42
JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT SEKARWATI SUKMANINGRASA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

PROPINSI JAWA BARAT

SEKARWATI SUKMANINGRASA

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

Page 2: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

PERNYATAAN MENGENAI TESIS

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Jangka Reproduksi Wanita Di Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yag berasal karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam tesis dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2009

Sekarwati Sukmaningrasa NIM: G.35207034

Page 3: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

ABSTRACT

SEKARWATI SUKMANINGRASA The Expect Reproduction at Woman in Bandung

Regency West Java Province. Supervised by BAMBANG SURYOBROTO and DEDY

DURYADI SOLIHIN.

The women have attention to change of their body either physically and psychologically. Menopause is a moment women in life which th body produces less estrogen, progesterone and they have stop periode menstruation for 1 years. The common symptoms of menopause were high blood pressure, osteoporosis, the dried vagina, hot flasus and the dried skin. Psychologically menopause leads to less sexual libido, depression and unstable emotion. The menopause is happed any time and different from one woman to another. The objective research was find out the average menopause age in Bandung Regency. The statistical methods employed in this research were horizontal method, status quo method and memory method. The research population were women who did not use the family planning contraception to find the natural age of women menopause. Sample the research was 1.070 women aged from 39 to 63 years. The women population (without contraception) were 668 women, 382 were menopause. The sample young women were counted 160 for average menarche up to date in Bandung Regency. The menopause status and average age were estimated using the memory and status quo method. The menopause age was estimated using the cross studies method by Probit Generalized Linear Models (Prob-GLM). The average age of natural menopause estimated by probit GLM analysis is 49.53 years and age menarche 12.98 years. The young women and estimated for menarche 12.71 years. The relationship between menarche age and menopause showed the expect reproduction in the women 35.55 years.

Keyword: age, expect reproduction, menopause, contraception, estrogen, menarche, menstruation, probit-GLM.

Page 4: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

RINGKASAN

Wanita menurut kodratnya memiliki kemampuan untuk hamil. Kehamilan bisa terjadi apabila wanita memiliki ovum yang dibuahi oleh sperma. Dalam masa kehidupannya seorang wanita memiliki waktu yang terbatas untuk melakukan reproduksi. Kehamilan wanita hanya terjadi di dalam masa jangka reproduksinya. Jangka reproduksi seorang wanita didapatkan dari usia menopausenya dikurangi dengan usia menarkenya. Jangka reproduksi yang tersedia pada kehidupan seorang wanita memiliki perbedaan dengan wanita yang lain. Wanita di dalam jangka reproduksi ovariumnya mampu menghasilkan ovum, sehingga ovulasi hanya terjadi di dalam jangka reproduksinya. Ovarium pada wanita dalam usia produktif menghasilkan ovum, estrogen dan progesteron. Ovum yang dihasilkan oleh folikel de graf di ovarium merupakan indikasi bahwa wanita ada dalam fase subur. Seorang wanita memiliki kemampuan untuk menghasilakn telur hanya dalam usia jangka reproduksinya. Ovum pada wanita dihasilkan pada masa ovulasi, pematangannya dirangsang oleh luteinizing hormone (LH) dan Follicle stimulating hormone (FSH) yang dibentuk di kelenjar pituitary. Estrogen dan progesteron merupakan hormon seksual berperan dalam pengaturan perubahan fisik dan psikologis yang menyertai menstruasi. Pada saat lahir LH dan FSH kadarnya tinggi di dalam darah, tetapi beberapa bulan kemudian menurun dan tetap rendah sampai masa pubertas. Pubertas merupakan peristiwa berdurasi pendek, terjadi beberapa hari atau minggu, yang menandai reaktivasi sistem syaraf pusat dalam mengatur perkembangan seksual (Bogin 1999). Pada awal masa pubertas, kadar LH dan FSH meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon seksual yaitu estrogen dan progesteron. Perubahan pertama kali terjadi pada masa pubertas tampak menonjonya payudara dengan siklus menstruasi yang pertama (menarke). Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang kecuali pada saat kehamilan. Menarke pertama kali terjadi pada usia 12 tahun, tetapi bisa juga terjadi menarke dini usia 9 tahun atau menarke lambat lebih dari 17 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan wanita, yang dimulai dari menarke sampai terjadi menopause. Pada saat menopause, ovarium akan berhenti menghasilkan sel telur disertai berkurangnya produksi hormon estrogen dan progesteron. Menopause sebenarnya dimulai pada akhir masa reproduktif (sekitar usia 40 tahun) dan berakhir pada masa awal senium (lanjut usia) memasuki usia 65 tahunan. Dengan demikian ada masa antara tahun repsoduktif akhir dan menopause awal yang disebut klimaksterium (Sievert 2006). Tidak mendapatkan menstruasi selama 12 bulan atau 1 tahun menjadi tanda bahwa wanita telah memasuki masa menopause (Ellen et al. 2001). Dalam menentukan usia menopause dan usia menarke pada wanita di Kabupaten Bandung menggunakan metode ingatan dan metode status quo untuk mendapatkan data usia menoapusnya sehingga jangka reproduksinya dapat dihitung. Metoda ingatan dapat memberikan informasi data secara jelas dalam bentuk tanggal, bulan atau tahun subyek waktu terakhir menstruasi. Sedangkan metoda status quo informasi data yang diperoleh

Page 5: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

lebih cepat, karena subyek hanya diberikan dua pilihan pertanyaan apakah sudah berhenti menstruasi atau belum sesuai yang dialami subyek. Subyek penelitian diperoleh dengan menggunakan metoda horizontal. Analisis data untuk mendapatkan rata-rata usia menopause, menarke dan jangka reproduksi wanita di Kabupaten Bandung dengan menggunakan analisis Probit-GLM. Subyek penelitian berjumlah 1.070 orang, subyek yang tidak menggunakan alat kontrasepsi KB baik hormon maupun non hormon didapatkan dari kelas umur 39 sampai 63 berjumlah 668 orang dan yang sudah menopause berjumlah 382 orang.

Apabila kita hubungkan usia menopause dengan usia menarkenya tidak berkorelasi, sebab dua orang wanita yang menarkenya ketika berusia 12 tahun dapat bermenopause pada usia 43 tahun dan yang seorang lagi 50 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat, rata-rata usia menopause wanita di Kabupaten Bandung pada tahun 2008 adalah 49.53 tahun, dengan panjang jangka reproduksi wanita tersebut sepanjang 35.55 tahun, sedangkan usia menarkenya 13.98 tahun yang jatuh pada tahun 1973. Untuk membandingkan usia menarke di tahun 1973 dengan menarke tahun 2008 penulis mengambil sampel wanita muda sebanyak 160 orang dan mendapatkan usia menarkenya 12.71 tahun.

Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif memerlukan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga dalam usia ini wanita dapat mendidik anaknya secara maksimal. Sementara itu, selama periode tahun 2003 – 2008 angka harapan hidup di Kabupaten Bandung cenderung mengalami peningkatan dari 65.40 tahun pada tahun 2003 menjadi 68.42 tahun pada tahun 2008. Hal ini menyebabkan masa pasca-reproduksi semakin panjang. Estimasi sisa waktu hidup untuk wanita menopause 18.89 tahun. Kata kunci: umur, menopause, menarke, menstruasi, pubertas, jangka reproduksi, probit-GLM.

Page 6: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

© Hak Cipta Milik IPB tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber. Pengutipan untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyususnan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan mengutip tidak mengikuti kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.

Page 7: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG PROPINSI JAWA BARAT

SEKARWATI SUKMANINGRASA

Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada Departemen Biologi

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

Page 8: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: DR. dr. Sri Budiarti.

Page 9: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Judul Tesis : Jangka Reproduksi Pada Wanita Di Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Nama : Sekarwati Sukmaningrasa. NIM : G.352070341.

Disetujui Komisi Pembimbing

DR. Bambang Suryobroto DR. Ir. Dedy Duryadi Solihin, DEA. _____________________ ____________________________

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Mayor Biosains Hewan Dekan Sekolah Pascasarjana

DR. Bambang Suryobroto Prof. DR. Ir. Khairil A. Notodiputro, M. S _____________________ __________________________________

Tanggal Ujian: 29 Juli 2009 Tanggal Lulus:

Page 10: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Diciptakan Siti Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam A.S. (Qur’an Surat AN-Nisa: 1)

Karya Ilmiah ini dipersembahkan untuk: Ibu, Ayah, Mertua, Suami , Anakku tercinta dan MAN 2 Sumedang.

Page 11: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

PRAKATA

Alhamdullilah, sujud dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT. atas segala berkah dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya ilmiah ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Magister Sains di Institut Pertanian Bogor. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah: Jangka Reproduksi Wanita di Kabupaten Bandung Propinsi Jawa Barat. Terimakasih penulis ucapkan sebanyak-banyaknya atas bimbingan dan arahannya kepada Bapak DR. Bambang Suryobroto dan DR. Ir. Dedy Duryadi Solihin DEA. selaku dosen pembimbing, DR. dr. Sri Budiarti selaku penguji luar komisi pada ujian tesis. Ucapan terimakasih kepada Departemen Agama Republik Indonesia yang telah memberikan beasiswa dan Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung yang telah memberikan izin lokasi penelitian. Staf dosen: Tri Heru M.Si, DR. Tri Atowidi, DR. Achmad Faradjallah, Dra. Nunik Sri Prawasti, DR. R.R.Diyah Perwitasari, DR. Rika Rafiudin, semua staf teknisi dan laboran Biosain Hewan, semua staf tata usaha Departemen Biologi, serta semua teman-teman mahasiswa Biosains Hewan yag telah banyak membantu penulis. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat menjadikan kemaslahatan dan kemuliaan manusia di muka bumi.

Bogor, Juli 2009 Sekarwati Sukmaningrasa

Page 12: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

RIWAYATA HIDUP

Penulis dilahirkan di Banjar (Ciamis) pada tanggal 02 April 1970 sebagai putri dari Darso Sudianto, SE. dan Marliyah Permajanti. Pendidikan sarjana ditempuh dari IKIP Bandung tahun 1993. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan perkuliahan di sekolah Pascasarjana IPB. Penulis memilih mayor Biosains Hewan melalui jalur Biaya Utusan Dinas (BUD) Departemen Agama Republik Indonesia. Pada saat ini penulis bekerja sebagai staf pengajar biologi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sumedang.

Page 13: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

PENDAHULUAN...................................................................................................1 Latar Belakang.............................................................................................1 Tujuan Penelitian.........................................................................................2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3 Pubertas.... ...................................................................................................3 Siklus Menstruasi.........................................................................................3 Menopause...................................................................................................6

METODA PENELITIAN........................................................................................8 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................8 Metoda.........................................................................................................9 Analisis Data..............................................................................................10

HASIL....................................................................................................................11

PEMBAHASAN………………………………………………………………....13

KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………….............16 Kesimpulan................................................................................................16 Saran..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………........17

LAMPIRAN...........................................................................................................19

Page 14: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Efek usia terhadap jumlah follicel primordial..............................................5

2 Wilayah kecamatan dengan jumlah subyek penelitian................................9

3 Rata-rata usia menarke di Indonesia..........................................................13

4 Rata-rata usia menarke dan menopause dari beberapa negara...................14

Page 15: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Peta Kabupaten Bandung di Jawa Barat..................................................................8

2 Peta wilayah Kecamatan Kabupaten Bandung........................................................8

3 Jangka reproduksi wanita menopause non KB di Kabupaten

Bandung.................................................................................................................11

4 Plot usia menarke dihubungkan dengan usia menopause untuk wanita dewasa

di Kabupaten Bandung...........................................................................................12

Page 16: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

LAMPIRAN

Halaman

1 Kuesioner data pribadi probandus.............................................................20

Data usia menopause wanita di Kabupaten Bandung.............................20

Data usia menarke wanita di Kabupaten Bandung...................................22

2 Format database menopause dan menarke subyek penelitian.. ................23

3 Surat perijinan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung..................25

4 Surat perijinan penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung......26

Page 17: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Wanita menurut kodratnya memiliki kemampuan untuk hamil. Kehamilan bisa

terjadi apabila wanita memiliki ovum yang dibuahi oleh sperma. Dalam masa

kehidupannya seorang wanita memiliki waktu yang terbatas untuk melakukan reproduksi.

Kehamilan wanita hanya terjadi di dalam masa jangka reproduksinya. Jangka reproduksi

seorang wanita didapatkan dari usia menopausenya dikurangi dengan usia menarkenya.

Ovarium pada wanita dalam usia produktif tidak hanya menghasilkan ovum saja tetapi

menghasilkan estrogen dan progesteron. Ovum yang dihasilkan oleh folikel de graf di

ovarium merupakan indikasi bahwa wanita ada dalam fase subur. Ovum pematangannya

dirangsang oleh luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) yang

dibentuk di kelenjar pituitari. Kedua hormon seksual ini juga berperan dalam pengaturan

perubahan fisik dan psikologis yang menyertai menstruasi.

Pada saat lahir LH dan FSH kadarnya tinggi di dalam darah, tetapi beberapa bulan

kemudian menurun dan tetap rendah sampai masa pubertas. Pubertas merupakan

peristiwa berdurasi pendek, terjadi beberapa hari atau minggu, yang menandai reaktivasi

sistem syaraf pusat dalam mengatur perkembangan seksual (Bogin 1999). Pada awal

masa pubertas perubahan terpenting yang tampak dari luar adalah menonjolnya payudara

dan siklus menstruasi yang pertama (menarke) yang dirangsang oleh hormon seksual

estrogen dan progestron. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang

disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang kecuali pada saat kehamilan.

Berdasarkan hasil penelitian usia menarke yang dilakukan Suhartini (2007) di daerah

Bogor dan Ulinnuha (2008) di daerah pedesaan Pekalongan masing-masing memiliki

rata-rata usia menarke 12.40 tahun dan 13.31 tahun. Usia menarke untuk wanita yang

tinggal di daerah pinggiran atau pedesaan (rural) lebih lambat dibandingkan dengan

wanita di daerah urban.

Menstruasi merupakan tanda awal masa reproduktif pada kehidupan wanita, yang

dimulai dari menarke sampai terjadi menopause. Pada saat menopause, ovarium akan

berhenti menghasilkan telur disertai berkurangnya produksi hormon estrogen dan

progesteron. Tidak mendapatkan menstruasi selama 12 bulan atau 1 tahun menjadi tanda

Page 18: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

bahwa wanita telah memasuki masa menopause (Ellen et al. 2001). Selain tidak

mendapatkan menstruasi, karena tidak berovulasi wanita yang sudah memasuki usia

menopause tidak dapat hamil (Sievert 2006).

Keadaan kaum wanita yang berkaitan dengan perubahan biologis sangat

menentukan kualitas kehidupan anggota masyarakatnya. Kemajuan pembangunan baik

fisik maupun non fisik tidak lepas dari peranan wanita di dalamnya. Salah satu bagian

penting yang perlu diperhatikan dalam kehidupan wanita adalah mengetahui jangka

reproduksi yang terkait dengan kodratnya seorang wanita untuk hamil. Sementara ini

belum ada data tentang jangka reproduksi di Indonesia sehingga kita harus memulai

menghitungnya berdasarkan usia saat menarke dan menopause. Untuk mendapatkan

jangka reproduksi yang optimal, penentuan usia menarke dan menopause harus dilakukan

di lingkungan urban. Penulis memilih Kabupaten Bandung sebagai bagian dari

lingkungan urban yang merupakan daerah penyangga Ibu Kota Propinsi Jawa Barat.

Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk menghitung jangka reproduksi wanita melalui

penentuan secara longitudinal rata-rata usia wanita Kabupaten Bandung ketika menarke

dan menopause.

Page 19: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

TINJAUAN PUSTAKA

Pubertas

Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana

seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta awal masa

reproduksi. Kejadian yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat,

timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarke, dan perubahan psikis. Dalam masa

pubertas ovarium mulai berfungsi di bawah pengaruh hormon gonadotropin dari

hipofisis, dan hormon ini dikeluarkan atas pengaruh releasing factor dari hipotalamus.

Folikel primer mulai tumbuh walaupun folikel-folikel itu tidak sampai menjadi matang

karena sebelumnya menglami atresia, namun folikel-folikel tersebut sudah sanggup

mengeluarkan esterogen. Pada saat kira-kira bersamaan dengan korteks kelenjar

suprarenal mulai membentuk androgen, dan hormon ini memegang peranan dalam

pertumbuhan badan.

Payudara akan mulai bertambah besar pada saat estrogen mulai meningkat.

Estrogen juga dapat merangsang penebalan dan menghitamnya kulit jaringan payudara

yang disebut areola dan terdapat tonjolan pada tengahnya yaitu putting susu.

Pertumbuhan badan relatif paling cepat terjadi pada masa awal pubertas (sebelum

siklus menstruasi mulai) (Bogin1999). Usia pubertas tampaknya dipengaruhi oleh

genetik, kesehatan, gizi, dan kebudayaan. Anak perempuan agak gemuk cenderung

mengalami menarke lebih awal, sedangkan anak perempuan yang kurus dan kekurangan

gizi cenderung mengalami menarke lebih lambat. Siklus yang pertama juga terjadi lebih

awal pada anak perempuan yang tinggal di kota dibandingkan yang tinggal di pedesaan

(Ikaraoha 2005).

Siklus Menstruasi

Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi

(hari ke-1). Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15% wanita yang

memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat

setelah menarke dan sesaat sebelum menopause. Jarak antar 2 siklus bisa berlangsung

selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus, hal ini adalah normal setelah

Page 20: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur. Ovulasi diperkirakan terjadi pada hari

ke-14 dan sel telur akan masuk ke tuba falopii. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan

masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin tetapi apabila tidak terjadi

pembuahan, maka endometrium akan meluruh dilepaskan dan terjadi perdarahan yang

disebut menstruasi. Siklus menstruasi bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang sampai 7

hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus

berikutnya. Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase:

Fase 1. Fase Folikuler:

Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi

pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi

pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH

sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-

masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya

hancur. Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap

penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan.

Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap

dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan

yang telah dilepaskan. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika

perdarahannya sangat hebat.

Fase 2. Fase Ovulasi:

Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur.

Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar

LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan

melepaskan sel telur yang disebut masa ovulasi, apabila tidak terjadi pembuahan

(konsepsi), maka sel telur yang berada pada saluran telur akan mati setelah 24 jam dan

corpus luteum berangsur-angsur akan mengisut dan berubah menjadi corpus albican.

Produksi hormon progesteron dan estrogen berangsur-angsur juga akan berkurang,

akibatnya selaput endometrium berangsur-angsur pula akan menipis dan akhirnya akan

mengelupas lalu terjadi menstruasi. Pada beberapa tahun sebelum mengalami menopause,

haid akan datang secara tidak teratur, makin lama maka akan makin jarang dan akhirnya

tidak mengalami haid sama sekali (Purwoastuti 2008; Sievert 2006).

Page 21: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Tabel 1 Efek usia terhadap jumlah follicel primordial Usia ( tahun )

Rata-rata jumlah sel primordial pada kedua ovarium

Rentang Jumlah

6 – 9 468.600 29.500 – 750.000 12 – 16 382.000 85.000 – 591.000 18 – 24 150.000 39.000 – 290.000 25 – 31 59.000 81.000 – 228.000 32 – 38 74.000 15.000 – 208.000 40-44 8.300 350 – 28.000 (Sumber: Purwoastuti 2008) Dari Tabel 1. tampak bahwa peningkatan usia selalu disertai dengan pengurangan jumlah

folikel primordial dan pada saat menarke, jumlah follicel tinggal separuhnya. Pada usia

40–50 tahun, rata-rata jumlah sel primordial menurun sampai 8.300 buah, hal ini

disebabkan selain adanya ovulasi yang terjadi setiap menjelang haid, juga karena proses

terhentinya pertumbuhan follicel primarius yang mulai tumbuh dalam beberapa hari.

Proses terjadi secara terus menerus selama kehidupan wanita, sehingga pada usia sekitar

50 tahun, indung telur tidak berfungsi dan sel telur habis (Purwoastuti 2008 ).

Fase 3. Fase Luteal:

Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah

melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum

yang menghasilkan sejumlah besar progesteron. Progesteron menyebabkan suhu tubuh

sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.

Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14

hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi

pembuahan.

Kulit follicel de graf (selnya sudah keluar) yang masih berada di ovarium dan

disebut sebagai corpus rubrum (badan merah), akan berubah menjadi corpus luteum

(badan kuning) yang akan menghasilkan hormon progesteron dan sedikit hormon

estrogen yang akan mempengaruhi sel-sel pada endometrium menjadi lebih besar,

berbelok-belok, dan mengelurkan banyak lendir. Estrogen berfungsi merangsang

perkembangan dan pemeliharaan sistem reproduksi betina dan ciri-ciri seksual sekunder.

Progesteron terlibat dalam pemeliharaan uterus, membantu pertumbuhan dan

perkembangan embrio (Sievert 2006).

Page 22: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Menopause

Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen selama 1 tahun

disebabkan oleh ovarium yang tidak berfungsi menghasilkan hormon estrogen.

Menopause terjadi kebanyakan pada wanita pada usia 50–51 tahun, dengan

klimaksterium dimulai beberapa tahun sebelumnya dan berlanjut selama beberapa tahun

sesudahnya. Menopause terjadi pula pada seorang wanita yang mengalami pengangkatan

rahim (uterus) yang disebut dengan hysterectomi, misalnya sebagai akibat adanya tumor

di uterus, dan mereka akan mengalami gejala menopause pada usia yang lebih cepat dari

seharusnya (Richard 1953).

Penurunan atau menghilangnya sekresi estrogen dan progesteron di ovarium

menyebabkan perubahan hormon-hormon endokrin yang terjadi selama masa

klimaksterium dan pascamenopause. Kadar Follicles Stimulating Hormone (FSH) dan

Luteinizing Hormone (LH) yang bersirkulasi (beredar melalui peredaran darah) mulai

meningkat beberapa tahun sebelum penghentian produksi estrogen sebenarnya oleh

ovarium. Pada wanita pascamenopause, kadar FSH dan LH meningkat di atas kadar yang

terdapat pada wanita pramenopause, dengan FSH yang biasanya lebih tinggi dari pada

LH. Hal inilah mungkin melambatnya FSH hilang atau bersih dari peredaran darah.

Peningkatan kadar gonadotropin pada wanita menopause disebabkan oleh tidak

terdapatnya umpan balik negatif hormon estrogen pada ovarium dan mungkin pula

adanya penghambatan pelepasan gonadotropik setelah berumur 60 tahun (Sievert 2006).

Pengukuran perubahan hormon estrogen, progesteron, FSH, LH, dan

gonadotropin pada wanita menopause dapat menegaskan bahwa masa klimaksterium

telah dimulai. Perkiraan kadar estrogen dalam darah sedikit, artinya kadar estrogen

berkurang untuk merangsang hormon perangsang folikel. Apabila ovarium tidak

memberikan respon lagi terhadap pituitari, maka hipotalamus pertama-tama akan

bereaksi dengan meningkatkan jumlah FSH untuk merangsang ovarium yang gagal

menghasilkan estrogen. Peningkatan FSH dalam darah dapat mengindikasikan adanya

kegagalan ovarium yang tidak dapat menghasilkan estrogen (Sievert 2006; Purwoastuti

2008).

Ovarium yang mengalami kegagalan, akan menimbulkan keseimbangan antara

hormon estrogen dan progesteron hilang, dengan menurunnya produksi hormon ini

Page 23: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

menimbulkan pengaruh terhadap sindrom prahaid dan haid itu sendiri. Endometrium

tidak akan bertambah tebal jika hanya terdapat sedikit estrogen untuk membuatnya

tumbuh pertama kali, atau bahkan bisa tumbuh lebih tebal atau tumbuh berlebihan apabila

estrogen tidak teratur dan kurang terorganisasi. Jika estrogen yang dihasilkan dalam dua

minggu pertama setelah haid dan tidak diikuti oleh sejumlah progesteron yang cukup

untuk mengatur endometrium, maka endometrium tidak tumbuh cukup tebal, sehingga

haid yang terjadi pendek atau bahkan tidak berlangsung sama sekali. Namun demikian

apabila endometrium tebal, haid biasanya banyak dan lama, sering kali tidak teratur dan

kadang–kadang terjadi perdarahan pada waktu yang tidak semestinya (di luar siklus haid)

karena lepasnya sel-sel endometrium yang dikeluarkan tubuh (Purwoastuti 2008).

Banyak wanita merasa cemas dengan datangnya saat menopause ini, karena

dengan menopause seorang wanita merasa berkurang dalam produktivitasnya dan

aktivitas sehari-hari terganggu dikarenakan adanya gejala-gejala penyakit yang menyertai

menopause (Bosson 2004). Wanita menopause mengalami gangguan seperti fungsi

ovarium sehingga produksi estrogen menurun dan gejala klimaksterium. Akibat dari

menurunnya estrogen akan menimbulkan keluhan baik secara fisik ataupun psikologis

pada wanita menopause (Purwoastuti 2008).

Keluhan-keluhan yang menyertai menopause secara fisik misalnya: kekeringan

pada vagina, kalau bersetubuh merasa sakit (dispareunia), peradangan vagina, kilat-kilat

panas pada kulit (hot flashes) (Nelson 2005), kulit cepat berkeriput, mempercepat

kerontokan pada rambut, gigi mudah copot, osteoporosis (Junaidi 2007), penyakit

jantung, stroke (Bjarne et al. 2004) dan darah tinggi (Stefano 1996). Sedangkan gejala-

gejala secara psikologis yang menyertai memasuki menopause misalnya libido sexual

menurun, suka gelisah dan cemas yang tidak beralasan, cepat emosi, mudah tersinggung,

suka marah-marah, stress, merasa tertekan, kesepian, depresi, dan pikiran sering tegang

(Khanna 1996).

METODE PENELITIAN

Page 24: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Waktu dan Tempat

Lokasi penelitian meliputi 31 kecamatan di Kabupaten Bandung Propinsi Jawa

Barat (Tabel 2 dan Gambar 2). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2008

sampai bulan Maret 2009. Kabupaten Bandung berpenduduk sebesar 3.127.008

jiwa dengan wilayah seluas 1.767.93 km persegi (BPS 2008).

Gambar 1 Peta Kabupaten Bandung di Jawa Barat

Gambar 2 Peta wilayah Kecamatan Kabupaten Bandung

Tabel 2 Wilayah kecamatan dengan jumlah subyek penelitian.

U

S

T B

Page 25: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

__________________________________________________________________ No Kecamatan Jumlah Subyek (n) No Kecamatan Jumlah Subyek (n) __________________________________________________________________ 1 Rancabali 36 17 Kertasari 34 2 Ciwidey 34 18 Ibun 33 3 Pasirjambu 34 19 Pacet 34 4 Soreang 34 20 Arjasari 34 5 Cangkuang 33 21 Ciparay 35 6 Katapang 39 22 Majalaya 34 7 Margahayu 34 23 Paseh 35 8 Margaasih 34 24 Cicalengka 34 9 Dayeuhkolot 36 25 Solokan Jeruk 34 10 Bojongsoang 36 26 Rancaekek 35 11 Pameungpeuk 34 27 Cileunyi 35 12 Kutawaringin 32 28 Cilengkrang 33 13 Baleendah 34 29 Cimenyan 35 14 Banjaran 35 30 Cikancung 35 15 Cimaung 34 31 Nagreg 36 16 Pangalengan 35 __________________________________________________________________ Jumlah total subyek: 1.070 orang Jumlah kecamatan: 31 __________________________________________________________________

Metode

Penentuan Jangka Reproduksi

Jangka reproduksi merupakan rentang waktu yang dimiliki wanita untuk

melakukan reproduksi. Masa reproduktif adalah masa seorang wanita memiliki sel telur

dalam ovariumnya dan usia dimana seorang wanita masih bisa hamil (Beall 1982; Sievert

2006). Penentuan jangka reproduksi diperoleh dari menopause dan menarke, karena itu

pengambilan data menopause dan menarke dilakukan secara longitudinal. Metoda

longitudinal adalah metoda yang digunakan untuk mendapatkan data dari orang yang

sama dalam dua waktu yang berbeda, yaitu usia saat menopause dan usia saat menarke.

Untuk menentukan status menopause penulis menanyakan subyek kapan terakhir

menstruasi. Jarak terakhir menstruasi dihitung dari tanggal tercatat saat pengambilan data

dikurangi dengan tanggal terakhir menstruasi. Apabila jarak terakhir menstruasi lebih dari

1 tahun berarti subyek yang bersangkutan sudah mengalami menopause (Reis et al.1997;

Ellen et al. 2001). Setelah itu, untuk orang yang sama penentuan usia menarke diperoleh

dari ingatan subyek yang bersangkutan (Beall 1982; Ulinnuha 2008).

Page 26: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Peneliti mendapatkan sampel dengan cara mengunjungi rumah-rumah penduduk

yang tersebar di kecamatan Kabupaten Bandung. Subyek penelitian berjumlah 1.070

orang dengan rincian seperti pada Tabel 2. Sekarang ini wanita di Kabupaten Bandung

banyak yang mengunakan kontrasepsi. Alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) yang

mengandung estrogen dan progesteron secara langsung akan mempengaruhi siklus

menstruasi sehingga hormon sintetis ini akan mempengaruhi daur alamiah (Hartanto

2004). Peneliti menggunakan sampel wanita sebanyak 668 orang yang tidak

menggunakan KB, dengan harapan memiliki daur menstruasi alamiah supaya berakhir

pada usia menopause yang alamiah juga. Usia subyek dicatat sebagai usia ketika

pengambilan sampel dan dimasukkan ke dalam kelas usia berdasarkan ulang tahun

terdekatnya.

Analisis Data

Dalam setiap kelas umur penulis menghitung berapa persen subyek yang sudah

mengalami menopause. Persentase-persentase ini diplotkan sepanjang kelas usia yang

ada. Titik-titik ini mengikuti sebaran probit. Kurva yang cocok bagi titik-titik observasi

ini dihitung dengan menggunakan Probit-GLM (Venables & Ripley 1999). Garis

horizontal yang ditarik dari persentase 50% memotong kurva di suatu titik. Usia titik ini

adalah perkiraan median usia menopause. Dari wanita yang sudah mengalami menopause

ini, penulis mencari usia menarkenya. Jumlah wanita yang sudah menopause adalah 382

orang. Median usia menarke dihitung dengan Probit-GLM seperti pada menopause.

Rentangnya umur dari menarke sampai menopause merupakan jangka reproduksi.

Tempat pengolahan data dilakukan di bagian Biosistematika dan Ekologi Hewan,

Departemen Biologi FMIPA IPB.

HASIL

Page 27: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Rata-rata usia menopause adalah 49.53 tahun dan usia menarke 13.98 tahun

sehingga jangka reproduksi adalah sepanjang 35.55 tahun (Gambar 3).

Jangka Reproduksi Wanita Non-KB Di Kabupaten Bandung

Umur (Tahun)

Per

sent

ase

10 20 30 40 50 60

0%

50%

100%

49.5313.98

Gambar 3 Jangka reproduksi wanita menopause non KB di Kabupaten

Bandung.

Apabila kita hubungkan usia menopause dengan usia menarkenya tidak

berkorelasi, sebab dua orang wanita yang menarkenya ketika berusia 12 tahun dapat

bermenopause pada usia 43 tahun dan yang seorang lagi 50 tahun (Gambar 4).

Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Gambar 3, rata-rata usia menopause

wanita di Kabupaten Bandung pada tahun 2008 adalah 49.53 tahun, dengan panjang

jangka reproduksi wanita tersebut sepanjang 35.55 tahun, sedangkan usia menarkenya

13.98 tahun yang jatuh pada tahun 1973. Untuk membandingkan usia menarke di tahun

1973 dengan menarke tahun 2008 penulis mengambil sampel wanita muda sebanyak 160

orang dan mendapatkan usia menarkenya 12.71 tahun.

Page 28: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

10 12 14 16 18

4045

50

s$UMURMNCH

s$U

MU

RM

EN

OP

Gambar 4 Plot usia menarke dihubungkan dengan usia menopause untuk wanita dewasa

di Kabupaten Bandung

Selain dari 382 orang wanita menopause tanpa KB hormon, penulis juga

mendapatkan 14 orang wanita menopause ber-KB yang memakai IUD 7 orang

bermenopause pada usia 42.53 - 54.12 tahun, suntik 2 orang pada usia 39.23 - 50.28

tahun dan yang memakai kontrasepsi steril 5 orang telah bermenopause pada usia 47.56 -

51.57 tahun.

Page 29: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

PEMBAHASAN

Jangka reproduksi diperoleh dari hasil pengolahan data untuk wanita menopause

di Kabupaten Bandung sepanjang 35.55 tahun. Rata-rata usia wanita ketika mengalami

menopause alami pada tahun 2008 adalah 49.53 tahun dan 35.55 tahun yang lalu (yakni

tahun 1973) mereka mengalami menarke pada usia 13.98 tahun. Rata-rata menarke

wanita muda tahun 2008 adalah 12.71 tahun.

Penelitian usia menarke wanita yang dilakukan Suhartini (2007) di daerah Bogor

dan Ulinnuha (2008) di daerah pedesaan Pekalongan masing-masing mendapatkan rata-

rata usia menarke 12.40 tahun dan 13.31 tahun (Tabel 3). Publikasi hasil penelitian yang

dilakukan oleh Beall (1982) menunjukkan usia menarke pada wanita daerah Pegunungan

Himalaya di ketinggian 3250-3560 meter dari permukaan laut dengan jumlah subyek

1260 orang mendapatkan rata-rata usia menarke 16.20 tahun dan usia menopausenya

46.80 tahun. Usia menarke untuk wanita yang tinggal di daerah pinggiran atau pedesaan

(rural) lebih lambat dibandingkan dengan wanita di daerah urban. Hal ini diduga terjadi

karena perbedaan sosial ekonomi (Ikaraoha 2005; Mokha 2006). Sebagai gambaran

bagaimana hasil riset kali ini bila dibandingkan dengan penelitian lain yang dilakukan

baik di dalam negeri maupun di luar negeri dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Rata-rata usia menarke di Indonesia

Nama kota Usia menarke

Sumber

Bogor (perkotaan) Pekalongan (pedesaan)

12.40 13.31

Suhartini 2007 Ulinnuha 2008

Kabupaten Bandung (perkotaan) Tahun 1973

Tahun 2008

13.98 12.71

Sukmaningrasa 2008 Sukmaningrasa 2008

Usia rata-rata menopause dan menarke Indonesia memiliki sedikit persamaan

dengan negara Taiwan (Tabel 4) yaitu untuk rata-rata usia menarkenya 13.60 tahun dan

usia menopausenya 49.50 tahun.

Page 30: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Tabel 4 Rata-rata usia menarke dan menopause dari beberapa negara ____________________________________________________________________________________ Negara Usia Menarke Usia Menopause Referensi ______________________________________________________________________ Australia 13.00 50.40 Thomas et al. (2001) Chile 13.00 50.00 Thomas et al. (2001) China 12.38 49.00 Thomas et al. (2001) Czechoslovkia 14.60 51.20 Thomas et al. (2001) France 13.05 52.00 Thomas et al. (2001) Furu 13.09 50.90 Thomas et al. (2001) Ghana 13.98 48.05 Thomas et al. (2001) Philippines 13.60 48.00 Thomas et al. (2001) Switzerland 13.00 50.00 Thomas et al. (2001) Taiwan 13.60 49.50 Thomas et al. (2001) USA 12.80 51.30 Thomas et al. (2001) Himalaya 16.20 46.80 Beall (1982) Indonesia 13.98 (1973) 49.53 (2008) Sukmaningrasa (2008) (Kab. Bandung) _________________________________________________________________________ Usia menarke seorang wanita tidak berkorelasi dengan usia menopausenya

sehingga kita tidak dapat menentukan usia menopause berdasarkan usia menarke.

Kecepatan dan keterlambatan usia menopause banyak faktor yang mempengaruhi

misalnya asupan gizi, gaya hidup, kesehatan, status ekonomi dan sosial (Malina 2004).

Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini

untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif memerlukan tingkat

kesehatan yang tinggi sehingga dalam usia ini wanita dapat mendidik anaknya secara

maksimal. Sementara itu, selama periode tahun 2003 – 2008 angka harapan hidup di

Kabupaten Bandung cenderung mengalami peningkatan dari 65.40 tahun pada tahun

2003 menjadi 68.42 tahun pada tahun 2008. Hal ini menyebabkan masa pasca-reproduksi

semakin panjang. Estimasi sisa waktu hidup untuk wanita menopause 18.89 tahun.

Wanita menopause secara fertilitas sudah tidak produktif lagi untuk melahirkan anak,

namun secara ekonomi masih produktif asalkan ditunjang oleh tingkat kesehatan yang

tinggi. Wanita pada usia 50 tahun dapat beraktivitas menyalurkan bakat kemampuan

diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Mereka juga membantu ibu

muda (mungkin sekali anak perempuannya sendiri) untuk mempersiapkan kelahiran dan

mengawasi cucunya. Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Bandung harus lebih

memperhatikan kesehatan wanita yang sudah menopause supaya secara ekonomi masih

produktif.

Page 31: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Subyek wanita yang menggunakan KB hormonal memiliki 14 orang, karena

jumlah data sedikit sehingga penulis tidak dapat menghitung rata-rata usia

menopausenya. Mereka memiliki menopause pada usia 39.23 – 54.12 tahun.

Page 32: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Jangka reproduksi diperoleh dari hasil pengolahan data untuk wanita menopause

di Kabupaten Bandung sepanjang 35.55 tahun. Rata-rata usia wanita ketika mengalami

menopause alami pada tahun 2008 adalah 49.53 tahun dan 35.55 tahun yang lalu (yakni

tahun 1973) mereka mengalami menarke pada usia 13.98 tahun. Rata-rata menarke

wanita muda pada saat ini (tahun 2008) adalah 12.71 tahun lebih cepat daripada 35.55

tahun yang lalu. Tidak ada korelasi usia menarke dengan usia menopause yang akan

didapatkannya, karena usia menarke yang cepat belum tentu mendapatkan usia

menopause cepat, begitu pula menarke lambat belum tentu mendapatkan menopausenya

lambat.

Saran

Penulis menyarankan untuk menghitung rata-rata usia ketika pertama kali

menikah, ketika hamil pertama, ketika memiliki putra sulung dan ketika memiliki putra

bungsu.

Page 33: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

DAFTAR PUSTAKA

Beall CM. 1982. Age menopausee and menarche in a high altitude Himalaya population.

J CNAS 9:49-54. Bjarne KJ, Ivan H, Gunnar K. 2004. Age at natural menopausee and stroke mortality:

cohort study with 3561 stroke deaths during 37 year follow-up. J AHA 5:1548-1551. Bogin B. 1999. Pattern of Human Growht. Ed ke-2. Cambridge: Canbridge Univ Pr. Bosson R. 2004. Summary of the recommendations on sexual dysfuctions women. J Sex

Med 1:24-34. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2008 a. Data Sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten

Bandung Tahun 2008 (Publikasi Hasil Suseda). Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung dengan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Bandung. Bandung.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008 b. Indeks Pebangunan Manusia Kabupaten Bandung

Tahun 2008. Badan Pusat Statistik dengan Badan Perencanaan Pebangunan Daerah Kabupaten Bandung. Bandung.

Ellen BG, Bromberger J, Crawford, Samuel S. 2001. Factors associated with age natural

menopausee in a multiethnic sample of midlife women. J Epidemiol 153:865 -874.

Hartanto. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. Ikaraoha CI. 2005. Menarchial ge of secondary girls in urban and rural areas of rivers

state, Nigeria. J Health Allied Scs 4:1-4. Junaidi. 2007. Osteoporosis. PT Bhuana Populer Kelompok Gramedia: Jakarta. Khanna J.1996. Research on the menopause. Progres 40:1-8. Malina R. 2004. Growth, Maturation and Physical Activity. America: Hum Kint. Mokha R. 2006. Age at menarche in urban-rural punjabi jat sikh girls. J Anthr 8:207-20. Nelson H D. 2005. Management of of menopausee-related symptoms. J AHRQ 5:169-

179. Reis N, Turkan, Senol D. 1997. The natural menopausee age of women in erzurum

factors influencing the age at menopausee. J Medical Sci 28:415-418. Purwoastuti E. 2008. Menopausee. Jakarta: Kanisius.

Page 34: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Richard. 1953. Operative Gynecology. Phyladelphia-Montreal: JB Lippinc. Sievert. 2006. Menopausee A Biocultural Perspective. London: Rutgers Univ Pr. Stefano T.1996. Menopausee is associated with endothelial dysfunction in women.

Hypertension 28:576-582. Suhartini R. 2007.Tahap-tahap Kematangan Seksual Perempuan di Wilayah Bogor

[Skripsi] Bogor: Institut Pertanian Bogor. Thomas, Teriokhin, Renaud, Meeus, Guegan. 2000. Human longevity at the cost

reproductive success: evidence from global data . J Evol Biol 13:409-414. Ulinnuha DF. 2008. Tahap-Tahap Kematangan Seksual Perempuan Pedesaan Kabupaten

Pekalongan [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Venables WN, Ripley BD. 1999. Modern Applied Statistic with S-Plus. New York:

Springer.

Page 35: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

LAMPIRAN

Page 36: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Lampiran 1 Kuesioner data pribadi probandus

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

DEPARTEMEN BIOLOGI Gedung Fapet Lt. 2 Wing 5 Jl. Agatis Bogor, 16680 Telp/fax. (0251) 622833

PENELITIAN JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KAB. BANDUNG

DATA PRIBADI

Tgl:………… FNUM:...........

Nama Lengkap...................................................................................................................................................... Tempat dan Tanggal Lahir:................................................................................................................................ Golongan darah:.................................................................................................................................................. Alamat Lengkap:.................................................................................................................................................. Kelurahan / desa :................................................................................................................................................ Kecamatan:........................................................................................................................................................... Kabupaten:........................................................................................................................................................... Telepon Rumah / Hp:........................................................................................................................................... Anak ke :................ dari:. ................. bersaudara L:.......... P:............ Pemberian ASI sampai usi:................................................................................................................................. Penyakit yang diderita (jika ada):………………………………………………………………...................... Apakah anda mengalami menstruasi:................................................................................................................ Usia berapakan anda pertama kali mmengalami menstruasi (menarche):.................................................. Apaka anda masih mengalami menstruasi:...................................................................................................... Kapan anda terakhir mengalami menstruasi:................................................................................................. Berapa harikah anda mengalami menstruasi :................................................................................................ Bagaimana siklus menstruasi anda : teratur / tidak teratur ( pilih salah satu ) Status : kawin / tidak kawin ( cor et yang tidak perlu ) Suku daerah: Sunda, Jawa, ............................................................................................................................. Umur berapakah anda menikah :.............................tahun Apakah anda masih bersuami: ya / tidak ( janda) ( pilih salah satu ) Berapa kali anda menikah :......................kali Frekuensi hubungan bersanggama (coitus) rata-rata perminggu :……. kali Jumlah anak :………… P:…… L:……… Alat kontrasepsi yang digunakan: Pil KB / Suntik KB / IUD / Kondom / Streril ( tubectomi ) /............... Pekerjaan :………………………………………………………………………………………….................. Pendidikan Terakhir :………………………………………………………………………………................. Aktivitas berolah raga : Sering / Jarang, Jenis olah raga : Volly ball, Bulutangkis, Senam, ..................... Pengeluaran keluarga per bulan untuk makan (pilih salah satu):

a. x < Rp. 500.000 b. Rp. 500.001 < n > Rp. 750.000 c. Rp. 750.001 < n > 1.000.000 d. Rp. !.000.001 < n > Rp. 1.500.000 e. n > 1.500.001

keterangan : n = jumlah pengeluaran keluarga untuk makan

Pesetujuan dijadikan sampel dalam penelitian untuk diambil data Dengan ini saya besedia dan mengijinkan untuk dijadikan sampel dalam penelitian hubungan menopause dengan menarche pada wanita , Semoga data yang diberikan dipergunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

………,………….2008 Memo:

yang memeberikan persetujuan (..........................................)

Page 37: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN BIOLOGI

Gedung Fapet Lt. 2 Wing 5 Jl. Agatis Bogor, 16680 Telp/fax. (0251) 622833

PENELIT JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KAB. BANDUNG DATA ORANG TUA / WALI

Nama ayah : Tempat dan tanggal lahir ayah / usia ayah: Golongan darah ayah: Suku ayah : Pekejaan ayah : Pendidikan tertinggi ayah : Penyakit yang diderita ayah (jika ada) : Suku kakek dan nenek dari pihak ayahnya ayah: Tempat lahir orang tua ayahnya ayah: Suku kakek dan nenek dari pihak ayahnya ayah: Tempat lahir orang tua ibunya ayah : Nama ibu Golongan darah ibu: Tempat dan tanggal lahir ibu / usia ibu : Suku ibu : Pekerjaan ibu : Pendidikan tertinggi ibu : Penyakit yang diderita ibu (jika ada) : Suku kakek dan nenek dari pihak ayahnya ibu : Tempat lahir orang tua ibunya ibu : Suku kakek dan nenek dari pihak ibunya ibu : Tempat lahir orang tua ibunya ibu :

FORMULIR DATA PENGUKURAN

Pengukur: Fnum: Pencatat : ID num : Tanggal : Waktu:

No Parameter Kode Hasil Pengukuran 1. Berat badan BB 2. Tinggi badan TB 3. Lingkar pinggang LP

4. Lingkar panggul LPg 5. Lingkar lengan atas LLA 6. Lingkar dada LDd Memo :

Page 38: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

KUISIONER PENELITIAN USIA MENARKE WANITA MUDA MASA KINI

DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG

DATA PRIBADI Nama : Tempat & Tanggal Lahir : Anak ke- : dari bersaudara Alamat Lengkap : Kelurahan : Kecamatan : Telepon : Pemberian asi sampai usia : bulan Penyakit (jika ada) : Frekuensi makan per hari : kali Pada usia berapakah anda pertama kali mengalami menstruasi : tahun Berat Badan : Kg Tinggi Badan : cm

DATA ORANG TUA/ WALI MURID

Nama ayah : Tempat & Tanggal lahir ayah/umur ayah : Suku ayah : Pekerjaan ayah : Pendidikan tertinggi ayah : Penyakit ayah (jika ada) : Tinggi badan ayah : Berat badan ayah : Suku kakek dari pihak ayah : Tempat lahir/asal kakek dari pihak ayah : Suku nenek dari pihak ayah : Tempat lahir/asal nenek dari pihak ayah : Nama ibu : Tempat & Tanggal lahir ibu/umur ibu : Suku ibu : Pekerjaan ibu : Pendidikan tertinggi ibu : Penyakit ibu (jika ada) : Tinggi badan ibu : Berat badan ibu : Suku kakek dari pihak ibu : Tempat lahir/asal kakek dari pihak ibu : Suku nenek dari pihak ibu : Tempat lahir/asal nenek dari pihak ibu : Persetujuan Orang tua Memo: (....................................)

Page 39: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Lampiran 2. Format database menopause dan menarke subyek penelitian. Database Menopause

Page 40: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Database Menarke

Page 41: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Lampiran 3 Surat Perijinan di Pemerintah Daerah kabupaten Bandung Surat perijinan dari Pemerintah Kabupaten Bandung

Page 42: JANGKA REPRODUKSI WANITA DI KABUPATEN BANDUNG … · Pemerintah Kabupaten Bandung harus memperhatikan jangka reproduksi ini untuk meningkatkan kualitas hidup. Wanita dalam usia reproduktif

Lampiran 4 Surat perijinan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung