jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    1/16

    TINJAUAN PUSTAKA

    Susu Kambing sebagai Bahan Dasar Yoghurt

    Susu kambing banyak dikonsumsi di Timur Tengah sejak 7000 SM

    bahkan lebih populer dibandingkan susu sapi. Susu kambing juga merupakan

    salah satu bahan baku beberapa jenis makanan dan minuman, seperti: puding,

    milkshake, dan yoghurt. Di Indonesia, susu kambing belum banyak dikonsumsi.

    Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang manfaat susu kambing.

    Selain itu, populasi kambing perah juga masih terbatas. Sebagian besar

    masyarakat pedesaan memelihara kambing sebagai kambing potong.

    Pemeliharaan kambing perah sebagai penghasil susu masih sangat jarang

    (Budiana dan

    Banyak jenis bahan makanan yang dapat dibuat dari bahan baku susu.

    Jenis produk susu yang sudah dikenal dikalangan masyarakat Indonesia antara

    lain yoghurt, es krim, susu bubuk, susu kental, mentega yang dihasilkan melalui

    proses homogenisasi, sterilisasi, pasteurisasi dan fermentasi. Penyebaran produksi

    susu akan lebih mempercepat perbaikan gizi masyarakat

    (Budiana

    Susanto, 2005).

    dan

    Bila ditinjau dari nilai gizinya, susu kambing mengandung protein dan

    lemak mendekati susu sapi dan ASI (Tabel 1). Selain itu, keluhan-keluhan

    kesehatan yang sering dijumpai akibat mengonsumsi susu sapi tidak ditemui pada

    orang yang mengonsumsi susu kambing. Oleh karenanya, susu kambing bisa

    menjadi alternatif bagi konsumen yang alergi terhadap susu sapi.

    Susanto, 2005).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    2/16

    Tabel 1. Perbandingan komposisi susu kambing, susu sapi dan ASI (/100 g)

    Nilai Gizi Susu Kambing Susu Sapi ASI

    Air (%) 87,5 87,2 88,3

    Hidrat Arang 4,6 4,76,9Energi (kkal) 67,0 66,0 69,1

    Lemak (g) 4,0-7,3 3,7 4,4

    Protein (g) 3,3-4,9 3,3 1,0

    Kalsium (Ca) (mg) 129 117 33

    Phospor (P) (mg) 106 151 14

    Besi (Fe) (mg) 0,05 0,05 0,05

    Vitamin A (IU) 185 138 240

    Vitamin B-12 (mg) 0,07 0,36 0,84Sumber: Budiana dan LPPM IPB (2008).

    Susanto (2005).

    KeistimewaanSusu Kambing

    Banyak keistimewaan yang menjadikan susu kambing perlu diangkat dan

    disosialisasikan menjadi susu yang nantinya disukai masyarakat: 1) susu kambing

    kaya protein, enzim, mineral, vitamin A, dan vitamin B (riboflavin). Beberapa

    jenis enzim yang terdapat dalam susu kambing antara lain ribonuklease, alkalin

    fostate, lipase dan xantin oksidase. Sementara beberapa mineral yang terkandung

    dalam susu kambing yaitu kalsium, kalium, magnesium, fospor, klorin dan

    mangan. 2) Mengandung antiantritis (inflamasi sendi). 3) Mempunyai khasiat

    untuk mengobati demam kuning, penyakit kulit, gastritis (gangguan lambung),

    asma (gangguan pernapasan) dan imsomnia (tidak bisa tidur). 4) Molekul

    lemaknya kecil sehingga mudah dicerna. 5) Bisa disimpan di tempat dingin,

    misalnya lemari pendingin tanpa mengubah kualitas dan khasiatnya

    (Budiana dan

    Selama ini masyarakat Indonesia belum familiar dengan susu kambing.

    Jika dibandingkan dengan konsumsi susu sapi, susu kambing biasanya dikonsumsi

    dengan alasan susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit.

    Susanto, 2005).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    3/16

    Susu kambing terbaik adalah susu yang segar (raw goat milk). Kandungan

    fluorineyang terdapat pada susu kambing berkisar 10 sampai 100 kali lebih besar

    dibandingkan susu sapi. Kandunganfluorinebermanfaat sebagai antiseptik alami

    dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh

    (Budiana dan

    Yoghurtdan Proses Pembuatannya

    Susanto, 2005).

    Yoghurt adalah minuman yang berasal dari bahan baku susu yang telah

    difermentasi menggunakan starter mempunyai tekstur agak kental dengan rasa

    agak asam. Rasa asam ini ditimbulkan dari hasil fermentasi oleh bakteri-bakteri

    tertentu (Anonimus, 2008a).

    Nutrisi Yoghurt

    Menurut Deeth dan Tamime (1981) yoghurt mengandung beberapa

    kandungan antara lain: energi, protein, lemak, karbohidrat (Tabel 3). Bahkan

    mengandung mineral (kalsium, fosfor, natrium, dan kalium) dan mempunyai

    kandungan vitamin cukup lengkap yaitu: vitamin A, B kompleks, B1 (thiamin),

    B2 (riboflavin), B6 (piridoksin), B12 (sianokobalamin), vitamin C, vitamin D, E,

    asam folat, asam nikotinat, asam pantotenat, biotin dan kolin (Anonimus, 2008a).

    Dalam ketentuan produksi, perdagangan, dan perlindungan konsumen di

    Indonesia, susu fermentasi mengacu pada standar perdagangan dunia, terutama

    apabila susu fermentasi tersebut hendak di ekspor ke negara lain, setidaknya ada

    beberapa ketentuan yang harus diperhatikan. Standar nutrisi yoghurt dunia

    mengandung pH maksimum 4.5 (Tabel 2), dengan kandungan asam laktat di

    Indonesia sekitar 0.5 2 % (Tabel 4).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    4/16

    Tabel 2. Standardisasiyoghurtdi dunia

    Paramater CODEX* FSC** USDA***

    Protein susu (% m/m) min. 2.7 min. 3 n/aPadatan susu bukan

    lemak (% m/m) n/a n/a min. 8.25Lemak susu (% m/m) less than 15 n/a min. 3.25Asam tertitrasi atau %lactic acid (% m/m) min 0.6 n/a min. 0.9pH n/a max. 4.5 n/a

    Alkohol (% vol/m) - n/a n/a

    Ester fitosterol (% m/m) n/a max. 1.5 n/aJumlah sel hidup (umum)(CFU/g) min. 107 106 n/a

    Jumlah sel hidup(tercantum pada label)

    (CFU/g) min 106 n/a n/a****

    Spesiesmikroorganisme

    S.thermophillus

    L. bulgaricus Atau

    S. thermophillus L. spp.

    lactic acid

    producing

    microorganim

    Strep. Lb.

    bulgaricus

    Keterangan: n/a = tidak tercantum dalam standar* = CODEX STAN 243-2003

    ** =Australian Food Standard Code 2.5.3*** =Based on yoghurt, USDA 21 CFR 131.200

    **** = Yohurtdapat dipasterurisasi untuk meningkatkan umur simpanSumber : Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (2008)

    Tabel 3: Kandungan gizi yoghurt

    Komponen Kandungan (per 100 mg)

    Energi (Kkal) **) 42 62

    Nilai pH 4.2 4.4

    Protein (g) 4.5 5.0

    Karbohidrat (g) **) 6 7

    Lemak (g)**) -

    Kalsium (mg) 130-176

    Magnesium (mg) 17Potassium (mg) 226

    Keterangan : *) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang diberi tambahan gula**) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang tidak diberi tambahan gula

    Sumber : Canadian Dairy Commission (2002) disitasi Anonimus (2008a).

    Tabel 4. Standar Nasional Indonesia untuk

    Kriteria Uji Persyaratan

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    5/16

    1. Keadaan

    a. Konsistensi Kental/semi padat

    b. Bau Normal/khasc. Rasa Khas/asam

    d. Larutan Homogen

    2. Lemak (% b/b) Maksimal 3,8

    3. Berat kering tanpa lemak (BKTL) (% b/b) Maksimal 8,2

    4. Protein (Nx 6,37), (% b/b) Min 3,5

    5. Abu (% b/b) Maksimal 1,0

    6. Jumlah asam (dihitung sebagai laktat) (% b/b) 0,5 - 2,0

    7. Cemaran logam (mg/kg):

    a. Timbal (mg/kg Maksimal 0,3

    b. Tembaga (mg/kg) Maksimal 20

    c. Timah (mg/kg) Maksimal 40d. Raksa (mg/kg) Maksimal 0,03

    8. Arsen (mg/kg) Maksimal 0,1

    9. Cemaran mikroba

    a. Bakteri coliform(APM/g) Maksimal 10

    b.Escheria coli (APM/g Kurang dari 3

    c. Salmonella Negatif/ 100gr

    Sumber: Marman (2006)

    Kelebihan Yoghurt

    Yoghurt baik dikonsumsi karena memiliki kelebihan sebagai berikut:

    1) Mudah dicerna. Yoghurtlebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri

    hidup dan aktif akan memproduksi enzim lactase. Enzim ini jumlahnya kurang

    pada anak dengan intoleransi laktosa. Proses kultur juga akan memecah laktosa

    (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga lebih mudah diserap oleh

    anak dengan intoleransi laktosa. 2) Baik untuk kesehatan usus. Yoghurt

    mengandung bakteri: lactobacteria, terutama acidophilus. Bakteri itu

    meningkatkan bakteri kolon, sehingga akan menurunkan risiko kanker kolon.

    3) Membantu proses penyerapan nutrisi. Yoghurt meningkatkan penyerapan

    kalsium dan vitamin B. Adanya asam laktat pada yoghurt akan membantu

    mencerna kalsium susu. Dengan begitu, kalsium akan lebih mudah diserap.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    6/16

    4) Meningkatkan kekebalan tubuh. Penelitian yang dilakukan pada 68 orang yang

    mengonsumsiyoghurtdua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif.

    Mereka ini mempunyai kadar interferon lebih tinggi. Interferon merupakan derivat

    glikoprotein yang salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh bakteri.

    Interferon berfungsi sebagai imunoregulator dan mensekresikan antivirus.

    5) Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna. Keberadaan virus dan

    gangguan saluran cerna akan membentuk luka pada lapisan usus, terutama sel-sel

    yang memproduksi laktase. Walau hanya sementara, anak-anak bisa mengalami

    intoleransi laktosa selama satu sampai dua bulan pasca infeksi saluran cerna.

    Karena mengandung sedikit laktosa dan banyak enzim laktase, para dokter sering

    memanfaatkan yoghurt untuk memulihkan kesehatan alat cerna. Penelitian

    menunjukkan, yoghurt mempercepat penyembuhan diare pada anak.

    6) Menurunkan infeksi jamur. Konsumsi satu gelas yoghurt setiap hari akan

    mengurangi pertumbuhan jamur pada vagina. Hal ini akan menurunkan risiko

    terjadinya infeksi jamur pada vagina. 7) Kaya akan kalsium. Dalam satu gelas

    yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium. Mineral ini sangat

    bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi kalsium seperti di negara

    Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker kolorektal lebih rendah

    dibanding dengan negara lain. 8) Sumber protein. Satu gelas yoghurt tawar

    mengandung 10 14 gram protein atau sekitar 20 persen dari kebutuhan protein

    harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada yoghurt lebih mudah

    dicerna. 9) Menurunkan kadar kolesterol. Para ahli memperkirakan, bakteri hidup

    yang ada pada yoghurtmampu berasimilasi dengan kolesterol. Bisa juga karena

    yoghurt mengikat asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    7/16

    10) Makanan penolong. Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat

    yang meningkatkan penyerapan mineral, membuat yoghurtbaik dikonsumsi oleh

    anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna (Rinadya, 2008).

    Bio StarterYoghurt

    Bibit atau starter yoghurt terdiri dari biakan bakteri Lactobacillus

    bulgarcus dan bikan Streptococcus thermophillus. Pembuatan bibit untuk

    yoghurt dilakukan secara bertahap. Pertama Lactobacillus bulgarcus maupun

    Streptococcus thermophillu masing- masing dibiakkan dalam susu yang terpisah.

    Kemudian biakan dicampur, bila inokulan langsung dicampur, maka salah satu

    bibit sering dominan dan menekan pertumbuhan bibit lainnya (Anonimus, 2008b).

    Perbandingan yang sesuai antara jumlah Lactobacillus bulgaricus dan

    Streptococcus thermo-phillusyang sesuai adalah 1:1. Karena selama pertumbuhan

    terjadi simbiosis antara kedua bakteri Streptococcus thermo-phillus akan

    berkembang lebih cepat mengawali pembentukan asam laktat melalui fermentasi

    laktosa. Pertumbuhan ini terus berlangsung sampai mencapai pH 5,5. Kondisi ini

    memberikan lingkungan yang sangat baik untuk pertumbuhan Lactobacillus

    bulgaricus dan menyebabkan berubahnya protein susu dan pembentukan asam

    amino padayoghurt(Hidayat dkk

    Proses Pembuatan Yoghurt

    .,2006).

    Menurut Mellisa (2006), pembuatan yoghurt terdir dari persiapan bahan,

    persiapan bibit, inokulasi susu dengan bibit, fermentasi (inkubasi) dan

    pendinginan, perlakuan setelah fermentasi (penambahan flavor/buah),

    pendinginan/pembekuan, dan pengemasan. Persiapan bahan meliputi biang/starter

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    8/16

    yoghurtdan susu. Proses pembuatan diawali dengan kultur bibit, mikroorganisme

    Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophilus masing-masing

    dibiakkan dalam susu secara terpisah. Pemanasan susu sebelum ditambahkan bibit

    merupakan suatu tahap yang penting. Pemanasan biasanya dilakukan pada suhu

    85C selama 30 menit. Tujuan pemanasan tersebut untuk mematikan bakteri

    dalam susu yang dapat mengalahkan bakteri inokulan serta untuk menguapkan

    sebagian air agar kekentalan susu sesuai untuk pertumbuhan bibit. Setelah

    pemanasan, starterkemudian diinokulasikan pada media susu (Rosita, 2005).

    Jumlah pemberian bibit campuran (yaitu L. bulgaricus dan Streptococcus

    thermophilus dalam jumlah yang sama) biasanya 2 5% dari media susu yang

    digunakan. Inkubasi atau fermentasi yoghurt bisa dilakukan pada suhu kamar

    ataupun suhu 45C. Pada suhu lebih tinggi aktivitas mikroba akan semakin tinggi

    juga. Inkubasi pada suhu kamar memerlukan waktu 14 sampai 16 jam, pada suhu

    32C waktu sekitar 11 jam, sedangkan inkubasi pada suhu 45C hanya

    memerlukan waktu sekitar 4 6 jam. Selama inkubasi, susu mengalami

    penggumpalan yang disebabkan menurunnya pH akibat aktivitas kultur/bibit.

    Pada mulanya Streptococus menyebabkan peningkatan pH hingga 5.0 sampai 5.5

    selanjutnya pH menurun hingga 3.8 sampai 4.5 karena adanya aktivitas

    Lactobacillus. Selain itu selama inkubasi akan terbentuk flavour karena

    terbentuknya beberapa asam hasil metabolisme yaitu: asam laktat, asetaldehid,

    asam asetat dan diasetil (Anonimus, 2008b).

    Jenis yoghurt berdasarkan teksturnya, terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:

    Set Yoghurt, merupakan yoghurt dengan tekstur sangat kental, umumnya

    warnanya putih dan terasa sangat asam. Stir yoghurt, teksturnya lebih encer

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    9/16

    dibandingkan setyoghurt tetapi masih terasa kental mirip dengan ice cream.

    Stiryoghurt sudah mengalami penambahan pemanis, perasa atau buah-buahan

    pelengkap.Drink yoghurt, merupakan yoghurtbentuknya cair sama seperti susu

    cair dapat langsung diminum. Tekstur yoghurt ada tiga jenis, yaitu bertekstur

    kental, bertekstur agak kental dan bertekstur cair. Beda dari ketiga jenis tekstur

    yoghurt ini adalah yoghurt yang kental mengandung jumlah padatan yang lebih

    banyak dibandingkan dengan yoghurt yang agak kental dan yoghurt yang cair.

    Semakin kental tekstur yoghurt itu berarti semakin banyak padatannya

    (Anonimus, 2009).

    Kualitas Yoghurtdan Tingkat Kesukaan

    Kualitas yoghurt dapat ditentukan dari kandungan asam - asam organik

    yang terdapat pada yoghurt. Asam organik diperoleh dari hasil metabolisme

    selama fermentasi susu menjadi yoghurt dengan menggunakan bakteri

    Lactobacillus acidophilus dan Streptococcus thermophillus adalah asam laktat

    (Yusmarini et al., 1998).

    Total Asam

    Koskowski (1977) dalam Iis dan

    Protein Yoghurt

    Supriyanto (2006) yang menyatakan

    bahwa dalam pembuatan yoghurt dengan menggunakan starter Laktobacillus

    bulgaricus dan Sterptococcus thermophillus yang semakin banyak akan

    menghasilkan kadar asam yang semakin tinggi. Dengan meningkatnya pemberian

    starter maka akan memproduksi kadar asam yang berlebihan sehingga hasilnya

    lebih asam dan dengan demikian kadar asamnya juga akan meningkat.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    10/16

    Semakin banyak jumlah mikroba yang terdapat di dalam yoghurt maka

    akan semakin tinggi kandungan proteinnya karena sebagian besar komponen

    penyusun mikroba adalah protein. Protein yang terdapat padayoghurtmerupakan

    jumlah total dari protein bahan yang digunakan dan protein bakteri asam laktat

    yang terdapat di dalamnya (Yusmarini dan

    Kandungan dan kualitas protein yoghurt dipengaruhi oleh bahan dasar

    yoghurtdan proses fermentasi. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada

    yoghurt lebih mudah dicerna. Bakteri S. thermophillus dan L. bulgaricus akan

    menghidrolisa gula susu, laktosa, menjadi asam laktat sehingga keasaman susu

    naik disertai dengan penurunan pH yang mengakibatkan terkoagulasinya protein

    susu dan membentuk curd yang kompak. Selain membentuk asam laktat,

    hidrolisis laktosa oleh kedua spesies bakteri tersebut dan juga metabolisme

    nitrogen dari hidrolisis protein terutama oleh L. bulgaricus menghasilkan

    senyawa acetaldehyde yang memberikan aroma khas pada yoghurt

    (

    Raswen, 2004).

    Anonimus, 2008d).

    Tingkat kesukaan dipengaruhi oleh rasa yang terdapat pada yoghurt.

    Terbentuknya asam laktat menyebabkan yoghurt memiliki rasa asam dan pH

    antara 3,8 4,6, berbentuk semi solid. Namun banyak konsumen yang tidak

    menyukai rasa yoghurt yang terlalu asam sehingga kemudian yoghurt dijual ke

    konsumen dengan berbagai campuran buah-buahan. Kroger (1976) menyatakan

    bahwa hanya 10,6 21% konsumen menyukai plain yoghurt. Selebihnya 89,4

    79% lebih menyukai yoghurt yang ditambahkan flavour buah-buahan dan gula

    (Anonimus, 2008d).

    Universitas Sumatera Utara

    http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/suriasih-yoghurttape.dochttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/suriasih-yoghurttape.dochttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/suriasih-yoghurttape.doc
  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    11/16

    Yusmarini dan

    pH Yoghurt

    Raswen (2004) menyatakan proses fermentasi dapat

    mengurangi aroma khas dari susu karena pada proses fermentasi susu akan

    dihasilkan asam-asam organik yang dapat meningkatkan citarasa.

    pH susu yoghurt diukur dengan menggunakan Ph-meter. Yoghurt yang

    telah jadi diaduk/dikocok secara merata, kemudian diukur pH nya dengan

    menggunakan pH-meter. Selama proses fermentasi susu menjadiyoghurt terjadi

    perubahan pH (Yusmarini dan Raswen 2004). Susu difermentasi dengan

    menggunakan bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus

    mengalami penurunan pH yakni berkisar antara 3,7 4,5 (Nitema 2006).

    Streptococcus thermophilus danLactobacillus bulgaricus sebagai sumber

    energi dan sebagian lagi akan dimetabolisir lebih lanjut menjadi asam-asam

    organik terutama asam laktat, asam-asam organik akan menurunkan pH susu.

    Menurut Marman (2006), fermentasi karbohidrat oleh Streptococcus dan

    Lactobacillus dilakukan melalui konversi karbohidrat ke glukosa dan kemudian

    glukosa difermentasi melalui jalur heksosa difosfat untuk memproduksi asam

    laktat sebagai produk utama. Asam-asam organik yang dihasilkan akan

    menyebabkan pH susu menjadi rendah.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    12/16

    Organoleptik

    Indera perasa kita dapat merasakan banyak makanan yang kita makan. Hal

    ini dapat dipakai sebagai metode untuk menentukan kualitas makanan. Kita dapat

    membiasakan indera kita untuk mengenali atau menilai cita rasa dan kualitas

    makanan dengan cara melatih indera tersebut. Menurut Ammermen disitasi

    Simanjuntak (1987) yang menyatakan bila digabungkan dengan perasaan dari

    makanan di dalam mulut, konsumen dapat membedakan suatu makanan dengan

    jenis makanan lain. Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya rangsangan

    terhadap indera pengecap dalam tubuh manusia.

    Cita rasa suatu bahan adalah respon ganda dari bau dan rasa. Bila

    digabungkan dengan perasaan (konsistensi dan tekstur) dari makanan di dalam

    mulut, konsumen dapat membedakan suatu makanan dengan jenis makanan lain.

    Cita rasa makanan ditimbulkan oleh terjadinya rangsangan terhadap indera

    pengecap dalam tubuh manusia. Makanan yang memiliki cita rasa tinggi adalah

    makanan yang disajikan dengan menarik, menyebarkan bau yang sedap dan

    memberikan rasa yang lezat evaluasi bau dan rasa masih tergantung pada taste

    panel, keragaman antara individu dalam respon intensitas dan kualitas terhadap

    stimulus tertentu dan pada seorang individu tertentu (karena beberapa faktor luar)

    menyebabkan pemilihan anggota panel merupakan hal yang terpenting

    (Simanjuntak, 2010).

    Markisa dan Terung Belanda Sebagai Penambah Rasa pada Yoghurt

    Buah markisa dan terung belanda banyak terdapat di Sumatera Utara.

    Produktivitas buah terung belanda cukup besar, bisa mencapai 75 kg buah/ pohon

    dalam satu tahun dan dapat dipanen setiap seminggu sekali. Sedangkan

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    13/16

    Produktivitas markisa dengan luas areal tanaman 1.274 ha dengan total produksi

    55.000 ton (Rahmat, 2003).

    Buah markisa dan terung belanda selain dikonsumsi dalam keadaan segar,

    daging buah ini juga bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi sirup, selai, minuman

    juice, sari buah, bubuk sariawan, jelly dan hiasan es krim

    (Kumalaningsih dan Suprayogi, 2006). Saat ini penambahan rasa pada yoghurt

    sudah banyak variasinya antara lain: Rasa coklat, strawberry, anggur, leci, mocca,

    melon dan rasa lainnya. Yoghurt dengan berbagai rasa ini banyak kita jumpai di

    pasar dan sangat disukai (Anonimus, 2008c).

    Menurut Astawan (2009), keunggulan terung belanda terletak pada kadar

    potasium (kalium) yang tinggi, yaitu sekitar 217 mg/100 g, serta kadar sodium

    (natrium) yang sangat rendah, yaitu 3 mg/100 g. Kadar kalium yang tinggi dan

    natrium yang rendah sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam

    pencegahan penyakit hipertensi. Selain itu, terung belanda mengandung serat

    pangan dalam jumlah lumayan banyak, yaitu 2,5 g/100 g, sehingga baik untuk

    pemeliharaan saluran pencernaan. Vitamin yang cukup menonjol pada terung

    adalah asam folat, dengan kadar 19 mikrogram per 100 gram bahan. Variasi

    kandungan nutrisi buah markisa dan terung belanda dapat dilihat pada Tabel 5.

    Universitas Sumatera Utara

    http://kumpulan.info/kuliner/wisata-kulineryoghurt-cisangkuy-bandung.htmlhttp://kumpulan.info/kuliner/wisata-kulineryoghurt-cisangkuy-bandung.html
  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    14/16

    Tabel 5. Komposisi kimia buah markisa dan terung belanda

    Kandungan nutrisi Markisa/100 g bahan Terung belanda/100 g bahan

    Air (%)

    882)

    85.65)853)

    92.7

    4)

    Abu (g)

    0.92)

    0.35) 0.73)

    Protein (g)

    0.92)

    0.45)

    1-4.21)

    1.53)

    1.14)

    Lemak (g)

    0.22)

    0.15) 0.06 1.283)

    Energi (kal) 51.02)5)110-150kJ1)

    244)

    Karbohidrat (g)10.1

    2)

    13.65)10

    3)

    5.54)

    Serat kasar (g) - 1.4 4.23)

    Mineral:

    Calcium (mg) 102)

    6-181)

    154)

    Phosphor (mg)

    222)

    12.55)22-651)

    37.04)

    Zat besi (mg) 0.62)

    0.3-0.91)

    0.44)

    Vitamin:

    A (SI) (IU)

    712)

    717.05)

    540-56001)

    150 - 5003)

    4.04)

    C (mg)

    202)

    305)

    16-251)

    253)

    54)

    B1 (mg) 0.12)

    0.03-0.141)

    43)

    0.044)

    Sumber: 1) Kumalaningsih dan2) Mellisa (2006).

    Suprayogi (2006)

    3) Soetasad dkk4) Pracaya (2006).

    ., (2003).

    5) Sihotang (2006).

    Sari buah adalah cairan yang diperoleh dengan memeras buah, baik

    disaring ataupun tidak. Sari buah tidak mengalami fermentasi dan dimaksudkan

    untuk minuman segar yang langsung diminum. Sari buah markisa memiliki aroma

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    15/16

    yang keras dan khas dengan rasa yang asam. Jika ditambah pemanis (gula) dan

    diencerkan maka rasanya akan sangat enak dan cocok untuk dicampur dengan sari

    buah lainnya (Anin,2004).

    Sari buah terung belanda, diambil dari larutan inti daging buah yang

    diencerkan, sehingga mempunyai cita rasa yang sama dengan buah aslinya dan

    sari buah merupakan cairan buah yang mengalami fermentasi yang diperoleh dari

    buah-buah masak, termasuk bagian halus pada waktu buah diambil cairan

    buahnya. Sari buah diperoleh dengan cara memisahkan bagian yang tidak lewat

    dalam penyaringan. Beberapa syarat pembuatan sari buah harus dipenuhi untuk

    mendapatkan sari buah dengan mutu yang baik. Dari segi fisik maupun

    kematangan maka buah yang digunakan harus benar-benar matang, mempunyai

    aroma yang kuat dan mempunyai kadar air > 60% dari beratnya

    (Kumalaningsih dan

    Susu Bubuk

    Suprayogi, 2006).

    Susu bubuk (skim), secara luas digunakan dalam industri guna

    memfortifikasi susu cair untuk menghasilkan yoghurt yang lembut dan tebal.

    Di Inggris sebagian besaryoghurtsecara komersil diproduksi rendah lemak. Rata-

    rata penambahan susu bubuk ke dalam yoghurt berkisar 1% - 6%. Susu bubuk

    berasal dari susu segar yang kemudian dikeringkan. Susu bubuk dapat

    dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu susu bubuk berlemak (full cream milk

    powder), susu bubuk rendah lemak (partly skim milk powder) dan susu bubuk

    tanpa lemak yang biasa disebut skim milk powder(Ahmad, 2006).

    Universitas Sumatera Utara

    http://id.shvoong.com/writers/anin/http://id.shvoong.com/writers/anin/
  • 7/26/2019 jurnal bahas yoghurt Chapter II_2.pdf

    16/16

    Gula

    Gula disamping sebagai sumber rasa (manis) juga merupakan sumber

    energi yang baik untuk mikroorganisme. Semakin besar jumlah gula ditambahkan

    maka substrat yang tersedia bagi mikroba semakin banyak dan pertumbuhannya

    semakin banyak dan cepat, sehingga aktivitas mendegradasi laktosa dan bahan

    organik lainnya menjadi asam organik semakin tinggi pula (Ahmad, 2006).