Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 1- 17
DESAIN AREAL PARKIR PADA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN ACEH BARAT
Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3
1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Teuku UmarMeulaboh Aceh Barat, email: [email protected]
2,3) Fakultas Teknik, Universitas Teuku UmarMeulaboh Aceh Barat
ABSTRAK
Penulisan Tugas Akhir ini berjudul “Desain Areal Parkir Pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir, pengaruh terhadap kinerja perparkiran serta bentuk sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan perkantoran. Adapun data primer yang digunakan adalah kondisi eksisting areal parkir dan data pengamatan volume parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data sekunder berupa data Site Plan lokasi. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir per periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan pengamatan volume parkir dengan interval waktu 1 jam Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit kendaran/jam terjadi pada hari Rabu pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 57 unit kendaraan/jam, terjadi pada hari Selasa pukul 09.00-10.00 WIB. Berdasarkan hasil penjelasan di atas maka kapasitas areal parkir tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir oleh kendaraan tersebut. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.
Kata Kunci : Karakteristik, Pengaruh Kinerja dan Bentuk Sudut Parkir
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 1
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 2- 17
DESIGN AREAL PARKING IN EDUCATION AND DEPARTMENTCULTURAL DISTRICT ACEH WEST
Juwardi1, Meidia Refiyanni2, Andi Yusra3
1) Departement of civil Engineering,University Teuku UmarMeulaboh Aceh West, email: [email protected]
2,3) Faculty of Engineering, University Teuku UmarMeulaboh Aceh West
ABSTRACT
The writing of this final project entitled "Design Parking Area At Education And Culture Office of West Aceh Regency". This study was conducted to determine the characteristics of parking, parking space requirements, the effect on the parking performance and the proper form of parking angle used in office lawn. The primary data used is the existing condition of parking area and observation data of parking volume as comparison data with parking volume obtained by assumption, while secondary data is Site Site location data. The collected data is then calculated based on the volume of parking expressed as the number of vehicles including the parking load per certain period of time. From the calculation result of observation of parking volume with interval time 1 hour Daily average peak volume that happened during 5 days observation for vehicle of 2 equal to 88 unit of vehicle / clock happened on Wednesday at 12.00-13.00 WIB. While the wheel vehicle 4 obtained by 57 units of vehicles / hour, occurred on Tuesday at 09:00 to 10:00 am. Based on the above explanation, the capacity of the parking area depends on the length of use of the parking area by the vehicle. Based on the calculation of parking angle, for vehicle of 2 (two) vehicle capacity is 47 vehicle / hour with angle 60 ° while for vehicle of 4 (four) vehicle capacity is 42 vehicle / hour with angle 90 °.
Keywords: Characteristics, Effect of Performance and Parking Angle
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 2
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 3- 17
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan pada suatu perkantoran/instansi
pemerintahan bukan hanya meliputi proses kerja atau
layanan publik saja yang menjadi perhatian, namun
dari sisi layanan pendukung juga menjadi hal yang
sangat diperhitungkan. Salah satu layanan pendukung
yang perlu diperhitungkan dalam keberadaan suatu
perkantoran adalah penyediaan areal parkir dari
instansi/perkantoran tersebut. Karena setiap
kendaraan tidak dapat berjalan atau bergerak terus
menerus apabila telah sampai ke tempat tujuan maka
harus diparkir. Suatu layanan pendukung yang
disediakan pada perkantoran sudah seharusnya dalam
keadaan baik dan memuaskan staf/karyawan maupun
tamu yang berkunjung ke instansi/perkantoran
tersebut.
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu
kendaraan yang bersifat sementara karena
ditinggalkan oleh pengemudinya. Parkir merupakan
salah satu unsur prasarana transportasi yang tidak
terpisahkan dari sistem jaringan transportasi, sehingga
pengaturan parkir akan mempengaruhi kinerja suatu
jaringan, terutama jaringan jalan raya. Daerah
perkotaan dengan kepadatan penduduk dan tingkat
ekonomi yang tinggi mengakibatkan tingkat
kepemilikan kendaraan pribadi yang tinggi pula.
Kebutuhan ruang parkir cenderung meningkat dari
tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah
kendaraan pribadi.
Bagi setiap pemilik kendaraan pasti pernah
menggunakan sarana parkir dan menginginkan
kendaraannya parkir di tempat yang mudah dicapai.
Kemudahan yang diinginkan tersebut adalah parkir di
luar perkantoran agar mudah saat keluar. Namun
kenyataan yang ada pada saat ini, keadaan dari areal
parkir yang tersedia tidak di gunakan sebagaimana
mestinya. Salah satu areal parkir yang tidak
digunakan sesuai fugsinya terdapat di kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat.
Staf/karyawan maupun tamu memarkirkan
kendaraannya secara bebas baik di dalam maupun di
luar perkarangan perkantoran bahkan pada lahan-
lahan kosong di sekitar bangunan perkantoran Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.
Ketidakteraturan parkir kendaraan staf/karyawan
maupun tamu yang berkunjung ke Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Aceh Barat inilah yang menjadi
dasar penelitian dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Berapa banyak kebutuhan ruang parkir yang harus
disediakan pada perkarangan kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh
Barat.
2. Bagaimana bentuk pola sudut parkir yang tepat
digunakan pada halaman Perkantoran Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh
Barat.
3. Bagaimana desain areal parkir yang sesuai pada
Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Barat.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah :
1. Menganalisa kebutuhan ruang parkir yang harus
disediakan serta pengaruh terhadap kinerja
perparkiran.
2. Menentukan bentuk pola sudut parkir yang tepat
digunakan pada perkarangan perkantoran Dinas
Volume 1, No. I, Maret 2015 - 3
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 4- 17
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh
Barat.
3. Mengetahui desain areal parkir yang sesuai pada
Perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Barat.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan pembahasan dalam
penelitian ini adalah :
1. Variabel-variabel yang akan ditinjau antara lain
luas areal parkir, volume parkir, akumulasi
parkir, kapasitas parkir, dan penentuan bentuk
pola perparkiran.
2. Survey dilakukan (parkir dalam pekarangan
kantor) selama 5 (lima) hari kerja mulai dari
jam 07.00 WIB s/d 17.00 WIB kantor dalam
seminggu yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis,
dan hari Jum’at sedang hari Sabtu dan Minggu
kantor tutup.
1.5 Hasil Penelitian
Melalui penelitian ini dapat memberikan
hasil penelitian
Dari hasil perhitungan pengamatan volume
parkir dengan interval waktu 15 menit waktu
puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-
12.15 WIB dan 09.30-09.45 WIB, untuk
kendaraan roda 2 sebesar 33 unit kendaraan/jam
terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB, sedangkan
kendaraan roda 4 diperoleh sebesar 17 unit
kendaraan/jam terjadi pada hari selasa pukul
09.30-09.45 WIB. Berdasarkan komulatif dari
waktu pengamatan tiap 15 menit diperoleh volume
parkir puncak selama 1 jam sehingga dapat dilihat
waktu puncak parkir tertinggi yang terjadi pada
hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB untuk kendaraan
roda dua sebesar 88 unit kendaraan/jam,
sedangkan untuk kendaraan roda empat terjadi
pada hari selasa pukul 09.00-10.00 WIB sebesar
57 unit kendaraan/jam.
Berdasarkan perhitungan sudut parkir,
untuk kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan
sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60°
sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat)
kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit
kendaraan/jam dengan sudut 90°.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai
beberapa landasan teori dan rumusan yang akan
digunakan dalam menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penelitian.
2.1 Penempatan Areal Parkir
Menurut Hobbs (1995), idealnya satu
pelataran parkir sebaiknya di tempatkan pada titik
tengah dari tempat-tempat tujuan yang dimintai oleh
para pemarkir. Titik tengah ini dapat ditentukan
dengan menggunakan metode momen, dengan
memperhitungkan jarak perjalanan parkir ke tempat
tujuan.
Menurut Anonim (1988), mengemukakan
bahwa lokasi lapangan parkir harus
mempertimbangkan kepentingan dari pemarkir karena
setiap orang memiliki aktivitas tersendiri dengan
jangka waktu tertentu. Untuk itu perlu diperhatikan
jarak berjalan yang dapat dijangkau oleh permarkir ke
tempat tujuan.
Menurut Warpani (1985), jarak ideal suatu
lapangan parkir dari tempat yang ingin dituju oleh
pemarkir kurang lebih 300 m sampai 400 m, karena
jarak tersebut dianggap masih mampu dicapai oleh
pejalan kaki.
Dalam mengatur perparkiran, bukan
Volume 1, No. I, Maret 2015 - 4
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 5- 17
kepentingan teknis semata yang menjadi perhatian,
melainkan juga yang menyangkut masalah keindahan.
Secara umum dapatlah dikatakan bahwa pengendalian
atau pengelolaan perparkiran diperlukan untuk
mencegah atau menghilangkan hambatan lalu lintas,
mengurangi kecelakaan, menciptakan kondisi agar
petak parkir digunakan secara efektif dan efisien,
memelihara keindahan lingkungan, dan menciptakan
mekanisme penggunaan jalan secara efektif dan
efisien, terutama pada ruas jalan tempat kemacetan
lalu lintas. Kapasitas, kemudahan akses, keamanan
dan kenyamanan merupakan parameter pelayanan
yang harus dipenuhi agar pengguna nantinya dapat
memanfaatkan pelayanan parkir sebaik-baiknya.
Pada hakikatnya orang selalu
meminimumkan usaha atau kerja untuk maksud
tertentu, misalnya pengguna kendaraan selalu ingin
memarkir kendaraannya sedekat mungkin dengan
tempat tujuannya agar tidak perlu jauh berjalan kaki.
Jadi mudah dipahami apabila di sekitar pusat kegiatan
selalu dijumpai banyak kendaraan diparkir. Dengan
kata lain dapat dinyatakan bahwa kebutuhan tempat
parkir adalah fungsi kegiatan. Parkir dibutuhkan oleh
berbagai pihak, dan dalam pengadaan tempat parkir
perlu diperhatikan keragaman tuntutan atau keinginan
para pelaku lalu lintas yang cenderung saling
berebutan.
2.2 Sistem Parkir
Menurut Tamin (2003), menyebutkan
secara umum parkir dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis
yaitu :
a) Parkir di badan jalan (on-street parking)
b) Parkir di luar jalan (off-street parking)
Parkir tepi jalan adalah jenis parkir yang
mengambil tempat sepanjang jalan dengan atau tanpa
melebarkan jalan untuk pembatas parkir. Parkir tepi
ini menguntungkan bagi pengunjung yang
menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tapi
idealnya parkir sistem ini harus dihindari, karena akan
mengurangi lebar efektif jalan, yang seharusnya
diperlukan untuk kendaraan bergerak. Sedangkan
parkir di luar jalan adalah fasilitas parkir kendaraan di
luar tepi jalan umum yang dibuat khusus atau
penunjang kegiatan dapat berupa tempat parkir/atau
gedung parkir. Sistemnya dapat berupa pelataran atau
taman parkir, dan bangunan bertingkat khusus untuk
parkir.
Keberadaan fasilitas parkir untuk umum
berupa gedung parkir atau taman parkir harus
menunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas,
sehingga penetapan lokasinya terutama menyangkut
akses keluar masuk fasilitas parkir harus dirangcang
agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.
Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir
untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan:
a) Rencana umum tata ruang;
b) Keselamatan dan kelancaran lalu lintas;
c) Kelestarian lingkungan;
d) Kemudahan bagi pengguna jasa;
e) Tersedianya tata guna lahan;
f) Estetika kota.
Luas yang dibutuhkan untuk pelataran
parkir bergantung pada dua hal pokok, yaitu ukuran
kendaraan yang diperkirakan parkir dan sudut parkir.
Pemilihan sudut parkir bertujuan agar pemarkir
merasa nyaman dan tidak ada hambatan pada saat
masuk ke dalam ruang parkir ataupun saat akan
keluar.
2.3 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)
Ukuran luas efektif untuk meletakkan
kendaraan (mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda
motor), termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu
untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP
adalah SRP untuk mobil penumpang. Penentuan
satuan ruang parkir didasarkan sebagai berikut :
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 5
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 6- 17
1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil
penumpang.
2. Ruang bebas kendaraan.
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan
pada arah lateral dan longitudinal kendaraan.
Ruang bebas arah lateral ditetapkan pada saat
posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari
ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir
yang ada di sampingnya.
Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi
benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan
yang parkir di sampingnya pada saat penumpang
turun dari kendaraan. Ruang bebas arah
memanjang diberikan di depan kendaraan untuk
menghindari benturan dengan di dinding atau
kendaraan yang lewat jalur gang. Jarak bebas arah
lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah
longitudinal sebesar 30 cm.
3. Lebar bukaan pintu kendaraan.
Ukuran lebar bukaan pintu merupakan
fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang
memanfaatkan fasilitas parkir.
2.4 Kebutuhan Ruang Parkir
Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan
baik kendaraan pribadi, angkutan penumpang umum,
sepeda motor maupun truk adalah sangat penting.
Kebutuhan tersebut sangat berbeda dan bervariasi
tergantung dari bentuk dan karakteristik masing-
masing kendaraan dengan desain dan lokasi parkir.
Jenis-jenis kebutuhan ruang parkir antara lain untuk
kebutuhan :
a. Gedung perkantoran, pusat perdagangan;
b. Pusat pemerintahan;
c. Tempat rekreasi;
d. Pusat perdagangan eceran atau pasar swalayan;
e. Hotel dan tempat penginapan;
f. Rumah sakit;
g. Sekolah atau universitas;
h. Bioskop atau tempat pertunjukan lainnya;
i. Tempat pertandingan olah raga, dan lain-lain.
2.5 Pola Parkir
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu
kendaraan yang bersifat sementara karena
ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum
dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun
parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas
parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan
gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai
gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah
setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat
tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu
lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk
kepentingan menaikkan dan/atau menurunkan orang
dan/atau barang. (Anonim, 2014)
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan
jalan dapat berupa taman parkir dan/atau gedung
parkir. Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas
parkir untuk umum, dilakukan dengan memperhatikan
rencana umum tata ruang daerah, keselamatan dan
kelancaran lalu lintas, kelestarian lingkungan, dan
kemudahan bagi pengguna jasa.
Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk
umum dilakukan oleh pemerintah, badan hukum
negara atau warga negara. Penyelenggara fasilitas
parkir untuk umum dapat memungut biaya terhadap
penggunaan fasilitas yang diusahakan. Fasilitas parkir
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 6
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 7- 17
berbentuk parkir di pinggir jalan dan parkir di luar
badan jalan.
Ada tiga jenis utama parkir, yang
berdasarkan mengaturan posisi kendaraan,
yaitu parkir paralel, parkir tegak lurus, dan parkir
serong.
1. Parkir paralel
Parkir sejajar dimana parkir diatur dalam
sebuah baris, dengan bumper depan mobil menghadap
salah satu bumper belakang yang berdekatan. Parkir
dilakukan sejajar dengan tepi jalan, baik di sisi kiri
jalan atau sisi kanan atau kedua sisi bila hal itu
memungkinkan. Parkir paralel adalah cara paling
umum dilakasanakan untuk parkir mobil di pinggir
jalan. Cara ini juga digunakan di pelataran parkir
ataupun gedung parkir khususnya untuk mengisi
ruang parkir yang parkir serong tidak memungkinkan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran
Gambar A.2.4 Halaman 36.
2. Parkir tegak lurus
Dengan cara ini mobil diparkir tegak lurus,
berdampingan, menghadap tegak lurus ke
lorong/gang, trotoar, atau dinding. Jenis mobil ini
parkir lebih terukur dari pada parkir paralel dan
karena itu biasanya digunakan di tempat di pelataran
parkir atau gedung parkir. Sering kali, di tempat
parkir mobil menggunakan parkir tegak lurus, dua
baris tempat parkir dapat diatur berhadapan depan
dengan depan, dengan atau tanpa gang di antara
keduanya. Bisa juga parkir tegak lurus dilakukan
dipinggir jalan sepanjang jalan dimana parkir
ditempatkan cukup lebar untuk kendaraan keluar atau
masuk ke ruang parkir. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Lampiran Gambar A.2.9 Halaman 38 dan
Gambar A.2.10 serta Gambar A.2.12 Halaman 39,
Gambar A.2.14 Halaman 40 dan Lampiran Gambar
A.2.18 Halaman 42 sampai dengan Lampiran Gambar
A.2.21 Halaman 43.
3. Parkir serong
Salah satu cara parkir yang banyak digunakan
dipinggir jalan ataupun di pelataran maupun gedung
parkir adalah parkir serong yang memudahkan
kendaraan masuk ataupun keluar dari ruang parkir. Pada
pelataran ataupun gedung parkir yang luas, diperlukan
gang yang lebih sempit bila dibandingkan dengan parkir
tegak lurus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Lampiran Gambar A.2.5 sampai dengan Lampiran
Gambar A.2.8 Halaman 37 sampai dengan Halaman 38
serta Lampiran Gambar A.2.11 Halaman 39, Gambar
A.2.13 Halaman 40 dan Lampiran Gambar A.2.15
sampai dengan Lampiran Gambar A.2.17 Halaman 41.
2.6 Perhitungan Karakteristik Parkir
Perhitungan karakteristik parkir dilakukan
dengan menghitung jumlah kendaraan yang masuk
dan keluar dalam interval waktu tertentu.
a. Volume parkir adalah jumlah total kendaraan yang
masuk ke areal parkir ditambah dengan jumlah
kendaraan yang telah ada sebelumnya selama
periode waktu tertentu.
b. Akumulasi parkir kendaraan yang berada di area
parkir pada saat tertentu dihitung dengan cara
menambah jumlah kendaraan yang sudah ada,
dikurangi jumlah kendaraan keluar dalam
interval tertentu.
Akumulasi = E i – Ex +X
………………………………..(2.1)
Keterangan :
E i = Entry (kendaraan masuk lokasi);
E x = Exit (kendaraan keluar lokasi);
X = kendaraan yang sudah parkir.
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 7
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 8- 17
c. Parking Turn Over (pergantian parkir)
menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir
dan diperoleh dengan membagi volume parkir
dengan ruang parkir yang tersedia untuk periode
waktu tertentu (Hobbs, 1995).
tersediayangparkir Ruangdiparkir yangkenderaan Jumlah "Over Turn "
…………….......(2.2)
d. Durasi parkir adalah rentang waktu ( lama
waktu ) kendaraan yang parkir.
Durasi = Ex time – En
time…………………………………….....(2.3)
Keterangan :
Ex time = saat kendaraan keluar;
En time = saat kendaraan masuk.
e. Indeks Parkir adalah prosentase jumlah kendaraan
yang menempati ruang parkir yang tersedia
yaitu nilai perbandingan akumulasi parkir
terhadap ruang parkir yang tersedia dalam
interval waktu tertentu.
00100x
tersediayangteoritisJumlahterisiyangJumlah
ParkirIndeks
…………(2.4)
2.7 Penentuan Kapasitas Parkir
Dalam penentuan kapasitas lahan parkir
dipengaruhi oleh sudut parkir dan lebar kenderaan.
Sehingga kapasitas lahan parkir dapat diketahui
menurut masing-masing sudut parkir kenderaan
(Warpani : 1990:163).
1. Sudut parkir 00/1800
…………………………………(2.5)
Dimana, L = panjang jalan (m);
N = jumlah parkir yang dapat
diparkir.
2. Sudut parkir 300
…………………………………………(2.6)
Dimana,
L = panjang jalan (m);
N = jumlah parkir yang dapat diparkir.
3. Sudut parkir 450
………………………………………...(2.7)
Dimana,
L = panjang jalan (m);
N = jumlah parkir yang dapat diparkir.
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 8
N= L600
N= L−125500
N= L−177354
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 9- 17
4. Sudut parkir 600
………………………………
(2.8)
Dimana,
L = panjang jalan (m);
N = jumlah parkir yang dapat diparkir.
5. Sudut parkir 900
………………………………
(2.9)
Dimana,
L = panjang jalan (m);
N = jumlah parkir yang dapat diparkir.
Tabel 2.1 Daya Tampung Areal Parkir yang Tersedia Untuk Kendaraan Roda 2 (dua) dan Roda 4 (empat)
Cara ParkirBentuk Parkir
Kendaraan Yang di
Tampung
N (unit kend) Roda
2
N (unit kend) Roda
4
Sudut 00/1800 0,2 0,1
Sudut 30o 95,8 78,8
Sudut 45o 95,5 78,5
Sudut 60o 95,5 78,5
Sudut 90o 95,4 78,4
Sumber : Warpani (1990)
Keterangan :
L = panjang jalan (m);
N = jumlah parkir yang dapat di parkir.
2.8 Perencanaan Parkir
Dalam merencanakan operasional ruang
parkir, ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan. Ini merupakan suatu proses yang
bertujuan mencari hasil perencanaan yang baik, yang
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 9
N= L−177354
N= L−178290
N= L600
N= L−125500
N= L−177354
N= L−177354
N= L−178290
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 10- 17
mampu memenuhi tuntutan kepentingan semua pihak.
2.8.1 Pelataran parkir
Pemilihan disain ruang parkir tergantung
pada tata letak yang digunakan, bentuk tapak dan juga
mempertimbangkan keuntungan ekonomis.
Pernyataan dari Wells yang dikutip dari Saribudi
(2008) menjelaskan, bahwa denah fasilitas parkir
tergantung pada denah kendaraan. Denah yang paling
ekonomis pada setiap bidang parkir adalah memarkir
kendaraan-kendaraan tegak lurus (900) terhadap garis
sumbu.
Tidak semua pengemudi kendaraan dapat
dengan mudah keluar dari petak parkir. Tata Ietak
harus sedemikian rupa sehingga kendaraan dapat
diparkir dalam satu gerakan, tanpa kemudi kehabisan
putaran. Oleh karena itu, pada bidang parkir dapat
pula diatur parkir 450 mengikuti pola tulang ikan.
Namun pada pelataran parkir, denah pada umumnya
ditentukan oleh bentuk dan posisi tempat, namun
lebih disukai adalah lorong satu searah.
2.8.2 Rambu dan marka
Dalam penyelenggaraan perparkiran,
rambu dan marka sangat dibutuhkan untuk kelancaran
sistem transportasi. Untuk menyeragamkan pengertian
dan pernahaman tentang rambu dan marka, maka
perlu diketahui standar disain yang telah ditentukan
oleh Departemen Perhubungan.
1. Rambu pada area parkir
Rambu adalah perlengkapan jalan yang
berfungsi untuk memberikan informasi kepada
pengguna jalan baik bernpa petunjuk, peringatan,
perintah maupun larangan. Dalam hubungannya
dengan parkir, rambu berfungsi sebagai sistem tanda-
tanda jalan yang bertujuan menyampaikan informasi
tentang suatu titik parkir. Penempatan rambu-rambu
pada ruang parkir dapat membantu perparkir untuk
mendapatkan informasi dengan cepat tentang aturan
parkir di tempat tersebut. Mengacu pada Pedoman
Teknis Penyelenggarakan Fasilitas Parkir Tahun
1996, ada beberapa jenis rambu yang sering
digunakan sebagai alat bantu bagi peparkir ketika
menggunakan fasilitas parkir, agar kegiatan parkir ini
dapat berjalan lancar, tertib dan rapi. Adapun contoh
penggunaan rambu sesuai dengan jenis dan
peruntukkannya di lapangan adalah sebagai berikut :
a) Rambu larangan berupa larangan parkir
merupakan rambu yang digunakan untuk
menyatakan larangan parkir bagi semua
kendaraan dan pemakai jalan. Warna dasar
rambu larangan adalah warna putih dan untuk
lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah.
Untuk lebih jelasnya rambu larangan parkir
dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.22
Halaman 44.
b) Dalam hal perparkiran, rambu petunjuk
digunakan sebagai petunjuk arah dan tempat
diperbolehkan parkir. Rambu petunjuk
dinyatakan dengan warna dasar hijau dengan
lambang dan/atau tulisan warna putih. Untuk
rambu petunjuk parkir dinyatakan dengan rambu
seperti yang diperlihatkan pada Lampiran
Gambar A.2.23 Halaman 44.
c) Papan tambahan sebagai informasi lengkap,
digunakan untuk menyatakan petunjuk,
peringatan, larangan atau perintah yang hanya
berlaku untuk waktu waktu, hari-hari, jarak-jarak
dan jenis kendaraan ataupun perihal lainnya
sebagai hasil manajemen dan rekayasa lalu
lintas. Contoh dari penggunaan papan tambahan
dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.2.24
Halaman 45.
2. Marka pada ruang parkir
Pada area parkir, marka berfungsi untuk
menyatakan tempat untuk parkir dan juga sebagai
batasan antara ruang parkir yang satu dengan yang
lain. Dengan adanya marka parkir, akan membantu
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 10
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 11- 17
perparkir dalam memarkirkan kendaraannya secara
cepat dan rapi. Untuk lebar garis marka adalah 12 cm
dengan lebar dan panjang marka disesuaikan dengan
golongan SRP kendaraan yang digunakan. Untuk
lebih jelasnya contoh dari penggunaan marka sebagai
petunjuk parkir dapat dilihat pada Lampiran Gambar
A.2.25 Halaman 45.
2.9 Penelitian Terdahulu
Khairu (2014), meninjau sistem perparkiran
pada BRI Unit Teuku Umar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik parkir, kebutuhan
parkir, pengaruh terhadap kinerja parkir serta bentuk
sudut parkir yang tepat digunakan pada perkarangan
perkantoran. Adapun data primer yang digunakan
adalah kondisi eksisting areal parker dan data volume
parkir sebagai data pembanding dengan volume parkir
yang diperoleh berdasarkan asumsi, sedangkan data
sekunder berupa data Site Plan lokasi. Hasil dari
penelitian ini yaitu kapasitas parkir bila dihubungkan
dengan lamanya waktu parkir satuan jumlah per 15
menit selanjutnya dijadikan satuan jumlah per jam
dihasilkan memiliki daya tampung untuk kendaraan
roda 2 sebesar 1028 unit kendaraan/jam dan 170 unit
kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4. Hal ini
menunjukkan bahwa kapasitas areal parkir tidak
cukup lagi menampung semua kendaraan yang
memakai areal parkir untuk kendaraan roda 2 dan
kendaraan roda 4.
Zulfikar (2013), meninjau perparkiran pada
badan jalan terhadap tingkat pelayanan pada Jalan
Gajah Mada Meulaboh. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan dalam
mengatasi kemacetan aliran lalu lintas akibat parkir
pada ruas Jalan Gajah Mada yang didasarkan dari
mengumpulkan data geometrik jalan, volume parkir,
volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, kemudian
diolah untuk mendapatkan nilai kapasitas dan tingkat
pelayanan jalan. Hasil yang diperoleh dari penelitian
ini adalah pada Jalan Gajah Mada, Volume puncak
terjadi pada hari jum’at periode siang sebesar 1036
smp/jam, kecepatan rata-rata 51,78 km/jam, jumlah
kendaraan parkir maksimum terjadi pada hari senin
sore sebesar 84 kendaraan/jam untuk roda dua dan
90 kendaraan/ jam untuk roda empat, kapasitas jalan
2900 kendaraan/jam/2 jalur, nilai V/C=0,31,
sehingga tingkat pelayanan yang diperoleh berada
pada tingkat pelayanan (B). dimana kapasitas jalan
masih mampu menampung volume lalu lintas yang
ada sehingga arus lalu lintas menjadi lancar.
Syahri (2014), meninjau sistem perparkiran
kendaraan roda dua dan roda empat pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang parkir,
karakteristik parkir, pengaruh terhadap kinerja
perparkiran serta bentuk sudut yang tepat digunakan
pada perkarangan perkantoran. Hasil yang diperoleh
dari penelitian ini adalah volume parkir terjadi pada
pukul 14.00 WIB-14.15 WIB dan 16.15-16.30 WIB.
Volume puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5
hari pengamatan untuk kendaraan roda dua sebesar
1384 unit kendaraan/jam terjadi pada pukul 14.00-
15.00 WIB. Sedangkan kendaraan roda empat
diperoleh sebesar 235 unit kendaraan/jam.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian merupakan langkah-
langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang dilaksanakan secara sistematis dan
terarah, sehingga dapat menjelaskan tentang metode
yang digunakan untuk mendapatkan data jumlah
kendaraan roda dua dan roda empat pada areal parkir
kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Aceh Barat.
Data yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 11
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 12- 17
sekunder. Untuk memahami langkah-langkah dalam
metodologi penelitian ini yang diperlihatkan pada
bagan alir penelitian (Flow Chart Penulisan Tugas
Akhir) Halaman 46.
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada areal parkir
perkantoran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Barat. Survei lokasi bertujuan untuk
mengetahui jumlah volume parkir, luas areal parkir,
akumulasi parkir dan pola parkir. Pengambilan data
dilakukan selama 5 (lima) hari kerja mulai dari jam
07.00 WIB s/d 17.00 WIB dalam seminggu yaitu hari
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan hari Jum’at sedang
hari Sabtu dan Minggu kantor tutup.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer ialah data yang diperoleh dari pendataan
langsung di lokasi, sedangkan data sekunder ialah
data pendukung yang diperoleh dari beberapa intansi
terkait.
3.2.1 Data primer
Data primer yang digunakan pada
penelitian ini adalah kondisi eksisting dari areal parkir
yang menjadi tinjauan dan data pengamatan volume
parkir pada areal kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat sebagai data
pembanding dengan volume parkir yang diperoleh
berdasarkan asumsi.
3.2.2 Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah ada
yang didapat dari suatu badan atau instansi dan
Internet dapat langsung dipakai tanpa perlu
pengolahannya. Data sekunder yang diperlukan untuk
menunjang penelitian ini berupa data Site Plan lokasi
kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Aceh Barat.
3.3 Pengolahan Data
Data yang sudah terkumpul selanjutnya
dihitung berdasarkan volume parkir yang dinyatakan
sebagai jumlah kendaraan yang termasuk beban parkir
per periode waktu tertentu. Setelah data tersebut
dijabarkan kemudian dilakukan pengolahan
perhitungan untuk mengetahui karakteristik parkir
yang diperlukan pada penelitian, dengan
menggunakan teori-teori dan persamaan yang telah
dijelaskan pada bab tinjauan pustaka sebelumnya.
3.4 Metode Analisa Data
Tahap analisa data yang dilakukan adalah
tahap pengolahan data yang telah di analisa dengan
menggunakan literatur yang berhubungan dengan
penulisan kemudian dikerjakan dengan menggunakan
program Office Excel. Hasil tersebut digunakan untuk
menganalisa kebutuhan parkir sehingga nantinya
dapat digunakan sebagai dasar perencanaan areal
parkir yang sesuai dengan kebutuhan. Dari hasil
analisis tersebut akan diperoleh besaran kebutuhan
ruang parkir kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat yang kemudian
dilanjutkan pada proses pendisainan operasional
ruang parkir dengan menggunakan kaidah sistem
perparkiran, dengan tujuan agar sistem perparkiran
pada kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Barat menjadi lebih teratur.
3.4.1 Volume parkir
Volume parkir diperlukan untuk melihat
jumlah maksimum kendaraan yang parkir pada suatu
lahan parkir tertentu dalam satu-satuan waktu tertentu.
Perhitungan waktu parkir kendaraan dilakukan
dengan menghitung selisih waktu antara waktu masuk
dan waktu keluar untuk sebuah kendaraan. Hasil yang
diperoleh dihitung dalam satuan menit.
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 12
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 13- 17
Berdasarkan hasil tersebut, kemudian
dibuat grafik yang menyatakan hubungan antara
jumlah kendaraan, akumulasi parkir kendaraan,
parking turn over (pergantian parkir), durasi
parkir/rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang
parkir, indeks parkir, dan penentuan kapasitas lahan
parkir yang berada pada areal parkir kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.
3.4.2 Akumulasi parkir
Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan
pada suatu tempat pada suatu waktu tertentu.
Akumulasi parkir diperoleh dengan cara
menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan
lahan parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk
serta dikurangi dengan kendaraan yang keluar.
3.4.3 Kapasitas parkir
Kapasitas parkir merupakan kemampuan
maksimum suatu lahan parkir dalam menampung
kendaraan. Penentuan dari kapasitas parkir diperoleh
dengan menggunakan volume parkir maksimal.
3.4.4 Indeks parkir
Indeks parkir diperlukan untuk mengetahui
perbandingan antara akumulasi parkir dengan
kapasitas parkir. Nilai indeks parkir dapat
menunjukkan seberapa kapasitas parkir yang terisi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dikemukakan hasil yang
diperoleh dari pengolahan data dan pembahasannya
yang mengacu pada teori-teori dan rumus-rumus yang
telah diuraikan pada Bab II Tinjauan Kepustakaan
serta pembahasan dari pokok permasalahan.
4.1 Hasil
Hasil penelitian yang didapat dari asumsi
dan berdasarkan teori dan rumus-rumus yang telah
dikemukakan pada Bab II, data yang diperoleh pada
penelitian merupakan karakteristik parkir yang
meliputi akumulasi parkir, kapasitas parkir, dan
indeks parkir (IP), dimana nanti diharapkan dapat
diketahui asumsi bagaimana bentuk penentuan pola
perparkiran yang cocok pada Kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Barat.
4.1.1 Volume parkir
Pengamatan dan pencatatan terhadap
volume parkir dilakukan selama 9 jam 45 menit
perhari dengan interval waktu 15 menit yang
membedakan masing-masing jenis kendaraan pada
satu lokasi pengamatan yaitu pengamatan terhadap
kendaraan yang memarkirkan di dalam areal parkir
yang tersedia pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Barat.
Hasil volume parkir yang diperoleh dari
pengamatan di lapangan selama 9 jam 45 menit
perhari dengan interval waktu 15 menit di dalam areal
parkir diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.1
Halaman 54, dari tabel tersebut diperoleh volume
parkir untuk masing-masing jenis kenderaan dan
waktu puncak parkir dengan melihat volume parkir
tertinggi.
Berdasarkan data volume parkir tersebut
dapat dibuat suatu grafik untuk menggambarkan
besarnya volume parkir total kedua jenis kenderaan
yang terjadi dalam interval waktu 15 menit setiap hari
pengamatan. Dari hasil pengamatan volume parkir di
dalam areal parkir dapat dibuat suatu grafik fluktuasi
yang menggambarkan hubungan antara volume parkir
dengan waktu pengamatan, dapat dilihat pada
Lampiran Gambar A.4.1 sampai dengan Lampiran
Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai dengan Halaman
53.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
diperoleh pada Lampiran Tabel B.4.1 Halaman 54.
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 13
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 14- 17
Untuk pengamatan kenderaan dalam areal parkir
dapat dilihat 1 kali waktu puncak tertinggi dengan
interval 15 menit volume parkir terlihat bahwa waktu
sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam
areal parkir terjadi pada pukul 12.00-12.15 WIB dan
pukul 09.30-09.45 WIB, untuk selanjutnya disebut
jam puncak tertinggi.
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat
diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang
terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 33 unit
kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat
diperoleh sebesar 17 unit kenderaan/jam. Berdasarkan
komulatif dari waktu pengamatan tiap 15 menit
diperoleh volume parkir puncak selama 1 jam
sehingga dapat dilihat waktu puncak parkir tertinggi
yang terjadi selama pengamatan. Untuk lebih jelasnya
tentang rekapitulasi volume parkir tertinggi selama 1
jam dapat dilihat pada Lampiran Tabel B.4.3 Halaman
56.
Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari
Lampiran Tabel B.4.3 Halaman 56 terlihat bahwa
waktu sibuk parkir untuk 5 (lima) hari pengamatan di
dalam areal parkir terjadi pada pukul 12.00-13.00
WIB dan pukul 09.00-10.00 WIB, untuk selanjutnya
disebut jam puncak tertinggi.
Berdasarkan tabel tersebut juga dapat
diketahui bahwa volume puncak parkir tertinggi yang
terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88 unit
kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda empat
diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam. Perhitungan
volume puncak tertinggi dilakukan dengan membagi
jumlah dari volume jam puncak parkir tertinggi
selama 5 (lima) hari dengan jumlah jam puncak yang
terjadi selama 9 jam 45 menit.
Total volume puncak tertinggi diperoleh
dari masing-masing kenderaan yang berada didalam
areal parkir. Dari hasil pengamatan tersebut
menunjukkan bahwa komposisi volume parkir lebih
didominasi oleh kenderaan roda dua.
4.1.2 Lama waktu parkir
Selain dilakukan pengamatan terhadap
volume parkir juga diamati lamanya waktu parkir
kenderaan dalam menggunakan areal parkir.
Pengamatan terhadap lamanya waktu parkir dilakukan
untuk parkir yang berada didalam areal parkir. Hasil
pengamatan terhadap waktu lamanya parkir didalam
areal parkir maka diperoleh hasil sebagaimana yang
diperlihatkan pada Lampiran Tabel B.4.4 Halaman 57
dan Lampiran Tabel B.4.5 Halaman 58.
Dari hasil pengamatan tersebut terlihat
adanya perbedaan terhadap lamanya waktu parkir
kenderaan. Pengamatan lama waktu parkir kendaraan
dapat dibuat suatu grafik fluktuasi yang
menggambarkan hubungan antara jumlah kendaraan
dengan lama waktu parkir kendaraan.
Untuk gambar grafik fluktuasi keseluruhan
untuk 5 (lima) hari pengamatan di dalam areal parkir
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat,
dapat dilihat pada Lampiran Gambar A.4.1 sampai
dengan Lampiran Gambar A.4.5 Halaman 51 sampai
dengan Halaman 53.
4.1.3 Akumulasi parkir
Penggunaan dari data volume parkir akan
digunakan pada perhitungan akumulasi parkir dalam
penentuan jumlah kenderaan yang masuk dan jumlah
kendaraan yang keluar. Jumlah kendaraan yang
masuk dan keluar diperoleh dari selisih jumlah
pengguna roda dua yang dianggap sebagai volume
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 14
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 15- 17
parkir. Perhitungan dari akumulasi parkir dapat dilihat
pada Lampiran Tabel B.4.2 Halaman 55. Berdasarkan
perhitungan tabel tersebut akumulasi parkir nilai
tertinggi untuk kendaraan roda 2 (dua) terjadi pada
hari Rabu pukul 12.00-12.15 WIB sebanyak 44 unit
kendaraan/jam sedangkan untuk kendaraan roda 4
(empat) nilai tertinggi terjadi pada hari Selasa pukul
07.15-07.30 WIB sebanyak 9 unit kendaraan/jam.
4.1.4 Kapasitas areal parkir
Kapasitas areal parkir dapat diartikan
dengan jumlah kendaraan yang mampu ditampung
oleh areal parkir dalam waktu tertentu. Analisa
kapasitas parkir pada umumnya harus mencukupi
kemampuan dari kebutuhan akan areal parkir itu
sendiri.
Untuk memenuhi kapasitas areal parkir
yang ada dilakukan dengan cara mengukur kembali
areal parkir yang tersedia untuk kendaraan roda 2
(dua) maupun kendaraan roda 4 (empat). Berdasarkan
perhitungan sudut parkir, untuk kendaraan roda 2
(dua) kapasitas kendaraan sebanyak 47 unit
kendaraan/jam dengan sudut 60° sedangkan untuk
kendaraan roda 4 (empat) kapasitas kendaraan
sebanyak 42 unit kendaraan/jam dengan sudut 90°.
Adapun berdasarkan hasil pengukuran yang
dilakukan pada areal parkir yang tersedia diperoleh
hasil sebagai mana diperlihatkan pada tabel 4.1
berikut :
Untuk kendaraan roda 2 (dua) dan roda 4
(empat) kapasitas parkir dihitung berdasarkan
keperluan luas masing-masing kendaraan menurut
pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir
Direktur Jenderal Perbuhungan Darat. Untuk
kendaraan roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau
56 m2 dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas
(17 x 3,5) m atau 60 m2. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa kapasitas yang dapat ditampung secara
keseluruhan pada areal parkir yang telah tersedia
untuk kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan
untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184 unit.
Kapasitas yang telah ada saat ini adalah kapasitas
yang diperoleh dengan satuan jumlah, dalam hal ini
kapasitas akan ditinjau berdasarkan satuan jumlah per
waktu.
Dari lamanya waktu parkir tersebut di
peroleh kapasitas parkir yang tersedia dalam satuan
jumlah per 15 menit untuk selanjutnya dijadikan
dalam satuan jumlah per jam.
Penggunaan areal parkir yang diperoleh
dari pengamatan langsung di lapangan terhadap
volume puncak harian rata-rata dengan interval 1 jam
selama 5 hari adalah sebesar 88 unit kendaraan/jam
untuk kendaraan roda 2 . Adapun untuk kendaraan
roda 4 sebesar 57 unit kendaraan/jam.
4.2 Pembahasan
Sesuai dengan pengolahan data yang
diperoleh merupakan karakteristik parkir didapat, baik
akumulasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir (IP)
dan penentuan kapasitas lahan parkir. Dari hasil
pengolahan data tersebut maka dilakukan
pembahasan yang meliputi volume dan waktu parkir.
4.2.1 Volume dan waktu parkir
Berdasarkan hasil yang diperoleh terhadap
pengamatan volume di dalam areal parkir dengan
interval waktu 15 menit dapat di lihat bahwa waktu
puncak parkir terjadi pada hari rabu pukul 12.00-
12.15 WIB dan hari selasa pada pukul 09.30-09.45
WIB. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan parkir
sangat dirasakan pada saat terjadinya pemakaian
parkir sacara bersamaan dalam waktu tertentu.
Dari hasil perhitungan diperoleh volume
puncak harian rata-rata yang terjadi selama 5 hari
pengamatan untuk kendaraan roda 2 sebesar 88 unit
kendaran/jam dengan volume parkir terbesar terjadi
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 15
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 16- 17
pada hari rabu pukul 12.00-13.00 WIB, volume
puncak harian rata-rata kendaraan roda 4 diperoleh
sebesar 57 unit kendaraan/jam yang terjadi pada hari
selasa pukul 09.00-10.00 WIB, didasarkan lamanya
waktu parkir dalam hasil pengamatan selama 1 jam.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui
bahwa mampu atau tidaknya kapasitas parkir dalam
menampung sejumlah permintaan akan areal parkir
tergantung pada lamanya penggunaan areal parkir
oleh kendaraan tersebut.
Kapasitas parkir tersebut diperoleh dengan
mengaitkan terhadap lamanya waktu parkir kendaraan
roda 2 yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung
di lapangan per 15 menit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan kesimpulan yang
diambil dari hasil perhitungan dan pembahasan yang
dilakukan pada Bab IV. Saran-saran yang diberikan
sesuai dengan kesimpulan yang ada, dan beberapa
saran yang diusulkan untuk melengkapi penulisan
Tugas Akhir ini.
5.1 Kesimpulan
Hasil yang diperoleh berdasarkan
pengamtan di lapangan, perhitungan serta pengolahn
data yang dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Volume puncak parkir tertinggi selama 1 jam yang
terjadi untuk kenderaan roda dua yaitu sebesar 88
unit kenderaan/jam dan untuk kenderaan roda
empat diperoleh sebesar 57 unit kenderaan/jam.
Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan
bahwa komposisi volume parkir lebih didominasi
oleh kenderaan roda dua.
2. Kapasitas parkir dihitung berdasarkan keperluan
luas masing-masing kendaraan, untuk kendaraan
roda 2 memerlukan luas (16 x 3,5) m atau 56 m2
dan untuk kendaraan roda 4 memerlukan luas (17
x 3,5) m atau 60 m2. Berdasarkan hal tersebut
maka pada areal parkir yang telah tersedia untuk
kendaraan roda 2 (dua) sebanyak 203 unit dan
untuk kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 184
unit.
3. Kapasitas parkir bila dihubungkan dengan
lamanya waktu parkir dalam satuan jumlah per 15
menit untuk selanjutnya dijadikan dalam satuan
jumlah per jam dihasilkan kapasitas parkir saat ini
memiliki daya tampung untuk kendaraan roda 2
sebesar 33 unit kendaraan/jam dan 17 unit
kendaraan/jam untuk kendaraan roda 4.
4. Berdasarkan perhitungan sudut parkir, untuk
kendaraan roda 2 (dua) kapasitas kendaraan
sebanyak 47 unit kendaraan/jam dengan sudut 60°
sedangkan untuk kendaraan roda 4 (empat)
kapasitas kendaraan sebanyak 42 unit
kendaraan/jam dengan sudut 90°.
5. Pemakaian sudut-sudut parkir pada areal parkir
harus dipertimbangkan dengan mamperhatikan
ruang gerak kendaraan, di mana semakin besar
sudut yang di gunakan semakin besar pula ruang
gerak yang diperlukan.
5.2 Saran
1. Saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Aceh Barat belum memiliki areal
parkir maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui kapasitas areal parkir dan kebutuhan
ruang parkir dengan kondisi aman dan nyaman.
2. Penataan areal parkir sebaiknya diiringi dengan
melengkapi areal parkir tersebut seperti tempat
parkir yang teduh sehingga dapat memberikan
kenyamanan pada kendaraan yang diparkir.
Sedangkan untuk pemakaian sudut parkir
kenderaan haruslah memperhatikan ruang gerak
kendaraan, di mana semakin besar sudut yang di
gunakan semakin besar pula ruang gerak yang
diperlukan.
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 16
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil ISSN 0000-00000Universitas Teuku Umar pp. 17- 17
Volume 1, Tgl-.III, Maret 2017 - 17