10
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen kuasi yang hasilnya akan dianalisis secara deskriptif dan analitik 2. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan eksperimen Laboratorium, rancangan Post test only with control group design. dimana subyek dalam penelitian ini dibagi dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah tenggang waktu yang telah ditentukan kemudian diukur variabel tercoba pada kelompok tersebut. Perbedaan hasil observasi dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menunjukan efek perlakuan, berikut rancangannya : 19) Perlakuan postest R (kelompok eksperimen) 0 X 1 0 1 0 X 2 0 2 0 X 3 0 3 0 X 4 0 4 0 X 5 0 5 R (kelompok kontrol) 0 X 0 0K Keterangan : X 1-5 : Konsentrasi ekstrak daun serai wangi yang dioleskan pada lengan . 0 1-5 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae.aegypti yang hinggap pada lengan sebelum pemajanan dan sesudah pemajanan. X 0 : Kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelompok kontrol) B. Waktu dan Tempat Penelitian

jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

  • Upload
    aldibae

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen kuasi yang

hasilnya akan dianalisis secara deskriptif dan analitik

2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan eksperimen Laboratorium, rancangan Post

test only with control group design. dimana subyek dalam penelitian ini dibagi

dalam kelompok kontrol dan kelompok perlakuan setelah tenggang waktu yang

telah ditentukan kemudian diukur variabel tercoba pada kelompok tersebut.

Perbedaan hasil observasi dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

menunjukan efek perlakuan, berikut rancangannya :19)

Perlakuan postest

R (kelompok eksperimen) 0 X1 01

0 X2 02

0 X3 03

0 X4 04

0 X5 05

R (kelompok kontrol) 0 X0 0K

Keterangan :

X1-5 : Konsentrasi ekstrak daun serai wangi yang dioleskan pada lengan .

01-5 : Observasi terhadap jumlah nyamuk Ae.aegypti yang hinggap pada lengan

sebelum pemajanan dan sesudah pemajanan.

X0 : Kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan (kelompok kontrol)

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Page 2: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2007 sampai dengan selesai dan

tempat penelitian dilakukan di Laboratorium B2P2VRP Salatiga.

C. Subyek Penelitian

Subyek adalah keseluruhan subyek penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Jumlah nyamuk Ae. aegypti hasil

penangkaran yang dilakukan oleh B2P2VRP Salatiga, dan siap digunakan untuk

penelitian berbagai konsentrasi (5%, 10%, 15%, 20%) ekstrak daun serai wangi

sebagai repellent terhadap nyamuk Ae.aegypti.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah nyamuk Ae. aegypti betina yang

diperoleh dari Laboratorium B2P2VRP Salatiga dan teknik pengambilan

sampelnya dilakukan secara Simple random sampling

3. Besar sampel

Besar sampel yang di butuhkan dalam penelitian ini sebanyak 25 ekor

nyamuk Ae. aegypti setiap kali perlakuan pada masing- masing konsentrasi

ekstrak daun serai wangi, sehingga dengan jumlah nyamuk keseluruhan adalah

650 ekor nyamuk Ae. aegypti

4. Replikasi eksperimen

Untuk menghindari kesalahan sekecil mungkin maka banyaknya ulangan

replikasi dalam dihitung dengan rumus sebagai berikut : ( t–1 ) ( r–1 ) ≥ 1

( 5–1 ) ( r–1 ) ≥ 15

( 4 ) ( r–1 ) ≥ 15

4r – 1 ≥ 15

4 r ≥ 15 + 4

4r ≥ 19

r ≥ 4,75 r = 5

Keterangan :

t : jumlah perlakuan dalam penelitian ini adalah 5 kali perlakuan

r : jumlah ulangan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 kali ulangan

Page 3: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

a. Variabel Bebas

Adalah variabel yang berpengaruh atau menyebabkan berubahnya nilai dari

variabel terikat dan merupakan variabel pengaruh yang paling diutamakan

dalam penelitian .variabel bebas penelitian ini adalah ekstrak daun serai

wangi.

b. Variabel Terikat

Jumlah nyamuk Ae. aegypti betina yang hinggap pada lengan probandus

sebanyak 5 orang

c. Variabel Pengganggu

Pori-pori tubuh, sekresi kelenjar keringat.

d. Variabel Terkendali

Suhu, kelembaban, pencahayaan.

2. Definisi Operasional

a. Konsentrasi Ekstrak daun serai wangi

Sediaan yang diperoleh dengan memanfaatkan zat aktifnya dari daun serai

wangi dengan Perbandingan ekstrak daun serai wangi terhadap media yang

digunakan dalam penelitian ini dikategorikan menjadi 4 tingkatan, yaitu :

I. = 5 %

II. = 10 %

III. = 15 %

IV. = 20 %

Satuan: mg/l

Skala : Nominal

b. Jumlah nyamuk yang hinggap

Banyaknya nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan yang belum diolesi

dan yang telah diolesi dengan ekstrak daun serai wangi pada saat dilakukan

penelitian

Satuan : Ekor

Page 4: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

Skala : Rasio

E. Metode Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang diperoleh dengan menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada

lengan dan yang tidak hinggap pada lengan dari setiap perlakuan dibandingkan

dengan kontrol.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari buku-buku, majalah /

hasil penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini.

F. Prosedur Penelitian

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. Daun serai wangi sebagai media penelitian

b. Nyamuk Ae. aegypti betina dewasa ( umur 3-5 hari ) sebagai faktor fisis dan

biologis yang dapat mempengaruhi tujuan percobaan.

c. Aquades sebagai pelarut ekstrak daun serai wangi

2. Alat

a. Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah :

1) Kurungan nyamuk yang berukuran 50 x 40 x 35 cm2 dan diameter lubang

untuk tangan memasukkan tangan 15 cm2

2) Sarung tangan sebagai penutup pergelangan tangan.

3) Counter ( untuk menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan)

4) Termometer ruang, untuk mengukur suhu ruang percobaan

5) Termometer badan, untuk mengukur suhu badan peneliti

6) Mikro pipet untuk mengambil ekstrak sesuai dengan volume yang diinginkan

7) Stop watch untuk menghitung lamanya kontak antara ekstrak daun serai wangi

dengan nyamuk Ae. aegypti.

8) Aspirator untuk menangkap nyamuk yang akan digunakan sebagai penelitian.

b. Peralatan yang digunakan untuk pembuatan ekstrak ini adalah :

Page 5: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

1) Blender untuk menghaluskan herbal daun menjadi serbuk sehingga

memudahkan dalam pembuatan ekstrak.

2) Saringan untuk menyaring serbuk daun yang digunakan dalam pembuatan

ekstrak.

3) Labu Erlenmeyer untuk menampung hasil ekstrak

4) Pengaduk sebagai alat pengaduk saat ekstrak dipanaskan

5) Daun serai wangi yang sudah dikeringkan

6) Gelas ukur (ukuran 100ml) sebagai tempat ekstrak

3. Prosedur / cara kerja

a. Pembuatan ekstrak daun serai wangi

Pembuatan ekstrak daun serai wangi yaitu pertama-tama daun serai wangi di

pisahkan dari ranting dan kotoran dan lainnya kemudian daun serai wangi

dikeringkan pada suhu kamar 40˚ C - 60˚ C selama kurang lebih satu minggu,

hal ini bertujuan agar senyawa – senyawa yang terkandung didalam daun

tersebut tidak rusak oleh sinar matahari, setelah kering daun serai wangi

tersebut digiling menggunakan blender atau di tumbuk sehingga menjadi

serbuk, kemudian serbuk simplisia ditimbang sesuai derajat kehalusan lalu di

masukan ke dalam bejana, kemudian serbuk daun serai wangi dimasukan

dalam labu Elenmeyer ditambah pelarut (air) kemudian keduanya

dicampurkan dan panaskan sambil di lakukan pengadukan, pemanasan 30-60

menit dengan suhu <100˚ C dan selanjutnya didiamkan selama 24 jam,

kemudian larutan yang telah jadi di saring dan di tampung dalam Elenmeyer

kemudian lakukan prosedur seperti penelitian uji pendahuluan dengan

menggunakan daun serai wangi dengan konsentrasi 4 %, 6%, 8%, 10%.

4. Cara Kerja Penelitian

1) Disiapkan kurungan nyamuk dengan ukuran50 x 40 x 35 cm2 dan diameter

lubang untuk tangan memasukkan tangan 15 cm2 yang berjumlah 25 ekor

nyamuk pada 5 buah kurungan, kemudian disiapkan nyamuk Ae. aegypti

betina berumur 3 – 5 hari dalam keadaan lapar, hasil koloni di laboratorium

B2P2VRP Salatiga, kemudian di masukkan ke dalam kurungan nyamuk

sebanyak 25 ekor, kemudian disiapkan kaos tangan kemudian dipakai pada

Page 6: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

kedua tangan.kemudian menentukan lengan kiri yang di beri perlakuan atau

yang di olesi ekstrak daun serai wangi biarkan hingga kering, sedangkan

tangan kanan sebagai kontrol atau tidak diolesi eksrtak daun serai wangi,

kemudian mengukur suhu tubuh, suhu ruangan dan kelembaban udara di

sekitar ruangan percobaan, kemudian mengambil ekstrak daun serai wangi

dengan pipet ukur sebanyak a ml kemudian dioleskan pada lengan kiri,

kemudian kedua lengan di masukkan ke dalam kurungan melalui lubang

kurungan yang berdiameter 15 cm selama 5 menit sambil menghitung jumlah

nyamuk yang hinggap pada lengan kiri yang mendapat perlakuan dan lengan

kanan yang tidak mendapat perlakuan (kontrol) dengan menggunakan counter,

kemudian kedua lengan dikeluarkan dari dalam kurungan, kemudian setelah 1

jam kedua tangan dimasukkan lagi ke dalam kurungan selama 5 menit sambil

menghitung jumlah nyamuk yang hinggap pada masing- masing lengan,

kemudian hal tersebut di atas diulang lagi setelah waktu setelah 1 jam, 2 jam,

3 jam, dan 4 jam, kemudian mencatat jumlah nyamuk yang hinggap pada

masing- masing waktu pencatatan, kemudian pada masing- masing waktu

tersebut nyamuk yang telah menggigit dan telah kenyang yang ditandai

dengan istirahat atau tidak aktif, nyamuk tersebut diambil dan diganti dengan

nyamuk yang baru dengan menggunakan aspirator, kemudian percobaan

tersebut di atas dilakukan sebanyak 5 kali ulangan, kemudia selanjutnya

dilakukan percobaan dengan konsentrasi ekstrak daun serai wangi

5. Hasil Uji Pendahuluan

Konsentrasi pada uji pendahuluan yaitu : 4 %, 6 %, 8 %, dan 10 %

a. Suhu Udara

Tabel 3.1 : Suhu udara di ruang percobaan di B2P2VRP Salatiga Bulan Mei 2007

Suhu Udara (˚ C )

No

Konsentrasi I II III IV V

1

2

3

4

4 %

6 %

8 %

10%

26

27

27

28

26

27

27

28

26

27

27

28

26

27

27

28

26

27

27

28

Page 7: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

Dari tabel 3.1 dilakukan percobaan dan diukur dengan Hygrometer. Hasil

yang tertinggi 28 ˚ C dan terendah 26 ˚ C,

b. Kelembaban Udara

Tabel 3.2 : Kelembaban Udara di ruangan percobaan di B2P2VRP Salatiga Bulan Mei 2007

Kelembaban Udara (% )

No

Konsentrasi I II III IV V

1

2

3

4

4 %

6 %

8 %

10%

75

74

79

73

75

74

79

73

75

74

79

73

75

74

79

73

75

74

79

73

Dari tabel 3.2 kelembaban udara yang tertinggi adalah 79 % dan terendah

73 %.

c. Suhu Badan

Tabel 3.3 : Suhu Badan umpan manusia percobaan di B2P2VRP Salatiga Bulan Mei 2007

Suhu Badan (˚ C )

No

Konsentrasi I II III IV V

1

2

3

4

4 %

6 %

8 %

10%

36,9

36,8

37

37

37,5

37,3

37,2

37,4

36,8

36,5

36,6

37

36,8

36,7

36,9

36,9

36,9

36,7

37

36,9

Dari tabel 3.3 Suhu badan umpan manusia percobaan saat dilakukan

peneliti, diukur tertinggi 37,5 ˚ C dan terendah 36,5˚ C.

d. Lama Pemajanan

Pelaksanaan percobaan untuk menguji daya proteksi ( Repellent ) ekstrak

daun serai wangi jumlah nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan dengan

lama waktu pemajanan yaitu :

I. 5 menit pemajanan

II. 5 menit pemajanan setelah 1 jam diolesi ekstrak daun serai wangi

III. 5 menit pemajanan setelah 2 jam diolesi ekstrak daun serai wangi

Page 8: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

IV. 5 menit pemajanan setelah 3 jam diolesi ekstrak daun serai wangi

V. 5 menit pemajanan setelah 4 jam diolesi ekstrak daun seri wangi

Tabel 3.5 : Jumlah nyamuk Ae.aegypti yang hinggap pada lengan saat penelitian di B2P2VRP Salatiga Bulan Mei 2007

Jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan

I II III IV V

Rata- rata

No

Konsentrasi

ka ki ka Ki ka ki ka ki ka ki ka Ki

1

2

3

4

4 %

6 %

8 %

10 %

25

40

80

66

10

40

25

10

140

166

150

190

91

90

114

66

180

121

260

200

105

93

93

50

81

45

62

60

110

55

54

46

81

45

62

60

55

40

30

30

101,4

83,4

122,8

115,2

74,2

63,6

63,2

40,4

Keterangan :

Ka : Lengan kanan yang tidak diolesi ekstrak daun serai wangi

Ki : Lengan kiri yang diolesi ekstrak daun serai wangi

Tabel 3.5 menyatakan bahwa rata- rata nyamuk Ae. aegypti yang hinggap

pada lengan yang diolesi ekstrak daun serai wangi dari total pemajanan ( setelah ± 4

jam ) pemajanan paling banyak adalah pada konsentrasi 4 % ( 74,2 ekor yang hinggap

pada lengan ) dan yang paling sedikit adalah pada konsentrasi 10 % ( 40,4 ekor ).

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari hasil percobaan yaitu perhitungan jumlah

nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan dengan konsentrasi ekstrak daun serai

wangi yang berbeda, ditabulasikan sebagai berikut :

2. Efikasi

Efikasi Repellent yang diuji ditentukan daya proteksi yang dihitung dengan

rumus sebagai berikut 20)

( K –– R )

Daya Proteksi = x 100 %

K

Page 9: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

Keterangan :

K = Jumlah nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan yang tidak diolesi ekstrak

daun serai wangi ( kontrol ).

R = Jumlah nyamuk Ae. aegypti yang hinggap pada lengan yang diolesi ekstrak daun

serai wangi ( perlakuan )

Tabel 3.6 : Efikasi ( Daya Proteksi ) Repellent ekstrak daun serai wangi saat uji

pendahuluan di B2P2VRP Salatiga, Bulan Mei 2007

No Konsentrasi Pemajanan K R DP

1 4 % I 101,4 74,2 26,8

2 6 % II 83,4 63,6 23,74

3 8 % III 122,8 63,2 48,53

4 10 % IV 115,2 40,4 64,95

Hasil Uji efikasi repellent pada uji pendahuluan diatas mempunyai daya

proteksi ( DP ) dari ekstrak daun serai wangi pada empat konsentrasi dinyatakan

kurang efektif karena rata- rata di bawah < 80 %, dinyatakan efektif apabila > 80 %,

oleh karena itu pada uji lanjutan konsentrasi dinaikkan lagi menjadi 5 %, 10 %, 15 %,

20 %.

3. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan cara :

a. Koreksi ( editing) data

Pengecekan semua data yang telah terkumpul untuk menghindari kekeliruan.

b. Tabulasi data

Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada waktu menganalisis data yang

diperoleh.

4. Analisa Data

a. Diskriptif

Analisa diskriptif adalah statisik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data sampel atau subyek sebagaimana adanya, tanpa melakukan

Page 10: jtptunimus-gdl-s1-2008-adezuhrial-514-4-bab3

analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data

disajikan dalam bentuk tabel, persentase dan grafik.

b. Analitik

Dilakukan untuk menguji pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak

daun serai wangi sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti pada

tangan. Apabila data jumlah nyamuk berdistribusi normal menggunakan

uji One Way Anova tetapi apabila data tidak berdistribusi normal

menggunakan uji Kruskal Wallis. Setelah melakukan uji anova dilanjutkan

dengan uji Post hoc Test untuk mengetahui perbedaan antar masing-

masing konsentrasi. Apabila menggunakan Kruskal Wallis, dilanjutkan

dengan uji Man Whitney untuk mengetahui perbedaan antar masing-

masing konsentrasi. Sebelum melakukan uji One Way Anova atau Kruskal

Wallis, perlu di uji kenormalan data dengan menggunakan Kolmogorov

Smirnov. Apabila p’ value > α (0,05) maka data berdistribusi normal.

H. Jadwal Penelitian

Tabel .3.1 Kegiatan Penelitian

Kegiatan 3 4 5 6 7 8 Kegiatan Tema Skripsi

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Pengambilan Data

Penyusunan Hasil Penelitian

Ujian Skripsi

x x

x

x x

x

x

x