Upload
dika
View
24
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jalan Akses Pelabuhan
Citation preview
Laporan PendahuluanStudi Kebutuhan Pengembangan Jalan Akses Menuju Pelabuhan Utama di Pulau Sumatera
KONDISI WILAYAH STUDI
4.1. PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM4.1.1Kondisi geografis Provinsi AcehProvinsi Aceh terletak antara 01o58'37,2 Lintang Utara sampai 06o04'33,6 Lintang Utara atau antara 94o57'57,6 Bujur Timur sampai 98o17'13,2 Bujur Timur. Provinsi Aceh berbatasan dengan Selat Malaka di sebelah utara, Samudera Indonesia dan Provinsi Sumatera Utara di sebelah selatan, Provinsi Sumatera Utara dan Selat Malaka di sebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah barat.Secara administratif Provinsi Aceh yang beribukota Banda Aceh terdiri atas : 18 (delapan belas) kabupaten, 5 (lima) kota, 267 kecamatan, dan 6.423 kelurahan dengan luas wilayah 57.948.940 km2, sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 4.1. Kabupaten Aceh Timur merupakan kabupaten dengan luas wilayah terluas yaitu sebesar 6.040.60 km2 (10,42%), sedangkan luas wilayah terkecil adalah Kota Banda Aceh yaitu sebesar 61.36 km2 (0,11%) . Tabel 4.1. Pembagian wilayah secara administratif di Provinsi AcehNo.Nama Kabupaten/Kota JumlahLuas Wilayah (Km2)
KecamatanKelurahan/Desa
1Simeulue81371.678,00
2Aceh Singkil101162.597,00
3Aceh Selatan162483.851,69
4Aceh Tenggara163854.231,41
5Aceh Timur245116.040,60
6Aceh Tengah142684.315,14
7Aceh Barat123212.927,95
8Aceh Besar236042.269,00
9Pidie237272.856,52
10Bireuen176091.946,96
11Aceh Utara278523.288,83
12Aceh Barat Daya91322.334,01
13Gayo Lues111365.719,57
14Aceh Tamiang122131.939,72
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka (2012) (diolah konsultan)Laporan PendahuluanStudi Kebutuhan Pengembangan Jalan Akses Menuju Pelabuhan Utama di Pulau Sumatera
IV-106
Tabel 4.1. Pembagian wilayah secara administratif di Provinsi Aceh (lanjutan)No.Nama Kabupaten/Kota JumlahLuas Wilayah (Km2)
KecamatanKelurahan/Desa
15Nagan Raya82223.331,24
16Aceh Jaya61723.817,00
17Bener Meriah72321.457,34
18Pidie Jaya8222438,12
19Banda Aceh99061,36
20Sabang218238,00
21Langsa566262,41
22Lhokseumawe468256,07
23Subulussalam5741.391,00
JUMLAH2676.42357.948,940
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka (2012) (diolah konsultan)Provinsi Aceh mempunyai kawasan hutan seluas 3.335.613 Ha atau 62 % dari luas daratan yang terdiri dari hutan lindung dan hutan konservasi seluas 2.697.113 Ha dan kawasan budidaya hutan seluas 638.580 Ha. Puncak dataran tertinggi terletak pada 4.446 m diatas permukaan laut, dengan wilayah laut yang merupakan Zona Ekonomi Exclusif (ZEE) seluas 534.520 km2. Provinsi Aceh memiliki 119 buah pulau, 73 sungai yang besar dan 2 buah danau.4.1.2. Kondisi Demografi Provinsi AcehJumlah penduduk Provinsi Aceh menurut hasil sensus penduduk 2009 sebesar 4.363.168 jiwa dengan luas wilayah sebesar 57.948,940 km2. Kepadatan penduduk di Provinsi Aceh tahun 2009 sebesar 75,0 jiwa per km2. Jumlah penduduk laki-laki 2.162.103 jiwa dan penduduk perempuan 2.201.374 jiwa. Kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk terbanyak tahun 2009 adalah Kabupaten Aceh Utara dengan jumlah penduduk 532.537 jiwa, sedangkan kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kota Sabang sebesar 29.184 jiwa. Jumlah penduduk di Provinsi Aceh pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.2.Tabel 4.2. Jumlah penduduk Provinsi Aceh tahun 2009 dan prediksi tahun 2015No.Kabupaten/KotaTahun 2009Prediksi Tahun 2015
1Simeulue82.34482.345
2Aceh Singkil102.505102.506
3Aceh Selatan215.315215.316
4Aceh Tenggara177.024177.025
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka (2012) (diolah konsultan)Tabel 4.2. Jumlah penduduk Provinsi Aceh tahun 2009 dan prediksi tahun 2015 (lanjutan)No.Kabupaten/KotaTahun 2009Prediksi Tahun 2015
5Aceh Timur340.728340.729
6Aceh Tengah189.298189.299
7Aceh Barat158.499158.500
8Aceh Besar312.762312.763
9Pidie386.053386.054
10Bireuen359.032359.033
11Aceh Utara532.537532.538
12Aceh Barat Daya124.813124.814
13Gayo Lues75.16575.166
14Aceh Tamiang241.425241.426
15Nagan Raya125.425125.426
16Aceh Jaya82.90482.906
17Bener Meriah114.464114.465
18Pidie Jaya135.345135.346
19Banda Aceh212.241212.242
20Sabang29.18429.185
21Langsa140.415140.416
22Lhokseumawe159.239159.240
23Subulussalam66.45166.452
JUMLAH4.363.1684.363.194
Sumber: Provinsi Aceh dalam angka (2012) (diolah konsultan)
4.1.3. Kondisi Ekonomi Provinsi AcehPertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung naik,membawa dampak langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang akhirnya berdampak secara langsung terhadap Provinsi Aceh. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 termasuk minyak bumi dan gas menunjukkan kenaikan dari 71.090,259 miliar rupiah pada tahun 2007 meningkat menjadi 85.540,629 miliar rupiah pada tahun 2011. Lapangan usaha pertania, peternakan, kehutanan dan perikanan memiliki nilai paling besar pada tahun 2011 yaitu 23.850,471 miliar rupiah; sedangkan lapangan usaha listrik, gas, dan air bersih memiliki nilai paling kecil pada tahun 2011 yaitu 400,185 miliar rupiah. Nilai PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 termasuk minyak bumi dan gas di Provinsi Aceh secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3.Produk domestik regional bruto menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 termasuk minyak bumi dan gas tahun 2007 2011 (miliyar rupiah) di Provinsi AcehSektorTahun
20072008200920102011
Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan18,14019,40020,42021,97023,850
Pertambangan dan penggalian15,98013,8808,2508,6209,960
Industri pengolahan7,9408,1907,7907,5107,540
Listrik, gas dan air bersih0,1700,2000,2600,3400,400
Bangunan5,4206,2606,8407,7508,610
Perdagangan, hotel dan restoran9,23010,22010,74012,03013,710
Pengangkutan dan komunikasi5,7506,4507,4508,2509,370
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan1,3501,4801,7902,0502,250
Jasa-jasa7,1207,4608,4409,4609,850
JUMLAH71,09073,55071,99077,98085,540
Sumber: Statistik Daerah Provinsi Aceh (2012)Kabupaten/Kota dengan nilai PDRB tertinggi pada tahun 2011 di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Aceh Utara yaitu 11.847,735 miliar rupiah, sedangkan Kabupaten/Kota dengan nilai PDRB terendah pada tahun 2011 di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Subulussalam yaitu 401,871 miliar rupiah. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 termasuk minyak bumi dan gas setiap kabupaten/kota di Provinsi Aceh dapat dilihat dalam Tabel 4.4.Tabel 4.4.Produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2000 termasuk minyak bumi dan gas tahun 2009 2011 (juta rupiah) kabupaten/kota di Provinsi AcehNoNama Kabupaten/KotaTahun 2011
Rupiah (Juta)%
1Simeulue594.4610,71%
2Aceh Singkil804.4730,96%
3Aceh Selatan2.709.9003,23%
4Aceh Tenggara1.664.7911,98%
5Aceh Timur7.086.4128,45%
6Aceh Tengah3.016.1583,60%
7Aceh Barat3.269.7853,90%
8Aceh Besar6.389.7657,62%
9Pidie4.694.8955,60%
10Bireuen6.608.3467,88%
11Aceh Utara11.847.73514,12%
12Aceh Barat Daya1.678.5492,00%
13Gayo Lues925.5141,10%
14Aceh Tamiang2.502.7872,98%
Sumber: Statistik Daerah Provinsi Aceh (2012)
Tabel 4.4.Produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan 2000 termasuk minyak bumi dan gas tahun 2009 2011 (juta rupiah) kabupaten/kota di Provinsi Aceh(lanjutan)No.Nama Kabupaten/KotaTahun 2011
Rupiah (Juta)%
15Nagan Raya2.766.2913,30%
16Aceh Jaya1.082.2181,29%
17Bener Meriah1.985.8902,37%
18Pidie Jaya1.383.3631,65%
19Banda Aceh8.992.04810,72%
20Sabang566.2790,68%
21Langsa1.998.2152,38%
22Lhokseumawe10.913.85213,01%
23Subulussalam401.8710,48%
JUMLAH83.883.598100,00%
Sumber: Statistik Daerah Provinsi Aceh (2012)
4.1.4. Kondisi Transportasi di Provinsi AcehJaringan jalan di Provinsi Aceh sepanjang 1.803,350 km jalan nasional bukan jalan Tol. Kondisi umum perkerasan jalan nasional di Provinsi Aceh dikategorikan menjadi 4 (empat) klaster yaitu kondisi baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat ; kondisi kemantapan perkerasan jalan nasional di Provinsi Aceh di klaster menjadi 2 (dua) yaitu mantap dan tidak mantap; sedangkan kondisi lebar perkerasan jalan nasional dikategorikan menjadi 4 (empat) klaster yaitu lebar perkerasan kurang dari 6(enam )meter (< 6 m), lebar perkerasan 6 (enam) sampai dengan 7 (tujuh) meter (6 m 7 m), lebar perkerasan 7(tujuh) meter sampai dengan 14 (empat belas) meter (7 m 14 m), dan lebar perkerasan lebih dari 14 (empat belas) meter (> 14 m). Kondisi umum perkerasan jalan dan lebar perkerasan jaringan jalan nasional di Provinsi Aceh dapat dilihat pada Gambar 4.1. dan Peta lokasi wilayah studi jalan akses pelabuhan di Provinsi Aceh dapat dilihat pada Gambar 4.2. Kondisi perkerasan jalan nasional Provinsi Aceh sebagian besar dalam kondisi baik yaitu sebesar 41,9% atau sepanjang 755,15 km; diikuti dengan kondisi sedang yaitu sebesar 47,1%. Namun demikian, masih terdapat jalan nasional yang dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat yaitu sebesar 5,2% atau sepanjang 94,58 km dalam kondisi rusak ringan; dan sebesar 5,8% atau 104,51 km dalam kondisi rusak berat. Kondisi lebar perkerasan jalan nasional di Provinsi Aceh masih didominasi lebar perkerasan kurang dari 6 meter yaitu sepanjang 1.066,20 km atau 59,1% dan diikuti lebar perkerasan 6m-7m yaitu 385,54 km atau 21,4% sedangkan lebar perkerasan 7m-14m adalah sepanjang 333,25 km atau 18,5% serta lebar perkerasan lebih dari 14m yaitu sepanjang 18,37 km atau 1,0%.
Sumber: Ditjen Bina Marga, 2012Gambar 4.1.Kondisi umum perkerasan jalan dan lebar perkerasan jaringan jalan nasional di Provinsi Aceh
Gambar 4.2. Peta lokasi wilayah studi jalan akses pelabuhan di Provinsi Aceh
A. Kondisi Pelabuhan Utama di Provinsi AcehBerdasarkan data yang diperoleh dari Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (edisi maret 2012), maka Pada tahun 2011 telah tercatat sebanyak 26 pelabuhan dengan 2 diantaranya merupakan pelabuhan utama di provinsi Aceh yaitu, pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh dan pelabuhan Sabang. Adapun daftar nama pelabuhan yang terdapat di provinsi Aceh beserta rencana pengembangan kedepannya dapat dilihat pada Tabel 4.5.Tabel 4.5. Daftar heirarki pelabuhan di Provinsi Aceh
No.Kabupaten/ KotaNamaPelabuhanHirarki Pelabuhan
2011201520202030
Provinsi : Nangroe Aceh Darussalam
1Aceh BaratMeulabohPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
2Aceh JayaCalangPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
3Aceh BesarMalahayatiPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
4Aceh BaratDayaSusohPengumpanRegionalPengumpanRegionalPengumpanRegionalPengumpanRegional
5Aceh SelatanTapaktuanPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
6Aceh SelatanSibadehPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
7Aceh TimurIdiPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
8LangsaKuala LangsaPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
9BireunKuala RajaPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
10
Aceh UtaraLhokseumawe/KruengGeukeh
Pengumpul
Utama
Utama
Utama
11PidieSigliPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
12SabangSabangUtamaUtamaUtamaUtama
13SabangUlee LheuePengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
14SimeulueSibigoPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
15SimeulueSinabangPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
16Aceh SingkilP. BanyakPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
Sumber: Draft RIPN (2012)
Tabel 4.5. Daftar heirarki pelabuhan di Provinsi Aceh (lanjutan)
No.Kabupaten/ KotaNamaPelabuhanHirarki Pelabuhan
2011201520202030
Provinsi : Nangroe Aceh Darussalam
17Aceh SingkilP. SarokPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
18Aceh SingkilSingkilPengumpulPengumpulPengumpulPengumpul
19Aceh SingkilGosong telagaPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
20Aceh BesarMeulinggePengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
21PidieLaweungPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
22LangsaPusongPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
23Aceh SelatanMeukekPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
24Aceh BaratDayaLhok PawohPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
25Aceh TamiangSeruwayPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
26Aceh JayaLhok KruetPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokalPengumpanLokal
Sumber: draft RIPN (2012)(1) Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng GeukehProfil pelabuhanPelabuhan Krueng Geukeuh, yang biasa disebut juga Pelabuhan Lhoksemauwe, bertetangga baik dengan pabrik pupuk PT Asean Aceh Fertilizer dan PT Pupuk Iskandar Muda. Bertiga mereka saling berbagi satu kolam raksasa untuk kapal yang melakukan bongkar muat barang, sandar, maupun untuk keperluan pelayaran lainnya.Berada di bawah kendali PT Pelindo I (persero) Cabang Lhoksemauwe, pelabuhan laut Kelas II ini melayani pelayaran dalam negeri maupun internasional (ekspor-impor). Pelabuhan Krueng Geukeuh dibangun pada 1986, beberapa tahun setelah kedua pabrik pupuk tadi beroperasi. Pelabuhan Krueng Geukeuh juga kerap dipakai sebagai 'supply base' bagi perusahaan tambang minyak yang melakukan eksplorasi di lepas pantai Lhoksemauwe. Altus Logistics, misalnya, pernah menyiapkan sebagian area pelabuhan ini untuk supply base bagi ENI Krueng Mane Limited yang melakukan eksplorasi di dekat sana.Pada tahun 2011, Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh masih berstatus sebagai pelabuhan pengumpul dan direncanakan akan menjadi pelabuhan utama pada tahun 2015. Informasi mengenai fasilitas yang ada di pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh dapat dilihat dari Tabel 4.6.Tabel 4.6. Fasilitas Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh1 Nama PelabuhanKrueng Geukeh Lhokseumawe
LokasiLhokseumawe
KelasII
PengelolaPT. Pelindo
Status PelabuhanDiusahakan
Kewenangan Aspek KeselamatanAdpel Lhokseumawe
Pelayaran
Tahun Pembangunan1986
Posisi05-10-15 LU ; 97-09-27 BT
Luas areal (267,5 x 25)6687,5 M
PagarAda
Kedalaman10 M Lws
Luas Alur4,630 M x 250 M
Dalam Alur10 M Lws
Luas Kolam1.100.000 M2
Dalam Kolam6-10 M LWS
Penahan Gelombang400 M
Shore Protection/groin1682,07 M
2 Fasilitas Pokok
Dermaga Multipurpose267,5 x 25 M
Dermaga Curah80 M
Dermaga RoroAda
Kaps. Sandar10.000 DWT
Daya Tampung3 Ton
TrestleTidak ada
Kemampuan20000 DWT
CausewayTidak ada
Breasthing2 unit
Gudang (2 Unit)2600 M
Lapangan Penumpukan25.589 M
Terminal Penumpang290 M
3 Fas. Keselamatan
BolderAda
FenderAda
Mouring BuoyAda
Sumber: Bank Data Dishubkomintel Provinsi Aceh (2012)
Tabel 4.6. Fasilitas Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh (lanjutan)4 Fasilitas Penunjang
Perkantoran650 M
Kendaraan Dinas1 Unit
Forklift Kaps.3 Ton1 Unit
Forklift Kaps. 5 Ton2 Unit
Forklift 7.5 ton1 Unit
Crane Kaps.25 Ton1 Unit
Crane Darat. 45 Ton1 Unit
Reach staker 40 Feet1 Unit
Kapal kepil1 Unit
Kapal Pandu2 unit
Kapal tunda1 unit 2 x 1200 HP
Truk tanki oli bekas1 unit
Truk Tangki Air1 unit
Sumber: Bank Data Dishubkomintel Provinsi Aceh (2012)Layout PelabuhanLayout dan lokasi pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh dapat dilihat pada gambar 4.3.
Sumber: Bank Data Dishubkomintel Provinsi Aceh (2012)Gambar 4.3. Layout Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh
(2) Pelabuhan SabangProfil Pelabuhan SabangDimulai dari penetapan pelabuhan Sabang sebagai pelabuhan bebas (free port) pada tanggal 16 oktober 1963 dalam ketetapan Presiden Republik Indonesia No. 10 tahun 1963, hingga kini pembangunan dan pembaharuan pelabuhan Sabang sebagai salah satu pelabuhan utama yang terdapat di provinsi Aceh terus berlangsung dengan dilaksanakan oleh komando pelaksana pembangunan proyek pelabuhan bebas Sabang (KP4BS) agar pembangunan yang berjalan bisa dipertanggungjawabkan sehingga dapat setara dengan pelabuhan bebas internasional lainnya (Peraturan Presiden R.I. No.22 tahun 1964). Pelabuhan Sabang kini menjadi daerah perdagangan transit barang ekspor impor dari dan ke Indonesia dan juga menjadi tempat untuk mengadakan up-grading dan manufacturing industri. Informasi mengenai fasilitas yang disediakan oleh pelabuhan Sabang dapat dilihat dari tabel 4.7.Tabel 4.7. Fasilitas Pelabuhan Sabang1 Nama PelabuhanSabang
LokasiSabang
Kelas
PengelolaBPKS
Status PelabuhanBebas
Kewenangan Aspek Keselamatan
Pelayaran
Tahun Pembangunan1991
Posisi05-53-00 LU 95-19-00 BT
Luas Pelabuhan-
PagarAda
Kedalaman12 M Lws
Luas Alur1400 m x 800 m
Luas Kolam177 Ha
Penahan Gelombang-
2 Fasilitas Pokok
Dermaga (Beton)212 M
Kaps. Sandar15.000 DWT
Daya Tampung3 Ton
Trestle16.2 x 11.4 M
Kemampuan3 Ton
Causeway-
Gudang4000 M
Lapangan Penumpukan10.000 M
Terminal Penumpang-
Sumber: Bank Data Dishubkomintel Provinsi Aceh (2012)
Tabel 4.7. Fasilitas Pelabuhan Sabang3 Fas. Keselematan
BolderAda
FenderAda
Mouring BuoyAda
4 Fasilitas Penunjang
Perkantoran500 M
Kendaraan Dinas1 Unit
Forklift Kaps.3 Ton1 Unit
Forklift Kaps. 5 Ton1 Unit
Sumber: Bank Data Dishubkomintel Provinsi Aceh (2012)
B. Kondisi Jalan Akses Pelabuhan Utama di Provinsi AcehKondisi jalan akses menuju pelabuhan Lhokseumawe/Krueng GeukehUntuk menuju Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh, jalan akses yang ada terdiri dari jalan nasional dan jalan lokal. Terdapat 2 ruas jalan nasional yang menjadi akses utama untuk mendekati pelabuhan yang merupakan jalan lintas timur. Ruas jalan nasional terdiri dari ruas jalan Bireun Batas Kota Lhokseumawe yang mempunyai panjang 47,51 dan akses lainnya adalah menggunakan ruas jalan Krueng Geukeh Lhokseumawe sepanjang 1,68 km. Lebar jalan pada ruas Bireun Batas Kota Lhokseumawe sebagian besar mempunyai lebar antar 6 hingga 7 meter dengan kondisi jalan 57% dalam keadaan baik dan hanya 0,8% dalam kondisi rusak ringan. Data kondisi umum ruas jalan akses Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng Geukeh ditinjau dari kondisi kemantapan jalan dan kondisi lebar perkerasan dapat dilihat pada Tabel 4.8. dan Gambar 4.4. Setelah melewati jalan nasional, jalan akses menuju pelabuhan melewati jalan lokal sepanjang kurang lebih 1,6 km. Jalan lurus sepanjang muara sungai dan berbelok di ujung jalan yang akan memasuki akses pelabuhan.Kondisi jalan akses menuju pelabuhan SabangUntuk menuju Pelabuhan Sabang, jalan akses yang ada terdiri dari jalan nasional dan jalan lokal. Terdapat beberapa ruas jalan nasional yang menjadi akses untuk mendekati pelabuhan yang merupakan jalan lintas timur. Sedangkan Jalan Lokal yang menjadi akses utama adalah Jalan Malahayati yang terdiri dari satu ruas jalan. Jalan ini berada di sepanjang pinggiran pantai hingga menuju pelabuhan Sabang. Panjang Jalan Malahayati sekitar kurang lebih 2,44 kilometer. Untuk dapat menuju jalan Malahayati dapat dilalui dengan beberapa jalan, yaitu jalan perdagangan, jalan cut Ali, dan Jalan Teuku Umar. Keterangan mengenai Jalan dapat dilihat pada Tabel 4.9. dan Gambar 4.5.
Tabel 4.8. Kondisi jalan akses Pelabuhan Lhokseumawe/Krueng GeukehNAMA PROPRUASNAMA RUASNAMA LINTASPANJANGDATA LEBAR PERMUKAAN JALAN (METER)KONDISI UMUM RUAS (KM)KEMANTAPAN (KM)IRI RATA2
(KM)LEBAR