Upload
uthari-anggia
View
36
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
UTS Stratigrafi
Citation preview
1. Konsep Stratifgrafi meliputi :
a) Superposisi : material sedimen diendapkan mengikuti gravitasi
dan kedudukannya horizontal terhadap muka bumi, dan akan
membentuk geometri pinch out pada akhir cekungan. Yang paling
tua akan diendapkan pertama kali dan kedudukannya adalah
paling bawah.
b) Horizontal Continuity: Jika lapisan terendapkan secara horizintal
dan kemudian terdeformasi menjadi beragam posisi.”Lapisan baik
yang berposisi tegak lurus maupun miring terhadap horizon, pada
awalnya paralel terhadap horizon“. Steno, 1669
c) Lateral Continuity
Dimana suatu lapisan dapat diasumsikan terendapkan secara
lateral dan berkelanjutan jauh sebelum akhirnya terbentuk
sekarang. “Material yang membentuk suatu perlapisan terbentuk
secara menerus pada permukaan bumi walaupun beberapa
material yang padat langsung berhenti pada saat mengalami
transportasi.” Steno, 1669
d) Cross Cutting
Suatu struktur geologi seperti sesar atau tubuh intruksi yang
memotong perlapisan selalu berumur lebih muda dari batuan yang
diterobosnya. “Jika suatu tubuh atau diskontinuitas memotong
perlapisan, tubuh tersebut pasti terbentuk setelah perlapisan
tersebut terbentuk.” Steno, 1669
e) Law of Faunal Succesion: menerangkan bahwa fosil suatu
organisme terdapat dalam data rekaman stratigrafi dan dapat
digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejarah geologi
yang pernah dilaluinya. Jasanya sebagai pencetus biostratigrafi
membuat ia dikenal dengan sebutan “Bapak Stratigrafi”.
f) Uniformitas/keseragaman
yaitu proses-‐proses yang terjadi masa lampau akan mengikuti
hukum yang berlaku pada proses yang terjadi sekarang atau
dengan kata lain “masa kini merupakan kunci masa lampau” (the
present in the key ot the past). Maksudnya proses geologi alam
yang nampak sekarang ini dipergunakan sebagai dasar
pembahasan proses geologi masa lampau. Umur setiap lapisan
relatif sama.
2. Interpretasi
Lingkungan pengendapan batuan tersebut kemungkinan berada pada laut
dangkal karena dilihat dari ukuran butirnya yang pasir sedang sampai
halus, dan karena kemasnya grain supported sehingga sortasinya juga
sedang-‐bagus, dan memiliki strutur sedimen silang siur yang
mengindikasikan adanya pengaruh arus terhadap proses pengendapan.
Ditemukan fossil jejak dengan tipe burrow dimana kita tahu bahwa
makhluk hidup tidak bisa hidup di laut dalam karena tidak dapat cahaya
matahari dan jga nutrisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lokasi
pengendapan berada di laut dangkal.
Bagaimana tingkat porositas batuannya? Tingkat porositas batuannya
sedang – tinggi karena batuan tersebut memiliki kemas grain supported
dan sortasi yang sedang sampai bagus ini menandakan porositasnya
tinggi karena butirannya tidak saling mengunci satu sama lain sehingga
fluida dapat dengan mudah melewati pori-‐pori batuan tersbut.
3. Tekstur batuan sedimen yang diendapkan pada lingkungan alluvial fan
pada zona proximal adalah sortasi batuannya buruk, bentuk butirnya
angular, low sphericity. Sedangkan pada zona mid-‐fan, memiliki tekstur
batuan sedimen; sortasi sedang, bentuk butirannya subangular, low-‐semi
high sphericity.
Konfigurasi seismik di proximal: discontinuous, high frequency, high
amplitude, dan kadang cenderung chaotic, karena persebaran batuannya
gak merata (sortasi buruk, kemas terbuka). Porositas proximal jelek
karena sortasi buruk dan kemas terbuka itu…sedangkan di mid fan,
porositas lebih tinggi dan permeabilitasnua juga, karena sortasinya
menengah baik dan kemasnya cenderung tertutup, terutama pada tengha
tengah mid-‐fan.