Upload
samtri-gultom
View
189
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jurnal laporan praktikum
Citation preview
Infusum Piperis bettle folia
I. PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan
1. Mencari formulasi yang paling baik untuk infusum piperis bettle folia.
2. Menentukan kestabilan sediaan setelah 3 hari.
Latar Belakang
Sirih merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oleh bangsa Indonesia
sebagai obat, antara lain untuk menguatkan gigi, menghilangkan bau badan,
mengeluarkan dahak, menghentikan pendarahan serta membantu mengatasi
sembelit atau konstipasi. Hal ini dikarenakan dialam daun sirih terkandung
berbagai zat kimia yang sangat baik untuk kesehatan yaitu bettlephenol,
seskuiterpen, pati, gula, zat penyamak, diatase, dan chavicol yang berfungsi
sebagai antiseptikum.
Berdasarkan data preformulasi, rasa ekstrak daun sirih agak pahit, oleh
karena itu dibutuhkan pemanis untuk menutupi rasa pahit tersebut. Selain itu
dikarenakan sediaan berbentuk larutan sejati yang banyak mengandung air
diperlukan bahan pengawet untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba
dalam sediaan tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sediaan galenik adalah sediaan dengan bahan berkhasiat yang berasal dari
alam. Dengan cara ekstraksi, bahan aktif dari tumbuhan atau binatang
ditarik dan dipisahkan dari komponen – komponen lainnya. Berdasarkan
proses dan derajat konsentrasi hasil ekstraksi sediaan galenika dibagi
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
menjadi dekoktum, infusum, ekstrak dan tinktura. Menurut Farmakope
Indonesia II, infusum adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 90 0C selama 15 menit. Berdasarkan
Farmakope Indonesia IV hal. 9, kecuali dinyatakan lain infusum yang
mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan menggunakan
10% simplisia. Hasil infus biasanya sangat sukar distandardisasi, tidak
stabil dan mudah ditumbuhi bakteri dan jamur sehingga sediaan yang
dibuat dengan cara ini hanya tahan sekitar 12 jam.
III. PROSEDUR
1. Pembuatan Larutan Stok Sirupus Simpleks
a. Panaskan 300 ml aquades dalam gelas kimia dalam penangas.
b. Timbang 200 gram sukrosa.
c. Masukkan sedikit demi sedikit sukrosa ke dalam aquades yang sedang
dipanaskan sambil sesekali diaduk hingga semua sukrosa melarut.
d. Setelah semua sukrosa melarut, matikan api, kemudian dinginkan
hingga suhu kamar.
e. Larutan sirupus simpleks digenapkan volumenya dengan aquades
hingga beratnya mencapai 200 gram.
f. Simpan larutan stok sirupus simpleks.
2. Pembuatan Larutan Stok Piper bettle L. Folia
a. Panaskan 150 mL aquades dalam panci hingga bersuhu 90°C.
b. Timbang 3 g simplisa Piper bettle folium, masukkan ke dalam panci
berisi aquades yang telah bersuhu 90°C.
c. Panaskan selama 15 menit.
d. Setelah 15 menit, matikan api dan tutup panci sampai larutan mencapai
suhu kamar.
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
e. Saring larutan dengan kain batis.
f. Simpan larutan stok Infusum Piper bettle L..
3. Pembuatan Sediaan Sirup Bahan Alam Piper bettle L. Folia
a. Kalibrasikan botol sirup berwarna coklat 100 mL.
b. Masukkan 10 mL stok infusum Piper bettle folium ke dalam gelas
kimia bersih.
c. Larutkan 90 mg propil paraben dalam gelas kimia lain dengan 5 mL
etanol 95%, masukkan sebanyak 2 mL ke dalam gelas kimia berisi
infusum. Aduk hingga homogen.
d. Timbang sebanyak 75 g sirupus simpleks dengan cawan penguap,
encerkan dengan 5 mL aquadest lalu masukkan ke dalam gelas kimia
berisikan infusum. Aduk hingga homogen. Bilas cawan 2 kali dengan 2
mL aquadest, masukkan air bilasan ke dalam campuran infusum.
e. Timbang sebanyak 75 g sorbitol solutio 70%, encerkan dengan 5 mL
aquadest lalu masukkan ke dalam gelas kimia berisi infusum. Aduk
hingga homogen. Bilas cawan 2 kali dengan 2 mL aquadest, masukkan
air bilasan ke dalam campuran infusum.
f. Timbang 22,5 mg mentholum lalu larutkan dalam 5 mL etanol,
masukkan sebanyak 1 mL ke dalam gelas kimia berisi infusum. aduk
hingga homogen.
g. Masukkan sediaan ke dalam botol yang telah dikalibrasi, bilas gelas
kimia 2 kali dengan 2 mL aquadest
h. Genapkan sediaan di dalam matkan hingga volume 300 mL dengan
aquadest.
1. Beri etiket, lalu kemas di dalam dus.
1. Formulasi
Rx
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
Ekstrak Piper bettle L. Folia20 mL
Etanol 3 mL
Sirupus Simpleks 25% b/v
Sorbitol Solutio 70% 25%
Propil Paraben 0,02% b/v
Mentholum 0,015 %
Aquadest ad 100 mL
2. Penimbangan
No Zat Jumlah
1 Ekstrak Piper bettle L.
Folia
20 mL
2 Etanol 10 mL
3 Sirupus Simpleks 75 g
4 Sorbitol Solutio 70% 75 g
6 Propil Paraben 0,09 g
7 Mentholum 0,225 g
8 Aquadest ad 100 mL
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
IV. DATA PENGAMATAN
Evaluasi organoleptik
Evaluasi organoleptik dilakukan dengan pengamatan pada warna, rasa,
bau, dan adanya mikroorganisme dalam sediaan. Pengamatan ini
dilakukan selama 4 hari setelah percobaan.
Hari Ke- Warna Rasa BauAdanya
mikroorganisme
1 Coklat Menthol Menthol Tidak ada
2 Coklat Menthol Menthol Tidak ada
3 Coklat Menthol Menthol Tidak ada
4 Coklat Menthol Menthol Tidak ada
Berat Jenis
a. Ditimbang piknometer kosong yang telah dikeringkan dan dibersihkan
b. Diisikan air kedalam piknometer tersebut lalu ditimbang piknometer
yang berisi air yang baru dididihkan pada suhu 250C. diturunkan
suhunya menjadi 200C.
c. Diatur suhu piknometer agar menjadi 250C, lalu ditimbang. Dicatat
hasilnya
d. Dibuang air yang berada dalam piknometer lalu dibersihkan dan
dikeringkan kembali.
e. Diisi piknometer dengan larutan uji.
f. Diatur agar suhu zat uji kurang lebih 200C, lalu diatur suhu larutan
dalam piknometer menjadi 250C lalu ditimbang. Dicatat hasilnya.
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
g. Bobot jenis sediaan adalah =
Wsediaan−WkosongWair−Wkosong
×ρair
W1 = W piknometer = 18,0257 g
W2 = W air = 28,1678 g
W3 = W sediaan = 29,573 g
Maka, bobot jenis =
29 ,573−18 , 025728 ,1678−18 ,0257
=
11,547310,1421
= 1,138 g/cm3
Penentuan pH
Berdasarkan pengukuran, pH sediaan larutan adalah 7,51.
Penentuan viskositas (Hoppler)
Pilih jenis bola yang sesuai.
a. Masukkan sediaan ke dalam alat Hoppler setengah penuh.
b. Masukkan bola ke dalam alat, kemudian isi lagi dengan sediaan hingga
hampir penuh dan tidak terbentuk gelembung udara, tutup rapat alat.
c. Balikkan alat, amati jatuhnya bola dari satu tanda (m1) ke tanda
lainnya (m3), catat waktunya.
d. Hitung viskositas bola dengan rumus: η=t (Sb−S f )B
Pada saat penentuan viskositas dengan alat Hoppler, infusum Piperis
bettle folium tidak bisa ditentukan viskositasnya. Waktu yang diperlukan
untuk bola jatuh adalah sekitar 2 detik.
Pengamatan Cap-locking
Hari Ke- Cap-Locking
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
1 Tidak ada cap-locking
2 Tidak ada cap-locking
3 Tidak ada cap-locking
4 Tidak ada cap-locking
Pengamatan volume terpindahkan
Pembuatan sediaan dilebihkan 2% dengan asumsi ada sebagian kecil
volume yang tertinggal di wadah saat penuangan. Setelah diuji, sirop
larutan sejati gliseril guaiakolat memiliki volume 100,5 mL.
V. PEMBAHASAN
Infusum merupakan sediaan cair yang dibuat dengan menyaring simplisia
nabati dengan air pada suhu 90o C selama 15 menit. Hal pertama yang dilakukan
adalah merebus 3 gram daun Piperis bettle kedalam 150 ml air. Seharusnya
jumlah yang direbus adalah 15 gram akan tetapi dikarenakan kesalahan persepsi
maka yang digunakan hanya 3 gram. Pada saat direbus selama 15 menit sejumlah
air menguap sehingga diperlukan keahlian khusus yaitu mengecilkan dan
membesarkan apinya agar tersisa jumlah larutan yang dibutuhkan.
Setelah sediaan infusum Piperis bettle selesai dibuat dilakukan beberapa
evaluasi, yaitu:
Penentuan viskositas larutan dengan alat Hoppler
Pada saat akan dilakukan penentuan viskositas sediaan, ternyata
viskositas sediaan tidak dapat ditentukan, dikarena waktu yang
diperlukan untuk bola jatuh hanya 2 detik, sedangkan batas waktu
agar viskositas dapat diukur adalah 30-300 detik. Hal tersebut
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
menandakan bahwa penambahan sorbitol yang dimaksudkan untuk
meningkatkan viskositas kurang kadarnya dalam sediaan.
Penentuan pH larutan
pH yang didapat adalah 7,51. pH tersebut cukup baik sebab tidak
terlalu asam dan tidak terlalu basa sehingga nyaman untuk
dikonsumsi.
Pengamatan organoleptik sediaan selama 4 hari
Setelah pengamatan organoleptik selama 4 hari, tidak terjadi
perubahan pada rasa, bau, warna, dan tidak ada kontaminasi
mikroorganisme. Hal tersebut menandakan bahwa kadar pengawet
yang diberikan sudah cukup.
Pengamatan adanya cap-locking
Setelah diamati selama 4 hari tidak terjadi kesulitan membuka
tutup botol sediaan yang dikarenakan oleh gula. Hal itu
menandakan bahwa zat anti cap-locking yaitu sorbitol yang
ditambahkan kadarnya sudah cukup dalam sediaan.
Volume terpindahkan yang terukur adalah 101,2 mL. Hal tersebut
disebabkan karena sediaan infusum Piperis bettle folia memiliki
viskositas yang rendah sehingga volume yang tertinggal dalam
botol sediaan hanya sedikit dan menyebabkan volume netto 101,2.
VI. KESIMPULAN
Usulan formulasi setelah evaluasi sediaan
Rx/ Ekstrak Piper betle L. Folia 15 g / 150
Etanol 10 mL
Sirupus Simpleks 30%
Sorbitol Solutio 70% 30%
Propil Paraben 0,02% b/v
Mentholum 0,02%
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida
Aquadest ad 100 mL
Setelah dilakukan evaluasi ternyata sediaan cukup stabil dan tidak
terdapat pertumbuhan mikroba, hanya diperlukan penambahan viskositas
sediaan.
VII. USULAN FORMULASI
Rx/ Ekstrak Piper betle L. Folia 15 g / 150
Etanol 10 mL
Sirupus Simpleks 30%
Sorbitol Solutio 70% 30%
Propil Paraben 0,02% b/v
Mentholum 0,02%
Aquadest ad 100 mL
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia,. edisi III.
Jakarta : Departemen Kesehatan, p. 567
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia,. Edisi IV.
Jakarta : Departemen Kesehatan, p. 1030, 1039, 1089
Rowe, Raymond C..2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients,. Fifth edition.
London : Pharmaceutical Press,p. 18-20, 459-461, 629-631, 718- 721, 744-747, 802-
806
Martin, Alfred, dkk. 1993. Farmasi Fisik jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia, p. 1100-1101
http://en.wikipedia.org/wiki/Bethel diakses tanggal 8 September 2009
Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida