4
JENIS – JENIS CAIRAN INFUS ASERING Indikasi: Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma. Komposisi: Setiap liter asering mengandung: - Na 130 mEq - K 4 mEq - Cl 109 mEq - Ca 3 mEq - Asetat (garam) 28 mEq Keunggulan: Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati. Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran. Mempunyai efek vasodilator Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral KA-EN 1B Indikasi: Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam). < 24 jam pasca operasi. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam KA-EN 3A & KA-EN 3B Indikasi:

JENIS cairan anestesi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DIP

Citation preview

Page 1: JENIS cairan anestesi

JENIS – JENIS CAIRAN INFUS

ASERINGIndikasi:

Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.Komposisi:Setiap liter asering mengandung:

-          Na 130 mEq-          K 4 mEq-          Cl 109 mEq-          Ca 3 mEq-          Asetat (garam) 28 mEq

Keunggulan:      Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami

gangguan hati.      Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik

dibanding RL pada neonatus.      Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi

dengan isofluran.      Mempunyai efek vasodilator      Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml

RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral

KA-EN 1BIndikasi:

  Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam).

  < 24 jam pasca operasi.  Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-

500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak  Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam

KA-EN 3A & KA-EN 3BIndikasi:

  Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas.

  Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam).  Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A.  Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B

Page 2: JENIS cairan anestesi

KA-EN MG3Indikasi :

  Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas.

  Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam).  Mensuplai kalium 20 mEq/L.  Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L

KA-EN 4AIndikasi :

o   Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak.o   Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar

konsentrasi kalium serum normal.o   Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi (per 1000 ml):  Na 30 mEq/L  K 0 mEq/L  Cl 20 mEq/L  Laktat 10 mEq/L  Glukosa 40 gr/L

KA-EN 4BIndikasi:

  Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun.  Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia.  Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi:-          Na 30 mEq/L-          K 8 mEq/L-          Cl 28 mEq/L-          Laktat 10 mEq/L-          Glukosa 37,5 gr/L

Otsu-NSIndikasi:

  Untuk resusitasi  Kehilangan Na > Cl, misal diare.  Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi

adrenokortikal, luka bakar).

Otsu-RLIndikasi:

o   Resusitasio   Suplai ion bikarbonato   Asidosis metabolik

Page 3: JENIS cairan anestesi

MARTOS-10Indikasi:

  Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik.  Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat,

stres berat dan defisiensi proteinDosis: 0,3 gr/kg BB/jamMengandung 400 kcal/L

AMIPARENIndikasi:

      Stres metabolik berat      Luka bakar      Infeksi berat      Kwasiokor      Pasca operasi      Total Parenteral Nutrition

Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit

AMINOVEL-600Indikasi:

  Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI  Penderita GI yang dipuasakan  Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)  Stres metabolik sedang

Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)

PAN-AMIN GIndikasi:

  Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan.  Nitrisi dini pasca operasi.  Tifoid