Upload
cahyo-hidayah
View
65
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
it's about school task
Citation preview
TUGAS BIMBINGAN SKRIPSI
1. Tunjukkan gambar dan jelaskan mengenai metode lingkaran?
Jawaban :
Metode Lingkaran
Metode ini menggunakan selisih waktu tiba gelombang P dan gelombang S yang
terekam pada masing-masing stasiun gempa. Metode ini merupakan metode yang
paling sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
Penentuan Hiposenter
Metode Lokus (DL)
Data-data yang diperlukan:
VP : Kecepatan rambat gelombang P
VS : Kecepatan rambat gelombang S
tP : Waktu tiba gelombang P
tS : Waktu tiba gelombang S
D=V P . tP→ tP=D
V P
D=V S .t S → t S=DV S
Karena tS > tP, maka:
t S−tP=D(V P−V S)
V P V S
DL=D=V P V S
( V P−V S ) (t S−tP )=K (t S−tP)
K adalah konstanta Omori. Penentuan Konstanta Omori:
a i ,1 K2+ai ,2 X+ai , 3Y =Ri
Dimana:
SP=t S−tP
a i ,1=SPi2−(SPi+1)
2
a i ,2=2( X i−X i+1)
a l ,3=( X i2+Y i
2 )−(X i+12+Y i+1
2)
(X,Y) = koordinat focus gempa
1
(Xi,Yi) = koordinat stasiun ke-i
K = konstanta Omori
Metode Wadati (DW)
Data yang diperlukan adalah tP, tS – tP. Diagram didapatkan dengan mengeplotkan
K(tS – tP) sebagai absis dan tP sebagai ordinat. Data dari n stasiun akan memberikan
garis optimasi l yang dicari dengan metode least square.
tP=1
V P
K (t S−tP )+t 0
atau
t 0=tP−(t S−tP ) l
(V P/V S )−l
Perpotongan antara garis l dengan sumbu ordinat akan memberikan origin time (t0).
Origin time adalah waktu terjadinya gempa di focus. Slope garis tersebut adalah
1/VP. Sehingga DW dapat dicari dengan rumus:
DW=(tP−t 0 ) V P
Penentuan Episenter
Metode Lingkaran (kasus dua stasiun)
Metode Lingkaran (kasus tiga stasiun)
2
Penentuan Kedalaman
Metoda Ques Vain
h2=D2−Δ2
Substitusikan persamaan diperoleh:
h=[(V S ( t S−tP )1 ( V S/V P )
−Δ2)]12
atau dengan memakai hubungan:
Δ=D cos α
cos α= ΔD
tan α= hD
h=Δ tan α
α adalah arah sudut datang gempa.
Dengan mengetahui selisih waktu tiba gelombang P dan gelombang S yang
terekam pada masing-masing stasiun gempa (Arrival time) maka kita dapat
menentukan Hiposenter dan Episenter gempa dengan metode lingkaran. Metode
lingkaran digunakan untk menentukan titik episenter dan hiposenter dalam
penggambaran 2D. Metoda lingkaran tiga stasiun lebih akurat menentukan titik
hiposenter dan episenter, dan apabila semakin banyak stasiun yang mencatat maka
semakin baik ke akuratan dari sebuah titik episenter dan hiposenter yang dicari.
Pustaka :
3
Buku Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Seismologi TG3120 Semester I 2009/2010,
oleh tim asisten Seismologi, Laboratorium Seimologi, Program Studi Teknik
Geofisika, Institut Teknologi Bandung.
2. Bagaimana cara membedakan gempa vulkanik dan tektonik yang terjadi diwaktu
yang bersamaan?
Jawaban :
Langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
Analisa penyebab timbulnya gempa.
Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunungapi.
Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat
tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan
getaran tanah. Gempabumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik
dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas),
sehingga dapat dipakai sebagai tanda-tanda awal peningkatan keaktifan
gunungapi. Sedangkan, gempa tektonik umumnya terjadi karena patahan
atau pergerakan lempeng tektonik.
Analisa karakteristik gelombang gempa / sinyal gempa yang terekam oleh
seismograph.
Pada gempa tektonik terdapat fase gelombang P dan S, sedangkan pada
gempa vulkanik tidak. Selain itu, gelombang gempa vulkanik umumnya
hanya terekam oleh satu atau beberapa stasiun seismograph yang berada di
sekitar lokasi kejadian gempa. Pada seismograph yang lokasi stasiunnya
jauh dari sumber gempa vulkanik, gempa tersebut tidak terekam. Hal ini
tidak berlaku bagi gempa tektonik. Pada gempa tektonik semua stasiun
gempa akan dapat merekam kejadian gempa tersebut meskipun lokasi dan
jarak stasiun seismographnya sangat jauh.
Jawaban dikutip dari Suwarto S.si. (pembimbing lapangan) Stasiun geofisika
BMKG Yogyakarta.
3. Manakah yang lebih besar energinya dan lebih menyebabkan kerusakan?
Gelombang P atau S? Jelaskan!
4
Jawaban :
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, terlebih dahulu akan dijelaskan mengena
gelombang dan jenis-jenis gelombang.
Gelombang Seismik
Gelombang seismik merupakan gelombang yang menjalar di dalam bumi
disebabkan adanya deformasi struktur di bawah bumi akibat adanya tekanan
ataupun tarikan karena sifat keelastistasan kerak bumi. Gelombang ini membawa
energi kemudian menjalar ke segala arah di seluruh bagian bumi dan mampu
dicatat oleh seismograf.
Gelombang seismik dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu gelombang pusat (body
wave) dan gelombang permukaan (surface wave). Gelombang pusat menjalar di
dalam bumi sedangkan gelombang permukaan menjalar di permukaan bumi.
Gelombang badan ada 2 yaitu terdiri dari gelombang P (Pressure wave),
gelombang S (Shear wave), dan untuk gelombang permukaan juga terdiri atas 2
gelombang yaitu terdiri dari gelombang Love dan gelombang Rayleigh. Kedua jenis
gelombang seismik ini memiliki masing-masing 2 (dua) macam jenis gelombang,
dan dijelaskan sebagai berikut:
Gelombang Primer (P)
Gelombang P atau biasa disebut gelombang tekanan, dapat merambat di media
padat dan cair. Semakin keras media padat yang dilewati, maka semakin cepat pula
rambatannya. Perambatan gelombang P adalah getaran partikel batuan yang
merambat dengan cara pemampatan dan peregangan media yang dilewati, searah
dengan perambatan gelombang. Cepat rambat gelombang jenis ini paling cepat
diantara jenis gelombang lainnya (Triyoso, 1991).
Gelombang primer merupakan gelombang pusat yang memiliki kecepatan paling
tinggi dari pada gelombang S. Gelombang ini merupakan gelombang longitudinal
partikel yang merambat bolak balik dengan arah rambatnya. Gelombang ini terjadi
karena adanya tekanan. Karena memiliki kecepatan tinggi gelombang ini memiliki
waktu tiba terlebih dahulu dari pada gelombang S. Kecepatan gelombang P (VP)
adalah ±5 – 7 km/s di kerak bumi, > 8 km/s di dalam mantel dan inti bumi, ±1,5
km/s di dalam air, dan ± 0,3 km/s di udara. Di udara gelombang P merupakan
gelombang bunyi. Ilustrasi gelombang P dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
5
Ilustrasi gerak gelombang primer (P) (Elnashai dan Sarno, 2008)
Gelombang Sekunder (S)
Gelombang S atau biasa disebut gelombang geser, adalah getaran partikel batuan
yang merambat dengan cara menembus batuan seperti lecutan cemeti yang tegak
lurus dengan arah perambatan gelombang (Triyoso, 1991).
Gelombang sekunder adalah salah satu gelombang pusat yang memiliki gerak
partikel tegak lurus terhadap arah rambatnya serta waktu tibanya setelah
gelombang P. Gelombang ini tidak dapat merambat pada fluida, sehingga pada inti
bumi bagian luar tidak dapat terdeteksi sedangkan pada inti bumi bagian dalam
mampu dilewati. Kecepatan gelombang S (VS) adalah ± 3 – 4 km/s di kerak bumi,
> 4,5 km/s di dalam mantel bumi, dan 2,5 – 3,0 km/s di dalam inti bumi.
Ilustrasi gerak gelombang sekunder (S) (Elnashai dan Sarno, 2008)
Gelombang Love
Gelombang ini merupakan gelombang permukaan. Arah rambatnya partikelnya
bergetar melintang terhadap arah penjalarannya. Gelombang Love merupakan
gelombang transversal, kecepatan gelombang ini di permukaan bumi (VL) adalah ±
2,0 – 4,4 km/s.
6
Ilustrasi gerak gelombang love (Elnashai dan Sarno, 2008)
Gelombang Rayleigh (Ground Roll)
Gelombang Rayleigh merupakan jenis gelombang permukaan yang lain, memiliki
kecepatan (VR) adalah ± 2,0 – 4,2 km/s di dalam bumi. Arah rambatnya bergerak
tegak lurus terhadap arah rambat dan searah bidang datar.
Ilustrasi gerak gelombang Rayleigh (Elnashai dan Sarno, 2008).
Keempat jenis gelombang tersebut menyatu menjadi satu kesatuan goncangan
gempabumi yang dapat dirasakan oleh manusia. Mula-mula terasa suatu goncangan
yang menyebabkan hilangnya keseimbangan dalam beberapa detik. Kemudian
dirasakan bumi bergetar dalam beberapa detik. Lalu goncangan yang lebih kuat
mulai muncul setelah beberapa detik kemudian disertai gerakan berputar dan
bergoyang seperti sedang dalam perahu. Goyangan ini akan berhenti saat
gempabumi berhenti (Triyoso, 1991).
Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwa gelombang gempa yang paling besar
energinya adalah gelombang P. Namun, energi dari gelombang P ini akan diserap
oleh medium yang dilewatinya sehingga gelombang P ini tidak begitu
menimbulkan kerusakan. Lalu, gelombang apakah yang menimbulakn kerusakan
infrastruktur? Gelombang tersebut adalah gelombang permukaan, baik gelombang
Love maupun Rayleigh. Gelombang permukaan ini akan mengguncang permukaan
bumi sehingga permukaan bumi yang terdapat banyak infrastruktur akan lebih
mudah dirusak oleh gelombang ini.
7
Pustaka :
Triyoso, W., 1991, Konsep-Konsep Dasar Seismologi, Bandung: ITB.
Elnashai, S.A. dan Sarno, D.L, 2008, Fundamental of Earthquake Engineering,
Wiley, Hongkong.
4. Tunjukkan bukti bahwa lempeng-lempeng tektonik di indonesia mengalami
pergeseran tiap tahunnya? (beserta referensinya)!
Jawaban :
Fisiografi dan konfigurasi tektonik Kepulauan Indonesia masa kini yang komplek
merupakan hasil interaksi sejak Neogen tiga lempeng litosfer utama: Lempeng
Laut Filipina (Philippine Sea plate) yang bergerak (10 cm/th) kearah NNW,
Lempeng Indo-Australia (Indo-Australian plate) yang bergerak (8 cm/th) ke arah
NNE, dan Lempeng Eurasia (Eurasian plate) yang stasioner, bergerak jauh lebih
lambat ke arah SE (4 cm/th) (Gambar 1). Berdasarkan karakteristik geologi dan
geofisika, menurut Simandjuntak & Barber (1996) Kepulauan Indonesia terbagi
menjadi 5 wilayah: (1) Wilayah tenggara Lempeng Eurasia yang membentuk
wilayah craton kontinental Daratan Sunda (Sundaland) yang meliputi Sumatra,
Jawa Barat, dan Kalimantan Barat; (2) Wilayah lempeng samudera Laut Filipina di
timurlaut; (3) Wilayah craton benua Australia, ke utara meliputi Irian Jaya dan
Paparan Arafura dan Sahul; (4) Wilayah Lempeng Samudera Hindia; dan (5)
Wilayah zona transisi yang menandai zona interaksi lempeng masa kini dengan
seismisitas yang aktif dan volkanisme mulai dari bagian barat Sumatra, Jawa,
Kepulauan Nusa Tenggara dan Banda, Utara Irian melalui Sulawesi dan Maluku,
ke arah utara ke Kepulauan Filipina. Di zona ini subduksi lempeng tetap aktif serta
dicirikan oleh lempeng-lempeng mikrokontinen yang membentuk zona-zona
tumbukan.
8