Upload
fika-anggia-pertiwi
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Muhammad Ridwan
Citation preview
1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA PADA SISWA
KELAS VIII MTS ASH-SHOHEH CITEUREUP
Muhammad Ridwan1, Hj.Eri Sarimanah
2, dan Rina Rosdiana
3
Program Studi Pemdidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pakuan
ABSTRAK
Muhammad Ridwan: Penerapan Model Example Non Example dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII Mts Ash-
Shoheh Citeureup. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Bogor,
2012.
Model Example Non Example merupakan salah satu bagian dari model kooperatif
yang dewasa ini banyak digunakan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peningkatan model pembelajaran Example Non Example dalam
menulis berita siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh Citeureup. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen. instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu teknik tes, angket, dan observasi atau pengamatan.
Poplulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh
yang terdiri dari lima kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 89 orang, yaitu 44
orang kelas VIII-4 sebagai kelas eksperimen dan 45 orang kels VIII-3 sebagai
kelas kontrol. Pengambilan dilakukan dengan teknik random sampling. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non
Example dapat meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas VIII Mts
Ash-Shoheh. Berdasarkan hasil analisis data, hipotesis ini dapat terbukti
kebenarannya. Kebenaran hipotesis tersebut terlihat dari adanya peningkatan nilai
rata-rata keterampilan menulis berita. Nilai rata-rata yang semula 61,88 menjadi
77,08.
1 Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 2 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan 3 Staf pengajar program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pakuan
2 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Hipotesis mengenai kendala dilihat dari hasil penyebaran angket yang berisi
kendala-kendala dalam menerapkan model pembelajaran. Sebagian kecil siswa
mengalami kendala yang bervariasi dalam menerapkan model pembelajaran
Example Non Example. Bukti ini diperkuat dengan adanya kesimpulan dari
perhitungan mean dengan rumus t-test. Berdasarkan perhitungan mean diperoleh
harga to = 3,20 dan d.b.=87. Dengan demilkian, harga tt, 5% = 1,67 dan harga tt, 1% = 2,39. Didapatkan, to jauh lebih besar dari harga tt 1,672,39. Hipotesis
ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Example Non Example
dapat meningkatkan kemampuan menulis berita pada siswa kelas VIII Mts Ash-
Shoheh Citeureup.
Kata kunci: Menulis berita, model Example Non Example.
1. Pendahuluan A. Latar Belakang
Menulis merupakan suatu
aktivitas komunikasi bahasa yang
menggunakan tulisan sebagai
mediumnya. Tulisan itu terdiri atas
rangkaian huruf-huruf yang
bermakna dan alat berkomunikasi
secara tidak langsung. Terkadang
siswa sulit untuk melakukan kegiatan
menulis, karena tidak adanya
dorongan dari diri sendiri maupun
dari orang lain. Selain itu, siswa
tidak mencoba untuk menulis.
Dengan menulis siswa akan terbiasa
mencurahkan semua gagasan atau
ide. Tidak terdapatnya sumber buku,
dan tidak tepatnya model
pembelajaran yang digunakan.
Pemilihan model pembelajaran
mempunyai peran yang penting
untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran menulis.
Keterampilan menulis
beraneka ragam salah satunya yaitu
menulis berita mengenai kejadian
peristiwa yang terjadi. Terkadang
siswa mengalami kesulitan dalam
menulis berita. Hal ini karena tidak
ada keinginan siswa untuk menulis
berita. Selain itu, guru di sekolah
tidak memberikan intensitas latihan
dalam menulis berita, dan tidak
adanya variasi model yang tepat
yang diberikan seorang guru kepada
siswa. Hal ini akan mempengaruhi
siswa dalam menulis berita. Hal
tersebut mengakibatkan siswa
kesulitan dalam menulis berita.
Pembelajaran menulis dalam
penelitian ini menggunakan model
Example Non Example. Model ini
merupakan salah satu dari model
kooperatif yang dewasa ini
digunakan oleh pengajar melalui
gambar-gambar yang relevan dengan
materi. Dengan model ini siswa
menjadi aktif dengan cara
berkelompok untuk bekerja sama
saling membantu mengkonstruksi
konsep. Model Example Non
Exampe sesuai dengan kurikulum
KTSP yang dijadikan kurikulum saat
ini.
Kegiatan menulis seperti
yang telah dijelaskan di atas
sangatlah penting, tetapi pada
kenyataanya siswa kesulitan untuk
melakukan kegiatan menulis. Hal ini
karena, tidak adanya dorongan atau
motivasi untuk menulis, serta tidak
tepatnya model pembelajaran yang
digunakan di sekolah. Sehubungan
dengan itu, peneliti mencoba
3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
melakukan penelitian dengan
Penerapan Model Example Non
Example dalam Meningkatkan
Kemampuan Menulis Berita pada
Siswa Kelas VIII Mts Ash-Shoheh
Citeureup.
B. Deskripsi Teori 1. Model Example Non Example
Menurut Bruner dalam
(Egeen, 2012: 218) model Example
Non Example sebuah model yang
menunjukan contoh dan noncontoh
dari suatu konsep yang dibayangkan
sementara siswa membuat hipotesis-
hipotesis mereka dengan melihat
contoh dan noncontoh, serta akhirnya
pada konsep yang dimaksud.
Contoh didapat dari kasus
atau gambar yang relevan dengan
kompetensi dasar, langkah-
langkahnya sebagai berikut:
1) Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2) Guru menempelkan gambar dipapan tulis atau ditayangkan
melalui OHP atau Infocus.
3) Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa
untuk memperhatikan atau
menganalisa gambar.
4) Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dan
analisa gambar tersebut dianalisa
dan dicatat pada kertas.
5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6) Mulai dari komentar atau hasil siswa, guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin
dicapai.
7) Kesimpulan. (Suprijono, 2010: 125)
2. Menulis Tarigan (2008: 22)
menyatakan bahwa menulis
merupakan menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang suatu
bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehinggga orang-orang
lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut.
Menulis menurut
pengalaman, waktu, kesempatan,
latihan, keterampilan, dan
pengajaran, selain itu penulis dapat
mengekspresikan secara jelas dan
ditata secara menarik, sehingga dapat
menyampaikan pikiran atau gagasan
dari penulis kepada pembaca
(Akhadiah, dkk, 1988: 2).
Akhadiah (1982: 2)
menjabarkan manfaat menulis
sebagai berikut: 1) dengan menulis
kita dapat mengetahui kemampuan
dan potensi diri; 2) melalui kegiatan
menulis kita mengembangkan
berbagai gagasan; 3) menulis
memaksa kita banyak menyerap,
mencari serta mengusai informasi
sehubungan dengan topik yang kita
tulis; 4) menulis berarti
mengorganisasikan gagasan secara
sistematik secara tersurat; 5) melalui
tulisan kita akan dapat meninjau
serta menilai gagasan kita sendiri
secara lebih objektif; 6) dengan
menuliskan di atas kertas kita akan
lebih mudah memecahkan
permasalahan; 7) menulis mengenai
suatu topik mendorong belajar secara
aktif kita harus menjadi penemu
sekaligus pemecah masalah; 8)
dengan menulis terencana akan
membiasakan kita berfikir secara
tertib dan efektif.
3. Berita Supriyadi (1996: 265)
mengungkapkan tujuan dari menulis,
sebagai berikut: 1) tujuan artistik
(nilai keindahan); 2) tujuan
informatif (memberikan informasi
4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
kepada pembaca); 3) tujuan
perasuasif (mendorong atau menarik
perhatian pembaca agar menerima
informasi yang disampaikan oleh
penulis).
Adinegoro dalam (Syarifudin,
2010: 46) Berita adalah pernyataan
antarmanusia yang bertujuan untuk
memberitahukan, yang disiarkan
melalui pers. Berita adalah laporan
tentang suatu kejadian yang dapat
menarik khalayak pembaca.
Assegaf dalam (Romli, 2001: 2).
Berita adalah kejadian yang diulang
dengan menggunakan kata-kata.
Sering juga ditambah dengan
gambar, atau berupa gambar-gambar
saja (Ras Siregar dalam Abdul
Chaer, 2010: 11).
Setelah selesai mengetahui
pengertian berita langkah selanjutnya
yaitu mengetahui syarat-syarat
menulis berita, yang mengacu
karakteristik utama yaitu layak
tidaknya di muat yangsuatu tulisan
telah dibicarakan dimuka. Rumusan
umum yang dimaksud dikenal
dengan 5W+1H (What, Who, Where,
When, Why, How). Jika itu diartikan
dalam bahasa Indonesia yaitu
ASAKADAMBA (apa, siapa, kapan,
di mana, mengapa, bagaimana).
Berikut ini penjelasannya:
1) What (apa) artinya, peristiwa atau kejadian yang sedang
terjadi?
2) Who (siapa) artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa
itu?
3) Where (dimana) artinya, dimana peristiwa kejadian sekarang?
4) When (kapan) artinya, kapan kejadian atau peristiwa
berlangsung?
5) Why (mengapa) artinya, mengapa kejadian peristiwa itu
terjadi?
6) How (bagaimana) artinya, bagaimana peristiwa atau
kejadian itu dapat terjadi?.
Dapat disimpulkan sayarat-
syarat berita yaitu mengacu pada
karakteristik layak tidaknya dalam
rumusan 5W+IH yaitu What (apa),
Who (siapa), Where (dimana), When
(kapan), Why (mengapa), How
(bagaimana).
C. Rumusan masalah 1. Bagaimanakah penerapan model
Example Non Example dalam
upaya meningkatkan kemampuan
menulis berita pada siswa kelas
VIII Mts Ash-Shoheh Citeureup?
2. Adakah kendala yang dihadapi siswa kelas VIII Mts Ash-Shoheh
Citeureup melalui model Example
Non Example?
3. Metodologi Penelitian A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui penerapan model Example Non Example
dalam upaya meningkatkan
kemampuan menulis berita pada
siswa kelas VIII Mts Ash-
Shoheh Citeureup?
2. Untuk mengetahui kendala-kendala siswa kelas VIII Mts
Ash-Shoheh Citeureup
menggunakan model Example
Non Example?
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan
dilaksanakan di Mts Ash-Shoheh
Citeureup. Adapun dalam penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 30
Agustus s.d. 6 September 2012.
B. Populasi dan Sampel
5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh siswa kelas VIII Mts
Ash-Shoheh Citeureup, Kabupaten
Bogor. Berdasarkan populasi
tersebut, peneliti mengambil sampel
dengan teknik random sampling
(sampel acak) yaitu teknik itu
dilakukan dengan cara mengambil
subjek secara acak.
Kelas yang dijadikan sampel
ialah kelas VIII.3 dengan jumlah 45
siswa sebagai kelas kontrol, dan
VIII.4 dengan jumlah 44 siswa
sebagai kelas eksperimen. Pada
Kelas eksperimen peneliti
menerapkan model Example Non
Example, sedangkan kelas kontrol
yang dijadikan pembanding peneliti
menerapkan model discovery.
4. Temuan Penelitian Kompetensi dasar yang
dipilih dalam penelitian ini yaitu
menulis teks berita secara singkat,
padat, dan jelas. Sesuai dengan
kompetensi dasar model
pembelajaran yang digunakan yaitu
Example Non Example. Model ini
digunakan untuk melatih siswa
menganalisis gambar yang telah
disiapkan oleh peneliti yaitu gambar
kecelakaan atau peristiwa kecelakaan
lalu lintas.
Model pembelajaran Example
Non Example hanya digunakan di
kelas eksprimen saja. Model ini lebih
menekankan kepada siswa bukan
guru, karena siswa diperintahkan
untuk menganalisis suatu gambar
peristiwa secara kelompok.
Kemudian setiap siswa menulis
berita secara singkat, padat, dan jelas
dari gambar peristiwa yang
dianalisis.
Penelitian ini dilaksanakan di
Mts Ash-Shoheh kelas VIII,
khususnya kelas VIII-4 yang
dijadikan sampel kelas eksperimen.
Dalam pelaksanaan penelitian
dengan menggunkan model Example
Non Example hampir seluruh siswa
antusias dan merasa senang
menganalisis gambar yang
ditayangkan diinfokus, karena
gambar tersebut dapat menstimulus
siswa untuk menulis berita. Selain
itu, siswa berlomba-lomba untuk
membacakan hasil tulisannya di
depan teman sekelasnya dan siswa
yang lain menanggapi atau
mengomentari.
5. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan nilai rata-rata kelas
eksperimen dan kontrol. Hasil tes
pertama (prates) menulis berita yang
diperoleh pada kelas kontrol bahwa
46,67% siswa cukup berhasil
menulis berita dan 55,33% siswa
kurang berhasil menulis berita. Pada
hasil tes kedua (postes) menulis
berita yang diperoleh pada kelas
kontrol bahwa 33,33% berhasil
menulis berita dari data yang
diperoleh mengggunakan model
discovery, 57,78% siswa cukup
berhasil menulis berita dari data
diperoleh menggunakan model
discovery, dan 8,89% siswa kurang
berhasil menulis berita dari data yang
diperoleh menggunakan model
discovery.
Hasil tes yang dilakukan di
kelas eksperimen, pada tes pertama
(prates) menulis berita diperoleh
hasil bahwa 1,27% siswa berhasil
menulis berita, 63,84% siswa cukup
berhasil menulis berita, dan 34,09%
siswa kurang berhasil menulis berita.
Pada tes kedua (postes) diperoleh
hasil bahwa 15,91% siswa berhasil
sekali menulis berita dengan
menggunakan model Example Non
6 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Example, 40,91% siswa berhasil
menulis berita dengan menggunakan
model Example Non Example, dan
43,48% siswa cukup berhasil
menulis berita dengan menggunakan
model Example Non Example.
Berdasarkan hasil
perhitungan perbandingan mean
dengan menggunakan rumus t-tes
diperoleh to = 3,20 lebih besar
daripada harga tt, bai pada taraf
signifikan 5% maupun pada taraf
signifikan 1%. Hal ini menunjukkan
bahwa to signifikan, karena nilai tt <
to yaitu 1,672,39. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model Example Non
Example dapat meningkatkan
kemampuan menulis berita.
6. Simpulan Setelah dilakukan penelitian
yang berjudul Penerapan Model
Example Non Example dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis
Berita Siswa Kelas VIII Mts Ash-
Shoheh Citeureup, maka peneliti
menyimpulkan sebagai berikut:
1) Penerapan model pembelajaran Example Non Example efektif
dalam meningkatkan kemampuan
menulis berita siswa kelas VIII
Mts Ash-Shoheh. Hasil yang
diperoleh di kelas kontrol pada tes
pertama (prates) menulis berita
yaitu siswa tidak berhasil dalam
menulis berita tanpa
menggunakan model
pembelajaran Example Non
Example dengan nilai rata-rata
57,08. Pada tes kedua (postes)
siswa mengalami peningkatan
dalam menulis berita tanpa
menggunakan model Example
Non Example dengan nilai rata-
rata 68,44 atau cukup berhasil.
Hasil yang diperoleh di kelas
eksperimen pada tes pertama
(prates) menulis berita yaitu siswa
cukup berhasil dalam menulis
berita tanpa menggunakan model
pembelajaran Example Non
Example dengan nilai rata-rata
61,88. Pada tes kedua (postes)
siswa mengalami peningkatan
dalam menulis berita dengan
menggunakan menggunakan
model Example Non Example
dengan nilai rata-rata 77,08 atau
berhasil.
2) Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan mean dengan
menggunakan rumus t-tes,
diperoleh harga to = 3,20 lebih
besar daripada harga tt, baik pada
taraf signifikan 5% maupun pada
taraf signifikan 1%. Hal tersebut
bahwa model Example Non
Example merupakan salah satu
model yang dapat digunakan
dalam pembelajaran menulis
berita.
3) Dari hasil penyebaran angket, ditemukan bahwa sebagian kecil
siswa mengalami kendala pada
saat pembentukan kelompok,
mengalami kesulitan menganalisis
gambar peristiwa atau kejadian,
dan sebagian siswa tidak setuju
model Example Non Example
diterapkan pada pembelajaran
menulis berita. Dengan demikian,
sebagian kecil siswa di kelas
eksperimen mengalami kendala
pembelajaran menulis berita
dengan menggunakan model
Example Non Example.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Subarti; Arsjad, Maidar
G., dan Ridwan Sakura
H.1988. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa
7 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
dan Sastra Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Revisi VI. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Edisi Revisi 2010.
Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa
Jurnalistik. Jakarta.: Rineka
Cipta.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki.
2002. Quantum Learning.
Bandung : Kaifa.
Eggen, Paul dan Donkauchak. 2012.
Strategi dan Model
Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Hernowo. 2004 Quantum Writing
Cara Cepat dan Bermanfaat
untuk Merangsang Munculnya
Potensi Menulis. Bandung:
MLC.
Heru Setiawan
(http://zonainfosemua.blogspot
.com/2011/01/pengertian-dan-
manfaat-metode-
example.html).
Hidayat, Kosadi, dkk.. 1994.
Evaluasi Pendidikan dan
Penerapan dalam Pengajaran
Bahasa Indonesia. Bandung:
CV Alfabeta.
Iskandar, Alex. 1992. Beberapa
Pilihan Tentang Penelitian
Pendidikan. Bogor: FKIP,
Universitas Pakuan.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001.
Penilaian dalam Pengajaran
Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Radar Bogor, 16 Juni 2012, hal 2.
Romli, Muhammad; Asep, Syamsul.
2001. Jurnalistik Praktis untuk
Pemula. Bandung: Rosda.
Rosdiana, Rina; Suhendra. 2006.
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia
SMP dan SMA. Bogor:
Universitas Pakuan.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Suparno; Muhammad Yunus. 2011.
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Univer-sitas Terbuka.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
Paikem.Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Supriyadi. 1996. Pendidikan Bahasa
Indonesia 2. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Suyatno.2009. Menjelajah
Pembelajaran Inovatif.
Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Tarigan, Henry Guntur. 1983, 1994.
Menulis Sebagai Suatu
http://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.htmlhttp://zonainfosemua.blogspot.com/2011/01/pengertian-dan-manfaat-metode-example.html8 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN NOVEMBER 2012
Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik
Terapan. Bogor: Ghalia
Indonesia.
RIWAYAT HIDUP
Muhammad Ridwan
lahir di Bogor, 13
Oktober 1989. Putra
kedua dari tiga
bersaudara dari
pasangan Zaenal
dan Enah.
Dibesarkan dari
keluarga Wiraswasta dan bertempat
tinggal di Jalan Pahlawan Sanja No
334 RT 01 RW 02, Bogor 16810.
Usia tujuh tahun mengikuti
pendidikan formal di SD Negeri
Leuwinutug I Citeureup pada tahun
1996-2002. Pada tahun 2002-2005
melanjutkan pendidikan di Mts Ash-
Shoheh Citeureup. Kemudian pada
tahun 2005-2008 melanjutkan
pendidik-an di SMA Negeri 1
Citeureup dan mengambil jurusan
IPS.
Setelah tamat SMA tahun
2008, melanjutkan pendidikan di
Perguruan Tinggi memilih Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) di
Universitas Pakuan Bogor. Dengan
harapan dapat menjadi guru yang
profesional, diteladani dan dapat
mencerdaskan anak-anak penerus
bangsa Indonesia.