JKSS vs BuddhaJosaphat

Embed Size (px)

Citation preview

  • ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 9 Mei 2012 08:02

    Perihal: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Silakan anda Baca/cari di Internet ttg :

    Galaxi ( Kelahiran ) :

    http://en.wikipedia.org/wiki/Baby_Boom_Galaxy

    Lahir dan matinya bintang di Galaxi : http://curious.astro.cornell.edu/question.php?number=644

    http://www.universetoday.com/82207/star-birth-and-death-in-the-andromeda-galaxy/

    Kematian Galaxy : http://news.nationalgeographic.com/news/2007/12/071217-black-holes.html

    http://news.nationalgeographic.com/news/2007/11/071108-cosmic-rays.html

    =

    http://www.nasa.gov/mission_pages/chandra/news/07-139.html

    http://www.nasa.gov/mission_pages/chandra/main/index.html

    Apa masih ingin mencari Awal Mula Kehidupan ? Sampai Matipun , anda tak akan dapat membuktikannya.

    Awal sebuah titik bisa menjadi akhir , begitu pula sebaliknya

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 9 Mei 2012 07:34

    Perihal: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Anda Menerima Teori "Kekekalan Masa dan energi" ? apakah ada ilmuwan yang menolak Teori tsb ? kalau ada , menurut saya ia bukan seorang Ilmuwan , tapi penganut

    Aliran Kepercayaan yang ketinggalan Zaman

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 8 Mei 2012 21:08

    Perihal: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Penjelasan anda mengenai Ambapali dan Angulimala hanya spekulasi anda

    semata, sebab mereka berdua juga mati dizamannya Buddha Gautama dan

    tetap menyisakan akusala karma yg belum selesai dan banyak yaitu sebagai

    http://en.wikipedia.org/wiki/Baby_Boom_Galaxyhttp://curious.astro.cornell.edu/question.php?number=644http://www.universetoday.com/82207/star-birth-and-death-in-the-andromeda-galaxy/http://news.nationalgeographic.com/news/2007/12/071217-black-holes.htmlhttp://news.nationalgeographic.com/news/2007/11/071108-cosmic-rays.htmlhttp://www.nasa.gov/mission_pages/chandra/news/07-139.htmlhttp://www.nasa.gov/mission_pages/chandra/main/index.htmlmailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • pembunuh dan pelacur. Sdgkan sutta menyatakan mereka berdua telah

    menjadi arahat pada zaman Buddha Gautama. Dimana konsistensi

    penjelasan anda? jika mereka telah mencapai PariNibhana , maka tak ada lagi Kusala maupun Akusala

    Kamma. Semua yang ada akan habis ( kekuatan Vipaka Kamma ) , saat mereka Hidup

    sbg Arahat. Sama seperti Buddha terluka, akusala Kamma tetap akan berbuah (

    Vipaka Kamma ) . Tetapi seorang Arahat

    tak akan membuat Akusala Kamma dan Kusala Kamma. Yang ada adalah Vipaka

    Kamma ( buah dari Kamma ). Bedakan Kamma dan Vipaka Kamma.

    Lho Buddha kan manusia? Dan Brahma adalah Tuhan (Maha Dewa)

    pencipta dalam Brahmanisme. Kalo logika berpikir kita seharusnya Brahma

    lebih hebat bukan? kecuali Buddha menganggap Brahma itu hanya khayalan

    saja.

    Maha Brahma merupakan Tuhan dalam Agama Hindu . Tetapi dalam

    Agama Buddha bukan sebagai Pencipta . silakan baca Kitab `Brahma Jala

    Sutta` ( jerat brahma ) . Karena keliruan nya ia menganggap sbg pencipta.

    Tapi sewaktu Sang Buddha Pencapai Penerangan Buddha , Maha Brahma

    memohon pada Buddha untuk mengajarkan Dhamma. Mereka yang

    mencapai Jhana ke-1 dalam kehidupan lalunya, meninggal ke Alam Brahma

    sebagai Maha Brahma.

    Sang Buddha mencapai Arupa Jhana 8 saat melakukan pertapaan , sebelum

    mencapai Ke-Buddhaan.

    Guru yg hebat BUKANlah memberikan ajaran yg sulit dimengerti, tetapi

    ajaran yg sulit bisa dipaparkan dgn mudah untuk dimengerti oleh manusia,

    sehingga manusia tidak ada keraguan utk mengerti, itu barulah guru yg

    hebat.

    Ajaran sang buddha sulit bagi mereka yang memiliki banyak Tanha dan

    Avijja. Tetapi siswa2 Sang Buddha , banyak yang sedikit Kilesanya , dengan

    hanya mendengar sedikit uraian Dhamma , sudah langsung mencapai

    Kesucian.

    Ada juga Ajarannya yang dipertuntukkan yang batinnya belum berkembang,

    misal berdana, membantu sanak keluarga, ( silakan baca Karanniya Metta

    Sutta, Manggala sutta , Sigalovada Sutta , dan banyak lagi ) .

    Jadi Sulit tidaknya , tergantung :

    1. Sutta atau Pitaka apa yang dipelajari

    2. Kemauan dan Daya Upaya

    3. Kecerdasan dan Ketekunan

    Sekarang Saya jelaskan ttg Awal Tanha dan Avijja

  • Karena memilki Nama dan Rupa maka Tanha dan Avijja ada ( kecuali yang

    telah mencapai kesucian ) . Jadi Bicara Tanha dan Avijja , pasti bicara

    Mahluk Hidup ( tak termasuk Tumbuhan ) . Bicara Mahluk Hidup , pasti

    bicara Alam Semesta. Jadi bila bertanya Awal tanha dan Avijja berarti

    bicara Awal Alam Semesta.

    Sekarang pertanyaan saya :

    1. Apakah ada dari zaman Nabi Adam sd Nabi Muhammad , telah ada

    melihat dengan

    mata atau alat bantu penglihatan kejadian terbentuknya bumi , matahari,

    tata surya ,

    sub-galaksi , galaksi dst

    2. Apakah para Nabi ( Adam sd Muhammad ) memiliki Arupa Jhana,

    sehingga dapat

    menjelajahi Alam Semesta ? Para Resi di India saja hanya 2 , yaitu Guru

    dari Petapa

    Sidharta

    3. Apakah Tuhan ( Allah ) dalam agama Islam dan Kristen adalah sama ?

    4. Apakah dalam Alkitab menceritakan pertemuan Allah dan Nabinya di

    bumi ini atau di

    Surga ?

    Jadi klaim Adam sbg Manusia Pertama serta Allah sbg pencipta langit ,

    matahari , bulan

    bumi serta seisinya valid adanya ? Sedangkan Allah tak tahu ttg Matahari

    lain selain Matahari yang terlihat dari bumi ini ( dgn mata tanpa alat bantu ,

    seperti zaman Nabi2 ) . Kalau ada seharusnya disebutkan ada Matahari lain

    selain yang engkau lihat

    ===================== ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 03:47

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Lho Buddha kan manusia? Dan Brahma adalah Tuhan (Maha Dewa) pencipta dalam

    Brahmanisme. Kalo logika berpikir kita seharusnya Brahma lebih hebat bukan? kecuali

    Buddha menganggap Brahma itu hanya khayalan saja.

    Bukankah anda juga percaya spt itu, Tuhan itu hanya khayalan saja? Anda juga manusia

    biasa kan? Nah, manusia biasa aja berani ngomong spt itu walaupun dia tak bisa

    membuktikannya bahwa Tuhan itu memang tak bukan?

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • Jadi dimana letak kebijaksanaan manusia yg spt itu? Kalo cara berpikir manusia yg kritis dan

    logis, maka socrates lah orangnya, walaupun bukan tokoh spiritual, namun pemikiran dia

    begitu hebat dan dia tidak menyangkal adanya Tuhan. DiChina juga dikenal Fang Chen yg

    pemikirannya begitu kritis dan logis. Jadi kalo cuma ditanya "darimana saja" sebab tanha dan

    avijja saja tak ada jawaban logisnya, bagaimana anda bisa memastikan abhidharma yg

    terbaik?

    Guru yg hebat BUKANlah memberikan ajaran yg sulit dimengerti, tetapi ajaran yg sulit bisa

    dipaparkan dgn mudah untuk dimengerti oleh manusia, sehingga manusia tidak ada keraguan

    utk mengerti, itu barulah guru yg hebat.

    Penjelasan anda mengenai Ambapali dan Angulimala hanya spekulasi anda semata, sebab

    mereka berdua juga mati dizamannya Buddha Gautama dan tetap menyisakan akusala karma

    yg belum selesai dan banyak yaitu sebagai pembunuh dan pelacur. Sdgkan sutta menyatakan

    mereka berdua telah menjadi arahat pada zaman Buddha Gautama. Dimana konsistensi

    penjelasan anda?

    Salam metta;

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Tue, 8 May 2012 17:14:34 +0700

    To:

    Subject: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Itu telah saya ketahui, itu artinya Buddha tidak tahu?

    Dan mengenai karma yg anda jelaskan memang berkeadilan. Tetapi jika diterapkan

    pada kisah Ambapali dan Amgulimala ceritanya akan menjadi lain bukan ----------------

    Penjelasan saya tak akan anda terima. Saya merasakan untuk menegerti Abhidhamma saja

    sangat sulit . Bagaimana hanya manusia Luar Biasa Hebat dan Bijaksana yang dapat

    menguraikan Abhidhamma sedemikian dalamnya.

    Tiada Manusia Yang lebih mengetahui segala tentang Alam Semesta

    daripada Para Buddha ( Sang Buddha Gautama , Kassapa , dsb ) .

    Yang lain hanya mengada-ada , seperti :

    Manusia Pertama ( yang benar para Brahma Abhasara ) dan Maha Brahma yang berpikir ialah Pencipta ( padahal itu pikiran sesaat muncul malaikat )

    Kasus Ambapali dan Angulimala , adalah Manusia istimewa, karena ia memiliki Paramita

    yang memungkinkan Ia mencapai Kesucian. Tapi kamma buruknya tetap berbuah , hanya di

    dalam Sutta tak disebutkan secara detail .

    ==================================

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 16:59

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Itu telah saya ketahui, itu artinya Buddha tidak tahu?

    Sebab murid Buddha segan menanyakan, bagaimana ceritanya kalo yg tanya org yg sehat dan

    berpikiran logis bukan yg sedang kena panah?

    Dan mengenai karma yg anda jelaskan memang berkeadilan. Tetapi jika diterapkan pada

    kisah Ambapali dan Amgulimala ceritanya akan menjadi lain bukan?

    Salam metta;

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Tue, 8 May 2012 16:52:24 +0700

    To:

    Subject: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Walalupun anda belajar meditasi vipasanna tetap tersisa pertanyaan darimana

    datangnya sebab tanha(moha, lobha dan dosa) dan avijja itu? Dan tidak jawaban yg

    tersisa dari pertanyaan itu.

    Apa ingat cerita seseorang terkena panah , nasehat Buddha , intinya :

    Tak Perlu Mencari Siapa Yang Memanah Saya , tetapi

    Bagaimana Menyembuhkan Luka akibat Panah tsb.

    Jadi yang penting ,

    Bagaimana belajar menjadi Bahagia di setiap Moment

    Tak perlu mengetahui banyak teori , cukup

    Hukum Kamma , Anicca , Dukkha dan Anatta

    ===================

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 16:44

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Saya mengerti dan memahami penjelasanmu tentang hukum karma dalam konteks keyakinan

    anda. Sebagai bagian dari penghormatan atas keyakinan anda. Jadi bukan berarti apa yg anda

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • yakini merupakan suatu kebenaran dlm pandangan saya. Sebab saya tidak percaya adanya

    tumimbal lahir dan doktrin anatta.

    Walaupun sebelum saya menjadi kristen.

    Walalupun anda belajar meditasi vipasanna tetap tersisa pertanyaan darimana datangnya

    sebab tanha(moha, lobha dan dosa) dan avijja itu? Dan tidak jawaban yg tersisa dari

    pertanyaan itu.

    Salam metta;

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Tue, 8 May 2012 16:32:45 +0700

    To:

    Subject: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Saya bersyukur anda mulai mengerti . Memang tak semua umat Buddha

    memahami Hukum Kamma dengan baik.

    Saya beruntung telah bertemu dengan Guru2 Vipassana yang bijaksana. Telah

    membimbing saya sehingga lebih memahami Dhamma Sang Buddha Gautama.

    Suatu ketika dalam masa yang akan datang , pengertian Kamma dan Punabhava

    akan semakin sulit untuk dipahami ( karena Avijja dan Tanha ) .

    Yogi yang melakukan meditasi Vipassana pun akan sulit mencapai

    Pengetahuna/Kesadaran yang disebut Udayabbaya ana ( Pengetahuan ttg Timbul-Muncul nya Nama dan Rupa ,ana ke-4 )

    Jika mencapai Udayabbaya ana , maka kita akan semakin memahami Nama dan

    Rupa sebagai Anicca dan Dukkha. Untuk orang tertentu bahkan dapat meihat sedikit

    sifat Anatta.

    Sabbe Satta Avera Sukajivino ======================

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 16:15

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • Dear Sudarsono;

    Sesuatu yg tak kumengerti tentu saya tidak berminat membahasnya.

    Masalahnya adalah analogi dan tulisan yg anda berikan kurang jelas.

    Dan terakhirnya baru jelas.

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 8 Mei 2012 13:26

    Perihal: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Namun semua komentar anda sebelumnya tidak mencerminkan keadilam

    seperti itu?

    Makanya saya tidak mau menanggapi keyakinan hukum karma yg kurang

    adil itu. Tapi sekarang pendapat anda telah berubah, dan saya yakin

    pendapatmu itu tentu bersifat pribadi, bukan pendapat umum umat buddhis

    khan?

    Saya menyimpan semua komentar saya , hanya belakang saya buat lebih jelas . Karena uraian

    sebelumnya saya buat , karena menggangap anda telah mengerti Hukum Kamma , karena

    anda dan guru anda mantan Bhikku ? Umat Buddha memiliki tingkat

    pengertian yang berbeda-beda, Karena pemahaman orang

    berbeda-beda seperti siswa sekolah dalam menyerap

    pelajaran dari gurunya.

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 12:25

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Justru saya bilang hukum manusia(sosial) lbh adil dari hukum karma, sebelum anda jelaskan

    yg spt dibawah ini.

    Jika hukum karma bekerja spt anda baru katakan itu, maka itu keadilan.

    Namun semua komentar anda sebelumnya tidak mencerminkan keadilam seperti itu?

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • Makanya saya tidak mau menanggapi keyakinan hukum karma yg kurang adil itu. Tapi

    sekarang pendapat anda telah berubah, dan saya yakin pendapatmu itu tentu bersifat pribadi,

    bukan pendapat umum umat buddhis khan?

    Salam metta;

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 8 Mei 2012 13:20

    Perihal: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Tetapi logika dan hati nurani saya menolak ketidakadilan yg dilakukan oleh

    hukum karma yg kelihatan bisa disuap itu( sorry, saya tak punya

    perbendaraan kata yg lebih tepat untuk menyebutnya apa selain kata "suap",

    walaupun hukum karma tak berpribadi), khususnya pada manusia yg

    memiliki kemampuan dan kesempatan utk melakukan itu(berdana, bersila,

    dan samadhi) setelah banyak berbuat salah

    Makanya saya tidak mau menanggapi keyakinan hukum karma yg kurang

    adil itu. Tapi sekarang pendapat anda telah berubah, dan saya yakin

    pendapatmu itu tentu bersifat pribadi, bukan pendapat umum umat buddhis

    khan?

    Anda rupanya tidak mengerti juga ya...

    Seperti saya katakan Akusala Kamma karena Mencuri berbuat baik :

    1. Yang rajin berdana , dan menjadi kaya dalam kehidupan yang akan datang

    2. Yang pelit dan malas berdana.

    dalam hal ini ( pencuri ini ) :

    1. Ia punya uang

    2. a. Jika ia malas berdana , kehidupan yad , miskin b. jika ia rajin berdana , kehidupan yad , kaya

    Kesalahan bukan karena ia tak punya uang , tapi karena ia pelit. sehingga lahir yad

    sbg orang miskin

    bagi yang saya kemampuan berdana belum tentu dapat melakukannya dgn tulus.

    Berdana dapat berupa :

    1. Tersenyum kapada orang lain.

    2. Menolong orang lain dgn tenaga ( misal mengumpulkan barang bekas, menolong yg sakit

    seperti dilakukan oleh insan Buddha Tzu Chi )

    Jadi tak harus menjadi orang kaya dahulu baru dapat berdana.

    `Menyuap` bagaimana , saya tak menegerti ? Kita harus perlu melakukan sesuatu , agar dapat menerima Kamma Buruk tak terasa berat

  • bagi kita ( secara nominal tetap sama , misal Rp 100.000 ) .

    Anda rupanya tak menggunakan akal sehat dalam menyerap contoh saya .

    Bukan karena anda tidak pintar , tetapi dalam hati anda ada penolakan.

    Kalau keadilan sosial lebih adil dari Hukum Kamma, negara kita sudah makmur dari

    jaman merdeka ....

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 12:25

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Justru saya bilang hukum manusia(sosial) lbh adil dari hukum karma, sebelum anda jelaskan

    yg spt dibawah ini.

    Jika hukum karma bekerja spt anda baru katakan itu, maka itu keadilan.

    Namun semua komentar anda sebelumnya tidak mencerminkan keadilam seperti itu?

    Makanya saya tidak mau menanggapi keyakinan hukum karma yg kurang adil itu. Tapi

    sekarang pendapat anda telah berubah, dan saya yakin pendapatmu itu tentu bersifat pribadi,

    bukan pendapat umum umat buddhis khan?

    Salam metta;

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Tue, 8 May 2012 11:52:23 +0700

    To:

    Subject: Fwd: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Misalnya seorg pembunuh hukuman mati. Tetapi karena dia insyaf dan banyak

    melakukan kebajikan dgn menolong banyak org yg hampir mati sekarat, akhirnya

    karena pertimbangan itu pembunuh tsb dibebaskan dari hukuman mati menjadi

    hukuman 5 tahun saja? Adilkah hukum yg spt itu?

    ====== yang anda bahas hukum yang ditentukan oleh manusia ? Kalau ya , bisa saja hal diatas

    terjadi.

    Tapi dari Segi Hukum Kamma , pasti berbuah. misal dalam kehidupan yad , jadi sakit2an

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • , atau mati muda karena penyakit yang parah. Tapi apakah bisa berbuah dalam kehidupan

    yang sekarang, bisa jadi terjadi .

    Yang Pasti akan berbuat sesuai dengan yang dilakukannya

    ======

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 11:43

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Penjelasan anda udah nyata, ada "motif" terselubung didalamnya(perbuatan baik, berdana,

    bersila dan samadhi agar hukumannya menjadi ringan). Dalam realita, hukum buatan

    manusia saja lebih mencerminkan keadilan daripada hukum karma. Bagaimana ini?

    Misalnya seorg pembunuh hukuman mati. Tetapi karena dia insyaf dan banyak melakukan

    kebajikan dgn menolong banyak org yg hampir mati sekarat, akhirnya karena pertimbangan

    itu pembunuh tsb dibebaskan dari hukuman mati menjadi hukuman 5 tahun saja? Adilkah

    hukum yg spt itu?

    Salam metta;

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Tue, 8 May 2012 11:20:47 +0700

    To:

    Subject: Fwd: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Kita tak perlu mengingat perbuatan kita , cukup

    1. Berbuat sebanyak mungkin kebaikan ( berdana , menolong orang sakit, memberikan

    makanan ) .

    Hasilnya , biar Hukum Kamma yang bekerja.

    2. Menghindari perbuatan jahat , agar Akusala Kamma tak bertambah

    Cuma penjelasan anda sptnya bisa dan itu terlihat ketidakadilan disitu.... dari contoh saya ( kehilangan uang Rp 100.000 ) jelas tak ada indikasi yang menyogok dan

    disogok. Ketidak adilannya juga dimana. Jelas karena mencuri , misal kehilangan rp 100.000

    ( ini contoh saja , mungkin lebih besar lagi ). Hanya karena kondisi kelahiran berikutnya , toh

    ditentukan oleh kamma2 yang lain . Misal Karena berdana dgn rajin , jadi orang

    kaya . Bila tidak misal jadi orang miskin. 1. Akibat perbuatan Akusala Kamma , ia kehilangan uang Rp 100.000.

    2. a. Akibat tak berdana , ia lahir jadi orang miskin

    b. Akibat rajin berdana , ia lahir jadi orang kaya.

    Jadi setiap Kamma berbuat sesuai yang dilakukannya.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • ====

    Apakah seorg yg telah membunuh dan dia menyesali perbuatannya, apakah

    buah karma yg diterimanya menjadi berkurang efeknya ( lebih ringan) ==

    Buah dari perbuatannya tetap akan diterima , alias tak berkurang. Misal ia jadi

    sakit2an. Tapi menyesali perbuatannya , berarti ia berniat tak mengulangi

    perbuatannya. Sehingga tak membuat Akusala Kamma baru. Jika ia mempunyai

    Kamma baik , misal membantu orang sakit , menyumbang obat2an, dsj. Berarti ada

    Kamma baik yang menciptakan kesempatan penyembuhan penyakit lebih cepat.

    Jadi setiap kamma berbuah sesuai dengan yang dilakukannya

    ====

    Jadi setiap kamma berbuah sesuai dengan yang dilakukannya =================

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 8 Mei 2012 10:55

    Perihal: Re: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Apakah semua perbuatan burukmu dari kecil hingga dewasa bisa anda ingat? Sehingga anda

    bisa mempersiapkan diri sebelumnya dgn perbuatan baik?

    Benar hukum karma tidak bisa disogok, sebab hukum karma bukan pribadi dan berjalan

    secara alami. Cuma penjelasan anda sptnya bisa dan itu terlihat ketidakadilan disitu. Apakah

    seorg yg telah membunuh dan dia menyesali perbuatannya, apakah buah karma yg

    diterimanya menjadi berkurang efeknya ( lebih ringan) atau hilang dengan berbuat banyak

    kebajikan misalnya melepaskan banyak makhluk hidup, berdana menolong fakir miskin dan

    membangun wihara, banyak berparitta, bersila dan bersemedi?

    salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Mon, 7 May 2012 17:17:50 +0700

    To:

    Subject: Re: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Hukum Kamma adalah Hukum yang mana perbuatan satu dapat memperngaruhi hasil

    peruatan lainnya. Bukan penyogokan, misal Anda mengetahui bahwa kehidupan yg akan

    datang mengalami kehilangan uang Rp 100.000.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 1. Jika anda tak percaya. Anda malas berdana . Akibatnya Lahir dalam keluarga miskin. Apa

    akibatnya jika hal

    itu terjadi ?

    2. Jika ia menjadi sadar, maka anda rajin berdana dengan tulus . Akibatnya lahir dalam

    keluarga yang kaya raya.

    Kedua kondisi diatas , siapa yang menentukan . Tentu Diri kita sendiri. Apakah Yesus

    Kristus , bisa menghilangkan peristiwa kehilangan uang Rp 100.000 tak akan

    muncul .

    Pada 7 Mei 2012 16:52, menulis:

    Dear Sudarsono;

    Terimakasih atas informasi anda. Di Thailand memang pengaruh Brahmanisme sangat kuat.

    Tapi tidak semua bikkhu terpengaruh.

    Logika anda benar adanya, jika ada yg masuk ke neraka, tentu ada yg masuk ke sorga.

    Masalahnya TIDAK ADA seorang pun manusia yg mampu masuk ke sorga dgn cara hidup

    benar( hidup suci). Walaupun Allah ingin manusia ke sorga dgn memberikan hukum pada

    hati nurani manusia, hukum Taurat, dan hukum lainnya sebagai pedoman hidup mereka.

    Namun manusia tak mampu menuruti hukum Allah. Banyak manusia hanya menaati Allah

    dgn hanya melakukan ritual ibadah lahiriah, bukan bahtiniah. Dan Allah tahu akan hati setiap

    manusia, mana yg benar2 menaatiNya dan mana yg tidak. Contohnya Anda yg menjalankan

    panca sila. Yakinkah anda dgn itu anda tidak pernah melanggar satu sila pun? Belum lagi jika

    anda diadili dgn 10 hukum Allah! Makanya saya dari kemarin menanyakan anda tentang itu,

    tapi anda tak mau menjawabnya. Jika anda kedapatan berbuat satu kesalahan saja misalnya

    berbohong, maka anda akan dihukum, dan tempat hukumannya di neraka!

    Mengapa kemarin saya tidak setuju dgn sistem hukuman karma secara akutansi debet dan

    kredit, sebab pemahaman demikian tidak sesuai keadilan hukum karma itu sendiri. Contoh

    anda membunuh, apakah dgn anda bayar 100 milyar rupiah dgn mendanakan ke anak yatim

    piatu atau membangun wihara, tidak mau berbuat kesalahan lagi(bertobat), dan melakukan

    meditasi, apakah hukuman itu akan dihilangkan atau dikurangi? Jika bisa, itu namanya

    penyogokan, bukan hukum yg benar!

    Masih ingat analogi saya tentang seorg pemuda kaya yg melanggar hukum?

    Jadi jika ada manusia yg mampu hidup kudus seumur hidupnya, maka Allah tak perlu

    berbelas kasihan, sebab manusia telah mampu melakukannya dan otomatis masuk sorga

    setelah hidup suci. Karena tidak bisa dan manusia tidak mampu hidup suci, maka Allah perlu

    mengutus AnakNya Yesus Kristus sebagai penebus satu2nya bagi umat manusia, dan Roh

    Kudus( Roh Allah) akan memperbaharui hati mereka( memberi hati yg baru) agar manusia

    mampu memenuhi tuntutan hukum Allah yg maha kudus dan adil itu. Contohnya anda

    melanggar hukum dan hakim menjatuhkan hukuman denda 10 millyar utk bebas atau masuk

    penjara 20 tahun dan anda tak mampu membayar 10 millyar. Tentu anda akan masuk penjara

    bukan?

    Tapi ada seorg yg tak anda kenal, karena belas kasihannya pada anda, dia rela membayar 10

    millyar kepada hakim, akhirnya anda bebas. Bagaimana perasaan anda? Anda menolak

    mailto:[email protected]
  • kebaikan org itu dgn menolak tebusannya atau mengucapkan banyak terimakasih padanya

    dan menerima belas kasihannya? Coba anda pikirkan kembali semuanya ini.

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Mon, 7 May 2012 14:42:16 +0700

    To:

    Subject: Fwd: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Saya belum pernah ke Myanmar, tapi ke Thailand sering, tiap 3 bulan saya

    kesana sekali. Saya pikir belajar vipassanna dimana sama saja, tergantung

    pemahaman kita. Tapi itu bagi saya udah tak ada gunanya setelah menjadi

    murid Yesus.

    --- mengapa saya menganjurkan ke Myamar , alasannya:

    seperti yang kita ketahui di Thailand sebelum berkembanganya Agama Buddha disana

    , agama yang di anut adalah Brahmaisme. Jadi pengaruh Agama Brahmaisme tetap melekat didalam aspek kehidupan keagamaan di Thailand. Meditasi yang berkembang di

    Thailand lebih cenderung kepada Samatha Bhavana, seperti juga di Indonesia. Myamar , baik

    guru Meditasi Vipassana. Misal Sayadaw U Ba Khin , Mahasi Sayadaw , dll, sbagai Guru

    Meditasi Vipassana.

    -----

    Yg menyebabkan seseorg dihukum dan masuk neraka adalah akibat

    perbuatannya sendiri yg harus tanggungjawab selama hidupnya!

    ---

    kalau masuk Neraka karena perbuatannya sendiri, maka secara akal sehat masuk

    Surga , juga karena perbuatannya Sendiri juga.

    -----

    ====================================== ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 7 Mei 2012 12:46

    Perihal: Re: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Diskusi yg mencerahkan jika kita berdiskusi pada perbandingan pokok ajaran masing2 dan

    mengevaluasikannya dgn apa yg kita percayai dan pesan apa yg ada dikitab suci masing2.

    Agama berbicara tentang manusia dan tujuan spritual kita, bukan mengenai iptek. jika

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • tipitaka juga ditafsirkan dgn iltek maka makna pengajaran Buddha tak akan tercapai.

    Dan pendapat iptek selalu berkembang, kadang2 satu teori dgn teori lain saling bertentangan,

    yg mana yg mau kita ikuti? Makanya saya tak mau membuang waktu utk membahas bidang

    tak kita kuasai.

    Benar, dulu pertama kali saya belajar aliran Mahayana, setelah itu Therevada. Dgn guru

    mrditasi siapa, maaf saya tak bisa beritahukan. Takut membahayakan jiwanya. Sebab bikkhu

    tsb juga telah menjadi murid Yesus.

    Saya belum pernah ke Myanmar, tapi ke Thailand sering, tiap 3 bulan saya kesana sekali.

    Saya pikir belajar vipassanna dimana sama saja, tergantung pemahaman kita. Tapi itu bagi

    saya udah tak ada gunanya setelah menjadi murid Yesus.

    Belajar kitab suci(alkitab) mungkin bagi org lain seperti hal biasa kayak baca komik atau

    novel. Namun bagi org yg dicerahkan oleh Roh Kudus membaca alkitab sangat berbeda,

    seperti menemukan hikmat yg menakjubkan yg memberikan pengertian dan tuntunan hidup

    yg menghidupkan spritualitas yg bersangkutan. Itulah yg disebut menembus hukum

    kebenaran(insight of truth). Dan alkitab merupakan kitab suci yg memberikan pembelajaran

    bagi manusia yg didlmnya menyimpan hikmat2 kebenaran yg telah teruji sepanjang masa dan

    dimana Allah sebagi sumber pemberinya hikmat yg menyatakannya sehingga memberi

    pencerahan bagi manusia yg mengikutinya.

    Manusia memiliki kecenderungan hati untuk : 1) Tidak mengakui adanya pencipta walaupun

    faktanya segala sesuatu pasti ada penciptanya. Itulah logika manusia. Contoh jam tangan ada

    penciptanya.

    2) Merasa yakin dirinya manusia yg baik dan kalo mati akan ke sorga.

    Faktanya, jika manusia diselidiki dgn 10 hukum Allah maka akan kelihatan apakah dia itu

    seorg yg baik atau tidak. Misalnya apakah dia pernah berbohong, menipu, berzinah, mencuri,

    membunuh, menghormati ortunya? Dari evaluasi ini akan ketahuan, apakah seorg manusia

    kelak mati akan kemanakah dia, disorga atau dineraka?

    Tidak "mempercayai Yesus" bukan menyebabkan seorg masuk neraka. Tidak!. Yg

    menyebabkan seseorg dihukum dan masuk neraka adalah akibat perbuatannya sendiri yg

    harus tanggungjawab selama hidupnya!. Dia menolak Yesus. Berarti dia menolak anugerah

    yg in Yesus ingin berikan untuk menebus dosanya yg pernah dia lakukan!

    Salam metta;

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Mon, 7 May 2012 10:27:42 +0700

    To:

    Subject: Re: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • Dear Josaphat.

    Kalau berdiskusi berpegang pada pandangan masing2 , makanya tak akan nyambung. Sering kali Diskusi Antar Agama tak memberikan 'pencerahan' , karena berpedoman pada

    Dogma yang berkaitan apa yang tertulis didalam kitab Suci -lah yang benar. Padahal kitab suci , perlu diinterpretasikan sesuai dengan kemajuan Tehnologi dan Ilmu Pengetahuan

    ( berkaitan dengan , misal Bumi, Matahari, kehidupan manusia/mahluk di alam semesta , dll ). Makanya saya rasa diskusi kita tak perlu dilanjutkan , dengan alasan seperti yang saya

    uraikan diatas.

    Cuma ada pertanyaan saya : Apakah anda beragama Buddha Mahayana sebelumnya ?

    Belajar Meditasi kepada siapa ?

    Saran saya, coba ikuti meditasi ke Myamar , yaitu meditasi Vipassana ..... . Pemahaman anda akan terbuka , Dhamma ( bukan seperti Ajaran Mahayana ) yang Indah Di

    Awal , sampai Akhir. ( sebenarnya Dhamma yang dimaksud disini adalah Dhamma yang

    telah ditebusi oleh para Arya, bukan apa yang ada di kitab Suci atau buku2 lainnya )

    Semoga Semua Mahluk Hidup Berbahagia sadhu... sadhu.... sadhu.....

    ==========

    Pada 5 Mei 2012 23:23, menulis:

    Dear Sudarsono;

    Kenapa pikiran anda makin kacau dan emosional?

    Bagaimana anda yakin buddhisme itu yg benar adanya dan bukan sebaliknya?

    Sorga yg benar cuma satu adanya dimana Allah bertahta. Tidak ada dua atau tiga sorga

    walaupun banyak agama mengklaim memiliki sorga. Dari satu sekte Islam yg percaya jika

    mereka mati krn jihad maka mereka akan kesorga dan disana sudah tersedia 77 bidadari

    cantik yg siap ditiduri jika mau. Sorga Kristen bukanlah seperti itu. Tidak ada lagi kawin

    mengawini, tidak ada tangisan, tidak ada yg lapar dan haus. Hidup mereka seperti malaikat

    disorga.

    Saya berbicara dengan anda dalam isu buddhisme dan ada yg saya tidak setujui namun anda

    tahu saya seorg Kristen maka tidak terhindar prasangka negatip dari anda.

    Bagi saya tidak peduli anda percaya apa, jika anda berkata benar, maka tentu saya harus akui

    itu benar adanya. Paling tidak satu kali saya setuju dgn anda.

    Jadi itu kembali kepada anda. Jika anda tidak nyaman berdiskusi dgn saya maka alangkah

    baiknya kita akhiri saja.

    Dan terimakasih atas waktu dan pemikiran anda dlm diskusi ini. Semoga anda menemukan

    kebenaran yg membebaskan anda dari avijja.

    Salam metta;

    mailto:[email protected]
  • Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Sat, 5 May 2012 08:59:37 -0700

    To:

    Subject: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Mana yg lebih bisa dipercaya : manusia yg pernah kesorga dgn Tuhan yg

    turun dari sorga dan sekaligus pemilik sorga?

    Apa yg ingin anda sampaikan tentang VIMANAVATTHU sutta, soalnya

    tulisan anda terputus? Koq bilang saya lucu?

    ----- Kalau Agama Kristen punya Surga , nanti Agama Islam juga ada, Agama Hindu , .... dan

    Agama2 lainnya. Kalau begitu tiap Agama punya Surga masing2. Dalam Surga Agama

    Kristen hanya bisa masuk harus melalui Yesus dan Dogmanya, Agama Islam melalui nabi

    Muhammad dan Dogmanya. , Jadi saya sulit bayangkan , manusia itu sepertinya dibohongi ,

    seperti gaya Marketing saja . Produk sayalah yang terbaik. Anda menguraikan Ajran

    Buddha dengan pola berpikir Kristen. Jadi seperti seorang pelajaran Kimia

    diterangkan oleh ahli Ekonomi. Amburadul jadinya.

    ===============

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 5 Mei 2012 08:31

    Perihal: Re: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsonp;

    Itu namanya supranatural( melampaui natural). Ada namanya rasional dan ada yg namanya

    suprarational(melampaui rasional) dan ada irrational( yg tidak rasional). Jadi kalo manusia

    belum mengerti, maka jangan dibilang irrational sehingga anda tak mau percaya. Apalagi

    anda khan belajar abhidharma.

    Jadi kalo suatu hal melampaui hukum alamiah(natural) jangan dibilang tak

    mungkin(irrational) terjadi. Nyatanya udah terjadi misalnya.

    Anda perlu menggali informasi dari pihak lain. Kalo anda tanya setiap therevadin pasti bilang

    raja Asoka adalah raja mulia. Coba anda search diinternet dan coba cari di dhammacitta.com

    sebab pernah dibahas disana. Ya, sama spt Isu Devadatta yg dianggap jahat di Therevadin,

    namun bagi Mahayadin dia adalah pahlawan.

    Apakah anda tidak baca "sorga Kristen" bukan sorga Buddha atau Tusita?"

    Sorga Kristen dimana Allah berada. Dan jika dalam ajaran Buddhis menguraikan dan

    membagi 31 alam samsara, bukan berarti itulah yg benar atau salah bukan?

    Saya belum kesorga, tetapi pemilik sorga yg pernah turunlah yg memberitahu saya seperti

    apa sorga Kristen itu.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]://dhammacitta.com/
  • Mana yg lebih bisa dipercaya : manusia yg pernah kesorga dgn Tuhan yg turun dari sorga dan

    sekaligus pemilik sorga?

    Apa yg ingin anda sampaikan tentang VIMANAVATTHU sutta, soalnya tulisan anda

    terputus? Koq bilang saya lucu?

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 5 Mei 2012 08:37

    Perihal: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Anda tidak mau percaya karena alkitab tidak memiliki pengajaran tetapi

    lebih pada penulisan peristiwa?

    ---- Bukan itu yang saya maksud, Pada penulisan peristiwa kehidupan Yesus , ada beberapa

    perbedaaan dalam penulisan. Inilah Sebabnya sulit dikatakan bahwa yang mana yang benar

    dalam penulisan kehidupan Yesus . Saya tak membahas segi pengajaranya ( karena Yesus

    tidak menguraikan sesuatu seperti seorang Guru yang menguraikan sesuatu ). Kalau pihak

    yang netral pasti akan mengatakan hal yang membingungkan suatu peristiwa di tulis

    berbeda.

    ----

    Kalo anda tidak percaya mujizat sebab melawan hukum alami(natural law)

    bagaimana dgn pertanyaan saya tentang Buddha yg bisa terbang, berjalan

    diatas air dll?

    ---- ttg kematian adalah bersifat alamiah . sehingga Buddha Gautama lebih

    menekankan pemaham akan kehidupan , sehingga menolak untuk menghidupkan

    anak yang telah meninggal. Akhirnya Kisagotami mencapai Kesucian.

    ----

    Saya boleh menerka bahwa jawaban anda juga tidak percaya apa yg sutta

    tuliskan tentang Buddha lakukan, bukankah begitu? Apalagi jika anda

    memakai cara berpikir therevadin yg banyak dipengaruhi para bikkhu dari

    Barat yg berlatar belakang ateis!

    ---- Aaran Buddha di tulis dalam bahasa pali . Yang dihimpun di negara Srilangka.

    Penerjemahan ke dalam bahasa Inggris baru dimulai Abad 19 akhir. Jadi tak ada kaitan

    dengan pandangan Atheis. Beda dengan Mahayana yang berasal dari China, diman agama

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • Khong Hu Cu dan Taoisme mempercayai Tuhan, sehingga , ajaran Buddha telah mengalami

    penyesuian. Seperti juga di Tibet , adanya alam kematian.

    ----

    =============================== ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 5 Mei 2012 07:44

    Perihal: Re: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Ada suatu kebiasaan dalam budaya Yahudi dalam pemberian nama yg memiliki nama yg

    sama, misalnya nama Maria, nama Yesus, nama Lazarus sgt banyak dalam satu kota atau

    desa saja misalnya. Jadi cerita di Lukas 16 : 19-31 bukanlah Lazarus yg sama pada kisah di

    Yohanes 11:1-57.

    Penulisan di kitab Matius, Markus, Lukas dan Yohanes biasanya disebut sebagai kitab

    sinoptik. Artinya laporan kejadian oleh keempat penulisan saling melengkapi. Justru itulah

    kelebihan alkitab khususnya dlm kitab sinoptik dimana penulis menuliskan apa yg menjadi

    pengamatan atau penyelidikan atas suatu peristiwa yg terjadi. Jadi jika semua laporan

    penulisan adalah sama, bukankah itu mencurigakan?

    Anda tidak mau percaya karena alkitab tidak memiliki pengajaran tetapi lebih pada penulisan

    peristiwa? Apakah sebuah cerita atau kejadian tidak memberikan suatu pembelajaran?

    Maunya seperti pengajaran yg bagaimana? Apakah maunya seperti seperangkat peraturan

    : "tidak boleh ini, tidak boleh itu?" "Lewat matahari terbenam tidak boleh makan lagi?",

    "tidak boleh ketawa, tak sopan.", tak boleh nyanyi." Itu duniawi?". Moralitas Kristen tidak

    seperti seperangkat ajaran dan peraturan, namun lebih kepada "hal berpedoman" yg tidak

    bertentangan dgn 10 hukum Taurat.

    Kalo anda tidak percaya mujizat sebab melawan hukum alami(natural law) bagaimana dgn

    pertanyaan saya tentang Buddha yg bisa terbang, berjalan diatas air dll?

    Saya boleh menerka bahwa jawaban anda juga tidak percaya apa yg sutta tuliskan tentang

    Buddha lakukan, bukankah begitu? Apalagi jika anda memakai cara berpikir therevadin yg

    banyak dipengaruhi para bikkhu dari Barat yg berlatar belakang ateis!

    Jika benar dugaan saya, maka saya tak terkejut dan memaklumi aja.

    Satu hal yg anda harus tahu bahwa tahun penulisan keempat kitab sinoptik ini berkisar dari

    55-70 masehi, dimana saksi2 mata masih hidup baik itu pengikut Yesus maupun masyarakat

    dan tokoh agama yg berkuasa saat itu bisa membantahnya jika perkataan, tindakan dan

    kejadian tentang Yesus itu tidak benar. Dan Yesus naik ke sorga pada tahun 33 masehi.

    Coba anda bandingkan dgn tipitaka yg tahun penulisan berasal dari 250 sebelum masehi

    sampai 200 tahun setelah masehi. Penulisan baru dimulai 250 tahun setelah Buddha wafat.

    Dan TIDAK ADA SEORANG SAKSI PUN yg bisa mengverifikasikan apakah kisah, ajaran,

    kejadian itu BENAR atau TIDAK yg telah dilakukan oleh Buddha Gautama?

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    ===============

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 5 Mei 2012 06:07

    Perihal: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Yohanes 11:1-57 tentang Lazarus yg sakit dan telah mati 4 hari

    -----

    mengapa banyak yang menganggap hanya karangan. Coba Baca Lukas 16:19-31. Apakah

    2 ayat yang berisi Lazarus merupakan orang yang berbeda ? dalam Injil ada

    banyak hal yang kalau diteliti , memberikan info yang berbeda . Bukan berkaitan

    dengan Ajaran , tapi kisah yang berbeda seperti Lazarus. Jadi dapat

    disimpulkan kita tak dapat begitu saja menerima karena banyak kisah yang

    ditulis , yang bertentangan satu sama lain . Jadi apakah sesuai dengan kisah

    sebenarnya ? Saya tak peduli yang penting , saya tak akan mempercayai

    sesuatu hal jika hanya di tulis dalam kitab suci yang tak masuk akal ( seperti

    menghidupkan orang mati ,apalagi sudah membusuk ).

    ----- ==============

    ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 5 Mei 2012 05:18

    Perihal: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Apapun usaha manusia tetaplah dia manusia yg telah kehilangan

    keutuhannya, manusia bukan malaikat, bukan dewa dewi, bukan bodhisatva,

    bukan mahasatva, bukan buddha dan bukan siapa2 selain manusia

    -----

    anda lupa dewa/dewi menunjukan mereka yang hidup di Surga . Dan manusia yang

    meninggal yang memenuhi syarat untuk terlahir di Surga , akan disebut Dewa. Manusia biasa yang lahir berulang kali berusaha untuk menjadi Samma SamBuddha, setelah siap ,

    maka di sebut Bodhisatva ( versi Theravada ) .Seperti Bodhisatva Maitreya di Alam Surga

    Tusita , siap menjadi Buddha di masa yad . Penggunaan Bodhisatva pada kehidupan lalu

    Buddha Gautama untuk menunjukkan bahwa dahulu ia belum menjadi Buddha.

    -----

    =============== ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 5 Mei 2012 04:59

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • Perihal: Re: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Bagaimana pendpt anda tentang Buddha Gautama yg bisa terbang, bisa

    berjalan diatas air, bisa menciptakan air bercampur dgn api? Apakah sesuai

    hukum alam? ------

    Jika kita memanfaatkan sifat 4 unusr ( api, air, udara dan tanah ) maka hal2 seperti diatas

    dapat terjadi.

    -----------

    Air kotor dalam "ember" hanyalah ilustrasi saja. Saya bisa katakan air kotor

    dalam selokan, kolam, sungai, laut dll. Intinya apakah air kotor itu bisa

    membersihkan dirinya, jadi bukan embernya(medianya)? ------ anda merendahkan kemampuan manusia , yang hidup seperti air yang tak bisa membersihkan

    diri sendiri. Kalau begitu para penjahat tak akan bisa bertobat, padahal mereka tak percaya

    Tuhan . Tapi hati mereka lebih penuh cinta kasih dibandingkan mereka yang berperang demi

    Tuhan ( Tuhan bagi Agama Islam dan Kristen apa beda ? ). -----------

    Yohanes 11:1-57 tentang Lazarus yg sakit dan telah mati 4 hari

    jika Yesus bisa menghidupkan orang mati , untuk membuat orang mempercayai ia

    , padahal Kematian adalah hal alamiah. Lagi pula apakah ia akan menghidupkan

    orang mati lainnya ? Apa umat ( tentu semua ) yang percaya akan Yesus dan

    dosanya yang telah ditebus , hidup Bahagia ? Kalau tidak , dengan alasan hidup

    bahagia di surga ? Itu seperti orang marketing yang memberikan janji2 manis

    ...

    -----------

    Apapun usaha manusia tetaplah dia manusia yg telah kehilangan

    keutuhannya, manusia bukan malaikat, bukan dewa dewi, bukan bodhisatva,

    bukan mahasatva, bukan buddha dan bukan siapa2 selain manusia

    ---

    Itu pandangan anda , yang telah di dogma untuk menolak pandangan Agama lain. Tiap

    Agama memilki pandangan sendiri2, mana yang benar biarlah Hukum alam yang menilainya

    , dengan cara apa ? Caranya mudah pelajari kisah Thomas Alfa Edison . Jika seorang murid

    sekolah dikatakan oleh guru mereka bodoh ( contoh Alfa Edison ) , jika tak berusaha untuk

    berubah dengan bimbingan guru yang bijak ( Ibu dari Alfa Edison ) . Maka Alfa Edison akan

    tetap menjadi orang yang tak berprestasi seperti yang kita ketahui sekarng ini. Pengeran

    Sidharta sebelum menjadi Buddha Gautama adalah Boddhisatva ,tapi di zaman

    Buddha sebelumnya , ia bukan seorang bodhisatva , tetapi sebagai umat awam

    yang tak mau belajar pada Buddha Kassapa . Jadi sebutan Bodhisatva diberikan oleh

    kita untuk menunjukkan kegigihannya untuk mencapai /menjadi Samma SamBuddha.

    mailto:[email protected]
  • -----------

    Bagaimana anda bisa berkesimpulan bahwa Yesus mati dan masih berada

    dialam sorga( alam samsara)? --- Tentu anda tidak akan mempercayai Buku 'Yesus Lived In India' .Ttg Yesus yang pergi

    semasa remaja ke India dan meninggal kan kota Yerusalem ,setelah di salib, lalu pergi

    kembali ke India, dan meninggal disana. Jadi Yesus menghidupkan orang mati ? banyak

    kalangan menganggap itu adalah karangan . Tak bisa dibuktikan mana yg benar. Saya

    sendiri tak peduli , karena saya lebih percaya setiap manusia pasti mati (

    meninggalkan tubuhnya ) . Yesus pun mati , tak mungkin pergi ke surga

    dengan memakai tubuh kasarnya. Karena Tubuh Yesus tak dapat ditemukan

    , setelah di salib . Yesus sekarang berada Di Surga ? Kalau demikian ia masih

    dalam salah satu dari 31 Kehidupan dan berarti dalam lingkaran Samsara.

    -----------

    ================================== ---------- Pesan terusan ----------

    Dari: Sudarsono Suhenk

    Tanggal: 5 Mei 2012 07:58

    Perihal: Fwd: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: [email protected]

    Bukan itu maksud saya, yg saya maksudkan adalah Buddha Gautama

    melakukan itu apakah sesuai hukum alam atau diluar hukum alam(natural

    atau supranatural)?

    ------ kalau tak sesuai dengan Hukum alam tak akan terjadi. persoalannya , ada Hukum

    Alam yang belum dimengerti oleh kita ( ilmu pengetahuan , bahkan para Nabi )

    -----------

    Raja Asoka yg sgt dihormati oleh aliran Therevadapun pernah

    menumpahkan darah dgn membinasakan kelompok

    ------ silakan baca kembali sejarahnya. Justru Raja Asoka sadar akan perbuatannya ,

    setelah mempelajari Agama Buddha , maka ada dibuat prasasti Asoka .

    -----------

    Apakah penjahat bisa berubah tanpa Tuhan? Bisa, namun tidak akan utuh

    sebab yg tahu dgn benar tentulah penciptanya(Tuhan).

    -------- itu pandangan Agama Kristen, tidak dengan Agama Buddha. Jadi anda berpikir secara

    Kristen , untuk hal2 yang di Ajarkan oleh Buddha.... wah ini namanya kontamisasi ( peracuan

    )

    -----------

    Yesus ke sorga bukan memakai tubuh fana(kasar) atau tubuh lama manusia,

    tetapi tubuh kemuliaan yg juga akan dipakai oleh setiap pengikut Yesus

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • kelak. Tubuh yg mulia bersifat kekal, tidak bisa mati, tidak perlu makanan

    dan minuman, tidak bisa sakit.

    Sorga Kristen bukanlah terdapat di 31 alam samsara yg tidak kekal itu.

    Namun berada ditempat yg kekal bersama dgn Allah.

    ------ Mengapa anda mengatakan Surga tidak ada dalam 31 Alam Kehidupan ? Dalam agama

    buddha terdapat neraka dan surga . dan alam2 yang tidak disebutkan dalam Alquran dan

    Alkitab. Kalau anda sendiri tak pernah ke Surga, mengapa mengatakan Surga bukan salah

    satu alam dari 31 Alam ... Sang Buddha pernah ke Surga , begitu pula murid2 yang berbuat

    baik ( tentu memenuhi syarat untuk hidup di surga ) .

    -----------

    Seperti itulah tabiat kecenderungan manusia yg berdosa. Lebih suka

    mengangkat manusia menjadi dewa dewinya dan manusia super lainnya

    sepanjang zaman daripada berpikir logis utk menyembah sang penciptanya.

    -----

    apakah anda belum membaca salah satu sutta ttg Deva salah satunya

    VIMANAVATTHU. Anda lucu sekali menguraikan dewa seperti yang ada

    dalam agama Kristen ( Perjanjian Lama ) . Dan menjelaskan hal ttg dewa ,

    yang jelas2 tak sesuai dgn Agama Buddha. Dewa adalah Penghuni Surga.

    Anda , Saya dan lain2 nya pernah tinggal disana sbg dewa ( Yesus , masih

    disana ? ) . Mendewakan siapa ? umat Buddha seharusnya hanya menjadikan

    Buddha Gautama sbg junjungan ( Guru ).... tak ada yang lain .

    ----------- ================== ---------- Pesan terusan ----------

    Dari:

    Tanggal: 5 Mei 2012 06:55

    Perihal: Re: Diskusi Yesus Love Us

    Ke: Sudarsono Suhenk

    Dear Sudarsono;

    Maksud anda apa ya kalo kita memakai 4 unsur itu?

    Bukan itu maksud saya, yg saya maksudkan adalah Buddha Gautama melakukan itu apakah

    sesuai hukum alam atau diluar hukum alam(natural atau supranatural)?

    Anda salam paham jika saya merendahkan kemampuan manusia. Saya hanya meminta anda

    berpikiran realistis dan logis, tidak berpikir utopia. Manusia hanya mampu sejauh kodratnya

    sebagai manusia. Jadi kodrat manusia tidak mungkin menjadi sesuatu diluar kodrat manusia.

    Justru paham buddhisme yg berpandangan tidak realitis dan sedikit ada penghinaan pada

    kodrat manusia. Manusia bisa berubah kodrat menjadi dewa dewi, bodhisatva dll(yg super2)

    disamping itu manusia juga bisa menjadi binatang dari kelas tinggi sampai yg paling rendah.

    Begitukah kodrat manusia?

    Jadi penjahat bisa bertobat dan berubah menjadi manusia yg berkodrat dan bermartabat yg

    utuh jika diperbaharui oleh sang penciptanya sendiri(Tuhan)

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • Apakah penjahat bisa berubah tanpa Tuhan? Bisa, namun tidak akan utuh sebab yg tahu dgn

    benar tentulah penciptanya(Tuhan).

    Saya melihat anda mulai berpikiran tidak jernih saat berdiskusi dgn saya.

    Saya tak perlu menanggapi terlalu jauh mengenai manusia2 yg menyalahgunakan ajaran

    agama untuk pembenaran diri, kelompok, suku bangsa dan negara. Walaupun ada ajaran

    agama tidak mengajarkan demikian. Setiap umat beragama pernah menumpahkan darah atas

    nama agamanya. Raja Asoka yg sgt dihormati oleh aliran Therevadapun pernah

    menumpahkan darah dgn membinasakan kelompok Buddhis yg berbeda aliran(paham) dgn

    kelompok Therevada. Dan sampai hari ini pun di Srilangka dan Burma masih ditemukan hal2

    yg demikian itu, teror, intimidasi, penindasan, pembakaran, dan pembunuhan demi agama.

    Anda boleh tak percaya Yesus mampu membangkitkan org mati. Namun bagi saya sesuatu

    berita atau isu harus dicermati dan dicari fakta2 pendukungnya. Baru bisa diambil

    kesimpulan apa yg menjadi dasar kita percaya atau tidak percaya. Saya tidak pernah

    memberikan diri utk percaya sesuatu yg HANYA karena sesuai atau mendukung ajaran

    agama sendiri. Jika anda mengatakan saya dipengaruhi dogma, hal ini menunjukan kebalikan

    dari yg anda katakan terhadap diri anda bukan?

    Mengenai isu Yesus pernah pergi ke India khususnya daerah Khasmir atau ada yg bilang

    Yesus pergi belajar ke Tibet hanyalah HOAX yg tidak memiliki bukti otentik namun lebih

    menjurus ke hal spekulasi semata. Anda bisa buka diinternet mengenai hal2 demikian. Hal yg

    paling gampang dicermati adalah : jika benar Yesus pernah ke India atau Tibet utk belajar

    Brahmanisme atau Buddhisme, mengapa pengajaran Yesus didlm PB tidak pernah

    mengajarkannya, misalnya meditasi atau yoga? Vegetarian atau reinkarnasi?

    Kematian memang dianggap sebagian org sebagai kematian alami. Namun bagi saya

    kematian bukanlah hal alami, namun merupakan tanda bukti kutuk dosa yg bekerja dalam diri

    manusia yg telah tidak sempurna lagi sbg kodrat dan martabat manusia yg baik(utuh).

    Kebahagian BUKANLAH tujuan org Kristen walaupun akan menjadi bagian dalam hidup

    org Kristen. Dan sorga juga bukanlah tujuan yg akan diusahakan oleh org Kristen utk dicapai.

    Tujuan org Kristen adalah mengabdi pada Tuhan yg telah mencipta manusia dan memanggil

    mereka sebagai murid dan sahabat bagi pekerjaan didunia ini yaitu mengabarkan berita

    sukacita kesekamatan dan kasih bagi semua manusia.

    Thomas Alfa Edison tetaplah manusia, dia tidak menjadi dewa bukan setelah meninggal?

    Kecuali anda atau manusia lainnya yg suka dan mengangkatnya sebagai dewa? Seperti itulah

    tabiat kecenderungan manusia yg berdosa. Lebih suka mengangkat manusia menjadi dewa

    dewinya dan manusia super lainnya sepanjang zaman daripada berpikir logis utk menyembah

    sang penciptanya.

    Yesus ke sorga bukan memakai tubuh fana(kasar) atau tubuh lama manusia, tetapi tubuh

    kemuliaan yg juga akan dipakai oleh setiap pengikut Yesus kelak. Tubuh yg mulia bersifat

    kekal, tidak bisa mati, tidak perlu makanan dan minuman, tidak bisa sakit.

    Sorga Kristen bukanlah terdapat di 31 alam samsara yg tidak kekal itu. Namun berada

    ditempat yg kekal bersama dgn Allah.

  • Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Sat, 5 May 2012 04:59:06 -0700

    To:

    Subject: Re: Diskusi Yesus Love Us

    Bagaimana pendpt anda tentang Buddha Gautama yg bisa terbang, bisa

    berjalan diatas air, bisa menciptakan air bercampur dgn api? Apakah sesuai

    hukum alam? ------

    Jika kita memanfaatkan sifat 4 unusr ( api, air, udara dan tanah ) maka hal2 seperti diatas

    dapat terjadi.

    -----------

    Air kotor dalam "ember" hanyalah ilustrasi saja. Saya bisa katakan air kotor

    dalam selokan, kolam, sungai, laut dll. Intinya apakah air kotor itu bisa

    membersihkan dirinya, jadi bukan embernya(medianya)? ------ anda merendahkan kemampuan manusia , yang hidup seperti air yang tak bisa membersihkan

    diri sendiri. Kalau begitu para penjahat tak akan bisa bertobat, padahal mereka tak percaya

    Tuhan . Tapi hati mereka lebih penuh cinta kasih dibandingkan mereka yang berperang demi

    Tuhan ( Tuhan bagi Agama Islam dan Kristen apa beda ? ). -----------

    Yohanes 11:1-57 tentang Lazarus yg sakit dan telah mati 4 hari

    jika Yesus bisa menghidupkan orang mati , untuk membuat orang mempercayai ia

    , padahal Kematian adalah hal alamiah. Lagi pula apakah ia akan menghidupkan

    orang mati lainnya ? Apa umat ( tentu semua ) yang percaya akan Yesus dan

    dosanya yang telah ditebus , hidup Bahagia ? Kalau tidak , dengan alasan hidup

    bahagia di surga ? Itu seperti orang marketing yang memberikan janji2 manis

    ...

    -----------

    Apapun usaha manusia tetaplah dia manusia yg telah kehilangan

    keutuhannya, manusia bukan malaikat, bukan dewa dewi, bukan bodhisatva,

    bukan mahasatva, bukan buddha dan bukan siapa2 selain manusia

    ---

    Itu pandangan anda , yang telah di dogma untuk menolak pandangan Agama lain. Tiap

    Agama memilki pandangan sendiri2, mana yang benar biarlah Hukum alam yang menilainya

    , dengan cara apa ? Caranya mudah pelajari kisah Thomas Alfa Edison . Jika seorang murid

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • sekolah dikatakan oleh guru mereka bodoh ( contoh Alfa Edison ) , jika tak berusaha untuk

    berubah dengan bimbingan guru yang bijak ( Ibu dari Alfa Edison ) . Maka Alfa Edison akan

    tetap menjadi orang yang tak berprestasi seperti yang kita ketahui sekarng ini. Pengeran

    Sidharta sebelum menjadi Buddha Gautama adalah Boddhisatva ,tapi di zaman Buddha sebelumnya , ia bukan seorang bodhisatva , tetapi sebagai umat awam

    yang tak mau belajar pada Buddha Kassapa . Jadi sebutan Bodhisatva diberikan oleh

    kita untuk menunjukkan kegigihannya untuk mencapai /menjadi Samma SamBuddha. -----------

    Bagaimana anda bisa berkesimpulan bahwa Yesus mati dan masih berada

    dialam sorga( alam samsara)?

    --- Tentu anda tidak akan mempercayai Buku 'Yesus Lived In India' .Ttg Yesus yang pergi

    semasa remaja ke India dan meninggal kan kota Yerusalem ,setelah di salib, lalu pergi

    kembali ke India, dan meninggal disana. Jadi Yesus menghidupkan orang mati ? banyak

    kalangan menganggap itu adalah karangan . Tak bisa dibuktikan mana yg benar. Saya

    sendiri tak peduli , karena saya lebih percaya setiap manusia pasti mati (

    meninggalkan tubuhnya ) . Yesus pun mati , tak mungkin pergi ke surga

    dengan memakai tubuh kasarnya. Karena Tubuh Yesus tak dapat ditemukan

    , setelah di salib . Yesus sekarang berada Di Surga ? Kalau demikian ia masih

    dalam salah satu dari 31 Kehidupan dan berarti dalam lingkaran Samsara. -----------

    ==================================

    Pada 5 Mei 2012 01:17, menulis:

    Dear Sudarsono;

    Cara kerja Hukum Karma spt hukum alam(natural law)?

    Bagaimana pendpt anda tentang Buddha Gautama yg bisa terbang, bisa berjalan diatas air,

    bisa menciptakan air bercampur dgn api? Apakah sesuai hukum alam?

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    Yohanes 11:1-57 tentang Lazarus yg sakit dan telah mati 4 hari

    Pada 5 Mei 2012 00:24, menulis:

    Dear Sudarsono;

    Air kotor dalam "ember" hanyalah ilustrasi saja. Saya bisa katakan air kotor dalam selokan,

    kolam, sungai, laut dll. Intinya apakah air kotor itu bisa membersihkan dirinya, jadi bukan

    embernya(medianya)?

    Jika Anda mau membandingkan Buddha Gautama dengan Isa Almasih(Yesus Kristus)

    seharusnya anda udah tahu dimana bedanya. Tokh anda telah belajar Alkitab bukan? Apakah

    org mati itu mati suri atau mati beneran? Anda bisa baca di Yohanes 11:1-57 tentang Lazarus

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • yg sakit dan telah mati 4 hari dan jasadnya mulai bau(saat itu belum ada formalin dan kalo

    mati suri apakah badannya bisa menimbulkan bau pembusukan?) dan dikafani. Akhirnya

    dibangkitkan oleh Yesus. Alkitab mencatat demikian detail agar pembacanya tidak

    berspekulasi dgn mengatakan Lazarus hanya mati suri bukan mati beneran. Dan Buddha

    Gautama juga menghadapi hal yg sama, ada anak yg sakit dan akhirnya mati dihadapan

    Buddha yg tidak menolong anak itu agar sembuh, agar tidak mengalami kematian.

    Apakah manusia yg memiliki nafsu(keinginan/ kehendak) yg baik, bersukacita, bisa marah

    karena keadilan dan belas kasihan "kurang bermutu" dibandingkan dgn seorg petapa yg hidup

    di kesunyian hutan rimba tanpa memiliki amarah, keinginan yg bergelora, bebas dari

    permasalahan hidup manusia?

    Bagaimana anda bisa berkesimpulan bahwa Yesus mati dan masih berada dialam sorga( alam

    samsara)? Yesus mati sebab berani berkonfrontasi tentang ajaran kebenaranNya( ada urgensi

    didalamnya, sebab manusia hanya memiliki kesempatan satu kali saja dalam hidupnya)

    namun Dia bangkit dari kematian dan naik ke sorga( sorga merupakan konsep bahwa dimana

    Allah berada disitulah sorga artinya kondisi yg menyenangkan bersama Allah) sebagai

    contoh bahwa kelak org yg percaya kepada Dia juga akan bangkit diakhir zaman nantinya

    dan bersama Dia. Bagaimana dgn Buddha Gautama yg menyebarkan dharmanya, dgn damai

    dan tidak berani berkonfrontasi tentang apa yg dipercayainya kepada masyarakat saat itu

    sebab tidak ada urgensi didalamnya( manusia memiliki banyak kesempatan, reinkarnasi, jadi

    saat ini tidak punya kesempatan belajar Dharma, lain kali mungkin dapat). Namun apabila

    ada manusia yg mati dan dilahirkan sebagai semut, kapan memiliki kesempatan belajar

    dharma? Dan Buddha Gautama akhirnya mati dan tak pernah bangkit lagi( sebab tubuh

    bukanlah sesuatu yg penting dlm pemahaman buddhisme, beda dgn paham Kristen, tubuh itu

    penting, sebab itulah menunjukan dia itu manusia seutuhnya, bukan malaikat yg memang

    diciptakan tanpa tubuh)

    Buddha memaparkan kondisi alam yg ada, namun Yesus merupakan pencipta alam semesta.

    Yesus sebelum lahir sebagai manusia, Dia adalah Allah yg mengosongkan(berkenosis)

    diriNya sebagai Allah menjadi manusia yg statusNya seperti hamba( jadi Yesus saat

    berkenosis spt menembus alam nirvana bukan?). Yesus yg ilahi, berbeda dengan Brahma atau

    Iswara yg ditentang oleh Buddha Gautama. Yesus ilahi tak terbatas, kekal adanya(tidak

    dibatasi oleh ruang dan waktu), tidak diciptakan, maha tahu, maha suci. Buddha Gautama

    merupakan manusia biasa yg berusaha hidup suci, dia bukan pencipta, dia tdk maha tahu, dia

    tidak bisa membangkitkan orang mati.

    Jadi bagaimana anda mau membandingkan Buddha dgn Yesus?

    Pengalaman meditasi saya dulyaunya biarlah terkubur mati, sebab bagi saya itu tak ada

    gunanya. Apapun usaha manusia tetaplah dia manusia yg telah kehilangan keutuhannya,

    manusia bukan malaikat, bukan dewa dewi, bukan bodhisatva, bukan mahasatva, bukan

    buddha dan bukan siapa2 selain manusia. Yg perlu manusia cari adalah harkat dan martabat

    dia sebagai manusia seutuhnya yg pernah hilang. Saya percaya manusia telah kehilangan

    harkat dan martabat dia sbg manusia yg utuh. Oleh sebab itu kita perlu mencari pribadi yg

    mengerti kita sbg manusia. Air kotor tetaplah air kotor, kecuali ada kondisi luar yg

    memungkinkan air kotor menjadi air bersih.

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

  • ==============belum kopi ke Word

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Sat, 5 May 2012 12:36:03 +0700

    To:

    Subject: Re: Diskusi Yesus Love Us

    Apakah seorang kaya berdana 1 juta rupiah dgn seorang miskin berdana 50

    rupiah, apakah menghasilkan bobot karma baik yg berbeda?

    ------

    Berdana itu bukan soal nilai , tapi ada beberapa faktor , misal ketulusan dan

    kegunaan

    -----------

    Apakah air kotor dalam ember bisa menjernihkan dirinya(air kotor) itu

    sendiri? Berdasarkan standar apa seorang bisa menyatakan dirinya telah

    bersih? Diri sendiri? Berdasarkan apa, pengalaman dalam meditasi? Bagi

    saya, pengalaman meditasi tidak menjadi ukuran bahwa saya telah memiliki

    pengetahuan dhamma dan pengalaman dialam lain serta kekotoran bathin

    saya mulai terkikis.

    ------ Ember bukan mahluk hidup seperti Manusia , jadi perbandingan yang tak tepat. Seorang

    Arahat tidak akan mengumumkan dirinya telah mencapai kesucian , kecuali Samma

    SamBuddha. Pengalaman meditasi ada yang bersifat lokiya , ada yang bersifat

    lokutara. Jadi tergantung meditasi apa yang dilakukannya. Kalau di tanya ,mana yang lokiya mana yang lokutara , tentu yang bisa menjawab , mereka yang telah merealisasi

    Nibhana .

    -----------

    Buddha Gautama hanya mengetahui sejauh yg ia mampu ketahui, dibalik

    ketidaktahuannya masih banyak yg belum tersingkapkan. Oleh sebab itu

    kebenaran yg sejauh diketahui tidak bisa disebut kebenaran absolut,

    bukankah begitu?

    ------- coba anda bandingkan Buddha Gautama dan Nabi isa, apakah anda menemukan kemampuan

    Nabi Isa yang tak dimiliki Buddha Gautama . Kalau anda mengatakan Yesus menghidupkan

    orang mati, apakah yang meninggal itu benar2 mati atau mati suri ? Jadi janganlah

    menilai Sang Buddha , jika anda sendiri belum memahami/merealisasi

    Nibhana ( tanpa nafsu , tanpa keinginan baik maupun buruk , tanpa amarah,

    tanpa benci , tanpa melekat ). Yesus mati masih dilingkaran Samsara (

    berada di alam Surga , yang tak abadi ). -----------

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • saya banyak memiliki pengalaman spt itu dlm meditasi, tapi saya tidak

    pernah menjadi bangga akan hal itu, sebab bathinku menyatakan ada sesuatu

    yg lebih penting akan hidupku yg mesti saya miliki yaitu pengenalan akan

    sang Pencipta saya.

    -------

    pengalaman anda dalam meditasi seperti apa ? Saya sendiri tak pernah

    membanggakan pengalaman meditasi saya. Karena saya masih jauh dari Realisasi

    Nibhana

    -----------

    Seperti yg anda katakan berzinah melanggar sila, membunuh melanggar sila,

    namun buah karmanya bisa hilang seperti Ambapali dan Angulimala? Sekali

    berzinah apakah sama dgn 50 kali perzinahan misalnya?

    -------

    kekuatan kamma yang diperbuat tergantung pada faktor kekuatan niat , kesenangan

    , ketidak mengertian, atau keterpaksaan ( seperti faktor ekonomi ) . Jadi Banyak

    faktor dalam menganalisa Kamma dan Buahnya.

    -----------

    Bagaimana anda bisa menyamakan hukum karma sama dgn hukum alam?

    Dimana persamaannya?

    -------

    Hukum Kamma dikenal sbg Kamma Niyama . Hukum alam bekerja tanpa campur tangan Tuhan , termasuk Hukum Kamma ( hukum lainnya , misal

    Citta Niyama ) .

    -----------

    Bolehkah saya mengatakan hukum karma sebuah "konsep" yg diajarkan

    oleh Buddha Gautama? Jika anda mengatakan hukum karma bukan konsep

    artinya anda sedang berbicara tentang metafisika?

    ------- saya tak perlu komen. Pemakaian istilah yang malah menambah bingung.

    Apabila hukum karma TIDAK BISA dijelaskan sebab bukan konsep, apa

    bedanya jika saya mengatakan Allah merupakan hakim pembuat hukum yg

    tidak dapat dijelaskan secara comprehensive?

    -------

    itu hak anda , karena saya tak mempercayai Tuhan dan Yesus sbg Penebus Dosa.

    -----------

    Pada 5 Mei 2012 06:11, menulis:

    Dear Sudarsono;

    Jika dalam diri manusia memiliki kekotoran bathin, apakah manusia mampu membersihkan

    dirinya sendiri? Apakah air kotor dalam ember bisa menjernihkan dirinya(air kotor) itu

    mailto:[email protected]
  • sendiri? Berdasarkan standar apa seorang bisa menyatakan dirinya telah bersih? Diri sendiri?

    Berdasarkan apa, pengalaman dalam meditasi? Bagi saya, pengalaman meditasi tidak menjadi

    ukuran bahwa saya telah memiliki pengetahuan dhamma dan pengalaman dialam lain serta

    kekotoran bathin saya mulai terkikis. Tidak! Dulu saya banyak memiliki pengalaman spt itu

    dlm meditasi, tapi saya tidak pernah menjadi bangga akan hal itu, sebab bathinku menyatakan

    ada sesuatu yg lebih penting akan hidupku yg mesti saya miliki yaitu pengenalan akan sang

    Pencipta saya.

    Menurut anda hanya anda sendiri yg mengetahuinya sejauh anda yg menyadari, namun ada

    hal2 yg belum anda ketahui sebab anda belum menyadari. Buddha Gautama hanya

    mengetahui sejauh yg ia mampu ketahui, dibalik ketidaktahuannya masih banyak yg belum

    tersingkapkan. Oleh sebab itu kebenaran yg sejauh diketahui tidak bisa disebut kebenaran

    absolut, bukankah begitu?

    Saya tidak mengetahui apa2 walaupun sedetikpun tentang masa depan. Sebab saya menyadari

    saya HANYA lah manusia biasa(hanya ciptaan) dan bukan manusia suci, hanya yg disebut

    MAHA SUCI(Pencipta) lah yg mampu menyucikan saya. Itulah logika saya.

    Saat anda menyatakan "hidup itu tidak pasti" merupakan sebuah isyarat bahwa dihati

    nuranimu( bathinmu yg terdalam) ada sesuatu yg sedang anda rindukan yaitu "pembebasan

    dari alam samsara" dan tidak ingin dilahirkan kembali. Namun masih tersisa pertanyaan

    "bagaimana" hal ini terwujud?

    Moralitas yg saya maksud disini berkaitan dgn ajaran, bukan seperangkap sila/ peraturan

    (praktek) yg harus dijalankan. Moralitas yg saya pertanyakan berkaitan dgn keadilan dan

    kebenaran dari ajaran hukum karma, bukan peraturan. Seperti yg anda katakan berzinah

    melanggar sila, membunuh melanggar sila, namun buah karmanya bisa hilang seperti

    Ambapali dan Angulimala? Sekali berzinah apakah sama dgn 50 kali perzinahan misalnya?

    Bagaimana anda bisa menyamakan hukum karma sama dgn hukum alam? Dimana

    persamaannya?

    Bolehkah saya mengatakan hukum karma sebuah "konsep" yg diajarkan oleh Buddha

    Gautama? Jika anda mengatakan hukum karma bukan konsep artinya anda sedang berbicara

    tentang metafisika?

    Apabila hukum karma TIDAK BISA dijelaskan sebab bukan konsep, apa bedanya jika saya

    mengatakan Allah merupakan hakim pembuat hukum yg tidak dapat dijelaskan secara

    comprehensive?

    Salam metta

    Dear Sudarsono;

    Analogi anda terlalu simple, sedangkan hidup manusia begitu kompleks dan tidak hidup

    hanya satu hari saja, namun rata-rata 20.000 hari dalam sebuah siklus kehidupan. Dalam satu

  • hari ada brp kali tindakan, perkataan dan pemikiran kita? Jika tummibal lahir itu nyata dan

    ada, maka setiap manusia tuanya sejauh adanya kehidupan manusia didunia ini. Apalagi dlm

    sutta dikatakan manusia itu telah ada ratusan asenkya dan puluhan ribu kappa. Dan

    karma(baik dan buruk) itu timbul dan tenggelam dlm diri manusia yg begitu kompleks.

    Bagaimana anda bisa memberikan analogi yg begitu simple dan absurb? Jika kita membaca

    sutta dikatakan manusia yg terdiri dari 5 skandha yg menyatu dari diri manusia itu diliputi

    tanha dan avijja yg menghasilkan karma. Hanya sila, dana dan samadhi yg dapat mengurangi

    tanha dan avijja tsb, namun siapa yg bisa memberi kepastian bahwa dia sanggup hidup sesuci

    mungkin?. Karma yg ada itulah yg membuat manusia itu seperti apa adanya. Ini bukan soal

    siapa yg memberi(menyebabkan) takdir itu(Tuhan atau manusia), namun demikianlah

    manusia itu yg hidup sesuai karma(takdir) dalam dirinya. Walaupun karma baik dan buruk yg

    dia miliki, bukankah itu juga yg akan terjadi padanya? Karma baik dan buruk itulah yg

    menentukan keadaan manusia itu selanjutnya, walaupun manusia memiliki kebebasan

    kehendak.

    Apakah seorang kaya berdana 1 juta rupiah dgn seorang miskin berdana 50 rupiah, apakah

    menghasilkan bobot karma baik yg berbeda?

    Memang menurut ajaran yg anda pahami sptnya demikian, manusia yg menentukan segala

    sesuatu dan bertanggungjawab atas dirinya, tidak ada sang penolong didalamnya. Itulah

    agama antroposentris. Namun dalam pemahaman ajaran saya, tidaklah demikian. Bukanlah

    manusia yg menentukan segala sesuatu, namun juga ada sang Penolong didalamnya yg

    kadang2 turut campur didalam kehidupan manusia yg disebut Tuhan. Dan realitanya manusia

    hidup juga perlu pertolongan dari pihak lain bukan? Itulah paham theosentris.

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Fri, 4 May 2012 15:51:10 +0700

    To:

    Subject: Re: Diskusi Yesus Love Us

    Bukankah kesucian dicapai secara "progresive" bukan "instant" khan? Dan

    bagaimana kita bisa mengukur kesucian diri itu spt apa? Berdasarkan

    tingkat kemelekatannya dan pengetahuannya(panna)?

    ---- Kesucian dapat di realisasi dalam kehidupan saat ini ataupun yad , tergantung paramita

    seseorang ( dalam hal ini Sila Samadhi Panna ) dan usaha yang dilakukan dalam kehidupan

    sekarang . Cara mengukur kesucian ?, tak uraian dalam Tripitaka , cara mengukurnya . Hanya

    dapat di selami di alam batin , dimana Kilesa telah hancurkan.

    -----------

    Jika dalam kehidupan sekarang anda tak yakin bisa hidup suci atau terlepas dari

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • alam samsara, bagaimana anda bisa yakin dikehidupan selanjutnya anda akan lebih

    baik dan bukan lebih buruk( jika tummibal lahir benar2 ada ya)?

    ---- Karena saya telah mengukur , saya masih diliputi oleh kekotoran batin ( kilesa ) daan belum

    mencapai 'Tingkatan' tertentu . Jadi saya sendiri yang mengetahuinya , bahkan Guru Meditasi

    sayapun tak bisa mengukur kekotoran batin saya. Tentang kehidupan yad , apa bisa anda

    mengetahui apa yang terjadi 1 jam , 2 jam , 4 jam, 8 jam, 16 jam, 1 hari, 2

    hari , yad secara detail ? Kehidupan memang tidak pasti, tetapi usaha yang kita lakukan pasti berguna.

    -----------

    tetapi ada penulis buddhis pernah menulis istilah itu sebagai "DESTINY" yaitu

    nasib atau takdir atau akhir dari apa yg kita terima...

    ---- kalau penulis tsb menggunakan 'takdir' , apa saya bisa memaksa dia untuk mengubahnya ?

    hidup manusia ditentukan lewat/dengan Takdir oleh Tuhan , beda dengan ajaran Hindu

    dan Buddha yang mana hidup ditentukan oleh Kamma. Jadi sangat jauh berbeda, Takdir ditentukan oleh Tuhan ( bukan oleh penerimanya ) . Kamma ditentukan oleh

    Pelakunya/penerimanya .

    -----------

    Apakah buddhisme tidak mengenal moralitas? Bukankah dalam Dhammapada dan

    Jataka memberikan banyak contoh moral, kenapa anda merasa alergi tentang kata

    "moralitas". Moralitas berkaitan dgn "keadilan".

    ---- moralitas ( Sila ) adalah latihan dalam kehidupan seseorang agar dapat hidup yang benar dan

    mencapai kebahagiaan. Jadi beda dengan Kamma . Moralitas adalah tata terbit , misalkan tata terbit dalam menerima Dana bagi para Bhikku. Dua istilah yang berbeda ,

    Kamma dapat timbul melalui Tubuh / kaya , pikiran dan perasaan , sedangkan

    moralitas berkaitan dengan tingkah laku . Sekarang sudah jelas perbedaannya ? -----------

    hukum karma itu konsep

    ----

    konsep adalah buah pikiran manusia ( teori ) , sedangkan Kamma adalah Hukum Alam yang tanpa diketahui manusia tetap berlaku. Pada Sang Buddha Gautama belum muncul,

    dimana Ajaran/Dhamma tidak dipahami manusia , Hukum Kamma tetap ada dan

    berfungsi/berlaku . Beda dengan Hukum Tuhan , dimana Tuhanlah yang menentukan Hukuman apa yang diberikan pada manusia. Hukum Tuhan , mengenal

    konsep MengHukum, Mengadili , dsj ( Tuhan seperti Hakim saja ). Hukum Kamma

    hanya bisa dijelaskan , bukan di formulasikan . Apalagi oleh Kita yang masih

    Sekha Puggala, hanya berputar-putar pada teori yang tak ada penyelesaiannya. -----------

    ================ Pada 4 Mei 2012 14:11, menulis:

    mailto:[email protected]
  • Dear Sudarsono;

    Maksudmu "mencapai kesucian" spt apa? Bukankah kesucian dicapai secara "progresive"

    bukan "instant" khan? Dan bagaimana kita bisa mengukur kesucian diri itu spt apa?

    Berdasarkan tingkat kemelekatannya dan pengetahuannya(panna)?

    Jika dalam kehidupan sekarang anda tak yakin bisa hidup suci atau terlepas dari alam

    samsara, bagaimana anda bisa yakin dikehidupan selanjutnya anda akan lebih baik dan bukan

    lebih buruk( jika tummibal lahir benar2 ada ya)?

    Misalnya anda pernah membunuh seekor semut, dan anda akan menerima buah karma tsb,

    dan anda kemudian terlahir sebagai seekor semut. Adakah harapan bagi anda untuk terlahir

    sebagai manusia lg?

    Jika prinsip kebenaran hukum karma adalah "ada sebab maka ada akibat" bukankah hal ini

    telah menyatakan kepada kita bahwa segala sesuatu yg kita terima dan alami merupakan

    pematangan buah karma dan itu merupakan "TAKDIR" walaupun dalam buddhisme tidak

    dikenal istilah itu tetapi ada penulis buddhis pernah menulis istilah itu sebagai "DESTINY"

    yaitu nasib atau takdir atau akhir dari apa yg kita terima.

    Apakah buddhisme tidak mengenal moralitas? Bukankah dalam Dhammapada dan Jataka

    memberikan banyak contoh moral, kenapa anda merasa alergi tentang kata "moralitas".

    Moralitas berkaitan dgn "keadilan". Jadi sebuah hukum bisa disebut bermoral jika hukum itu

    memenuhi "keadilan dan kebenaran"

    Karena hukum karma itu konsep( dan memang bukan berpribadi, sehingga kata "diadili"

    tidak tepat) dan konsep yg tidak berpribadi namun entah berasal dari mana konsep itu? Tapi

    kalo kita bertanya "darimana"? Seakan2 itu pertanyaan bodoh bukan?

    Tapi bagi saya itu bukan pertanyaan bodoh, namun sangat bijaksana. Sebab pikiran kita akan

    semakin dicerahkan jika menemukan jawaban atasnya. Sehingga kita memiliki wawasan yg

    luas dan semakin mencerahkan pandangan kita.

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    From: Sudarsono Suhenk

    Date: Fri, 4 May 2012 10:07:30 +0700

    To:

    Subject: Re: Diskusi Yesus Love Us

    Adakah org pintar masuk sangha tanpa melalui tahapan diatas?

    --------- Banyak murid Sang Buddha , menjadi anggota Sangha , tapi tidak semua serius dalam

    menjalankan Dhamma ( Sila , Samadhi, Panna ) . Kenapa ? Saya sendiri mungkin merupakan

    salah satu murid Buddha ( Gautama, Kassapa, atau dst ) , tapi belum mencapai Kesucian ,

    apa salah saya , saya sendiri tak ingat ?

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • ------------

    Jadi anda sendiri bisa menilai apakah anda bisa dikatakan orang baik dan

    mampu mencapai kesucian hidup?

    ---------

    benar hanya saya sendiri yang mengetahuinya ,dan segala kamma yang saya

    perbuat tersimpan dalam Batin saya ( psikologi menyebutnya bawah sadar ) . Tentu

    perlu usaha yang gigih untukmencapai kesucian , dan pada kehidupan sekarang

    mungkin saya belum mencapainya. Tapi usaha yang saya lakukan , ada

    memudahkan saya pada kehidupan akan datang . Misal saya latihan Vipassana

    akan cepat mencapai Samadhi ( jika dalam kehidupan yad saya melatih Vipassana

    lagi ).

    ------------

    Jika pernah, apakah ada sutta yg memiliki contoh seharusnya berapa kalikah

    seorg pembohong misalnya kepada ortu menerima akusala karma dalam

    alam samsara ini?

    ---------

    Satu kali berbohong , berarti telah melakukan akusala kamma, buahnya kapan , tak

    dapat dipastikan.

    ------------

    Bijaksana dan bodoh itu DISEBABKAN KARMA dia sebelumnya?(banyak

    sedikitnya paramita)

    Dan apakah setiap masalah yg timbul bukan karena perbuatan dirinya,

    misalnya tiba2 dia dirampok, apakah disebabkan oleh matangnya buah

    karma masa lalunya?

    --------- tak ada akibat tanpa sebab , itu prinsip hukum Kamma . hasil dapat berasal dari

    Kamma kehidupan lalu atau sekarang .

    ------------

    .....dan orang Buddhis akan diadili sesuai panca sila( delapan jalan

    kebenaran) dll.....

    ......Dan takdir jangan hanya dilihat sebagai ajaran agama yg mempercayai

    adanya sosok Tuhan bukan? Tapi kelihatan juga terdapat dalam ajaran

    Buddhisme dan Hinduisme?....

    --------- Tak ada istilah dalam Buddhis 'diadili' dan 'takdir',jadi saya tak akan menjelaskan ataupun

    mencari-cari persamaannya. Maaf , saya lakukan hal tsb karena saya tak ingin terjebak dalam

    konsep yang saya sendiri tak mempercayainya ( Tuhan , Diadili, Takdir, dsj ) .

    ------------

    Apakah karena mereka(Ambapali dan Angulimala) telah memadamkan nafsu

    seksual dan nafsu membunuhnya sehingga mampu mencapai tingkat

  • kearahatan? Jika ya, benar demikian adanya, apakah paham seperti itu bisa

    dikatakan ajaran hukum karma yg bermoral?

    --------- Untuk mencapai Arahat memiliki prasyarat , jadi siapapun yang telah memenuhi Syarat tsb ,

    maka dapat mencapai/menjadi Arahat. Tapi tak mudah untuk mencapai itu. Jadi tak ada

    campur tangan siapapun juga . Jadi saya sendiri tak mengerti mengapa anda bertanya Ajaran

    Hukum Kamma yang Bermoral ?

    ------------ Pada 4 Mei 2012 08:43, menulis:

    Dear Sudarsono;

    Walaupun dia murid pemula(sekha puggala), apakah dia begitu ceroboh mau masuk sangha

    dan menjadi bikkhuni dan diajari oleh Buddha(Sikkhi dan Kassapa) tanpa bersungguh hati

    untuk belajar? Apakah ada org yg pintar tanpa mendengar dan belajar dharma langsung

    masuk sangha? Apakah Ambapali bisa dikatakan bodoh jika melihat tahapan spiritualitasnya

    spt ini : mendengarkan dharma -> memiliki keyakinan(saddha) -> berbuat kebajikan dan

    berdana -> masuk sangha ? Adakah org pintar masuk sangha tanpa melalui tahapan diatas?

    Coba anda telusuri diinternet, apakah benar Ambapali menerima akusala Karma dihukum

    dineraka dan sebagai pelacur 10.000 kali kehidupan atau tidak HANYA karena

    mengumpat(dan dia tidak tahu yg diumpati itu seorg bikkhuni arahat)? Apalagi anda ini

    memperdalam aliran Therevada? Andakan tentu tak asing dgn IT dan bisa cari tahu dari

    internet bukan?

    Nah mengenai serius tidak Ambapali belajar Dharma memang tak ada sutta yg memberikan

    penjelasan. Tetapi kita bisa melihat tindakannya, apakah ia termasuk manusia yg serius

    belajar atau tidak sampai dia masuk sangha.

    Kalo boleh saya bertanya, dalam hidup anda pernah tidak anda berbohong(melanggar sila ke

    4) kepada ortu, sahabat, org lain? Jika pernah, apakah ada sutta yg memiliki contoh

    seharusnya berapa kalikah seorg pembohong misalnya kepada ortu menerima akusala karma

    dalam alam samsara ini?

    Apakah dalam hidup anda pernah membunuh, mencuri, berzinah, berdusta/ menfitnah,

    berkata2 yg kosong, mabuk, makan narkoba? Jika pernah, buah karma apakah bagi org yg

    melakukan hal demikian?

    Dan menurut alkitab( walaupun anda tak percaya, termasuk adanya Tuhan yg berpribadi)

    bahwa setiap org akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan melalui keyakinannya, org

    Yahudi menurut hukum 10 Taurat, org Kristen menurut 10 hukum taurat dan perintah Tuhan

    Yesus, org yg tidak memiliki kitab hukum akan diadili sesuai hati nuraninya, dan orang

    Buddhis akan diadili sesuai panca sila( delapan jalan kebenaran) dll.

    Jadi anda sendiri bisa menilai apakah anda bisa dikatakan orang baik dan mampu mencapai

    kesucian hidup? Tentu anda yg tahu.

    Bathin yg bisa menerima semua buah karma buruk apakah harus dicapai melalui pemahaman

    Dharma seperti itu? Bukankah banyak org bijak yg tanpa belajar Dharma juga memiliki

    pemahaman bagaimana bersikap dan berpikir tentang suatu masalah yg telah menimpa hidup

    mereka sebelumnya? Ada yg bersikap pasrah, ada yg bersikap tawakal, dan ada yg memiliki

    mailto:[email protected]
  • panna utk mengatasi keadaannya dll.

    Coba saya ulangi jawaban anda dan saya ingin bertanya dua hal lagi : "Jika karma TETAP

    BERBUAH pada seseorg, yg BERBEDA hanyalah cara pandang seseorg dlm bersikap utk

    menerima matangnya buah karmanya(masalah) yg dihadapinya. Ada org yg bijksana dan ada

    yg bodoh. Bijaksana dan bodoh itu DISEBABKAN KARMA dia sebelumnya?(banyak

    sedikitnya paramita)

    Dan apakah setiap masalah yg timbul bukan karena perbuatan dirinya, misalnya tiba2 dia

    dirampok, apakah disebabkan oleh matangnya buah karma masa lalunya?

    Jika jawaban anda semuanya adalah benar demikian, apakah hukum karma itu bisa dikatakan

    sebagai TAKDIR bagi seseorg? Dan takdir jangan hanya dilihat sebagai ajaran agama yg

    mempercayai adanya sosok Tuhan bukan? Tapi kelihatan juga terdapat dalam ajaran

    Buddhisme dan Hinduisme?

    Jika melacurkan diri adalah salah dan melanggar sila ke 3, bagaimana anda menjelaskan

    kisah Ambapali yg melacurkan diri pada zaman Buddha Gautama? Menurut kisah sutta

    akhirnya Ambapali mencapai kesucian arahat dan tidak dilahirkan kembali(nirvana)

    walaupun dia melanggar sila ke 3?. Apakah kasusnya sama dgn Angulimala yg telah

    membunuh ratusan org dan mencoba membunuh Buddha(mencoba membunuh Buddha,

    buahnya bisa disebut Garuka Karma?), tetap abis akusala karma dan menjadi arahat?(Dimana

    konsistensi pengajarannya?( coba bandingkan Angulimala dengan Devadatta, dlm therevada

    Devadatta digambarkan sbg murid yg jahat, dan dihukum dialam neraka vicci(garuka

    kamma) sampai hari ini sdgkan dlm Mahayana Devadatta dianggap org suci yg paling berjasa

    membangun persaudaraan dlm sangha )

    Apakah karena mereka(Ambapali dan Angulimala) telah memadamkan nafsu seksual dan

    nafsu membunuhnya sehingga mampu mencapai tingkat kearahatan? Jika ya, benar demikian

    adanya, apakah paham seperti itu bisa dikatakan ajaran hukum karma yg bermoral?

    Salam metta

    Powered by Telkomsel BlackBerry

    Pada 3 Mei 2012 16:59, Sudarsono Suhenk menulis:

    Apakah ada org yg suci tak akan jatuh dalam pencobaan? Saya ingin tahu

    juga dimana bisa ditemukan, biar saya akan melakukan wawancara. Saya

    ingin tanya, apakah Buddha Gautama itu maha tahu?

    ------ Maksud percobaan apa ? Karena dalam Agama Buddha tak ada ( Tuhan ) yang mencoba atau

    menguji. Jadi saya tak bisa menjawab lebih lanjut. Sang Buddha mengetahui segala sesuatu

    dengan Kemampuannya melalu : 1. Mengingat beberapa juta Kehidupan yang lalu ( apa yang diketahui, dialami, dipelajari ) .

    Seperti kejadian manusia terbang yang menuju bumi sewaktu masih seperti bubur (

    permukaannya ).

    Pandangan keliru Maha Brahma yang mengganggap dirinya sbg Pencipta Manusia.

    2. Menganalisa Pikiran sendiri maupun orang lain.

    3. Meninjau langsung ke segala tempat di alam semesta dengan Abhinna yang dimilikinya.

    4. Mencapai Nibhana dengan pemahaman yang jelas dan detail

    mailto:[email protected]
  • Jadi istilah Maha Tahu seperti itukah ?

    ------------

    Pada 3 Mei 2012 16:49, Sudarsono Suhenk menulis:

    Walaupun seorg disuruh atau diperintahkan oleh utk melakukannya agar

    memiliki kesaktian. Org tersebut tentu memiliki "kehendak" untuk menolak

    atau menaatinya. ------ seharusnya memang demikian , tapi saking taat/setia dan taat pada gurunya , ya begitulah

    kisahnya.

    ------------

    Jika Ambapali memiliki pilihan hidup, maka sutta tidak menyatakan dirinya

    harus lahir kembali jadi pelacur bukan? Apakah karma itu seperti takdir?

    -----

    terlahir 10.000 kali sebagai pelacur ? saya tak tahu dan belum membaca seperti itu

    . karena Avijja yang di milikinya demikian besar, maka kebodohan tersebut terus

    berulang-ulang. Mengapa sampai 10000 kali ? kalu demikian betapa besar Avijja

    yang dimilikinya ( namanya juga Sekha Puggala ) . Tapi apakah Sewaktu di

    zaman Buddha2 sebelumnya ia belajar dengan serius Buddha Dhamma. Kalau ceritanya . pada masa Buddha Sikkhi dan Buddha Kassapa , ia berdana dan

    berbakti pada Sang Buddha , tapi tak mengembangkan Samadhi dan Panna, saya

    Pastikan bisa saja terjadi 10000 jadi Pelacur. Kenapa ? Karena

    Kebijaksanaannya tak berkembang atau Avijja masih kuat.

    ------------

    Apakah seseorg yg menyerahkan dirinya utk mengikuti Dharma maka akusala

    karma tak akan berbuah lagi spt Angulimala dan Cakkhupala dan seperti anda

    juga?

    ----- Seperti saya sudah jelaskan Kamma tetap berbuah , tapi scara individu batinya (

    Bhante Angulimala dan Bhante Cakkhpala ) tak tergoyahkan , seperti kasus

    kehilangan rp 100.000. Ini sebagai contoh saja , betapa respon seseorang berbeda

    tergantung Panna yang dimiliki orang ter