Upload
willy-handa-nuraga
View
214
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ta
Citation preview
BAB III
TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN
3.1 Tambang Zeolit di Desa Cikancra Tasikmalaya
Indonesia berada dalam wilayah rangkaian gunung api mulai dari
Sumatera, Jawa, Nusatenggara, Maluku sampai Sulawesi. Tuf halus yang
tersebar luas mengikuti jalur gunung api tersebut, sebagian atau seluruhnya
telah mengalami proses ubahan atau diagenesis menjadi zeolit. Karenanya,
secara geologi Indonesia berpotensi besar menghasilkan zeolit.
Daerah penelitian terletak di desa Cikancra yang secara
administratif termasuk ke dalam kecamatan Cikalong, Kabupaten
Tasikmalaya, propinsi Jawa Barat.
Skala : 1 :1.750.000
Gambar 3.1 Peta Lokasi Daerah Penelitian
Lokasi Penelitian
Secara geografi terletak pada koordinat 1020 1025 BT dan 7041 - 7047 LS.
Daerah penelitian yang terletak di desa Cikancra, kecamatan Cikalong dengan
jarak sekiar 90 km dari Tasikmalaya ke arah Selatan.
Keberadaan bahan galian zeolit terdiri di daerah Cikancra pada
permukaan batuan tuf terdiri atas dua jenis lapisan zeolit berdasarkan ukuran
butir, yaiu lapisan atas berbutir kasar dan lapisan bawah berbutir agak halus
dengan penyebaran berarah barat-timur yang mencapai luas kurang lebih 4
km2 dengan kedalaman rata-rata 50m, tersingkap dibeberapa tempat.
Sedangkan tanah penutup terdiri atas tanah pelapukan berwarna merah dan
abu-abu sampai hitam (Harun S, 2001). Singkapan yang terlihat berada pada
ketinggian 100 130m di atas permukaan air laut (dpi).
Gambar 3.2 Hasil Tambang Zeolit Di Cikancra Tasikmalaya
3.2 Zeolit
Zeolit merupakan kelompok alumino silikat terhidrasi dengan
unsur utama terdiri dari kation (Na+, K+, Ca2+, Mg2+ dan lain-lain), alkali
dan alkali tanah (terutama Na dan Ca). Mineral ini berstruktur tiga dimensi
serta mempunyai pori-pori yang dapat diisi oleh molekul air. Pertama kali
ditemukan oleh mineralogist Swedia, Axel Frederick Crontstedt pada tahun
1756. Nama zeolit sendiri berasal dari bahasa Latin zeo lithos yang
artinya batu yang mendidih. Karena salah satu karakternya melepas air yang
dikandungnya waktu dipanaskan sehingga nampak seperti batu yang
mendidih. Kandungan air yang terperangkap dalam rongga zeolit biasanya
berkisar 10-50 %. Bila terhidrasi kation-kation yang berada dalam rongga
tersebut akan terselubungi molekul air, molekul air ini sifatnya labil atau
mudah terlepas. Perbandingan antara Si dan Al yang bervariasi
menghasilkan banyak jenis atau spesies zeolit alam.
Secara kimia mineral zeolit mempunyai ion-ion alkali yang mudah
dipertukarkan oleh ion-ion lain dan mempunyai air kristal. Apabila
dipanaskan air kristalnya mudah menguap, sehingga bekas gugus air dalam
zeolit merupakan lubang-lubang atau saluran mikro ke segala arah. Struktur
bersifat pori ini yang menyebabkan zeolit mempunyai kemampuan
menyerap dan menyaring molekul. Air dapat bergerak masuk dan keluar
dari pori-pori zeolit, tetapi struktur kerangka tiga dimensinya tetap kuat dan
tidak berubah. Struktur kristal zeolit dapat secara langsung menyerap
molekul yang diameternya lebih kecil dari diameter saluran/pori. Rumus
empiris mineral zeolit adalah:
M2/nO.Al2O3.ySiO2.wH2O
dimana :
n = valensi kation; w = jumlah molekul air yang terkandung dalam ruang
kosong zeolit: dan y 2.
Menurut Roskill (1990), zeolit merupakan mineral yang unik dan banyak
digunakan dalam bidang industri dan pertanian, karena memiliki sifat-sifat
fisika dan kimia yang berharga, diantaranya seperti:
Memiliki derajat dehidrasi yang tinggi.
Struktur kristal stabil bila dipanaskan, mempunyai kemampuan
menukar kation
Kemampuan menyerap gas dan uap
Sebanyak 59 contoh batuan zeolit dari berbagai daerah di Indonesia,
menunjukkan komposisi kimia sebagai berikut:
SiO2 : 58.44 - 76.85 %;
Al2O2 : 6.92 15.00%;
Na2O : 0.0 2.80%;
K2O : 0.05 7.15%;
CaO : 0.20 7.15%;
Fe2O3 : 0.42 0.11%;
MgO : 0.0 5.23%.
(Husaini dkk, 2005)
3.2.1 Geologi dan Asal Mula Zeolit
Ada empat proses sebagai gambaran mula jadi zeolit, yaitu proses
sedimentasi debu vulkanik pada lingkungan danau yang bersifat alkali,
proses alterasi, proses diagenesis dan proses hidrotermal. Endapan zeolit
sering ditemukan bersama-sama dengan endapan bentonit karena memang
proses terjadinya, lingkungan dan bahan baku asalnya sama.
Menurut Hay, R.L. (1977) faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan
zeolit antara lain:
Temperatur
Tekanan
Aktivitas kimia dari ion-ion H+, Na+, Ca+, K+, H2SaO4, dan Al(OH)4,
tekanan parsial air
Berdasarkan strukturnya, zeolit adalah polimer anorganik komplek,
yang terdiri atas unit pembangun primer dengan jaringan kerangka tiga
dimensi yang tidak terbatas dari tetrahedra AlO4 dan SiO4 yang
dihubungkan oleh atom oksigen.
Gambar 3.3 Unit primer pembangun zeolit
3.2.2 Karakteristik Zeolit di Daerah Penelitian
Penelitian tentang terbentuknya zeolit di daerah Cikancra,
Kecamatan Cikalong, Tasikmalaya secara khusus memang pernah
dilakukan. Tetapi secara umum zeolit terjadi dari hasil reaksi antara debu
vulkanis dengan air garam, disamping itu ada juga beberapa zeolit yang
dihasilkan dari metamorfosa batuan yang terdapat di laut dengan unsur
pembentuk adalah SiO2 dan Al2O4 yang mempunyai bentuk tetrahedral
(Hidayat dkk, 1994 ). Pada lingkungan pengendapan ini terjadi reaksi antara
abu vulkanis yang mengandung massa gelas aluminosilikat dengan air pori
batuan induk, maka terbentuklah zeolit. Selain terbentuknya disebabkan
oleh air pori yang terdapat pada batuan induknya juga dipengaruhi oleh
lingkungan kimiawinya seperti temperatur dan tekanan yang tinggi. Zeolit
di daerah Cikancra, Tasikmalaya ini mempunyai warna putih abu-abu
sampai kehijau-hijauan. Berdasarkan penilitian kandungan zeolit di daerah
cikancra adalah 2.4% klinoptilolit (Na4K4)(Al8Si40O96).24H2O dan 75%
mordenite Na8(Al8Si40O96).24H2O sebagai penyusun utama batuan zeolit.