17
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015

JURNAL FARMASI UDAYANA

VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 100 EDISI DESEMBER 2015

PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

Page 2: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS

DAFTAR ISI

Deskripsi Pembaca Editor Petunjuk Penulisan

DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota:

a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)

EMAIL [email protected]

Page 3: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii

PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article

Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest

Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.

Page 4: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii

Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel

Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya

Page 5: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv

Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel

Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan

Page 6: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit

Page 7: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi

Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul

buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal

Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist

Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:

alamat email kode pos nomor telepon atau fax

Semua file yang dibutuhkan telah diupload Kata kunci Gambar

Page 8: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan

Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah

Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam

teks Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal

dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal.

Page 9: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii

DAFTAR ISI Hal

Halaman Judul …………………………………………………………………………........

Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana ................................................................

Petunjuk Penulisan .................................................................................. ................................

Daftar Isi ………………………………………………………………………………….....

i

ii

viii

1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana

Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …………………………………………………………………………………

1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ

Hati Mencit Betina .................................................................................................... .....

8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium

aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….

11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume

Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...

17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit

Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….

20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% …………… 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen

Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….

29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal

Mencit Betina ………………………………………………………………………….

33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi

Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer ………………………………………………………………….

37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus

androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...

45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella

asiatica) sebagai Antiluka Bakar ……………………………………………………...

48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit

Jantan .............................................................................................................................

53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.

non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …

56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch

Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.

60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)

Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................

66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan

Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………

72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto

(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...

82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...

91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit

Jantan ..................................................................................................... ........................

98

Page 10: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina (Karso, F. P., Putra, I. G. N. R. 1, Ariantari, N. P., Samirana, P. O., Mahadewi, S. A.)

 

8

 

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina

Karso, F. P.1, Putra, I. G. N. R. 1, Ariantari, N. P.1, Samirana, P. O.1, Mahadewi, S. A.1

1Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Korespondensi: Fatwa Pranata Karso Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalam Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837

Email: [email protected]

Abstrak Kedondong hutan (Spondias pinnata) adalah tanaman dari famili Anacardiaceae dan

digunakan untuk pengobatan batuk kronis oleh masyarakat Bali. Ekstrak daun Kedondong hutan memiliki aktivitas antituberkulosis jenis resistensi ganda. Penelitian dilakukan agar didapat data tentang pengaruh volume hati mencit betina yang dipapar dengan ekstrak daun Kedondong hutan.

Dua puluh ekor mencit betina dari galur balb/c dikelompokan menjadi 4 kelompok. Secara oral kelompok kontrol negatif diberikan CMC-Na 0,5%, kelompok perlakuan I, II, III diberikan ekstrak daun Kedondong hutan masing-masing sebanyak 0,2 g/kg BB, 1 g/kg BB, dan 2 g/kg BB. Setelah diberi perlakuan selama 31 hari, hati mencit tersebut diambil untuk pemeriksaan volume hati mencit. Data volume hati mencit pada setiap kelompok kemudian dianlisis secara statistik dengan ANOVA-one way.

Analisis data volume hati mencit menunjukan tidak ada perbedaan secara signifikan volume hati yang dimiliki oleh setiap kelompok perlakuan. Perubahan volume hati merupakan indikator makroskopis yang digunakan untuk mengetahui keamanan zat paparan. Kata Kunci: Ekstrak Kedondong hutan, Volume hati, Mencit betina 1. Pendahuluan

Penggunaan tanaman untuk pengobatan sudah dilakukan sejak lama. Penyakit yang diobati bermacam-macam salah satunya adalah penyakit batuk. Kedondong hutan merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat batuk. Tanaman yang berasal dari famili Anacardiaceae ini sudah sejak lama digunakan sebagai obat batuk oleh masyarakat Bali. (Hutapea, 1994). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Savitri et al. (2013) membuktikan bahwa ekstrak heksana daun tanaman ini memiliki aktivitas antituberkulosis.Penelitian lain yang dilakukan oleh Ramayanti et al. (2013) juga membuktikan bahwa penggunaan ekstrak heksana bersama-sama dengan Rifampisin mampu memberikan aktivitas antituberkulosis. Selain itu dengan menggunakan ekstrak metanol Dwija et al. (2013) melaporkan bahwa ekstrak metanol tanaman ini memiliki aktivitas antituberkulosis.

Data keamanan terhadap penggunaan ekstrak Kedondong hutan mutlak diperlukan agar ekstrak ini dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai fitofarmaka. Penelitian ini memberikan informasi tentang pengaruh volume hati mencit betina yang sudah dipapar ekstrak Kedondong hutan.

Secara struktural dan fungsional, hati merupakan organ terkompleks kedua setelah otak dan merupakan kompartemen ekstraseluler utama pada vertebrata (Malarkey et al., 2005). Hati memiliki tiga fungsi utama yaitu penyimpanan, metabolisme, dan biosintesis. Hati juga memiliki peranan dalam proses penyerapan makromolekul seperti asam amino, karbohidrat, vitamn, lipid, asam empedu dan kolesterol. Selain itu, hati merupakan kompartemen utama tempat terjadinya proses metabolisme xenobiotika (Hodgson, 2004; Malarkey et al., 2005). Perubahan volume hati merupakan indikator adanya perubahan pada sel-sel organ akibat

Page 11: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina (Karso, F. P., Putra, I. G. N. R. 1, Ariantari, N. P., Samirana, P. O., Mahadewi, S. A.)

 

9

 

paparan zat asing. Pada pengujian toksisitas, perbandingan volume organ antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dilakukan untuk mengetahui adanya efek yang ditimbul akibat pemberian zat paparan (Michael et al., 2007; Sellers et al., 2007).

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan data mengenai volume hati mencit betina galur balb/c yang sudah diberikan ekstrak daun Kedondong hutan secara oral. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman pustaka untuk menelusuri kemungkinan toksisitas yang dimiliki oleh ekstrak daun Kedondong hutan. 2. Bahan dan Metode 2.1 Ekstraksi Daun tua kedondong hutan berwarna hijau diserbuk dengan alat penggiling (Miyako®). Kemudian serbuk yang dihasilkan ditimbang (AND®). Serbuk simplisia (500,213 g) daun Kedondong hutandimaserasi dengan 8 L n-heksana(Brataco®). Ampas yang didapatkan dikeringkan, kemudian didigesti dengan 6,311 L etanol (Brataco®)80% menggunakan rotary evaporator(Eyela®)pada suhu 50°C selama 2 jam, lalu maserat yang dihasilkan disaring dan ditampung, kemudian pelarutnya diuapkan dengan vaccum rotary evaporator dan dengan oven (Binder®)pada suhu 40°C. Ekstrak yang diperoleh selanjutnya ditimbang untuk dihitung bobot dan rendemennya. 2.2 Perlakuan Mencit betina galur balb/c diadaptasikan dengan pakan pelet ABS dan minum ad libitum selama 2 minggu sehingga diperoleh mencit dengan bobot 20-30 gram dan umur 3-6 bulan.

Dua puluh mencit tersebut dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberikan suspensi CMC-NA(Brataco®) 0,5%, mencit perlakuan I diberikan ekstrak dosis 0,2 g/kg BB, mencit perlakuan II diberikan ekstrak dosis 1 g/kg BB, mencit perlakuan III diberikan ekstrak dosis 2 g/kg BB. Pada hari ke-32 setiap mencit dieutanasi menggunakan pelarut eter (Merck®) untuk dibedah dan diambil organ hatinya. Organ hati setiap mencit kemudian dihitung volumenya dengan cara memasukan hati tersebut ke dalam gelas ukur yang berisi buffer formalin. Volume hati adalah kenaikan volume buffer yang tampak pada gelas ukur. 2.3 Analisis Data Data volume hati mencit setiap kelompok kemudian dianalisis secara statistika dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Apabila data volume hati yang diperoleh homogen dan memiliki distribusi nilai volume yang normal maka analisis dilanjutkan dengan ANOVA-one way dan menggunakan nilai kepercayaan 96%. Setelah itu dianalisis kembali dengan studi post hoc dengan uji LSD. 3. Hasil 3.1 Ekstraksi Ekstrak yang dihasilkan adalah sebanyak 82,519 gram dengan persentase rendemen sebesar 16,503%. 3.2 Volume Hati Mencit Betina

Data volume hati mencit yang dimiliki oleh kontrol negatif dan kelompok perlakuan I,II,III dicantumkan dalam tabel 1.

Tabel 1. Volume Hati Mencit Betina

Kelompok Volume Hati (mL) Kontrol Negatif 1,26 ± 0,25 Kelompok Perlakuan I (0,2 g/kgBB) 1,14 ± 0,22 Kelompok Perlakuan II (1 g/kgBB) 1,06 ± 0,19 Kelompok Perlakuan III (2 g/kgBB) 1,22 ± 0,27

Keterangan: n=5

4. Pembahasan Bagian yang diamati pada mencit yang

sudah diberikan ekstrak Kedondong hutan adalah bagian hatinya. Bagian hati dipilih sebab hati merupakan bagian utama tubuh yang berperan dalam memetabolisme xenobiotika sehingga xenobiotika tersebut dapat

memberikan efek dan dapat dikeluarkan dari tubuh (Martini, 1992).

Analisis data volume hati mencit yang dicantumkan dalam tabel 1 dengan menggunakan ANOVA memperlihatkan nilai nilai p<0,05, nilai ini menandakan bahwa volume organ yang dimiliki oleh kontrol

Page 12: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina (Karso, F. P., Putra, I. G. N. R. 1, Ariantari, N. P., Samirana, P. O., Mahadewi, S. A.)

 

10

 

negatif, kelompok perlakuan I, II, dan III tidak ada perbedaan bermakna.Dengan kata lain mencit betina tersebut tidak mengalami peningkatan atau penurunan volume hati setelah diberikan ekstrak Kedondong hutan.

Hasil ini sesuai dengan penelitian tentang pengaruh bobot hati mencit jantan setelah diberikan ekstrak Kedondong hutan yang telah dilakukan Purwani et al. (2013). Pada penelitian tersebut disimpulkan bahwa pemberian ekstrak tidak mempengaruhi berat organ hati mencit tersebut. Kesamaan ini memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak Kedondong tidak memberi pengaruh terhadap hati mencit. Sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk menelusuri keamanan dengan cara mengamati organ hati secara mikroskopis.

5. Kesimpulan

Volume hati mencit betina galur balb/c tidak mengalami perubahan setelah diberikan ekstrak Kedondong hutan dosis 0,2; 1; dan 2 g/Kg BB.

6. Ucapan Terimakasih

Terima kasih diucapkan kepada laboran Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana atas nama Anggi Heru Pradipta karena sudah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. Daftar Pustaka Dwija, I.B.N.P., Juniarta, I.K., Yowani, S.C.,

dan Ariantari, N.P. (2013). Aktivitas Antituberkulosis Ekstrak Metanol Daun Kedondong Hutan (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.). Jurnal Kimia. Vol. 7 (1): 25-30

Hodgson, E. (2004). Textbook of Modern Toxicology. 3rd Ed. United States of America: Wiley-Interscience. P.3-6; 359-362

Hutapea, J.R. (1994). Invetarisasi Tanaman Obat Indonesia. Edisi III. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan: Depkes RI.

Malarkey, D. E., Johnson, K., Ryan, L., Boorman, G.., and Maronpot, R. R. (2005). New Insight into Functional Aspect of Liver Morphology. Toxicologic Pathology. Vol. 33 (1): 27-

34

Martini, F. (1992). Fundamentals of Anatomy and Physiology. 2nd Ed. United States of America: A Simon and Schuster Company

Michael, B., Yano, Barry., Sellers, R. S., Perry, R., Morton, D., Roomie, N., Johnson, J. K., and Schafer, K.. (2007). Evaluation of Organ Weights for Rodent and Non-Rodent Toxicity Studies: A Review of Regulatory Guidelines and a Survey of Current Practises. Toxicologic Pathology Vol. 35: 742-750

Purwani, S. T. D., Ariantari, N. P., dan Kardena, I M. (2013). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Kedondong Hutan Terhadap Berat Organ Hati Mencit Jantan Galur Balb/c. Jurnal Farmasi Udayana. Vol. 2 (3): 131-135

Ramayati, N. P. A., Ariantari, N. P., dan Dwija, I B. N. P. (2013). Aktivitas Antituberkulosis Kombinasi Ekstrak n-heksana Daun Kedondong Hutan dengan Rifampisin Terhadap Isolat Mycobacterium tuberculosis Strain MDR. Jurnal Farmasi Udayana. Vol. 2 (3): 74-78

Savitri, L. P. V. A., Ariantari, N. P., dan Dwija, I B. N. P. (2013). Potensi Antituberkulosis Ekstrak n-heksana Daun Kedondong Hutan (Spondias pinnata (L.f.) Kurz.). Jurnal Farmasi Udayana. Vol. 2 (3): 105-109

Sellers. R. S., Morton, D., Michael, B., Roome, N., Johnson, J. K., Yano, B. R., Perry, R., and Schaffer, K.. (2007). Society of Toxicologic Pathology Position Paper: Ogan Weight Recommendation for Toxicology Studies. Toxicologic Pathology Vol. 35: 751-755

Page 13: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

Pengaruh Pemberian EkstrakEtanol Kedondong Hutan

Terhadap Volume Organ HatiMencit Betina

by Ariantari Ni Putu

FILE

TIME SUBMITTED 19-JAN-2016 11:34AM

SUBMISSION ID 621748275

WORD COUNT 1208

CHARACTER COUNT 7233

JURNAL_FATWA-DAPUS.PDF (28.96K)

Page 14: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),
Page 15: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),
Page 16: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),
Page 17: JURNAL FARMASI UDAYANA · 2017. 6. 6. · Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1),

18%SIMILARITY INDEX

18%INTERNET SOURCES

2%PUBLICATIONS

5%STUDENT PAPERS

1 16%

2 1%

3 1%

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDEBIBLIOGRAPHY

OFF

EXCLUDE MATCHES OFF

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong HutanTerhadap Volume Organ Hati Mencit BetinaORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

ojs.unud.ac.idInternet Source

Submitted to Udayana UniversityStudent Paper

Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper