8
1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012 PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VIII MTS ASH-SHOHEH CITEUREUP Muhammad Ridwan 1 , Hj.Eri Sarimanah 2 , dan Rina Rosdiana 3 Program Studi Pemdidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan ABSTRAK Muhammad Ridwan: Penerapan Model Example Non Example dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII Mts Ash- Shoheh Citeureup. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bogor, 2012. Model Example Non Example merupakan salah satu bagian dari model kooperatif yang dewasa ini banyak digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan model pembelajaran Example Non Example dalam menulis berita siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh Citeureup. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik tes, angket, dan observasi atau pengamatan. Poplulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh yang terdiri dari lima kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 89 orang, yaitu 44 orang kelas VIII-4 sebagai kelas eksperimen dan 45 orang kels VIII-3 sebagai kelas kontrol. Pengambilan dilakukan dengan teknik random sampling. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non Example dapat meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh. Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis ini dapat terbukti kebenarannya. Kebenaran hipotesis tersebut terlihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata keterampilan menulis berita. Nilai rata-rata yang semula 61,88 menjadi 77,08. 1 Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan

Jurnal Muhamad Ridwan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Muhammad Ridwan

Citation preview

  • 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA PADA SISWA

    KELAS VIII MTS ASH-SHOHEH CITEUREUP

    Muhammad Ridwan1, Hj.Eri Sarimanah

    2, dan Rina Rosdiana

    3

    Program Studi Pemdidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Pakuan

    ABSTRAK

    Muhammad Ridwan: Penerapan Model Example Non Example dalam

    Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII Mts Ash-

    Shoheh Citeureup. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bogor,

    2012.

    Model Example Non Example merupakan salah satu bagian dari model kooperatif

    yang dewasa ini banyak digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui peningkatan model pembelajaran Example Non Example dalam

    menulis berita siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh Citeureup. Metode yang

    digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen. instrumen yang digunakan

    dalam penelitian ini yaitu teknik tes, angket, dan observasi atau pengamatan.

    Poplulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh

    yang terdiri dari lima kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 89 orang, yaitu 44

    orang kelas VIII-4 sebagai kelas eksperimen dan 45 orang kels VIII-3 sebagai

    kelas kontrol. Pengambilan dilakukan dengan teknik random sampling. Hipotesis

    yang diajukan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non

    Example dapat meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII Mts

    Ash-Shoheh. Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis ini dapat terbukti

    kebenarannya. Kebenaran hipotesis tersebut terlihat dari adanya peningkatan nilai

    rata-rata keterampilan menulis berita. Nilai rata-rata yang semula 61,88 menjadi

    77,08.

    1 Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan

  • 2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    Hipotesis mengenai kendala dilihat dari hasil penyebaran angket yang berisi

    kendala-kendala dalam menerapkan model pembelajaran. Sebagian kecil siswa

    mengalami kendala yang bervariasi dalam menerapkan model pembelajaran

    Example Non Example. Bukti ini diperkuat dengan adanya kesimpulan dari

    perhitungan mean dengan rumus t-test. Berdasarkan perhitungan mean diperoleh

    harga to = 3,20 dan d.b.=87. Dengan demilkian, harga tt, 5% = 1,67 dan harga tt, 1% = 2,39. Didapatkan, to jauh lebih besar dari harga tt 1,672,39. Hipotesis

    ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Example Non Example

    dapat meningkatkan kemampuan menulis berita pada siswa kelas VIII Mts Ash-

    Shoheh Citeureup.

    Kata kunci: Menulis berita, model Example Non Example.

    1. Pendahuluan A. Latar Belakang

    Menulis merupakan suatu

    aktivitas komunikasi bahasa yang

    menggunakan tulisan sebagai

    mediumnya. Tulisan itu terdiri atas

    rangkaian huruf-huruf yang

    bermakna dan alat berkomunikasi

    secara tidak langsung. Terkadang

    siswa sulit untuk melakukan kegiatan

    menulis, karena tidak adanya

    dorongan dari diri sendiri maupun

    dari orang lain. Selain itu, siswa

    tidak mencoba untuk menulis.

    Dengan menulis siswa akan terbiasa

    mencurahkan semua gagasan atau

    ide. Tidak terdapatnya sumber buku,

    dan tidak tepatnya model

    pembelajaran yang digunakan.

    Pemilihan model pembelajaran

    mempunyai peran yang penting

    untuk meningkatkan hasil belajar

    siswa dalam pembelajaran menulis.

    Keterampilan menulis

    beraneka ragam salah satunya yaitu

    menulis berita mengenai kejadian

    peristiwa yang terjadi. Terkadang

    siswa mengalami kesulitan dalam

    menulis berita. Hal ini karena tidak

    ada keinginan siswa untuk menulis

    berita. Selain itu, guru di sekolah

    tidak memberikan intensitas latihan

    dalam menulis berita, dan tidak

    adanya variasi model yang tepat

    yang diberikan seorang guru kepada

    siswa. Hal ini akan mempengaruhi

    siswa dalam menulis berita. Hal

    tersebut mengakibatkan siswa

    kesulitan dalam menulis berita.

    Pembelajaran menulis dalam

    penelitian ini menggunakan model

    Example Non Example. Model ini

    merupakan salah satu dari model

    kooperatif yang dewasa ini

    digunakan oleh pengajar melalui

    gambar-gambar yang relevan dengan

    materi. Dengan model ini siswa

    menjadi aktif dengan cara

    berkelompok untuk bekerja sama

    saling membantu mengkonstruksi

    konsep. Model Example Non

    Exampe sesuai dengan kurikulum

    KTSP yang dijadikan kurikulum saat

    ini.

    Kegiatan menulis seperti

    yang telah dijelaskan di atas

    sangatlah penting, tetapi pada

    kenyataanya siswa kesulitan untuk

    melakukan kegiatan menulis. Hal ini

    karena, tidak adanya dorongan atau

    motivasi untuk menulis, serta tidak

    tepatnya model pembelajaran yang

    digunakan di sekolah. Sehubungan

    dengan itu, peneliti mencoba

  • 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    melakukan penelitian dengan

    Penerapan Model Example Non

    Example dalam Meningkatkan

    Kemampuan Menulis Berita pada

    Siswa Kelas VIII Mts Ash-Shoheh

    Citeureup.

    B. Deskripsi Teori 1. Model Example Non Example

    Menurut Bruner dalam

    (Egeen, 2012: 218) model Example

    Non Example sebuah model yang

    menunjukan contoh dan noncontoh

    dari suatu konsep yang dibayangkan

    sementara siswa membuat hipotesis-

    hipotesis mereka dengan melihat

    contoh dan noncontoh, serta akhirnya

    pada konsep yang dimaksud.

    Contoh didapat dari kasus

    atau gambar yang relevan dengan

    kompetensi dasar, langkah-

    langkahnya sebagai berikut:

    1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

    pembelajaran

    2) Guru menempelkan gambar dipapan tulis atau ditayangkan

    melalui OHP atau Infocus.

    3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa

    untuk memperhatikan atau

    menganalisa gambar.

    4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dan

    analisa gambar tersebut dianalisa

    dan dicatat pada kertas.

    5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

    6) Mulai dari komentar atau hasil siswa, guru mulai menjelaskan

    materi sesuai tujuan yang ingin

    dicapai.

    7) Kesimpulan. (Suprijono, 2010: 125)

    2. Menulis Tarigan (2008: 22)

    menyatakan bahwa menulis

    merupakan menurunkan atau

    melukiskan lambang-lambang suatu

    bahasa yang dipahami oleh

    seseorang, sehinggga orang-orang

    lain dapat membaca lambang-

    lambang grafik tersebut.

    Menulis menurut

    pengalaman, waktu, kesempatan,

    latihan, keterampilan, dan

    pengajaran, selain itu penulis dapat

    mengekspresikan secara jelas dan

    ditata secara menarik, sehingga dapat

    menyampaikan pikiran atau gagasan

    dari penulis kepada pembaca

    (Akhadiah, dkk, 1988: 2).

    Akhadiah (1982: 2)

    menjabarkan manfaat menulis

    sebagai berikut: 1) dengan menulis

    kita dapat mengetahui kemampuan

    dan potensi diri; 2) melalui kegiatan

    menulis kita mengembangkan

    berbagai gagasan; 3) menulis

    memaksa kita banyak menyerap,

    mencari serta mengusai informasi

    sehubungan dengan topik yang kita

    tulis; 4) menulis berarti

    mengorganisasikan gagasan secara

    sistematik secara tersurat; 5) melalui

    tulisan kita akan dapat meninjau

    serta menilai gagasan kita sendiri

    secara lebih objektif; 6) dengan

    menuliskan di atas kertas kita akan

    lebih mudah memecahkan

    permasalahan; 7) menulis mengenai

    suatu topik mendorong belajar secara

    aktif kita harus menjadi penemu

    sekaligus pemecah masalah; 8)

    dengan menulis terencana akan

    membiasakan kita berfikir secara

    tertib dan efektif.

    3. Berita Supriyadi (1996: 265)

    mengungkapkan tujuan dari menulis,

    sebagai berikut: 1) tujuan artistik

    (nilai keindahan); 2) tujuan

    informatif (memberikan informasi

  • 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    kepada pembaca); 3) tujuan

    perasuasif (mendorong atau menarik

    perhatian pembaca agar menerima

    informasi yang disampaikan oleh

    penulis).

    Adinegoro dalam (Syarifudin,

    2010: 46) Berita adalah pernyataan

    antarmanusia yang bertujuan untuk

    memberitahukan, yang disiarkan

    melalui pers. Berita adalah laporan

    tentang suatu kejadian yang dapat

    menarik khalayak pembaca.

    Assegaf dalam (Romli, 2001: 2).

    Berita adalah kejadian yang diulang

    dengan menggunakan kata-kata.

    Sering juga ditambah dengan

    gambar, atau berupa gambar-gambar

    saja (Ras Siregar dalam Abdul

    Chaer, 2010: 11).

    Setelah selesai mengetahui

    pengertian berita langkah selanjutnya

    yaitu mengetahui syarat-syarat

    menulis berita, yang mengacu

    karakteristik utama yaitu layak

    tidaknya di muat yangsuatu tulisan

    telah dibicarakan dimuka. Rumusan

    umum yang dimaksud dikenal

    dengan 5W+1H (What, Who, Where,

    When, Why, How). Jika itu diartikan

    dalam bahasa Indonesia yaitu

    ASAKADAMBA (apa, siapa, kapan,

    di mana, mengapa, bagaimana).

    Berikut ini penjelasannya:

    1) What (apa) artinya, peristiwa atau kejadian yang sedang

    terjadi?

    2) Who (siapa) artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa

    itu?

    3) Where (dimana) artinya, dimana peristiwa kejadian sekarang?

    4) When (kapan) artinya, kapan kejadian atau peristiwa

    berlangsung?

    5) Why (mengapa) artinya, mengapa kejadian peristiwa itu

    terjadi?

    6) How (bagaimana) artinya, bagaimana peristiwa atau

    kejadian itu dapat terjadi?.

    Dapat disimpulkan sayarat-

    syarat berita yaitu mengacu pada

    karakteristik layak tidaknya dalam

    rumusan 5W+IH yaitu What (apa),

    Who (siapa), Where (dimana), When

    (kapan), Why (mengapa), How

    (bagaimana).

    C. Rumusan masalah 1. Bagaimanakah penerapan model

    Example Non Example dalam

    upaya meningkatkan kemampuan

    menulis berita pada siswa kelas

    VIII Mts Ash-Shoheh Citeureup?

    2. Adakah kendala yang dihadapi siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh

    Citeureup melalui model Example

    Non Example?

    3. Metodologi Penelitian A. Tujuan Penelitian

    Tujuan yang ingin dicapai

    dalam penelitian ini yaitu:

    1. Untuk mengetahui penerapan model Example Non Example

    dalam upaya meningkatkan

    kemampuan menulis berita pada

    siswa kelas VIII Mts Ash-

    Shoheh Citeureup?

    2. Untuk mengetahui kendala-kendala siswa kelas VIII Mts

    Ash-Shoheh Citeureup

    menggunakan model Example

    Non Example?

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini akan

    dilaksanakan di Mts Ash-Shoheh

    Citeureup. Adapun dalam penelitian

    ini dilaksanakan pada tanggal 30

    Agustus s.d. 6 September 2012.

    B. Populasi dan Sampel

  • 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    Populasi dalam penelitian ini

    yaitu seluruh siswa kelas VIII Mts

    Ash-Shoheh Citeureup, Kabupaten

    Bogor. Berdasarkan populasi

    tersebut, peneliti mengambil sampel

    dengan teknik random sampling

    (sampel acak) yaitu teknik itu

    dilakukan dengan cara mengambil

    subjek secara acak.

    Kelas yang dijadikan sampel

    ialah kelas VIII.3 dengan jumlah 45

    siswa sebagai kelas kontrol, dan

    VIII.4 dengan jumlah 44 siswa

    sebagai kelas eksperimen. Pada

    Kelas eksperimen peneliti

    menerapkan model Example Non

    Example, sedangkan kelas kontrol

    yang dijadikan pembanding peneliti

    menerapkan model discovery.

    4. Temuan Penelitian Kompetensi dasar yang

    dipilih dalam penelitian ini yaitu

    menulis teks berita secara singkat,

    padat, dan jelas. Sesuai dengan

    kompetensi dasar model

    pembelajaran yang digunakan yaitu

    Example Non Example. Model ini

    digunakan untuk melatih siswa

    menganalisis gambar yang telah

    disiapkan oleh peneliti yaitu gambar

    kecelakaan atau peristiwa kecelakaan

    lalu lintas.

    Model pembelajaran Example

    Non Example hanya digunakan di

    kelas eksprimen saja. Model ini lebih

    menekankan kepada siswa bukan

    guru, karena siswa diperintahkan

    untuk menganalisis suatu gambar

    peristiwa secara kelompok.

    Kemudian setiap siswa menulis

    berita secara singkat, padat, dan jelas

    dari gambar peristiwa yang

    dianalisis.

    Penelitian ini dilaksanakan di

    Mts Ash-Shoheh kelas VIII,

    khususnya kelas VIII-4 yang

    dijadikan sampel kelas eksperimen.

    Dalam pelaksanaan penelitian

    dengan menggunkan model Example

    Non Example hampir seluruh siswa

    antusias dan merasa senang

    menganalisis gambar yang

    ditayangkan diinfokus, karena

    gambar tersebut dapat menstimulus

    siswa untuk menulis berita. Selain

    itu, siswa berlomba-lomba untuk

    membacakan hasil tulisannya di

    depan teman sekelasnya dan siswa

    yang lain menanggapi atau

    mengomentari.

    5. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian

    didapatkan nilai rata-rata kelas

    eksperimen dan kontrol. Hasil tes

    pertama (prates) menulis berita yang

    diperoleh pada kelas kontrol bahwa

    46,67% siswa cukup berhasil

    menulis berita dan 55,33% siswa

    kurang berhasil menulis berita. Pada

    hasil tes kedua (postes) menulis

    berita yang diperoleh pada kelas

    kontrol bahwa 33,33% berhasil

    menulis berita dari data yang

    diperoleh mengggunakan model

    discovery, 57,78% siswa cukup

    berhasil menulis berita dari data

    diperoleh menggunakan model

    discovery, dan 8,89% siswa kurang

    berhasil menulis berita dari data yang

    diperoleh menggunakan model

    discovery.

    Hasil tes yang dilakukan di

    kelas eksperimen, pada tes pertama

    (prates) menulis berita diperoleh

    hasil bahwa 1,27% siswa berhasil

    menulis berita, 63,84% siswa cukup

    berhasil menulis berita, dan 34,09%

    siswa kurang berhasil menulis berita.

    Pada tes kedua (postes) diperoleh

    hasil bahwa 15,91% siswa berhasil

    sekali menulis berita dengan

    menggunakan model Example Non

  • 6 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    Example, 40,91% siswa berhasil

    menulis berita dengan menggunakan

    model Example Non Example, dan

    43,48% siswa cukup berhasil

    menulis berita dengan menggunakan

    model Example Non Example.

    Berdasarkan hasil

    perhitungan perbandingan mean

    dengan menggunakan rumus t-tes

    diperoleh to = 3,20 lebih besar

    daripada harga tt, bai pada taraf

    signifikan 5% maupun pada taraf

    signifikan 1%. Hal ini menunjukkan

    bahwa to signifikan, karena nilai tt <

    to yaitu 1,672,39. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa

    penerapan model Example Non

    Example dapat meningkatkan

    kemampuan menulis berita.

    6. Simpulan Setelah dilakukan penelitian

    yang berjudul Penerapan Model

    Example Non Example dalam

    Meningkatkan Kemampuan Menulis

    Berita Siswa Kelas VIII Mts Ash-

    Shoheh Citeureup, maka peneliti

    menyimpulkan sebagai berikut:

    1) Penerapan model pembelajaran Example Non Example efektif

    dalam meningkatkan kemampuan

    menulis berita siswa kelas VIII

    Mts Ash-Shoheh. Hasil yang

    diperoleh di kelas kontrol pada tes

    pertama (prates) menulis berita

    yaitu siswa tidak berhasil dalam

    menulis berita tanpa

    menggunakan model

    pembelajaran Example Non

    Example dengan nilai rata-rata

    57,08. Pada tes kedua (postes)

    siswa mengalami peningkatan

    dalam menulis berita tanpa

    menggunakan model Example

    Non Example dengan nilai rata-

    rata 68,44 atau cukup berhasil.

    Hasil yang diperoleh di kelas

    eksperimen pada tes pertama

    (prates) menulis berita yaitu siswa

    cukup berhasil dalam menulis

    berita tanpa menggunakan model

    pembelajaran Example Non

    Example dengan nilai rata-rata

    61,88. Pada tes kedua (postes)

    siswa mengalami peningkatan

    dalam menulis berita dengan

    menggunakan menggunakan

    model Example Non Example

    dengan nilai rata-rata 77,08 atau

    berhasil.

    2) Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan mean dengan

    menggunakan rumus t-tes,

    diperoleh harga to = 3,20 lebih

    besar daripada harga tt, baik pada

    taraf signifikan 5% maupun pada

    taraf signifikan 1%. Hal tersebut

    bahwa model Example Non

    Example merupakan salah satu

    model yang dapat digunakan

    dalam pembelajaran menulis

    berita.

    3) Dari hasil penyebaran angket, ditemukan bahwa sebagian kecil

    siswa mengalami kendala pada

    saat pembentukan kelompok,

    mengalami kesulitan menganalisis

    gambar peristiwa atau kejadian,

    dan sebagian siswa tidak setuju

    model Example Non Example

    diterapkan pada pembelajaran

    menulis berita. Dengan demikian,

    sebagian kecil siswa di kelas

    eksperimen mengalami kendala

    pembelajaran menulis berita

    dengan menggunakan model

    Example Non Example.

    DAFTAR PUSTAKA

    Akhadiah, Subarti; Arsjad, Maidar

    G., dan Ridwan Sakura

    H.1988. Pembinaan

    Kemampuan Menulis Bahasa

  • 7 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    dan Sastra Indonesia. Jakarta:

    Erlangga.

    Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

    Penelitian Suatu Pendekatan

    Praktik Revisi VI. Jakarta: PT

    Rineka Cipta.

    Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

    penelitian Suatu Pendekatan

    Praktik Edisi Revisi 2010.

    Jakarta: Rineka Cipta

    Chaer, Abdul. 2010. Bahasa

    Jurnalistik. Jakarta.: Rineka

    Cipta.

    DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki.

    2002. Quantum Learning.

    Bandung : Kaifa.

    Eggen, Paul dan Donkauchak. 2012.

    Strategi dan Model

    Pembelajaran. Jakarta: Rineka

    Cipta.

    Hernowo. 2004 Quantum Writing

    Cara Cepat dan Bermanfaat

    untuk Merangsang Munculnya

    Potensi Menulis. Bandung:

    MLC.

    Heru Setiawan

    (http://zonainfosemua.blogspot

    .com/2011/01/pengertian-dan-

    manfaat-metode-

    example.html).

    Hidayat, Kosadi, dkk.. 1994.

    Evaluasi Pendidikan dan

    Penerapan dalam Pengajaran

    Bahasa Indonesia. Bandung:

    CV Alfabeta.

    Iskandar, Alex. 1992. Beberapa

    Pilihan Tentang Penelitian

    Pendidikan. Bogor: FKIP,

    Universitas Pakuan.

    Nurgiyantoro, Burhan. 2001.

    Penilaian dalam Pengajaran

    Bahasa dan Sastra.

    Yogyakarta: BPFE.

    Radar Bogor, 16 Juni 2012, hal 2.

    Romli, Muhammad; Asep, Syamsul.

    2001. Jurnalistik Praktis untuk

    Pemula. Bandung: Rosda.

    Rosdiana, Rina; Suhendra. 2006.

    Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan (KTSP) Mata

    Pelajaran Bahasa Indonesia

    SMP dan SMA. Bogor:

    Universitas Pakuan.

    Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

    Pendidikan. Bandung:

    Alfabeta.

    Suparno; Muhammad Yunus. 2011.

    Keterampilan Dasar Menulis.

    Jakarta: Univer-sitas Terbuka.

    Suprijono, Agus. 2010. Cooperative

    Learning Teori dan Aplikasi

    Paikem.Yogyakarta: Pustaka

    Belajar.

    Supriyadi. 1996. Pendidikan Bahasa

    Indonesia 2. Jakarta:

    Universitas Terbuka.

    Suyatno.2009. Menjelajah

    Pembelajaran Inovatif.

    Sidoarjo: Masmedia Buana

    Pustaka.

    Tarigan, Henry Guntur. 1983, 1994.

    Menulis Sebagai Suatu

    http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html
  • 8 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012

    Keterampilan Berbahasa.

    Bandung: Angkasa.

    Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik

    Terapan. Bogor: Ghalia

    Indonesia.

    RIWAYAT HIDUP

    Muhammad Ridwan

    lahir di Bogor, 13

    Oktober 1989. Putra

    kedua dari tiga

    bersaudara dari

    pasangan Zaenal

    dan Enah.

    Dibesarkan dari

    keluarga Wiraswasta dan bertempat

    tinggal di Jalan Pahlawan Sanja No

    334 RT 01 RW 02, Bogor 16810.

    Usia tujuh tahun mengikuti

    pendidikan formal di SD Negeri

    Leuwinutug I Citeureup pada tahun

    1996-2002. Pada tahun 2002-2005

    melanjutkan pendidikan di Mts Ash-

    Shoheh Citeureup. Kemudian pada

    tahun 2005-2008 melanjutkan

    pendidik-an di SMA Negeri 1

    Citeureup dan mengambil jurusan

    IPS.

    Setelah tamat SMA tahun

    2008, melanjutkan pendidikan di

    Perguruan Tinggi memilih Program

    Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

    Indonesia, Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan (FKIP) di

    Universitas Pakuan Bogor. Dengan

    harapan dapat menjadi guru yang

    profesional, diteladani dan dapat

    mencerdaskan anak-anak penerus

    bangsa Indonesia.