1
P ROSPEK bisnis ikan di Tanah Air kian mengilap. Pasalnya, mulai terbuka pelu- ang untuk mengekspor ikan ke kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur. Kawasan itu akan melengkapi ekspor yang telah dilakukan Indonesia ke kawasan lainnya. Antara lain, Asia, Amerika, Uni Eropa, Afrika, dan Australia. “Sekarang kami masih mengekspor ke pasar utama seperti Amerika Serikat (AS), namun sudah mulai diver- sifikasi ke Eropa Timur dan Timur Tengah,” kata Direk- tur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Per- ikanan (KKP) Martani Husaini dalam Seminar Industrialisasi Perikanan di Jakarta, kemarin. Neraca perdagangan hasil perikanan Indonesia mengalami surplus sebesar US$1,44 miliar untuk periode Januari-Juli 2010. “Beberapa komoditas yang ekspornya meningkat adalah kepiting dalam kaleng, rumput laut kering, kepiting beku, mu- tiara, dan udang beku.” Surplus perdagangan terse- but sejalan dengan peningkatan volume ekspor setinggi 31,95% dari jumlah 498.516 ton pada periode yang sama tahun sebe- lumnya. Nilai ekspor semester I 2010 tercatat sebesar US$1,6 miliar atau meningkat US$240 juta dari periode sama tahun sebelumnya sebesar US$1,38 miliar. KKP menargetkan eks- por produk perikanan US$2,9 miliar pada tahun ini. Sementara itu, nilai impor periode Januari hingga Juli 2010 tercatat sebesar US$179,8 juta dengan volume impor sebesar 179.828 ton. Volume impor produk perikanan tersebut turun 8,03% jika dibandingkan dengan periode yang sama ta- hun sebelumnya. “Komoditas perikanan yang mengalami peningkatan nilai impornya adalah agar-agar, lemak, mi- nyak, dan ikan dalam kaleng.” Adanya diversikasi pasar membuat pemerintah optimis- tis ekor ikan Indonesia bakal tumbuh signikan. Tahun de- pan, lanjutnya, nilai ekspor perikanan diprediksi menem- bus US$3,2 miliar. Jumlah itu didapat dari ke- naikan volume produk olah- an hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin sebanyak 4,3 juta ton. Dalam mewujudkan tujuan ini, pihaknya menekankan lima faktor kunci keberhasilan ekspor yang berdaya saing. Pertama, semua pelaku usa- ha harus kreatif mengarahkan produk agar bernilai tambah sejak dini. Kedua, produk yang dihasilkan harus kom- petitif dengan menekan biaya produksi serendah mungkin dan mutu sebaik mungkin. Ketiga, sertikasi produk yang bernilai jual. Keempat, sistem pendingin yang memadai. “Terakhir, harus ada komit- men yang ditunjukkan peme- rintah lokal hingga pemerintah pusat,” kata Martani. Selain fokus mengekspor, KKP juga menargetkan kon- sumsi ikan di dalam negeri mencapai 31,57 kilogram (kg) per kapita per tahun. Jumlah ini naik dari target 2010 sebanyak 30,47 kg per kapita per tahun. Dana kecil Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muham- mad menyayangkan aliran kredit perbankan ke sektor usaha perikanan yang lebih kecil ketimbang sektor usaha lainnya. Akan tetapi, ia menilai hal itu juga disebabkan masih sedikitnya orang yang terjun menjadi pengusaha perikanan. Sebelumnya, Sekretaris Jen- deral Koalisi Keadilan untuk Perikanan Rakyat (Kiara) M Riza Damanik mengatakan nelayan tradisional haruslah diberi kemudahan pemberian kredit oleh bank. Sebab, ne- layan tradisional yang berjum- lah sekitar 92% dari seluruh pelaku usaha penangkapan ikan di Indonesia masih sangat terbebani dengan berbagai biaya produksi. (Ant/E-4) [email protected] KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2011- 2015 menghadirkan sejumlah nama dari kalangan muda da- lam jajaran kepengurusannya. Yang cukup mengejutkan jajar- an pengurus Kadin yang baru ini juga diisi orang-orang dari kalangan nonpengusaha. “Dunia usaha harus bekerja keras dan bekerja sama secara kompak dalam menghadapi tantangan-tantangan usaha ini. Kadin harus mampu me- respons perubahan ini secara gesit dengan memperkuat daya saing, kapasitas produksi, serta daya beli perekonomian domestik,” ujar Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, kemarin. Kejutan lain dalam jajaran kepengurusan Kadin ini ialah munculnya nama Edhie Basko- ro Yudhoyono atau lebih dike- nal dengan Ibas. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni dan Budaya. Menurut Suryo, formatur pengurus baru Kadin telah mengambil sejumlah pertim- bangan sebelum memasukkan nama Ibas ke dalam kepengu- rusan Kadin. Pertimbangan itu utamanya menyangkut soal regenerasi dan kemampuan Edhie dalam bidang terkait. “Di Kadin kan perlu ada re- generasi. Lihat, saya ini kan su- dah tua, perlu mengajak yang muda-muda aktif,” katanya. Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengajak pengurus Kadin In- donesia untuk mengikuti rapat konsultasi secara rutin tiap tiga bulan sekali. Ini sebagai bentuk kemitraan strategis pemerintah dengan dunia usaha. “Negara maju mengakui bahwa pendulum pertumbuh- an ekonomi global ke depan terletak di kawasan Asia Pasi- k. Namun, kita sadari tiada keberhasilan tanpa kebersa- maan,” ujarnya. Kadin baru diwarnai dengan perubahan struktur dan per- sonel yang cukup signifikan dari sebelumnya. Jajaran pengurus Kadin 2011- 2015 lebih ramping daripada kepengurusan sebelumnya. Posisi wakil ketua umum berkurang dari sebelumnya 27 menjadi 20. Selain itu, pengu- rus Kadin periode ini juga meli- batkan profesional terkemuka, semisal Direktur Utama Bank Mandiri Zulkii Zaini, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo, Dirut Garuda Emirsyah Satar, dan mantan Dirut Trimegah Securities Avi Dwipayana. Meski begitu, di daftar kepe- ngurusan Kadin, tidak ada satu pun nama kandidat Ketua Umum Kadin yang kalah dalam pemilihan sebelumnya. Nama-nama seperti Adi Pu- tra Darmawan Tahir dan Chris Kanter tidak muncul dalam daftar pengurus baru. Begitu juga nama pengusaha muda Sandiaga Uno dan Wishnu Wardhana. (AW/E-6) Presiden Minta Menteri Jelaskan Kisruh IPO KS 18 | Ekonomi Nasional JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Ikan RI Masuk Timur Tengah Neraca perdagangan hasil perikanan Indonesia surplus sebesar US$1,44 miliar. Asni Harismi Kadin Diisi Kalangan Nonpengusaha PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menterinya untuk segera me- nanggapi isu yang menjadi perhatian sehingga tidak mem- biarkan sebuah isu ‘digoreng’ dan membingungkan rakyat. Salah satunya mengenai kisruh proses penawaran saham per- dana (IPO) PT Krakatau Steel. Presiden menyampaikan hal itu dalam sambutan rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. “Yang mereka (rakyat) inginkan adalah manakala isu merebak, yang benar seperti apa, tentang kebenaran, ten- tang fakta bukan yang lain- lain,” kata Presiden. Menyangkut isu IPO KS, misalnya, SBY meminta agar menteri terkait menjelaskan ke- pada publik. Bukannya mem- biarkan hingga Presiden yang menjawab. Untuk itulah, tegas Presiden, para menteri harus lebih jeli dan tanggap terhadap isu pen- ting yang menjadi perhatian publik ke depannya. Selain isu KS, Presiden juga memberikan contoh mengenai kasus tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, isu tabung gas, isu Gayus, juga penegakan hukum lainnya. SBY minta menteri dan pejabat terkait bisa menjelaskan secara utuh dan benar disertai dengan tindakan tepat. Ia menuntut para menteri menyampaikan penjelasan kepada masyarakat manakala muncul isu. Penjelasan itu, lanjutnya, diharapkan betul- betul memaparkan kebenaran, tentang fakta hal yang telah dilakukan pemerintah. Kisruh IPO KS bermula dari penilaian berbagai pihak bah- wa harga Rp850 per lembar saham yang ditetapkan terlalu murah dan diduga disengaja untuk menguntungkan pihak- pihak tertentu. Oleh sebab itu, pemerintah khususnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) didesak untuk membuka dokumen penjatahan IPO. Meski desakan terus me- ngalir, termasuk dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Bapepam-LK tetap menolak membuka data tersebut de- ngan alasan itu merupakan bagian dari kerahasiaan inves- tor. (ST/E-2) PEMBERITAHUAN HASIL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (“Perseroan”) yang diadakan pada hari Kamis, 25 November 2010 di Ballroom 3, The Ritz Carlton - Pacic Place, Sudirman Central Business District (SCBD), Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, telah diputuskan hal-hal yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Menyetujui atas rencana Perseroan untuk menambah modal sahamnya melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I), dengan cara mengeluarkan saham dari portepel/simpanan Perseroan, serta persetujuan atas perubahan Pasal 4 dari Anggaran Dasar Perseroan berkaitan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan; 2. Sehubungan dengan keputusan butir 1 di atas, maka menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, dari sebesar Rp.94.393.619.000.- (sembilan puluh empat milyar tiga ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus sembilan belas ribu Rupiah), ditingkatkan sebesar Rp.18.878.723.800,- (delapan belas milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu delapan ratus Rupiah), sehingga modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan menjadi Rp.113.272.342.800.- (seratus tiga belas milyar dua ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus empat puluh dua ribu delapan ratus Rupiah), dengan cara mengeluarkan saham dalam simpanan, sebanyak 188.787.238 (seratus delapan puluh delapan juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu dua ratus tiga puluh delapan) saham, atau seluruhnya dengan nilai nominal sebesar Rp.18.878.723.800,- (delapan belas milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu delapan ratus Rupiah), kepada Pemegang Saham dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham; 3. Mendelegasikan wewenang kepada Dewan Komisaris, dengan diberi hak memindahkan kuasa dan kewenangan tersebut kepada pihak lain, untuk menyatakan susunan permodalan Perseroan setelah selesainya proses penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I), membuat perubahan (perubahan) pada anggaran dasar Perseroan serta melakukan dan mengerjakan semua dan setiap tindakan atau perbuatan apapun yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau anggaran dasar Perseroan, atau tindakan atau perbuatan yang menurut Dewan Komisaris perlu dilakukan untuk mencapai maksud tersebut. Pemberian kuasa dan kewenangan tersebut mulai berlaku sejak saat usul yang diajukan dalam Rapat ini disetujui oleh Rapat, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain (tetapi tidak terbatas) Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengatur tentang penyerahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penambahan modal Perseroan Terbatas. Jakarta, 26 November 2010 PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk DIREKSI HASIL LAUT: Nelayan memikul ikan hiu hasil tangkapannya untuk dilelang di tempat pelelangan ikan di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, beberapa waktu lalu. BENGKEL BINAAN: Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Aminuddin (kanan) memberikan arahan kepada peserta Pelatihan Mekanik Sepeda Motor Honda bagi 25 UMKM bengkel binaan di Jakarta, kemarin. Hingga kuartal ke-3 tahun 2010, jumlah UMKM bengkel binaan YDBA mencapai 294 unit. MI/GINO F HADI ANTARA/AHMAD SUBAIDI Kadin kan perlu regenerasi. Saya sudah tua, perlu mengajak yang muda-muda aktif.” Suryo B Sulisto Ketua Umum Kadin

JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Ikan RI … fileTimur Tengah,” kata Direk-tur Jenderal Pengolahan dan ... donesia untuk mengikuti rapat konsultasi secara rutin tiap tiga

Embed Size (px)

Citation preview

PROSPEK bisnis ikan di Tanah Air kian mengilap. Pasalnya, mulai terbuka pelu-

ang untuk mengekspor ikan ke kawasan Timur Tengah dan Eropa Timur.

Kawasan itu akan meleng kapi ekspor yang telah dilakukan Indonesia ke kawasan lainnya. Antara lain, Asia, Amerika, Uni Eropa, Afrika, dan Australia.

“Sekarang kami masih mengekspor ke pasar utama seperti Amerika Serikat (AS), namun sudah mulai diver-sifikasi ke Eropa Timur dan Timur Tengah,” kata Direk-tur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Per-ikanan (KKP) Martani Husaini dalam Seminar Industrialisasi Perikanan di Jakarta, kemarin.

Neraca perdagang an hasil perikanan Indonesia mengalami surplus sebesar US$1,44 miliar untuk periode Januari-Juli 2010. “Beberapa komoditas yang ekspornya meningkat adalah kepiting dalam kaleng, rumput laut kering, kepiting beku, mu-tiara, dan udang beku.”

Surplus perdagangan terse-but sejalan dengan peningkat an volume ekspor setinggi 31,95% dari jumlah 498.516 ton pada periode yang sama tahun sebe-lumnya. Nilai ekspor semester I 2010 tercatat sebesar US$1,6

miliar atau meningkat US$240 juta dari periode sama tahun sebelumnya sebesar US$1,38 miliar. KKP menargetkan eks-por produk perikanan US$2,9 mi liar pada tahun ini.

Sementara itu, nilai impor periode Januari hingga Juli 2010 tercatat sebesar US$179,8 juta dengan volume impor sebesar 179.828 ton. Volume impor produk perikanan tersebut turun 8,03% jika dibandingkan dengan periode yang sama ta-hun sebelumnya. “Komoditas perikanan yang mengalami peningkatan nilai impornya adalah agar-agar, lemak, mi-nyak, dan ikan dalam kaleng.”

Adanya diversifi kasi pasar membuat pemerintah optimis-

tis ekor ikan Indonesia bakal tumbuh signifi kan. Tahun de-pan, lanjutnya, nilai ekspor perikanan diprediksi menem-bus US$3,2 miliar.

Jumlah itu didapat dari ke-naikan volume produk olah-an hasil perikanan dengan kemasan dan mutu terjamin sebanyak 4,3 juta ton.

Dalam mewujudkan tujuan ini, pihaknya menekankan lima faktor kunci keberhasilan ekspor yang berdaya saing.

Pertama, semua pelaku usa-ha harus kreatif mengarahkan produk agar bernilai tambah sejak dini. Kedua, produk yang dihasilkan harus kom-petitif dengan menekan biaya produksi serendah mungkin

dan mutu sebaik mungkin. Ketiga, sertifi kasi produk yang bernilai jual. Keempat, sistem pen dingin yang memadai.

“Terakhir, harus ada komit-men yang ditunjukkan peme-rintah lokal hingga pemerintah pusat,” kata Martani.

Selain fokus mengekspor, KKP juga menargetkan kon-sumsi ikan di dalam negeri mencapai 31,57 kilogram (kg) per kapita per tahun. Jumlah ini naik dari target 2010 sebanyak 30,47 kg per kapita per tahun.

Dana kecil Di sisi lain, Menteri Kelautan

dan Perikanan Fadel Muham-mad menyayangkan aliran kredit perbankan ke sektor

usaha perikanan yang lebih kecil ketimbang sektor usaha lainnya. Akan tetapi, ia menilai hal itu juga disebabkan masih sedikitnya orang yang terjun menjadi pengusaha perikanan.

Sebelumnya, Sekretaris Jen-deral Koalisi Keadilan untuk Perikanan Rakyat (Kiara) M Riza Damanik mengatakan nelayan tradisio nal haruslah diberi kemudahan pemberian kredit oleh bank. Sebab, ne-layan tradisional yang berjum-lah sekitar 92% dari seluruh pelaku usaha penangkapan ikan di Indonesia masih sa ngat terbebani dengan berbagai biaya produksi. (Ant/E-4)

[email protected]

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2011-2015 menghadirkan sejumlah nama dari kalangan muda da-lam jajaran kepengurusannya. Yang cukup mengejutkan jajar-an pengurus Kadin yang baru ini juga diisi orang-orang dari kalangan nonpengusaha.

“Dunia usaha harus bekerja keras dan bekerja sama secara kompak dalam menghadapi tantangan-tantangan usaha ini. Kadin harus mampu me-respons perubahan ini secara gesit dengan memperkuat daya saing, kapasitas produksi, serta daya beli perekonomian domestik,” ujar Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, kemarin.

Kejutan lain dalam jajaran kepengurusan Kadin ini ialah munculnya nama Edhie Basko-ro Yudhoyono atau lebih dike-nal dengan Ibas. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Promosi Internasional, Pariwisata, Seni dan Budaya.

Menurut Suryo, formatur pengurus baru Kadin telah mengambil sejumlah pertim-bangan sebelum memasukkan nama Ibas ke dalam kepengu-rusan Kadin.

Pertimbangan itu utamanya menyangkut soal regenerasi dan kemampuan Edhie dalam bidang terkait.

“Di Kadin kan perlu ada re-generasi. Lihat, saya ini kan su-dah tua, perlu mengajak yang muda-muda aktif,” katanya.

Sementara i tu , Menko Perekonomian Hatta Rajasa menga jak pengurus Kadin In-donesia untuk mengikuti rapat konsultasi secara rutin tiap tiga bulan sekali. Ini sebagai bentuk kemitraan strategis pemerintah dengan dunia usaha.

“Negara maju mengakui

bahwa pendulum pertumbuh-an ekonomi global ke depan terletak di kawasan Asia Pasi-fi k. Namun, kita sadari tiada keberhasilan tanpa kebersa-maan,” ujarnya.

Kadin baru diwarnai dengan perubahan struktur dan per-sonel yang cukup signifikan dari sebelumnya.

Jajaran pe ngurus Kadin 2011-2015 lebih ramping daripada kepengurus an sebelumnya. Posisi wakil ketua umum

berkurang dari sebelumnya 27 menjadi 20. Selain itu, pengu-rus Kadin periode ini juga meli-batkan profesional terkemuka, semisal Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifl i Zaini, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo, Dirut Garuda Emirsyah Satar, dan mantan Dirut Trimegah Securities Avi Dwipayana.

Meski begitu, di daftar kepe-ngurusan Kadin, tidak ada satu pun nama kandidat Ketua Umum Kadin yang kalah dalam pemilihan sebelumnya.

Nama-nama seperti Adi Pu-tra Darmawan Tahir dan Chris Kanter tidak muncul dalam daftar pengurus baru. Begitu juga nama pengusaha muda Sandiaga Uno dan Wishnu Wardhana. (AW/E-6)

Presiden MintaMenteri JelaskanKisruh IPO KS

18 | Ekonomi Nasional JUMAT, 26 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Ikan RI Masuk Timur TengahNeraca perdagangan hasil perikanan Indonesia surplus sebesar US$1,44 miliar.

Asni Harismi

Kadin Diisi Kalangan Nonpengusaha

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menterinya untuk segera me-nanggapi isu yang menjadi perhatian sehingga tidak mem-biarkan sebuah isu ‘digoreng’ dan membingungkan rakyat. Salah satunya mengenai kisruh proses penawaran saham per-dana (IPO) PT Krakatau Steel.

Presiden menyampaikan hal itu dalam sambutan rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

“Yang mereka (rakyat) inginkan adalah manakala isu merebak, yang benar seperti apa, tentang kebenaran, ten-tang fakta bukan yang lain-lain,” kata Presiden.

Menyangkut isu IPO KS, misalnya, SBY meminta agar menteri terkait menjelaskan ke-pada publik. Bukannya mem-biarkan hingga Presiden yang menjawab.

Untuk itulah, tegas Presiden, para menteri harus lebih jeli dan tanggap terhadap isu pen-ting yang menjadi perhatian publik ke depannya. Selain isu KS, Presiden juga memberikan contoh mengenai kasus tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar

negeri, isu tabung gas, isu Gayus, juga penegakan hukum lainnya. SBY minta menteri dan pejabat terkait bisa menjelaskan secara utuh dan benar disertai dengan tindakan tepat.

Ia menuntut para menteri menyampaikan penjelasan kepada masyarakat manakala muncul isu. Penjelasan itu, lanjutnya, diharapkan betul-betul memaparkan kebenaran, tentang fakta hal yang telah dilakukan pemerintah.

Kisruh IPO KS bermula dari penilaian berbagai pihak bah-wa harga Rp850 per lembar saham yang ditetapkan terlalu murah dan diduga disengaja untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu. Oleh sebab itu, pemerintah khususnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) didesak untuk membuka dokumen penjatahan IPO.

Meski desakan terus me-ngalir, termasuk dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Bapepam-LK tetap menolak membuka data tersebut de-ngan alasan itu merupakan bagian dari kerahasiaan inves-tor. (ST/E-2)

PEMBERITAHUANHASIL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TbkDalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (“Perseroan”) yang diadakan pada hari Kamis, 25 November 2010 di Ballroom 3, The Ritz Carlton - Pacific Place, Sudirman Central Business District (SCBD), Jalan Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, telah diputuskan hal-hal yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Menyetujui atas rencana Perseroan untuk menambah modal sahamnya melalui penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I), dengan cara mengeluarkan saham dari portepel/simpanan Perseroan, serta persetujuan atas perubahan Pasal 4 dari Anggaran Dasar Perseroan berkaitan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan;

2. Sehubungan dengan keputusan butir 1 di atas, maka menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan, dari sebesar Rp.94.393.619.000.- (sembilan puluh empat milyar tiga ratus sembilan puluh tiga juta enam ratus sembilan belas ribu Rupiah), ditingkatkan sebesar Rp.18.878.723.800,- (delapan belas milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu delapan ratus Rupiah), sehingga modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan menjadi Rp.113.272.342.800.- (seratus tiga belas milyar dua ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus empat puluh dua ribu delapan ratus Rupiah), dengan cara mengeluarkan saham dalam simpanan, sebanyak 188.787.238 (seratus delapan puluh delapan juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu dua ratus tiga puluh delapan) saham, atau seluruhnya dengan nilai nominal sebesar Rp.18.878.723.800,- (delapan belas milyar delapan ratus tujuh puluh delapan juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu delapan ratus Rupiah), kepada Pemegang Saham dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham;

3. Mendelegasikan wewenang kepada Dewan Komisaris, dengan diberi hak memindahkan kuasa dan kewenangan tersebut kepada pihak lain, untuk menyatakan susunan permodalan Perseroan setelah selesainya proses penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (HMETD I), membuat perubahan (perubahan) pada anggaran dasar Perseroan serta melakukan dan mengerjakan semua dan setiap tindakan atau perbuatan apapun yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau anggaran dasar Perseroan, atau tindakan atau perbuatan yang menurut Dewan Komisaris perlu dilakukan untuk mencapai maksud tersebut.

Pemberian kuasa dan kewenangan tersebut mulai berlaku sejak saat usul yang diajukan dalam Rapat ini disetujui oleh Rapat, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku, antara lain (tetapi tidak terbatas) Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengatur tentang penyerahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penambahan modal Perseroan Terbatas.

Jakarta, 26 November 2010

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk

DIREKSI

HASIL LAUT: Nelayan memikul ikan hiu hasil tangkapannya untuk dilelang di tempat pelelangan ikan di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Selong, Lombok Timur, NTB, beberapa waktu lalu.

BENGKEL BINAAN: Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Aminuddin (kanan) memberikan arahan kepada peserta Pelatihan Mekanik Sepeda Motor Honda bagi 25 UMKM bengkel binaan di Jakarta, kemarin. Hingga kuartal ke-3 tahun 2010, jumlah UMKM bengkel binaan YDBA mencapai 294 unit.

MI/GINO F HADI

ANTARA/AHMAD SUBAIDI

Kadin kan perlu regenerasi. Saya sudah tua, perlu mengajak yang muda-muda aktif.”Suryo B SulistoKetua Umum Kadin