11
62 Kebersihan ( Hygiene ) Dan Sanitasi Makanan Di Dapur Hotel Oleh : Dra. B. P. Napitupulu, MM Dosen Fakultas AKADEMI PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN ABSTRAK Kebersihan (Hygiene) dan Sanitasi pengolahan makanan di dapur hotel merupakan satu hal yang sangat penting diperhatikan, mulai dari memilih bahan makanan yang akan diolah, teknik pengolahan makanan, peralatan yang dipergunakan, manusia yang mengolah makanan (personal hygiene) dan lingkungan pengolahan makanan tersebut, karena dari makanan dapat diperoleh berbagai kebutuhan tubuh untuk memenuhi kelangsungkan hidup. Penerapan Hygiene dan Sanitasi pada pengolahan makanan sering terabaikan akibat kelalaian, padahal akibat dari kelalaian ini berdampak buruk terhadap manusia yang mengkonsumsi makanan tersebut. Seorang juru masak sangat berperan dalam memberikan perhatian terhadap pemilihan bahan makanan yang berkualitas, teknik penyimpanan dan teknik pengolahan makanan yang benar,penyajian makanan serta pelaksanaan personal hygiene juru masak, lingkungan pengolahan makanan yang memenuhi syarat. Sehingga tamu menjadi puas dengan pelayanan dan kebersihan makanan yang diolah. Kata Kunci : Kebersihan, Sanitasi, Pengolahan, Makanan ABSTRACT Hygiene and Sanitation in the hotel kitchen food processing is one thing that is very important to note, from selecting the material to be processed foods, food processing techniques, equipment use, human food processing ( personal hygiene) and the food processing environment, because of food can be obtained to meet the various needs of the body kelangsungkan life . Application of Hygiene and Sanitation in food processing is often overlooked due to negligence, but as a result of the negligence of an adverse impact on humans who consume these foods. A cook was instrumental in giving attention to the selection of quality food ingredients, storage techniques and proper techniques of food processing , food preparation and personal hygiene implementation cooks, food processing environment are eligible. So that guests be satisfied with the service and cleanliness of processed foods. Keywords : Hygiene , Sanitation , Processing , Food

Jurnal Hygiene Dan Sanitasi Hotel

Embed Size (px)

Citation preview

  • 62

    Kebersihan ( Hygiene ) Dan Sanitasi Makanan Di Dapur Hotel

    Oleh : Dra. B. P. Napitupulu, MM

    Dosen Fakultas AKADEMI PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS DARMA AGUNG MEDAN

    ABSTRAK Kebersihan (Hygiene) dan Sanitasi pengolahan makanan di dapur hotel merupakan satu hal yang sangat penting diperhatikan, mulai dari memilih bahan makanan yang akan diolah, teknik pengolahan makanan, peralatan yang dipergunakan, manusia yang mengolah makanan (personal hygiene) dan lingkungan pengolahan makanan tersebut, karena dari makanan dapat diperoleh berbagai kebutuhan tubuh untuk memenuhi kelangsungkan hidup. Penerapan Hygiene dan Sanitasi pada pengolahan makanan sering terabaikan akibat kelalaian, padahal akibat dari kelalaian ini berdampak buruk terhadap manusia yang mengkonsumsi makanan tersebut. Seorang juru masak sangat berperan dalam memberikan perhatian terhadap pemilihan bahan makanan yang berkualitas, teknik penyimpanan dan teknik pengolahan makanan yang benar,penyajian makanan serta pelaksanaan personal hygiene juru masak, lingkungan pengolahan makanan yang memenuhi syarat. Sehingga tamu menjadi puas dengan pelayanan dan kebersihan makanan yang diolah. Kata Kunci : Kebersihan, Sanitasi, Pengolahan, Makanan

    ABSTRACT Hygiene and Sanitation in the hotel kitchen food processing is one thing that is very important to note, from selecting the material to be processed foods, food processing techniques, equipment use, human food processing ( personal hygiene) and the food processing environment, because of food can be obtained to meet the various needs of the body kelangsungkan life . Application of Hygiene and Sanitation in food processing is often overlooked due to negligence, but as a result of the negligence of an adverse impact on humans who consume these foods. A cook was instrumental in giving attention to the selection of quality food ingredients, storage techniques and proper techniques of food processing , food preparation and personal hygiene implementation cooks, food processing environment are eligible. So that guests be satisfied with the service and cleanliness of processed foods. Keywords : Hygiene , Sanitation , Processing , Food

  • 63

    I. PENDAHULUAN

    Menurut undang-undang No.II

    1996, menyatakan bahwa: hygiene

    merupakan kesehatan masyarakat

    meliputi segala usaha untuk melindungi,

    memelihara dan mempertinggi derajat

    kesehatan badan, jiwa baik untuk umum

    maupun perorangan dengan tujuan

    memberi dasar-dasar kelanjutan hidup

    yang sehat serta mempertinggi

    kesehatan dalam perikemanusiaan.

    Hygiene makanan merupakan kesehatan

    dan kebersihan makanan yang menitik

    beratkan pada kebersihan dan keutuhan

    makanan dan dipengaruhi oleh tenaga

    pengolah makanan tersebut.

    Sanitasi makanan merupakan

    kebersihan dan kesehatan makanan

    yang menitik beratkan pada lingkungan,

    dimana makanan itu diolah yang

    meliputi kualitas bahan makanan,

    penerimaan dan penyimpanan, teknik

    pencucian bahan makanan, teknik

    pengolahan makanan, dan personal

    hygiene. sanitasi makanan meliputi

    usaha yang ditujukan kepada kebersihan

    dan kemurnian makanan agar tidak

    menimbulkan penyakit.

    Makanan sebagaimana yang dijelaskan

    Hanifa dan Luthfeni (1994:7)

    mempunyai fungsi memberi tenaga

    dan panas badan, Memperbaiki sel-sel

    yang rusak dan Memelihara Kesehatan

    juga memberikan rasa kepuasan dan

    Kenyang.

    Dalam kehidupan manusia, makanan

    memiliki peranan yang penting, peranan

    tersebut adalah:

    1. Setiap manusia memerlukan

    makanan untuk kelangsungan

    hidup.

    2. Manusia yang terpenuhi semua

    kebutuhan makanannya akan

    terlindungi dan terjamin

    kesehatannya dan memiliki

    tenaga yang produktif.

    3. Bahan makanan dapat

    merupakan media perkembang

    biakan kuman atau merupakan

    media perantara dalam

    penyebaran penyakit.

    Berkenaan dengan peranannya dalam

    menimbulkan penyakit, makanan dapat

    digolongkan sebagai berikut :

    1. Secara alamiah makanan sudah

    mengandung bahan bahan

    kimia yang beracun dan sangat

    berbahaya untuk kesehatan

    manusia.

    2. Sebagai media

    perkembangbiakan

    mikroorganisme dan dapat

    menghasilkan toksin. Hal ini

  • 64

    menggambarkan bahwa manusia

    selalu bersaing dengan makhluk

    lain dalam hal makanan

    3. Sebagai perantara penyebaran

    penyakit, makanan dapat

    terkontaminasi oleh agen

    patogen melalui berbagai cara,

    sehingga penyakit dari satu

    orang dapat tertular kepada

    orang lain atau beberapa

    penyakit pada hewan dapat

    dipindahkan kepada manusia.

    Bagus Putu Sudiara (1996:1-4)

    menyebutkan pengertian dan kedudukan

    dapur dalam sebuah hotel sebagai

    berikut : kitchen is a room or other

    space (as a wall area or special

    building) with facilities for cooking.

    Dengan singkat dapat dikatakan bahwa

    sebuah dapur adalah suatu ruangan atau

    tempat khusus yang memiliki

    perlengkapan dan peralatan untuk

    mengolah makanan.

    Dengan fungsi ini, dapur sangat

    berperan dalam mempromosikan dan

    meningkatkan reputasi hotel melalui

    seni kuliner.

    Hotel sebagai suatu usaha jasa

    merupakan sarana pendukung kegiatan

    pariwisata, dimana pengelolaannya

    dilakukan secara profesional dan

    didukung oleh tenaga-tenaga yang

    memiliki kompetensi/keterampilan

    dalam bidang perhotelan.

    II. Batasan Masalah

    Dari penjelasan diatas penulis

    menyampaikan bahwa sebelum

    penyajian makanan, pihak yang terkait

    dalam pengolahan makanan didapur

    hotel tidak hanya memperhatikan

    kelezatan makanan namun haruslah

    memperhatikan prinsip makanan sehat

    agar tamu hotel tidak terjangkit oleh

    penyakit.

    Di dalam produk nyata (tangible

    product), pemenuhan akan kebutuhan

    makanan sangat menentukan citra

    sebuah hotel, dengan mengusahakan

    menyajikan makanan yang nikmat dan

    sehat tamu merasa senang, sehingga

    tamu betah dan suatu saat akan kembali

    ke hotel tersebut.

    Hygiene dan sanitasi makanan

    merupakan kebersihan dan kesehatan

    makanan, sehingga lewat penyajian

    diharapkan tidak menimbulkan

    keracunan akibat bahan makanan yang

    salah dalam pengolahannya dan adanya

    bakteri pada makanan serta akibat yang

    ditimbulkan. Sehingga perlu membatasi

    penulisan ini hanya tentang bagaimana

  • 65

    usaha yang dilakukan agar makanan

    yang disajikan sehat.

    III. PEMBAHASAN

    Usaha yang dilakukan untuk

    mendapatkan makanan sehat perlu

    memperhatikan prinsip prinsip

    hygiene dan sanitasi makanan

    1. Kualitas Bahan Makanan

    Bahan yang dimaksud disini adalah

    bahan makanan mentah (baku) yang

    merupakan awal dari proses

    mendapatkan makanan jadi.

    Mengamankan bahan makanan berarti menjaga adanya kerusakan, disamping

    menjaga terhindar pencemaran baik yang

    terbawa bahan makanan maupun faktor

    lingkungan yang akan masuk ke bahan

    makanan.

    Bahan makanan disebut aman apabila

    memiliki 4 (empat) kriteria berikut :

    a. Tingkat kematangan sesuai dengan

    yang di inginkan .

    b. Bebas dari pencemaran pada

    tahapan proses berikutnya.

    c. Bebas dari adanya perubahan

    perubahan secara fisik / kimia

    akibat faktor faktor dari luar.

    d. Bebas dari mikroorganisme dan

    parasit penyebab penyakit.

    Jenis-jenis Makanan dengan kualitasnya :

    1) Daging

    Daging berasal dari hewan yang dipotong

    untuk di konsumsi manusia,diperoleh dari

    :Sapi ( cows ) yang disebut beef

    Domba ( sheep ) yang disebut

    mutton / lamb

    Babi ( pig ) yang disebut pork

    Binatang buruan yang disebut game

    Daging terdiri dari bagian keseluruhannya

    yang dikonsumsi manusia antara lain :

    Muscular tissue ( serat yang

    tidak mudah hancur ).

    Connective tissue ( serat yang

    mudah hancur ).

    Lemak.

    Tulang

    Untuk menjaga kualitas daging yang

    baik, harus diperhatikan beberapa hal

    seperti :

    Jenis ras / keturunan hewan.

    Kualitas makanan hewan.

    Kesehatan hewan.

    Perlakuan sebelum dipotong.

    Kebersihan lingkungan rumah

    potong, fasilitas yang

    digunakan.

    Proses penyimpanan ( ruang

    pendingin ).

    Sistem pendistribusian.

    2) Unggas ( poultry )

    Unggas adalah jenis binatang bersayap

    yang dapat terbang maupun yang tidak

    dapat terbang meliputi :

  • 66

    Ayam ( chicken )

    Angsa ( gheese )

    Bebek ( ducks )

    Kalkun ( turkey )

    Burung udara ( pigeons )

    Karakteristik mutu daging pada unggas

    adalah :

    Banyak daging

    Mudah dalam penyimpanan

    Penampilan menarik

    3) Ikan dan ikan berselaput (fish and

    shelf fish )

    Kandungan gizi ikan lebih rendah

    daripada daging, sehingga

    perbandingannya jika berat daging 100

    gr akan sama dengan ikan 300 gr,

    sementara ikan banyak mengandung

    vitamin A dan D.

    Kualitas ikan dapat dilihat dari :

    Tingkat kesegaran.

    Tingkat kedewasaan

    Transportasi

    2. Penerimaan dan Penyimpanan

    Soekresno (2001:95) menjelaskan

    beberapa keuntungan dalam

    penyimpanan bahan makanan, antara

    lain :

    (1) Memudahkan pengontrolan dan

    pengawasan terhadap bahan makanan,

    (2) memudahkan pencatatan terhadap

    kebutuhan bahan, (3) memudahkan

    pengambilan bahan makanan, dan (4)

    memudahkan identifikasi terhadap

    bahan-bahan makanan apabila telah

    terjadi kerusakan. Sedang hal-hal yang

    perlu diperhatikan dalam penyimpanan

    bahan makanan adalah : (1) Makanan

    yang disimpan diberi tutup khususnya

    bahan kalengan apabila telah dibuka

    sebelumnya, (2) rak tempat

    penyimpanan harus dalam keadaan

    bersih, dan (3) pengambilan bahan-

    bahan apabila akan diolah harus

    dilakukan dengan cara mengambil

    bahan-bahan yang paling atas.

    Proses pengadaan bahan dapat

    dilakukan secara bertahap mulai dari

    setiap hari, tiga hari, dan paling lama

    satu minggu. Bahan yang di bawah

    supliyer di cek oleh bagian purchasing,

    bahan ditinjau dari kondisi fisiknya,

    berat dan ukuran sesuai yang terdapat

    dalam kontrak dengan pihak manajemen

    hotel. Jika terdapat ketidaksesuaian

    antara bahan yang di bawah dengan

    permintaan hotel, maka hotel berhak

    mengembalikan atau tidak menerima

    bahan yang dibawah oleh supliyer

    tersebut.

    Setelah seluruh bahan telah diperiksa

    bagian purchasing dan sesuai dengan

    kebutuhan dan permintaan bagian

    dapur, maka bahan selanjutnya

  • 67

    diserahkan ke bagian dapur dan personil

    dapur melakukan penyimpanan bahan

    pada gudang penyimpanan dan lemari

    pendingin bahan makanan atau lebih

    dikenal dengan sebutan chiller.

    Penyimpanan bahan makanan

    digolongkan berdasarkan stabilisasi

    yang dimilikinya, yaitu :

    a. Perishable Food, makanan yang

    tidak stabil dan mudah rusak /

    membusuk seperti ikan, daging

    dan susu.

    b. Semi perishable food, yaitu

    makanan yang semi stabil dan

    agak mudah rusak / membusuk,

    seperti roti.

    c. Non perishable food, yaitu

    makanan yang stabil dan tidak

    mudah rusak / membusuk,

    contohnya antara lain gula, beras

    , tepung dan lain lain.

    Cara penyimpanan dengan prosedur

    yang benar adalah

    1) Jenis alat penyimpanan yang

    tepat

    2) Suhu yang seharusnya

    diterapkan

    3) Cara menyusun dan

    menempatkan barang

    4) Alat atau wadah barang olahan

    yang dimaksud

    5) Kebersihan alat penyimpan dan

    sekitarnya

    6) Lama maksimum penyimpanan

    7) Penutup atau pembungkus bahan

    agar tidak tercemar

    8) Pemilahan dalam menata bahan

    TABEL I TEMPERATUR PENYIMPANAN DAGING PADA REFREGERATOR DAN FREZEER

    DAGING

    REFREGERATOR 1 oC 4 oC (Dalam Lemari)

    FREZEER -23 oC (-12) oC (Dalam lemari)

    Sapi segar Kambing segar Daging ayam (poultry) Sapi / kambing cincang Sosis segar Sosis asap / matang Bacon Ham ( asap /utuh ) Ham ( asap / iris ) Unggas segar Ikan segar dan sea food

    2 s.d 4 hari 2 s.d 4 hari 1 s.d 2 hari 1 s.d 7 hari 3 s.d 7 hari 5 s.d 7 hari 1 s.d2 hari 3 s.d 4 hari 1 s.d 3 hari 1 s.d 7 hari 2 s.d 4 hari

    6 s.d 9 bulan 6 s.d 9 bulan 3 s.d 4 bulan 1 s.d 2 bulan 3 s.d 7 bulan - 1 s.d 7 bulan - - 1 s.d 3 bulan -

    Sumber : Tata Boga Industry, 2010

  • 68

    TABEL II

    LAMA PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN Jenis bahan makanan

    Digunakan untuk oC < 3 hari >1 minggu 1 minggu

    Telur, susu dan olahannya Sayur dan buah Tepung dan biji

    5 - 7 10 25

    5 - 0 10 25

    -5 10 25

    Sumber : Tata boga Industry, 2010

    3. Teknik Pencucian Bahan Makanan

    Pencucian bahan makanan

    Pencucian (washing) merupakan

    syarat minimal sebelum makanan

    dimasak, pencucian yang baik

    dilakukan menurut resep dan kebiasaan

    yang baik,

    Draining (mengeringkan,

    meniriskan bahan olahan).

    Draining adalah proses setelah

    pencucian. Bahan yang telah dicuci

    ditaruh dalam sebuah colander (wadah

    yang berlubang lubang) yang disebut

    juga peniris.

    Wipe ( mengelap bahan)

    Bahan olahan setelah ditiriskan dilap

    dengan napkin bersih. Napkin ini harus

    benar benar bersih, tidak boleh

    menggunakan kain kotor.

    Let stand ( biarkan disitu )

    Istilah ini untuk bahan yang harus

    dibiarkan disuatu tempat sampai kering

    sendiri karena ada karakter khusus dari

    bahan tersebut sehingga tidak boleh

    diganggu.

    Soak ( direndam dalam air )

    Ada bahan yang harus direndam

    terlebih dahulu sebelum dimasak, agar

    proses memasak lebih cepat. Bahan

    seperti tahu perlu direndam air jika akan

    disimpan dalam kulkas, air

    perendamnya harus diganti pada hari

    berikutnya. Sebaliknya sayuran matang

    seperti wortel dan buncis bila disimpan

    dikulkas jangan direndam karena

    vitamin mudah larut.

    4. Teknik Pengolahan Makanan

    Tujuan pengolahan memproses bahan

    mentah menjadi makanan siap saji

    antara lain memudahkan pencernaan,

    bebas dari bibit penyakit, menambahkan

    rasa, meningkatkan wujud dari makanan

    yang akan dimasak, dan meningkatkan

    penampilan makanan tersebut.

    Sayuran

    Memasak sayuran terutama kubis,

    buncis, dan sejenisnya, sebaiknya

    dilakukan setelah air mendidih.

    Untuk umbi-umbian, seperti

  • 69

    kentang, wortel boleh saja dimulai

    sejak air masih dingin, direbus

    sampai matang.

    Ikan dan Telur

    Ikan direbus dalam waktu pendek

    setelah airnya mendidih, karena ikan

    mudah hancur. Ikan lebih baik di

    poach dengan waktu pendek.

    Telur kalau terlalu lama direbus,

    disamping akan hilang zat zatnya,

    juga kurang baik. Merebus telur

    paling lama 15 menit.

    Daging

    Daging yang alot direbus dalam

    waktu lama, ada juga yang sebelum

    direbus direndam terlebih dahulu

    dalam cairan brine, atau direbus

    langsung dengan barine untuk

    kemudian didiamkan dua minggu ,

    lalu diasapi di sebuah smoke house

    (ruang pengasapan).

    5. Penyajian Makanan

    Beberapa hal yang harus diperhatikan

    dalam penyajian makanan sesuai

    dengan prinsip hygiene dan sanitasi

    makanan adalah sebagai berikut:

    1. Prinsip wadah artinya setiap

    jenis makanan ditempatkan dalam

    wadah terpisah dan

    diusahakan tertutup. Tujuannya adalah

    sebabagai berikut:

    a. Makanan tidak terkontaminasi silang

    b. Bila satu tercemar yang lain dapat

    diamankan

    c. Memperpanjang masa saji makanan

    sesuai dengan tingkat kerawanan

    makanan.

    2. Prinsip kadar air atinya penempatan

    makanan yang mengandung kadar air

    tinggi (kuah, susu) baru dicampur pada

    saat menjelang dihidangkan untuk

    mencegah makanan cepat rusak.

    Makanan yang disiapkan dalam kadar

    air tinggi (dalam kuah) lebih mudah

    menjadi rusak (basi)

    3. Prinsip edible part artinya setiap

    bahan yang disajikan dalam penyajian

    adalah merupakan bahan makanan yang

    dapat dimakan. Hindari pemakaian

    bahan yang membahayakan kesehatan

    seperti steples besi, tusuk gigi atau

    bunga plastik.

    4. Prinsip Pemisahan artinya makanan

    yang tidak ditempatkan dalam wadah

    seperti makanan dalam kotak (dus) atau

    rantang harus dipisahkan setiap jenis

    makanan agar tidak saling bercampur.

    Tujuannya agar tidak terjadi

    kontaminasi silang.

    5. Prinsip Panas yaitu setiap penyajian

    yang disajikan panas, diusahakan tetap

    dalam keadaan panas seperti soup,

    gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu

    diperhatikan suhu makanan sebelum

  • 70

    ditempatkan dalam food warmer harus

    masih berada diatas 600 C. Alat terbaik

    untuk mempertahankan suhu penyajian

    adalah dengan bean merry (bak penyaji

    panas)

    6. Prinsip alat bersih artinya setiap

    peralatan yang digunakan sepeti wadah

    dan tutupnya, dus, pring, gelas,

    mangkuk harus bersih dan dalam

    kondisi baik. Bersih artinya sudah

    dicuci dengan cara yang hygienis. Baik

    artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan

    bekas pakai. Tujuannya untuk

    mencegah penularan penyakit dan

    memberikan penampilan yang estetis.

    7. Prinsip handling artinya setiap

    penanganan makanan maupun alat

    makan tidak kontak langsung dengan

    anggota tubuh terutama tangan dan

    bibir. Tujuannya adalah:

    a. Mencegah pencemaran dari tubuh

    b. Memberi penampilan yang sopan,

    baik dan rapi

    6. Personal Hygiene Pengolah Makanan

    Para petugas dapur sebelum

    melaksanakan tugasnya harus

    memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

    a. Sebelum masuk keruangan kerja

    harus memakai cooks uniform

    secara lengkap (aproon, topi).

    b. Menyuci tangan dengan sabun

    yang telah disediakan sebelum

    menyentuh bahan makanan.

    c. Rambut harus dipotong rapi dan

    panjangnya tidak melebihi leher.

    d. Tidak menggaruk, mengorek

    bagian tubuh pada saat sedang

    melaksanakan tugas didapur

    atau memegang makanan.

    e. Mencuci tangan lebih dahulu

    apabila keluar dari tempat kerja

    dan apabila masuk ketempat

    kerja

    f. Gunakan waktu istirahat

    secukupnya, untuk menghadapi

    tugas berikutnya.

    g. Bila dalam keadaan sakit jangan

    memaksakan diri untuk bekerja.

    Syarat foodhandler adalah :

    a. Mengetahui dan melaksanakan

    personal hygiene

    b. Mempunyai surat keterangan

    sehat

    c. Melaksanakan penjamahan

    makanan menurut syarat

    syarat sebagai berikut

    1) Bebas dari penyakit menular

    2) Bebas dari penyakit paru paru

    dan penyakit pernafasan

    3) Bebas dari penyakit kulit

    4) Berbadan dan mental sehat

  • 71

    5) Secara berkala melakukan

    pemeriksaan kesehatan.

    Ada beberapa cara memelihara

    kebersihan tubuh antara lain :

    a. Harus sehat dan mandi degan

    sabun serta bau badan harus

    dihilangkan dengan deodorant.

    b. Kulit harus bersih dari luka

    yang tidak terbuka dan

    berbahaya.

    c. Rambut tidak panjang dan

    bersih serta tidak berbau dan

    rapi.

    d. Tangan harus sering dicuci

    dengan sabun dan kuku harus

    pendek.

    e. Gigi disikat bersih dan tidak

    berbau.

    f. Badan tegap dan siap

    melayani.

    g. Pakaian harus bersih dan

    menarik untuk dipandang.

    h. Sepatu harus safety dan bersih

    i. Tidak diperbolehkan memakai

    perhiasan dalam bekerja dan

    bila perlu memakai kosmetik

    yang ringan.

    PENUTUP

    Hotel merupakan suatu industri atau

    usaha jasa yang dikelola secara

    komersial. Artinya dalam menyediakan

    jasa yang biasa juga disebut sebagai

    product kepada calon konsumen

    dengan tujuan untuk memperoleh

    keuntungan yang sebesar-besarnya.

    Untuk tercapainya tujuan ini pihak hotel

    harus selalu berusaha untuk tetap

    memperhatikan prinsip prinsip hygiene

    dan sanitasi makanan yang berkaitan

    dengan : a. Pemilihan bahan makanan

    yang berkualitas

    b. Penerimaan dan penyimpanan bahan

    makanan yang benar

    c. Teknik pencucian bahan makan yang

    benar

    d. Teknik pengolahan makanan yang tepat

    e. Penyajian makanan yang sesuai

    dengan prinsip hygiene dan sanitasi

    f. Personal Hygiene penjamah makanan

    (food handler) yang sudah terjamin.

    Dapur adalah suatu ruangan

    khusus yang diperuntukkan sebagai

    tempat untuk memasak makanan.

    selain itu, dapur merupakan suatu

    ruangan atau tempat khusus yang

    memiliki perlengkapan dan peralatan

    untuk mengolah makanan untuk itu

    perlu diperhatikan kebersihannya.

  • 72

    Sebelum makanan disajikan, makanan

    terlebih dahulu diperiksa kebersihannya

    oleh waiter/waitress sehingga pada saat

    makanan disajikan tidak terjadi hal-hal

    yang dapat membuat tamu mengeluh

    (complaint).

    DAFTAR PUSTAKA

    Bartono P.H,/Ruffino, 2010, Tata boga

    Industri, Yogyakarta, Andi.

    Handoko, 1993, Dasar-dasar

    Managament, Yogyakarta,

    Gramedia

    Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

    712 / menkes / PER / X /

    1986, Tentang Persyaratan

    Kesehatan Jasa Boga,

    Departemen Kesehatan RI,

    Jakarta, 1988

    Peraturan Pemerintah Keputusan

    MenKes No. 1098 / SK

    /2003 tanggal 31 Juli 2003

    Rumere,Yos Yusuf, 2011, Diktat

    Pengolahan Makanan,

    Medan.

    Saksono Lukman,Ph.D, 1986,

    Pengantar Sanitasi

    Makanan, Alumni, Bandung

    .

    Sujotno A. Bambang, 2011,

    Hospitality, Yogyakarta,

    Andi.