Upload
maswaie
View
31
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
J
Citation preview
Petunjuk Teknis
Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Tetap
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014
Dalam rangka melakukan pemutakhiran dan penyusunan Daftar Pemilih Tetap Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, KPU Kabupaten/Kota, PPK, dan PPS berpedoman pada Peraturan KPU No
9 Tahun 2014 tentang Penyusunan Daftar Pemilih Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014 dan Petunjuk Teknis Pemutakhiran dan penyunan Daftar Pemilih
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 sebagai berikut. Petunjuk Teknis
tersebut adalah sebagai berikut:
1. KPU/KIP Kabupaten/Kota mengunduh atau men down-load Data Pemilih Pemilu
Presiden (Model A-PPWP) di portal Sidalih. Data pemilih PPWP dimaksud adalah
pemilih yang berusia 17 tahun pada tanggal 9 Juli 2014.
2. KPU/KIP Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan Data Pemilih Pemilu Presiden
(Model A-PPWP) kepada PPS melalui PPK untuk dilakukan pencocokan dan penelitian.
3. KPU Kabupaten/Kota mengunduh, mencetak, dan mendistribusikan data pemilih ganda
K1 dan NIK ganda kepada PPS melalui PPK untuk dilakukan pencocokan dan penelitian.
4. Selama proses pencocokan dan penelitian Model A-PPWP oleh PPS, KPU
Kabupaten/Kota menginput Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) ke dalam
Sidalih.
5. KPU/KIP Kabupaten/Kota memastikan pemilih DPKTb yang akan diinput ke dalam
Sidalih adalah pemilih yang menggunakan KTP di TPS sesuai dengan alamat yang tertera
pada KTP atau KK pemilih.
6. PPS, dibantu oleh KPPS, melakukan pencocokan dan penelitian terhadap data yang
dikirim oleh KPU/KIP Kabupaten/Kota paling lambat 30 April 2014;
a. Data Pemilih Pilpres (Model A-PPWP)
(1) Memastikan pemilih yang terdapat dalam Model A-PPWP telah memenuhi
syarat sebagai pemilih dan memeriksa kebenaran dan akurasi data terkait
dengan NIK, NKK, Nama, Tanggal Lahir, Tempat Lahir, Jenis Kelamin, dan
Alamat sesuai dengan KTP atau identitas kependudukan yang sah lainnya
(2) Memperbaiki data pemilih jika terdapat kesalahan di dalam Model A-PPWP
berdasarakan KTP atau identitas kependudukan yang sah lainnya
(3) Menghapus/mencoret pemilih yang tidak memenuhi syarat sebagai pemilih
dan memberi catatan pada kolom keterangan
(4) Menentukan lokasi atau Nomor TPS bagi setiap pemilih yang ada di Model
A-PPWP dengan menulis nomor TPS pada kolom keterangan
b. Daftar Pemilih Tambahan (Model A.4-KPU)
(1) PPS, dibantu KPPS, melakukan pengecekan terhadap pemilih yang terdaftar
pada Model A.4-KPU (DPTb) apakah pemilih tersebut akan menggunakan
hak pilihnya dalam Pemilu Presiden 2014 di TPS yang sama atau tidak.
(2) PPS, dibantu KPPS, menghapus/mencoret pemilih dalam Model A.4-KPU
jika pemilih tidak lagi menggunakan hak pilihnya di TPS di wilayah kerja
PPS.
c. Data Pemilih Ganda K1
(1) PPS, dapat dibantu KPPS, melakukan pencocokan dan penelitian terhadap
data pemilih ganda (K1)
(2) PPS mencoret/menghapus data pemilih yang ganda di wilayah kerjanya
setelah dipastikan bahwa pemilih tersebut tidak berada di tempat atau tidak
menggunakan hak pilihnya di TPS wilayah PPS.
d. Data NIK Ganda
(1) PPS, dapat dibantu KPPS, melakukan verifikasi terhadap pemilih yang
memiliki NIK ganda
(2) PPS, dapat dibantu KPPS, memperbaiki NIK pemilih pada dengan berdasar
pada KTP atau KK pemilih
7. PPS mengembalikan data yang telah dilakukan pencocokan dan penelitian kepada KPU
Kabupaten/Kota melalui PPK paling lambat 1 Mei 2014.
8. KPU/KIP Kabupaten/Kota, dapat dibantu PPK, menyusun Daftar Pemilih Sementara
Hasil Perbaikan/DPSHP dalam formulir Model A.2-PPWP melalui Sidalih
9. DPSHP atau Model A.2-PPWP disusun dengan sumber data :
a. DPT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
2014 ;
b. DPK Pemilu Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota 2014;
c. Data Pemilih Pilpres (Model A-PPWP) yang telah dicoklit oleh PPS ;
d. DPKTb (Model A.T Khusus) jika ada; dan
e. Pemilih dalam DPTb (Model A.4-KPU) yang akan menggunakan hak pilihnya di
TPS yang sama di dalam Pemilu Legislatif (bagi pemilih pindah domisili,
mahasiswa/pelajar atau pekerja/karyawan yang pada saat pemungutan suara
Pilpres ingin menggunakan hak pilihnya di TPS tersebut)
10. Jumlah Pemilih setiap TPS untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 paling
banyak 800 pemilih.
11. KPU/KIP Kabupaten/Kota, dengan usulan PPS, dapat menggabung TPS Pemilu Anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dengan memperhatikan prinsip-
prinsip:
a. Memperhatikan partisipasi masyarakat;
b. Memudahkan pemilih;
c. Memperhatikan aspek geografis;
d. Jarak tempuh menuju TPS;
e. Batas waktu yang disediakan untuk pemungutan suara dan penghitungan suara di
TPS; dan
f. Tidak menggabungkan desa/kelurahan dalam 1 TPS
12. KPU/KIP Kabupaten/Kota, dibantu PPK, memperbaiki NIK yang digunakan lebih dari 1
(satu) pemilih berdasarkan hasil pencocokan dan penelitian terhadap data NIK ganda oleh
PPS
13. KPU/KIP Kabupaten/Kota, dibantu PPK, menghapus data ganda K1 setelah dilakukan
pencocokan dan penelitian oleh PPS.
14. KPU/KIP menyusun DPSHP PPWP dengan menggunakan Sidalih paling lambat 9 Mei
2014.
15. KPU/KIP mencetak rangkap 3 (tiga) dan mendistribusikan DPSHP PPWP kepada PPS
melalui PPK paling lambat 11 Mei 2014. DPSHP PPWP yang dicetak rangkap 3 (tiga)
diperuntukkan:
a. Diumumkan di kantor PPS
b. Diumumkan di balai/kantor RW atau tempat strategis lainnya
c. Arsip PPS
16. KPU/KIP Kabupaten/Kota menyerahkan salinan DPSHP PPWP dalam CD dengan
format PDF yang terkunci kepada Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota dan Tim
Kampanye/Sukses Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tingkat Kabupaten/Kota.
17. PPS menetapkan DPSHP PWPW dan menandatangani Berita Acara Rekapitulasi DPS
PPWP dalam rapat pleno PPS paling lambat 12 Mei 2014.
18. PPS mengumumkan DPSP PPWP untuk mendapatkan masukan dan tanggapan dari
masyarakat, pengawas pemilu dan peserta pemilu selama 7 hari (tanggal 13 – 19 Mei
2014).
19. PPS menyampaikan salinan Berita Acara Rekapitulasi DPSHP PPWP kepada PPK dan
KPU Kabupaten/Kota.
20. PPK melakukan rapat pleno rekapitulasi DPSHP PPWP paling lambat 3 hari setelah
penetapan DPSHP PPWP oleh PPS.
21. KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan rapat pleno rekapitulasi DPSHP PPWP paling
lambat 5 (lima) hari setelah penetapan DPSHP PPWP oleh PPS.
22. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rapat pleno rekapitulasi DPSHP PPWP paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah penetapan DPSHP PPWP oleh PPS.
23. KPU melakukan rapat pleno rekapitulasi DPSHP PPWP paling lambat 10 (sepuluh) hari
setelah penetapan DPSHP PPWP oleh PPS.
24. KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU menyampaikan salinan
DPSHP PPWP dalam CD dengan format PDF yang terkunci kepada pengawas pemilu
dan Tim Kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden di masing-masing
tingkatan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah dilaksanakan rapat pleno rekapitulasi
DPSHP PPWP di setiap tingkatan.
25. PPS menerima masukan dan tanggapan terhadap DPSHP PPWP dari masyarakat,
pengawas pemilu, dan peserta pemilu selama 7 hari.
26. PPS memberbaiki DPSHP PPWP berdasarkan masukan dan tanggapan masyarakat,
pengawas pemilu, dan peserta pemilu paling lama 7 hari.
27. PPS menyampaikan hasil perbaikan DPSHP PPWP kepada KPU Kabupaten/Kota melalui
PPK untuk disusun dan ditetapkan menjadi DPT PPWP.
28. KPU Kabupaten/Kota menyusun dan menetapkan DPT berdasarkan usulan PPS melalui
PPK paling lambat 9 Juni 2014.
29. KPU Provinsi/KIP Aceh melakukan rekapitulasi DPT Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden paling lambat 11 Juni 2014.
30. KPU melakukan rekapitulasi DPT Pemilu Presiden dan Wakil Presiden paling lambat 13
Juni 2014.
31. KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Provinsi/KIP Aceh, dan KPU menyerahkan salinan
DPT PPWP kepada Badan Pengawas Pemilu dan Tim Kampanye/Tim Sukses Pasangan
Calon Presiden dan Wakil Presiden di masing-masing tingkatan paling lambat 7 (tujuh)
hari setelah rapat pleno terbuka rekapitulasi DPT Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di
setiap tingkatan.
32. PPS mencatat pemilih yang belum terdaftar dalam DPT PPWP ke dalam Daftar Pemilih
Khusus Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Model A.K-PPWP) paling lambat 14 hari
sebelum pemungutan suara pemilu presiden dan wakil presiden.
33. KPU Provinsi/KIP Provinsi menyusun dan menetapkan DPK PPWP paling lambat 7
(tujuh) hari sebelum pemungutan suara pemilu presiden dan wakil presiden.
-------------------------------------------iiiii---------------------------------------------------