Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAHPUSAT
PEMERINTAH DAERAH
UU no 32/2004 Pemerintahan Daerah
PP no 38/2007 Pembagian Kewenangan
PP no 50/2007 Kerjasama Antar Daerah
PP no 41/2007Org Perangkat Daerah
Peraturan Per-UU-an TerkaitDaerah
Organisasi Perangkat Daerah
Kepmenkes RI No.267/MENKES/SK/III/2008
Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinkes Daerah
UU no 43/2008 Wilayah Negara RI
PP no 52/2001 Tugas Pembantuan
PP no 6/2008 EPPD
PP no 7/2008 Dekon & Tuban
PP no 19/2010 Kedudukan Gubernur
PEMBANGUNAN KESEHATAN
1
KELEMBAGAAN DI DAERAH
Merujuk UU NO. 32 Th 2004 Ps. 13 dan 14 :“Penanganan
kesehatan merupakan urusan yang wajib dilaksanakan oleh
Pemda baik Provinsi maupun Kab/Kota”
Memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
2
PENATAAN PEJABAT STRUKTURAL DI DAERAH
(PP 41 TAHUN 2007)
Perangkat Pemerintah Daerah
Pelaksana urusan pemerintah di daerah sebagai wakil
pemerintah pusat: gubernur/bupati/walikota dan
perangkat daerah (Ps. 1 ayat 3)
Dalam menjalankan tugasnya mempunyai perangkat
yang disebut Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk
kantor, badan, dan rumah sakit (Ps.8)
3
ESELONISASI PERANGKAT DAERAH (Ps. 34 dan 35 PP pada No. 41 Tahun 2007)
Eselon Provinsi Kabupaten
I b Sekda
II a Kadinkes, Dir.RSU Kls A Sekda
II b Karo, Dir.RSUD Kls B,Wadir RSU Kls A, Dir.RSU Khusus Daerah Kls A
Kadinkes, Dir.RSUD Kls A dan B, Dir RSU Khusus Daerah Kls A,
III a Sesbadan Dinas, Dir RSUD Kls C, Dir RS Khusus Kls B, Wadir RSUD Kls B, Wadir RS Khusus Daerah Kls A, Ka. UPT Dinas
Sekretaris Dinas, Dir RSUD Kls C, Dir RS Khusus daerah Kls B, Wadir RSUD Kls A dan B dan wakil
III b Kabag, Kabid di RSUD Kabid Dinas, Kabag dan Kabid RSUD, Dir RSUD Kls D
IV a Kasie, Kasubbag, dan Kasubbid Kasie, Kasubbag, Kasubbid dan Ka UPT Dinas
IV b Kasubbag UPT4
Persyaratan Jabatan Struktural Dinas Kesehatan Daerah (Lampiran Kepmenkes RI
No.267/MENKES/SK/III/2008)
Jabatan Struktural Dinas Kesehatan Daerah meliputi :
Kepala Dinas
Sekretariat
Kepala Bidang
Kasubbag, dan Kasie pada Dinas Kesehatan Daerah
Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah
5
Pokok-Pokok Persyaratan Jabatan Struktural
Pegawai Negeri Sipil Di Dinkes
Persyaratan JabatanKadinkes Bidang/Seksi di Lingkungan Dinkes
Sekretariat/Subbagian di Lingkungan Dinkes
II a dan II b III IV a dan IV b III IV
1 Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Minimum Magister/SP1
Kesehatan atau yang
disetarkan (dokter, Dokter Gigi,
Apoteker, Psikolog, SKM, dan
sarjana Kesehatan lainnya)
Minimum Sarjana/DIV
kesehatan atau yang
disetarakan (dokter,
Dokter Gigi, Apoteker,
Psikolog, SKM, dan
sarjana Kesehatan
lainnya)
Minimum D III
Kesehatan atau yg
disetarakan
Minimum Sarjana/D IV
atau yang disetarakan
sesuai kompetensinya
Minimum DIII atau
yang disetarakan
2 Pelatihan
2.1 Diklat Pimpinan Diklatpim Tk II Diklatpim Tk III Diklatpim Tk IV Diklatpim Tk III Diklatpim Tk IV
2.2 Diklat Teknis √ √ √ √ √
3 Kepangkatan
IV b untuk eselon II a
IV auntuk eselon II bIII d untuk eselon III a III
c untuk eselon III c
III b untuk esselon IV
a, III a untuk eselon
IV b
III d untuk eselon III a,
III c untuk eselon III c
III d untuk eselon
III a, III c untuk
eselon III c
4 Pengalaman Kerja
II a, sudah pernah menduduki
eselon II b atau jabfung
kesehatan yang disetarakan
dengan gol pangkatnya / II b
sudah pernah menduduki
eselon III a dalam dua jenis
jabatan yang berbeda atau
jabfungkes yang setara dgn gol
pangkatnya
sudah pernah
menduduki jabatan
kesehatan eselon IV a
atau IV b atau
jabfungkes yang
disetarakan dengan gol
pangkatnya
sudah pernah
menduduki jabatan
kesehatan eselon IV
a atau IV b atau
jabfungkes yang
disetarakan dengan
gol pangkatnya
sudah pernah
menduduki jabatan
kesehatan eselon IV a
atau IV b atau
jabfungkes yang
disetarakan dengan
gol pangkatnya
sudah pernah
menduduki
jabatan kesehatan
eselon IV a atau
IV b atau
jabfungkes yang
disetarakan
dengan gol
pangkatnya
KEPMENKES RI
NO. 267/MENKES/SK/III/20086
Idealnya Berdasarkan Kepmenkes RI/MENKES/SK/III/2008
Untuk menjamin profesionalitas, pejabat kesehatandaerah yang diangkat yaitu berpendidikan dokter, doktergigi, SKM, apoteker, dan sarjana kesehatan lainnya tetapipada kenyataannya di daerah ada politisasi birokrasipada waktu pengangkatan Pejabat Struktural danterkadang tidak memperhatikan prinsip profesionalitasdengan menempatkan seseorang tidak pada tempatnya,contoh S.Ag jadi Kepala Dinas/Kasie/Kasubbag.
7
PERMASALAHAN
Pembagian wewenang pemerintah pusat, propinsi, dan kabupaten/kota belum jelas karena adanya perbedaan persepsi dari penyelenggara pemerintahan. Hal ini menyebabkan :
Rendahnya kerjasama antar Pemerintah, Pemda dan Lembaga.
Pengorganisasian Kelembagaan belum efektif dan efisien.
Perlunya pengembangan kapasitas Pejabat Struktural Kabupaten/Kota untuk mengantisipasi perubahan, oleh karena :
Masih terbatas dan rendah kapasitas SDM baik dalam jumlah dan profesionalisme
Belum ada sistem dan regulasi yg memadai dalam rekrutmen dan pola karier aparat pemerintah, sehingga rendahnya SDM berkualitas yg menjadi aparatur pemerintah
8
TINDAK LANJUT Menata kelembagaan sehingga lebih terintegrasi dan kokoh;
Pengembangan kapasitas pejabat struktural dengan:
Memperjelas pola karier pegawai;
Pendidikan dan Latihan (diklat) :
1. Diklatpim II, III, IV
2. Diklat teknis
Pelatihan
1. Fungsional
2. Manajerial (khusus)
1. Pelayanan masyarakat menjadi lebih baik dan efisien
2. Hubungan kerja antar tingkat pemerintah, DPRD, masyarakat dan lembagan non pemerintah menjadi lebih optimal sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing
3. Menyiapkan aparatur pemerintah berkualitas secara proprosional di seluruh wilayah
9