44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Latar belakang keinginan saya membuat karya ilmiah tentang Mengenal Artikel Lingkungan Hidup adalah karena sudah sering kita temukan cukup banyak kesalahan dalam membuat dan mengenal artikel.Artikel itu sangat penting bagi kehidupan yang berhubungan dengan informasi.Misalnya para pelajar yang ingin mencari dan menganalisis artikel tetapi ia tidak mengenal jenis artikel itu sama sekali.Atau kita yang ingi menjadi penulis artikel juga harus membutuhkan pengetahuan yang terampil mengenai artikel.Untuk itu karya ilmiah ini sangat memberikan informasi seputar artikel dan sangat membantu dan menunjang ndalam pembuatan artikel. 1.2 Rumusan masalah 1.2.1. Bagaimana cara membuat artikel? 1.2.2. Apa saja isi artikel? 1.2.3. Apa itu artikel lingkungan hidup? 1.2.4. Apa saja contoh-contoh artikel lingkungan hidup? 1.1. Ruang Lingkup Masalah Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. 1.1. Tujuan Penelitian 1

Jadilah Sahabat Bumi!lambosetungkung.weebly.com/.../4124636/karya_ilmiah_24.docx · Web viewadalah karena sudah sering kita temukan cukup banyak kesalahan dalam membuat dan mengenal

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang keinginan saya membuat karya ilmiah tentang Mengenal Artikel

Lingkungan Hidup adalah karena sudah sering kita temukan cukup banyak kesalahan dalam

membuat dan mengenal artikel.Artikel itu sangat penting bagi kehidupan yang berhubungan

dengan informasi.Misalnya para pelajar yang ingin mencari dan menganalisis artikel tetapi ia

tidak mengenal jenis artikel itu sama sekali.Atau kita yang ingi menjadi penulis artikel juga

harus membutuhkan pengetahuan yang terampil mengenai artikel.Untuk itu karya ilmiah ini

sangat memberikan informasi seputar artikel dan sangat membantu dan menunjang ndalam

pembuatan artikel.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1. Bagaimana cara membuat artikel?

1.2.2. Apa saja isi artikel?

1.2.3. Apa itu artikel lingkungan hidup?

1.2.4. Apa saja contoh-contoh artikel lingkungan hidup?

1.3. Ruang Lingkup Masalah

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat

untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan

gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian akhir semester genap.

1.4.2. Menjelaskan cara membuat arikel.

1.4.3. Memberikan informasi/contoh artikel lingkungan hidup.

1.5. Sistematika Penyajian

Karya ilmiah ini terdiri dari 3 Bab,yaitu BAB I Pendahuluan,BAB II

Pembahasan,BAB III Penutup.Masing-masing bab memiliki subbab dengan garis besar isinya

sebagai berikut,yaitu :

1

BAB I Berisi pendahuluan.Pada bab ini diuraikan Latar Belakang Masalah,Rumusan

Masalah,Ruang Lingkup Masalah,Tujuan Penelitian,Metode Penelitian dan Sitematika

Penyajian.

BAB II Memaparkan pembahasan.Pada bab ini diuraikan beberapa penjelasan.

Selanjutnya,bagian terakhir yaitu BAB III.

BAB III menguraikan kesimpulan dari penulis dan saran-saran yang ditujukan bagi

para pembaca dan penulis lain.

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Artikel

Sebuah artikel Wikipedia merupakan sebuah halaman yang mempunyai informasi seperti

layaknya yang ada dalam ensiklopedia atau almanak di dalamnya (seperti almanak merujuk

kepada daftar-daftar, rentang waktu, tabel atau bagan).

Apa yang bukan termasuk artikel

Berikut adalah artikel-artikel yang tidak layak dimasukkan ke Wikipedia dan dapat dihapus

dengan segera tanpa peringatan terlebih dahulu:

Artikel tentang diri Anda atau organisasi tempat Anda bekerja

Jalan / kompleks tempat tinggal Anda atau bangunan apartemen yang Anda tinggali

Kelompok musik/band Anda, yang hanya menjual segelintir album

Bahasa atau kepercayaan buatan Anda dan teman-teman Anda

Film buatan Anda sendiri yang tidak pernah Anda tunjukkan kepada lebih dari segelintir

orang

dan lain-lain.

2.2. Jenis tulisan yang layak dimasukkan

Tulisan-tulisan di bawah ini layak untuk dimasukkan ke sebuah ensiklopedia seperti

Wikipedia Bahasa Indonesia. Anda dapat memulai topik-topik di bawah ini hingga level

rintisan.

Topik-topik ensiklopedis umum, misalnya tentang ilmu pengetahuan, sejarah, geografi,

biologi, seni, literatur, dll

Orang atau tokoh dari berbagai jenis kelompok dan pekerjaan. Syaratnya adalah tokoh

tersebut haruslah memenuhi syarat kelayakan. Namun demikian pengguna tidak dianjurkan

untuk

menulis tentang diri mereka sendiri atau menyuruh orang lain menulis tentang dirinya,

karena ini akan menyalahi WP:SPN.

Lokasi geografis, termasuk lokasi terkenal, negara dan pembagian administratifnya

(provinsi, kota, dst)

Karakter fiksi yang memenuhi syarat kelayakan.

Karya dalam segala jenis media, seperti film, buku, album, lagu, siaran televisi (dan

episodenya), permainan video, dll

3

Perusahaan dan organisasi yang memenuhi unsur kelayakan. Sama seperti biografi,

menulis tentang perusahaan Anda sendiri atau tempat Anda bekerja tidak dianjurkan (lihat

#2).

Sarana transportasi seperti stasiun kereta api, kanal, bandar udara, dan lain-lain

Peristiwa terkini yang besar, seperti peperangan, bencana alam, dan lain-lain

Artikel-artikel lainnya yang bertopik khusus, misalnya jenis-jenis kendaraan, jenis-jenis

senjata, dll

Halaman navigasi (non-artikel)

Daftar yang memiliki pranala interwiki untuk setiap item pada daftar tersebut. Daftar dapat

memuat apa saja, selama daftar tersebut dianggap layak. Banyak di antara daftar tersebut

yang isinya tetap (tidak bertambah lagi), namun ada pula daftar-daftar yang senantiasa

berkembang.

Halaman disambiguasi yang merupakan daftar pranala-pranala yang memiliki judul yang

sama atau hampir sama. Halaman-halaman disambiguasi ini diperlukan untuk mengantisipasi

beberapa makna yang berbeda dari suatu pencarian. Disambiguasi merupakan salah satu jenis

disambiguasi yang dapat terus dikembangkan tanpa batas. Contohnya adalah disambiguasi

nama tokoh, baik nama depan, nama belakang, atau nama keluarga.

Halaman pengalihan yang meneruskan kriteria pencarian Anda ke halaman yang lain secara

otomatis. Halaman-halaman ini digunakan karena banyak terdapat variasi ejaan, nama-nama

dalam bahasa asing, ataupun kebingungan-kebingunan lain yang dapat ditimbulkan akan

nama yang pasti.

Halaman pengalihan tidak dihitung dalam total jumlah artikel, namun Daftar dan

Disambiguasi dihitung.

2.3. Jenis tulisan yang tidak layak

Tulisan-tulisan berikut ini akan langsung dihapus atau diberi tag penghapusan karena

dianggap tidak layak untuk dimuat, walaupun subjek/judul artikelnya mungkin layak.

Uji coba/Tulisan ngawur

Salin tempel dari tulisan lain

Tulisan blog/artikel/hasil karya tulis Anda sendiri tanpa/dengan sedikit perubahan

Tulisan/hasil karya yang memiliki hak cipta

Tulisan yang tidak rapi

Subjek yang tidak ensiklopedis

Dukungan partisan, atau opini yang disamarkan sebagai fakta

Pancingan perdebatan

4

Komentar kotor

Vandalisme

Artikel hasil terjemahan mesin

5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sumber data

Dalam penelitian karya tulis ini,digunakan metode penulisan dengan cara peninjauan

dan cara tinjaua kepustakaan menurut buku………………………………tinjauan

kepustakaan disebut juga study kepustakaan yaitu mencari data dari kepustakaan misalnya

dari data buku jurnal masalah dan lain-lain.

Semakin banyak sumber bacaan semakin banyak pula pengetahuan yang diteliti

namun tidak semua buku bacaan dan laporan dapat diolah.

3.2 Cara memperoleh data

a. Mepelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang relevan dengan penelitian

yang akan dilakukan.

b. Mempelajari metode penelitian yang dilakukan termasuk metode penelitian

pengambilan sampel pengumpulan data sumber data dan satuan data

c. Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan dengan bidang penelitian.

d. Mempelajari analisis deduktif dari problem yang tertera(analisis berpikir secara

kronologis)

3.3 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri karena subjek penelitiannya berupa

pustaka yang memerlukan pemahaman dan penafsiran penelitian,penulis mencatat hal-hal

yang berhubungan dengan pesan social budaya dalam menghasilkan generasi muda yang

berkualitas yang digunakan sebagai instruktur penelitian seluruh data dikumpulkan dalam

catatan khusus.

3.4 Analisis data

` Data yang dikumpulkan dalam catatan khusus selanjutnya dianalisis,proses analisis

dilakukan dengan cermat dan dideskripsikan dengan lengkap sehingga menghasilkan analisis

yang representative teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis isi.

6

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1.Cara Membuat Artikel Yang Baik Dan Benar

Menentukan topik dan judul yang akan dibahas untuk membuat artikel menarik. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya agar dapat membuat artikel yang

berhubungan Membuat artikel agar mudah dimengerti Membuat diusahakan minimal 200 kata. Menggunakan istilah asing seperlunya dan yang memang sudah di kenal. Menerima bila mendapat kritik.

4.2. Isi Artikel

Di dalam sebuah artikel biasanya terkandung:

Sejarah

Petualangan

Argumentasi

Hasil penelitian

Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu.

4.3. Artikel Lingkungan Hidup

Artikel lingkungan hidup adalah artikel yang isinya membahas tentang segala sesuatu

yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan

abiotik.

4.4. Contoh-contoh Artikel Lingkungan Hidup

Jadilah Sahabat Bumi!Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup

di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat

berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.

Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini

menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat

7

merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada

Bumi.

Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi

merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi,

kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri.

Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut.

Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya

sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya

bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.

Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya,

melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak

lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata "Buanglah Sampah Pada Tempatnya". Kita

mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan

hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk

sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau

bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh

sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.

Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan

bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang.

Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan

penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang

menngunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita

menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang

berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran

segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang

lain untuik berbuat hal kebaikan.

Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta

ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal

yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi

hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga

kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang

sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.

Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air,

menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri

8

lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi

ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali

indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.

JADILAH SAHABAT BUMI!

Tips Mengurangi Global WarmingSebenarnya kita tidak memerlukan perubahan yang radikal untuk membantu Bumi ini

menjadi lebih bersahabat. Ubahlah beberapa rutinitas yang dapat menurunkan "jejak karbon"

Anda. Yang pada akhirnya akan menghemat uang Anda juga. Tetapi yang terpenting adalah

kita memberikan anak cucu kita tempat yang lebih baik untuk ditinggali.

Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya

secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi beberapa

kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam melaksanakannya.

Bidang Makanan dan Minuman

Kurangi konsumsi daging, bervegetarian adalah yang terbaik! Berdasarkan penelitian,

untuk menghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum.

Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita

bervegetarian. Peternakan juga penyumbang 18% "jejak karbon" dunia, yang mana lebih

besar dari sektor transportasi (mobil, motor, pesawat, dll). Belum ditambah lagi dengan

bahaya gas-gas rumah kaca tambahan yang dihasilkan oleh aktiitas peternakan lainnya seperti

metana yang notabene 3 kali lebih berbahaya dari CO2 dan gas NO yang 300 kali lebih

berbahaya dari CO2. Dan yang pasti banyak manfaat kesehatan dan spiritual dari

bervegetarian. Anda akan menjadi lebih sehat dan pengasih.

Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar. Menghindari makanan yang sudah

diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi

yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita.

Beli produk lokal, hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi,

terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih

ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan

emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.

9

Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa

menggunakannya berulang-ulang. Energi untuk membuat satu kaleng alumunium setara

dengan energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.

Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk

kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat

membelinya.

Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup,

maka panas tersebut tidak akan hilang.

Hindari fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu

konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.

Bawa tas yang bisa dipakai ulang. Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian

Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat

perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan

sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.

Gunakan gelas yang bisa dicuci. Jika Anda terbiasa dengan cara modern yang selalu

menyajikan minum bagi tamu dengan air atau kopi dalam kemasan. Beralihlah ke cara lama

kita. Dengan menggunakan gelas kaca, keramik, atau plastik food grade yang bisa kita cuci

dan dipakai ulang.

Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. Akan sangat menghemat biaya transportasi dan

BBM Anda.

Tanam pohon setiap ada kesempatan. Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi

dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dan lain-lain.

Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.

Di Rumah

Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada

tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC

Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda

karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan

Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.

Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan

kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC

10

Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa

mematikan AC hingga keesokan harinya.

Gunakan pemanas air tenaga surya. Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini

akan menghemat tagihan listrik Anda. (Bahkan saat ini sudah ada penerang jalan dengan

tenaga surya).

Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes. Selain menghemat

energi dan air bersih, ini akan menghemat banyak tagihan Anda.

Gunakan lampu hemat energi. Meskipun lebih mahal, rata-rata mereka lebih kuat 8 kali

dan lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.

Maksimalkan pencahayaan dari alam. Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng

kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan melalui jendela.

Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! Jika semua peralatan rumah tangga kita

matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa

dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau

cabut kabel dari sumber listriknya.

Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, segera cabut! Telepon genggam,

pencukur elektrik, sikat gigi elektrik, kamera, dan lain-lain. Jika sudah penuh segera cabut.

Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. Untuk setiap menit Anda membuka

pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke

suhu yang diinginkan.

Jangan membeli bunga potong. Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa

dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan "jejak karbon" yang

besar.

Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil. Ukuran potongan yang lebih kecil akan

menggunakan energi lebih sedikit untuk memasaknya.

Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak. Jika Anda

memiliki keluarga kecil, tidaklah perlu setiap hari mencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas

mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan

juga mengurangi pencemaran akibat deterjen Anda.

Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan. Saat ini mungkin harganya memang

lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.

Gunakan ulang perabotan rumah Anda. Jika Anda sudah bosan dengan perabotan Anda,

Anda bisa melakukan obral di garasi rumah, berikan kepada orang lain. Atau bawa ke

pengerajin untuk dimodifikasi sesuai keinginan Anda.

11

Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda. Hal ini akan

mengurangi produksi mainan-mainan yang hanya akan terus menghabiskan sumber daya

bumi kita.

Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan

menggunakan aerosol. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol

juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

Pencairan Es di BumiGreenland adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-kilometer

persegi salju atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan es terbesar di bumi

setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena imbas dari pemanasan

global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para ilmuwan memperkirakan jika es di

Greenland terus mencair maka permukaan laut akan naik dan dapat membanjiri daerah pesisir

pantai. Jika itu terjadi, maka orang-orang yang biasa tinggal di tepi pantai harus mengungsi

untuk mendapat rumah baru.

Bagaimanakah pencairan es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di Greenland sebenarnya

wajar terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak gletser yang merupakan

sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh lebih banyak

dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang menyebabkan es atau gletser di

Greenland semakin sedikit.

Proses pencairan es di Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es raksasa di Greenland.

Greenland dapat terpecah-pecah karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah

bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan gletser di Greenland,

terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair akan menjadi air dan

masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ke celah-celah ini kemudian membeku. Air

yang membeku memiliki volume yang lebih besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang

membeku ini mendorong es disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.

Para ilmuwan merasa kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk menghentikan pencairan

ini, maka harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan

pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama dari negara-negara maju.

Selain di Greenland, Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global. Proses

pencairan es di Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan antartika

merupakan es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan bertambahnya kecepatan

12

pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih mudah bergerak di atas permukaan

cair dibandingkan di atas permukaan padat.

Di Greenland, gletser berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es langsung berada

di atas air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih cepat dibandingkan es

yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang menyebabkan es pecah. Jika

es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan terapung di laut dan mengalami pencairan

lebih cepat karena volumenya lebih kecil.

Pestisida Merusak LingkunganSelama ini, kita mengetahui bahwa pestisida sangat berguna dalam membantu petani

merawat pertaniannya. Pestisida dapat mencegah lahan pertanian dari serangan hama. Hal ini

berarti jika para petani menggunakan pestisida, hasil pertaniannya akan meningkat dan akan

membuat hidup para petani menjadi semakin sejahtera. Dengan adanya pemahaman tersebut,

pestisida sudah digunakan di hampir setiap lahan pertanian.

Tetapi, dibalik manfaatnya yang besar, akhirnya para peneliti menyadari bahwa pestisida

memiliki dampak yang cukup merugikan pada pemakaiannya. Setelah diteliti, pestisida dapat

merusak ekosistem air yang berada di sekitar lahan pertanian. Mengapa demikian? Jika

pestisida digunakan, akan menghasilkan sisa-sisa air yang mengandung pestisida. air yang

mengandung pestisida ini akan mengalir melalui sungai atau aliran irigasi dan dapat

menyuburkan ganggang di perairan tempat sungai atau irigasi tadi bermuara.

Dengan suburnya ganggang, dapat mengakibatkan cahaya matahari sulit untuk masu ke

dalam danau. Ini mengakibatkan hewan-hewan ataupun fitoplankton tidak mendapat cahaya.

Jika fitoplankton tidak mendapat cahaya, maka tidak akan dapat berfotosintesis dan tidak

dapat lagi menghasilkan makanan untuk hewan-hewan air.

Selain merusak ekosistem, pestisida juga dapat mengganggu kesehatan terutama kesehatan

petani. Drngan seringnya menggunakanpestisida, maka kontak kulit dengan pestisida juga

akan semakin sering dan dapat mengakibatkan iritasi kulit. Atau jika pestisida terhirup dan

masuk paru-paru, dapat mengganggu kesehatan pernafasan.

Dengan adanya dampak buruk dari pestisida, para petani lebih dianjurkan menggunakan

sistem pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Tetapi pertanian

dengan metode ini juga memiliki resiko yaitu rentan untuk terserang hama. Tetapi hasil dari

pertanian ini sanngat sehat dan tidak akan mengganggu kesehatan.

13

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa resiko kanker pada oarang-orang yang merokok

disebabkan oleh penggunaan pestisida pada saat menanam tembakau. Jika kita

membandingkan orang-orang zaman dahulu, walaupun mereka perokok, tetapi mereka tetap

sehat dan tidak mengalami penyakit kanker. Kemungkinan ini disebabkan karena zaman

dahulu belum digunakannya pestisida saat menanam tembakau.

Oleh karena itu, para petani diharapkan tidak terlalu banyak menggunakan pestisida dan

melakukan pertanian organik. Pertanian organik ini sangat bermanfaat dan tidak memiliki

efek samping yang membahayakan bagi lingkungan maupun tubuh.

Permasalahan SampahPernah dengar ribut-ribut soal sampah di TPA Bantar Gebang? Masyarakat sekitar

Bantargebang meras dirugukan dengan adanya TPA tersebut sebab dengan adanya tumpukan

sampah yang begitu banyak sangat menggangu kehidupan. Air menjadi bau dan udara juga

menjadi bau. Itulah salah satu dari banyak masalah yang dapat ditimbulkan sampah.

Sampah adalah sisa-sisa benda atau barang yang telah digunakan manusia. Sampah itu bisa

dibagi menjadi dua bentuk. Yang pertama anorganik dan organik. Sampah anorganik adalah

sampah yang berasal dari benda-benda yang tidak dapat diuraikan. Contohnya adalah plastik,

kaleng, dan lain-lain. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang terbentuk dari zat-zat

organik dan dapat diuraikan. Contoh sampah ini adalah daun rontok, kertas, dll.

Mungkin maslah sampah ini termasuk sepele. Tetapi, jika kita sadari bahwa setiap orang

mengeluarkan sampah dan akhirnya sampah akan menggunung banyaknya. Kita suka melihat

tumpukn-tumpukan sampah di pinggir jalan yang berbau busuk. Bau busuk tersebut

dihasilkan dari pembusukan sampah organik. Untuk menanggulangi masalah sampah yang

semakin banyak, orang-orang mulai memikirkan banyak cara. Mulai dari memisahkan

sampah organik dan anorganik sampai mendaur ulang sampah.

Kadang-kadang kita tidak tahu apa sih gunanya memisahkan sampah yang organik dengan

yang anorganik? Tujuannnya adalah memudahkan untuk pengolshsn sampah lebih lanjut.

Sampah anorganik tidak dapat membusuk dan hilang dari bumi dengan cepat tidak seperti

sampah organik. Maka pengolahan berikutnya adalah dengan mendaur ulangnya menjadi

barantg-barang lain. Pengolahan sampah organik lain lagi. Karena dapat membusuk, sampah

organik dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

14

Untuk mendaur ulang sampah anorganik, kita bisa membuat sendiri di rumah atau untuk yang

lebih profesional lagi dapat digunakan peralatan canggih di pabrik-pabrik besar. Sampah

yang bisa didaur ulang sendiri adalah misalnya botol plastik. Botol plastik dapat diubah

bentuknya menjadi kerajinan tangan dan dapat dijual. Pastinya ini akan menambah

penghasilan. Untuk pengelolaan yang lebih profesional, biasanya adalah sampah-sampah

logam yang berbentuk kaleng atau besi. Kaleng atau besi ini dilebur untuk kemudian

dibentuk menjadi berang lain. Ini sangat menghemat penggunaan logam karena tidak perlu

menambang logam yang baru.

Polusi dan LimbahPernah dengar dua kata di atas. Pasti pernahkan? Ya kedua kata di atas merupakan kata-kata

yang menggambarkan perusakan lingkungan. Polusi adalah pencemaran. Biasanya kita

mengasosiasikan polusi ini dengan polusi udara, padahal yang namanya polusi itu segala

sesuatu pencemaran mulai dari air, udara, sampai polusi tanah. Semuanya tentunya sangat

berbahaya bagi lingkungan dan merugikan kehidupan manusia.

olusi udara rata-rata dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor atau asap-asap pabrik.

Dengan adanya asap-asap itu, udara menjadi kotor dan kita yang menghirupnya juga akan

merasa sesak. Bahkan jika kita mencemarkan udara dengan za-zat tertentu, udara bisa

menjadi beracun lho. Kita lihat pada saat bom Hiroshima dan Nagasaki. Bebarapa saat

setelah bom atom tersebut meledak, pasti kita tahu kan ada awan jamur besar yang

membumbung tinggi ke angkasa. Nah awan jamur tersebut membawa partikel-partikel debu

radioaktif yang sangat berbahaya. Beberapa hari kemudian setelah awan jamur itu hilang,

turun hujan yang berwarna hitam dan airnya kental. Air itu sangat beracun lho. Tetapi warga

Hiroshima dan Nagasaki terpaksa meminumnya dan dapat ditebak mereka mengalami

keracunan.

Itulah bahaya dari polusi yang tidak kita sadari. Sementara itu, kita tetap saja mengeluarkan

limbah-limbah yang dapat menyebabkanpolusi. Jadi dapat dikatakan jika kita terus

mengeluarkan limbah, maka polusi tidak akan terhindarkan. Untuk itu kita harus pintar-pintar

mengolah limbah yang ada dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan SDA yang telah

terkena polusi. Sebenarnya banyak cara untuk membersihkan SDA yang terkena polusi.

15

Untuk memulihkan tanah yang sudah tercemar, kita dapat melakukan konservasi tanah.

Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan penghijauan. Tumbuhan dapat membantu

menyuburkan tanah dan dapat menyerap beberapa zat-zat kimia dari dalam tanah. Untuk air,

kita dapat melakukan penyaringan air dengan teknologi canggih atau teknologi sederhana.

Untuk teknologi canggih, sepertinya bagi kita masyarakat biasa sulit melakukannya karena

mahal. Jadi sebaiknya kita melakukan penyaringan air dengan teknologi sederhana. Caranya

adalah dengan menumpuk lapisan-lapisan pasir, batu kerikil, dan tanah di sebuah drum. Lalu

air yang kotor dimasukkan dan jika air telah mengalir dibagian bawah drum, air akan menjadi

bersih. Lapisan-lapisan tadi telah menyaring kotoran-kotoran pada air sehingga air bisa bersih

kembali.

Untuk itu kita semua harus ikut serta dalam perjuangan melawan limbah dan polusi untuk

kehidupan yang lebih baik. Kita harus menemukan teknologi-teknologi lain yang dapat

digunakan untuk mengurangi polusi di lingkungan kita.

Penghematan sumber DayaSDA atau Sumber Daya Alam adalah segala sasuatu yang ada di alam ini yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan kehidupan manusia. SDA dapat memiliki berbagai

macam bentuk, seperti SDA pertanian, SDA pertambangan, dll. Kebanyakan dari SDA itu

merupakan SDA yang tidak dapat diperbaharui. Ini menandakan bahwa jika kita terus

menerus menggunakan SDA secara berlebihan maka SDA tersebut akan cepat habis. Tetapi

yang menjadi fenomena baru sekarang adalah terjadinya kelangkaan SDA air, padahal air

merupakan SDA yang dapat diperbaharui.

Kelangkaan air bersih bisa kita lihat di daerah gunung Kidul. Warga di sana sangat kesulitan

mencari air bersih. Hal ini juga terjadi di beberapa tempat lain dikarenakan adanya

pencemaran pada air sehingga air tidak dapat digunakan untuk kehidupan. Selain kelangkaan

air bersih, masih banyak lagi kelangkaan SDA lain yang terjadi seperti munyak tanah, gas

LPG, dll.

Untuk menghindari kelangkaan SDA yang setiap waktunya semakin banyak, kita harus

pintar-pintar menghemat. Jangan karena merasa air itu murah dan tidak perlu bayar (yang

menggunakan sumur, kalau make PAM bayar), msks kita menggunakannya dengan

berlebihan. Keran air terus menyala padahal sedang tidak menggunakan air. Tentunya

16

itusangat boros bukan? Begitu juga dengan penggunaan bahan bakar minyak. Kita sebaiknya

memilih kendaraan umum karena dengan menggunakan kendaraan umum, secara tidak

langsung, kita ikut menghemat SDA.

Penghematan SDA sangat penting karena suatu saat nanti, kita akan mewariskan bumi ini

pada anak, cucu, atau cicit kita. Jika kita tidak menghemat dan menghabiskannya sekarang,

anak cucu cicit kita yang akan menderita pada kehidupannya nanti. Mereka akan kesulitan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kita harus menyadari bahwa kita hidup sekarang ini

bukan untuk menggunakan SDA, kita hidup untuk menjaga agar SDA ini tetap dapat

digunakan oleh anak cucu kita yang aklan mewarisi bumi ini.

Untuk menghemat SDA sebenarnya tidak sulit, hanya sekali lagi yang perlu diutamakan

adalah niat. Jika kita memang berniat untuk menghemat, kita akan melakukannya. Tetapi jika

kita malasa dan tidak ada niat, kita akan menggunakannya secara boros. Ini bergantung dari

dirri kita sendiri. Untuk menumbuhkan niat diperlukan kesadaran. Untuk menumbuhkan

kesadaran perlu adanya pendidikan. Jika kita mendidik anak-anak kita yang masih kecil

untuk berhemat SDA, maka kelak pada saat dewasa nanti anak-anak itu akan memiliki

kesadaran akan pentingnya berhemat.

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (Bagai Dua Sisi Mata Uang)

"Dalam pengelolaan sumber daya alam ini benang merahnya yang utama adalah mencegah

timbulnya pengaruh negatif terhadap lingkungan dan mengusahakan kelestarian sumber daya

alam agar bisa digunakan terus menerus untuk generasi-generasi di masa depan."Membahas

tentang sumber daya alam, dapat kita bagi ke dalam dua kategori besar, yakni sumber daya

alam yang bisa diperbaharui (seperti hutan, perikanan dan lain-lain). Dan sumber daya alam

yang tidak bisa diperbaharui, seperti, minyak bumi, batubara, timah, gas alam dan hasil

tambang lainnya. Dalam tulisan ini akan kita kaji sumber daya alam berupa hasil tambang

dan itu tidak dapat diperbaharui. Membicarakan hasil tambang, tentu timah merupakan salah

satunya.

Apalagi timah sangat identik dari sebuah ciri khas sebuah propinsi yang bernama Bangka

Belitung. Siapa yang tidak kenal negeri kita jika kita katakan merupakan salah satu pulau

penghasil timah di republik ini. Namun, berbicara tentang pengelolaan hasil tambang berupa

timah itu sendiri, rasanya sangat malu melihat bagaimana permukaan negeri ini yang telah

17

hancur dan membentuk kolong-kolong kecil sehingga membentuk seperti sebuah danau-

danau kecil. Apalagi butuh cost yang sangat mahal untuk reklamasi lahan minimal

mengurangi dampak buruk pada masa yang akan datang. Siapa yang akan disalahkan? Bukan

pertanyaan itu yang mesti kita jawab.

Tapi, bagaimana hal seperti itu bisa terjadi dan apa yang mesti kita perbuat untuk

memberikan solusi yang terbaik untuk kelestarian sebuah lingkungan hidup. Mungkin, jika

dikaitkan dengan kemiskinan dan bagaimana masyarakat harus berpikir untuk

mengenyangkan “perut” hal inilah mungkin yang menjadi sebab utama mendorong penduduk

menguras alam sehingga merusak lingkungan. Jika kita amati bahwa dapat kita katakan ada

hubungan antara jumlah dan macamnya sumber daya alam dengan produk bagi konsumsi

masyarakat. Hubungan tersebut terlihat bahwa semakin besar pola konsumsi masyarakat

maka semakin banyak pula sumber daya alam yang akan dikelola dan semakin beraneka

ragam pola konsumsi masyarakat, maka semakin bermacam pula sumber daya alam yang

akan dikelola.

Dari permasalahan tersebut di atas, dapat kita telaah dan mungkin harus menjadi pertanyaan

bagi kita, mengapa hal seperti itu bisa terjadi? Jawabannya tentu ada pada diri kita masing-

masing untuk lebih bersikap arif terhadap lingkungan sebelum lingkungan itu sendiri yang

memberitahu kepada kita bahwa setiap bencana alam yang terjadi adalah karena ulah tangan

manusia itu sendiri. Kita amati bagaimana sebuah bencana banjir yang terjadi di Aceh &

Sumatera Utara yang diakibatkan penggundulan Taman Nasional, Gunung Leuser, Alikodra

(7/12/2006) atau di negeri Serumpun Sebalai sendiri, beberapa minggu terakhir terjadinya

banjir yang menggenangi daerah Semabung, Pangkalpinang akibat tidak ada lagi yang

menjadi penyerap air di daerah sekitarnya. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa kawasan

hutan memiliki kemampuan dalam mengatur tata air, mencegah erosi dan banjir serta

memelihara kesuburan tanah.

Berbicara sumber daya alam tentu tak lepas dari peran sebuah teknologi tepat guna untuk

sebuah kelestarian lingkungan. Untuk itu, pengusaha harus dapat memilih teknologi dan cara

produksi yang bisa memperkecil dampak negatif dari kepada lingkungan. Apalagi jika kita

lihat kebijakan penataan ruang daerah dilakukan dengan tujuan untuk mampu menciptakan

pemanfaatan ruang wilayah yang berimbang, optimal dan berwawasan lingkungan untuk

kepentingan masyarakat luas. Kita tidak dapat menutup mata, bagaimana pemanfaatan

teknologi berupa alat berat pada sektor pertambangan, yang secara seporadis membabat habis

hutan untuk mencari hasil tambang yang terkadang hasilnya nihil atau 0%. Kepada siapa kita

akan bertanggung jawab? Pikirkan apa yang dapat kita tinggalkan untuk generasi mendatang

18

dan apa yang dapat kita katakan kepada mereka. Atau lingkungan hidup yang seperti inikah

yang akan kita wariskan kepada mereka?

Akhir dari sebuah permasalahan, tentu akan tuntas dengan adanya solusi-solusi yang

mungkin akan ada tindak lanjut ke depannya. Pertama, pemerintah harus lebih giat dalam

meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peranan lingkungan hidup dalam

kehidupan manusia melalui pendidikan dalam dan luar sekolah. Kedua, perlunya inventarisasi

dan Evaluasi potensi SDA dan lingkungan hidup. Ketiga, meningkatkan penelitian dan

pengembangan potensi manfaat hutan terutama untuk pengembangan pertanian, industri dan

kesehatan. Keempat, penyediaan Infra Struktur dan Spasial SDA dan Lingkungan Hidup baik

di darat, laut maupun udara. Kelima, Perlunya persyaratan AMDAL terhadap usaha-usaha

yang mengarah pada keseimbangan hidup. Terakhir, perlunya penyuluhan dan kerjasama

kemitraan antara Lembaga Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup dan SDA serta

perlunya peningkatan kemampuan Institusi dan SDM Aparatur Pengelolaan SDA dan LH.

Karena pembangunan yang baik adalah yang berwawasan lingkungan walaupun terkadang

dengan kemungkinan kerusakan untuk ditimbang dan dinilai manfaat untung ruginya dan

diambil keputusan dengan penuh tanggung jawab kepada generasi mendatang. Karena

generasi yang akan datang, tidak ikut serta dalam proses pengambilan keputusan sekarang

dalam menentukan penggunaan sumber daya alam yang sebenarnya kita hanya meminjami

dari mereka untuk pembangunan masa kini dengan dampak pembangunan di masa nanti!

Written By : Darus Altin

MENUMBUHKAN KESADARAN HUKUM LINGKUNGAN

Kesadaran hukum lingkungan, baik itu pelestarian maupun pengelolaannya, pada hakikatnya

manusia harus memiliki kesadaran hukum yang tinggi, karena manusia memiliki hubungan

sosiologis maupun biologis secara langsung dengan lingkungan hidup di mana dia ber

Kesadaran hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum. Dikatakan

sebagai salah satu bagian, karena selama ini ada persepsi bahwa budaya hukum hanya

meliputi kesadaran hukum masyarakat saja. Padahal budaya hukum juga mencakup

kesadaran hukum dari pihak pelaku usaha, parlemen, pemerintah, dan aparat penegak hukum.

Hal ini perlu ditegaskan karena pihak yang dianggap paling tahu hukum dan wajib

19

menegakkannya, justru dari oknumnyalah yang melanggar hukum. Hal ini menunjukkan

kesadaran hukum yang masih rendah dari pihak yang seharusnya menjadi "tauladan bagi

masyarakat".

Menurut Soerjono Soekanto, Kesadaran hukum masyarakat menyangkut faktor-faktor apakah

suatu ketentuan hukum diketahui, dimengerti, ditaati dan dihargai. Apabila masyarakat hanya

mengetahui adanya suatu ketentuan hukum, maka taraf kesadaran hukumnya lebih rendah

daripada apabila mereka memahaminya dan seterusnya. Kesadaran hukum meliputi berbagai

aspek kehidupan dan tingkat kesadarannya bisa berbeda-beda tergantung tingkat aplikasi

faktor-faktor di atas. Selain itu, kesadaran hukum juga ditentukan oleh sudut pandang

masing-masing individu dalam melihat "hukum".

Kesadaran Hukum Lingkungan

Kesadaran hukum lingkungan, baik itu pelestarian maupun pengelolaannya, pada hakikatnya

manusia harus memiliki kesadaran hukum yang tinggi, karena manusia memiliki hubungan

sosiologis maupun biologis secara langsung dengan lingkungan hidup dimana dia berada,

sejak dia lahir sampai meninggal dunia. Namun kesadaran hukum masih dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu adanya

upaya-upaya strategis untuk menumbuhkan kesadaran hukum tersebut, baik dari sisi mental

manusianya maupun dari segi kebijakan. Sinergi keduanya penting, karena kesadaran hukum

itu ada yang tumbuh karena memang sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Misalnya orang yang suka dengan hidup bersih, maka ia tidak akan membuang sampah

sembarangan. Kesadaran hukum juga dapat tumbuh karena takut dengan sanksi yang

dijatuhkan. Kesadaran semu inilah yang banyak dimiliki oleh masyarakat kita. Lepas dari

penyebab kesadaran hukum itu muncul, yang berbahaya adalah apabila kesadaran hukum itu

telah ada namun kemudian menurun bahkan hilang karena faktor eksternal, seperti penegakan

hukum yang tidak tegas dan tebang pilih. Hal ini akan menurunkan kesadaran hukum

masyarakat dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum. Jadi, upaya

menumbuhkan kesadaran hukum tidak cukup dengan menuntut masyarakat, tetapi juga harus

disertai dengan tauladan dan penegakan hukum.

Manusia, baik kedudukannya sebagai anggota masyarakat, sebagai pelaku usaha, sebagai

aparat penegak hukum, maupun sebagai pembuat/pengambil kebijakan, harus memiliki

20

kesadaran hukum lingkungan meskipun secara bertahap, dari sekedar mengetahui sampai

dengan menaati dan menghargai berbagai ketentuan hukum lingkungan yang ada.

Bagi individu dimasyarakat, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Bagi

pelaku usaha, misalnya melakukan AMDAL dan pengelolaan limbah yang dihasilkan.

Sementara bagi Pemerintah, misalnya dengan memperketat proses AMDAL dan perizinan,

serta menindak tegas pegawai yang menyalahgunakan kewenangannya, seperti memberikan

AMDAL dan izin tanpa prosedur yang seharusnya. Selain itu, pemerintah dalam membuat

kebijakan tata kota dan perizinan area bisnis hendaknya memperhatikan kondisi lingkungan

tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa yang akan datang.

Karena dibeberapa kota, banjir dan tanah longsor terjadi justru disebabkan kebijakan tata kota

yang menjadikan daerah serapan air dan hutan lindung kota sebagai area bisnis, seperti

pendirian Mall dan apartemen. Sedangkan bagi Parlemen, seperti DPRD dalam membuat

Perda yang berkaitan dengan lingkungan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan

harus menguntungkan masyarakat di daerah. Sementara bagi aparat penegak hukum,

hendaknya menindak tegas para perusak lingkungan tanpa pandang bulu, termasuk apabila

pelakunya melibatkan pejabat dan atasan/bawahannya sendiri.

Berkaitan dengan faktor-faktor kesadaran hukum sebagaimana disebutkan diatas, untuk

hukum lingkungan, ada beberapa masalah yang perlu dicermati, yaitu : Pertama,

"mengetahui", secara yuridis, setelah UU disahkan, sejak itu pula muncul asumsi bahwa

masyarakat dianggap mengetahuinya. Asumsi ini terealisasi apabila pasca diundangkan ada

aktivitas sosialisasi yang tepat dan kontinyu. Bila tidak, maka dapat dihitung berapa jumlah

masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang peraturan tersebut dan jumlahnya dipastikan

tidak akan menyentuh masyarakat kalangan bawah, tidak hanya di desa tetapi juga

diperkotaan. Akibatnya tidak heran bila ada kegiatan usaha yang tidak memiliki atau bahkan

tidak mengetahui perlunya AMDAL.

Kedua, "mengerti", masyarakat tidak cukup hanya sekedar mengetahui saja, tetapi juga harus

memahami isi peraturan, seperti apa tujuan dan manfaat dikeluarkannya peraturan tersebut.

Hukum lingkungan tentunya bertujuan agar proses pembangunan tidak merusak lingkungan.

Oleh karena itu diperlukan adanya aturan AMDAL dan perizinan. Adanya aturan ini

hendaknya tidak menjadi beban bagi pelaku usaha dan lahan korupsi bagi oknum

21

birokrasi/aparat hukum, tetapi sebagai upaya preventif bersama agar kegiatan usaha tidak

merusak lingkungan.

Ketiga, "mentaati", setelah mengetahui dan memahami, maka diharapkan dapat mentaati.

Namun hal ini masih dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bagi pihak yang merasa

kepentingannya sama, maka biasanya akan langsung mentaati. Apabila tidak, maka masih ada

proses berfikir, bahkan mencari celah bagaimana "menghindari" atau "mensiasatinya".

Keempat, "menghargai", ketika seseorang telah mentaati, maka sikap menghargai suatu

peraturan hukum lingkungan itu akan muncul bersamaan dengan kesadaran hukumnya bahwa

hukum tersebut memang wajib untuk ditaati demi kepentingan dirinya, masyarakat dan dalam

upaya mencegah kerusakan lingkungan.

Proses menumbuhkan kesadaran hukum lingkungan di atas, jangan sampai terjebak dengan

kata "lingkungan" saja, sehingga hanya UU No 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup (UU PLH) saja yang dipahami masyarakat, tetapi juga UU lain yang berkaitan dengan

lingkungan hidup, seperti UU tentang Perikanan, Benda Cagar Budaya, Pertambangan, ZEE,

Perindustrian, Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan Pelayaran.

Karena lingkungan hidup itu meliputi tanah, air, udara, ruang angkasa, termasuk manusia dan

perilakunya. UU PLH pada dasarnya merupakan UU induk atau Payung "umbrella Act"

dibidang lingkungan hidup bagi semua UU tersebut.

Menumbuhkan Kesadaran Hukum Lingkungan

Upaya untuk menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat dalam pelestarian lingkungan

dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : Pertama, meningkatkan program sosialisasi

dari tingkat pusat sampai ke desa-desa, khususnya berkaitan dengan hak dan kewajiban serta

berbagai permasalahan riil yang dihadapi oleh masyarakat, seperti prosedur AMDAL,

perizinan dan dampak positif dan negatif apabila prosedur tersebut tidak dilakukan. Kedua,

meningkatkan kesadaran hukum (mental) semua pihak. Ketiga, menindak tegas oknum

pemerintah/aparat yang menyalahgunakan wewenangnya dan menindak tegas pelaku

perusakan/pencemaran lingkungan tanpa tebang pilih sehingga masyarakat percaya dengan

upaya penegakan hukum lingkungan. Keempat, memangkas proses birokrasi yang panjang

dan berbelit-belit.

22

Kelima, semakin meningkatkan kualitas dalam pemberian penghargaan dibidang lingkungan,

khususnya kriteria penilaian dengan memasukkan kriteria pembangunan berwawasan

lingkungan, baik ditingkat nasional maupun di daerah-daerah. Keenam, menghindari

penggunaan sarana hukum pidana dalam penegakan hukum lingkungan yang masih dapat

menggunakan sarana hukum lain yang lebih efektif. Contohnya Perda tentang pembuangan

sampah disembarang tempat dengan sanksi pidana kurungan dan denda yang tinggi yang

ternyata tidak efektif.

Tumbuhnya kesadaran hukum lingkungan diharapkan dapat mendukung terwujudnya slogan

"Pembangunan Berwawasan Lingkungan" menjadi kenyataan dan tidak hanya sekedar

menjadikannya sebagai visi dan misi pembangunan saja.

Hentikan Kerusakan Lingkungan, di Darat dan Laut Bangka Belitung Sekarang Juga

Akibat pengerukan timah di lepas pantai terjadi perubahan topografi pantai dari yang

sebelumnya landai menjadi curam. Hal ini akan menyebabkan daya abrasi pantai semakin

kuat dan terjadi perubahan garis pantai yang semakin mengarah ke daratan. Aktivitas

pengerukan dan pembuangan sedimen akan menyebabkan perairan di sekitar penambangan

mengalami kekeruhan yang luar biasa tinggi. Radius kekeruhan tersebut akan semakin jauh

ke kawasan lainnya jika arus laut semakin kuat. Karenanya, meskipun pengerukan tidak

dilakukan di sekitar daerah terumbu karang, namun sedimen yang terbawa oleh arus bisa

mencapai daerah terumbu karang yang bersifat fotosintetik sangat rentan terhadap kekeruhan.

Menurut data 2006, cadangan bijih timah di Indonesia mencapai 355.870 ton. Angka itu

terdiri atas 106.068 ton di darat dan 249.802 ton di lepas pantai dan sebagian besar cadangan

timah tersebut terletak di Pulau Bangka, tempat dimana kita berpijak. Tahun lalu, produksi

bijih timah PT Timah Tbk mencapai 58.086 ton. Mayoritasnya, yakni 46.078 ton ditambang

di darat dan hanya 12.008 ton yang digali dari lepas pantai. Karenanya, di tahun-tahun

mendatang PT Timah Tbk akan mengkonsentrasikan penambangan di daerah lepas pantai.

Apalagi biaya produksi pertambangan di lepas pantai jauh lebih rendah jika dibandingkan

dengan pertambangan di darat. Tahun 2007 saja, PT Timah Tbk mengeluarkan Rp 724 miliar

untuk biaya produksi pertambangan di darat (inilah.com, 2008). Selain itu, dari segi dampak

lingkungan penambangan lepas pantai yang timbul tidak terlalu parah karena dilakukan

minimal dua mil dari pantai.

23

Sejak Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Keputusan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 146/MPP/Kep/4/1999 mengenai pencabutan

timah sebagai komoditas strategis, Bupati Bangka saat itu, Eko Maulana Ali, sekarang

Gubernur ke-3 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memberikan izin aktivitas

penambangan skala kecil atau tambang inkonvensional (TI). Hanya dalam kurun waktu

beberapa tahun, jumlah TI darat membabi buta di Pulau Bangka lalu menular hingga ke bumi

laskar pelangi, Pulau Belitung. Selain itu beroperasi pula beberapa perusahaan peleburan

(smelter) timah sekala menengah di Pulau Bangka membuat persaingan pertambangan timah

di darat semakin tinggi.

Tak heran jika PT Timah Tbk menyiapkan pos peningkatan kapasitas produksi dari belanja

modal sebesar Rp 551 miliar antara lain untuk menambah jumlah kapal hisap 8 buah menjadi

20 buah dan sedang menyiapkan pembangunan kapal keruk hisap untuk laut dalam yang bisa

mengambil pasir timah sampai kedalaman hingga 60 meter (republika, 2008). Menurut

informasi, kapal keruk tersebut akan selesai pada tahun 2009 dan memiliki kapasitas 1000

hingga 1500 meter kubik per jam. Atau dua hingga tiga kali kapasitas kapal keruk yang ada

sekarang yang sebesar 600 meter kubik perjam. Menurut data dari kompas, 2005, di kawasan

Kabupaten Bangka saja, PT Timah Tbk mengoperasikan delapan kapal keruk yang aktif

menambang timah, dengan mengerahkan sekitar 100 pekerja di setiap kapal : Kapal Keruk

Kebiyang, Tempelan, Rambat, Duyung, dan Peri. Sementara Kapal Keruk Singkep I, Riau,

dan Merantai. Kapal-kapal besar itu mengeruk timah dari kedalaman 25 meter sampai dengan

50 meter di dasar laut, dengan produksi antara 20 ton sampai dengan 80 ton timah setiap

delapan jam. Pengerukan itu sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu, rata-rata jaraknya

sekitar lima kilometer dari bibir pantai. Penambangan dilakukan dengan berpindah-pindah.

Jika kandungan timahnya sudah tipis, akan beralih ke tempat lain. Tahun depan PT Timah

Tbk mentargetkan kontribusi produksi timah dari lepas pantai menjadi 50 persen. Tahun ini,

perseroan akan membangun tujuh kapal keruk, masing-masing senilai Rp 150 miliar dan satu

kapal keruk berukuran besar senilai Rp 200 miliar. Saat ini PT Timah Tbk sudah

mengoperasikan 14 kapal, empat diantaranya berukuran besar dan 10 sedang.

24

Akibat pengerukan timah di lepas pantai terjadi perubahan topografi pantai dari yang

sebelumnya landai menjadi curam. Hal ini akan menyebabkan daya abrasi pantai semakin

kuat dan terjadi perubahan garis pantai yang semakin mengarah ke daratan. Aktivitas

pengerukan dan pembuangan sedimen akan menyebabkan perairan di sekitar penambangan

mengalami kekeruhan yang luar biasa tinggi. Radius kekeruhan tersebut akan semakin jauh

ke kawasan lainnya jika arus laut semakin kuat. Karenanya, meskipun pengerukan tidak

dilakukan di sekitar daerah terumbu karang, namun sedimen yang terbawa oleh arus bisa

mencapai daerah terumbu karang yang bersifat fotosintetik sangat rentan terhadap kekeruhan.

Tidak ada pertambangan yang tidak merusak lingkungan, baik di darat maupun di laut.

Kerusakan itu akan memberikan dampak untuk beberapa puluh tahun ke depan bahkan bisa

bersifat permanen. Penambangan timah lepas pantai yang membabi buta jelas-jelas telah

merusak terumbu karang, mengotori pantai, dan mengganggu perkembangan perikanan.

Penambangan di sekitar pantai obyek wisata akan memberangus pesona pantai yang bernilai

jual tinggi. Potensi besar dalam jangka panjang akan habis, hanya untuk memenuhi nafsu

mengeruk keuntungan yang sesaat.

Sebagai daerah kepulauan, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi yang

sangat besar di sektor ekosistem pesisir terutama ekosistem terumbu karang. Namun sangat

disayangkan, hingga saat ini belum jelas informasi sebaran dan kondisi ekosistem terumbu

karang yang terdapat di kawasan Pulau Bangka. Kekeruhan perairan yang tinggi akibat

penambangan timah dilepas pantai akan menyebabkan penutupan polip-polip karang oleh

sediment yang terbawa ke pesisir. Hal ini akan menyebabkan kondisi karang menjadi merana

dan akhirnya mengalami kematian massal. Tak dapat dipungkiri, pertambangan timah lepas

pantai merupakan penyebab utama kerusakan ekosistem terumbu karang di Pulau Bangka.

Tidak hanya akibat aktivitas dari kapal keruk, tetapi juga oleh kapal hisap dan TI Apung yang

semakin marak.

Terumbu karang yang sehat menyediakan tempat tinggal, tempat berlindung (Spawning

ground), tempat berkembang biak (Nursery ground) dan sumber makanan (Feeding ground)

bagi ribuan biota laut yang tinggal di dalam dan di sekitarnya, seperti di laut lepas, hutan

mangrove, dan padang lamun. Tidak ada wilayah laut lain yang mempunyai begitu banyak

jenis kehidupan dengan rantai makanan yang sangat produktif seperti terumbu karang.

25

Terumbu karang mampu mendukung kehidupan ribuan penduduk Pulau Bangka, khususnya

dalam sektor perikanan dan pariwisata. Dari 1 km2 terumbu karang yang sehat, dapat

diperoleh 20 ton ikan yang cukup untuk memberi makan 1.200 orang di wilayah pesisir setiap

tahun (Burke et al., 2002). Kerusakan terumbu karang akan kembali pulih seperti semula

setidaknya membutuhkan waktu sekitar 50 tahun tanpa ada lagi aktivitas pengrusakan di

lingkungan ekosistem terumbu karang tersebut.

Tak heran jika degradasi terumbu karang yang parah ini memberikan dampak pada turunnya

produksi perikanan tangkap, semakin kecilnya ukuran ikan yang tertangkap, semakin jauhnya

daerah penangkapan (fishing ground). Hal ini mendorong meningkatnya biaya produksi

sehingga mengurangi rente sumberdaya (resource rent) yang menyebabkan rendahnya

pendapatan nelayan khususnya nelayan skala kecil. Jika hal ini terus terjadi maka

kesejahteraan masyarakat nelayan akan terancam. Tentu saja pihak yang paling dirugikan

oleh aktivitas pertambangan lepas pantai adalah nelayan. Karenanya, banyak nelayan yang

mengajukan protes terhadap pertambangan lepas pantai yang terjadi di sekitar daerahnya. Hal

ini wajar terjadi karena aktivitas pertambangan membuat hasil tangkapan nelayan berkurang

yang berakibat menurunnya pendapatan nelayan. Perairan pantai menjadi keruh dan

ekosistem terumbu karang rusak parah.

Parahnya, tidak seperti kerusakan di darat, kerusakan di laut sulit dikontrol karena lobang-

lobang bekas galian tersembunyi di dasar perairan. Namun, kerusakan alam terutama

ekosistem terumbu karang akibat pertambangan lepas pantai sangat mudah dijelaskan secara

ilmiah. Jika hal ini terus dibiarkan, pada titik klimaksnya, bukan mustahil akan terjadi

pertikaian atau penjarahan yang dilakukan oleh nelayan yang merasa dirugikan kepada pihak

penambang. Dibutuhkan win-win solution untuk masalah ini dimana kedua belah pihak akan

merasa saling diuntungkan minimal tidak saling merugi, sayangnya alam akhirnya selalu

menjadi pihak yang dirugikan.

Ternyata bukan hanya PT Timah Tbk yang mulai memindahkan prioritas penambangannya

ke daerah lepas pantai Pulau Bangka. Beberapa perusahaan swasta skala menengah yang

telah membuka smelternya di Pulau Bangka atau di Pulau Belitung pun mulai jenuh dengan

carut marut penambangan timah di darat. Mereka pun mulai membidik potensi timah di laut

Pulau Bangka. Beberapa perusahaan smelter mulai mengadakan kapal hisap untuk mengeruk

timah di Propinsi ini. Kapal hisap yang dioperasikan hanya berjarak kurang dari 4 mil laut

dari bibir pantai dan kedalaman 5 – 20 meter.

26

Semakin bergairahnya harga timah di dunia membuat perusahaan-perusahaan swasta berpacu

mengeruk timah di Propinsi ini. Dapat diramalkan beberapa tahun ke depan, kegiatan

penambangan timah di pantai akan semakin marak dilakukan mulai dari PT Timah Tbk

(kapal keruk dan kapal hisap), perusahaan-perusahaan swasta skala menengah (kapal hisap)

dan masyarakat (TI Apung). Memang setiap kegiatan pertambangan skala menengah hingga

besar di daerah lepas pantai harus melalui tahap analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL), namun sayangnya kontrol terhadap aktivitas pertambangan di lapangan sangat

lemah oleh pihak terkait.

Terbukti!!! Dari hasil pantauan satelit yang dimiliki Badan koordinasi Keamanan Laut

(Bakorkamla) 100% kapal hisap yang beroperasi di perairan Babel beroperasi diluar wilayah

yang sudah ditentukan (Bangkapos, 9 November 2008). Tak dapat dipungkiri, yang menjadi

acuan dalam pertambangan adalah ada tidaknya "timah" di lokasi tersebut, bukan karena ada

tidaknya "ekosistem terumbu karang". Jika di suatu lokasi ditemukan banyak bijih timahnya

dan banyak karangnya pemanambangan tetap dilakukan.

Jika tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah kita untuk mengatur sumberdaya alam ini

dengan bijaksana, propinsi ini akan menunggu detik-detik kehancuran ekosistem pesisirnya

setelah ekosistem di darat kita luluh lantak oleh penambangan timah darat. Laut kita kini

menunggu gilirannya.

27

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Definisi artikel atau pengertian artikel dibahas oleh berbagai tulisan dan literatur,

namun menurut kangmoes, definisi yang paling ringkas dan paling sederhana adalah definisi

artikel menurut kamus besar bahasa indonesia. Menurut KBBI, pengertian artikel adalah

“karya tulis lengkap” misalnya laporan berita atau esai dalam majalah. Menurut definisi ini

sebuah artikel idelanya membahas seluk beluk suatu tema secara tuntas.

Oleh karena itu, beberapa orang kemudian mencoba untuk merinci ciri-ciri sebuah artikel,

yakni;

1. Lugas

2. Logis

3. Tuntas

4. Obyektif

5. Cermat

6. Jelas dan padat

Akan tetapi, karena tidak ada aturan baku sebuah artikel harus begini dan begitu (setidaknya

sampai saat ini kangmoes belum menenmukannya) maka sebagian orang menyanggah

pendapat mengenai ciri-ciri artikel diatas karena penulisa artikel bisa tergantung karena

tujuan dituliskannya artikel.

5.2. Saran

28

Daftar pustaka

29