27
JURNAL ILMU KOMUNIKASI DAN BISNIS Volume 1-Nomor 1-November 2016 ISSN 2541 - 0741 Konstruksi Media Terhadap Buruh Migran Agustinus Rustanta Konstruksi Identitas dan Ruang Aktualisasi Remaja Tionghoa Kota Bengkulu Alfarabi Politisi dan Pemanfaatan Media Sosial Sumartono Komunikasi Instruksional Dosen pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang FKIP Universitas Riau Nova Yohana dan Ringgo Eldapi Yozani Peran Media Massa dalam Membangun Pemahaman Masyarakat di Sekitar Kawasan Mengenai Konsep Geopark Yanti Lestari Pujiastuti Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member Body Shop di Mall Kota Kasablanka Sandra Meitsi Fossarina Sibuea dan Maria F. Lies Ambarwati Kemajuan Teknologi dan Media Baru: Melahirkan Identitas Baru? Akhmad Rosihan dan Hendra Alfani Nomor 1 Halaman 1 - 112 ISSN 2541 - 0741 Jakarta November 2016 Volume 1

JURNAL ILMU KOMUNIKASI DAN BISNISrepository.starki.id/id/eprint/230/1/Pengaruh Promosi dan Brand Imag… · Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • JURNAL ILMU KOMUNIKASI DAN BISNIS

    Volume 1-Nomor 1-November 2016 ISSN 2541 - 0741

    Konstruksi Media Terhadap Buruh MigranAgustinus Rustanta

    Konstruksi Identitas dan Ruang Aktualisasi Remaja TionghoaKota BengkuluAlfarabi

    Politisi dan Pemanfaatan Media SosialSumartono

    Komunikasi Instruksional Dosen pada Mahasiswa ProdiPendidikan Bahasa Jepang FKIP Universitas RiauNova Yohana dan Ringgo Eldapi Yozani

    Peran Media Massa dalam Membangun Pemahaman Masyarakatdi Sekitar Kawasan Mengenai Konsep GeoparkYanti Lestari Pujiastuti

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan KonsumenMengikuti Program Join Member Body Shop di Mall Kota KasablankaSandra Meitsi Fossarina Sibuea dan Maria F. Lies Ambarwati

    Kemajuan Teknologi dan Media Baru:Melahirkan Identitas Baru?Akhmad Rosihan dan Hendra Alfani

    Nomor 1Halaman1 - 112

    ISSN 2541 - 0741

    JakartaNovember 2016Volume 1

  • JURNAL ILMU KOMUNIKASI DAN BISNIS

    ISSN 2541 - 0741Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis adalah jurnal ilmiah bidang ilmu komunikasi serta ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bidang komunikasi yang diterbitkan oleh STIKS TARAKANITA, Program Studi S-1 Komunikasi di Jakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi menyampaikan sumbangan pemikiran di bidang komunikasi yang otentik, analitis dan kritis kepada para akademisi yang menaruh perhatian dan berminat di bidang ilmu komunikasi.

    Terbit satu tahun dua kali pada bulan April dan November. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian, konseptual atau studi pustaka, dan resensi buku baru. ISSN 2541 - 0741

    Pelindung : Sr. Fransisca Dwina Arintowati CB

    Penanggungjawab : Yakin Bakhtiar Siregar

    Dewan Redaksi : Ketua : Agus Rustanta

    Wakil Ketua : Rs. Kurni Setyawati

    Anggota Redaksi : Jati Wahyono Agustinus Adrianus T. Santoso

    Penyunting Pelaksana : Linus K. Palindangan Rs. Kurni Setyawati Widiastuti Pelaksana Tata Letak : Andreas Riyanto

    Alamat Pelaksana Tata Usaha E-Mail: [email protected]., [email protected]., Alamat: Kompleks Billy & Moon, Pondok Kelapa - Jakarta Timur 13450. Telp: 8649870, 8651764, 8651765 Fax: 8642115 Ext: 403/404.

    Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis diterbitkan mulai 20 November 2016 oleh STIKS Tarakanita (d/h Aksek/LPK Tarakanita) bekerja sama dengan Program Studi Strata 1 Ilmu Komunikasi. Redaksi menerima sumbangan artikel berbahasa Indonesia dan Inggris yang belum pernah diterbitkan dalam media cetak lain. Naskah diketik dengan spasi satu setengah kertas A4, panjang minimal 15 halaman, maksimal 30 halaman (baca gaya selingkung pada bagian belakang jurnal). Naskah akan dievaluasi oleh Penyunting dan Mitra Bestari. Penyunting dapat melakukan perubahan judul dan isi pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah maksud dan substansi.

    Diterbitkan oleh: Program Studi Strata 1 Ilmu Komunikasi - STIKS Tarakanita Komp. Billy & Moon, Pondok Kelapa - Jakarta Timur 13450 Telp: (021) 8649870, 8651764, 8651765, Fax: 8642115 Website: www.stiks-tarakanita.ac.id, E-Mail: [email protected]

    Mitra Bastari : Prof. Rusdi Muchtar, M.A., APU Dr. Irwansyah, S.Sos., M.A.

  • DAFTAR ISI:

    JURNAL ILMU KOMUNIKASI DAN BISNIS

    ISSN 2541 - 0741Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Konstruksi Media Terhadap Buruh MigranAgustinus Rustanta ............................................................................................................ 1 -13

    Konstruksi Identitas dan Ruang Aktualisasi Remaja TionghoaKota BengkuluAlfarabi .............................................................................................................................. 14 -26

    Politisi dan Pemanfaatan Media SosialSumartono ......................................................................................................................... 27 - 42

    Komunikasi Instruksional Dosen pada Mahasiswa ProdiPendidikan Bahasa Jepang FKIP Universitas RiauNova Yohana dan Ringgo Eldapi Yozani .......................................................................... 43 - 58

    Peran Media Massa dalam Membangun Pemahaman Masyarakatdi Sekitar Kawasan Mengenai Konsep GeoparkYanti Lestari Pujiastuti ...................................................................................................... 59 - 72

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan KonsumenMengikuti Program Join Member Body Shop di Mall Kota KasablankaSandra Meitsi Fossarina Sibuea dan Maria F. Lies Ambarwati ........................................ 73 - 96

    Kemajuan Teknologi dan Media Baru:Melahirkan Identitas Baru?Akhmad Rosihan dan Hendra Alfani ................................................................................ 97 - 112

  • 73Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    PENGARUH PROMOSI DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MENGIKUTI PROGRAM JOIN MEMBER

    BODY SHOP DI MALL KOTA KASABLANKA

    Abstract: The competition in getting customers in the cosmetic industry has forced the the cosmetic companies to be more creative in communicating their products to the consumers. In order to be survived in the industry, The Body Shop applies the Join Member Program. The objective of this research is to find out the effect of pro-motion and brand image towards the consumers’ decisions towards the Join Member Program. The references used in this research are some theories related to marketing communication, promotion, semiotics, persuasion, perception, brand image, and consumer decision. The reasearch applied the quantitative method with distribut-ing questionnaires for data collection. Primary data are obtained from the questionnaires filled out by The Body shop members at Mall Kota Kasablanka. The data obtained are processed with SPSS (Statistical Product and Service Solution) software version 16.0. The tests applied are multiple linear regression, F test, and t test. The result of the t test on x1 variable (promotion) is 1,760 indicating that promotion has no effect to consumers’ deci-sions towards the Join Member Program. The result of the t test on x2 variable (brand image) is 21,604 indicating that brand image gives effect to consumers’ decisions towards the Join Member Program. Based on the F test, the value of R Square is 77,2%; this shows that promotion and brand image affect the consumers to join the member-ship of The Body Shop at Mall Kota Kasablanka.

    Keywords: Marketing Communication, Promotion, Brand Image, and Consumers’ Decisions

    Abstrak: Persaingan di dalam industry kosmetik membuat para produsen harus semakin kreatif dalam mengko-munikasikan produk. Salah satu upaya The Body Shop untuk dapat bertahan di industri kosmetik adalah dengan menerapkan program join member. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan brand im-age terhadap keputusan konsumen mengikuti program join member. Teori yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi pemasaran, promosi, teori semiotika, teori persuasi, teori persepsi, teori brand image, dan keputusan konsumen. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang dipergunakan adalah data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh member The Body Shop yang berbelanja di Mall Kota Kasablanka. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0. Hasil uji t pada variabel promosi didapat nilai t hitung sebesar 1,760 yang artinya adalah Ho diterima yaitu secara parsial promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen mengikuti program join member. Hasil uji t pada variabel brand image didapat nilai t hitung sebesar 21,604, maka Ho ditolak, arti-nya secara parsial brand image berpengaruh terhadap keputusan konsumen mengikuti program join member. Dalam pengujian menggunakan uji F diperoleh dari nilai R Square sebesar 77,2%. Yang berarti bahwa secara bersama-sama promosi dan brand image berpengaruh terhadap keputusan konsumen mengikuti program join member pada The Body Shop di Mall Kota Kasablanka.

    Kata kunci: Komunikasi Pemasaran, Promosi, Brand Image, dan Keputusan Konsumen

    Sandra Meitsi Fossarina Sibuea Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita

    E-mail: [email protected]

    Maria Francisca Lies AmbarwatiDosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita

    E-mail: [email protected]

    ISSN 2541 - 0741

  • 74Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    A. PENDAHULUAN

    Dewasa ini perkembangan produk-produk ke-

    cantikan di Indonesia khususnya di Jakarta sema-

    kin pesat. Negara-negara besar penghasil produk

    kosmetik seperti Negara Korea, Amerika, Inggris,

    Jepang, Prancis turut bersaing menyusun strategi

    pemasaran produknya untuk dapat menduduki

    peringkat pertama di benak masyarakat. Hal ini

    tidak terlepas dari peran komunikasi. Komuni-

    kasi adalah proses sosial antar individu-individu

    menggunakan simbol agar dapat menciptakan

    dan menginterpretasikan makna (Richard West,

    2009:5). Komunikasi berperan besar dalam keg-

    iatan perencanaan pemasaran produk ataupun jasa

    yang ditawarkan oleh perusahaan.

    Perencanaan perusahaan dalam meningkatkan

    jumlah minat konsumen diaplikasikan dalam ben-

    tuk promosi. Promosi merupakan seluruh upaya

    yang dilakukan penjual untuk membangun saluran

    informasi dan persuasi untuk memperkenalkan

    atau menjual barang dan jasa secara terkoordinasi

    (Michelle Ray dikutip oleh Morrisan, 2009:8).

    Seperti yang kita ketahui bahwa promosi meru-

    pakan bagian dari bauran Pengaruh Promosi dan

    Brand Image terhadap Keputusan Konsumen

    Mengikuti Program Join Member Body Shop

    di Mall Kota Kasablanka.

    Bauran pemasaran merupakan alat pemasaran

    yang digunakan perusahaan secara terus menerus

    untuk mencapai tujuan pemasaran yang diingink-

    an. Bauran pemasaran dipopulerkan oleh Philip

    Kotler dalam 4P, yaitu product (produk), price

    (Harga), place (tempat), dan promotion (promosi)

    (Philip Kotler, 2005:88).

    Tujuan utama dalam kegiatan pemasaran

    adalah meningkatkan jumlah penjualan. Dengan

    melakukan strategi perencanaan pemasaran se-

    cara tepat, diharapkan konsumen berminat dan

    memutuskan untuk membeli produk yang dipas-

    arkan. Selain itu juga diharapkan konsumen men-

    jadi pengguna setia produk yang ditawarkan. Pada

    penelitian ini, kegiatan perencanaan pemasaran

    yang menjadi fokus perhatian adalah perencanaan

    pemasaran yang dilakukan oleh The Body Shop.

    The Body Shop yang diprakarsai oleh Anita Rod-

    dick −seorang wanita berkebangsaan Inggris−

    merupakan sebuah merek kosmetik ternama dan

    memiliki citra positif di dunia perawatan kecanti-

    kan. Pada Juli 2006 kepemilikan The Body Shop

    diambil alih oleh perusahaan L’Oreal yang juga

    merupakan produsen kosmetik terkenal di dunia.

    Meskipun beralih kepemilikan, merek The Body

    Shop tetap dipertahankan dan kegiatan yang telah

    dilakukan semakin dikembangkan.

    The Body Shop menawarkan produk-produk

    perawatan kecantikan yang bermanfaat mulai dari

    ujung rambut hingga ujung kaki. Gerai The Body

    Shop dapat kita temukan hampir di seluruh kota

    di Indonesia, salah satunya adalah gerai The Body

    Shop di Mall Kota Kasablanka yang telah berdiri

    sejak 2013. Meskipun The Body Shop merupakan

    merek kosmetik yang telah dikenal oleh masyara-

    kat Indonesia, namun keberadaan merek-merek

    lain menimbulkan keinginan masyarakat untuk

    mencoba produk kosmetik tersebut. Persaingan

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 75Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    antara produsen kosmetik tidak dapat dihindari.

    Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa di Mall

    Kota Kasablanka terdapat sedikitnya 4 toko kos-

    metik ternama yaitu The Body Shop, Face Shop,

    Skin Food, dan Etude House. Persaingan produ-

    sen kosmetik juga dipicu oleh meningkatnya an-

    tusiasime masyarakat Indonesia terhadap budaya

    Korea yang membawa kesempatan besar bagi pro-

    dusen kosmetik dari Korea. Face Shop dan Etude

    House merupakan 2 merek kosmetik milik Korea

    yang menjadi terkenal setelah kemunculan boy-

    band dan girlband Korea.

    Tingginya persaingan pemasaran produk kos-

    metik membuat banyak perusahaan bekerja keras

    untuk menciptakan metode promosi dan brand-

    ing. The Body Shop menggunakan membership

    sebagai salah satu strategi promosi yang mereka

    lakukan dalam menarik perhatian dan minat beli

    konsumen. Membership merupakan sistem yang

    digunakan oleh The Body Shop untuk dapat men-

    getahui seberapa banyak konsumen yang tertarik

    akan produknya, selain itu membership secara ti-

    dak langsung menciptakan keterikatan antara kon-

    sumen dengan The Body Shop. Misalnya sistem

    pengumpulan poin yang dapat dikumpulkan di-

    setiap pembelian dan nantinya dapat ditukarkan

    dengan produk kosmetik The Body Shop lain-

    nya. Sistem membership ini ternyata tidak hanya

    digunakan oleh The Body Shop. Merek-merek

    kosmetik lain seperti Etude House dan Face Shop

    juga menggunakan sistem membership dengan

    keuntungan yang berbeda-beda sebagai salah satu

    strategi promosi.

    Sistem membership sebenarnya tidak hanya

    dapat dilakukan oleh merek penghasil produk

    kecantikan. Beberapa produsen minuman seperti

    Kakao-talk, Chatime, Calais, Quickly, dan Star-

    bucks juga menerapkan metode promosi dengan

    menggunakan member card. Selain itu produsen

    bidang fashion seperti The Executive, Giordano,

    Color Box juga menggunakan sistem keanggotaan

    atau membership sebagai salah satu strategi untuk

    menarik banyak pembeli.

    Persaingan dan sistem membership ini men-

    imbulkan minat peneliti untuk mengetahui Penga-

    ruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputu-

    san Konsumen Mengikuti Program Join Member

    The Body Shop di Mall Kota Kasablanka. Peneliti

    ingin mengetahui apakah sebenarnya yang me-

    mengaruhi masyarakat sampai pada akhirnya me-

    mutuskan untuk memilih mengikuti program join

    member di The Body Shop dibanding dengan pro-

    gram join member merek lain.

    B. TINJAUAN TEORITIS

    1. Komunikasi Pemasaran

    Menurut Smith dan Taylor (2004:72) komu-

    nikasi bukanlah informasi satu arah. Komunikasi

    adalah proses seseorang menyampaikan buah

    pikiran kepada orang lain (Widjaja, 2008:8). Ko-

    munikasi adalah sebuah proses interaksi seder-

    hana untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak

    lainnya dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau

    pikiran dalam otak seseorang untuk mencari data

    atau menyampaikan informasi yang kemudian

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 76Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian

    disampaikan secara langsung maupun tidak lang-

    sung menggunakan bahasa visual, kode suara, atau

    kode tulisan (Agus Hermawan, 2012:4).

    Berdasarkan pemahamnan tentang komunika-

    si tersebut, Widjaja (2008:9) komunikasi terbagi

    atas 8 fungsi sebagai berikut:

    a. Informasi: pengumpulan, penyimpanan,

    pemrosesan, penyebaran berita, data,

    gambar, fakta dan pesan opini dan komen-

    tar yang dibutuhkan agar dapat dimenger-

    ti dan beraksi secara jelas terhadap kon-

    disi lingkungan dan orang lain agar dapat

    mengambil keputusan yang tepat.

    b. Sosialisasi: penyediaan sumber ilmu pen-

    getahuan yang memungkinkan orang ber-

    sikap dan bertindak sebagai anggota ma-

    syarakat yang efektif.

    c. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap ma-

    syarakat jangka pendek maupun jangka

    panjang, mendorong orang menentukan

    pilihannya dan keinginannya, mendorong

    kegiatan individu dan kelompok berdasar-

    kan tujuan bersama yang akan dikejar.

    d. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan

    saling menukar fakta yang diperlukan un-

    tuk memungkinkan persetujuan atau me-

    nyelesaikan perbedaan pendapat.

    e. Pendidikan: pengalihan ilmu pengeta-

    huan sehingga mendorong perkembangan

    intelektual.

    f. Memajukan kebudayaan: penyebaran ha-

    sil kebudayaan dan seni dengan maksud

    melestarikan warisan masa lalu.

    g. Hiburan: penyebarluasan sinyal, simbol,

    suara dan image dari drama, tari, kes-

    enian, kesusastraan, musik, dan hal lain

    untuk rekreasi, kesenangan kelompok

    dan individu.

    h. Integrasi: menyediakan bagi bangsa ke-

    lompok dan individu kesempatan untuk

    memperoleh berbagai pesan yang mereka

    perlukan agar mereka dapat saling kenal

    dan mengerti dan menghargai kondisi,

    pandangan dan keinginan orang lain.

    Komunikasi yang dilakukan oleh The Body

    Shop Kota Kasablanka memiliki fungsi untuk

    memberikan informasi, membujuk dan mengin-

    gatkan calon konsumen konsumen, memotivasi

    dan mendidik calon konsumen maupun konsumen.

    Maka, jika komunikasi berjalan dengan baik dan

    terarah komunikasi akanselalu mempunyai efek

    atau pengaruh atas satu atau lebih orang yang ter-

    libat dalam tindak komunikasi (Agus Hermawan,

    2012:9).Proses terjadinya komunikasi dipengaruhi

    oleh beberapa elemen komunikasi.Menurut Joseph

    Dominick komunikasi terjadi dengan melibatkan

    delapan elemen komunikasi, yaitu sumber, enkod-

    ing, pesan, saluran, dekoding, penerima, umpan

    balik, dan gangguan (Morrisan, 2007:17). Ada tiga

    metode yang digunakan para ahli dalam penelitian

    ilmu komunikasi, yaitu sebagai berikut:

    a. Metode objektif adalah penelitian yang

    dilakukan secara berulang-ulang untuk

    menghasilkan kesimpulan yang sama.

    Hal ini sama seperti jika kita menguji

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 77Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    ilmu pengetahuan agar mencapai suatu

    standarisasi.

    b. Metode subjektif adalah penelitian yang

    berfokus pada kasus satu individu dan

    menekankan pada diri peneliti sebagai

    manusia.

    c. Metode sosial adalah gabungan dari

    metode penelitian subjektif dan metode

    objektif.

    Metode penelitian komunikasi yang dilakukan

    oleh The Body Shop sebelum melakukan kegiatan

    pemasaran adalah metode sosial. Metode komuni-

    kasi sangat berkaitan dengan strategi pemasaran

    yang nantinya akan dipergunakan The Body Shop

    Mall Kota Kasablanka.

    Komunikasi dan pemasaran merupakan

    satu kesatuan yang saling berkaitan. Teori

    pemasaran sebagai sebagai proses perencanaan,

    pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi,

    dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk

    menciptakan pertukaran yang memuaskan

    sasaran perseorangan dan organisasi (Rhenald

    Kasali, 2010:143). Sementara itu, Kotler dan

    Lane mengatakan bahwa pemasaran adalah suatu

    proses sosial yang didalamnya terdapat individu

    kelompok yang mendapatkan apa yang mereka

    butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

    menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

    produk yang bernilai dengan pihak lain Rhenald

    Kasali (2010: 143). Pemasaran adalah kegiatan

    atau proses perusahaan untuk mengenali

    keinginan pasar, menciptakan produk yang sesuai

    keinginan pasar untuk selanjutnya dipasarkan dan

    menghasilkan konsumen serta mempertahankan

    konsumen untuk tetap setia dengan produk kita

    (Rhenald Kasali, 2010:143). Tujuan utama dalam

    kegiatan pemasaran adalah meningkatkan jumlah

    penjualan. Dengan melakukan strategi pemasaran

    secara tepat, diharapkan konsumen berminat dan

    memutuskan untuk membeli produk yang kita

    pasarkan. Komunikasi pemasaran adalah proses

    pemberian arti dan nilai atas semua elemen dalam

    pemasaran kepada konsumen dan stakeholder

    sebuah perusahaan (Waren J. Keegan dikutip

    oleh Mahmud Machfoedz, 2010:16). Maka

    dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran

    merupakan upaya menjadikan promosi dan kegiatan

    pemasaran lainnya untuk dapat menciptakan

    citra yang konsisten di benak masyarakat. Salah

    satu elemen utama dalam komunikasi pemasaran

    adalah promosi penjualan.

    2. Promosi

    Peneliti mengenal promosi dalam istilah

    marketing mix atau bauran pemasaran dalam

    strategi pemasaran. Bauran pemasaran disebut

    dengan 4P, yaitu product (produk), price (harga),

    place(tempat), promotion (promosi) (Philip Kot-

    ler, 2005:88).

    a. Product (Produk) adalah apa saja

    yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

    diperhatikan, diperoleh, digunakan,

    atau dikonsumsi yang dapat memenuhi

    kebutuhan atau keinginan konsumen

    (Kotler, 2010:152). Produk berjalan

    mengikuti tahapan yang dikenal dengan

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 78Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    istilah Product Life Cycle. Ada masa

    produk mulai lahir, lalu produk tumbuh,

    dewasa, menurun, dan akhirnya mati.

    b. Price (Harga) adalah alat untuk mengko-

    munikasikan nilai produk kepada pasar.

    c. Place (Tempat) adalah tempat produk

    atau jasa dipasarkan kepada konsumen.

    d. Promosi adalah suatu teknik komunikasi

    yang dirancang untuk menstimulasi kon-

    sumen membeli (Rhenald Kasali, 2010:

    156).

    Promosi merupakan salah satu bagian di

    dalam bauran pemasaran. Promosi terbilang unik,

    karena promosi dapat memenuhi komunikasi

    tertentu yang tidak dapat dicapai dengan teknik

    lain(Mamud Machfoedz, 2010:35). Bagi pema-

    sar, promosi bertujuan untuk memberikan infor-

    masi, membujuk, mengingatkan calon pembeli

    agar dapat terpengaruh dan memberikan respon

    (Kotler, 2001:82). Beberapa tujuan yang diharap-

    kan oleh perusahaan dapat tercapai dengan dilak-

    sanakannya promosi adalah sebagai berikut (Sw-

    astha dalam Lembang, 2010: 76):

    a. Modifikasi tingkah laku. Promosi meru-

    pakan kesempatan bagi perusahaan untuk

    menciptakan kesan yang baik, sehingga

    calon konsumen dapat terpengaruh dan

    membeli produk atau jasa yang ditawar-

    kan oleh perusahaan.

    b. Memberitahu. Promosi bertujuan untuk

    memberikan informasi kepada calon kon-

    sumen tentang penawaran perusahaan

    akan suatu produk barang atau jasa.

    c. Membujuk. Promosi dilakukan sebagai

    tindakan membujuk atau memengaruhi

    calon konsumen.

    d. Mengingatkan. Promosi bertujuan untuk

    menunjukkan eksistensi perusahaan. Pe-

    rusahaan ingin produknya dapat terus di-

    ingat oleh masyarakat.

    Promosi penjualan mencakup berbagai sarana

    promosi yang didesain untuk memotivasi respon

    pasar yang dapat berupa pemberian sampel gratis,

    potongan harga dan dalam penelitian ini adalah

    membership (Mahmud Machfoedz, 2010: 32).

    Berdasarkan pengertian promosi menurut para

    Ahli yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam

    penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa

    promosi adalah kegitan memberikan informasi,

    membujuk calon konsumen, mengingatkan

    (Kotler) serta memotivasi respon konsumen

    (Mahmud Machfoedz) berkaitan dengan produk

    dan kegiatan pemasaran yang dilakukan The Body

    Shop. Dengan demikian, tujuan utama dari kegiatan

    promosi adalah sebagai upaya untuk memberikan

    informasi lebih lanjut terhadap sebuah produk,

    sehingga konsumen menyukai dan memutuskan

    membeli produk tersebut. Kegiatan perencanaan

    pemasaran salah satunya dapat dikomunikasikan

    menggunakan simbol-simbol. Teori komunikasi

    ini biasa disebut dengan teori semiotika.

    3. Teori Semiotika

    Semiotik biasa disebut dengan upaya

    penyelidikan simbol-simbol atau tanda-tanda

    untuk mengetahui cara berkomunikasi dan melihat

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 79Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    pengaruhnya (Stephen W. Little John, 2011:53).

    Ada tiga variasi dalam tradisi semiotik, yaitu

    semantik, sintaktik, dan pragmatik (Stephen W.

    Little John, 2011:55), yaitu sebagai berikut:

    a. Semantik merupakan kajian semiotik

    yang membahas tentang bagaimana tanda

    berhubungan dengan tanda yang ditun-

    juknya.

    b. Sintatik merupakan wilayah kajian se-

    miotik yang mengkaji hubungan di antara

    tanda-tanda.

    c. Pragmatik merupakan kajian semitotik

    yang melihat bahwa tanda dapat dimak-

    nai secara berbeda oleh tiap individu.

    Berdasarkan uraian tersebut, teori semiotik

    berpendapat bahwa manusia bersifat logis, di-

    mana manusia berpikir berdasarkan munculnya

    tanda-tanda atau simbol-simbol. Menurut Charles

    Sanders Pierce semitoik melihat adanya hubungan

    antara tanda, benda dan arti yang mampu mem-

    presentasikan suatu objek atau benda. Konsep

    semiotika yang dilakukan The Body Shop adalah

    kartu anggota atau member card. Kajian semiotik

    juga memiliki efek untuk memengaruhi orang lain,

    bagaimana tanda atau simbol dapat mempersuasif

    orang lain untuk memaknai sebuah benda.

    4. Teori Persuasi

    Persuasi adalah usaha seorang individu den-

    gan menggunakan kemampuannya untuk men-

    gubah perilaku atau sikap khalayak (Daniel L.

    Schacter, Daniel T. Gilbert, Daniel M. Wegner,

    2010:32). Menurut Chaiken, Liberman, dan Eagly

    persuasi dibagi menjadi dua model, yaitu sebagai

    berikut:

    a. Persuasi sistematik, artinya seorang indi-

    vidu mengubah perilaku atau sikap orang

    lain dengan menggunakan logika atau

    akal sehat.

    b. Persuasi heuristik, artinya seorang indivi-

    du mengubah perlilaku atau sikap orang

    lain dengan menggunakan kebiasaan atau

    emosi (Chaiken, Liberman, dan Eagly

    (Severin, Werner J dan James W. Tan-

    kard, Jr, 2009:205).

    Sekurang-kurangnya ada enam karakteristik

    persuasi, yakni sebagai berikut:

    a. Melibatkan paling sedikit dua orang;

    b. Terdapat tindakan atau upaya untuk me-

    mengaruhi;

    c. Terdapat pertukaran pesan persuasif;

    d. Terdapat tindakan menerima atau meno-

    lak ide atau pesan yang ditawarkan;

    e. Memiliki unsur untuk mengajak orang

    lain agar mengubah sikap untuk mau

    melakukan sesuatu yang diinginkan oleh

    pihak yang mengajak; dan

    f. Pesan disampaikan dalam bentuk argu-

    men agar dapat memengaruhi orang lain.

    Persuasi menciptakan perubahan perilaku

    yang dilakukan oleh individu setelah ia menerima

    simbol-simbol yang disampaikan oleh komunika-

    tor dengan baik. Model persuasi yang digunakan

    oleh The Body Shop Mall Kota Kasablanka dalam

    memengaruhi konsumennya adalah persuasi siste-

    matik yang lebih menggunakan logika, tetapi juga

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 80Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    menggunakan persuasi heuristik yaitu memenga-

    ruhi konsumen dengan menggunakan kebiasaan

    para konsumen.Ketika komunikator berhasil

    mempersuasi komunikan, maka komunikan akan

    mulai berpersepsi tentang informasi yang disam-

    paikan oleh komunikator.

    5. Teori Persepsi

    Setiap orang melihat suatu produk dengan

    cara yang berbeda-beda. Persepsi adalah sebuah

    proses saat individu melihat dan menginterpreta-

    sikan sebuah objek dengan indera mereka untuk

    memberikan arti atau makna (http://id.wikipedia.

    org/wiki/Persepsi, 30 March 2014, 16:35). Ma-

    syarakat seringkali menggunakan persepsi mer-

    eka tentang suatu obyek bukan pada kenyataan

    yang sebenarnya ada. Perception means the way

    stimuli, such as commercial messages, advertise-

    ments, packaging, shops, uniforms, etc are inter-

    preted (Smith & Taylor, 2004:105). Persepsi dapat

    terjadi dengan adanya beberapa syarat (Sunaryo,

    2004:98), yang di antaranya adalah:

    a. Adanya obyek yang dipersepsi.

    b. Adanya perhatian yang merupakan lang-

    kah pertama sebagai suaru persiapan

    dalam mengadakan persepsi.

    c. Adanya alat indera/reseptor sebagai alat

    untuk menerima stimulus.

    d. Saraf sensoris sebagai alat untuk menerus-

    kan stimulus ke otak, yang kemudian se-

    bagai alat untuk mengadakan respon. Se-

    dangkan faktor yang dapat memengaruhi

    persepsi dibagi dua, yaitu faktor inter-

    nal dan faktor eksternal (Miftah Thoha,

    2003:154).

    Faktor internal yang memengaruhi persepsi,

    yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri indi-

    vidu, antara lain:

    a. Fisiologis. Informasi yang diterima oleh

    alat indera untuk selanjutnya akan mem-

    beri pengaruh dan melengkapi dalam

    memberikan arti terhadap lingkungan

    sekitarnya.

    b. Perhatian. Setiap individu akan memper-

    hatikan atau memfokuskan diri pada suatu

    obyek untuk menilai suatu obyek. Namun,

    energi setiap individu untuk memperhati-

    kan obyek tidaklah sama, maka persepsi

    setiap orang dapat berbeda.

    c. Minat. Persepsi seseorang terhadap suatu

    obyek berbeda-beda tergantung kepada

    minat atau kesukaan mereka.

    d. Kebutuhan yang searah. Setiap individu

    mencari banyak informasi akan obyek

    yang ia inginkan untuk dapat menemukan

    jawaban sesuai dengan yang diinginkan.

    e. Pengalaman dan ingatan. Pengalaman

    atau kejadian di masa lalu dapat mem-

    berikan persepsi kepada individu.

    f. Suasana hati. Keadaan psikologi atau

    emosi seseorang dapat memengaruhi

    bagaimana seseorang dalam menerima,

    bereaksi, dan mengingat.

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 81Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Faktor eksternal yang dapat memengaruhi

    persepsi, merupakan karakteristik dari lingkungan

    dan obyek-obyek yang terlibat di dalamnya. Fak-

    tor eksternal yang dapat memengaruhi persepsi

    dijelaskan sebagai berikut:

    a. Ukuran dan penempatan dari obyek atau

    stimulus. Semakin besar hubungan suatu

    obyek, maka semakin mudah untuk dipa-

    hami.

    b. Warna dari obyek-obyek. Pencahayaan

    obyek dan warna yang menarik akan leb-

    ih mudah dipahami.

    c. Keunikan dan kekontrasan stimulus.

    Stimulus luar yang penampilannya den-

    gan latar belakang dan sekelilingnya yang

    di luar sangkaan individu lain akan ban-

    yak menarik perhatian.

    d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus.

    Stimulus dari luar akan memberikan mak-

    na lebih bila diperhatikan lebih sering.

    e. Motion atau gerakan. Individu akan lebih

    banyak memerhatikan obyek yang berger-

    ak dibanding obyek yang diam.

    Setelah syarat-syarat dan hal-hal yang me-

    mengaruhi persepsi terpenuhi, maka proses ter-

    bentuknya persepsi dapat terjadi melalui bebera-

    pa tahapan (Miftah Toha, 2003:145), yang dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    a. Stimulus atau rangsangan

    Persepsi muncul diawali dengan adanya

    stimulus yang hadir dari lingkungannya.

    b. Registrasi

    Ketika stimulus diterima melalui indera

    manusia, maka individu kemudian

    akan mendaftarkan informasi dalam

    ingatannya.

    c. Interpretasi

    Interpretasi adalah aspek kognitif dari

    persepsi yang berfungsi untuk memberikan

    arti kepada stimulus yang diterimanya.

    Jadi, persepsi menimbulkan makna akan ses-

    uatu yang diterima oleh komunikan. Persepsi yang

    diciptakan oleh The Body Shop adalah dengan

    tidak hanya membicarakan isu-isu hangat tetapi

    melakukan beberapa hal positif untuk mencegah

    dan memperbaiki isu tersebut. The Body Shop

    melakukan kampanye besar mengenai go green

    dan human trafficking. Dalam hal go green, The

    Body Shop menggunakan kantong yang tidak ter-

    buat dari plastik, membagi kantong tersebut dalam

    bebrbagai ukuran. The Body Shop juga melakukan

    penukaran kemasan produknya yang telah habis

    dengan poin yang dapat dikumpulkan dan ditukar

    dengan produk The Body Shop lainnya. Maraknya

    tindakan human trafficking membuat The Body

    Shop ingin berpartisipasi untuk menghentikan ke-

    giatan yang merusak dan melanggar hak asasi ma-

    nusia. Dalam penelitian ini, sebuah produk yang

    telah dilihat, dipikirkan, dan dibayangkan sampai

    terciptanya persepsi dapat memberikan citra baik

    atau buruk sebuah merek.

    6. Merek dan Brand Image

    Merek adalah sekumpulan nama, istilah, tan-

    da, simbol atau rancangan sebagai identitas produk

    dan jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 82Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    untuk membedakannya dari produk pesiang (Phil-

    ip Kotler, 2002:79). Merek memiliki beberapa

    manfaat bagi masyarakat yang dapat dijelaskan

    sebagai berikut:

    a. Merek memungkinkan mutu produk lebih

    terjamin dan lebih konsisten

    b. Meningkatkan efisiensi pembelian karena

    merek dapat menyediakan informasi ten-

    tang produk dan tempat pembeliannya.

    c. Meningkatkan inovasi-inovasi produk

    baru, karena produsen terdorong untuk

    menciptakan keunikan-keunikan baru

    guna mencegah peniruan dari pesaing.

    Image atau citra dapat diartikan sebagai

    persepsi jati diri sebuah perusahaan yang relatif

    konsisten dalam jangka panjang. Menurut Sutojo

    image yang baik dan kuat memiliki manfaat

    sebagai berikut:

    a. Daya saing jangka menengah dan panjang

    yang kuat dan stabil,

    b. Menjadi pengaman selama masa krisis,

    c. Menjadi daya tarik eksetkutif yang han-

    dal,

    d. Meningkatkan efektifitas strategi pema-

    saran, dan

    e. Penghematan biaya operasional.

    Menurut Kotler dan Fox mendefinisikan citra

    merek sebagai jumlah gambaran-gambaran, kesan-

    kesan, dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki

    seseorang terhadap suatu objek (Tuti Hartati,

    2010:17). Brand image adalah manifestasi aktual

    dari realita perusahaan seperti yang disampaikan

    melalui nama perusahaan, logo, moto, produk,

    layanan, bangunan, alat-alat tulis, seragam, dan

    barang-barang bukti yang diciptakan oleh organisasi

    tersebut dan dikomunikasikan kepada beragam

    konstituen (Paul A. Argenti, 2010:78). Tujuan dari

    brand image adalah untuk menciptakan presepsi

    berdasarkan pesan yang diciptakan perusahaan.

    Menurut Aaker citra merek adalah bagaimana

    merek dipersepsikan oleh konsumen (Simamora,

    2003:63). Citra Merek dapat dibentuk dengan

    cara-cara sebagai berikut:

    a. Kesukaan (favorability of brand associa-

    tion), yaitu mencermikan kesukaan ter-

    hadap suatu merek yang didalamnya ter-

    dapat kepercayaan pada satu merek.

    b. Kekuatan (strength of brand association),

    yaitu menghubungkan merek dengan kha-

    risma yang dimiliki suatu merek. Kharis-

    ma berkaitan dengan loyalitas, harapan,

    kepercayaan, keyakinan di dalam merek.

    c. Keunikan (uniqueness of brand

    association), yaitu menghubungkan

    merek dengan keunikan atau keunggulan

    yang dimiliki suatu produk.

    Menurut Hoeffler dan Keller, dimensi atau

    indikator dari brand image adalah sebagai berikut

    (Dita Amanah, 2011:227):

    a. Kesan profesional, yaitu produk memiliki

    keahlian atau keunggulan di bidangnya.

    b. Kesan modern, yaitu produk memiliki

    kesan yang mengikuti perkembangan za-

    man dan tanggap akan teknologi modern.

    c. Melayani semua segmen, yaitu produk

    mampu melayani semua segmen pasar

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 83Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    atau tidak terbatas pada segmen tertentu.

    d. Perhatian pada konsumen, aitu produk

    peduli akan kebutuhan atau keinginan

    konsumen.

    Berdasarkan definisi di atas, dapat

    disimpilkan bahwa citra merupakan manifestasi

    aktual dari realita perusahaan (Paul A. Argenti)

    dan merupakan persepsi merek yang diciptakan

    konsumen (Simamora) terhadap stimulus yang

    mereka terima. Citra merek yang dibentuk oleh

    The Body Shop adalah kekuatan dan keuinikan.

    The Body Shop memiliki kekuatan dibanding

    merek lain karena The Body Shop memiliki

    tingkat kepercayaan di benak konsumen sebagai

    produk yang peduli terhadap lingkungan. The

    Body Shop juga memiliki keunikan di banding

    merek lain. Produknya yang sehat dan alami

    serta program join member yang dilakukan tentu

    menarik konsumen dan menciptakan nilai positif di

    mata konsumen. Ketika semua usaha komunikasi,

    seperti komunikasi semiotik, persuasif, dan

    persepsi berhasil membuat citra baik merek

    produk di mata publik, maka konsumen tentu akan

    berminat untuk membeli produk tersebut.

    7. Keputusan Pembelian Konsumen

    Pengambilan keputusan merupakan sebuah

    proses pemilihan opsi dari dua atau lebih pilihan

    alternatif. Dengan kata lain keputusan adalah se-

    buah sebuah pilihan dari beberapa alternatif yang

    mungkin (Schiffman & Kanuk, 2004:555). Pema-

    haman konsumen mengambil keputusan untuk

    pembelian atau dalam hal ini mengikuti program

    join member merupakan salah satu syarat bagi

    pemasar untuk meraih keberhasilan dalam melak-

    sanakan program pemasarnya (Smith dan Tay-

    lor, 2004:72). Bauran pemasaran yang dilakukan

    perusahaan akan memengaruhi individu dalam

    mengambil keputusan untuk membeli atau tidak

    membeli produk yang ditawarkan. Faktor-faktor

    yang memengaruhi keputusan konsumen dalam

    melakukan pembelian adalah faktor budaya, faktor

    sosial, dan faktor pribadi (Philip Kotler, 2003:202

    dalam blog Ilmu Managemen Pemasaran, ilmu-

    manajemenpemasaran.wordpress.com, 6 Juni

    2014, 20:11WIB). Dalam penelitian ini peneliti

    berfokus pada faktor sosial dan faktor pribadi kon-

    sumen dalam mengambil keputusan untuk mem-

    beli produk.

    a. Faktor sosial merupakan hal yang me-

    mengaruhi konsumen dalam melakukan

    kegiatan membeli produk atau jasa. Fak-

    tor sosial yang difokuskan pada penelitian

    ini terbagi dalam dua bagian, yaitu:

    1) Kelompok acuan, yaitu kelompok

    yang dapat memberikan pengaruh

    baik secara langsung maupun tidak

    langsung terhadap sikap atau perilaku

    seseorang. Contoh: teman kuliah,

    rekan kerja, keluarga.

    2) Peran dan status, yaitu posisi atau ja-

    batan seseorang di lingkungan tem-

    pat ia berada. Semakin tinggi peran

    atau status seseorang, maka semakin

    berbeda pula perilaku pembeliannya

    dibanding dengan oran lain dengan

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 84Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    status atau pueran yang lebih rendah.

    Contoh: Seorang direktur perusahaan

    akan menggunakan merek kosmetik

    yang lebih mahal dibanding dengan

    merek kosmetik yang dikenakan sek-

    retarisnya.

    b. Faktor Pribadi dalam menentukan pem-

    belian dipengaruhi oleh usia, pekerjaan,

    gaya hidup, psikologis, pribadi.

    1) Usia dan siklus hidup keluarga. Sema-

    kin bertambah usia seseorang maka

    berbeda pula produk yang ia gunak-

    an. Contoh: Seorang ibu yang berusia

    40 tahun ke atas akan menggunakan

    produk kosmetik yang memliki efek

    untuk menghilangkan kerutan. Sedan-

    gkan gadis berusia 17 tahun memilih

    untuk membeli produk kecantikan

    yang dapat memutihkan kulitnya.

    2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

    dapat memengaruhi pola konsumsi

    seseorang.

    3) Gaya hidup dapat terbentuk melalui

    kelas sosial dan pekerjaan, tetapi ke-

    las sosial dan pekerjaan yang sama

    bukan berarti gaya hidup menjadi

    sama. Contoh: Blackberry tidak han-

    ya digunakan para pebisnis, melaink-

    an juga anak-anak remaja yang masih

    bersekolah.

    4) Psikologis. Faktor psikologis dipen-

    garuhi oleh empat hal, yaitu motivasi,

    persepsi, pembelajaran, keyakinan

    dan sikap. Dalam penelitian ini penel-

    iti berfokus pada motivasi dan keya-

    kinan konsumen untuk menggunakan

    produk kosmetik The Body Shop.

    Selain itu keputusan pembelian dipengaruhi

    oleh bauran pemasaran dan pengaruh lingkungan

    melalui karakteristik pembeli dan proses keputu-

    san pembelian (Kotler dan Amstrong, 2006:129).

    Tujuan utama dari pemasaran adalah mening-

    katkan angka penjualan, menciptakan citra yang

    postif di masyarakat luas, membentuk konsumen

    yang loyal terhadap produk yang diperdagangkan.

    Salah satu bentuk loyalitas pelanggan adalah den-

    gan meningkatnya jumlah anggota atau member

    produk. Semakin besar jumlah anggota, maka

    semakin tinggi jumlah penjualan, semakin tinggi

    jumlah pelanggan yang loyal terhadap produk.

    Proses keputusan membeli terdiri dari lima

    tahapan sebagaimana yang ditampilkan gambar di

    bawah ini:

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 85Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Penjelasan Gambar 1: Proses Keputusan

    Membeli

    a. Mengenali kebutuhan. Kebutuhan dapat

    dipicu baik secara internal seperti, rasa

    lapar dan haus maupun eksternal seperti

    iklan penawaran produk yang menarik.

    b. Mencari informasi. Konsumen akan men-

    cari informasi terlebih dahulu sebelum

    membeli produk, baik melalui keluarga,

    teman, iklan, pameran, media massa,

    maupun pengalaman pribadi.

    c. Evaluasi alternatif. Setelah konsumen

    melakukan berhasil mendapatkan infor-

    masi dan tidak hanya tentang satu merek

    tetapi konsumen juga mendapatkan in-

    formasi tentang produk lain. Konsumen

    akan melakukan perbandingan terhadap

    produk-produk yang ia butuhkan.

    d. Keputusan untuk membeli. Setelah

    melakukan perbandingan dan memberi-

    kan penilaian terhadap produk-produk

    yang ia butuhkan, ia akan melakukan

    pembelian terhadap produk yang dini-

    lainya memiliki score atau nilai paling

    tinggi.

    e. Perilaku purna pembelian. Setelah melaku-

    kan pembelian dan menggunakan produk

    yang dibeli, konsumen dapat merasa puas

    dan kembali membeli produk tersebut

    atau sebaliknya yaitu merasa kecewa dan

    tidak akan melakukan pembelian kembali

    terhadap produk tersebut.

    Program membership pada outlet Body

    Shop tidak semata-mata menguntungkan pihak

    perusahaannya, tetapi juga menguntungkan para

    pelanggan setia. Perusahaan memberikan berbagai

    keuntungan bagi para anggota, seperti dengan

    memberikan informasi terbaru mengenai produk

    mereka, memberikan potongan harga tambahan

    hanya untuk anggota, memberikan hadiah ulang

    tahun kepada setiap anggota yang sedang berulang

    tahun.Ketika banyak konsumen yang puas tentu

    saja jumlah penjualan akan meningkat dan

    keuntungan semakin besar. Berdasarkan informasi

    yang didapatkan peneliti dalam tiga bulan (Maret

    – Mei 2014) jumlah member yang berbelanja di

    oultet The Body Shop Mall Kota Kasablanka

    sebesar 68% dan 32% merupakan pembeli biasa.

    Gambar 1 Proses Keputusan Membeli

    Sumber: Mahmud Machfoedz

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 86Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Penjelasan Gambar 2: Kerangka Berpikir

    Promosi digunakan sebagai suatu strategi

    perusahaan untuk dapat mengetahui minat, ke-

    sukaan, dan kebutuhan konsumen akan sebuah

    produk kecantikan. Sementara itu Brand image

    yang dimiliki perusahaan dibentuk salah satunya

    dengan product positioning yang pada akhirnya

    akan memengaruhi persepsi konsumen. Oleh kare-

    na itu, perusahaan harus mampu mempromosikan

    produk dengan cara yang berbeda dan memberi-

    kan kelebihan serta keuntungan bagi para kon-

    sumen. Selain itu perusahaan harus menanamkan

    nilai positif perusahaan agar citra yang terbentuk

    juga positif, sehingga pada akhirnya tercipta suatu

    sikap konsumen berupa keyakinan dan keputusan

    untuk mengikuti setiap program yang diadakan

    perusahaan yang dalam penelitian ini adalah join

    member.

    Hipotesis

    Hipotesis adalah jawaban sementara tentang

    rumusan masalah penelitian yang belum dibukti-

    kan kebenarannya (Duwi Priyatno, 2010:9). Ber-

    dasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan

    kerangka berpikir yang telah dijelaskan sebelum-

    nya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

    Ho1 : Terdapat pengaruh promosi terha-

    dap keputusan konsumen mengikuti

    program join member di Body Shop

    Mall Kota Kasablanka.

    Ha1 : Tidak terdapat pengaruh promosi ter-

    hadap keputusan konsumen mengi-

    kuti program join member di Body

    Shop Mall Kota Kasablanka.

    Ho2 : Terdapat pengaruh brand image ter-

    hadap keputusan konsumen mengi-

    kuti program join member di Body

    Shop Mall Kota Kasablanka.

    Ha2 : Tidak terdapat pengaruh brand

    image terhadap keputusan onsumen

    mengikuti program join member di

    Body Shop Mall Kota Kasablanka.

    Gambar 2: Kerangka Berpikir

    Kerangka Berpikir

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 87Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Ho3 : Terdapat pengaruh promosi dan

    brand image terhadap keputusan

    konsumen mengikuti program join

    member di Body Shop Mall Kota

    Kasablanka.

    Ha3 : Tidak terdapat pengaruh promosi

    dan brand image terhadap keputu-

    san konsumen mengikuti program

    join member di Body Shop Mall

    Kota Kasablanka.

    C. METODE PENELITIAN

    Untuk melihat adakah pengaruh promosi

    dan brand image terhadap keputusan konsumen

    mengikuti program join member di The Body

    Shop Mall Kota Kasablanka peneliti akan meng-

    gunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti berusaha

    untuk menemukan kebenaran yang berlaku secara

    umum antara pengaruh promosi dan brand image

    terhadap keputusan konsumen mengikuti program

    join member. Pola penelitian terbagi atas deduktif,

    induktif, dan fungsional. Pada penelitian ini, penel-

    iti menggunakan pola deduktif, yaitu memberikan

    keterangan yang dimulai dari suatu perkiraaan

    atau pikiran spekulatif tertentu kearah data yang

    akan diterangkan (Sugiyono, 2010:14). Peneliti

    juga menggunakan metode penelitian kausal, yaitu

    hubungan yang bersifat sebab akibat dimana vari-

    abel bebas memengaruhi variabel terikat. Teori

    promosi, brand image, dan keputusan konsumen

    mengikuti program join member merupakan teori

    pokok yang menjadi tolok ukur untuk menjawab

    permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Jenis

    data yang digunakan adalah data primer yang di-

    dapat dari sumber pertama seperti hasil wawancara

    atau hasil pengisian kuisioner Pengisian kuesioner

    ini dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan

    terstruktur kepada responden yang disajikan dalam

    bentuk daftar pertanyaan tertutup dan beberapa

    pertanyaan terbuka untuk memudahkan peneliti

    dalam melakukan analisis data. Survey dilakukan

    dengan membagikan kuesioner yang disebarkan

    kepada responden dengan serangkaian pertanyaan

    mengenai promosi, brand image, dan keputusan

    konsumen. Peneliti juga melakukan wawancara

    dengan karyawan dan member The Body Shop un-

    tuk mendapatkan informasi tambahan terkait The

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka.

    1. Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang ter-

    diri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya (Sugiyono, 2010:115). Populasi

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah kon-

    sumen yang telah menjadi member di The Body

    Shop. Berdasarkan data yang berhasil didapatkan

    oleh peneliti dalam tiga bulan terakhir (Februari

    – April 2014), konsumen yang telah berbelanja di

    The Body Shop Mall Kota Kasablanka berjum-

    lah 325 orang terdiri dari 68% member dan 32%

    non-member. Penentuan jumlah sampel ditentu-

    kan dengan menggunakan teknik Slavin (Siregar,

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 88Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    2013:6). Berdasarkan hasil perhitungan, didapat-

    kan sampel penelitian berjumlah 142 orang yang

    merupakan member di outlet The Body Shop Mall

    Kota Kasablanka.

    D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan hasil perhitungan mengolah data

    menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil regresi

    linear berganda yang menguji variabel bebas pro-

    mosi (X1), brand image (X2), dan keputusan pro-

    gram join member sebagai berikut:

    Tabel Persamaan Regresi Linear Berganda

    a. Dependent Variable: y_joinmember

    Berdasarkan tabel Persamaan Regresi Linear

    Berganda dapat dijelaskan bahwa persamaan re-

    gresi linear berganda adalah sebagai berikut:

    Y’ = A + b1X1+b2X2

    Y’ = -2,949+0,068X1+0,979X2

    Keterangan:

    Y’ = keputusan program join member

    a = Konstanta

    b1,b2 = koefisien regresi

    X1 = promosi (%)

    X2 = brand image (%)

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 89Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Persamaan regresi dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    a. Koefisien regresi variabel promosi (X1)

    0,068; artinya jika promosi mengalami

    kenaikan 1%, maka keputusan konsumen

    mengikuti join member akan mengalami

    kenaikan sebesar 0,068 atau 6,8% dengan

    asumsi variabel bebas lain nilainya tetap.

    Koefisien bernilai positif artinya terjadi

    hubungan postif antara promosi dengan

    keputusan konsumen mengikuti program

    join member, semakin tinggi kegiatan

    promosi, maka semakin tinggi jumlah

    konsumen untuk mengikuti program join

    member.

    b. Koefisien regresi variabel brand image

    (X2) sebesar 0,979; artinya jika brand im-

    age mengalami kenaikan 1%, konsumen

    yang mengikuti program join member

    akan mengalami kenaikan sebesar 0,979

    atau 97,9% dengan asumsi variabel bebas

    yang lain bernilai tetap. Koefisien berni-

    lai postif artinya, terjadi hubungan posi-

    tif antara brand image dengan keputusan

    program join member, semakin baik citra

    The Body Shop Mall Kota Kasablanka,

    maka semakin bertambah konsumen yang

    mengikuti program join member.

    c. Konstanta sebesar -2,949; artinya jika

    promosi (X1) dan brand image (X2)

    nilainya adalah 0, maka keputusan kon-

    sumen mengikuti program join member

    adalah -2,949 atau -294%.

    1. Analisis Determinasi (R2)

    Analisis determinasi digunakan untuk men-

    getahui persentase sumbangan pengaruh variabel

    bebas secara serentak terhadap variabel terikat. Ji-

    kan nilai koefisien (R2) adalah 0, maka berarti ti-

    dak ada sedikitpun pengaruh variabel bebas dalam

    mempengaruhi variabel terikat.

    Tabel Analisis Determinasi (R2)

    a. Predictors: (Constant), x2_brandimage, x1_promosi

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 90Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Pada tabel Analisis Determinasi (R2) dapat

    dilihat bahwa nilai koefisien pada kolom R2 (R

    square) sebesar 0,772 atau (77,2%). Angka ini

    menunjukkan bahwa persentase sumbangan pen-

    garuh variabel bebas (promosi dan brand image)

    terhadap variabel terikat (keputusan mengikuti

    program join member) sebesar 77,2% dan 22,8%

    dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dima-

    sukkan dalam model penelitian ini.

    Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama

    (Uji F)

    Peneliti melakukan uji ini untuk mengetahui

    apakah variabel bebas (promosi dan brand im-

    age) secara bersama-sama secara signifikan mem-

    pengaruhi variabel terikat (keputusan konsumen

    mengikuti program join member).

    TabelUjiKoefisienRegresiSecaraBersama-sama(F)

    a. Predictors: (Constant), x2_brandimage, x1_promosi

    b. Dependent Variable: y_joinmember

    Ho: Tidak terdapat pengaruh anatara promosi

    dan brand image secara bersama-sama

    terhadap keputusan konsumen mengikuti

    program join member.

    Ha: Terdapat pengaruh anatara promosi

    dan brand image secara bersama-sama

    terhadap keputusan konsumen mengikuti

    program join member.

    Hasil dari uji F dengan tingkat signifikansi

    sebesar 0,05 (α = 5%) didapat nilai F tabel sebe-

    sar 3,061. Dengan nilai F hitung sebesar 234,778

    maka disimpulkan bahwa Nilai F hitung > F ta-

    bel (234,778 > 3,061), maka Ho ditolak. Hal ini

    berarti bahwa promosi dan brand image secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 91Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    konsumen mengikuti program join member di The

    Body Shop Mall Kota Kasablanka.

    Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)

    a. Pengujian koefisien regresi variabel pro-

    mosi

    Ho: Secara parsial tidak terdapat penga-

    ruh horizontal antara promosi terha-

    dap keputusan konsumen mengikuti

    program join member.

    Ha: Secara parsial terdapat pengaruh

    horizontal antara promosi terhadap

    keputusan konsumen mengikuti pro-

    gram join member.

    Hasil uji t dengan tingkat signifikansi

    sebesar 0,05 (α = 5%) didapat nilai t ta-

    bel sebesar 1,977. Dengan nilai t hitung

    sebesar 1,760 maka nilai t hitung < t tabel

    (1,760 < 1,977), yang artinya adalah Ho

    diterima yaitu secara parsial promosi ti-

    dak berpengaruh terhadap keputusan kon-

    sumen mengikuti program join member di

    The Body Shop Mall Kota Kasablanka.

    b. Pengujian koefisien regresi variabel

    brand image

    Ho: Secara parsial tidak terdapat pen-

    garuh horizontal antara brand im-

    age terhadap keputusan konsumen

    mengikuti program join member.

    Ha: Secara parsial terdapat pengaruh

    horizontal antara brand image terha-

    dap keputusan konsumen mengikuti

    program join member.

    Hasil uji t dengan tingkat signifikansi

    sebesar 0,05 (α = 5%) didapat nilai t ta-

    bel sebesar 1,977. Dengan nilai t hitung

    sebesar 21,604 maka didapat bahwa Nilai

    t hitung > t tabel (21,604 > 1,977). Hal

    ini berarti bahwa Ho ditolak, artinya se-

    cara parsial brand image berpengaruh

    terhadap keputusan konsumen mengikuti

    program join member di The Body Shop

    Mall Kota Kasablanka.

    2. Pembahasan Hasil Penelitian

    Berdasarkan kajian teori dan beberapa ref-

    erensi dalam penelitian ini didapat pemahaman

    bahwa The Body Shop Mall Kota Kasablanka

    melakukan komunikasi pemasaran dalam mema-

    sarkan produk. Fungsi dari komunikasi pemasaran

    yang dilakukan oleh The Body Shop Mall Kota

    Kasablanka adalah sebagai berikut:

    a. Memberikan informasi.

    The Body Shop Mall Kota Kasablanka

    memiliki sejumlah Sales Promotion

    Girl (SPG) yang berkompeten untuk

    memberikan informasi yang menarik

    serta mengugkapkan hal yang positif dari

    produk; misalnya memberikan informasi

    tentang produk body butter – honey mania

    yang melembabkan sekaligus kaya bahan

    alami yang ramah lingkungan.

    b. Membujuk dan mengingatkan calon kon-

    sumen.

    SPG The Body Shop di Mall Kota

    Kasablanka bekerja secara aktif dalam

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 92Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    membujuk konsumen untuk membeli

    produk terbaru dan produk diskon

    the Body Shop dengan ramah. SPG

    menawarkan kepada pengunjung untuk

    mencoba tester produk The Body Shop,

    sehingga pengunjung menjadi tertarik

    dan membeli produk. Selain itu kepada

    pengunjung yang belum menjadi member

    akan ditanyakan, ditawarkan, dan

    diberikan informasi mengenai keuntungan

    menjadi member The Body Shop.

    c. Memotivasi respon pasar.

    Bentuk komunikasi The Body Shop tidak

    hanya melalui SPG tetapi juga komunika-

    si yang dilakukan dalam bentuk program

    Corporate Social Responsibility (CSR).

    Kegiatan serta misi sosial yang dilakukan

    The Body Shop terbukti berhasil menin-

    gkatkan minat konsumen untuk membeli

    dan menjadi member The Body Shop. Hal

    ini berakibat pada pola pikir dan perilaku

    konsumen agar menjadi lebih positif den-

    gan tidak hanya memikirkan efek pada

    tubuhnya tetapi juga dampak jangka pan-

    jang pada lingkungan.

    Dari pemaparan tersebut dapat dipahami

    bahwa The Body Shop di Mall Kota Kasablanka

    melakukan fungsi komunikasi secara efektif dan

    maksimal. The Body Shop juga melakukan upaya

    untuk mengkomunikasikan produk dan nilai posi-

    tif mereka dengan menggunakan symbol atau tan-

    da-tanda. Kartu membership pada akhirnya akan

    membujuk orang untuk mengetahui The Body

    Shop lebih lanjut. Dari hasil penelitian ini, dite-

    mukan beberapa persamaan dan perbedaan pene-

    litian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan

    oleh peneliti lain. Dari hasil penelusuran, peneli-

    tian seperti ini belum pernah dilakukan pada pene-

    litian sebelumnya:

    a. Pengaruh Promosi, Identitas Merek ter-

    hadap Keputusan Konsumen (Ikanita No-

    virina Sulistyaritahun: 2012).

    b. Pengaruh Komunikasi Pemasaran ter-

    hadap Keputusan Pembelian Konsumen

    Toko Buku Gramedia Merdeka Bandung

    (Meriza Hendri, S.IP,M.M., dan Kanaidi,

    S.E., M.Si, 2010)

    c. Pengaruh Bauran Promosi terhadap Mi-

    nat Konsumen untuk Membeli Produk

    Restoran Pizza Hut di Jakarta Selatan

    (Pramudito, S.Pd.: 2007)

    Peneliti lain terbatas untuk meneliti penga-

    ruh promosi dan atau brand image terhadap minat

    beli, keputusan pembelian, dan loyalitas pembe-

    lian. Sedangkan di dalam penelitian ini, peneliti

    berfokus pada pengaruh promosi dan brand image

    terhadap keputusan konsumen mengikuti program

    join member. Hal lain yang membedakan adalah

    obyek yang diteliti, yaitu produk kecantikan kelas

    menengah ke atas. Persamaan dari penelitian ini

    dengan penelitian sebelumnya adalah menggunak-

    an variabel promosi, brand image, dan keputusan

    konsumen. Perbedaan yang sangat nyata adalah

    penggunaan program keanggotaan untuk mengi-

    kat pelanggan yang potensial agar tetap loyal ter-

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 93Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    hadap merek tertentu.

    Dalam hasil penelitian ini Kartu membership

    The Body Shop menjadi salah satu bentuk penera-

    pan dari teori semiotika. Jadi kartu membership

    ini sebagai tanda bagi setiap konsumen yang telah

    menjadi member. Setiap member mendapatkan

    1 poin setiap melakukan pembelanjaan minimal

    Rp25.000 dan berlaku kelipatan yang nantinya

    dapat ditukarkan dengan produk-produk The Body

    Shop yang diinginkan sesuai jumlah poin yang di-

    peroleh. Kartu membership juga dapat digunakan

    untuk memperoleh program diskon khusus ang-

    gota.

    Selain metode semiotika, model persuasi

    yang digunakan oleh The Body Shop di Mall

    Kota Kasabanka adalah dengan dua metode lain,

    yaitu sistematik dan heuristik. Sistematik berarti

    The Body Shop berhasil menciptakan trend baru

    sebagai merek kosmetik pertama yang memiliki

    nilai ramah dan peduli lingkungan. Prinsip yang

    dimiliki The Body Shop menciptakan pikiran serta

    perilaku baru ditengah masyarakat. Masyarakat ti-

    dak lagi menilai produk dari segi keuntungan bagi

    dirinya dapat terlihat cantik dan menawan, tetapi

    juga masyarakat menjadi lebih selektif dalam me-

    nentukan produk mana yang layak dan sehat bagi

    dirinya dan lingkungkan. Model heuristik berarti

    The Body Shop juga memanfaatkan emosi atau ke-

    biasaan konsumen untuk dapat mengubah perilaku

    mereka. Contoh: Tindakan The Body Shop untuk

    peduli pada human trafficking atau perdagangan

    manusia, kekerasan pada perempuan dan anak-

    anak menarik simpati para konsumen untuk tu-

    rut berpartisipasi mendukung kegiatan sosial The

    Body Shop. Pada akhirnya, tindakan positif yang

    dilakukan The Body Shop menciptakan citra yang

    baik.

    The Body Shop membangun brand image

    yang pertama dengan menciptakan keuinikan

    dibanding merek lain. Di mata publik, The Body

    Shop memiliki keunikan karena The Body Shop

    merupakan pelopor merek kosmetik yang peduli

    terhadap isu-isu sosial di lingkungan masyarakat.

    The Body Shop dikenal sebagai merek perawatan

    tubuh menyeluruh yang produk-produknya

    terbuat dari bahan alami dan berkualitas yang

    ramah lingkungan. Contoh: Body butter – honey

    mania diciptakan dari sari madu lebah liar yang

    hidup di sarang bamboo yang ramah lingkungan

    dan tidak membahayakan kelangsungan hidup

    lebah. The Body Shop juga membangun citra

    positif dengan menciptakan produk yang disukai

    oleh masyarakat. Hal ini nampak dari pengamatan

    The Body Shop bahwa hampir seluruh masyarakat

    menyukai cokelat. Berdasarkan hasil pengamatan

    tersebut, The Body Shop menciptakan produk

    yang terbuat dari bahan dasar coklat seperti sabun

    batang dan body lotion. Sesuai dengan nilai yang

    menjadi prinsip The Body Shop,mereka berhasil

    menciptakan kesan sebagai merek kosmetik yang

    modern, peduli pada konsumen, dan mampu

    melayani segmen dari pelajar hingga pekerja dari

    remaja hingga dewasa. Promosi dan brand image

    yang positif dilakukan oleh The Body Shop agar

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 94Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Selain

    penjualan yang tinggi, The Body Shop juga

    berharap setiap program yang diluncurkan dapat

    didukung oleh masyarakat, salah satunya adalah

    program join member.

    Berdasarkan hasil penelitian, konsumen yang

    sudah menjadi member dan setia berbelanja di

    The Body Shop Mall Kota Kasablanka adalah

    usia remaja mengarah dewasa yaitu 23 – 30 ta-

    hun. Mengingat produk The Body Shop diperun-

    tukkan bagi masyarakat ekonomi menengah–atas,

    maka konsumen yang mengikuti Join Member

    Program dengan menjadi member mayoritas me-

    miliki penghasilan lebih dari Rp 4,000,000.- per

    bulan. Para member The Body Shop memutuskan

    untuk mengikuti Join Member Program karena

    gaya hidup mereka hidup di kota Metropolis dan

    tumbuhnya keyakinan akan memeroleh produk

    yang sehat dan aman bagi mereka serta baik untuk

    lingkungan. Sebelum menjadi member, konsumen

    mencari informasi mengenai produk dari teman

    serta keluarga. Informasi yang didapat menjadi

    acuan bagi konsumen untuk mencoba dan akh-

    irnya membeli produk The Body Shop. Saat kon-

    sumen membeli produk, SPG menawarkan kon-

    sumen untuk menjadi member. Para konsumen

    yang merasakan manfaat dari produk The Body

    Shop akan memutuskan menjadi member hal ini

    karena mereka akan melakukan pembelian secara

    berulang-ulang.

    E. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

    Simpulan

    Penggunaan kartu keanggotaan dalam mengi-

    kat konsumen merupakan salah satu upaya pen-

    jual untuk memeroleh pelanggan yang yang loyal.

    Keanggotaan dapat diperoleh dengan melakukan

    promosi dan meningkatkan citra merek sehingga

    pelanggan tetap setia danterus membeli produk.

    Dari perhitungan yang dilakukan dalam penelitian

    ini, didapatkan beberapa hasil bahwa promosi dan

    citra merek (brand image) baik secara bersama-

    sama maupun secara terpisah memiliki peran

    dalam peningkataan program keanggotaan (Join

    Member Program) Hal tersebut dirangkumkan se-

    bagai berikut:

    a. Berdasarkan hasil Uji t didapat hasil bah-

    wa variabel promosi secara terpisah tidak

    mempengaruhi konsumen memutuskan

    untuk mengikuti program join member di

    The Body Shop Mall Kota Kasablanka.

    Pada Hipotesis disimpulkan bahwa Ha1

    diterima.

    b. Pada hasil Uji t dapat diketahui bahwa

    variabel brand image memiliki pengaruh

    yang sangat kuat terhadap keputusan

    konsumen mengikuti program join

    member The Body Shop di Mall Kota

    Kasablanka atau Ho2 diterima. Citra

    merek The Body Shop sebagai merek

    kosmetik dunia yang tidak hanya berkelas

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 95Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    tetapi juga peduli dengan isu-isu sosial

    memiliki kekuatan yang lebih kuat untuk

    menarik konsumen mengikuti program

    join member dibandingkan dengan

    pengaruh promosi.

    c. Pada hasil analisis determinasi (R2) di-

    dapatkan nilai koefisien sebesar 77,2%.

    Angka ini menunjukkan bahwa variabel

    promosi dan brand image mempengaruhi

    keputusan konsumen untuk mengikuti

    program join member sebesar 77,2%.

    Selain dalam bentuk persentase, peneliti

    melakukan uji F yang dijelaskan bahwa

    kedua variabel bebas promosi dan brand

    image secara bersama-sama mempenga-

    ruhi konsumen untuk mengikuti program

    join member di The Body Shop Mall Kota

    Kasablanka atau Ho3 diterima.

    Rekomendasi

    Berdasarkan hasil anallisis penelitian yang

    telah disimpulkan peneliti, menyampaikan reko-

    mendasi sebagai upaya agar jumlah konsumen

    yang mendaftarkan diri sebagai member dapat ter-

    us bertambah. The Body Shop disarankan untuk

    melakukan kegiatan promosi yang lebih banyak

    agar member merasa lebih diuntungkan diband-

    ingkan dengan konsumen non-member. Contoh

    dengan memberikan bingkisan ulang tahun yang

    lebih menarik bagi member atau kegiatan satu kali

    make over gratis di The Body Shop. Selain itu The

    Body Shop khususnya di Mall Kota Kasablanka

    secara aktif turut terlibat dalam kegiatan sosial,

    seperti pendidikan, perempuan, dan anak-anak se-

    bagai upaya untuk membangun brand image yang

    lebih kuat.

    Daftar Pustaka

    Argenti, Paul A. 2010. Komunikasi Korporat.

    Jakarta: Salemba Humanika.

    Boedijoewono, Noegroho. 2007. Pengantar

    Statistika ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:

    Sekolah Tinggi Ilmu Menejemen YKPN.

    Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran.

    Jakarta: Erlangga.

    Kasali, Renald dkk. 2010. Modul Kewirausahaan

    untuk Program Strata 1. Jakarta: PT Mizan

    Publika.

    Kotler, Philip. 2001. Marketing Management.

    Afrika Selatan: Pearson Education Limited.

    Kotler, Philip, Ned Roberto & Nancy R. Lee.

    2002. Social Marketing. London: SAGE

    Publication.

    Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.

    Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

    Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2006. Pengantar

    Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba

    Empat.Kriyantono. 2006. Teknik Praktis Riset

    Komunikasi. Jakarta: PT Kencana Prenada

    Media Group.

    Lawrence, Neuman. 2003. Social Research

    Methods, Qualitative and Quantitative

    Approach, 4th Edition. USA: Allyn and

    Bacon.

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka

  • 96Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis Volume 1-Nomor 1-November 2016

    Lembang. 2010. Manajemen Pemasaran Modern.

    Yogyakarta: BPFE.

    Little John, Stephen W. 2011. Teori Komunikasi.

    Jakarta: Salemba Humanika.

    Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi

    Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra

    Ilmu.

    Morrisan. 2010. Psikologi Komunikasi. Bogor:

    Gahlia Indonesia.

    Morrisan & Andy Corry Wardhani. 2009. Teori

    Komunikasi. Bogor: Gahlia Indonesia.

    Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik

    Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

    Ridwan & Sunarto. 2012. Pengantar Statistika

    untuk penelitian: Pendidikan, Sosial,

    Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung:

    Alfabeta

    Santoso, Singgih. 2010. Statistik NonParametik.

    Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

    Schacter, Daniel L, Daniel T. Gilbert & Daniel

    M. Wegner. 2010. Introducing Pshycology.

    Amerika Serikat: Boys Town Press.

    Schiffan & Kanuk. 2004. Dasar-dasar Pemasaran.

    Jakarta: Pretince Hall.

    Severin, W.J dan J.W Tankard. 2007. Teori

    Komunikasi: Sejarah, Metode, dan terapan di

    dalam Media Massa. Jakarta:Kencana.

    Smith, Paul Russel & J. Taylor. 2004. Marketing

    Communication: an An Integrated Approach.

    London: Kogan Page Limited.

    Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Bisnis:

    Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D”.

    Bandung: Alfabeta.

    Sukmawijaya, Bambang. 2008. ”Teori-

    teori Semiotika Sebuah Pengantar.”

    http://bambangsukmawijaya.wordpress.

    com/2008/02/19/teori-teori-semiotika-

    sebuah-pengantar/

    Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam

    Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo

    Persada.

    Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis:

    Panduan Mahasiswa untuk melaksanakan

    Riset Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil

    Riset Bidang Manajemen dan Akuntansi.

    Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

    West, Richard & Lynn Turner. 2009. Introduction

    of Communication Theory: Analysis and

    Application. Amerika Serikat: McGraw-Hill

    Education.

    Widjaja, H.A.W. 2008. Komunikasi: Komunikasi

    dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi

    Aksara.

    Sandra dan Maria F. Lies, 73 - 96

    Pengaruh Promosi dan Brand Image terhadap Keputusan Konsumen Mengikuti Program Join Member

    Body Shop di Mall Kota Kasablanka