13
Infusum Piperis bettle folia I. PENDAHULUAN Tujuan Percobaan 1. Mencari formulasi yang paling baik untuk infusum piperis bettle folia. 2. Menentukan kestabilan sediaan setelah 3 hari. Latar Belakang Sirih merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai obat, antara lain untuk menguatkan gigi, menghilangkan bau badan, mengeluarkan dahak, menghentikan pendarahan serta membantu mengatasi sembelit atau konstipasi. Hal ini dikarenakan dialam daun sirih terkandung berbagai zat kimia yang sangat baik untuk kesehatan yaitu bettlephenol, seskuiterpen, pati, gula, zat penyamak, diatase, dan chavicol yang berfungsi sebagai antiseptikum. Berdasarkan data preformulasi, rasa ekstrak daun sirih agak pahit, oleh karena itu dibutuhkan pemanis untuk menutupi rasa pahit tersebut. Selain itu Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Jrnal Laporan Piper Betle

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal laporan praktikum

Citation preview

Page 1: Jrnal Laporan Piper Betle

Infusum Piperis bettle folia

I. PENDAHULUAN

Tujuan Percobaan

1. Mencari formulasi yang paling baik untuk infusum piperis bettle folia.

2. Menentukan kestabilan sediaan setelah 3 hari.

Latar Belakang

Sirih merupakan tanaman yang sudah lama dikenal oleh bangsa Indonesia

sebagai obat, antara lain untuk menguatkan gigi, menghilangkan bau badan,

mengeluarkan dahak, menghentikan pendarahan serta membantu mengatasi

sembelit atau konstipasi. Hal ini dikarenakan dialam daun sirih terkandung

berbagai zat kimia yang sangat baik untuk kesehatan yaitu bettlephenol,

seskuiterpen, pati, gula, zat penyamak, diatase, dan chavicol yang berfungsi

sebagai antiseptikum.

Berdasarkan data preformulasi, rasa ekstrak daun sirih agak pahit, oleh

karena itu dibutuhkan pemanis untuk menutupi rasa pahit tersebut. Selain itu

dikarenakan sediaan berbentuk larutan sejati yang banyak mengandung air

diperlukan bahan pengawet untuk mencegah terjadinya pertumbuhan mikroba

dalam sediaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sediaan galenik adalah sediaan dengan bahan berkhasiat yang berasal dari

alam. Dengan cara ekstraksi, bahan aktif dari tumbuhan atau binatang

ditarik dan dipisahkan dari komponen – komponen lainnya. Berdasarkan

proses dan derajat konsentrasi hasil ekstraksi sediaan galenika dibagi

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 2: Jrnal Laporan Piper Betle

menjadi dekoktum, infusum, ekstrak dan tinktura. Menurut Farmakope

Indonesia II, infusum adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari

simplisia nabati dengan air pada suhu 90 0C selama 15 menit. Berdasarkan

Farmakope Indonesia IV hal. 9, kecuali dinyatakan lain infusum yang

mengandung bukan bahan berkhasiat keras dibuat dengan menggunakan

10% simplisia. Hasil infus biasanya sangat sukar distandardisasi, tidak

stabil dan mudah ditumbuhi bakteri dan jamur sehingga sediaan yang

dibuat dengan cara ini hanya tahan sekitar 12 jam.

III. PROSEDUR

1. Pembuatan Larutan Stok Sirupus Simpleks

a. Panaskan 300 ml aquades dalam gelas kimia dalam penangas.

b. Timbang 200 gram sukrosa.

c. Masukkan sedikit demi sedikit sukrosa ke dalam aquades yang sedang

dipanaskan sambil sesekali diaduk hingga semua sukrosa melarut.

d. Setelah semua sukrosa melarut, matikan api, kemudian dinginkan

hingga suhu kamar.

e. Larutan sirupus simpleks digenapkan volumenya dengan aquades

hingga beratnya mencapai 200 gram.

f. Simpan larutan stok sirupus simpleks.

2. Pembuatan Larutan Stok Piper bettle L. Folia

a. Panaskan 150 mL aquades dalam panci hingga bersuhu 90°C.

b. Timbang 3 g simplisa Piper bettle folium, masukkan ke dalam panci

berisi aquades yang telah bersuhu 90°C.

c. Panaskan selama 15 menit.

d. Setelah 15 menit, matikan api dan tutup panci sampai larutan mencapai

suhu kamar.

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 3: Jrnal Laporan Piper Betle

e. Saring larutan dengan kain batis.

f. Simpan larutan stok Infusum Piper bettle L..

3. Pembuatan Sediaan Sirup Bahan Alam Piper bettle L. Folia

a. Kalibrasikan botol sirup berwarna coklat 100 mL.

b. Masukkan 10 mL stok infusum Piper bettle folium ke dalam gelas

kimia bersih.

c. Larutkan 90 mg propil paraben dalam gelas kimia lain dengan 5 mL

etanol 95%, masukkan sebanyak 2 mL ke dalam gelas kimia berisi

infusum. Aduk hingga homogen.

d. Timbang sebanyak 75 g sirupus simpleks dengan cawan penguap,

encerkan dengan 5 mL aquadest lalu masukkan ke dalam gelas kimia

berisikan infusum. Aduk hingga homogen. Bilas cawan 2 kali dengan 2

mL aquadest, masukkan air bilasan ke dalam campuran infusum.

e. Timbang sebanyak 75 g sorbitol solutio 70%, encerkan dengan 5 mL

aquadest lalu masukkan ke dalam gelas kimia berisi infusum. Aduk

hingga homogen. Bilas cawan 2 kali dengan 2 mL aquadest, masukkan

air bilasan ke dalam campuran infusum.

f. Timbang 22,5 mg mentholum lalu larutkan dalam 5 mL etanol,

masukkan sebanyak 1 mL ke dalam gelas kimia berisi infusum. aduk

hingga homogen.

g. Masukkan sediaan ke dalam botol yang telah dikalibrasi, bilas gelas

kimia 2 kali dengan 2 mL aquadest

h. Genapkan sediaan di dalam matkan hingga volume 300 mL dengan

aquadest.

1. Beri etiket, lalu kemas di dalam dus.

1. Formulasi

Rx

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 4: Jrnal Laporan Piper Betle

Ekstrak Piper bettle L. Folia20 mL

Etanol 3 mL

Sirupus Simpleks 25% b/v

Sorbitol Solutio 70% 25%

Propil Paraben 0,02% b/v

Mentholum 0,015 %

Aquadest ad 100 mL

2. Penimbangan

No Zat Jumlah

1 Ekstrak Piper bettle L.

Folia

20 mL

2 Etanol 10 mL

3 Sirupus Simpleks 75 g

4 Sorbitol Solutio 70% 75 g

6 Propil Paraben 0,09 g

7 Mentholum 0,225 g

8 Aquadest ad 100 mL

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 5: Jrnal Laporan Piper Betle

IV. DATA PENGAMATAN

Evaluasi organoleptik

Evaluasi organoleptik dilakukan dengan pengamatan pada warna, rasa,

bau, dan adanya mikroorganisme dalam sediaan. Pengamatan ini

dilakukan selama 4 hari setelah percobaan.

Hari Ke- Warna Rasa BauAdanya

mikroorganisme

1 Coklat Menthol Menthol Tidak ada

2 Coklat Menthol Menthol Tidak ada

3 Coklat Menthol Menthol Tidak ada

4 Coklat Menthol Menthol Tidak ada

Berat Jenis

a. Ditimbang piknometer kosong yang telah dikeringkan dan dibersihkan

b. Diisikan air kedalam piknometer tersebut lalu ditimbang piknometer

yang berisi air yang baru dididihkan pada suhu 250C. diturunkan

suhunya menjadi 200C.

c. Diatur suhu piknometer agar menjadi 250C, lalu ditimbang. Dicatat

hasilnya

d. Dibuang air yang berada dalam piknometer lalu dibersihkan dan

dikeringkan kembali.

e. Diisi piknometer dengan larutan uji.

f. Diatur agar suhu zat uji kurang lebih 200C, lalu diatur suhu larutan

dalam piknometer menjadi 250C lalu ditimbang. Dicatat hasilnya.

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 6: Jrnal Laporan Piper Betle

g. Bobot jenis sediaan adalah =

Wsediaan−WkosongWair−Wkosong

×ρair

W1 = W piknometer = 18,0257 g

W2 = W air = 28,1678 g

W3 = W sediaan = 29,573 g

Maka, bobot jenis =

29 ,573−18 , 025728 ,1678−18 ,0257

=

11,547310,1421

= 1,138 g/cm3

Penentuan pH

Berdasarkan pengukuran, pH sediaan larutan adalah 7,51.

Penentuan viskositas (Hoppler)

Pilih jenis bola yang sesuai.

a. Masukkan sediaan ke dalam alat Hoppler setengah penuh.

b. Masukkan bola ke dalam alat, kemudian isi lagi dengan sediaan hingga

hampir penuh dan tidak terbentuk gelembung udara, tutup rapat alat.

c. Balikkan alat, amati jatuhnya bola dari satu tanda (m1) ke tanda

lainnya (m3), catat waktunya.

d. Hitung viskositas bola dengan rumus: η=t (Sb−S f )B

Pada saat penentuan viskositas dengan alat Hoppler, infusum Piperis

bettle folium tidak bisa ditentukan viskositasnya. Waktu yang diperlukan

untuk bola jatuh adalah sekitar 2 detik.

Pengamatan Cap-locking

Hari Ke- Cap-Locking

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 7: Jrnal Laporan Piper Betle

1 Tidak ada cap-locking

2 Tidak ada cap-locking

3 Tidak ada cap-locking

4 Tidak ada cap-locking

Pengamatan volume terpindahkan

Pembuatan sediaan dilebihkan 2% dengan asumsi ada sebagian kecil

volume yang tertinggal di wadah saat penuangan. Setelah diuji, sirop

larutan sejati gliseril guaiakolat memiliki volume 100,5 mL.

V. PEMBAHASAN

Infusum merupakan sediaan cair yang dibuat dengan menyaring simplisia

nabati dengan air pada suhu 90o C selama 15 menit. Hal pertama yang dilakukan

adalah merebus 3 gram daun Piperis bettle kedalam 150 ml air. Seharusnya

jumlah yang direbus adalah 15 gram akan tetapi dikarenakan kesalahan persepsi

maka yang digunakan hanya 3 gram. Pada saat direbus selama 15 menit sejumlah

air menguap sehingga diperlukan keahlian khusus yaitu mengecilkan dan

membesarkan apinya agar tersisa jumlah larutan yang dibutuhkan.

Setelah sediaan infusum Piperis bettle selesai dibuat dilakukan beberapa

evaluasi, yaitu:

Penentuan viskositas larutan dengan alat Hoppler

Pada saat akan dilakukan penentuan viskositas sediaan, ternyata

viskositas sediaan tidak dapat ditentukan, dikarena waktu yang

diperlukan untuk bola jatuh hanya 2 detik, sedangkan batas waktu

agar viskositas dapat diukur adalah 30-300 detik. Hal tersebut

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 8: Jrnal Laporan Piper Betle

menandakan bahwa penambahan sorbitol yang dimaksudkan untuk

meningkatkan viskositas kurang kadarnya dalam sediaan.

Penentuan pH larutan

pH yang didapat adalah 7,51. pH tersebut cukup baik sebab tidak

terlalu asam dan tidak terlalu basa sehingga nyaman untuk

dikonsumsi.

Pengamatan organoleptik sediaan selama 4 hari

Setelah pengamatan organoleptik selama 4 hari, tidak terjadi

perubahan pada rasa, bau, warna, dan tidak ada kontaminasi

mikroorganisme. Hal tersebut menandakan bahwa kadar pengawet

yang diberikan sudah cukup.

Pengamatan adanya cap-locking

Setelah diamati selama 4 hari tidak terjadi kesulitan membuka

tutup botol sediaan yang dikarenakan oleh gula. Hal itu

menandakan bahwa zat anti cap-locking yaitu sorbitol yang

ditambahkan kadarnya sudah cukup dalam sediaan.

Volume terpindahkan yang terukur adalah 101,2 mL. Hal tersebut

disebabkan karena sediaan infusum Piperis bettle folia memiliki

viskositas yang rendah sehingga volume yang tertinggal dalam

botol sediaan hanya sedikit dan menyebabkan volume netto 101,2.

VI. KESIMPULAN

Usulan formulasi setelah evaluasi sediaan

Rx/ Ekstrak Piper betle L. Folia 15 g / 150

Etanol 10 mL

Sirupus Simpleks 30%

Sorbitol Solutio 70% 30%

Propil Paraben 0,02% b/v

Mentholum 0,02%

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida

Page 9: Jrnal Laporan Piper Betle

Aquadest ad 100 mL

Setelah dilakukan evaluasi ternyata sediaan cukup stabil dan tidak

terdapat pertumbuhan mikroba, hanya diperlukan penambahan viskositas

sediaan.

VII. USULAN FORMULASI

Rx/ Ekstrak Piper betle L. Folia 15 g / 150

Etanol 10 mL

Sirupus Simpleks 30%

Sorbitol Solutio 70% 30%

Propil Paraben 0,02% b/v

Mentholum 0,02%

Aquadest ad 100 mL

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia,. edisi III.

Jakarta : Departemen Kesehatan, p. 567

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia,. Edisi IV.

Jakarta : Departemen Kesehatan, p. 1030, 1039, 1089

Rowe, Raymond C..2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients,. Fifth edition.

London : Pharmaceutical Press,p. 18-20, 459-461, 629-631, 718- 721, 744-747, 802-

806

Martin, Alfred, dkk. 1993. Farmasi Fisik jilid 2. Edisi III. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia, p. 1100-1101

http://en.wikipedia.org/wiki/Bethel diakses tanggal 8 September 2009

Laporan PraktikumTeknologi Sediaan Likuida dan Semisolida