Upload
teguh-prasetiyo
View
89
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
JUDUL PENELITIAN
MAKALAH
disusun guna memenuhi tugas matakuliah Metodologi Penelitian Bidang Studi
oleh:
Teguh Prasetiyo
110210302045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”judul penelitian” .
Penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas Metodologi Penelitian Bidang
Studi.
Perumusan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak terkait dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak yang perlu dibenahi dalam penyusunan
makalah ini untuk itu penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Jember, 05 Oktober 2013
penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Fungsi Judul Dalam Penelitian....................................... 4
2.1.1 pengertian judul secara umum.............................................................. 4
2.1.2 Fungsi Judul Dalam Suatu Penelitian................................................... 5
2.2 Cara Merumuskan Judul Penelitian Yang Baik Dalam Penelitian........5
2.2.1 Langkah-langkah membuat judul yang baik dan benar……………….8
2.3 Proses Pemilihan Problematika dan Judul Penelitian yang Baik……...9
2.4 Syarat-Syarat yang Harus Dicakup Dalam Judul Penelitian………….11
2.5 Unsur-Unsur Dalam Menentukan Judul Penelitian ………………….,14
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….19
3.2 Saran ………………………………………................................................20
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk rasional yang diberkati dengan rasa ingin tahu.
Keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak masa kanak-kanak dan akan
terus berkembang mengikuti tahapan-tahapan perkembangan jiwa orang tersebut.
Hasrat ingin tahu ini akan terpuaskan bila sudah memperoleh pengetahuan dari apa
yang menjadi pertanyaan. Namun, setelah melalui itu manusia cenderung lebih ingin
tahu lagi mengenai hal-hal baru dan begitu untuk seterusnya. Untuk mendukung dan
menyalurkan keingintahuannya itu, maka manusia akan muncul kecenderungan untuk
mengadakan sebuah penelitian.
Dalam proses mengerjakan sebuah penelitian seseorang akan mengerti,
memahami dan memperoleh sesuatu yang ingin diketahui, apabila telah mencoba dan
melakukan penelitian tersebut dari awal hingga akhir suatu penelitian. Namun, jika
baru mengikuti sepotong-sepotong seperti mengumpulkan data, menganalisa,
menyusun laporan dan sebagian lainnya, belum akan mampu mengaplikasikan
penelitian secara utuh dan menyeluruh sebagaimana layaknya suatu penelitian.
Dari gambaran diatas terasa bagaimana rumitnya bagi seseorang yang ingin
melakukan penelitian untuk memenuhi keingintahuannya. Sedangkan, melakukan
penelitian bagi mahasiswa adalah suatu kewajiban untuk mendapatkan ijazah
kesarjanaan.
Dalam kegiatan penelitian, judul merupakan sesuatu yang sangat penting
keberadaannya. Hal ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang muncul dalam
benak mahasiswa yang ingin menulis skripsi atau tesis. Salah satu pertanyaan yang
muncul adalah “ Apa judul penelitian saya?” adanya pertanyaan ini peneliti haruslah
dapat dengan segera memberikan jawaban dengan pasti. Keberadaan judul dalam
sebuah penelitian sangatlah penting, karena judul merupakan nama dari setiap
penelitian, sehingga orang bisa membedakan hasil penelitian yang satu dengan hasil
penbelitian yang lain. Selain itu, Judul dapat dijadikan cermin yang menggambarkan
5
keseluruhan isi sebuah karya tulis ilmiah. Dengan membaca judul sebuah karya tulis
ilmiah orang bisa mendapatkan gambaran tentang isi dan masalah apa yang diteliti.
Judul dibuat di halaman atau wajah paling depan, dengan tulisan yang lebih besar
pada posisi yang mudah dibaca (Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian. 2002:34).
Banyak karya tulis yang sebenarnya isinya bagus, tetapi disayangkan
pemberian judulnya yang asal jalan saja. Hal ini disebabkan karena penulis mencari
mudahnya saja. Atau penulis pemula memang belum memahami pembuatan sebuah
judul tulisan yang baik. Kadang juga Judul karya tulis ilmiah sering sukar dipahami.
Selain panjang juga memakai kata-kata yang asing di telinga. Maka tak heran karya
tulis ilmiah jarang dibaca.
Sebuah penelitian memang sukar dilakukan oleh setiap orang, karena untuk
dapat melakukannya memerlukan ketrampilan khusus dan membutuhkan waktu yang
relative lama untuk mempelajarinya. Kadang juga disebabkan terbatasnya sarana dan
fasilitas penelitian, mungkin pula lingkungan Perguruan Tinggi yang kurang
merangsang untuk melakukan penelitian. Dari awal penelitian, seorang peneliti sudah
mengalami kesukaran dalam memilih judul. Dan selanjutnya akan menemukan
kesukaran-kesukaran lainnya sampai akhirnya berhasil ditemukan suatu penemuan
sehingga layak disebut penelitian.
Menyimak latar belakang diatas serta mengingat pentingnya sebuah judul
dalam penelitian maka penulis tertarik untuk menulis makalah dengan judul “Judul
Penelitian” guna membantu pembaca untuk lebih memahami tentang judul yang baik
sehingga proses penelitian dapat berjalan dengan sempurna.
6
1.2 Rumusan Masalah
Setelah pemaparan latarbelakang penulisan seperti diatas dapat dirumusakan
permasalahannya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan fungsi judul dalam sebuah penelitian?
2. Bagaimana cara merumuskan judul penelitian yang baik dalam suatu karya tulis
ilmiah?
3. Bagaimana proses pemilihan problematika dan judul penelitian yang baik?
4. Apa syarat-syarat yang harus dicakup dalam judul penelitian?
5. Apa unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam menentukan problematika
dan judul penelitian?
1.3 Tujuan Penulisan
Setelah perumusan masalah seperti yang sudah dipaparkan diatas maka dapat
dijelaskan bahwa tujuan penulisannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan fungsi judul dalam sebuah karya tulis ilmiah.
2. Untuk memahami cara merumuskan judul penelitian yang baik dalam suatu
karya tulis ilmiah.
3. Untuk memahami proses pemilihan problematika dan judul penelitian yang baik.
4. Untuk mengetahui syarat-syarat yang harus dicakup dalam judul penelitian.
5. Untuk mengetahui unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam menentukan
problematika dan judul penelitian.
7
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Dan Fungsi Judul Dalam Sebuah Penelitian
2.1.1 Pengertian Judul Penelitian Secara Umum.
Pengertian Judul adalah suatu kalimat singkat dan padat yang
menggambarkan isi suatu ulasan/karya tulis. Judul diberikan kepada sebuah karya
tulis, sehingga orang bisa membedakan tulisan yang satu dengan tulisan yang lain.
Judul juga biasa disebut kepala karangan yang dimuat pada halaman atau wajah
paling depan, dengan tulisan yang lebih besar pada posisi yang mudah dibaca
( http://cara memilih judul penelitian efisikawati.htm, diakses tanggal 30 September
2013).
Judul juga sebagai perincian atau penjabaran dari Tema. Judul lebih spesifik
dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul
juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan
lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri
dan yang manarik perhatian (Dr. Chairul Huda Sh. Mh Teknik. http://Penentuan Judul
Penelitian.Htm. diakses pada tanggal 30 September 2013).
Banyak orang beranggapan bahwa topik sama dengan judul. Topik
merupakan pokok masalah yang akan dikemukakan. Judul adalah nama karya
tersebut. Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak, tema dapat dibagi-
bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau
disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan
menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup
menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik
sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa
8
terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya ( Efisikawati, http://cara memilih
judul penelitian. htm, diakses tanggal 30 September 2013)
2.1.2 Fungsi Judul Dalam Suatu Penelitian
Pemilihan judul yang tepat akan menggambarkan tingkat kedalaman dan
cakupan dari sebuah penelitian yang akan dibahas. Bagi pembaca, judul akan
dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang akan ditulis, bahkan
merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap. Meskipun pada dasarnya, judul
penelitian bisa ditetapkan setelah penulisan penelitian baik berupa karya
ilmiah,skripsi dan sebagainya. Karena dengan cara ini, judul bisa lebih sesuai dengan
apa yang sebenarnya ditulis, mengingat selama proses penulisan ada kemungkinan
terjadi pergeseran fokus (Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Riset sosial. 1996:
63).
Fungsi judul bisa dipaparkan sebagai berikut:
1. Dengan adanya judul, pembaca dapat mengetahui gambaran-gambaran isi
pada penulisan tersebut tanpa membaca lebih dalam.
2. Dengan membaca judul, pembaca sudah tahu obyek yang diteliti, wilayah
penelitian dan metodologi penelitian yang digunakan. Sehingga dapat
diketahui bahwa fungsi pokok dari sebuah judul adalah bahwa ketika
membaca judul, setidaknya pembaca sudah tahu gambaran tentang apa yang
tertulis dalam skripsi atau laporan penelitian lainnya (Efisikawati, http://cara
memilih judul penelitian. htm, diakses tanggal 30 September 2013).
2.2 Cara Merumuskan Judul Penelitian Yang Baik Dalam Penelitian
Seseorang yang masih pertama kalinya melakukan penelitian, perumusan
judul penelitian sering kali dianggap mudah dan sederhana. Namun dalam
kenyataannya, banyak sekali rancangan penelitian yang tidak diterima hanya karena
judul penelitian dianggap kurang tepat. Pemahaman yang cermat terhadap judul
penelitian, menunjukkan bahwa pembuatan judul cukup sulit, hal ini disebabkan
9
karena judul mempunyai fungsi untuk menunjukkan isi, masalah serta tujuan
penelitian. Judul penelitian bukan hanya sederetan kata-kata yang asal pasang saja
karena judul penelitian harus mempunyai makna dan arti (Subiyanto, Ibnu. 1993.
Metodologi Penelitian. hal 23)
Banyak orang berpendapat, bahwa dalam suatu karya ilmiah sebaiknya judul
penelitian (karya tulis ) ditentukan terlebih dahulu. Dilain pihak juga banyak yang
menyatakan bahwa tema lebih penting bagi suatu penelitian. Dengan pandangan yang
berbeda-beda, para dosen pembimbing menetapkan judul penelitian dan tema
penelitian terlebih dahulu. Baik judul maupun tema penelitian, seringkali sulit
dijabarkan oleh peneliti. Hal ini terjadi karena terjadi perbedaan tingkat berpikir
antara pembimbing dan terbimbing. Seringkali mahasiswa terbimbing harus meraba-
raba sesuatu yang memang belum pernah diketahuinya. Hal ini akan menjadikan
suatu kesulitan tersendiri bagi mahasiswa, karena perumusan judul yang telah
disepakati tidak dapat direalisasikan dalam proses penelitian (Arikunto Suharsimi,
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. 2002:33).
Perumusan judul penelitian seharusnya menggunakan kata-kata yang ringkas,
jelas maknanyan dan menggunanakan aturan bahasa yang benar. Judul penelitian juga
harus memiliki daya tarik, dengan harapan banyak pihak dapat memperhatikan dan
memberi tanggapan atas rencana penelitian yang sedang diajukan. Dengan adanya
tanggapan dari pihak lain rancangan dari suatu penelitian akan dapat disempurnakan,
diharapkan ada pihak lain yang memberi bantuan baik dalam pengumpulan data
maupun pendanaan. Daya tarik tujuan penelitian yang diajukan akan memikat pihak
lain dan mingkin akan bersedia membantu (Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. 2002:33).
Petunjuk penulisan Judul peneiltian yang baik sebagai berikut ini:
1. Judul bukanlah suatu kalimat, tetapi suatu pernyataan yang memberikan gambaran
secara menyeluruh dan mewakili konteks isi penelitian yang dilakukan. Dengan
demikian aturan tata bahasa dalam tidak selalu dipertimbangkan dalam pembuatan
suatu judul sepanjang pesan suatu judul tersebut dapat dipenuhi.
10
2. Judul penelitian harus dapat menunjukkan obyek penelitian dengan jelas dan
konkrit. Ini berati pengertian yang disajikan dalam judul tersebut telah
didefinisikan dengan tepat.
3. Judul penelitian harus dapat menunjukkan permasalahan yang akan ditelitinya
serta tujuan yang akan dicapainya.
4. Judul penelitian hendaknya menggunakan jargon yang dikenal dalam disiplin ilmu
masing-masing. Jargon berati symbol yang telah disepakati dan disetujui oleh
masyarakat dalam suatu disiplin ilmu, sehingga para pembaca mempunyai
interpretasi yang sama ( Subiyanto Ibnu, Metodologi Penelitian. 1993:26).
Hubungan antara ide penelitian dan judul penelitian dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar struktur proses penelitian.
Pengertian fenomena yaitu suatu masalah yang menjadi gejala dan belum jelas
penyebabnya atau mungkin gejala tersebut belum diketahui. Fenomena melahirkan
gagasan penelitian, karena peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang
muncul. Baik ide penelitian maupun fenomena yang dikembangakan menjadi judul
Ide Penelitian
Tujuan / Hipotesa
Kesimpulan
Usulan Penelitian
Judul Penelitian
Strategi Penelitian
Phenomena
11
penelitian. Judul penelitian mengilhami strategi yang akan digunakan dalam
pemecahan masalah yang ada. Berdasarkan judul penelitian yang muncul terlebih
dahulu beserta perumusan strategi, disusun suatu usulan penelitian dengan inti
hipotesis penelitian (Subiyanto Ibnu, Metodologi Penelitian 1993:27)
Usulan penelitian diharapkan menghasilkan suatu kesimpulan yang isinya
tidak jauh menyimpang dari tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Oleh karena itu
kesimpulan penelitian harus dapat dicocokkan dengan judul penelitian, apakah ada
kesesuaian atau sebaliknya.
2.2.1 Langkah-Langkah Membuat Judul yang Baik dan Benar.
1. Tulisan yang Dianggap Paling Menarik
Tahapan awal menulis judul yaitu tulis yang paling menarik, yang dianggap dapat
menyedot perhatian banyak pembaca. Jangan ragu-ragu tulis saja. Manjakan
bayangan-bayangan tulisan yang sedang dan akan kita garap dengan menulis judul
sesuai selera waktu menulis. Sekali lagi jangan ragu. Tulis saja.
2. Judul Awal Bukan Hal yang Final
Seiring proses penulisan dari satu alinea ke alinea lainnya, terkadang terjadi
pergeseran makna. Substansi tulisan tidak hanya satu jalur. Bisa merembet pada
masalah yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan banyak kasus seperti ini. Jika
saat menulis judul pertama kali, kata-kata apa saja harus ditulis bagus, maka pada
tingkat kedua harus dilakukan perubahan judul sesuai perjalanan tulisan kata
lainnya. Judul awal bukanlah hal yang final kalau terjadi perubahan isi.
3. Jika Timbul Judul-judul Lain
Satu judul yang sedang kita rampungkan, tidak jarang beranak dan menjurus pada
dualisme judul atau lebih. Apa yang harus kita lakukan? Jangan terlalu panik.
Kepanikan menyebabkan frustasi. Akhirnya tidak percaya diri bahwa kita mampu
menulis. Kalau menemukan kenyataan ada judul baru timbul, pilih yang paling
mudah, kondisikan dengan referen yang tersedia, dengan kemampuan kita.
4. Meminjam Istilah yang Sedang Ngetrend
12
Istilah yang sedang ngetrend pasti lagi banyak dibicarakan banyak orang. Cara ini
sangat efektif menyapa emosi pembaca, membangkitkan gairah membaca isi
tulisan. Sumbernya entah dari judul film, iklan, atau pernyataan tokoh
berpengaruh.
5. Gaya Mempengaruhi
Salah satu penulisan judul yang efektif dengan cara nada mempengaruhi.
6. Hindari judul yang panjang
Umumnya para pembaca lebih menyukai judul dengan menggunakan kalimat
pendek atau efektif, kalimat jelas dan singkat serta tidak memerlukan banyak kata.
7. Sesuai Isi
Urutan ketujuh inilah yang paling prinsipil. Harga mati. Apa pun gaya tulisan, dengan
pendekatan apa saja, penulisan judul harus mencerminkan kandungan isi tulisan.
( Efisikawati, http//.www. cara memilih judul penelitian. htm. Diakses tanggal 30
September 2013).
2.3 Proses Pemilihan Problematika dan Judul Penelitian yang Baik
Proses pemilihan problematika dan judul penelitian tidak dapat dilepaskan
dari bagian-bagian penelitian lain yaitu kepentingan pribadi dan kecenderungan
perhatian masyarakat dan pemerintah beserta kebijakannya, populasi dan sampel
penelitian yang dapat digunakan, kesempatan yang ada, waktu serta dana yang
tersedia, dan tidak kalah pentingnya adalah pelaksanaan utama maupun orang-orang
yang membantunya.
Suharsimi Arikunto, (2003:37) sebagai wajah dari kegiatan penelitian, judul
memang selalu nampak terlebih dahulu. Dengan memiliki problematika maka berati
bahwa peneliti telah mengetahui unsur penting untuk dirumuskan menjadi judul
penelitian. Namun demikian jika hanya tersedia problematika saja, judul penelitian
belum dapat dirumuskan. Untuk dapat merumuskan penelitian, harus diketahui dulu
unsur-unsur yang akan dicerminkan dalam rumusannya, yaitu:
1. problematika yang akan dicari jawabnya
13
2. populasi atau subjek penelitian dimana dapat diperoleh data yang dimaksud
3. wilayah penelitian tempat subjek penelitiaan berada
4. waktu penelitian dilangsungkan
Apabila gejala pelajar dan mahasiswa yang dikemukakan dalam contoh
penyusunan problematika diatas diambil sebagai kasus penelitian, dan selanjutnya
dimisalkan lagi populasi pelajar dan mahasiswa tersebut terdapat di Kabupaten
Perdikan dan penelitiannya dilakukan pada tahun 1988, maka alternative untuk judul
penelitiannya adalah:
“(Studi) Ekplorasi Tentang Gejala Sikap Negatif Pelajar Dan Mahasiswa
Di Kabupaten Perdikan Tahun 1988"
Contoh rumusan judul diatas kata “studi” diberi tanda kurung, artinya bahwa
judul tersebut boleh diberi kata yang ada didalam kurung itu atau tidak. Sebagian
peneliti berpendapat bahwa penggunaan kata “studi” tidak perlu digunakan karena
kegiatan penelitian sudah otomatis menunjukkan kegiatan studi. Penggunaan kata
tersebut hanya menunjukkan sesuatu yang berlebihan. Sebagian peneliti lain
berpendapat bahwa sebaiknya diberi kata “studi” agar pembaca tahu bahwa judul
tersebut menunjuk pada kegiatan penelitian (Arikunto Suharsimi, Manajemen
Penelitian. 2003 :40).
Beberapa peneliti lebih senang merumuskan judul penelitian dengan cara
yang singkat saja yang tidak menyebutkan beberapa unsure yang terkandung
didalamnya. Untuk penjelasannya mereka mengemukakan secara lebih luas bagian
lain yang dikenal dengan ” batasan istilah” atau “batasan pengertian”.
2.3.1 Contoh Judul Penelitian pada Jenis-Jenis Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif
Contoh judul
Pengaruh Kelengkapan Sarana Pembelajaran Dan Minat Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar Ipa Kelas III SD Se-Kecamatan Panjer Tahun Ajaran
2001-2012
14
2. Penelitian Kwalitatif
Contoh judul
Cooperative Learning Dan Analisis Sikap Dalam Upaya Mengurangi Tingkat
Kenakalan Siswa SMK Sebagai Sarana Peningkat Kualitas Lulusan SMK.
3. Penelitian pengembangan
Contoh judul
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi Pada Mata
Pelajran Produktif Akutansi Untuk Kelas X Akutansi Sma Negeri 1 Malang
4. Penelitian Kebijakan
Contoh judul
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri
8 Palembang
5. Penelitian Tindakan Kelas
Contoh judul
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Mengungkapkan Makna
Dalam Monolog Pendek Berbentuk Procedure Melalui Metode Demonstrasi
di Kelas Ix MTS Yaperi Cibinong
6. Penelitian Ex-Post Facto
Contoh Judul
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Model dan Gambar Terhadap
Prestasi Belajar IPA Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa (Studi Komparasi Pd
Siswa Kls V SDN Gugus 02 Kec. Nagwi Tj Ajaran 2008/2009)
2.4 Syarat-Syarat yang Harus Dicakup Dalam Judul Penelitian
Judul merupakan hal pertama yang terlihat dan seringkali dipertanyakan.
Untuk itu, judul haruslah menarik bagi pembaca untuk menyimak lebih lanjut lagi.
Menurut Drs. Mardalis, dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal” ,dalam memilih dan menetapkan judul harus memperhatikan
hal-hal berikut:
15
1) Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti.
Menarik dan dapat membangkitkan minat si peneliti merupakan sesuatu yang
dapat mendorong dan membangkitkan semangat kerja dalam setiap langkah
penelitian.
2) Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti.
Mampu di sini dimaksudkan dapat melakukan penelitian dan cukup waktu yang
tersedia untuk melakukan penelitian tersebut dengan didukung oleh dana yang
telah diperhitungkan untuk biaya penyelesaian penelitian dengan judul yang
dipilih.
3) Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti.
Peneliti sudah bekerja bersusah payah, hendaknya hasilnya berguna untuk diri
sendiri, masyarakat dan ilmu pengetahuan. Sehingga,dengan judul yang dipilih
ada manfaatnya.
4) Judul yang dipilih hendaknya cukup data yang tersedia.
Data di sini dimaksudkan pula data sekunder dari kepustakaan yang ada untuk
memperoleh teori dan konsep-konsep yang kelak digunakan pula untuk
menyusun hipotesa penelitian.
5) Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.
Jika terdapat dua judul yang sama, orang sering mengatakan salah satunya tiruan
atau plagiat.
Sedangkan menurut, Dr. Juliansyah Noor dalam bukunya yang
berjudul “Metodologi Penelitian”, beberapa syarat agar judul penelitian dapat disebut
baik antara lain :
1) Menyebutkan variabel penelitian.
Variabel penelitian merupakan masalah utama penelitian.
2) Menyebutkan unit analisis penelitian.
Yang dimaksud dengan unit analisis penelitian yaitu organisasi, kelompok orang,
kejadian, atau hal-hal yang dijadikan objek penelitian.
3) Menyebutkan lokasi penelitian
16
4) Disusun sesingkat mungkin.
Yang dimaksud dengan variabel itu sendiri adalah suatu sebutan yang dapat
dinilai oleh angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Menurut Juliansyah Noor,
menjelaskan :
“Variabel Penelitian pada dasarnya merupakan hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan kata lain, variabel penelitian ialah
setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh”.
Judul dapat diperoleh dari manapun, meskipun demikian penentuan terakhir
adalah terletak pada pelaku penelitian sendiri. Oleh karena itu sebelum judul
ditemukan, maka harus terlebih dahulu menanyakan beberapa hal berikut kepada
dirinya sendiri, yaitu :
1. Apakah judul tersebut dapat dikuasainya?
2. Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia secukupnya?
3. Apakah judul tersebut penting untuk diteliti?
4. Apakah judul tersebut cukup menarik minat untuk diteliti dan dikajikan?
Judul setidaknya memperhatikan dua hal, yaitu kesesuaian judul dengan isi
penelitian dan pemilihan kata-kata dalam judul. Lalu apakah yang dimaksud dengan
kesesuaian judul dengan isi penelitian? Kesesuaian isi dengan judul maksudnya,
kemampuan memelihara agar tulisan skripsi/laporan penelitian tetap berada pada
menyimpang dari judul atau judul beda koridor judul. Jadi, jangan sampai isi dengan
isi. Sedangkan yang dimaksud dengan Pemilihan kata-kata dalam judul artinya,judul
harus ilmiah, logis, dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar (Hikmat, Mahi
M. 2011:26)
Judul dalam karya ilmiah, cukup satu kalimat saja. Biasanya merupakan
sebuah kalimat positif, jarang sekali menggunakan kalimat tanya atau negatif,
meskipun ini sah-sah saja. Persoalannya, dalam banyak buku metode penelitian,
dikatakan seperti itu.
17
Judul harus singkat, padat dan jelas. Judul yang bertele-tele, selain
membingungkan pembaca, juga mengundang pertanyaan bagi dosen penguji skripsi.
Bisa dua jam lebih anda diuji, dimana satu jamnya hanya berputar-putar di halaman
judul saja tidak kunjung bergerak ke dalam isi. Disisi lain, untuk mendapatkan judul
sebuah penelitian haruslah ada permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan
bidang yang akan diteliti tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penyaringan terhadap
permasalahan-permasalahan yang muncul. (Dr. Chairul Huda Sh. Mh Teknik.
http://Penentuan Judul Penelitian.Htm. Diakses pada tanggal 30 September 2013)
2.5 Unsur-Unsur yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Menentukan
Problematika dan Judul Penelitian
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan judul penelitian agak
berbeda dengan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perumusan problematika,
meskipun, meskipun antara judul dan problematika amat erat hubungannya.
Problematika merupakan unsur pokok yang menjiwai judul, akan tetapi tidak semua
problematika dimasukkan ke dalam judul. Inti problematika merupakan unsure yang
paling tepat ditonjolkan dalam merumuskan judul penelitian (Arikunto Suharsimi,
Manajemen Penelitian .2003:39).
Sebuah judul yang dipilih atau yang penulis angkat dari pemasalahan-
permasalahan yang ada terutama bagi para mahasiswa yang hendak menyelesaikan
tugas akhir kuliahnya haruslah memiliki alasan yang kuat. Alasan disini bertujuan
untuk mempertahankan laporan penelitian dihadapan penguji karena apabila penulis
tidak dapat memberikan penjelasan yang cocok maka penilaian terhadap judul saja
memerlukan waktu yang lama, itu belum masuk ke permasalahan isi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:34) judul penelitian diharapkan
mencangkup:
1. Sifat dan jenis penelitian
2. Obyak yang diteliti
3. Subyek penelitian
18
4. lokasi atau tempat penelitian
5. Tahun atau waktu terjadinya peristiwa
Contoh:
Studi komparasi antara metode induktif dan metode deduktif menghafal
rumus-rumus ilmu pasti pelajar SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 1979 .
- Studi komparasi : Sifat atau jenis problema
- Metode Induktif dan
metode deduktif menghafal
rumus-rumus ilmu pasti : Obyek penelitian
- Pelajar SMA : Subjek penelitian
- Daerah Istimewa Yogyakarta : Lokasi penelitian
- Tahun 1979 : Tahun terjadinya peristiwa
Apabila judul penelitan disusun secara singkat, maka perlu ditambahi
dengan jelas penegasan judul dan batasan masalah.penegasan ini dalam bagian
pendahuluan, laporan, penelitian, dan tentu saja dalam hal penyusunan desain.
Contoh lain:
“Kesiapan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menyongsong otonomi daerah di
bidang pendidikan.”
Judul penelitian tersbut hanya memiliki satu variable yaitu kesiapan
menyongsong otonomi daerah meski berdimensi cukup banyak. Proses pendidikan
dalam otonomi daerah baru hanya dapat berjalan apabila semua factor
pendukungsudah siap dan berfungsi. Pendidikan dalam otonomi daerah memiliki
makna sebagai berikut.
1. Subsidi biaya pendidikan dari pemerintah pusat dikurangi cukup banyak
sehingga sekolah dituntut untuk mampu mengupayakan biaya sendiri bersama
masyarakat sekitar. Dengan kata lain, sekolah harus mampu bermandiri.
2. Adanya penyatuan visi antara sekolah dan masyarakat lingkungan tentang
sekolah yang bertugas menyelenggarakan pendidikan. Dengan demikian
diharapkan adanya kepedulian yang tinggi dari masyarakat, yang terdiri dari
19
orang tua, tokoh masyarakat dan pejabat setempat agar tujuan sekolah dapat
tercapai secara efektif.
3. Sebagai kelanjutan dari penyatuan visi tersebut, untuk menyelenggarakan
proses pembelajaran yang efeektif, dituntut dari kedua belah pihak, bail
selkolah maupun masyarakat untuk berkolaborasi memikirkan kemajuan
sekolah dan mewujudkannya dalam tindakan actual. Dengan kata lain,
menyelenggarakan kegiatan sekolah tersebut bukan hanya sekolah yang aktif
berfikir tetapi juga masyarakat.
4. Kemampuan sekolah bertindak pro-aktif untuk selalu membuka wawasan
mengadakan evaluasi diri secara terus menerus dalam rangaka
mengembangkan diri. Kemampuan semacam itutidak dapat muncul secara
tiba-tiba tanpa ada upaya aktif, baik berasal dari dalam maupun dari luar, jika
memang dipertimbangkan tidak adanya kemauan yang tumbuh dari dalam
untuk berlatih atau menambah kemampuan yang dimaksud.
5. Adanya semangat yang tinggi dari setiap warga sekolah, mulai dari pimpinan
sekolah, guru, siswa dan para karyawan untuk aktif sesuai dengan fungsi
masing-masing. Harapan yang dirumuskan dari visi sekolah, masing-masing
warga harus mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan fungsinya.
Melalui contoh tersebut dapat diketahui bahwa meskipun secara sepintas
hanya ada satu variable dalam judul tersebut, tetapi sekurang-kurangnya ada lima
lima hal yang dapat dipermasalahkan. Data yang terkumpul dalam kelima
permasalahan tersebut apabila diteliti dengan cermat dan sungguh-sungguh sudah ada
informasi yang sangat komplek. Kemanfaatan dari informasi yang diperoleh sudah
cukup memberikan andil yang besar bagi keterlaksanaan menejemen berbasis sekolah
bagi sekolah-sekolah yang menjadi sampel, dan dapat diterapkan bagi sekolah-
sekolah yang memiliki kondisi yang sama ( Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. 2002:35)
Cara menyaring permasalahan tersebut adalah dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut, diantaranya :
20
a. Minat secara pribadi.
Secara pribadi peneliti berminat untuk membahas dan menemukan jawaban atau
solusi dari permasalahan yang dipilih. Jika memaksakan memilih permasalahan yang
tidak diminati, bisa menimbulkan rasa bosan dan tidak maksimal dalam berbagai
aspek dalam proses pembuatan laporan penelitian/ skripsi.
b. Kemampuan secara pribadi.
Pastikan bahwa peneliti harus memiliki pemahaman dasar yang memadai
untuk membahas permasalahan tersebut. Meskipun peneliti sangat berminat, tetapi
kalau permasalahan itu tidak pernah sama sekali masuk dalam pikiran pelaku
penelitian, maka akan mengalami kesulitan dalam mewujudkan laporan atau skripsi
yang dibuat. Sebenarnya, bagi peneliti yang sudah mahir, bisa saja menantang diri
dengan memasuki wilayah yang baru sama sekali. Namun bagi pemula disarankan
untuk berlatih terlebih dahulu dengan permasalahan yang agak familiar.
c. Landasan Teoritis dan Konseptual tersedia.
Pastikan bahwa anda mampu mendapatkan landasan teoritis dan konspetual
untuk permasalahan yang dipilih. Meskipun, pengabaran mengejar berbagai sumber
literatur dilakukan setelah judul diterima, tidak ada salahnya anda melakukan sedikit
kegiatan pra-penelitian dengan melihat beberapa sumber literatur terkait.
d. Data tersedia.
Data untuk permasalahan yang dipilih tersedia di lokasi penelitian penulis.
Meskipun permasalahan yang dipilih menarik dan penting tetapi kalau datanya belum
ada maka tidak bisa melakukan penelitian.
e. Data dapat diakses.
Terkait dengan poin terdahulu, maka data yang tersedia bisa diakses. Data
yang sifatnya sensitif dan menyangkut pribadi seseorang biasanya sulit diakses
kecuali kalau didukung oleh otoritas tertentu yang berwenang memberi akses. Data
keuangan organisasi, data pasien, dan semacamnya biasanya tidak begitu saja bisa
diakses oleh peneliti.
21
f. Etika penelitian.
Permasalahan yang dipilih tidak akan melibatkan penulis dengan masalah
etika. Hal ini sangat perlu diperhatikan kalau objek yang diteliti adalah manusia.
Pastikan temuan atau hasil penelitian tidak bakal membahayakan fisik, karir atau
profesi responden. Sebagai contoh, meneliti kepemimpinan seorang kepala daerah
yang terbukti penuh dengan kekurangan bisa saja berdampak buruk kepada yang
bersangkutan. Disini peneliti biasanya diperhadapkan pada situasi dilematis. Pada
satu sisi penulis dituntut untuk mengemukakan temuannya secara objektif (apa
adanya), namun pada sisi lain penulis bisa merugikan objek penelitiannya jika
diungkap secara objektif (Arikunto Suharsimi. Menejemen Penelitian. 2003:45).
22
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Judul penelitian merupakan sesuatu yang pokok dalam suatu kegiatan.
Problematika peneliti merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui kegiatan penelitian itu. Problematika penelitian diturunkan dari
variable pokok yang terkandung didalam judul. Untuk memperoleh problematika
yang tepat, sebaiknya peneliti mengidentifikasikan semua problematika yang
mungkin. Kemudian baru dipertimbangkan problematika mana yang menurut
berbagai hal yang memang cocok untuk penelitian yang bersangkutan.
Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan didalam merumuskan judul
penelitian antara lain: sifat studi atau pendekatan penelitian, variable pokok, sujek
penelitian lokasi tempat penelitian berlangsung dan kurun waktu ketika penelitian
dilaksanakan. Selain hal tersebut , jenis studi dapat juga dicantumkan kedalam judul.
Apabila variable dalam penelitian menunjukkan hubungan sebagai variable bebas dan
variable terikat maka variable terikat dalam judul disebutkan terlebih dahulu
sedangkan variable bebas disebutkan dibelakangan sebagai tolok ukur.
Hasil penelitian merupakan perkayaan dari pengetahuan. Oleh karena
meneliti, memerlukan tenaga, biaya, waktu, ketekunan dan keseriusan dari peneliti,
maka sebuah topic atau atau judul penelitian harus dipilih secara hati-hati hingga
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Judul harus sesuai dengan minat.
2. Judul harus dapat dilaksanakan.
3. Harus tersedia factor pendukung.
4. Judul harus bermanfaat.
Judul penelitian harus dirumuskan deengan benar hingga menggambarkan:
1. Sifat dan jenis penelitian.
23
2. Obyek yang akan diteliti.
3. Subyek penelitian.
4. Tahun (waktu) terjadinya peristiwa.
3.2 Saran
Judul merupakan sesuatu yang sangat penting fungsinya dalam sebuah
penelitian. Tanpa dapat merumuskan judul dengan benar maka peneliti tidak akan
pernah dapat menyelsaikan penelitiannya dengan baik sesuai prosedur yang benar
atau bahkan saat peneliti salah merumuskan judul penelitiannya maka karyanya tidak
akan pernah bisa diterima oleh khalayak umum. Perumusan judul yang tidak semudah
yang dibayangkan menambah permasalah yang dihadapi calon-calon peneliti. Untuk
itu perlulah kita sebagai insan akademis yang nantinya pasti akan melakukan
penelitian dapat mengerti, memahami dan merumuskan judul penelitian dengan
tepat.
24
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Management Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Efisikawati, http://cara memilih judul penelitian. htm, (diakses tanggal 30 September
2013)
Huda, Chairul. http://Penentuan Judul Penelitian.Htm. (diakses pada tanggal 30
September 2013)
Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Pernelitian Dalam Prespektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung. Mandar Maju
Subiyanto, Ibnu. 1993. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN
Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Vimal P, Syah. 1995. Menyusun Laporan Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada
University Prees.
Westra, IGK Paridjata.1991. Pedoman Penulisan Skripsi Berdasarkan Penelitian
Empiris di Lingkungan Perguruan Tinggi . Surabaya: Airlangga Prees.