82
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan studi pustaka dan kerangka teori yang digunakan dalam menganalisis dampak liberalisasi perdagangan dan perubahan iklim pada komoditi pangan di berbagai negara terhadap makro dan sektoral ekonomi Indonesia: Pendekatan Model Ekonomi Keseimbangan Umum, digunakan dua model yaitu model ekonometrik dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian dan model keseimbangan umum menggunakan model GTAP. Kedua model tersebut digunakan dan saling berkaitan serta menjadi dasar dalam perancangan model yang akan digunakan. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini mencakup yang berkenaan dengan liberalisasi perdagangan dalam bentuk penurunan tarif bea masuk, perubahan suhu global, produktivitas, variabel ekspor dan impor, ketenagakerjaan, pertumbuhan ekonomi, investasi dan variabel ekonomi makro lainnya serta keseimbangan makroekonomi. Kerangka pemikiran analisis dampak liberalisasi perdagangan dan perubahan iklim pada komoditi pangan di berbagai negara terhadap makro dan sektoral ekonomi Indonesia menunjukka n hubungan antara ko mbinasi dampak liberalisasi perdagangan dan perubahan iklim global pada komoditi pangan di berbagai negara terhadap perubahan produktivitas komoditi pangan, perdagangan dan variabel makro ekonomi lainnya. Kerangka pemikiran tersebut adalah: 1. Liberalisasi perdagangan yang dalam penelitian ini didefinisikan sebagai penurunan tarif bea masuk dalam kerangka multilateral-WTO khususnya untuk komoditi pertanian, telah berdampak pada kondisi makro ekonomi

IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

  • Upload
    lephuc

  • View
    229

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan studi pustaka dan kerangka teori yang digunakan dalam

menganalisis dampak liberalisasi perdagangan dan perubahan iklim pada komoditi

pangan di berbagai negara terhadap makro dan sektoral ekonomi Indonesia:

Pendekatan Model Ekonomi Keseimbangan Umum, digunakan dua model yaitu

model ekonometrik dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian dan

model keseimbangan umum menggunakan model GTAP. Kedua model tersebut

digunakan dan saling berkaitan serta menjadi dasar dalam perancangan model

yang akan digunakan. Variabe l-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

mencakup yang berkenaan dengan liberalisasi perdagangan da lam bentuk

penurunan tarif bea masuk, perubahan suhu global, produktivitas, variabel ekspor

dan impor, ketenagakerjaan, pertumbuhan ekonomi, investasi dan variabel

ekonomi makro lainnya serta keseimbangan makroekonomi.

Kerangka pemikiran analisis dampak liberalisasi perdagangan dan

perubahan iklim pada komoditi pangan di berbagai negara terhadap makro dan

sektoral ekonomi Indonesia menunjukka n hubungan antara ko mbinasi dampak

liberalisasi perdagangan dan perubahan iklim global pada komoditi pangan di

berbagai negara terhadap perubahan produktivitas komoditi pangan, perdagangan

dan variabel makro ekonomi lainnya. Kerangka pemikiran tersebut adalah:

1. Liberalisasi perdagangan yang dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

penurunan tarif bea masuk dalam kerangka multilateral-WTO khususnya

untuk komoditi pertanian, telah berdampak pada kondisi makro ekonomi

Page 2: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

104

termasuk kinerja perdagangan negara-negara produsen maupun importer

produk pertanian di negara maju maupun di negara berkembang tidak

terkecuali Indonesia.

2. Perubahan iklim global yang didefinisikan sebagai perubahan suhu (kenaikan

suhu bumi) telah disadari oleh masyarakat bumi sejak tahun 1990-an dan

bukti fenomena pemanasan global telah dirasakan sampai saat ini.

3. Berbagai bukti adanya perubahan iklim telah dirasakan oleh masyarakat dunia

mulai dari kenaikan muka laut, mencairnya es di kutub, terjadinya el nino di

beberapa bagian negara tropis dan perubahan cuaca yang ekstrim di berbagai

be lahan bumi termasuk Indonesia.

4. Dampak perubahan iklim telah diprediksi oleh lembaga internasional seperti

IPCC terhadap berbagai aspek seperti kesehatan manusia, kelangsungan

ekosistem air, darat dan udara, serta dampaknya terhadap produktivitas

pertanian baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk

Indonesia.

5. Penurunan produktivitas pertanian sebagai dampak perubahan iklim

sebagaimana telah diprediksikan berbagai lembaga internasional akan

berdampak pada penurunan produksi beberapa produk pertanian, namun

diperkirakan terjadinya peningkatan produksi pada beberapa jenis produk

pertanian lainnya.

6. Penurunan atau peningkatan produksi pertanian akan berdampak pada

ketersediaan pangan dan perdagangan (ekspor dan impor) produk pertanian

Indonesia.

Page 3: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

105

7. Kombinasi dampak liberalisasi perdagangan dan penurunan produktivitas

pertanian sebagai dampak perubahan iklim juga akan berdampak lebih lanjut

pada variabel makro ekonomi lainnya seperti ketenagakerjaan, investasi,

pertumbuhan ekonomi dan indikator makro lainnya.

Seluruh aspek-aspek yang terkait dengan dampak liberalisasi perdagangan

dan perubahan iklim akan dianalisis untuk mengkaji seberapa besar pengaruhnya

terhadap produktivitas pertanian, produksi, perdagangan serta indikator makro dan

sektoral ekonomi Indonesia terutama dalam hal ketenagakerjaan, dan peningkatan

pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan

pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar 18.

Gambar 18. Kerangka Pemikiran dan Alur Tahapan Pelaksanaan Penelitian

KETERANGAN Dilakukan Oleh Peneliti

Dari Literatur yang ada

Model Estimasi Dampak Perubahan Iklim terhadap

komoditi pangan menggunakan model ekonometrik

mengacu model Cline 2007

Data Base GTAP Versi 7.1 (2008)

Agregasi Sektor dan Region

(19 Sektor, 14 region)

Survey Literatur dan Estimasi Ekonometrik

Simulasi Penurunan tariff bea masuk sektor

pertanian dan penurunan/peningkatan produktivitas komoditi pangan di beberapa negara sebagai dampak

perubahan iklim

Tingkat Produktivitas

komoditi pangan (beras, jagung,

gandum) di beberapa negara Perubahan Alternatif

Skenario penurunan tariff dan perubahan iklim yang dipertimbangkan

Hasil Simulasi Dampakny a terhadap : 1. Variabel makro

ekonomi 2. Sektoral

Evaluasi Alternatif Kebijakan

Perkiraan rata-rata Suhu bumi berdasarkan

Estimasi IPCC (2001)

Penurunan tarif bea masuk sektor pertanian dalam kerangka WTO

Page 4: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

106

4.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, dapat diperkirakan

beberapa hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu:

1. Liberalisasi perdagangan komoditi pangan akan berdampak negatif terhadap

negara berkembang tetapi berdampak positif bagi negara-negara maju.

2. Perubahan iklim akan berdampak pada penurunan produksi di beberapa sektor

pertanian.

3. Kombinasi dampak liberalisasi perdagangan dan perubahan iklim akan

menurunkan pertumbuhan ekonomi nasional sehingga dapat mempengaruhi

berbagai variabel ekonomi makro dan sektoral lainnya.

4.3. Alat Analisis

4.3.1. Konsep Dasar Global Trade Analysis Project

Konsep dasar GTAP sebagai analisis yang digunakan pada penelitian ini

mengacu pada Oktaviani (2008). Model GTAP dan model CGE merupakan model

yang sama-sama menggunakan konsep-konsep dasar pengeluaran dan pembelian

antar pelaku ekonomi. Kedua model tersebut merupakan model struktural yang

dibangun dengan dasar teori-teori mikroekonomi, dimana perilaku-perilaku di

masing-masing a gen ekonomi (behavioral parameters) dijelaskan secara detail.

Menurut Oktaviani (2008), mod el CGE menggambarkan interaksi antara

agen-agen yang berbeda di dalam suatu negara atau wilayah, sedangkan model

GTAP menjelaskan interaksi perdagangan antar wilayah. Selain itu, aspek lain

yang ada dalam model GTAP adalah juga mencakup transportasi global dan

mobilitas investasi. Oleh karena itu, melalui model ini dapat dijelaskan bagaimana

Page 5: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

107

pengaruh kebijakan yang dilakukan suatu negara/wilayah akan memberikan

dampak kepada negara/wilayah lainnya.

Lebih lanjut dikemukakan dalam Oktaviani (2008) bahwa dalam model

GTAP tidak menangkap kebijakan makroekonomi dan fenomena moneter, karena

tidak ada aspek makroekonomi di dalamnya, namun terdapat variabel-variabel

agregat yang dapat menentukan interaksi di level makro. Oleh karena itu, “closure

macroekonomi” digunakan untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan

dengan aspek makroekonomi tersebut. Hal ini dapat dilakukan karena di dalam

closure dipisahkan antara variabel-variabe l eksogen dan endogen. Sementara itu,

untuk untuk mengatasi tidak tertangkapnya fenomena moneter, maka di dalam

model GTAP digunakan “numeraire”, ya itu harga salah satu barang diberi nilai 1

agar didapatkan harga relatif terhadap harga barang lain (Oktaviani, 2008).

Untuk keperluan kajian ini, selanjutnya akan dijelaskan perbedaan antar

aktivitas eko nomi di da lam mod el GTAP. Intervensi pemerintah dan perdagangan

adalah fokus utama yang akan dibahas dalam model. Gambar-gambar yang

disajikan merupakan arus nilai (uang) dalam perekonomian dan bukan merupakan

arus riil (arus barang), dimana hubungan kedua arus tersebut saring berlawanan

(Oktviani, 2008).

4.3.1.1. Ekonomi Tertutup Tanpa Pajak

Dalam model ekonomi tertutup tanpa pajak diasumsikan bahwa suatu

negara tanpa pajak dan belum ada perdagangan. Model ini adalah sebagai

penyederhanaan dari keadaan sesungguhnya, dimana tidak ada depresiasi, pajak

dan subsidi. Dalam ekonomi sederhana tersebut diasumsikan terdapat tiga pelaku

ekonomi yaitu rumah tangga swasta, pemerintah dan produsen (Oktaviani, 2008).

Page 6: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

108

Gambar 19 menunjukkan aktivitas ekonomi versi model GTAP yang

menjelaskan keterkaitan antar pe laku ekonomi dan komponen-komponen

permintaan Pada bagian atas dari diagram, terdapat rumah tangga regional. yang

menerima semua pendapatan yang dihasilkan. Sementara, itu, pengeluaran rumah

tangga berdasarkan pada agregat fungsi utilitas (kepuasan) Cobb-Douglas dimana

pengeluaran dialokasikan pada tiga kategori yaitu rumah tangga swasta (private),

pemerintah dan tabungan dan arus pengeluaran rumah tangga swasta ditunjukkan

oleh simbol PRIVEXP (Oktaviani, 2008).

Selanjutnya, pada pada bagian tengah model perekonomian dimasukka n

unsur pemerintah dan rumah tangga regional menerima pendapatan yang

dihasilkan oleh pemerintah, sedangkan arus pengeluaran pemerintah ditunjukkan

oleh simbol GOVEXP.

Unsur tabungan juga dimasukkan dalam model, meskipun sebenarnya di

da lam mode l GTAP tidak menangkap fenomena pasar uang. Namun demikian,

seluruh pendapatan rumah tangga regional yang tidak habis dibelanjakan oleh

ketiga pelaku ekonomi yaitu pemerintah, rumah tangga swasta dan perusahaan,

dimasukkan di dalam pengeluaran sebagai tabungan. Sedangkan arus pengeluaran

rumah tangga regional ke dalam tabungan disimbolkan sebagai SAVE (Oktaviani,

2008).

Page 7: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

109

Rumah Tangga Regional

Tabungan Pemerintah Rumah Tangga Swasta

Produsen

PRIVEXP

VOA Endw

SAVE

VDPA

GOVEXP

VDGA

VDFA

NETINV

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 19. Mode l Kasus Satu Wilayah, Perekonomian Tertutup, Tanpa Pajak

Pelaku ekonomi lainnya yang penting di dalam model adalah perusahaan

yang akan bertingkah laku sebagai produsen. Dalam pengertian ekonomi,

produsen merupakan pemakai input intermediate dan faktor endowmentt yang

menghasilkan output barang dan jasa seperti terlihat pada Gambar 19. Sumber

pendapatan rumah tangga regional diasumsikan hanya dari “penjualan” faktor

endowmentt (tenaga kerja, lahan, modal, sumber daya alam) kepada perusahaan.

Aliran pendapatan ini digambarkan sebagai VOA (endw) yang diartikan sebagai

Nilai Output pada harga di tingkat agen dari komoditi endowmentt (Value of

Output at Agents’ prices of endowmentt commodities) (Oktaviani, 2008).

Rumah tangga swasta merupakan penyedia faktor produksi endowmentt

berupa tenaga kerja yang akan dimanfaatkan oleh perusahaan. Arus “penjualan”

faktor produksi rumah tangga swasta ke produsen disebut VDPA yang

didefinisikan sebagai nilai dari pembelian/belanja rumah tangga swasta domestik

berdasarkan harga produsen (VDPA = Value of Domestic Purchases by Private

household at agent’ prices) (Oktaviani, 2008).

Page 8: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

110

Gambar 19 juga menunjukkan adanya aliran penjualan dari perusahaan

kepada pemerintah sebagai pendapatan produsen. Dalam model GTAP, arus ini

disimbolkan sebagai nilai dari pembelian pemerintah berdasarkan harga produsen

(VDGA = Value of Domestic Puschases by Government at agents’ prices), yang

merupakan fungsi Cobbb Douglas.

Di dalam model GTAP, diasumsikan penjualan dari barang Investasi

dibiayai dari tabungan rumah tangga regional. Oleh karena itu, terdapat arus

pendapatan produsen dari tabungan, yaitu NETINV. Di dalam model statistik,

investasi tidak mempengaruhi kapasitas tetapi mempengaruhi aktivitas total

(Oktaviani, 2008).

Mengacu pada Oktaviani (2008), maka perusahaan mengkombinasikan

penggunaan komoditi endowmentt dengan produk antara untuk memproduksi

barang untuk permintaan akhir. Olah karena itu, terdapat aliran pendapatan dari

produsen ke produsen, yaitu disimbolkan dengan VDFA (Value of Domestic

purchases by Firms at agents’ price) dan menggambarkan penggunaan produk

antara oleh produsen. Di dalam model ini, perusahaan di asumsikan tidak

mendapatkan keuntungan (zero profit) dengan menggunakan fungsi produksi

Constant Return to Scalae (CRS).

Closure standar yang digunakan dalam model GTAP sederhana ini adalah

fungs i utilitas Cobb-Douglas dengan constant budget share pada setiap kategori

pengeluaran. Modifikasi dilakukan dimana pengeluaran pemerintah dan tabungan

bisa menjadi perubah eksogen (tetap atau shock) sehingga pengeluaran rumah

tangga swasta bisa menyesuaikan untuk mencapai kendala anggaran rumah tangga

regional (Oktaviani, 2008).

Page 9: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

111

Di dalam model di atas tidak memasukkan penerimaan pajak pemerintah.

Tidak adanya pajak tidak berarti terjadi penurunan di dalam pengeluaran

pemerintah di dalam model GTAP. Tidak adanya pajak mengakibatkan penurunan

dalam kelebihan beban (excess burden), pendapatan riil regional akan meningkat

dan pengeluaran riil pemerintah juga meningkat. Kekurangan fiskal ini terlihat di

da lam mode l da ta GTAP yang tidak lengkap mencakup instrumen pajak regional.

Oleh karena itu, model tidak dapat memprediksi secara akurat apa yang akan

terjadi terhadap total penerimaan pajak, dan pengguna yang memfokuskan

dampak pengeluaran pemerintah biasanya membuat beberapa asumsi variabel

eksogen.

Kelemahan menggunakan asumsi pengeluaran regional di da lam mode l

GTAP (Oktaviani, 2008) adalah:

1. Gagal untuk menghubungkan pengeluaran pemerintah dengan penerimaan

pajak (artinya penurunan tingkat pajak tidak berarti turunnya pengeluaran

pemerintah).

2. Model GTAP tidak dapat memprediksi secara akurat dampak terhadap

penerimaan pajak total sehingga perlu modifikasi.

Namun demikian, terdapat keunggulan menggunakan asumsi pengeluaran

regional di dalam model GTAP, yaitu:

1. Indikator kesejahteraan dari fungsi utilitas regional

2. Misal, jika pengeluaran swasta riil menurun, tabungan dan pengeluaran

pemerintah naik, apakah rumah tangga regional lebih baik? Tanpa ada fungsi

kepuasan regional pertanyan ini tidak bisa dijawab.

Page 10: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

112

4.3.1.2. Ekonomi Terbuka Tanpa Pajak

Gambar 20 menunjukkan model sebelumnya dengan memasukkan

perdagangan internasional dengan negara lain. Model seperti Gambar 20 mengacu

pada Brockmeier (1996). Adanya perdagangan dengan wilayah luar ditunjukkan

dengan adanya Rest of the World (ROW) di bagian bawah. Struktur ekonomi

ROW diasumsikan identik dengan ekonomi domestik. Dengan dibukanya

hubungan perdagangan dengan luar, maka terdapat sumber impor yang masuk ke

domestik dan juga merupakan tujuan ekspor. Masing-masing agen di dalam

ekonomi domestik akan memberikan “pembayaran impor” kepada ROW. Arus

pembayaran impor kepada ROW dari rumah tangga swasta ditunjukkan dengan

VIPA, dari pemerintah adalah VIGA, dan dari produsen adalah VIFA.

Perubahan dari ekonomi tertutup menjadi terbuka memunculkan adanya dua

sektor global, yaitu bank global dan perdagangan global. Bank global yang

ditunjukkan di tengah gambar, menghubungkan antara tabungan global (SAVE)

dan investasi barang (REGINV). Perdagangan global dimaksudkan sebagai

seluruh ekspor yang menyangkut perdangangan barang dan jasa, transportasi, jasa

asuransi dan barang komposit yang digunakan untuk menggerakkan arus

perdagangan antar wilayah. Adanya aktivitas ini menimbulkan adanya perbedaan

nilai, untuk eskpor terlihat pada nilai FOB, dan untuk impor pada CIF (Oktaviani,

2008).

Page 11: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

113

Rumah Tangga Regional

Bank Global Pemerintah Rumah Tangga

Produsen

PRIVEXP

VOA Endw

SAVE

VDPA

GOVEXP

VDGA

VDFA

Rest of the World

VIFA VXMD VIPA VIGA

REGINV

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 20. Model Multi Wilayah, Perekonomian Terbuka, Tanpa Intervensi

Pemerintah

4.3.1.3. Ekonomi Tertutup dengan Pajak

Dalam model berikutnya, model ekonomi telah memasukkan variabel pajak.

Pajak dimaksudkan sebagai pendapatan rumah tangga regional selain pendapatan

yang berasal dari pengeluaran masing-masing agen. Semua pajak, baik dari rumah

tangga swasta, pemerintah dan produsen ditambahkan pada rumah tangga

regional, sehingga:

VOM = VOA + PTAX

atau, Pendapa tan = VOA + Pajak – Subs idi

sehingga nilai output di tingkat pasar (market) telah memasukkan unsur pajak.

Pajak dapat bernilai positif (taxes) yang akan menambah nilai output di tingkat

pasar (VOM), atau bernilai negatif yang akan mengurangi nilai output pasar

(VOM), yang biasanya disebut subsidi (Oktaviani, 2008). Gambar 21

menggambarkan model ekonomi riil satu wilayah yang lengkap dengan

perekonomian tertutup.

Page 12: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

114

Rumah Tangga Regional

Tabungan

Produsen

PRIVEXP

VOA Endw

SAVE

VDPA VDGA

VDFA

NETINV

Rumah Tangga

Taxes

Taxes Taxes

Pemerintah

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 21. Model Satu Wilayah, Perekonomian Tertutup, dengan Pajak

4.3.1.4. Pajak

Dalam suatu perekonomian, pajak (Tax) ada lah bentuk kekuatan intervensi

pasar di domestik. Adanya pajak akan mempengaruhi harga yang terjadi di setiap

agen (PA), sehingga PA=PM*T atau T=PA/PM. Dengan kata lain, pajak

didefinisakan sebagai rasio nilai transaksi berdasarkan harga produsen (Agen

Prices) dengan transaksi berdasarkan harga pasar (Market Prices) (Oktaviani,

2008).

Pajak biasanya dikenakan pada seluruh aktivitas penjualan dan pembelian

ekonomi seperti pajak penjualan penghasilan (PPh), pajak ekspor dan lain

sebagainya. Pajak pembelian diberikan kepada pembeli barang dan jasa, seperti

Pajak Pembelian (PPn), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak impor, dan lain-

lain.

Namun demikian, tingkat pajak di dalam mode l GTAP berbeda dengan

makna pajak secara harfiah, dalam model GTAP pajak dihitung berdasarkan

perbedaan nilai di tingkat-tingkat agen ekonomi. Oleh karena itu, di dalam model

GOVEXP

Page 13: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

115

dikenal istilah Power of Tax, dimana besarnya adalah 1 ditambahkan dengan

besarnya tax rate. Misalnya, pajak impor untuk produk pertanian sebesar 5%,

maka power of tax tersebut bernilai 1,05. Pemahaman atas konsep ini akan

membantu analisis selanjutnya di dalam model GTAP. Apabila pajak penjualan

bernilai lebih besar dari satu (T>1) maka artinya pajak tersebut berupa subsidi.

Sebaliknya untuk pajak pembelian, dikatakan subsidi jika nilai pajak bernilai

kurang dari satu (T<1).

Selanjutnya akan dijelaskan pengaruh pajak terhadap output nasional sepe rti

dijelaskan pada Gambar 22. Apabila kondisi awal perekonomian diasumsikan

tidak dikenakan pajak, maka VOM=VOA, ditunjukkan dengan keseimbangan

antara permintaan (D0) dan penawaran (S0). Harga kesimbangan pada PM0=PS0.

Selanjutnya, jika dibe rlakukan pa jak penjualan, maka agen yang akan

terkena dampak langsungnya adalah produsen. Produsen yang memasukkan pajak

di dalam biaya produksi akan merespon dengan meningkatkan harga dan

menurunkan produksinya, sehingga kurva penawaran bergeser ke kiri atas (AS1).

Secara agregat, harga naik menjadi PM1 dan output nasional riil turun pada Q1.

Harga di tingkat produsen (PS1) lebih rendah dari harga di pasar (PM1). Daerah

yang berbentuk kotak pada Gambar 22 menunjukkan besarnya pajak (PTAX).

Nilai output di pasar (VOM) adalah daerah PM1-Eq1-Q1-O.

Page 14: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

116

+PTAX

O

PM0=PS0

PS1

PM1

Output Nasional

AS1

AS0

AD0

Q0 Q1

Eq1

Eq0

VOM

Sumber: Oktaviani, (2008)

Gambar 22. Efek Pajak terhadap Output

Sebaliknya jika diasumsikan bahwa pada perekonomian diberlakukan pajak

negatif (pajak yang mengurangi VOM), misal subsidi impor, maka dampaknya

terhadap outpu adalah sebagaimana digambarkan pada Gambar 23.

Pada kondisi dimana belum adanya subsidi, keseimbangan antara

permintaan (D0) dan penawaran (S0) berada pada titik Eq0. Harga kesimbangan

pada PM0=PS0. Kemudian dengan adanya subsidi, harga barang akan turun dan

jumlah output akan meningkat. Respon perusahaan terhadap adanya subsidi ini

akan menggeser kurva penawaran ke kanan bawah (AS2). Secara agregat, subsidi

mengakibatkan harga di pasar turun menjadi PM2 dan output nasional riil

meningkat pada Q2. Harga di tingkat produsen (PS2) lebih tinggi dari harga di

pasar (PM2). Daerah yang berbentuk kotak menunjukkan besarnya subsidi (-

PTAX) dan besarnya nilai output di tingkat pasar (VOM) adalah daerah PS2-E3-

Q2

Tingka t Harga

-O (Oktaviani, 2008).

Page 15: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

117

-PTAX

O

PM0=PS0

PM2

PS2

Output Nasional

AS2

AS0

AD0

Q2 Q0

Eq2

Eq0

VOM

E3

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 23. Efek Subsidi terhadap Output

4.3.1.5. Linearisasi

Pada umumnya, model-model ekonomi parsial menggunakan satuan nilai

mata uang (nominal), misalnya rupiah atau dollar, karena perhitungannya

dilakukan dengan pendekatan pengeluaran. Namun demikian, orang biasanya

tidak begitu memperdulikan besaran nilai yang akan berubah sebagai akibat

diberlakukannya suatu kebijakan (misal peningkatan tarif impor), karena

penyebutan angka numerik nilai nominal dari perubahan itu lebih sulit untuk

dihapal mengakibatkan orang mengabaikannya. Tetapi biasanya orang akan lebih

tertarik untuk memperhatikan angka dalam perubahan persentase. Oleh harena itu,

beberapa model CGE dan GTAP menggunakan perubahan persentase dalam

perhitungan harga dan kuantitasnya (Oktaviani, 2008).

Menurut Oktaviani (2008), persamaan–persamaan ekonomi yang ada di

dalam model GTAP tidak semua merupakan persamaan dengan fungsi linear.

Agar persamaan-persamaan tersebut dapat terbaca dengan menggunakan

Page 16: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

118

persentase perubahan, maka persamaan-persamaan tersebut harus dilinierkan.

Solusi dengan menggunakan software Analisis Keseimbangan Umum

(AGE=Analysis General Equilibrium) maupun RunGTAP, dilakukan dengan

linearisasi (Pearson, 1991) memecahkan nilai koefisien dengan formula:

dV / v = d(PQ) / PQ = p + q

Perubahan persentase dalam model GTAP disimbolkan dengan huruf-huruf kecil,

sehingga bentuk perubahan persentase dari persamaan di atas adalah p dan q.

Secara grafis, ilustrasi linearisasi ini disajikan pada Gambar 24. Misalnya

persamaan nonlinear digambarkan seperti kurva Exact. Apabila persamaan

tersebut dilinearkan pada tahap 1, maka kurva akan seperti gambar kurva 1 step.

Ini disebut dengan estimasi dengan pendekatan Johansen (Yj) yang menyediakan

iterasi yang paling sederhana dengan kesalahan (error) Yj>Y1

O

dY

YJ

Y0

Yexact

X

XF dX

. Pendekatan

dengan error seperti ini seringkali menuai kritik dari penggunaan model CGE

(Oktaviani, 2008).

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 24. Linearisasi untuk Persamaan-Persamaan yang Non Linear

Page 17: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

119

Agar bentuk persamaan (kurva) mendekati bentuk yang sebenarnya (Exact),

maka dilakukan terus proses linearisasi pada tahap selanjutnya hingga diperoleh

bentuk yang mendekati sebenarnya, misalnya pada gambar kurva 3 step pada

Gambar 25. Dengan proses multi-step ini dapat menurunkan error pada

linearisasi. Metode solusi Euler memberikan pemecahan seperti ini. Semakin

banyak iterasi linearisasi, maka solusi model nonlinear akan semakin akurat.

Metode Gragg’s menyediakan iterasi yang sebanyak-banyaknya sampai batas

kemampuan komputer mengolahnya dan metode ini dianggap sebagai pendekatan

yang paling baik (Oktaviani, 2008).

O

Y

Y0

Yexact

X

X3 X2 X1

Y3 Y2 Y1

1

3

Exac

XF

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 25. Proses Multistep untuk Menurunkan Error pada Linearisasi

4.3.2. Struktur Model Global Trade Analysis Project Standar

Konsep dasar struktur model GTAP Standar sebagai analisis yang

digunakan pada penelitian ini mengacu pada Oktaviani (2008). Model GTAP

adalah model standar dengan banyak negara dan banyak komoditi dengan

mengaplikasikan model ekonomi keseimbangan umum. Pada model GTAP secara

eksplisit dilakukan pemodelan pada margin transport internasional. Suatu globa l

Page 18: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

120

bank juga dibentuk dalam model sebagai intermediasi dan investasi dan tabungan

dunia. Sistem permintaan konsumen diduga dengan menggunakan Constant

Difference of Elasticities (CDE) untuk menangkap kepekaan terhadap perbedaan

harga dan pendapatan antar negara (Hertel, 2000). Selain itu, aliran barang dalam

perdagangan internasional mengikuti model Armington (1969) dimana setiap

produk dibedakan berdasarkan asal negara. Setiap barang diasumsikan substitusi

yang tidak sempurna satu sama lainnya untuk komoditi yang diproduksi di dalam

negeri. Dengan asumsi ini, model dapat menangkap aliran perdagangan antar dua

negara. Kelemahan model ini adalah mengasumsikan sistem pasar persaingan

sempurna dan ska la usaha yang konstan pada aktivitas produksi. Hartel (1997)

mengakui bahwa pada konteks negara kecil dan terbuka, asumsi pasar persaingan

sempurna mengakibatkan simulasi dampak penurunan tarif menjadi lebih besar

dari yang sesungguhnya.

Hubungan di dalam model GTAP dirangkum di dalam hubungan antara

bermacam-macam nilai agregat. Persamaan-persamaan yang telah dirubah dalam

perubahan persentase merupakan persamaan-persamaan yang akan ada di dalam

model utama GTAP. Seluruh notasi, variabel, parameter, persamaan dan lain- lain

dapat dibaca lebih rinci pada Hertel (1997).

Seluruh struktur GTAP terdiri dari persamaan-persamaan simultan yang

dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: (1) Persamaan yang

menggambarkan hubungan antara penerimaan dan pengeluaran oleh setiap agen

ekonomi di suatu region (accounting relationship), dan (2) persamaan yang

menjelaskan suatu perilaku agen ekonomi (behavioral equation) (Oktaviani,

2008).

Page 19: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

121

Semua set, sub-set, parameter dan variabel bentuk nominal (value levels

form) dinotasikan dengan huruf kapital. Sedangkan variabel dalam bentuk

persentase perubahan (percentage change) atau bentuk linear dinotasikan dengan

huruf kecil. Sebagai contoh: PM(i,r) adalah variabel bentuk level untuk harga

pasar ko mod iti i di region r, dan pm(i,r) = [dPM(i,r)] / PM(i,r) adalah bentuk

linear dari variabel harga tersebut. Berikut ini diuraikan secara ringkas struktur

model GTAP standar yang bersumber dari Hertel (1997).

4.3.2.1. Hubungan Perhitungan Didalam Model GTAP

Dalam model GTAP, keseimbangan ekonomi di satu region/wilayah

dinyatakan dalam persamaan accounting relationship yang menggambarkan

hubungan antara penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh masing-

masing sektor di suatu region dan transaksi perdagangan (ekspor dan impor) dari

satu region ke region lainnya (Oktaviani, 2008). Hubungan penerimaan dan

pengeluaran dalam sebuah sistem ekonomi terbuka (multi region open economy)

dengan intervensi pemerintah berupa pengenaan pajak dan pemberian subsidi

ditunjukkan dengan Gambar 26. Hubungan di dalam model GTAP dirangkum di

da lam hubungan antara bermacam-macam nilai agregat. Persamaan-persamaan

yang telah dirubah dalam perubahan persentase merupakan persamaan-persamaan

yang akan ada di dalam model utama GTAP. Seluruh notasi, variabel, parameter,

persamaan dan lain- lain dapat dibaca lebih rinci pada Hartel (1997 ).

Page 20: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

122

Sumber: Brockmeier (1996)

Gambar 26. Neraca Pemerintah dan Pengeluaran pada Sistem Ekonomi Terbuka

Pada gambar 26 tersebut, ekonomi sebuah region direpresentasikan oleh

satu rumah tangga regional (regional household) yang memperoleh income dari

hasil penjualan endowmentt, VOA (value of output at agents prices), dan

penerimaan pajak dari industri (TAXES). Selain itu, pajak juga diterima dari

region lain (rest of the world) berupa pajak ekspor (XTAX) dan pajak impor

(MTAX). Penghasilan rumah tangga region tersebut selanjutnya dialokasikan

sebagai pengeluaran (expenditure) sektor rumah tangga swasta (PRIVEXP),

rumah tangga pemerintah (GOVEXP), dan sebagai tabungan ke global bank

(SAVE) (Oktaviani, 2008).

Konsumsi rumah tangga swasta, VDPA (value of domestic purchases by

private households at agent’s prices) diasumsikan mengikuti fungsi pengeluaran

Rumah Tangga Swasta

Bank Global

Pemerintah

SAVE PRIVEXP GOVEXP

Produsen

VOA Endw

VDPA VDGA

NETIN

VDFA

Rumah Tangga Regional

Rest of The World

VXMD VIFA VIPA

VIGA

MTAX XTAX

TAXES

TAXES

TAXES

Page 21: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

123

CDE (Constant Difference of Elasticity). Konsumsi rumah tangga pemerintah,

VDGA (value of domestic purchases by government households at agent’s prices)

dipresentasikan dengan fungsi utilitas Cobb Douglas sehingga porsi pengeluaran

untuk seluruh komoditi adalah konstan. Dalam model GTAP diasumsikan bahwa

tabungan seluruhnya digunakan sebagai investasi (NETINV) melalui bank global

(Oktaviani, 2008).

Di sisi produsen (industri), penerimaan diperoleh dari hasil penjualan

barang konsumsi ke rumah tangga swasta (VDPA) dan pemerintah (VDGA)

penjualan ba rang input antara ke industri lain (VDFA), serta penjualan barang

investasi ke sektor tabungan (NETINV). Di samping hasil penjualan di pasar

domestik, produsen juga memperoleh penerimaan dari hasil ekspor barang ke

region lain (rest of the world). Nilai penerimaan ekspor tersebut dinyatakan

sebagai value of exports at market prices by destination (VXMD). Oleh karena

setiap industri diasumsikan beroperasi pada kondisi zero profit maka jumlah

penerimaan produsen seluruhnya dibelanjakan untuk pembelian faktor primer

(VOA), input antara yang diproduks i di da lam negeri (VDFA) dan input antara

yang berasal dari impor (VIFA) (Oktaviani, 2008).

Sifat multi-region dari model GTAP selain ditunjukkan dengan bank global

juga oleh adanya sektor perdagangan internasional (ekspor dan impor) dari satu

negara ke negara lain (rest of the world). Region lain tersebut memperoleh

penerimaan impor dari rumah tangga swasta (VIPA), rumah tangga pemerintah

(VIGA), dan industri (VIFA). Penerimaan tersebut selanjutnya dibelanjakan untuk

barang impor (VXMD), pembayaran pajak ekspor (XTAX) dan pajak impor

(MTAX) kepada rumah tangga regional (Oktaviani, 2008).

Page 22: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

124

Seluruh hubungan yang menggambarkan hubungan antara penerimaan dan

pengeluaran oleh setiap agen ekonomi di suatu region (accounting relationship)

tersebut di dalam model GTAP dituliskan dalam bentuk persamaan-persamaan.

Persamaan-persamaan tersebut menjelaskan distribusi penjualan ke pasar wilayah

di dalam model ekonomi terbuka dengan pajak, sumber pengeluaran rumah tangga

dan pemerintah, sumber pengeluaran perusahaan dan pendapatan faktor rumah

tangga, disposisi dan sumber pendapatan regional, sektor global, dan kondisi

keseimbangan umum (market clearing) (Oktaviani, 2008).

4.3.2.2. Distribusi Penjualan ke Pasar Wilayah Didalam Model Ekonomi

Terbuka dengan Pajak

Di dalam model GTAP terdapat hubungan satu-satu antara sektor produksi

dengan komoditi antara. Masing-masing memproduksi output tunggal. Berikut

akan dijelaskan hubungan tersebut dalam persamaan-persamaan yang ada dalam

model GTAP. Distribusi penjualan ke pasar regional di dalam model GTAP dapat

diringkas dalam Tabel 13.

Aliran komoditi dari pasar domestik di wilayah r ke pasar dunia dan pasar

domestik di wilayah s. Aliran dimulai dengan Nilai Output pada Harga Agen

(value of output at agent’s prices, VOA(i,r)), yang menunjukkan pembayaran

yang diterima oleh perusahaan di industri I dari wilayah r. Untuk mendapatkan

Nilai Output pada Harga Pasar (value of output at agent’s prices. VOM(i,r)),

pajak produsen, PTAX(i,r), harus ditambahkan kepada nilai agen. Nilai Output

pada harga pasar juga memberikan penjumlahan dari nilai penjualan domestik

pada harga pasar (value of domestic sales at market prices), VDM(i,r), dan nilai

Page 23: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

125

ekspor barang i dari wilayah/negara r dinilai pada harga dasar domestik (di negara

r), dan negara tujuan s, VXMD(i,s), untuk semua wilayah.

Tabe l 13. Distribusi Penjualan Barang i yang Diproduksi di Wilayah r ke Pasar Wilayah s

Pasar Domerstik ‘r’

( , )VST i r +

Pasar Dunia

Pasar Domestik ‘s’

dimana:

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

Pajak ekspor pada masing-masing komod iti dan negara tujuan ditambahkan

untuk mendapatkan nilai ekspor menjadi nilai fob. Pajak ekspor ditunjukkan oleh

XTAX(i,r,s) dan bisa bervariasi antar ko moditi atau wilayah sehingga

menunjukkan detil perdagangan bilateral. Setelah penambahan nilai pajak, nilai

Page 24: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

126

ekspor pada harga pasar menjadi nilai ekspor di harga dunia (value of export at

world prices), VXWD(i,r,s). Untuk negara pengimpor, ini menjadi nilai dasar

penghitungan cif, VIWS(i,r,s), setelah penambahan margin transport

internasional, VTWR(i,r,s) (value of transportation of world prices for commodity

i, shipped from r to s).

Nilai impor pada harga pasar di masing-masing sumber daya (value of

import at market prices by sources), VIMS(i,r,s), diperoleh dari menambahkan

pajak impor (import taxes), MTAX(i,r,s), ke dalam nilai cif komoditi. Nilai impor

ini masih berdasarkan impor yang dibesarkan (dan harga) dengan alternatif

sumberdaya. Nilai ini dikombinasikan dengan komposit tunggal (value of import

of i into s at market prices), VIM(i,s), yang akan didistribusikan ke seluruh sektor

rumah tangga (VIPM(i,s)), pemerintah (VIGM(i,s)), dan industri (VIFM(i,s)).

Semua nilai adalah “produk impor” pada harga pasar di dalam negara pengimpor.

4.3.2.3. Sumber Pengeluaran Rumahtangga dan Pemerintah

Untuk menunjukkan hubungan konsumsi rumahtangga dijelaskan pada tabel

14. Nilai pengeluaran rumah tangga swasta pada harga agen (value of private

household purchases as agent’s prices), VPA(i,s), suatu barang adalah

pengeluaran agregatnya terhadap barang-barang yang diproduksi domestik

(domestically produced good, VDPA(i,s), dan komposit dari impor barang-barang

pada harga agen (composite imports of this good at agents’ prices, VIPA(i,s).

Page 25: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

127

Tabe l 14. Sumber Pengeluaran Rumahtangga dan Pemerintah untuk Barang i di Wilayah s

Rumahtangga swasta

dimana:

Rumahtangga pemerintah

dimana:

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

Nilai pengeluaran domestik oleh rumahtangga swasta pada harga pasar

(value of domestic purchases by the private household at market price,

VDPM(i,s), ditentukan setelah ditambahkan pajak komoditi domestik (domestic

commodity taxes, DPTAX(i,s), dari pengeluaran barang-barang domestik

(expenditure on domestic good, VDPA(i,s). Seperti juga pada pengeluaran barang-

barang yang diproduksi domestik, untuk mendapatkan nilai impor dari

rumahtangga swasta pada harga pasar (value of import by the private household at

the market prices, VIPM(i,s), pajak untuk komoditi rumahtangga swasta

IPTAX(i,s), ditambahkan dari nilai komposit impor pada harga agen (value

Page 26: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

128

composite imports at agents’ prices, VIPA(i,s). Hubungan nilai pengeluaran

pemerintah mekanismenya juga sama seperti rumahtangga.

4.3.2.4. Sumber Pengeluaran Perusahaan dan Pendapatan Faktor Rumah Tangga

Input perusahaan terdiri dari dua jenis yaitu faktor antara dan faktor primer.

Aliran input antara dapat dijelaskan sebagai nilai pembelian perusahaan untuk

komoditi i, sektor j, di regional s pada harga agen (value of firms’ purchases of i,

by sector j, in region s at agents’ prices, VFA(i,j,s)), termasuk komponen

domestik (the domestic components, VDFA(i,j,s)) dan komponen impor (imported

components, VIFA(i,j,s)). Penambahan pajak domestik DFTAX(i,j,s) dari

VDFA(i,j,s) menghasilkan nilai komponen domestik pada harga pasar (value of

domestic components at market prices, VDFM(i,j,s). Demikian pula jika ingin

mendapatkan nilai pasar komponen impor (market value of imported components,

VIFM(i,j,s)), diperoleh dari VIFA(i,j,s) dikurangi pajak impor (imports taxes,

IFTAX(i,j,s)). Hubungan tersebut lebih jelas ditunjukkan pada Tabel 15.

Tabel 15 juga menunjukkan aliran faktor produksi primer ke produksi. Nilai

penjualan perubahan pada harga pasar (value of firms’s purchases at market

prices, VIFM(i,j,s)) dihitung dengan menambahkan pajak untuk faktor

endowmentt (taxes on factor endowmentts, ETAX(i,j,s)) dari nilai penjualan

perusahaan pada harga agen (value of firms’ purchases at agents’ prices). Pada

Pasar Persaingan Sempurna (PPS) mengisyaratkan bahwa perusahaan

memperoleh keuntungan nol (zero profits) sehingga menyebabkan pengeluaran

agregat sama dengan nilai penjualannya.

Page 27: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

129

Tabe l 15. Sumber Pengeluaran Sektor j dari Barang i atau Faktor Primer i

Input Antara i:

dimana:

Faktor Primer i

Kondisi Zero Pure Profits

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

Pendapatan faktor dari rumahtangga terdiri dari nilai jasa faktor, dimana

termasuk didalamnya faktor-faktor yang mobile dan industri tertentu. Dengan

menambahkan pajak pada penawaran rumahtangga dari faktor produksi i di region

s, HTAX(i,s), dari nilai produk faktor pada harga pasar (value of factor product at

market prices, VOM(i,s)), maka dapat ditentukan nilai endowment yang mobile

pada harga agen (value at the mobile endowmentts at agents’ prices, VOA(i,s)).

Hubungan ini dapat terlihat pada Tabel 16.

Pembedaan dibuat antara faktor-faktor yang mobile dan yang tidak mobile

yang pada awalnya akan dinilai dengan harga pasar pada satu harga dengan

mengabaikan penggunaan industri. Penilaian penggunaan industri akan dinilai

Page 28: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

130

pada harga pasar tersendiri. Untuk faktor yang tidak mobile, harga individu

didefinisikan pada masing-masing faktor yang dibedakan.

Tabe l 16. Sumber Pendapatan Faktor Jasa Rumahtangga untuk Faktor i

Faktor yang Mobile dengan Sempurna (i ε ENDWM):

+…

Faktor yang Tidak Mobile dengan Sempurna (i ε ENDWS):

+…

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

4.3.2.5. Disposisi dan Sumber Pendapatan Regional

Di dalam model GTAP, Hertel dan Tsigas (1997) mengasumsikan bahwa

terdapat “rumahtangga super” pada masing-masing ekonomi yang disebut

rumahtangga regional. Keuntungan asumsi ini adalah kesejahteraan rumahtangga

ini menawarkan penggunaan kesejahteraan regional yang diproksi, yang

memfasilitasi analisis antar region jika ada intervensi kebijakan.

Sebagai model GDP Nasional, pengeluaran permintaan akhir (pengeluaran

rumah tangga super) harus seimbang atau sama dengan pendapatan rumahtangga.

Seluruh pendapatan di dalam suatu region diasumsikan ditambahkan pada

rumahtangga di region tersebut. Pendapatan regional terdiri dari pembayaran

Page 29: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

131

faktor dikurangi depresiasi ditambah pajak yang dikumpulkan oleh pemerintah.

Dua sisi pengeluaran secara detil dijelaskan pada tabel 17 berikut.

Tabe l 17. Disposisi dan Sumber Pendapatan Regional

EXPENDITURE(r) =

INCOME =

Pendapatan faktor bersih

Pajak pendapatan rumahtangga

Pajak impor faktor produksi

Pajak impor pengeluaran konsumsi rumahtangga

Pajak konsumsi barang-barang domestik

Pajak impor pengeluaran pemerintah

Pajak domestik konsumsi pemerintah

Pajak impor produk perusahaan

Pajak produksi barang domestik

Pajak ekspor

Pajak impor

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

Implikasi fiskal dari adanya pajak/subsidi, termasuk kuota, tertampung di

dalam perbandingan nilai transaksi pada harga agen dengan nilai transaksi pada

harga pasar (atau harga pasar dengan harga dunia).

Page 30: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

132

4.3.2.6. Sektor Global

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, terdapat dua sektor globa l di dalam

model GTAP, yaitu sektor transportasi dan sektor bank globa l. Nilai jasa

transportasi globa l untuk komoditi tertentu yang dikirim pada rute tertentu VTWR

(i,r,s), berbeda nilai fob dan cif. Tabel 18 menunjukkan total permintaan untuk

jasa transportasi internasional yang agregat sepanjang seluruh rute dan komoditi.

Harga jasa transportasi diasumsikan sama untuk semua rute dan komoditi.

Tabe l 18. Sektor Transportasi Global

Nilai jasa-jasa:

VT

dimana:

VIWS(i,r,s)-

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

Sektor bank global berperan sebagai penghubung antara tabungan dan

investasi. Investasi regional bersih (depresiasi) membentuk suatu komposit

barang investasi (GLOBINV). Seluruh rumah tangga regional menunjukkan harga

yang sama untuk tabungan (PSAVE) dan tabungan agregatnya harus sama dengan

investasi global. Investasi regional bersih ditambah modal stok, VKB(r),

memberikan periode akhir modal stok, VKE(r). Belakangan tidak tersedia

penggunaan produksi selama periode sekarang, seperti perlakuan stok modal di

dalam model nasional. Awalnya (tersedia untuk penggunaan dengan segera) stok

modal dialokasikan kepada sektor-sektor berdasarkan fungsi CET (constant

elasticity transformation) jika diperlakukan sebagai komoditi yang tidak bergerak

Page 31: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

133

(unmobile) atau sebagai permintaan pada harga yang seragam ke semua sektor

jika diperlukan sebagai komoditi yang mobile.

Tabe l 19. Permintaan untuk Barang-barang Investasi Regional

ΣrεREG

-VDEP(r)]

= ΣrεREG SAVE(r)

Stok Modal di Wilayah r:

+REGINV(r) -VDEP(r) =VKE (r)

Sumber: Hertel dan Tsigas (1997)

4.3.2.7. Kondisi Keseimbangan Umum

Penawaran dan permintaan pada setiap komoditi, termasuk faktor- faktor

produksi, harus sama di dalam model keseimbangan umum. Demikian pula

dengan nilai penawaran harus sama dengan nilai permintaan. Untuk komoditi

yang diperdagangkan, nilai output dihubungkan dengan nilai penjualan. Kuantitas

komoditi pada gilirannya akan berhubungan dengan penggunaan input melalui

fungsi produksi. Hubungan terakhir yang digambarkan juga dalam nilai. Untuk

melengkapi keseimbangan umum, penawaran faktor harus sama dengan

permintaan untuk faktor; atau ekuivalen, nilai harus sama. Untuk faktor yang

mobile, kondisinya dijelaskan pada Tabel 19. Untuk faktor yang tidak mobile,

kondisinya dijelaskan permintaan pada industri harus sama dengan penawarannya.

Permintaan spesifik menurut fungsi transformasi. Ini harus ditambahkan ke

penawaran. Sehingga, QO=ΣQFE. Tapi QFE secara langsung proporsional dengan

Page 32: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

134

QO dan menambahkan 1 dengan asumsi fungsi produksi dan tingkah laku

perusahaan. Dengan harga pasar untuk faktor, VOM=ΣVFE.

GTAP memasukka n seluruh pe rsamaan yang dipe rlukan unt uk

keseimbangan umum, pada sebagaian besar model CGE, variabel pengganti (atau

slack) masuk di dalam variasi persamaan yang membuat persamaan-persamaan

tersebut menjadi model yang mudah diubah. Pada GTAP, variabel slack

dimasukkan ke dalam persamaan market clearing untuk komoditi yang

diperdagangkan dan faktor- faktor yang mobile, diantara yang lain. Di pasar,

variabel slack berarti bahwa harga dapat diset menjadi eksogen dengan penawaran

dan permintaan dalam kondisi keseimbangan bisa berubah, merefleksikan

kelebihan penawaran dan permintaan, dan memfasilitasi analisis kesimbangan.

4.3.3. Perilaku Produsen dalam Model Global Trade Analysis Project

Bagian ini menjelaskan bagaimana perilaku produsen di dalam model

GTAP dengan bantuan gambar pohon produksi dan asumsi-asumsi kunc i. Konsep

dasar perilaku produsen dalam model GTAP mengacu pada Oktaviani (2008).

Ilustrasi matematika akan digunakan pula dengan bentuk level dan bentuk linier.

Penjelasan ini akan membantu memahami adanya fenomena perubahan teknologi

dan pemodelan untuk input yang tidak memiliki mobilitas sempurna antar sektor.

Bagian akhir menjelaskan struktur persamaan produksi di dalam model GTAP.

4.3.3.1. Pohon Produksi

Mengacu pada Oktaviani (2008), maka di da lam Gambar 27 dijelaskan alur

produksi untuk menghasilkan output yang dilakukan produsen. Sebelum

menghasilkan produk final, produsen akan melakukan kegiatan produksi yang

Page 33: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

135

menggunakan input primer ataupun input antara. Asumsi yang digunakan pada

persamaan produksi adalah separabilitas. Fungsi produksi yang sesuai adalah

fungsi produksi constant returns to scale. Kondisi separabilitas dapat terlihat,

pada hubungan antara input primer dan input antara. Pada saat itu kombinasi

optimal dari lahan, tenaga kerja dan modal (kapital) memiliki harga yang tidak

berbeda (sama) dengan input antara, dan elastisitas substitusi antara input primer

dengan input antara adalah sama. Elastisitas substitusi antara input primer-

intermediate ada lah konstan.

Produk Final (qo)

Barang Antara (Intermediate) (qf) ( )

Nilai Tambah (qva)

Tenaga Kerja

(qfe) Lahan Kapital

CES

Leontief ESUBT

ESUBVA

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 27. Ilustrasi Diagram Pohon Produksi

Gambar 27 memperlihatkan bahwa tingkat bawah dari tahapan produksi,

produsen diasumsikan meggunakan produksi CES (Constant Elasticity of

Substitution). Berikut akan dijelaskan fungsi produksi CES sehingga diperoleh

persamaan dalam bentuk perubahan persentase dan produksi utama (CES), fungsi

produksi turunan (derived demand), permintaan input primer, dan permintaan

input antara. Persamaan-persamaan tersebut secara matematis dituliskan:

Page 34: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

136

1. Persamaan Fugsi Produks i CES:

2. Fungsi Permintaan Turunan (Derived Demand):

3. Koefisien SVA adalah pangsa biaya dan PVA ada lah indeks harga (price

index)

4. Bentuk Linier CES: unt uk Permintaan Input Kasus dua input

a. Permintaan input

b. Total Diferensiasi

c. Jika kedua ruas dibagi dengan X1, maka diperoleh persamaan dalam

bentuk perubahan persentase

5. Bentuk Linier CES: untuk Indeks Harga

Persamaan Indeks Harga

a. Untuk menghasilkan bentuk linier, maka kita perlu melakukan

1. Total diferensiasi

2. Membagi kedua ruas dengan P

3. Menulis ulang persamaan dengan pangsa biaya

Page 35: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

137

b. Sehingga diperoleh hasil:

6. Bentuk Linier CES: untuk Intermediate

a. Persamaan VADEMAND

b. Persamaan ini mencerminkan permintaan untuk komposit input primer

setiap sektor

c. Persamaan INTDEMAND

Persamaan ini mencerminkan permintaan input intermediate setiap

sektor

Dari persamaan-persamaan di dalam fungsi produksi dapat dilakukan shock

perubahan teknologi.

4.3.3.2. Variabel Perubahan Teknolog i

Oktaviani (2008), menjelaskan bahwa di dalam proses produksi yang

realitas, terdapat perubahan teknologi yang akan mempengaruhi tingkat output

yang dihasilkan. Karena di dalam model GTAP perubahan teknologi tidak

tertangkap di dalam persamaan-persamaannya, maka ia dapat menjadi variabel

eksogen yang akan mempengaruhi variabel lain sehingga dapat dilakukan shock

perubahan teknologi. Perubahan teknologi disini dimaksudkan sebagai suatu

variabel yang dapat meningkatkan output akhir tidak langsung, seperti faktor

Page 36: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

138

primer, input antara dan nilai tambah. Masing-masing akiba t perubahan teknologi

ini di dalam model GTAP disimbolkan:

1. ao(p) variabe l yang meningka tkan output

2. afe(e,p) variabel yang meningkatkan faktor primer

3. af(t,p) variabel yang meningkatkan komposit ko mod iti intermediate

4. ava(p) variabel yang meningkatkan nilai tambah

Catatan:

1. Menurunkan permintaan terhadap sumber daya (input), asumsi harga tetap

p – komoditi yang diproduksi, t – komoditi yang diperdagangkan, e –

komoditi endowmentt

Dampak perubahan teknologi terhadap Input primer, jika AFEe,p

meningkat, maka akan menghasilkan tiga efek, yaitu:

2. Menurunkan harga efektif dari input sehingga mendorong terjadinya substitusi

input

3. Penurunan biaya yang terjadi akan mendorong terjadinya peningka tan output

Dampak perubahan teknologi terhadap Input Primer dapat dijelaskan

melalui persamaan-persamaan:

1. Persamaan Turunan Permintaan

2. Persamaan Harga CES

Page 37: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

139

4.3.3.3. Mobilitas Input yang Tidak Sempurna

Pada kenyataannya, terdapat pula beberapa input yang tidak bergerak

(mobile) antar sektor, misalnya lahan di sektor tanaman pangan, tenaga kerja

terlatih, dan mesin dan peralatan yang memang kegunaannya sudah tertentu.

Konsekuensinya , tingkat pengembalian input berbeda-beda pada setiap sektor. Di

dalam GTAP dimungkinkan bagi input yang tidak memiliki mobilitas (bergerak)

sempurna, atau seringkali disebut “sluggish factors” seperti terlihat pada Gambar

28.

Modal (capital)

Makanan (Food)

Jasa (Services)

ETRAE

Pengolahan (Manufactures)

Sumber: Oktaviani (2008) Gamba r 28. Sluggish endowment Catatan:

1. Bentuk fungsional persamaan CET

endowment dapat pula bergerak dengan sempurna

Oleh karena itu, persamaan penawaran untuk “Sluggish endowments” akan

sedikit berbeda. Fungsi produksi untuk input dengan mobilitas tidak sempurna

digunakan fungsi CET (Constant Elasticity Transformation), yaitu:

2. Menggunaan Indeks Harga, kita tentukan

Page 38: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

140

4.3.3.4. Struktur Produksi

Hubungan pembelian (pengeluaran) agen produsen di dalam perekonomian

yang telah terbuka dalam model GTAP diilustrasikan pada Gambar 29. Sisi kiri

menunjukkan industri sebagai pengguna barang intermediate (ImtUSER) yang

diproduksi di dalam negeri (domestik). Industri- industri di sektor-sektor utama

seperti pertanian, pertambangan, pengolahan, listrik gas dan air, bangunan,

perdagangan, keuangan dan jasa, memanfaatkan input- input terlebih dahulu.

Daerah di da lam garis putus-putus merupakan penggunaan/pembelian domestik.

Selain menggunakan input dan faktor endowmentt, penggunaan akhir (final user)

juga menggunakan input dari luar atau melakukan ekspor.

AgricMining (pertanian pertambangan) Manufacture (industri pengolahan) Utilities (listrik, air bersih)

ImtUSER

IN

Investasi Households/RT Gov/Pemerintah FINAL

USER

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 29. Pembelian di dalam Model GTAP

Model GTAP dikatakan sebagai nested model atau model yang bertingkat,

dimana sebelum menghasilkan output akhir, si produsen akan melakukan tahap-

tahap di dalam proses produksi, seperti penggunaan alternatif input dan proses

produksi itu sendiri. Pada masing-masing tingkat dimungkinkan untuk

menggunakan fungsi atau persamaan yang berbeda-beda. Misalnya, di dalam

Page 39: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

141

model menggunakan model fungsi Leontief untuk menjelaskan keterkaitan antara

pengunaan barang I hingga barang ke-C dan input primer pada tingkat paling atas.

Fungsi Leontief menjelaskan koefisien teknologi dari produksi masing-masing

komoditi/barang. Fungsi produksi ini dikatakan telah tetap (fixed) karena

diasumsikan tidak ada perubahan teknologi dalam waktu relatif pendek di

sebagian besar wilayah/negara. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 27, untuk

menghasilkan sebuah output, qo(j,s), produsen/industri akan mengkombinasikan

penggunaan nilai tambah faktor primer, qva(j,s), dengan input antara qf(i,j,s),

berdasarkan fungsi produksi Leontief. Model GTAP juga mengasumsikan

memiliki skala pengembalian yang konstan (Constant Returns to Scale (CRS))

dan dalam pasar persaingan sempurna.

Dalam memproduksi barang 1, 2, 3 hingga barang ke-C, produsen

dihadapkan pada penggunaan input barang domestik dan atau dari impor jika

input domestik tidak tersedia atau lebih mahal. Untuk menjelaskan bagaimana

perilaku produksi yang menggunakan barang domestik dan atau impor digunakan

fungsi produksi CES. Barang-barang output yang dihasilkan pada tingkat kedua

merupakan input antara (intermediate) yang paling efisien yang akan digunakan

pada tahap selanjutnya untuk menghasilkan output di tingkat teratas (Output).

Produsen yang menghasilkan produk 1, 2, 3 hingga produk ke-C melakukan

tindakan dihadapkan pada pilihan apakah ia akan menggunakan barang impor atau

domestik. Pilihan-pilihan produsen ini dikatakan melakukan substitusi impor atau

domestik seperti yang terlihat pada Gambar 30. Tingkah laku produsen ini

tertangkap di dalam model produksi CES.

Page 40: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

142

Output

Leontief

Region

1

Barang Domestik 1

Barang 1 Barang C Input Primer Up to

CES

Barang Impor 1

Barang Domestik

C

Barang Impor

C

Tenaga Kerja

Kapital Sumber Daya Alam

Lahan

CES CES

Region Region

2

CES Skilled Labor

UnSkilled Labor

Bentuk Fungsi-

onal

Input / Output

KET.

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 30. Input Antara yang Bersumber dari Dalam Negeri dan Barang Impor

dalam Model GTAP

Faktor produksi primer terdiri dari: land, skilled and un-skilled labor,

capital, dan natural resources. Jumlah faktor produksi primer yang digunakan

adalah sebesar qfe(i,j,s), dimana setiap faktor dapat saling bersubstitusi melalui

fungsi Constant Elasticity of Substitution (CES).

Page 41: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

143

Input antara (intermediate inputs) dibedakan menjadi yang berasal dari

produksi dalam negeri qfd(i,j,s) dan barang impor, qfm(i,j,s) berdasarkan asumsi

Armington. Barang impor tersebut merupakan gabungan impor dari beberapa

region lain yang ada di dalam model yang diasumsikan dengan fungsi CES.

Fungsi CES secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:

dimana:

y = Output

x1 = Input 1

x2 = Input 2

A = Parameter efisiensi

G = parameter substitusi

σ = parameter elastisitas, dimana

Dari penjelasan struktur produksi tersebut, dapat diketahui bahwa di dalam

model terdapat tiga sumber permintaan input antara, yaitu: sektor industri

(produsen), sektor pemerintah, dan sektor rumah tangga. Selanjutnya bagian

impor dari ketiga sektor tersebut memiliki komposisi regional yang sama,

meskipun secara agregat bagian impor tersebut dapat berasal dari sumber yang

berbeda. Impor dibedakan menurut negara asal, sehingga menimbulkan biaya

transportasi yang nilainya proporsional terhadap nilai perdagangan. Harga

domestik dari barang impor yang masuk ke region r dari negara s adalah sama

dengan jumlah harga fob ekspor dari region s, pajak ekspor di region s, biaya

transportasi, dan tarif impor yang berlaku di region r. Gambar 31 menunjukkan

agragasi impor dan biaya transportasi dari model GTAP.

Page 42: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

144

Impor

Impor Pemerintah Impor Rumah

Impor Industri

Dari Region r (Gross Biaya Transportasi)

Dari Region r Jasa Transportasi

Dari Region

Dari Region s

Dari Region s (Gross Biaya Transportasi)

Dari Region s Jasa Transportasi

Dari Region

Dari Region s

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 31. Stuktur Impor Model GTAP

4.3.4. Perilaku Konsumen dalam Model Global Trade Analysis Project

Konsep dasar perilaku konsumen dalam model GTAP mengacu pada

Oktaviani (2008). Struktur yang dibangun da lam model GTAP didasarkan pada

teori Konsumsi Sistem Permintaan (Consumer Demand System/CDS) dimana

konsumen diasumsikan akan memaksimumkan utilitasnya. Seperti yang dijelaskan

pada konsep dasar GTAP, terdapat rumah tangga regional yang menampung

seluruh pengeluaran rumah tangga swasta (private) dan pemerintah. Oleh karena

itu, tingkah laku rumah tangga regional merupakan penjumlahan agregat utilitas

dari konsumsi swasta (private), konsumsi pemerintah, dan tabungan.

4.3.4.1. Komponen-Komponen Permintaan Akhir Rumahtangga Regional

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada model GTAP, seluruh

pengeluaran dari masing-masing agen akan masuk di dalam rumahtangga

Page 43: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

145

regional. Dalam ekonomi faktual komponen ini tidak ada, namun untuk

memudahkan pemahamam model GTAP yang menghubungkan ekonomi satu

negara dengan negara lain, maka rumah tangga seolah-olah ada. Rumahtangga

regional menerima semua pendapatan yang dihasilkan dalam wilayah.

Untuk memudahkan pemahaman dan pengkodean di model GTAP, maka

model seperti pada Gambar 32 menjelaskan secara ringkas. Misalnya, notasi

VDPA, huruf pertama nilai kuantitas atau harga (Value), huruf kedua

menunjukkan pasar Domestik atau Impor, huruf ketiga menunjukkan jenis

agen/pelaku swasta (Private), Pemerintah (Government), dan Perusahaan (Firm),

dan huruf keempat menunjukkan jenis harga di tingkat Produsen/Agen, Pasar

(Market) atau Dunia (World).

Sumber : Oktaviani (2008)

Gambar 32. Komponen-Komponen Permintaan Akhir Rumahtangga Regional

Dalam membelanjakan pendapatannya, rumahtangga regional diasumsikan

menggunakan fungsi kepuasan Cobb Douglas. Keunggulan menggunakan

Pengeluaran Swasta

Produsen

Pemerintah

RT Regional Notasi: VDPA: Value of Di mestic Private Household

Purchases at Agen Prices Huruf ke-1: Value=Nilai, Q=Quantities,

P=Harga Huruf ke-2: Pasar (Domestik, import) Huruf ke-3: Jenis agen/pelaku (PGF) Huruf ke-4: Jenis harga (Prdsen/Agen, Pasar

(M), Dunia (World)

VDPA

Nilai Domestik Balanja RT Swasta atas Dasar Harga Produsen (Fungsi CDE)

• N Sektor yang hanya menghasilkan 1 output

• Laba Nol • CRS

Nilai Domestik Belanja Produse atas Dasar Harga Produsen

VDFA

VDA

VDGA

Sewa Input, Nilai Output atas Dasar Harga Produsen

Nilai Domestik belanja Pemerintah atas dasar Harga Produsen (Fungsi Cobb-Douglas)

Page 44: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

146

pendekatan rumahtangga regional adalah terdapat indikator kesejahteraan

menurut fungsi rumahtangga regional (Gambar 33), Sedangkan kelemahan

mengunakan pendekatan ini adalah tidak tertangkapnya hubungan antara

pengeluaran pemerintah dan pajak.

Sumber : Oktaviani (2008)

Gambar 33. Rumahtangga Regional di dalam Model GTAP serta keunggulan dan Kelemahannya

4.3.4.2. Konsumsi Rumahtangga Swasta (Private)

Seperti pada struktur produksi, struktur konsumsi dari sistem permintaan

konsumen bersifat nested (bertingkat). Tingkat teratas menggambarkan konsumsi

Cobb Douglas berderajat 1 (α=1).

Untuk menggambarkan tingkah laku rumahtangga swasta di dalam model

GTAP digunakan fungsi CDE (Constant Defference Elasticity). Seperti

ditunjukkan pada Gambar 34, masing-masing rumahtangga swasta

mengkonsumsikan kombinasi barang qp1 hingga qpn .

Rumahtangga Regional: • Menerima Semua Pendapatan yang

Dihasilkan dalam Wilayah • Membelan jakan Pendapatannya

Berdasarkan Fungsi Kepuasan Cobb-Douglas

Keunggulan: Terdapat Indikator Kesejahteraan Menurut Fungsi Utilitas Rt Regional Kelemahan: Tidak Terdapat Hubungan Antara Pengeluaran Pemerintah dan Pajak

RT S wasta Tabungan Pemerintah

Rt Regional

PRIVEXP SAVE GOVEXP

Page 45: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

147

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 34. S istem Permintaan Konsumen

Dalam mengkonsumsi berbagai kombinasi komoditi, keputusan

rumahtangga swasta sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan harga relatif dari

barang-barang yang di konsumsi, sehingga dapat dirumuskan suatu persamaan

permintaan rumahtangga swasta.

( )∑ +−+⋅=k

jkjki poppopypEYppEPqp

dimana

qp = Pangsa Konsumsi Rumahtangga Swasta

EP = Elastisitas Permintaan terhadap Harga

Pp = Pangsa Harga Relatif

EY = Elastisitas Permintaan terhadap Pendapatan

Yp = Pangsa Pendapatan (Pengeluaran)

pop = Populasi

Fungsi ini berbeda pada masing-masing pilihan bentuk fungsional.

Rumus yang digunakan untuk mengkalibrasi EP dan EY bervariasi,

tergantung dari preferensi rumahtangga swasta. Dalam kasus ini, tergantung dari

pangsa pengeluaran dan harga relatif. Elastisitas permintaan (EP dan EY)

Utilitas Per Kapita

Swasta Pengeluaran

UP

Tabungan QSAVE/POP

Pemerintah Pengeluaran

UG/POP

Cobb-Douglas Function, σ=1

Komoditi qp1 qp2 qpn qg1 qg2 qgn

Fungsi CDE Fungsi Cobb-Douglas, σ=0

Page 46: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

148

berhubungan dengan parameter preferensi dari fungsi CDE (Constant Difference

Elasticity).

4.3.4.3. Review Teori Permintaan

Untuk lebih menjelaskan bagaimana persamaan-persamaan konsumsi di

dalam model GTAP dapat dibangun, be rikut dijelaska n tentang teori permintaan.

1. Persamaan permintaan yang tidak direstriksi untuk rumahtangga tunggal dan

pada tingkat harga tertentu (pasar, regional, dunia), yaitu:

( )),1 incomepricesFQ =

2. Persamaan permintaan yang tidak direstriksi untuk rumahtangga tunggal dan

sudah dalam bentuk pe rubahan persentase memiliki bentuk:

yhEYppEPqpk

ikjki ⋅+⋅= ∑

dimana:

EPik adalah elastisitas harga barang itu sendiri untuk k=1, dan

elastisitas silang untuk k≠i ( ordinary, uncompensated, Marshallian)

EYi

( )QnQQQUU ,....3,2,1=

adalah elastisitas pendapatan (pengeluaran /Engel)

Penjumlahan total dari elastisitas : N*N+N

Selanjutnya, konsumen diasumsikan memperoleh kepuasan dari

mengkonsumsi sejumlah barang yang dinotasikan dengan persamaan:

Konsumen memilih barang Q1,Q2 dan seterusnya dalam rangka

memaksimumkan utility/kepuasan, sementara pengeluaran hanya sebesar YH.

Kondisi ini menyebabkan adanya restriksi fungsi permintaan.

Page 47: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

149

Kita ingatkan kembali fungsi permintaan Hicksian atau fungsi permintaan

yang diko mpensasi/diimbangi. Fungsi permintaan ini mensyaratkan bahwa

seorang individu akan tetap mempertahankan utilitasnya disaat harga suatu

komoditi berubah, sehingga yang terjadi adalah pendapatannya akan ”terimbangi”

dengan melakukan substitusi dengan barang lain, sehingga kesejahteraannya tidak

berubah (Nicholson, 2002).

Persamaan untuk fungsi permintaan Hicksian adalah sebagai beriut:

( )UpricesFQi ,= atau dalam bentuk pe rubahan persentase

'uEYppCPqpk

ikiki ⋅+⋅= ∑

dimana:

CP adalah elastisitas permintaan yang diko mpensasi (Hicks ian)

Persamaan ini dapat diubah menjadi Elastisitas Harga (EP) Marshallian

(Fungsi permintaan Marshallian menyatakan bahwa adanya perubahan harga

barang mengakibatkan utilitas seseorang berubah (konsumen bersedia mengubah

utilitasnya) karena pendapa tannya ikut be rubah akibat perubahan barang tersebut)

dengan menggunakan dekomposisi Slutsky, yaitu:

ijijij EYCONSHREPCP ⋅+=

Sehingga diperoleh elastisitas substitusi Allen yang didefinisikan sebagai:

jij

ijij CONSHR

CPσσ ==

Terdapat dua keunggulan ketika menggunakan pendekatan maksimisasi

utilitas, yaitu:

a. Interpretasi kesejahteraan konsumen dari hasil yang diperoleh dapat dilakukan

b. Dapat merestriksi jumlah elastisitas independen sesuai dengan keperluan.

Page 48: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

150

Persamaan permintaan tetap optimal dengan beberapa kondisi tambahan

seperti:

1. Homogenitas harga (netralitas uang): ketika harga dan pendapatan sama-

sama meningkat 1 persen maka permintaan tidak akan mengalami perubahan:

iEYEPk

iik ∀=+∑ 0

2. Agregasi Engel (Kendala anggaran): ketika pendapatan meningkat 1 persen

maka nilai total dari permintaan meningkat 1 persen:

∑ =⋅k

kk EYCONSHR 1

3. Kondisi Simetri: jiij σσ =

Adanya homogenitas mengakibatkan Agregasi Engel dan kondisi simetri

menurunkan jumlah elastisitas ”independent” sampai dengan setengahnya.

Dimungkinkan untuk menurunkan jumlah tersebut lebih lanjut dengan melakukan

spesifkasi bentuk fungsional da ri U. Elastisitas ke mudian menjadi fungsi pangsa

pendapatan (budget share) dengan jumlah parameter yang terbatas. Dengan

melakukan kalibrasi pada beberapa elastisitas yang telah tertentu, maka dapat

menduga semua parameter.

Terdapat beberapa catatan dalam pemilihan bentuk fungsi utilitas

rumahtangga, yaitu :

1. Fungsi Cobb Douglas (fixed budget shares) atau pangsa pengeluaran yang

tetap sehingga tidak ada parameter yang diestimasi

2. Linier Expenditure System (fixed marginal budge shares), terdapat N

parameter yang diestimasi (N-1 pangsa marginal + pangsa total pengeluaran

barang mewah)

Page 49: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

151

3. Fungsi CES, terdapat 1 parameter yang diestimasi.

Seringkali beberapa pertanyaan dikemukakan, bagaimana cara membuat 2N

elastisitas dari literatur yang ada? Dimana, N elastisitas harga sendiri, dan N

elastisitas pendapatan (pengeluaran).

Jawaban yang paling mudah adalah dengan menggunakan bentuk fungsional

dualitas CDE (the Constant Difference of elasticity). Lalu bagaimana bentuk

fungsi ini? Berikut akan dijelaskan bagaimana fungsi ini. Sebelumnya akan

diingatkan kembali mengenai teori dualitas.

Pemilihan Qi untuk memaksimasi utilitas dengan kendala anggaran, akan

menghasilkan fungsi:

( )ices,EFQi Pr=

Jika MaxUU =∗ , maka E adalah biaya minimum untuk mencapai

kepuasan sebesar U*

( )EicesGQi ,Pr=

dimana:

G merupakan fungsi minimum (minimum expenditure function)

Fungsi permintaan dapat diturunkan dari U atau G.

CDE merupakan bentuk khusus dari G , sehingga dapat diperoleh :

1. Fungsi pengeluaran: ( )p,uGE =

2. Normalisasi fungsi pengeluaran ( )Epizi =

( ) ( ) 1,,1 ==− uzGupEG ........................................................................(4.1)

3. Sehingga fungsi pengeluaran menjadi (Hanoch):

( ) iiii

ii zuBuzG ββγ∑=, .............................................................................(4.2)

Page 50: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

152

dimana,

INCPARSUBPAR

i

i

==

γβ

SUBPAR = Substitusi Parameter

INCPAR = Income Parameter

4. Dengan demikian persamaan permintaan menjadi:

ii dPdGQ = ...........................................................................................(4.3)

5. Konversikan persamaan permintaan tersebut dalam bentuk perubahan

persentase

6. Elastisitas harga dan pendapatan (pengeluaran) merupakan fungsi dari pangsa

pengeluaran (budget shares) serta SU BPAR dan INCPAR

7. Elastisitas parsial Allen dari dua komoditi yang saling bersubstitusi antara i

dan k menghasilkan persamaan :

mm

mkiik CONSHRAPE ααα ∑−+= .......................................................(4.4)

dimana m, i, k ∈ TRAD_COMM dan α i = 1 - βi

8. Persamaan Elastisitas harga barang itu sendiri;

mm

mi

iiij CONSHR

CONSHRAPE ααα ⋅−−= ∑2 ......................................(4.5)

Mengapa disebut fungsi CDE (Constant Defference Elasticity) ?

Persamaan Elastisitas Parsial Allen dari dua komoditi yang saling bersubstitusi

antara i dan k dituliskan sebagai berikut:

1 avekiik βββσ −−−= ..........................................................................(4.6)

aveβ ; tetapikonstan,tidak

Perbedaan antara ke dua σ

jkijik ββσσ +−=− adalah konstan

Page 51: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

153

Sehingga dapat diperoleh fungsi CDE;

9. Elastisitas Pendapatan komoditi itu sendiri;

( ) ( )mSmCONSHRma

aimamSmCONSHRmggmCONSHRmgmsmaiEYi −++−−= 11 ..(4.7)

10. Elastisitas harga pada permintaan yang dikompensasi:

CONSHRjAPEijCOMPDEMij ⋅= .......................................................(4.8)

Beberapa kasus khusus dari Fungsi CDE yang menjadi catatan adalah:

a. Leontief: γ i = 1 dan β i

b. Cobb-Douglas: γ

= 1

i = 1 dan β i

c. CES: γ

= 0

i = 1 dan β i

d. Homogenus CES: γ

= b

i = γ dan β i

dimana:

γ = Elastisitas harga

β = Elastisitas Pendapatan

Cara mengkalibrasikan:

= b

1. Asumsikan pada CDE dengan parameter b sebanyak N dan parameter g juga

sebesar N maka kita dapat menduga besarnya N elastisitas harga sendiri

(menggunakan rumus pangsa yang sangat kompleks cf.TAB file)

2. Pendekatan lain dengan mengestimasi N elastisitas harga sendiri da n N

elastisitas pengeluaran. Dalam hal ini kita tidak menggunakan CDE, sehingga

parameter β dan γ tidak diketahui.

3. Para ahli dapat menggunakan rumus yang kompleks dengan sedikit modifikasi

”modifikasi dan manuver” yang dapat mereka lakukan, maka besarnya

Page 52: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

154

parameter β dan γ dari elastisitas harga sendiri dan elastisitas pengeluaran

dapat ditentukan.

Namun terdapat permasalahan ”The Danish Drinking”, yaitu kasus yang

terjadi di Denmark, dimana berdasarkan literatur elastisitas harga masyarakat

Denmark terhadap minuman keras adalah -2.5 dan elastisitas pengeluaran sebesar

1.5. Namun berdasarkan data GTAP, Denmark membelanjakan semua

pendapatannya untuk minuman keras. Sehingga elastisitas harga sebesar -1 dan

elastisitas pendapatan sebesar 1. Jika elastisitas mengikuti seperti yang terdapat

dalam literatur, maka parameter β dan γ tidak diketahui. Dengan demikian jika

elastisitas dari literatur tetap ingin digunakan maka harus dilakukan beberapa

penyesuaian terlebih dahulu.

Penyesuaian tersebut dapat dilakukan pada rumahtangga secara individu dan

agregat, seperti :

( )YHpricesFQi ,= level rumahtangga tunggal

( )YPpricesFQPi ,'= level seluruh rumahtangga

ii QPOPQP ⋅= dan YHPOPYP ⋅=

popqpq ii −= dan popypyh −=

Persamaan permintaan yang tidak direstriksi (perubahan persen, 1 rumahtangga)

( ) poppopypEYppEPqp

yhEYppEPq

ik

kiki

ik

kiki

+−+=

+=

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku rumahtangga swasta

dapat memaksimalisasi kepuasan dengan kendala anggaran dapat dijelaskan

melalui fungs i CDE, dimana dalam hal ini fungs i tersebut homothetic. Dalam

Page 53: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

155

perhitungan elastisitas rumahtangga swasta perlu memasukkan unsur tingkat

pertumbuhan penduduk ke dalam model. Fungsi CES dan Cobb-Douglas

merupakan bentuk khusus dari CDE. Dimana fungsi CDE berada diantara fungsi

CES dan bentuk yang dapat fleksibel. Dengan demikian kalibrasi untuk

mengestimasi elastisitas harga sendiri dan elastisitas pendapatan menjadi lebih

mudah dilakukan.

4.3.4.4. Permintaan Pasar

Permintaan terhadap suatu produk merupakan produk kombinasi dari

permintaan semua agen pelaku ekonomi Produsen (Firm), Rumahtangga swasta

(Private), dan Pemerintah (Government). Persamaan permintaan pasar dapat

ditulis dalam persamaan:

( ) ( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )iqgiSHRGM

iqpiSHRPMjiqfjiSHRFMjsumiq

,*,,0 ++=……………………(4.9)

Respon total suatu permintaan tergantung pada pangsa setiap pelaku dan

teknologi/preferensi. Elastisitas pasar dihitung berdasarkan respon kuantitas yang

diperoleh dari pengamatan dan harga.

Menurut hukum Dalton, tingkat intervensi tergantung pada besarnya

elastisitas permintaan dan penawaran, sehingga persamaan dapat dituliskan

sebagai:

sup ps pm demand elasticity ly elasticity=

Ketika permintaan elastis, sementara penawaran inelastis maka beban pajak

lebih banyak ditanggung oleh produsen. Ketika permintaan inelastis, sementara

penawaran elastis, maka beban pajak lebih banyak ditanggung oleh konsumen.

Page 54: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

156

Elastisitas permintaan pada model CGE umumnya (GTAP khususnya)

menentukan respon setiap pelaku dalam model. Ketika dikombinasikan dengan

elastisitas penawaran, akan dapat diketahui arah da ri pe rubahan harga (naik/ turun)

dan besaran dari perubahan harga/kuantitas yang terjadi.

4.3.4.5. Struktur Konsumsi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, rumahtangga regional akan

mengalokasikan pendapatannya (income) untuk konsumsi rumahtangga swasta,

rumahtangga pemerintah, dan invetasi. Gambar 35 mengilustrasikan perilaku

ketiga agen ekonomi untuk aktivitas konsumsi di dalam model GTAP.

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 35. Struktur Konsumsi dalam Model GTAP

KET

Bentuk Fungsional

Input/ Output

Konsumsi

Pemerintah Investasi Rumah Tangga Swasta

Cobb-Douglas

CDE

Barang 1

Barang C

CES CES

Barang Domestik

1

Barang Impor

1

Barang Domestik

C

Barang Impor

C

Up to

Barang 1

Barang C

Up to

CES CES

Barang Domestik

1

Barang Impor

1

Barang Domestik

C

Barang Impor

C

Page 55: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

157

Konsumsi rumahtangga dispesifikasikan dalam fungsi constant difference of

elasticity (CDE). Fungsi CDE digunakan karena memiliki karakteristik seperti

yang diharapkan, dimana preferensi rumahtangga tidak bersifat homothetic.

Fungsi CDE yang non-homothetic secara konsisten dapat menjelaskan perubahan

konsumsi akibat perubahan tingkat pendapatan rumahtangga.

Konsumsi rumahtangga pemerintah dispesifikasikan mengikuti fungsi

prfrerensi Cobb-Douglas dan bersifat eksogen. Permintan investasi juga bersifat

eksogen. Kapital dihasilkan dengan cara yang sama dengan komoditi yang

diperdagangkan tetapi tidak menggunakan input faktor primer. Dalam model

GTAP permintaan antar- industri dispesifiksikan berdasarkan matrik Input-Ouput.

4.3.5. Pembentukan Modal Tetap dan Alokasi Investasi antar Negara

Konsep dasar pembentukan modal tetap dan alokasi investasi antar negara

dalam model GTAP mengacu pada Oktaviani (2008). Seperti juga struktur

produksi, fungsi investasi untuk barang-barang modal (capital) diasumsikan multi

tingkat dengan fungsi CES pada level terbawah dikombinasi dengan sumber daya

barang yang berbeda dan fungsi produksi Leontief pada tingkat diatasnya yang

mengkombinasi komposit barang-barang antara (intermediate). Diasumsikan

bahwa barang modal dapat diproduksi tanpa menggunakan faktor primer. Pada

tingkat dibawahnya, total biaya barang-barang impor dan barang-barang domestik

diminimalisasi dengan kendala fungsi produksi CES dan tingkat output tertentu

seperti pada Gambar 36.

Pada bagian ini selanjutya membahas dua alternatif persamaan investasi

dalam model GTAP. Pertama, komponen investasi masuk ke dalam hubungan

tertutup dari tingkat pengembalian kapital antar region (negara). Kedua,

Page 56: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

158

komponen investasi diasumsikan stok kapital global akan dikeluarkan atau tetap.

Pada bagian akhir dibahas bagaimana cara memasukkan kedua aternatif

persamaan investasi tersebut ke dalam satu set persamaan komposit dan

bagaimana menggunakannya.

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 36. Struktur Permintaan Investasi

4.3.5.1. Persamaan Komponen Investas i Pertama

Komponen investasi pertama terdapat hubungan yang erat antar tingkat

pengembalian kapital regional. Komponen investasi pertama digambarkan oleh

persamaan (4.10)-(4.11) berikut dibawah ini. Persamaan-persamaan tersebut

digunakan untuk mengalokasikan investasi di setiap sektor dalam model ORANI

(Dixon et al, 1982).

Barang Modal (Kapital) Industri

Leontief

Barang 1 Barang C

CES Leontief

Barang Domestik 1

X21”dom”i

Barang Impor 1 X21”dom”i

Barang Domestik C

Barang Impor C

Page 57: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

159

Jika diasumsikan produktivitas kapital secara geometris menurun setiap

tahunnya, dengan tingkat deperesiasi sebesar DEPR(r) maka stok kapital diakhir

periode (KE(r)):

( ) ( ) ( )[ ] ( )rQCGDSrDEPRrKBrKE +−= 1* ........................................(4.10)

Diferensiasi pada kedua ruas, akan dihasilkan:

( ) ( )[ ] ( ) ( )rdQCGDSrdKBrDEPRrdKE +−= 1 ..................................... (4.11)

Dalam bentuk persamaan perubahan persentase persamaan menjadi:

( ) ( )[ ] ( ) ( )[ ] ( )( ) ( )[ ] ( )rqcgdsrKErdQCGDS

rkbrKErKBrDEPRrke*

**1 +−= ................................... (4.12)

Jika rasio nvestasi terhadap kapital stok diakhir periode dirumuskan sebagai

berikut:

( ) ( ) ( ) ( )[ ]( ) ( )rVKErREGINV

rKErQCGDSrPCGDSrINVERATIO

*==

dan juga:

( )[ ] ( ) ( )[ ] ( ) ( )[ ] ( ) ( ){ } ( )( ) ( ){ } ( )

( )rINVKERATIOrVKErREGINVrVKE

rVKErREGINVrREGINVrDEPRrVKBrKErKBrDEPR

−=−=

−+−=−

1

1*1

Substitusi persamaan diatas ke persamaan (4.12) diperoleh persamaan

(4.13):

( ) ( )[ ] ( ) ( ) ( )rqcgdsrINVKERATIOrkbrINVKERATIOrke **1 +−= (4.13)

Jika “the current net rate of return on fixed capital” (RORC(r)) di wilayah r

dirumuskan sebagai:

( ) ( ) ( ) ( )rDEPRrPCGDSrRENTALrRORC −= .................................(4.14)

Dalam bentuk perubahan persentase:

Page 58: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

160

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )[ ]rpcgdsrrentalrPCDGDSrRORCrRENTALrrorc

−=

**

................................(4.15)

Jika diketahui:

( ) ( ) ( )( ) ( ) ( )[ ]rRORCrDEPRrRORC

rPCGDSrRORCrRENTAL+

=*................................................(4.16)

Jika kita mendefinisikan rasio tingkat pengembalian (the ratio of gross

return) sebagai fungsi :

( ) ( ) ( )[ ] ( )rRORCrDEPRrRORCrGRNETRATIO += ........................(4.17)

Jika persamaan (4.16) dan (4.17) disubstitusikan ke persamaan (4.15), maka

diperoleh persamaan:

( ) ( ) ( ) ( )[ ]rpcgdsrrentalrGRNERATIOrrore −= *

Jika diasumsikan investor sangat berhati-hati dalam melihat efek ”net

investment” dalam suatu wilayah, maka persamaan ( )rRORE menjadi:

( ) ( ) ( ) ( )[ ] ( )rRORFLEXrKBrKErRORCrRORE −= ..........................(4.18)

Investor juga diasumsikan melihat perubahan tingkat pengembalian modal

di setiap wilayah adalah sama dengan perubahan tingkat pengembalian modal

global:

( ) rorgrrore = ......................................................................................(4.19)

Dalam hal ini model akan mendistribusikan perubahan dari tabungan global

diantara wilayah (negara) dengan membuat semua perubahan “expected regional

rate of return” dengan persentase yang sama.

Perubahan yang kecil pada ( )rRORFLEX (misal 0.5 ) berimplikasi bahwa

perubahan 1 persen da ri ( )rKE diramalkan akan nenurunkan ”rate of return of

capital” sebesar 0.5 persen. Dalam hal ini penawaran barang modal baru sangat

Page 59: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

161

sensitif pada tingkat pengembalian yang diperkirakan. Dalam rangka menjaga

agar perubahan RORE antar negara, model akan menghasilkan perubahan yang

besar pada investasi regional.

4.3.5.2. Persamaan Komponen Investas i Kedua

Komponen investasi yang kedua didasarkan pada asumsi komposisi

regional dari kapital stok global dibiarkan tidak berubah dalam simulasi.

Persamaan (4.20)-(4.21) menjelaskan persamaan ini.

Asumsi pada komponen investasi kedua adalah komposisi regional dari stok

modal tetap sehingga investasi bersih global dan regional bergerak secara

bersamaan, mengikuti persamaan (4.20):

( ) ( )[ ] ( )( ) ( ) ( )rkbrNETINVrVDEP

rqcgdsrNETINVrREGINVglobalcgds*

* −=............................(4.20)

Dimana globalcgds merupakan perubahan persentase dari penawaran global

kapital baru. Dalam kasus rorg (tingkat pengembalian modal global) adalah rata-

rata tertimbang dari regional rore:

( )[ ] ( )rroreGLOBALINVrNETINVrorgREGr

*∑=ε

dimana:

( ) ( ) ( )( )rVDEPrREGINVrNETINV −= ..............................................(4.21)

4.3.5.3. Pengga bungan Persamaan Komponen Investas i

Penggabungan dua alternatif persamaan investasi di atas dimungkinkan

dengan menggunakan parameter RORDELTA, yang merupakan parameter binary

dan bernilai antara 0 dan 1. Jika RORDELTA=1, model yang digunakan adalah

Page 60: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

162

mod el 1 (rate of rerurn), sedangkan jika RORDELTA=0 untuk model alternatif.

Kombinasi tersebut menghasilkan persamaan (4.22) dan (4.23).

( ) ( )( ) ( )[ ]

( ) ( ) ( )[ ] ( )( ) globalcgdsRORDELTArorgRORDELTA

rkbrNETINVrVDEPrqcgdsrNETINVrREGINV

RORDELTArroreRORDELTA

*1*}*

*{*1*

−+=−

−+

.......................(4.22)

Gabungan dua alternatif persamaan investasi menjadi :

( )( ) ( )[ ]

( ) ( ) ( )[ ] ( )

( ) ( ) ( )[ ] ( )rREGr

rr

REGr

rorerGLOBINVrNETINVRORDELTA

kbrGLOBINVrVDEPqcgds

rGLOBINVrREGINVRORDELTArorgRORDELTAglobalcgdsRORDELTA

*{*1

**

{**1*

−+

=

−+

ε

ε ...........(4.23)

Jika tingkat aktivitas investasi tiap wilayah ditentukan, hal ini menentukan

kombinasi pengeluaran input domestik dan impor dari modal tetap yang

digunakan dalam berproduksi di wilayah r. (VDFA(i,”cgds”,r) dan

VIFA(i,”cgds”,r)). Hal ini = fungsi produksi yang menggunakan ”tradeable

commodities”, tetapi tidak menggunakan input faktor. Diasumsikan per unit

kapital da ri investasi di region r merupakan penggabungan komposit input- input

antara dalam proporsi yang tetap dan menggunakan fungsi CES. Untuk

membedakan dengan fungsi produksi, pembentukan kapital tidak membutuhkan

jasa dari faktor primer. Dengan kata lain, penggunaan lahan, tenaga kerja dan

kapital yang berhubungan dengan pembentukan kapital telah memasukkan input

antara di sektor investasi.

4.3.6. Hubungan antara Harga dan Penerimaan Pajak dalam Model GTAP

Konsep hubungan antara harga dan penerimaan pajak dalam model GTAP

yang dijelaskan pada bagian ini mengacu pada Oktaviani (2008). Persamaan

Page 61: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

163

keterkaitan antar harga merefleksikan keberadaan instrumen pajak dalam model.

Di dalam model, setiap transaksi memiliki pajak yang terpisah. Persamaan

keterkaitan antar harga juga dapat membantu menjelaskan perubahan penerimaan

pajak. Persamaan-persamaan tersebut merupakan aliran nilai yang penting dalam

mod el.

Hubungan antara harga dan penerimaan pajak di dalam persamaan Model

GTAP ditunjukkan pada Gambar 37. Instrumen pajak sebagai bentuk intervensi

pemerintah terhadap perekonomian akan dijelaskan dampaknya apabila terdapat

perubahan kebijakan. Kekuatan dampak dari suatu intervensi dihitung berdasarkan

tingkatan. Pada model satu wilayah maka terlihat bahwa adanya intervensi akan

berpengaruh pada harga atau nilai pada harga agen dan pasar.

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 37. Dampak Intervensi di Dalam Model GTAP

Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, di dalam model GTAP

dikenal istilah Power of Tax. Pada ekonomi tertutup satu wilayah yang tidak

dikenai pajak, keseimbangna yang terjadi ditunjukkan pada nilai output pasar

yang sama dengan nilai output di agen (VOM=VOA). Namun apabila pajak

dimasukkan, maka VOM=VOA+PTAX. Seluruh penghitungan pajak pada model

GTAP diubah dalam bentuk persentase.

Harga atau Nilai pada Harga Agen

Harga atau Nilai pada Harga Pasar

Harga atau Nilai pada Harga Dunia

Model Satu Wilayah

Model Multi Wilayah

Page 62: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

164

Berikut disajikan contoh perhitungan pajak pendapatan/output; dalam

bentuk level:

ii

iiii

iii

PMPSQOPMQOPS

VOMVOATO

=⋅⋅=

=

Dalam bentuk persentase (bentuk diferensial):

iii

iii

pmtopspmpsto

+=−=

dimana:

ito = perubahan persentase pajak di wilayah i

ips = perubahan persentase di penawaran (supply) di wilayah i

ipm = perubahan persentase harga di pasar (market) di wilayah i

4.3.6.1. Keterkaitan Antar Harga

Keterkaitan antar harga pada level pelaku dan pasar dapat dijelaskan dengan

Gambar 38 dan 39. Seluruh pengeluaran dan pendapatan agen-agen ekonomi yang

telah dikenai pajak akan menjadi nilai (harga) di tingkat pasar (market).

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 38. Keterkaitan Harga Barang di Rumahtangga Swasta

Pajak/Subsidi

Harga di Pasar

TP

Harga di Agen PP

TP

Pajak/Subsidi

Harga di Agen

TO

TS

Page 63: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

165

Faktor endowment yang digunakan produsen merupakan pengeluaran

produsen yang disimbolkan dengan PFE, seelah dikenakan pajak akan menjadi

harga pasar dengan simbol TFE. Sedangkan faktor produksi (input antara)

disimbolkan PF yang juga telah dikenai pajak akan menjadi harga pasar, TF.

Harga output yang dihasilka n produsen juga dikenai pajak sehingga akan menjadi

harga pasar (TO).

Demikian juga dengan konsumen dan pemerintah. Seluruh pengeluaran

konsumen (rumahtangga swasta) yang telah dimasukan unsur pajak akan menjadi

harga pasar (TP). Pengeluaran pemerintah yang telah dikenai pajak menjadi harga

pasar TO.

Produsen Konsumen Pemerintah

PFE PS PF PP PG

Pelaku

TFE T TF TP T

PM

Komoditi yang tidak di tabung Pasar

Sumber: Oktaviani (2008)

Gambar 39. Keterkaitan Antar Harga

Berikut disajikan ringkasan persamaan keterkaitan antar harga di dalam

mod el GTAP:

Page 64: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

166

1. SUUPLYPRICES : keterkaitan harga penawaran sebelum dan sesudah

pajak untuk semua industri dan endowment

2. MPFACTPRICE : keterkaitan harga permintaan perusahaan dan pasar

untuk komoditi endowment yang mobile

3. SPFACTPRICE : keterkaitan harga permintaan perusahaan dan pasar

untuk komoditi endowment yang tidak mobile

4. DMNPRICE : keterkaitan harga permintaan perusahaan dan pasar untuk

komoditi tradeable

5. PHHPRICE : keterkaitan harga permintaan rumahtangga swasta dan

pasar untuk komoditi tradeable

6. GHHPRICE : keterkaitan harga permintaan pemerintah dan pasar untuk

komoditi tradeable

7. PRICESAVE : persamaan harga dari tabungan dengan harga barang

investasi. Tabungan merupakan numerik dalam model sehingga tidak

dikenakan pajak.

4.3.6.2. Menghitung Penerimaan Pajak Didalam Model GATP

Perubahan penerimaan pajak terhadap output dapat digambarkan pada

persamaan:

( )

dPTAXdVOAdVOMVOAVOMd

venued

ii

ii

=−=−=

Re

tetapi:

Page 65: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

167

( )

( )( ) 100

100

iii

iiii

iiii

ii

i

qopmVOMqopmQOPMdQOPMQOdPM

QOPMddVOM

+⋅=+⋅⋅=⋅+⋅=

⋅=

Dan identik dengan dVOA

sehingga, peubahan dalam penerimaan pajak,

( ) ( ) 100100Re

iiiiii qopsVOAqopmVOMvenued

+⋅−+⋅=

Jika perubahan ( )topmpsTO =−:

Jika TO tidak menyebabkan perubahan:

a. Perubahan harga (pm=ps)

b. Perubahan jumlah transaks i (qo)

Persamaan Pendapatan Regional setelah ada penerimaan pajak akan menjadi

sebagai berikut:

( ) ( ) ( )[ ]{ } [ ]( ) ( ) ( )[ ]{ } ( ) ( ) ( )[ ]

( ) ( ) ( )[ ]( ) ( ) ( )[ ]

( ) ( ) ( )[ ]( ) ( ) ( )[ ]

( ) ( ) ( )[ ]( ) ( ) ( )[ ]

( ) ( ) ( )[ ] ( ) ( ) ( )[ ]( ) ( ) ( )[ ] ( ) ( ) ( )[ ]

;*}*,*,,_,{

}*,*,,_,{}},*,

,,*,,_,{,_,{}},*,

,,*,,_,{,_,{}},*,

,,*,,_,{,_,{**,_,

***,_,*

kincomeslacINCOMEiqgipmjiVGMiqpippjiVGACOMMTRADisum

iqpipmjiVPMiqpippjiVFACOMMTRADisumjiqfeipmjiVFM

jiqfjipfjiVFACOMMTRADisumCOMMPRODjsumjiqfeipmesjiVFM

jiqfejipfejiVFACOMMENDWSisumCOMMPRODjsumjiqfeipmjiVFM

jiqfejipfejiVFACOMMENDWisumCOMMPRODjsumiqoipsiVOAiqoipmiVOMCOMMNSAVisum

kbpcgdsVDEPiqoipsiVOACOMMENDWisumyINCOME

++−+++−++

+−++

+−++

+−++

+−++−+=

Page 66: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

168

4.3.6.3. Keterkaitan Antar Nilai

Keterkaitan antar harga seperti yang dijelaskan pada Gambar 39 jika da lam

bentuk nilai akan menjadi seperti Gambar 40. Produsen yang menghasilkan output

dalam bentuk nilai dinotasikan dengan VOA. Pengeluaran dari Tabungan dalam

bentuk kapital (cgds) juga menyumbang nilai dalam bentuk VOA. Nilai ouput

VOA dapat pula berasal dari nilai faktor endowment (VFA endw) dan nilai faktor

produksi (VFA prod). Sementara untuk konsumen, nilai pengeluarannya

disimbolkan dengan VPA, dan pemerintah dengan VGA. Selain nilai-nilai

tersebut, dimasukkan pula nilai depresiasi pengeluaran (-VDEP).

Untuk masing-masing nilai (value) tersebut masing-masing dikenakan pajak

seperti terlihat pada bentuk lingkaran Gambar 40. Setelah ditambah pajak/subsidi,

maka akan diperoleh nilai (harga) di pasar (market).

Sumber: Oktaviani (2008) Gambar 40. Keterkaitan Antar Nilai

Produsen Konsumen Pemerintah

EVOA VOA cgd

VPA VGA Pelaku

HTA ETA PTA FTA PTA

VFA endw

Pasar

-VDEP Tabungan

VFA endw

GTA

VOM endw

VFM endw

VOM trad

VFM prod

VPM VGM

Page 67: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

169

4.3.6.4. Closure Dalam Model GTAP

Closure adalah pengklasifikasian variabel-variabel di dalam model menjadi

variabel endogen dan eksogen. Variabel endogen adalah nilai yang ditentukan

(untuk memecahkan masalah) oleh model. Variabel eksogen adalah ditentukan

diluar model. Oleh karena itu, variabel-variabel ini bisa menjadi shock atau

guncang ekonomi/kebijakan.

Closure yang valid adalah jika jumlah variabelnya sama dengan jumlah

persamaannya. Hal ini menjadi syarat perlu tapi bukan kondisi kecukupan, d imana

persamaan harus berdiri sendiri (independen). Closure haruslah memiliki sense

matematika dan ekonomi. Dengan closure dimungkinkan penukaran variabel di

dalam model. Closure dapat digunakan untuk menangkap rezim kebijakan,

struktur yang kaku, da n sebagainya.

Closure terdapat dalam model Keseimbangan Umum (CGE) ataupun

Keseimbangan Parsial (PE) dan menyangkut pilihan variabel-variabe l eksogen.

Closure PE dapat menjadi pemisah dampak keseimbangan parsial.

Closure GTAP standar memiliki ciri-ciri:

1. Seluruh pasar dalam kondisi keseimbangan

2. Semua perusahaan memperoleh keuntungan nol (zero profit)

3. Rumahtangga regional memiliki kendala anggaran

Tingkah laku bagian-bagian agen pada teori Neoklasik tidak diperlukan

untuk menentukan closure Keseimbangan Umum (CGE). Namun demikian

penghitungan yang mendalam perlu dilakukan untuk membuat closure.

Page 68: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

170

Contoh closure GTAP standar.

Exogenous

1. pop

2. psave

3. profitslack incomeslack endwslack

4. cgdslack tradslack

5. ao af afe ava

6. dpfpriv dpfgov dpfsave

7. to tfe tf tg tp

8. qo(ENDW_COMM)

9. Rest endegoneus

10. population

11. numeraire

12. slack variabels

13. slack variabels

14. technical change

15. preferences

16. policy variabels

17. endowmentts

Hukum Walras menjelaskan kepada kita bahwa ketika:

1. Semua pasar (tanpa tabungan) adalah dalam kondisi keseimbangan

2. Semua perusahaan memperoleh keuntungan nol (zero profit) dan,

3. Rumahtangga regional memiliki kendala anggaran

Oleh karena itu, investasi global harus sama dengan tabungan global. Model

hanya dapa t menentukan harga relatif: Tingka t harga adalah relatif terhadap

numeraire (psave, harga barang-barang modal).

4.3.6.5. Keseimbangan Tabungan Investas i

Keseimbangan tabungan- investasi tergantung pada keseimbangan sebelum

simulasi, dimana:

1. Walras_sup = NETINV

2. Walras_dem = SAVE = GLOBINV

Setelah dilakukan Linearisasi, bentuk persamaan menjadi:

1. Walras_sup = walras_dem + walraslack

Page 69: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

171

Di dalam closure Keseimbangan Umum (GE), walraslack adalah variabel

endogen dan psave adalah eksogen, amati bahwa walraslack = 0 sehingga S=I.

Kondisi keseimbangan tercapai saat:

1. Kondisi Market clearing

a. Komoditi yang diperdagangkan

b. Komoditi endowmentt yang mobile

c. Komoditi slugg ish endowmentt

2. Kondisi zero pure profit

3. Keseimbangan pengeluaran-pendapatan

4. Keseimbangan tabungan- investasi

tradslack

endwslack

endwslack

profitslack

incomeslack

walraslack

4.3.6.6. Variabel Slack

Jika kondisi keseimbangan ditentukan kemudian, maka perubahan di dalam

hubungan variabe l-variabel slack sama dengan nol harus benar. Dengan ka ta lain,

jika beberapa variabel slack tidak sama dengan nol, maka kondisi hubungan

keseimbangan tidak bisa ditentukan.

Melengkapi antara MMC untuk komoditi yang diperdagangkan dan

perubahan harga pasar pmi.

VOMi.qo i = SjVFMij.qfij + VPMi.qp i + VGMi.qgi + VOMi . tradslack

Jika market clearing menentukan komoditi i, maka pmi

4.3.6.7. Menentukan Harga B arang ya ng Diperdaga ngkan

bebas

menyesuaikan solus i yang tidak seimbang (imbalance) antara penawaran dan

permintaan. Harga pasar harus menjadi variabel endogen jika pasar di dalam

persamaan memenuhi penawaran-permintaan.

Jika kita ingin menentukan harga komod iti pmi, kita harus mengeliminasi

kondisi market clearing untuk pasar tertentu. Persamaan-persamaan tidak dihapus

Page 70: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

172

tapi variabel slack di dalam persamaan, tradslacki dijadikan endogen. Misalnya,

jika pmi tidak disesuaikan, maka tradslacki harus disesuaikan dan tidak akan sama

dengan nol. Variabel tradslacki harus dihapus denga n pmi

4.3.6.8. Closure Kesimbangan Parsial

di da lam file closure.

Closure Kesimbangan Parsial menunjukka n bahwa satu atau lebih kondisi

keseimbangan tidak dipenuhi. Hukum Walras gagal dilakukan dan walraslack

tidak lagi endogen, sehingga psave juga bukan variabe l eksogen. Maka yang harus

dilakukan adalah mengganti psave (yang awalnya variabel eksogen) dengan

walraslack (yang awalnya variabe l endogen).

4.3.6.9. Menentukan Kuantitas Barang-barang ya ng Diperdaga ngankan

Berikut cara menentukan kuantitas barang-barang yang diperdagangkan:

1. Melengkapi antara ko ndisi zero pure profits dan perubahan output qoj

VOAj.psj = SiVFAij.Pfeij + SkVFAkj.pfkj + VOAj. profitslack

2. Jika syarat sudah ditentukan, maka endogen qoj menyesuaikan sehingga

terjadi penawaran= permintaan.

3. Jika kita ingin menentukan kuantitas komoditi, qoi, maka kita harus membuat

variabel profitslack menjadi endogen.

4. Misalnya menukar profitslack dengan qoj

Page 71: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

173

Dibawah ini merupakan contoh closure keseimbangan parsial dengan

penukaran.

Menukar........

tradslack

endwslack

profitslack

incomeslack

walraslack

Dengan.......

pmi

pmi

qoi

y

psave

Untuk menentukan.......

harga pasar, PMi

harga pasar, PM

4.3.7. Agregasi dan Disagregasi Sektor dan Region

Penelitian ini menggunakan agregasi 14 negara/region termasuk rest of the

world dan 19 sektor. Justifikasi agregasi regional terfokus pada negara-negara

yang merupakan produsen/eskportir dan importir komoditi beras, jagung dan

gandum. Sementara agregasi sektoral merepresentasikan pemetaan tiga komoditi

pangan yang menjadi fokus utama penelitian yaitu beras, gandum dan jagung dan

komoditi pertanian lainnya. Sedangkan sektor untuk produk manufaktur

diagregasi ke dalam beberapa sektor yang terkait dengan pengolahan produk

pertanian, sedangkan jasa diagregasi menjadi satu sektor.

Data dasar model GTAP versi 7 memuat antara lain: tabel input-output (I-

O), nilai tambah sektor produksi, nilai input primer dan input antara, perdagangan

bilateral, transportasi, tingkat proteksi, pajak dan subsidi dari 113 region dan 57

sektor. Untuk keperluan penelitian ini, data dasar tersebut akan diagregasi menjadi

14 region dan 19 sektor yang relevan dengan tujuan penelitian.

i

tingkat output, Qoi

pendapatan regional

jika penukaran beberapa variabel di atas

Page 72: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

174

Tabe l 20. Agregasi Sektoral dan Region/Negara

No. Sektor No Negara/Wilayah 1 Paddyrice 1 Australia 2 Wheat 2 Rusia 3 Cereal grains nec (Maize) 3 China 4 Vegetables, fruit, nuts 4 Indonesia 5 Oilseed 5 Thailand 6 Sugar cane, sugar beet 6 Vietnam 7 Cattle,sheep,goats,horses 7 India 8 Raw milk 8 United States of America 9 Forestry 9 Brazil 10 Fishing 10 Philipina 11 Other Agriculture 11 EU 12 Meat: cattle,sheep,goats,horse 12 Pakistan 13 Vegetable oils and fats 13 Bangladesh 14 Sugar 14 RestofWorld 15 Food and Beverage 16 Leather products 17 Mining, Oil,and Gas 18 Manufacturing products 19 Services

Sumber: GTAP Database Versi 7, 2008

Keempa t belas region yang diagregasi tersebut meliputi Indonesia,

Thailand, Vietnam, China, India, Philipina, Brazil, USA, Australia, EU, Rusia,

Pakistan, Bangladesh, dan RestofWorld. Selanjutnya dari 57 sektor dalam data

dasar GTAP diagregasi menjadi 19 sektor yang menggambarkan produk pertanian

yang diperdagangkan diantara keempat belas negara tersebut. Dalam agregasi

sektoral, komoditi pertanian yang mencakup produk pertanian pangan, kehutanan,

perikanan dan peternakan tidak diagregasi, kecuali untuk komoditi yang sangat

berdekatan, seperti: gula, gula bit, dan gula tebu diagregasi menjadi gula. Hal ini

disesuaikan dengan fokus penelitian, yaitu menganalisis dampak pe rubahan iklim

terhadap produktivitas dan produksi dan perdagangan produk pertanian.

Page 73: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

175

Sedangkan sektor manufaktur diagregasi ke dalam satu sektor manufaktur. Untuk

sektor jasa seluruhnya diagregasi menjadi satu ke dalam kelompok jasa.

Untuk melakukan agregasi region dan sektor tersebut, pertama–tama

disusun file pemetaan agregasi antara sektor yang terdapat pada model GTAP

standar dengan sektor yang diinginkan dalam penelitian. Selanjutnya pemetaan

tersebut di run dengan program DataAgg yang ada di dalam GTAP versi 7

sehingga dihasilkan header array file, parameter, dan setting sesuai dengan

agregasi sektor dan region yang dikehendaki. Daftar agregasi region dan sektor

yang digunakan dalam penelitian ini selengkapnya disajikan pada Tabel 21 dan

Tabe l 22.

Tabe l 21. Agregasi Region

No. Code Description 1 AUS Australia 2 RUS Russian Federation 3 CHN China 4 PHL Philipina 5 IDN Indonesia 6 DEU European Union: Austria, Belgium, Cyprus, Czech Republic,

Denmark, Estonia, Finland, France, Greece, Hungary, Ireland, Italy, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Malta, Netherlands, Poland, Portugal, Slovakia, Slovenia, Spain, Sweden, United Kingdom, Germany, France, Switzerland, Norway

7 PAK Pakistan 8 THA Thailand 9 VNM Vietnam 10 IND India 11 BGD Bangladesh 12 USA United States of America 13 BRA Brazil

Sumber: Database GTAP versi 7, 2008

Page 74: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

176

Tabe l 21. Agregasi Region (Lanjutan)

No. Code Description

14

RestofWorld Bangladesh, Rest of Oceania, Sri Lanka, Rest of South Asia, Mexico, Rest of North America, Bolivia, Chile, Colombia, Ecuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Rest of South America, Costa Rica, Guatemala, Nicaragua, Panama, Rest of Central America, Caribbean, Bulgaria, Belarus, Croatia, Romania, Russian Federation, Ukraine, Rest of Eastern Europe, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rest of Former Soviet Union, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Islamic Republic of Iran, Rest of Western Asia, Egypt, Morocco, Tunisia, Rest of North Africa, Nigeria, Senegal, Rest of Western Africa, Rest of Central Africa, Rest of South Central, Africa, Ethiopia, Madagascar, Malawi, Mauritius, Mozambique, Tanzania, Uganda, Zambia, Zimbabwe, Rest of Eastern Africa, Botswana, Rest of South African Customs Union, Rest of EFTA, Albania, Cambodia, Lao People's Democratic Republic, Myanmar, Singapore, Rest of Southeast Asia, Hong Kong, Korea, Taiwan, Rest of East Asia.

Sumber: Database GTAP versi 7, 2008 Tabe l 22. Agregasi Sektor

No Code Sector Aggregation Description

1 Pdr Paddyrice Paddy Rice: rice, husked and unhusked; 2 Wht Wheat Wheat: wheat and meslin;

3 Gro Cereal grains nec (maize)

Other Grains: maize (corn), barley, rye, oats, other cereals

4 V_f Vegetables, fruit, nuts

Veg & Fruit: vegetables, fruitvegetables, fruit and nuts, potatoes, cassava, truffles,

5 Osd Oilseed Oil Seeds: oil seeds and oleaginous fruit; soy beans, copra

6 C_b Sugar cane, sugar beet Sugar; Cane & Beet: sugar cane and sugar beet

7 Ctl Cattle,sheep,goats,horses

Cattle: cattle, sheep, goats, horses, asses, mules, and hinnies; and semen thereof

8 Rmk Raw milk Raw milk; Milk: dairy products 9 Frs Forestry Forestry: forestry, logging and related service activities

10 Fsh Fishing Fishing: hunting, trapping and game propagation

Sumber: Database GTAP versi 7, 2008

Page 75: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

177

Tabe l 22. Agregasi Sektor (Lanjutan)

No Code Sector Aggregation Description

including related service activities, fishing, fish farms; service activities incidental to fishing

11 Meat Meat:

cattle,sheep,goats,horse

Cattle Meat: fresh or chilled meat and edible offal of cattle, sheep, goats, horses, asses, mules, and hinnies. raw fats or grease from any animal or bird; Other Meat: pig meat and offal. preserves and preparations of meat, meat offal or blood, flours, meals and pellets of meat or inedible meat offal; greaves

12 Vol Vegetable oils and fats

Vegetable Oils: crude and refined oils of soya-bean, maize (corn),olive, sesame, ground-nut, olive, sunflower-seed, safflower, cotton-seed, rape, colza and canola, mustard, coconut palm, palm kernel, castor, tung jojoba, babassu and linseed, perhaps partly or wholly hydrogenated,inter- esterified, re-esterified or elaidinised. Also margarine and similar preparations, animal or vegetable waxes, fats and oils and their fractions, cotton linters, oil-cake and other solid residues resulting from the extraction of vegetable fats or oils; flours and meals of oil seeds or oleaginous fruits, except those of mustard; degras and other residues resulting from the treatment of fatty substances or animal or vegetable waxes.

13 Lea Leather products

Leather: tanning and dressing of leather; luggage, handbags, saddlery, harness and footwear

14 Othagric Other Agriculture

Plant Fibres: cotton, flax, hemp, sisal and other raw vegetable materials used in textiles; Other Crops: live plants; cut flowers and flower buds; flower seeds and fruit seeds; vegetable seeds, beverage and spice crops, unmanufactured tobacco, cereal straw and husks, unprepared, whether or not chopped, ground, pressed or in the form of pellets; swedes, mangolds, fodder roots, hay, lucerne (alfalfa), clover, sainfoin, forage kale, lupines, vetches and similar forage products, whether or not in the form of pellets, plants and parts of plants used primarily in perfumery, in pharmacy, or for insecticidal, fungicidal or similar purposes,

Sumber: Database GTAP versi 7, 2008

Page 76: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

178

Tabel 22. Agregasi Sektor (Lanjutan)

No Code Sector Aggregation Description

sugar beet seed and seeds of forage plants, other raw vegetable materials, Other Animal Products: swine, poultry and other live animals; eggs, in shell (fresh or cooked), Natural honey, snails (fresh or preserved) except sea snails; frogs' legs, edible products of animal origin n.e.c., hides, skins and furskins, raw , insect waxes and spermaceti, whether or not refined or coloured; Other Food: prepared and preserved fish or vegetables, fruit juices and vegetable juices, prepared and preserved fruit and nuts, all cereal flours, groats, meal and pellets of wheat, cereal groats, meal and pellets n.e.c., other cereal grain products (including corn flakes), other vegetable flours and meals, mixes and doughs for the preparation of bakers' wares, starches and starch products; sugars and sugar syrups n.e.c., preparations used in animal feeding, bakery products, cocoa, chocolate and sugar confectionery, macaroni, noodles, couscous and similar farinaceous products, food products n.e.c.; Wool: wool, silk, and other raw animal materials used in textile

15 Sgr Sugar Sugar

16 fdbvrg Food and Beverage

Dairy products; Food products nec; Beverages and tobacco products.

17 mining Mining, Oil,and Gas

Coal; Oil; Gas; Minerals nec; Petroleum, coal products; Mineral products nec; Ferrous metals; Metals nec; Metal products.

18 manufac Manufacturing products

Textiles; Wearing apparel; Wood products; Paper products, publishing; Chemical,rubber,plastic prods; Motor vehicles and parts; Transport

19 Svc service

Electricity; Gas manufacture, distribution; Water; Construction; Trade; Transport nec; Sea transport; Air transport; Communication; Financial services nec; Insurance; Business services nec; Recreation and other services; PubAdmin/Defence/Health/Educat; Dwellings.

Sumber: Database GTAP versi 7, 2008 4.3.8. Penutup Makroekonomi Jangka Panjang

Pada penelitian ini penutup makroekonomi yang digunakan mengacu

kepada Walmsley (1998). Model keseimbangan umum mensyaratkan bahwa

Page 77: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

179

jumlah persamaan harus sama dengan jumlah variabel endogen. Namun demikian

pada kenyataannya dalam model GTAP persamaan yang terdapat pada file tablo

memiliki jumlah variabel yang lebih besar dibanding jumlah persamaan. Untuk

mengatasi masalah tersebut maka kelebihan variabel tersebut harus dijadikan

sebagai variabel eksogen, sehingga didapat jumlah variabel endogen yang persis

sama dengan jumlah persamaan. Variabel-variabel yang dijadikan sebagai

variabel eksogen itulah yang disebut dengan penutup makroekonomi (closure).

Variabel eksogen digunakan sebagai shock untuk mensimulasikan sebuah

kebijakan ekonomi.

Model GTAP standar menggunakan penutup makroekonomi neo-klasik

dengan karakteristik sebagai berikut: semua pasar dalam keseimbangan, semua

perusahaan/industri beroperasi pada pasar bersaing sempurna (zero profit), dan

rumahtangga regional menghadapi kendala anggaran (budget constraint).

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka investasi global harus sama dengan

tabungan global. Selain itu, model GTAP hanya dapat menentukan harga relatif,

dimana tingkat harga adalah relatif terhadap bilangan numeraire.

Kondisi keseimbangan Jangka panjang dicirikan oleh adanya penyesuaian

kapital di setiap sektor pada masing-masing regional. Dengan demikian kapital

harus dijadikan sebagai variabel endogen. Selanjutnya variabel-variabel yang

menunjukka n pe rtumbuhan kapital harus dijadikan sebagai variabe l eksogen.

Adapun closure yang digunakan dalam penelitian ini selengkapnya disajikan pada

Tabe l 23.

Page 78: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

180

Tabel 23. Penutup Jangka Panjang

Penutup Model Keterangan Population (Pop) Jumlah penduduk

Saving prices (Psave) Numeraire

Profitslack Incomeslack Endowmentts slack (endwslack) Tradeslack (tradslack)

Variabel-variabel slack

Output augmenting technical change in all sectors and regions (aoall) Composite intermediate input augmenting technical change in all sectors and regions (afall) Endowmentts augmenting technical change in all sectors and regions (afeall) Output augmenting technical change in sectors (aosec) Output augmenting technical change in regions (aoreg) Value added augmenting technical change in sectors (avasec) Value added augmenting technical change in regions (avareg) Composite intermediate input augmenting technical change in commodit ies (afcom) Composite intermediate input augmenting technical change in sectors (afsec) Composite intermediate input augmenting technical change in regions (afreg) Endowmentts augmenting technical change in commodit ies (afecom) Endowmentts augmenting technical change in sectors (afesec) Endowmentts augmenting technical change in regions (afereg)

Variabel-variabel perubahan teknologi

Penutup Model Keterangan Import augmenting technical change in Armington nest (ams) Transport mode augmenting technical change, worldwide (atm) Freight/shipping augmenting technical change, worldwide (atf) Freight/shipping augmenting technical change from a region (ats) Freight/shipping augmenting technical change to a region (atd) Input-neutral shift in utility function (au)

Variabel-variabel perubahan teknologi

Government consumption distribution parameter (dpgov) Private consumption distribution parameter (dppriv) Saving distribution parameter (dpsave)

Parameter d istribusi konsumsi pemerintah, rumahtangga dan tabungan

Power o f tax on output or income of non-savings commodity (to) Power o f tax on imports of tradeable commodity (tms) Power o f tax on exports of tradeable commodity (txs) Power of the variable import tax on imports of tradeable commodity (tm) Power of the variable export tax on imports of tradeable commodity (tx) Power o f the private consumption tax (tp)

VAriabel-variabel kebijakan (pajak)

qo(“land”,REG) qo(“unsklab”,rEG) qo(“sklab”,REG) qo(“NatRes”,REG)

Variabel input primer

(rsk) Variabel risiko

Sumber: Walmsley (1998)

Page 79: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

181

4.3.9. Estimasi Dampak Perubahan Iklim terhadap Produktivitas Pertanian

Model estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian

untuk negara maju dan negara berkembang termasuk Indo nesia akan mengacu

pada model yang digunakan oleh Mendelson, Dinar dan Sanghi (2001) yaitu

model estimasi dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian untuk

India. Kemudian Kurukasuriya et al. (2006) yaitu model estimasi untuk Afrika,

dan serangka ian studi yang disponsor i oleh World Bank, yaitu model estimasi

untuk negara-negara Amerika Latin.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, model estimasi yang

digunakan adalah model regresi be rganda yaitu mode l untuk mengestimasi

variabel dependent, yang dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas padi,

gandum dan jagung dengan menggunakan lebih dari satu independent

(explanatory) variabel ya itu suhu rata-rata, konsentrasi karbon dan tingkat

presipitasi di setiap negara yang diteliti.

Sedangkan data yang digunakan untuk menyusun model persamaan regresi

berganda tersebut adalah berupa data panel yaitu sebuah set data yang berisi data

sampel individu yaitu individu Negara selama periode 1991-2000, sehingga akan

didapatkan berbagai observasi pada setiap individu di dalam sampel.

Pada penelitian ini untuk menangkap perilaku individu negara yang

mencerminkan perbedaan tingkat produktivitas padi, gandum dan jagung di setiap

negara yang diteliti, maka model persamaan regresi berganda yang digunakan

adalah menggunakan variabel dummy intersep. Pada model ini, intersep berbeda

dari individu ke individu, sementara parameter slope diasumsikan konstan pada

unit individu dan unit waktu. Jadi penggunaan variabel dummy hanya berperan

Page 80: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

182

dalam penggolongan unit individu (Baltagi, 2005). Secara umum model regresi

berganda dengan variabel dummy intercept yang digunakan pada penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

……...................... (4.24)

dimana:

Y : variabel dependen

β0 : koefisien intersep

β i, …, βk : koefisien parameter regresi

ℇ : faktor pengganggu stokastik (error term)

i = 1, 2, … : pengamatan ke-i

: koefisien dummy untuk negara

DI : variabel dummy negara

4.3.10. Formula Penurunan Tarif Produk Pertanian Dalam kerangka WTO

Dalam draft text ke-4 dokumen perundingan isu Pertanian WTO pada

bagian tiered formula for tariff reductions, “bracket” range angka di Paragraf 61

(d), yaitu pada pemotongan tertinggi telah dihilangkan dan diberikan angka

“middle ground” sebesar 70 persen. Dalam isu ini, Indonesia mendukung struktur

tiered formula tersebut yaitu pemotongan tarif bagi negara maju pada tier tertinggi

sedikit lebih rendah dari 75 persen seperti 73 persen atau 70 persen. Indonesia

juga mendukung agar penurunan tarif rata-rata minimum untuk negara maju

adalah 54 persen dan menerima usulan pemotongan tarif rata-rata maksimum 36

Page 81: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

183

peesen bagi negara berkembang (Ditjen Kerjasama Perdagangan Internasional,

2010).

Berdasarkan dokumen tersebut, maka besaran angka penurunan tarif produk

pertanian di negara maju sebesar 70 persen da n di negara berkembang sebesar 36

persen akan menjadi acuan dalam simulasi penurunan tarif untuk penelitian ini.

Sedangkan simulasi lainnya adalah jika dilakukan liberalisasi penuh (full

liberalization) yaitu pemotongan tarif sebesar 100 dari tarif yang berlaku saat ini.

4.4. Sumber Data

Penelitian ini akan menggunakan data sekunder berupa data time series rata-

rata suhu bumi, data curah hujan,data fertilisasi karbon tahun 1969-1990, data

base GTAP versi 7 dengan basis data tahun 2004. Data tersebut bersumber dari

IPCC, Berbagai lembaga internasional lainnya yang melakukan studi perubahan

ikilm (ABARE, IFPRI), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Pertanian,

Bank Indonesia, Badan Meteorologi dan Geofisika Kementerian Perhubungan,

UNComtrade, FAO, dan dari berbagai instansi dan asosiasi terkait lainnya. Data

sekunder time series di atas akan digunakan untuk membangun model

ekonometrika, untuk kemudian dilakukan pendugaan parameter berdasarkan

model yang telah dibangun dan selajutnya menggunakan parameter tersebut

sebagai policy shock dalam model GTAP untuk menganalisis dampak perubahan

iklim terhadap produksi dan perdagangan komoditi pertanian.

4.5. Simulasi Kebijakan

Dalam penelitian dampak perubahan iklim akan dilakukan tiga skenario

simulasi yaitu :

Page 82: IV. METODOLOGI PENELITIAN - repository.ipb.ac.id · pertumbuhan ekonomi.Selanjutnya kerangka pemikiran dan alur tahapan pelaksanaan penelitian disusun sebagaimana disajikan pada Gambar

184

1. Skenario pertama : Diasumsikan liberalisasi perdagangan belum terjadi

diantara negara yang ada, tetapi perubahan iklim berdampak pada

penurunan/peningkatan produktivitas komoditi pangan mengikuti model

dampak perubahan iklim yang disarankan Mendelson, Dinar dan Sanghi

(2001).

2. Skenario kedua yaitu terjadi liberalisasi perdagangan dengan penurunan tarif

mengacu pada posisi perundingan multilateral-WTO untuk produk pertanian

yaitu pemotongan tarif sebesar 70 persen untuk negara maju dan 36 persen

untuk negara berkembang da ri existing tarif yang berlaku dan terjadi kenaikan

suhu global sebagai dampak perubahan iklim mengikuti model dampak

perubahan iklim yang disarankan Mende lson, Dinar dan Sanghi (2001).

3. Skenario ketiga yaitu terjadi liberalisasi perdagangan dengan penurunan tarif

sebesar 100 persen dari existing tarif yang berlaku dan terjadi kenaikan suhu

global sebagai dampak perubahan iklim mengikuti model dampak perubahan

iklim yang disarankan oleh Mendelson, Dinar dan Sanghi (2001).