dalam jangka waktu yang telah

disepakati bersama14

.

14

Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:38 WIB

Page 9: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

29

Tabel 2 Mekanisme Pengembalian Dana Rentenir dari Informan Ibu Barokah dan Ibu Sarti

Nama

Nasabah

Jumlah

Pinjaman

Bunga

Pinjaman

Jatuh

Tempo

Pelunasan

Kelonggaran

Pelunasan

Angsuran Denda

Keterlamb

atan

Jumlah

Total

Keuntungan

Rentenir

Barokah Rp 500.000 20% per bulan

atau 240% per

tahun

30 hari

(harian)

7 hari Rp 20.000

per hari

- Rp 600.000 Rp 100.000

Sarti Rp 500.000 20% per bulan

atau 240% per

tahun

24 hari

(harian)

- Rp 25.000

per hari

- Rp 600.000 Rp 100.000

Keterangan : rentenir setiap informan berbeda

Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014

Page 10: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

30

Setiap rentenir membatasi jumlah pinjaman setiap nasabahnya. Karena

dana yang digunakan adalah dana pribadi dan dana tersebut di bagi-bagikan ke

nasabah yang lain. Rentenir dari Ibu Saginah hanya memberikan pinjaman

maksimal Rp 1.000.000 untuk nasabahnya15

. Rentenir tidak menerapkan denda

setiap keterlambatan pembayaran karena rentenir tetap ingin menjaga kepercayaan

dan tidak ingin nasabahnya pindah ke rentenir lain akibat penerapan denda.

Penilaian Ibu Rumah Tangga Pedagang terhadap Rentenir

Berdasarkan literature yang telah ada, selama ini rentenir telah dianggap

sebagai perbankan bagi masyarakat miskin karena rentenir mampu menyalurkan

dananya untuk semua nasabahnya yang rata-rata tidak mampu untuk mengakses

dana ke lembaga formal (perbankan, kopersai) saat keadaan mendesak (Seibel.

2005).

Selanjutnya dari penelitian lapangan yang telah didapat, banyak pedagang

yang salah satunya Ibu Saginah lebih memilih untuk meminjam kepada rentenir

daripada lembaga lain karena rumitnya syarat yang harus diikuti16

. Walaupun

bunga yang diterapkan oleh rentenir lebih tinggi (rata-rata 20% per bulan atau

240% per tahun) daripada lembaga lain dan juga jangka waktu pengembalian

sangat singkat. Selain itu persyaratan dan proses dari rentenir sangat fleksibel,

hanya dengan fotocopy KTP saja. Tanpa harus mengisi formulir, tanpa survey

danbahkan tanpa barang jaminan layaknya meminjam pada koperasi. Hal inilah

15

Wawancarapada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 09:05 WIB 16

Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 09:10 WIB

Page 11: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

31

yang menjadi daya tarik utama bagi Ibu Sarti untuk lebih setia meminjam kepada

rentenir17

.

Banyaknya hal yang menjadi pertimbangan ibu rumah tangga pedagang

untuk lebih memilih meminjam ke rentenir menyebabkan rentenir semakin

menjamur di sekeliling mereka. Rasa saling percaya, rasa saling mengenal dan

juga keadaan mendesak yang memaksa mereka untuk terus bergantung pada dana

rentenir menyebabkan ibu rumah tangga pedagang tidak pernah mencoba untuk

keluar dari belenggu rentenir.

Dampak Positif Kredit Rentenir Terhadap Usaha Dagang Ibu Rumah

Tangga Pedagang

Sebagai seorang pedagang kecil yang minim akan modal untuk kelancaran

usaha dagangnya, ibu rumah tangga tersebut akan memilih untuk meminjam ke

rentenir sebagai alternatif utama karena mekanismenya yang fleksibel sehingga

tidak membingungkan ibu rumah tangga pedagang yang membutuhkan dana

cepat. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dirasa oleh ibu rumah tangga

pedagang setelah meminjam dana pada rentenir.

Menambah Modal

Setiap informan memulai usaha dagangnya dengan menggunakan dana

pribadinya. Namun modal tersebut tidak selalu dapat berputar dengan baik hingga

menyebabkan semakin menipisnya modal pribadi mereka. Karena berdagang

17

Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:40 WIB

Page 12: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

32

merupakan pekerjaan utama yang digunakan sebagai tumpuan hidup keluarga

mereka.

Dengan menipisnya modal tersebut, Ibu Tasminah memilih untuk

meminjam kepada rentenir agar usaha dagangnya tidak macet. Di saat mendesak

seperti itu, informan akan meminjam ke rentenir yang setiap hari beroperasi di

pasar tempat informan berjualan untuk menawarkan jasanya. Tanpa proses yang

rumit dan lama, informan akan langsung menerima dana yang dibutuhkan.

Cairnya dana tersebut akan digunakan oleh Ibu Tasminah untuk menambah modal

agar usaha dagangnya tetap berjalan seperti biasa18

.

Selain karena menipisnya modal utama yang digunakan, Ibu Tri akan

memutuskan untuk meminjam karena barang dagangannya tidak habis karena

kondisi penjualan sepi ataupun barang rusak dan busak dan tidak dapat di jual

kembali19

.

Memperluas Usaha

Dengan meningkatnya modal yang dimiliki, Ibu Barokah dapat

menjalankan kembali usaha dagangnya dan ia dapat menambah jenis dan jumlah

dagangannya. Kini usaha dagangnya telah meluas yang tercermin dari jenis dan

jumlah barang dagangannya yang lebih banyak dibanding saat sebelum ia

memiliki banyak modal. Bahkan dengan semakin berkembangnya usaha tersebut,

18

Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:05 WIB 19

Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 19:10 WIB

Page 13: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

33

Ibu Barokah mampu memperbaiki lapak yang ia gunakan sebagai tempat

berjualan20

.

Memperbaiki Kesulitan Keuangan Ibu Rumah Tangga Pedagang

Sebagai seorang pedagang kecil yang hanya memiliki pendapatan rendah

dan tidak menentu setiap harinya menyebabkan mereka berada pada posisi yang

terhimpit, diantara harus terus berjualan untuk terus menghasilkan uang untuk

modal kembali dan juga pada posisi tidak memiliki uang namun harus tetap

berjualan untuk melanjutkan kehidupan. Sehingga pada saat kondisi seperti ini,

Ibu Saginah akan memutuskan untuk melakukan kredit dengan rentenir agar terus

dapat menjalankan usahanya21

. Dengan cairnya kredit tersebut, masalah keuangan

informan telah terselesaikan walaupun akhirnya informan terbebani oleh

tanggungan hutang. Rentenir berperan dalam kondisi tersebut, dananya sangat

membantu para nasabahnya.

Meningkatkan Konsumsi

Dalam keadaan mendesak yakni pilihan untuk terus berjualan atau tidak

karena terbatasnya modal yang dimiliki, maka Ibu Tri akan berusaha untuk

mencari pinjaman uang. Baik itu meminjam rentenir ataupun pada kegiatan arisan

yang diikuti oleh informan di lingkungan tempat tinggalnya22

. Tapi Ibu Tri akan

lebih memilih untuk meminjam ke rentenir karena rentenir dapat mencairkan

dananya kapan saja dan dimana saja. Dengan adanya dana tersebut maka Ibu 20

Wawancara pada hari Sabtu, 8 Maret 2014 jam 15:00 WIB 21

Wawancara pada hari Minggu, 9 Maret 2014 jam 09:40 WIB 22

Wawancara pada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 13:00 WIB

Page 14: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

34

Triakan memiliki dana yang lebih banyak dari sebelumnya untuk menambah

modal usaha dagangnya. Dengan bertambahnya modal tersebut, informan mampu

menambah varian dagangannya, sehinggapendapatan Ibu Tri akan lebih banyak

dari pendapatan sebelumnya dalam waktu singkat (perkiraan jangka pendek

adalah 1 – 2 tahun setelah meminjam pada rentenir)23

. Dengan peningkatan

pendapatan tersebut, informan mampu meningkatkan konsumsi usaha dagang

yang tercermin dengan peningkatan penggunaan input produksi yang berasal dari

laba yang diperoleh.

Dampak Negatif Kredit Rentenir Terhadap Usaha Dagang Ibu Rumah

Tangga Pedagang

Ibu rumah tangga pedagang yang meminjam dana ke rentenir tidak hanya

merasakan dampak positif pada usaha dagangnya. Mereka juga merasakan

dampak negatif dari meminjam dana ke rentenir yakni sebagai berikut.

Beban Bunga Tinggi

Rentenir sebagai pengendali utama dalam proses penawaran dan pencairan

dana yang diajukan oleh ibu rumah tangga pedagang. Sebagai ibu rumah tangga

pedagang yang memiliki modal minim, mereka akan langsung memutuskan untuk

meminjam kepada rentenir disaat kondisi yang mendesak, seperti kehabisan

modal karena dagangannya tidak laku dan tidak dapat dijual kembali. Di saat

seperti inilah rentenir sangat berperan dalam memberikan bantuan dalam bentuk

23

Wawancarapada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 10:50 WIB

Page 15: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

35

pinjaman uang. Tanpa ada pertimbangan lama biasanya Ibu Tasinah akan

langsung menyetujui persyaratan untuk mendapatkan uang dari rentenir. Rentenir

akan memberikan beban bunga pinjaman sebesar 20% per bulan atau 240% per

tahun pada setiap dana yang ia pinjamkan ke nasabahnya tanpa dapat dinego24

.

Ibu rumah tangga pedagang yang menjadi nasabah langganan pada setiap rentenir

hanya dapat menyetujui perjanjian tersebut karena mereka berada diposisi

terdesak sehingga bunga berapapun akan mereka terima demi kelancaran usaha

dagangnya. Sehingga informan merasa bahwa ia di eksploitasi oleh kekuasaan

yang dipegang oleh rentenir tersebut tanpa dapat menegosiasikan besaran bunga

yang ditanggung oleh informan untuk setiap dana yang ia pinjam.

Meminjam uang kepada rentenir sebenarnya membantu usaha dagang

informan agar tetap dapat berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan

pendapatan informan. Namun kebaikan tersebut juga menimbulkan hal negatif

yakni informan harus dibebani beban bunga yang tinggi sedangkan jangka waktu

pengembalian sangat singkat yakni selama 24 sampai 30 hari berdasarkan

peraturan yang telah ditetapkan oleh rentenir dan juga setiap harinya informan

harus membayar sehingga informan tersebut merasa dikejar-kejar oleh rentenir

dan harus membayar tepat waktu. Ibu Tasminah hanya mampu pasrah dengan

ketentuan tersebut karena ia juga membutuhkan dana tersebut untuk meredam

krisis keuangannya. Hal ini tetap ia lakukan karena hanya rentenir yang dapat

memberikan pinjaman dana dimasa-masa sulit yang ia alami25

. Sehingga

terkadang informan bimbang antara mau meminjam uang ke rentenir atau tidak

24

Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:10 WIB 25

Wawancarapada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 16:05

Page 16: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

36

meminjam. Jika ia tidak meminjam uang maka tentu saja usaha dagangnya akan

terhenti yang akhirnya ia tidak akan memiliki penghasilan. Namun jika meminjam

uang maka informan akan terbebani oleh dua hal tersebut yakni bunga tinggi dan

jangka waktu pengembalian yang singkat.

Jumlah Produksi di Masa Mendatang Menurun

Ibu rumah tangga yang terbiasa berinteraksi dengan rentenir karena

membutuhkan uang untuk usaha dagang tidak hanya berlangsung dalam jangka

pendek saja. Namun kegiatan ini telah berlangsung lama didalam perjalanan usaha

dagang Ibu Sarti, yakni sekitar kurang lebih 30 tahun sejak informan mulai

berjualan26

. Dalam jangka panjang (lebih dari 2 tahun) setelah meminjam dana

dari rentenir tersebut, Ibu Barokah merasa bahwa semakin lama pendapatannya

adalah tetap dan mungkin hanya meningkat pada sesekali waktu saja sehingga

jumlah dana yang digunakan untuk modal kembali usaha dagangnya juga sama27

.

Selain itu menurut Ibu Saginah pendapatannya setelah dalam masa jangka panjang

meminjam dana dari rentenir, dirasa bahwa pendapatannya sama karena

menurutnya jumlah pengeluaran dan pemasukan yang ia miliki tidak pernah sama

ataupun tersisa untuk disimpan. Ini disebabkan karena dari hari ke hari harga

bahan pokok untuk berjualan mengalami peningkatan harga, hal ini tidak

sebanding dengan jumlah penerimaan yang ia terima28

. Besarnya pendapatan yang

ia dapatkan juga bergantung pada kondisi penjualannya sehari-hari. Pendapatan

yang tidak sama jumlahlah setiap harinya harus tetap digunakan untuk membayar 26

Wawancara pada hari Sabtu, 8 Februari 2014 jam 20:00 WIB 27

Wawancarapada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 11:00 WIB 28

Wawancarapada hari Senin, 5 Mei 2014 jam 13:00 WIB

Page 17: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

37

angsuran yang jumlahnya sama setiap harinya dan juga untuk modal kembali.

Sehingga semakin lama modalnya akan semakin berkurang dan mengurangi

jumlah produksinya.

Pendapatan Merosot

Rentenir sebagai pengendali utama dalam kegiatan pinjam meminjam ini

selain menentukan bunga yang yang dibebankan kepada nasabahnya, juga

memiliki kendali utama dalam penentuan jatuh tempo pelunasan bagi nasabahnya.

Seperti halnya yang terjadi pada Ibu Tasminah, ia akan meminjam dana ke

rentenir saat ia dalam keadaan mendesak seperti barang dagangan yang tidak

habis terjual sehingga modal yang ia gunakan untuk berjualan tidak kembali

sepenuhnya. Sehingga uang untuk modal kembali keesokan harinya hanya sedikit.

Hal ini ia lakukan untuk kelancaran usaha dagangnya29

. Sebagai pedagang kecil

yang memiliki usaha kecil dengan modal yang minim, ia hanya dapat

mengandalkan uang pinjaman untuk menutup kekurangan modalnya, baik itu

meminjam ke rentenir ataupun didalam kegiatan arisan yang ia ikuti di

kampungnya. Karena rentenir yang memiliki kendali utama dalam penentuan

peraturan peminjaman, informan tidak berani menego waktu pengembalian

pinjaman dan bunga yang dibebankan pada dirinya.

Menurut pengalaman yang Ibu Tasminah alami ketika ia meminjam dana

ke rentenir, ia akan diberi waktu untuk pelunasan hutangnya dengan dua pilihan.

Pilihan pertama, rentenir akan memberikan waktu pengembalian hutang dan

29

Wawancara pada hari Minggu, 9 Februari 2014 jam 13:05 WIB

Page 18: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

38

bunganya selama 24 hari, pilihan kedua adalah selama 30 hari. Jangka waktu

terssebut diterapkan rentenir untuk pinjaman sebesar Rp 200.000 dengan bunga

20% per bulan atau 240% per tahun. Dengan rincian, jika meminjam sebesaar Rp

200.000 dengan jangka waktu pengembalian selama 24 hari maka setiap harinya

informan harus menyisihkan pendapatannyasebesar Rp 10.000. Sedangkan untuk

jangka waktu pengembalian 30 hari, informan akan menyisihkan pendapatannya

sebesar Rp 8.000. Dengan jangka waktu tersebut rentenir akan mendapat bunga

sebagai pendapatannya sebesar Rp 40.000. Biasanya Ibu Tasminah akan

mengambil hutangnya dengan jangka waktu pengembalian selama 30 hari agar ia

tidak merasa berat untuk mengangsurnya.

Rata-rata pendapatan bersih Ibu Tasminah sebesar Rp 50.000, jumlah

tersebut sudah dikurangkan untuk modal belanja keesokan harinya. Maka selama

30 hari informan harus menyisihkan pendapatannya sebesar Rp 8.000. Dengan

sisa pendapatannya tersebut dirasa jumlah itu kurang untuk mencukupi kebutuhan

hidupnya dan juga kebutuhan lain yang tidak terduga seperti kebutuhan sosial

(menjenguk orang sakit ataupun lelayu). Menurutnya waktu pengembalian

tersebut terlalu singkat jika ia mengingat kembali jumlah beban yang ia tanggung

setiap harinya. Terkadang Ibu Tasminah juga tidak dapat membayar setiap hari,

sehingga terkadang ia harus membayar dua kali lipat pada keesokan harinya.

Dengan pendapatan yang minim dan tidak pernah sama setiap harinya informan

merasa kesulitan dalam mengangsur hutangnya sehingga seringkali

pendapatannya dibawah Rp 50.000 harus dikurangi oleh angsuran hutangnya.

Dengan jangka waktu pengembalian yang terlalu singkat menyebabkan informan

Page 19: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

39

harus pintar-pintar dalam mengelompokkan penerimaan yang ia terima. Ketika

usaha dagangnya sepi, penerimaannya (revenue) akan ikut menurun karena barang

dagangannya tidak terjual habis sehingga modal yang digunakan tidak kembali

sepenuhnya, begitu juga dengan laba yang didapat akan lebih sedikit

dibandingkan saat dagangannya habis terjual. Jika keadaan tersebut berlangsung

setiap hari maka modal yang digunakan untuk berjualan akan semakin berkurang

sehingga pendapatannya juga semakin merosot.

Page 20: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

40

Gambar 1Bagan Dampak Positif – Negatif Adanya Dana Rentenir Terhadap Usaha Dagang Ibu Rumah Tangga Pedagang

Butuh dana berhutang Bank (tidak terjangkau)

Rentenir (terjangkau)

Menimbulkan dampak bagi usaha dagang pinjam

Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014

Ibu Rumah

Tangga

Pedagang

Mengembangkan usaha dagang

dengan menambah modal

Dana rentenir

Dampak positif Dampak negatif

• Menambah modal

• Memperluas usaha

•Memperbaiki Kesulitan KeuanganIbu

Rumah Tangga Pedagang

• Meningkatkan konsumsi

• Beban bunga tinggi

• Jumlah Produksi di Masa Mendatang

Menurun

•Pendapatan merosot

Ibu rumah tangga pedagang merugi Arisan

KUR Dampak positif < Dampak negatif

Mencari dana dari sumber

lain

Ibu rumah

tangga pedagang

masih dalam

kondisi miskin

Page 21: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

41

Upaya Ibu Rumah Tangga Pedagang Mengurangi Ketergantungan pada

Rentenir

Ibu rumah tangga pedagang yang mengandalkan dana dari rentenir sebagai

sumber pinjaman utama untuk menambah modal usaha dagang, ternyata tidak hanya

mengandalkan dana itu saja. Ibu rumah tangga pedagang juga mengandalkan dana

yang bersumber dari kegiatan PKK dan dasawisma yang menjalankan arisan satu

bulan sekali dilingkungan tempat tinggalnya. Dana tersebut dimanfaatkan untuk

menambah modal ataupun menutup kekurangan modal usaha dagangnya. Namun hal

tersebut hanya dapat dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga yang ikut dalam kegiatan

tersebut, bagi ibu rumah tangga pedagang yang tidak mengikuti kegiatan PKK dan

dasawisma dikampungnya tidak akan diperbolehkan untuk mengajukan pinjaman

hutang. Menurut Ibu Barokah, ibu rumah tangga yang tidak mengikuti kegiatan

tersebut akan dikucilkan dari dari lingkungannya sehingga intensitas bersosialisasinya

diantara warga sangat minim. Selain itu mereka juga tidak akan diikutsertakan dalam

setiap kegiatan yang berlangsung di kampungnya, seperti lelayu, acara pernikahan

ataupun kegiatan sosialisasi untuk berbagi informasi dari pihak Kelurahan30

. Namun

setiap sikap yang ditunjukkan oleh setiap warga bergantung pada sikap ibu rumah

tangga yang tidak mengikuti kegiatan PKK dan dasawisma, semua itu kembali pada

diri masing-masing.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ternyata muncul fakta baru yakni

selain mengandalkan dana pinjaman dari rentenir dan arisan, ibu rumah tangga

30

Wawancarapada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 10:08

Page 22: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

42

pedagang juga mendapatkan pinjaman dana dari bank berupa KUR (kredit usaha

rakyat). KUR inilah yang digunakan sebagai alternatif lain untuk mendapatkan dana

yang digunakan untuk menambah modal usaha dagang yang dijalankan oleh Ibu

Saginah31

. Berdasarkan pengalamannya, informan sangat mudah untuk mendapatkan

kredit tersebut, karena syarat yang ia kumpulkan hanyalah fotokopi KTP dan fotokopi

KK tanpa ada survey dari pihak bank. Ia pun tidak mengetahui dengan benar apa saja

prosedur yang harus ia lewati untuk mendapatkan dana KUR tersebut. Ia berpikir

bahwa proses cairnya dana KUR tersebut karena ia telah mengenal pegawai bank

tempat ia mendapatkan KUR tersebut. Ibu Saginah mendapatkan bantuan KUR dari

bank BRI Blauran cabang Nanggulan yang kantornya berada di pasar Blauran, tepat

didepan informan berjualan buah selama ini. Berdasarkan informasi yang ia ketahui,

pedagang di pasar Blauran yang juga mendapatkan KUR dari bank tersebut juga tidak

melalui tahap survey baik itu survey keuangan ataupun survey keproduktifan usaha

yang dijalankan setiap nasabahnya.

Ibu Saginah mendapatkan dana KUR pada tanggal 25 Juli 2013 sebesar Rp

2.000.000, jangka waktu pengembalian yang ia ambil adalah selama 12 bulan dengan

beban bunga sebesar 12,3% per tahun. Maka setiap bulan informan akan membayar

angsuran KUR dengan angsuran pokok sebesar Rp 166.700 dan beban bunga sebesar

Rp 20.500. Sehingga setiap bulannya ia harus membayar angsuran sebesar Rp

187.200 pada jatuh tempo yang telah ditetapkan oleh pihak bank dan diharapkan

nasabah tidak telat dalam mengangsur hutangnya. Di awal pencairan dana KUR, Ibu

31

Wawancarapada hari Minggu, 18 Mei 2014 jam 10:20

Page 23: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

43

Saginah tidak terbebani oleh biaya administrasi sehingga ia menerima uang bersih

sebesar Rp 2.000.00032

.

Walaupun Ibu Saginah mendapat KUR, ia tetap meminjam dana ke rentenir

karena menurutnya dana KUR belum mampu untuk menutupi kekurangan modal

usaha dagangnya. Besarnya dana KUR yang dapat cair disesuaikan dengan

kelangsungan usaha dagang yang dijalankannya33

.

Tabel 3 Mekanisme Pengembalian Dana KUR

Nasabah Pinjaman Jatuh

Tempo

Adm Angsuran

Pokok

Bunga

Saginah Rp 2.000.000 12 bulan - Rp 166.700

per bulan

12.3% per tahun

atau Rp 20.500

per bulan

Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014

Namun hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Ibu Barokah. Jika ia

butuh dana untuk menambah modal usaha dagangnya, ia akan tetap mengandalkan

dana dari rentenir. Ibu Barokah lebih memilih untukmeminjam uang rentenir dengan

32

Wawancara pada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 13:00 33

Wawancara pada hari Minggu, 18 Mei 2014 jam 10:30

Page 24: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

44

nominal yang lebih besar dari sebelumnya karena ia tidak dapat mengajukan KUR

layaknya Ibu Saginah34

.

Dengan pengalaman meminjam dana ke rentenir selama 4 tahun terakhir ini,

Ibu Saginah menyadari bahwa ada dampak positif dan juga dampak negatif yang

saling tarik menarik yang mempengaruhi keputusan informan saat memutuskan untuk

berhutang, karena informan berhutang juga untuk kelangsungan usaha dagang yang

dijalankan. Ibu Saginah merasa dengan dana yang ia pinjam tersebut, ia dapat

menambah modal sehingga barang yang dijualpun semakin banyak dengan begini

maka penghasilannyapun semakin meningkat jika dibandingkan dengan sebelum

meminjam dana. Namun hal itu juga bergantung pada jenis dan jumlah dagangan

yang ia sediakan. Namun informan juga merasakan dampak negatif meminjam dana

rentenir yang berpengaruh pada usaha dagangnya. Yakni, ia harus mampu

mengangsur hutangnya setiap hari sedangkan penghasilannya tidak tentu jumlahnya

setiap harinya. Dengan kedua hal yang ia alami, Ibu Saginah menyadari bahwa

sebenarnya selama ia meminjam dana ke rentenir, ia hanya merasakan dampak

negatifnya saja yakni, setiap harinya ia terbebani oleh angsuran pokok dan juga bunga

pinjaman yang telah ditetapkan. Sehingga penghasilan informan semakin merosot

dalam jangka panjang karena ia selalu mengandalkan dana rentenir yang sebenarnya

hanya dapat memberikan manfaat dalam jangka pendek saja. Walaupun ia menyadari

hal tersebut, informan hanya mampu mengulanginya lagi karena tidak ada pilihan lain

yang dapat ia lakukan untuk mendapatkan dana pinjaman. Sebagai pedagang kecil

34

Wawancarapada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 10:15

Page 25: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

45

yang minim akan modal, hanya mampu “buka tutup lubang” saja untuk terus dapat

menjalankan usaha dagangnya.

Banyaknya sumber modal yang dapat diakses oleh ibu rumah tangga

pedagang menyebabkan mereka selalu bergantung pada uang tersebut. Dengan

mempertimbangkan dampak positif-negatifdari meminjam uang yang berasal dari

rentenir dan arisan, ibu rumah tangga pedagang sebenarnya lebih memilih untuk

meminjam uang sebagai tambahan modal dikegiatan arisan karena beban bunga

hutang hanya sebesar 10% per 3 bulan atau 40% per tahun dengan jangka waktu

pengembalian selama 3 bulan atau 3 kali angsuran setiap bulan saat kegiatan arisan

tersebut berlangsung. Namun didalam kegiatan yang diikuti oleh Ibu Barokah

tersebut, setiap anggotanya tidak dapat mengajukan pinjaman kapan saja karena

setiap bulannya sudah ditentukan siapa saja yang mendapat jatah untuk meminjam

uang tersebut. Penentuan tersebut telah dijadwalkan dan disepakati oleh semua

anggota arisan yang diundi secara acak dengan menggunakan kertas undian35

. Jadi

setiap bulannya sudah di tentukan siapa saja yang wajib meminjam uang dan semua

anggota arisan wajib meminjam uang tersebut. Jika ada anggota arisan yang tidak

membutuhkan uang tersebut saat namanya keluar sebagai peminjam maka uang

tersebut dapat dipinjamkan ke anggota lain yang belum mendapatkan jatah hutangan

yang harusnya nama anggota tersebut keluar dibulan depan. Namun hutangan tersebut

juga dapat dipinjamkan ke anggota lain yang namanya sudah keluar sebagai

peminjam dibulan sebelumnya dengan syarat nama peminjam utama (yang mendapat

35

Wawancara pada hari Jumat, 23 Mei 2014 jam 10:20

Page 26: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

46

jatah hutangan pada bulan tersebut) bersedia untuk bertanggung jawab atas pinjaman

hutang atas namanya. Dalam hal ini tanggung jawab yang dimaksud adalah peminjam

utama bersedia mengejar-ngejar peminjam uang agar membayar tepat waktu saat

kegiatan arisan tersebut berlangsung sampai masa pelunasan itu datang yakni pada

bulan ketiga sejak ia berhutang. Berdasarkan prosesnyapun meminjam uang diarisan

lebih flexible daripada meminjam uang direntenir namun besarnya pinjaman diarisan

dibatasi yakni Rp 500.000 di PKK dan Rp 300.000 di dasawisma.

Dari kedua sumber modal tersebut ternyata informan lebih memilih untuk

meminjam uang dikegiatan arisan walaupun adanya batasan tersebut. Namun jika

informan mempertimbangkan besarnya angsuran dan juga dampaknya terhadap usaha

dagang mereka, informan akan lebih memilih berhutang diarisan karena didalam

arisan informan akan membayar angsuran 1 bulan sekali. Sehingga pendapatan per

hari selama berjualan akan terasa manfaatnya oleh informan. Namun jika informan

meminjam direntenir, tiap harinya informan harus membayar angsuran yang lebih

besar jumlahnya jika dibandingkan dengan angsuran berhutang pada arisan.

Jika informan meminjam uang arisan sebesar Rp 200.000 dengan bunga 10%

maka setiap bulannya informan akan membayar angsuran sebesar Rp 73.400 setiap

bulan selama 3 bulan ke depan. Maka setiap harinya informan harus menyisihkan

pendapatannya sebesar Rp 2.450 per hari agar dalam 1 bulan ia dapat mengangsur

hutangnya. Dibandingkan dengan meminjam uang direntenir sebesar Rp 200.000

dengan bunga sebesar 20% per bulan atau 240% per tahun dan jangka waktu

Page 27: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

47

pengembalian selama 30 hari maka setiap harinya informan harus membayar

angsuran sebesar Rp 8.000.

Tabel 4 Perbandingan Meminjam Dana pada Rentenir dan Arisan

Sumber

Dana

Jumlah

Pinjaman

Bunga Jatuh Tempo

Pelunasan

Angsuran

Rentenir Rp 200.000 20% per bulan atau 240% per

tahun

30 hari Rp 8.000/ hari

Arisan Rp 200.000 10% per 3 bulan atau 40%

per tahun

3 bulan Rp 73.400/ bulan

atau Rp 2.450/hari

Sumber : data primer yang diolah dari wawancara dengan informan, 2014

Dengan melihat perbandingan tersebut, ibu rumah tangga pedagang tetap saja

tidak dapat keluar dari keluar dari belenggu rentenir karena ibu rumah tangga

pedagang tersebut hanya memiliki modal dan penghasilan yang minim sehingga

mereka selalu membutuhkan tambahan modal untuk dapat melanjutkan usaha

dagangnya. Rentenir tetap akan menjadi andalan ibu rumah tangga pedagang sebagai

sumber modal karena rentenir dapat memberikan pinjaman uang lebih banyak

daripada arisan. Rentenir dapat memberikan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 namun

diarisan hanya dapat memberikan pinjaman sebesar Rp 500.000 sedangkan pinjaman

yang dibutuhkan oleh ibu rumah tangga pedagang terkadang melebihi jumlah

tersebut.

Page 28: IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5717/5/T1_222010026_BAB I… · arisan adalah untuk menciptakan keakraban dan gotong

48

Dengan mempertimbangkan semua hal yang telah dijelaskan diatas, ibu

rumah tangga pedagang ternyata lebih mengandalkan dana dari rentenir karena dalam

jangka pendek dana tersebut mampu meningkatkan penghasilannya dan dapat

membantu untuk membiayai kebutuhan rumah tangga dan menambah modal usaha

dagangnya. Ibu rumah tangga pedagang cenderung lebih memikirkan kemajuan usaha

dagangnya dalam jangka pendek, bagaimana ia dapat terus berjualan dengan modal

yang ia miliki dan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya dengan mengandalkan

uang pinjaman dari rentenir yang kapan saja dapat mencairkan dananya saat informan

kekurangan modal.