24
Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram Halaman | i

Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

  • Upload
    doque

  • View
    217

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | i

Page 2: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | ii

JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Dewan Redaksi

Pelindung dan Penasihat

:

Prof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA., Ph.D

Penanggung Jawab : Dra. Ni Ketut Alit Suarti, M.Pd

Ketua Penyunting : Drs.Wayan Tamba, M.Pd.

Sekertaris Penyunting : 1. M. Arief Rizka, M.Pd.

2. Hariadi Ahmad, M.Pd.

Keuangan : Junain Huri

Penyunting Ahli : 1. Prof. Dr. Azis Abdul Wahab, M.Pd.

2. Prof. Dr. Gede Sedamayasa, M.Pd.

3. Prof. Dr. Wayan Maba

4. Dr. Hj. Jumailiyah, M.M.

5. Dr. Gunawan, M.Pd.

Penyunting Pelaksana : 1. Muh. Husein Baysha, S.Pd., M.Pd.

2. Mujiburrahman, M.Pd.

3. M. Ary Irawan, M.Pd.

4. Endah Resnandari Puji Astuti, S.Pd.,M.Pd.

5. Restu Wibawa, M.Pd.

6. Wiwien Kurniawati, M.Pd.

Pelaksana Ketatalaksanaan : 1. Hardiansyah, S.Pd., MM.Pd.

2. Jien Tirta Raharja, M.Pd.

Distribusi : Nuraeni, M.Si.

Desain Cover : Muh. Husein Basyha, S.Pd., M.Pd.

Alamat Redaksi:

Redaksi Jurnal Paedagogy

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Gedung Dwitiya, Lt.3. Jalan Pemuda No.59 A Mataram

Telp.(0370) 638991

Email: [email protected]

Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang original (belum pernah

diterbitkan sebelumnya) dalam bentuk soft file, office word document (CD/

Flashdisk/ Email).

Diterbitkan Oleh: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram.

ISSN 2355-7761 Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan

Page 3: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | iii

JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Daftar Isi Halaman

Hadi Gunawan Sakti

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

VERSUS PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MOTIVASI

BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN KONSEP

DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA ………………………..…

82 – 100

Zulfakar

PERANAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI DALAM

MENINGKATKAN MUTU DOSEN ………………………………………...

101 – 112

Zinnurain

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI TATA CARA SHOLAT

UNTUK KELAS II SEKOLAH DASA ………………………………………..

113 – 121

Rudi Hariawan dan M. Faqih

DAYA TARIK PONPES YANMU NW PRAYA SEBAGAI PILIHAN

MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN ANAK DI KABUPATEN

LOMBOK TENGAH ………………………………………………...………….

122 – 130

Yessi Yosari dan Mujiburrahman

PENGARUH TEKNIK HOMEWORK BEHAVIORISTIK TERHADAP

KEMANDIRIAN SISWA SMP NEGERI 1 BRANG ENE KABUPATEN

SUMBAWA BARAT …………………………………….………………………

131 – 133

Agus Fahmi

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DAN MUTU PENDIDIKAN DI

SEKOLAH ……………………………………………………………………….

134 – 141

Ni Ketut Alit Suarti

BERMAIN PUZZLE MEMUPUK SIKAP KEMANDIRIAN PADA ANAK

USIA DINI ………………………………………………………………………..

142 – 150

Wawan Sukmawansyah dan Jien Tirta Raharja

HUBUNGAN PERGAULAN SOSIAL REMAJA DENGAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA PADA SMA ISLAM AL-AZHAR NW KAYANGAN

…………………………...………………………………………………………...

151 – 156

Made Piliani dan Anak Agung Rai Sunanjaya

HUBUNGAN MANAJEMEN HUMAS DENGAN PEMBANGUNAN

CITRA SEKOLAH DI SMP IT TUNAS CENDEKIA MATARAM

……………………………………………………………………………………………..

157 – 163

Junaidi Zultoni dan Farida Herna Astuti

PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDU TERHADAP

PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS XI DI SMAN 2 PRINGGARATA

…………………………………………………………………………………….

164 – 170

ISSN 2355-7761 Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan

Page 4: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 82

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH VERSUS

PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN MOTIVASI BERPRESTASI

TERHADAP HASIL BELAJAR PEMAHAMAN KONSEP DAN

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Hadi Gunawan Sakti Program Studi Teknologi Pendidikan, FIP IKIP Mataram

e-mail: [email protected]

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji (1) perbedaan hasil belajar

pemahaman siswa yang diajari menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan

pembelajaran langsung; (2) perbedaan hasil pembelajaran dari pemahaman dengan tinggi

motivasi dan rendah motivasi; (3) apakah ada atau tidak interaksi antara strategi pembelajaran

dan motivasi terhadap konsep pemahaman; (4) perbedaan hasil belajar dari kemampuan

berfikir kritis siswa yang diajari menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan

pembelajaran langsung; (5) perbedaan hasil belajar dari kemampuan berfikir kritis siswa

dengan tinggi motivasi dan rendah motivasi; (6) apakah ada atau tidak interaksi antara

strategi dan motivasi terhadap berfikir kritis. Desain penelitian ini adalah desain

nonequivalent control group dengan desain faktorial 2x2. Subyek penelitian diambil dari

sebuah kelompok yang utuh terdiri dari kelas X IPS 1 dengan 32 siswa sebagai kelompok

eksperimen (pembelajaran berbasis masalah) dan X IPS 2 dengan 33 siswa sebagai kelompok

kontrol (pembelajaran langsung). Data penelitian dianalisis menggunakan t-test untuk

kesetaraan rata-rata dan MANOVA (Multivariate Analysis of Variance), dimana uji

normalitas dilakukan terlebih dahulu menggunakan kolmogorov-smirnova dan uji

homogenitas untuk mengetahui normalitas dan homogenitas dari distribusi data. Hasil dari

data analisis data disimpulkan bahwa (1) ada perbedaan hasil belajar pemahaman siswa yang

diajari menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran langsung; (2) ada

perbedaan hasil pembelajaran dari pemahaman dengan tinggi motivasi dan rendah motivasi;

(3) ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi terhadap konsep pemahaman; (4)

ada perbedaan hasil belajar dari kemampuan berfikir kritis siswa yang diajari menggunakan

pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran langsung; (5) ada perbedaan hasil belajar

dari kemampuan berfikir kritis siswa dengan tinggi motivasi dan rendah motivasi; (6) ada

interaksi antara strategi dan motivasi terhadap berfikir kritis.

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Langsung, Motivasi Berprestasi,

dan Kemampuan Berpikir Kritis.

PENDAHULUAN

Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial

ialah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap

masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental

positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil

dalam mengatasi setiap masalah yang

terjadi sehari-hari baik yang menimpa

masyarakat. Tujuan tersebut dapat

dicapai manakala program-program

pembelajaran ekonomi di sekolah

diorganisasikan secara baik. Untuk

mewujudkan hal tersebut peran guru

sangat penting dan menentukan

meskipun peran pihak-pihak lain dalam

bidang pendidikan tidak bisa diabaikan.

Sesuai dengan karakteristik dari

mata pelajaran ekonomi ini adalah untuk

dapat mengembangkan kemampuan

pemahaman fenomena kehidupan

sehari-hari, sehingga mata pelajaran

ekonomi bukan hanya penguasaan ilmu

pengetahuannya yang berupa fakta-

fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan

proses penemuan apa yang terjadi pada

masyarakat. Mata pelajaran ekonomi

sangat perlu diajarkan dalam pendidikan

menengah untuk membekali siswa

memahami terhadap berbagai peran

Page 5: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 83

sosial dalam kehidupan bermasyarakat

(BSNP, 2006).

Untuk itu diperlukan sebuah

strategi pembelajaran yang tepat dan

lebih bermakna, terutama dalam

penguasaan pemahaman konsep dan

kemampuan berpikir kritis. Strategi

pembelajaran yang sudah terbukti dapat

menjembatani permasalahan tersebut

adalah pembelajaran berbasis masalah.

Pembelajaran berbasis masalah

merupakan strategi pembelajaran yang

memfasilitasi siswa belajar melalui

pemecahan masalah dunia nyata dan

autentik serta mengintegrasikan

pengetahuan lintas disiplin (Keziah,

2010). Menurut Savery (2006)

pembelajaran berbasis masalah adalah

suatu strategi pembelajaran yang

mengutamakan pendekatan student

centered learning yang memberdayakan

siswa untuk melakukan penelitian,

memadukan antara teori dan praktek,

mengaplikasikan, pengetahuan, dan

keterampilan siswa untuk memecahkan

masalah nyata. Melalui pembelajaran

berbasis masalah siswa dapat ditantang

untuk mencari sebuah solusi dari

permasalahan dunia nyata secara

individu maupun kelompok (Akcay,

2009).

Dalam pembelajaran berbasis

masalah tidak diajarkan informasi

bidang ilmu dan keterampilan belajar,

tapi strategi memecahkan masalah

(Gijselaers,1996). Pembelajaran

berbasis masalah mengintegrasikan

pembelajaran bidang ilmu dan

keterampilan, serta memanfaatkan

situasi yang kolaboratif pada proses

“Belajar untuk belajar.” Pembelajaran

berbasis masalah memiliki keterkaitan

antara keterampilan dengan bidang ilmu

yang menjadi ciri belajar, keterampilan

berpikir kritis, keterampilan

berkolaborasi, berdiskusi, dan

berargumentasi, serta kemampuan

menemukan informasi dalam

melakukan diagnosa terhadap isu dalam

bidang ilmunya.

Penelitian tentang penggunaan

strategi pembelajaran berbasis masalah

diawali dalam bidang kedokteran,

kemudian meluas dalam bidang ilmu

lain, arsitektur, manajemen, hukum,

ilmu sosial, dan pendidikan. “Problem

based learning has been applied

globally in a variety of professional

schools.” (Hung, et al. 2011). Hasil

menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran berbasis masalah dapat

mengembangkan keterampilan berpikir

kritis, memecahkan masalah, dan

keterampilan intelektual. Disamping itu,

dapat memberikan kesempatan belajar

melalui perlibatan siswa dalam

pengalaman nyata, dan menjadikan

siswa otonom, mandiri, serta dapat

mengembangkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Hal tersebut sesuai

dengan temuan penelitian yang

dilakukan oleh Mergendoller, et al.

(2006) yang menyatakan bahwa

penggunaan strategi pembelajaran

berbasis masalah dapat meningkatkan

kemampuan berbahasa, ketertarikan

dalam hal ekonomi, rujukan untuk

belajar kelompok dan ke efektifan

pemecahan masalah dibandingkan

dengan strategi pembelajaran

tradisional. Pembelajaran berbasis

masalah adalah model pembelajaran

yang berpusat pada siswa,

mengembangkan pembelajaran aktif,

keterampilan pemecahan masalah dan

bidang pengetahuan yang berdasar pada

pemahaman dan pemecahan masalah

(Barrows & Tamblyn, 1980; Mayo, et

al. 1993; Mechling, 1995; Skrutvold,

1995; Major, et al. 2000;

Malinowski&Johnson, 2001).

Penelitian Harvey, et al. (2005)

menyatakan bahwa perolehan secara

substansial kompetensi siswa yang

diajarkan dengan menggunakan

pembelajaran berbasis masalah

ditemukan pada empat keterampilan

umum penting, yaitu: Problem solving,

communication skill, discipline

knowledge building, and personal and

Page 6: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 84

interpersonal development. Penelitian

Van Til, et al. (1997); Danielson, et al.

(2003); Feng, (2005); Akinnoglu &

Tandongan, (2007); Franz, et al. (2007);

Tan, et al. (2009); Tegeh, (2009)

menunjukkan bahwa strategi

pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan hasil belajar memahami,

mengingat, dan menjelaskan khususnya

pada aspek kognitif.

Ada kecenderungan beberapa

siswa mengasumsikan bahwa untuk

memahami fenomena sosial siapapun

bisa melakukannya tanpa perlu belajar

dan berusaha. Hal ini diperparah lagi

oleh proses pembelajaran yang hanya

mengacu pada hafalan konsep-konsep

saja tidak diarahkan pada analisis kasus-

kasus yang menarik yang terjadi dalam

masyarakat, sehingga siswa cenderung

meremehkan dan menganggap bahwa

pelajaran ekonomi adalah pelajaran

hafalan dan membosankan bagi siswa.

Penghafalan mengharuskan kita

mengingat lebih banyak informasi

(Schunk, 2012). Kegiatan menghafal

suatu informasi tanpa ada pemaknaan

pada diri individu berdampak pada

kemampuan memori manusia yang tidak

akan bertahan lama. Padahal

pengalaman belajar yang dilakukan

siswa akan lebih bermakna jika dapat

bermanfaat selama hidupnya.

Namun kenyataan di lapangan,

belum sepenuhnya sesuai dengan

seharusnya. Banyak pembelajaran yang

bersifat ceramah yang lebih banyak

menonjolkan aktivitas guru

dibandingkan siswa. Bahkan siswa lebih

banyak diarahkan untuk menghafal

meteri pelajaran sehingga cenderung

mengabaikan gagasan, konsep, dan

kemampuan berpikirnya. Selain itu,

pembelajaran guru dewasa ini belum

mampu membangkitkan budaya belajar

para siswa. Akibatnya, para siswa

cenderung menerima dan tidak mau

berpikir sendiri.

Seperti halnya juga terjadi di

SMA Negeri 1 Sakra Timur, khususnya

pada mata pelajaran ekonomi.

Berdasarkan hasil observasi dikelas X

IPS terlihat, bahwa selama ini proses

pembelajaran ekonomi masih bersifat

teacher centered learning yang diselingi

dengan penugasan Lembar Kerja Siswa

(LKS) dan diskusi. Berdasarkan fakta

tersebut, siswa masih tergantung pada

guru sebagai sumber informasi utama,

sehingga kemampuan siswa dalam

berpikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta

pemahamannya masih kurang. Hasil

belajar pemahaman konsep dan

kemampuan berpikir kritis pada siswa

kelas X di SMA Negeri 1 Sakra Timur

cenderung masih kurang, ketika

mereka diminta mencari data dan

informasi agar mendapatkan solusi

terhadap suatu masalah yang otentik.

Hal ini terbukti dari siswa yang belum

bisa merespon secara optimal pada saat

menjawab pertanyaan yang dilontarkan

guru maupun pada saat diskusi di kelas.

Siswa terkadang menjawab pada

tahap menjelaskan saja belum pada

tahap menganalisis. Salah satu faktor

yang menyebabkan rendahnya

kemampuan memahami konsep dan

kemampuan berpikir kritis siswa adalah

kekurangseriusan siswa dalam

pembelajaran ekonomi. Selain itu juga,

siswa kurang terbiasa merumuskan

permasalahan yang ada sebab siswa

hanya menghafal konsep dan kurang

mampu menggunakan konsep tersebut

jika menemui masalah dalam kehidupan

nyata yang berhubungan dengan konsep

yang dimilikinya, sehingga hasil belajar

siswa juga masih rendah. Itu

dikarenakan, sebagian besar siswa

kurang mampu menghubungkan antara

apa yang mereka pelajari dengan

bagaimana pengetahuan tersebut akan

dimanfaatkan, dan diaplikasikan pada

situasi baru.

Maka di dalam proses

pembelajaran suatu mata pelajaran

ekonomi, sifat pemecahan masalah

ekonomi yang terintegrasi dari berbagai

Page 7: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 85

aspek tersebut, sesuai dengan karakter

pembelajaran berbasis masalah.

Margetson (1997) mengemukakan

bahwa “Pembelajaran berbasis masalah

membutuhkan jauh lebih besar integrasi

pengetahuan. Misalnya masalah

pemanasan global, membutuhkan

pemecahan dari banyak disiplin ilmu

seperti politik, organisasi sosial, budaya,

ekonomi, kimia, fisika, dan meteorologi.

Semua area disiplin ilmu tersebut, saling

terkait dalam berkontribusi untuk

mengatasi masalah fenomena global

warming”.

Pembelajaran berbasis masalah ini

merupakan salah satu alternatif untuk

memenuhi harapan tersebut. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Boud &

Felletti (1997) yang menyatakan bahwa

pembelajaran berbasis masalah

merupakan suatu strategi pembelajaran

yang menuntut aktivitas mental siswa

untuk memahami suatu konsep

pembelajaran melalui situasi dan

masalah yang disajikan di awal

pembelajaran, masalah yang disajikan

pada siswa merupakan masalah

kehidupan sehari-hari. Pembelajaran

berbasis masalah dirancang dengan

tujuan untuk membantu siswa

mengembangkan kemampuan berpikir

dan mengembangkan kemampuan

dalam memecahkan masalah, belajar

berbagai peran orang dewasa melalui

keterlibatan mereka dalam pengalaman-

pengalaman nyata. Pada pembelajaran

berbasis masalah siswa dituntut untuk

melakukan pemecahan masalah-

masalah yang disajikan dengan cara

menggali informasi sebanyak-

banyaknya, kemudian dianalisis, dan

dicari solusi dari permasalahan yang

ada. Seperti halnya, yang dinyatakan

solusi dari permasalahan tersebut tidak

mutlak mempunyai jawaban yang

benar. Artinya, siswa dituntut pula

untuk belajar secara kreatif (Ross,

1997).

Torp & Sage (1998)

mengungkapkan definisi tentang

pembelajaran berbasis masalah sebagai

pembelajaran berbasis masalah yang

menyediakan pengalaman otentik,

mendorong penyusunan pengetahuan,

dan memadukan belajar di sekolah

dengan kehidupan nyata. Pada intinya

pembelajaran berbasis masalah

merupakan suatu pembelajaran yang

menggunakan masalah nyata yang

disajikan di awal pembelajaran.

Kemudian, masalah tersebut diselidiki

untuk diketahui solusi pemecahannya.

Kwan (2000) mengungkapkan bahwa

ciri utama pembelajaran berbasis

masalah meliputi mengorientasi siswa

kepada masalah atau pertanyaan yang

autentik, menuntut agar dapat

bekerjasama dalam penyelidikan

masalah, dan menghasilkan karya.

Pembelajaran berbasis masalah

memiliki karakteristik berawal dari

masalah, berpusat pada siswa, dan

berkaitan dengan masalah nyata dalam

kehidupan sehari-hari, konstruktif, serta

kooperatif. Pembelajaran berbasis

masalah mempunyai beberapa

keunggulan yakni mampu

meningkatkan pengetahuan siswa

sekaligus mendorong pengembangan

keterampilan pemecahan masalah,

berpikir kritis, kolaborasi, belajar

mandiri, komunikasi, meningkatkan

motivasi, dan aktivitas belajar siswa

serta menjadikan kegiatan belajar

berlangsung secara aktif dan

menyenangkan. Strategi pembelajaran

berbasis masalah menuntut siswa

memiliki pengetahuan sebagai prasyarat

untuk dapat memahami masalah dan

mengemukakan argumentasi atas solusi

pemecahan permasalahan yang

disampaikan, serta kemampuan untuk

bekerjasama dalam pemecahan masalah

tersebut.

Penggunaan strategi pembelajaran

berbasis masalah dalam kegiatan belajar

di kelas sejalan dengan ide pentingnya

aplikasi pembelajaran kolaborasi

sebagai landasan untuk

mengembangkan keterampilan sosial,

Page 8: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 86

rasa saling menghargai, dan tanggung

jawab siswa (Setyosari, 2009). Lebih

lanjut, dinyatakan bahwa melalui

pembelajaran kolaborasi mampu

mendorong secara aktif dan interaktif

para pebelajar untuk saling kerjasama,

berinteraksi, dan terjadinya sharing

goals diantara siswa. Strategi

pembelajaran berbasis masalah selaras

dengan paradigma pendidikan sebagai

kerja membangun manusia supaya bisa

survive melindungi diri terhadap alam

serta mengatur hubungan antar

manusia. Melalui strategi pembelajaran

berbasis masalah ini terjadi proses

dimana suatu kompleks pengetahuan,

kecakapan (capacities), sikap, serta

nilai diolah, dan diteruskan kepada

generasi berikutnya, sebagaimana

makna hakiki dari pendidikan sebagai

“a life long process of self-

discovery”(BSNP, 2010).

Sebagai pembanding strategi

keefektifan pembelajaran berbasis

masalah digunakan strategi

pembelajaran langsung, karena strategi

pembelajaran langsung merupakan

strategi pembelajaran yang lebih

berpusat pada guru dan lebih

mengutamakan strategi pembelajaran

yang lebih efektif guna memperluas

informasi mata pelajaran. Tetapi dalam

strategi ini, menurut peneliti merupakan

strategi yang tepat dilakukan sesuai

esensi dari pembelajaran ekonomi yang

bersifat prosedural dan deklaratif.

Dalam menerapkan strategi

pembelajaran langsung, guru harus

dapat mendemonstrasikan pengetahuan

atau keterampilan yang akan diberikan

kepada siswa langkah demi langkah,

karena dalam pembelajaran peran guru

sangat dominan maka guru dituntut agar

dapat menjadi seorang model yang

menarik bagi siswa. Strategi

pembelajaran langsung dirancang

secara khusus untuk mengembangkan

pengetahuan prosedural dan deklaratif,

strategi pembelajaran ini menekankan

pada penguasaan konsep dan perubahan

perilaku dengan mengutamakan

pendekatan deduktif. Strategi

pembelajaran ini mempunyai beberapa

ciri-ciri sebagai berikut: (1)

transformasi dan keterampilan secara

langsung, (2) pembelajaran berorientasi

pada tujuan tertentu, (3) materi

pembelajaran yang telah terstruktur, (4)

lingkungan belajar yang telah

terstruktur,dan (5) distruktur oleh guru.

Pada penerapannya, strategi

pembelajaran langsung sebagian tugas

guru adalah membantu siswa

memperoleh pengetahuan prosedural,

yakni bagaimana melakukan sesuatu

dan membantu siswa untuk memahami

pengetahuan deklaratif, yaitu

pengetahuan tentang sesuatu (dapat

diungkapkan dengan kata-kata).

Pembelajaran langsung selain efektif

untuk digunakan oleh guru menguasai

suatu pengetahuan deklaratif dan

prosedural, juga efektif digunakan

untuk mengembangkan keterampilan

hasil belajar siswa.

Selain faktor penerapan strategi

pembelajaran dalam pencapaian hasil

belajar yang optimal, motivasi

berprestasi juga diduga ikut

mempengaruhi dalam pencapaian hasil

belajar. Motivasi berprestasi sebagai

keinginan untuk mencapai prestasi

sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan (Degeng, 1997). Agar siswa

dapat memahami materi pembelajaran

ekonomi yang banyak menggali

pengetahuan dari kehidupan masyarakat

dari aspek kognisi tingkat tinggi,

dibutuhkan motivasi berprestasi siswa.

Motivasi berprestasi memberikan andil

yang cukup besar untuk meraih hasil

belajar yang optimal.

Cohen (1976) menyatakan bahwa

terdapat dua aspek yang mendasari

motivasi berprestasi, yaitu:

pengharapan untuk sukses dan

mengakhiri kegagalan. Kedua aspek

motivasi ini berhubungan dengan hal-

hal/tugas-tugas dikemudian hari.

McClelland (1975) mendefinisikan

Page 9: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 87

motivasi berprestasi sebagai motivasi

yang mendorong individu untuk

mencapai sukses, dan bertujuan untuk

berhasil dalam kompetisi atau beberapa

ukuran keunggulan (Standard of

excelence). Heckhausen (1967)

mengemukakan bahwa konsep motivasi

berprestasi berorientasi kearah aspek

kognitif adalah suatu usaha untuk

meningkatkan dan mempertahankan

kecakapan peribadi setinggi mungkin

dalam segala aktivitas dengan ukuran

keunggulan sebagai pembanding. Lebih

lanjut, Heckhausen membedakan tiga

jenis ukuran keunggulan, yaitu: (1) task

related standard of excelence; atau

suatu patokan yang berhubungan

dengan tugas, yaitu menilai berdasarkan

pencapaian hasil; (2) self related

standard of excellence yaitu patokan

keunggulan yang berhubungan dengan

prestasi yang pernah dicapai sendiri

pada masa lalu; (3) other related

standard of excellence merupakan

patokan keunggulan prestasi yang

pernah dicapai oleh orang lain, dengan

membandingkan hasil sendiri dengan

hasil orang lain.

Upaya untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran ekonomi di

sekolah merupakan tugas yang perlu

dilakukan oleh pembelajar. Pembelajar

merupakan komponen penting untuk

melakukan perbaikan mutu

pembelajaran. Di tangan pembelajar

yang profesional, kreatif, dan inovatif

proses pembelajaran akan berjalan

dengan baik, sebaliknya jika pembelajar

tidak profesional dalam menjalankan

tugas akan berdampak pada proses

pembelajaran yang kurang bermutu dan

pada gilirannya akan berpengaruh

terhadap rendah kemampuan berpikir

kritis. Salah satu faktor yang

menyebabkan rendahnya kemampuan

berpikir kritis siswa adalah

kekurangseriusan siswa dalam

pembelajaran ekonomi.

Berdasarkan hasil evaluasi

tersebut, akhirnya peneliti dan guru

bersepakat untuk mencoba

mengembangkan kemampuan berpikir

kritis siswa terhadap segala

permasalahan yang terjadi di sekitarnya

secara optimal dan dapat mengambil

sikap yang benar menghadapi suatu

permasalahan. Upaya pengembangan ini

disepakati dilakukan dengan mencoba

suatu strategi pembelajaran. Salah satu

strategi pembelajaran yang dipandang

dapat membantu mengembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa adalah

strategi pembelajaran berbasis masalah.

Untuk mengembangkan kemampuan

berpikir kritis tersebut tentunya harus

dimulai dari lingkungan belajar siswa di

kelas yang dapat dilakukan oleh guru

dengan meningkatkan kualitas

pembelajaran, sehingga kemampuan

berpikir kritis dan hasil belajar siswa

dapat meningkat. Berkembangnya

kemampuan berpikir siswa diharapkan

akan dapat menumbuhkan rasa ingin

tahu siswa terhadap objek yang sedang

dipelajari. Permasalahan-permasalahan

yang muncul sebagai akibat dari rasa

ingin tahu siswa tersebut. Tentunya,

akan menuntut adanya pemecahan

masalah di dalam kelas baik secara

individu maupun kelompok.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain

penelitian kuasi eksperimen, dengan

menggunakan rancangan faktorial 2x2.

Rancangan faktorial membagi

kelompok-kelompok sesuai dengan

jumlah kelompok yang ditentukan

berdasarkan jumlah perlakuan dan

kelompok yang akan diteliti. Kemudian,

untuk menganalisis data digunakan

dengan teknik MANOVA (Multivariate

Analysis Of Variance) (Tuckman, 1999

& Kerlinger, 2000). Untuk

menggambarkan hubungan konseptual

antar variabel dalam penelitian ini

adalah:

Page 10: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 88

Keterangan:

: Arah pengaruh

Penelitian ini dilaksanakan di

SMA Negeri 1 Sakra Timur pada kelas X

kompetensi keahlian ilmu pengetahuan

sosial pada semester ganjil tahun pelajaran

2014/2015 dengan pertimbangan SMA ini

sedang mengalami perkembangan yang

sangat dinamis. Kelompok-kelompok

belajar seperti kelompok Bahasa Inggris,

kelompok Fisika, kelompok Biologi dan

kelompok PMR yang telah terbentuk

secara dinamis dan menghasilkan karya-

karya yang inovatif. Sementara, yang

menjadi sampel adalah siswa kelas X IPS1

dan kelas X IPS2. Masing-masing kelas

terdiri dari 34 siswa. Kedua kelompok

tersebut diberikan perlakuan yang satu

dengan menggunakan strategi

pembelajaran berbasis masalah dan yang

kedua dengan pembelajaran langsung.

Untuk menentukan kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol dilakukan dengan

cara diundi. Perlakuan pada kelompok

ekperimen dan kelompok kontrol

dilakukan dengan berpedoman pada

perangkat pembelajaran yang terdiri dari

Silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa

(LKS) dan Lembar Penilaian.

HASIL PENELITIAN

A. Pengaruh Strategi Pembelajaran

terhadap Hasil Belajar

Pemahaman Konsep dan

Kemampuan Berpikir Kritis

Deskripsi hasil belajar pemahaman

konsep yang menggunakan

pembelajaran berbasis masalah dan

pembelajaran langsung, masing-

masing berturut-turut diperoleh nilai

dan nilai

, artinya nilai mean pemahaman

konsep siswa yang diajar dengan

pembelajaran berbasis masalah lebih

besar dari nilai mean pemahaman

konsep siswa yang diajar dengan

pembelajaran langsung. Hasil

penelitian ini, juga menunjukkan

bahwa kemampuan berpikir kritis

antara kelompok siswa yang belajar

menggunakan pembelajaran berbasis

masalah dan kelompok pembelajaran

langsung berbeda secara signifikan.

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa strategi pembelajaran berbasis

masalah dapat meningkatkan hasil

belajar siswa baik hasil belajar

pemahaman konsep maupun

Strategi

Pembelajaran

- PBL

- PL

Pemahaman Konsep

Motivasi

Berprestasi

- Tinggi

- Rendah

Kemampuan Berpikir Kritis

Strategi

Pembelajaran dan Motivasi

Berprestasi

Page 11: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 89

kemampuan berpikir kritis yang

dibenarkan oleh hasil pretest dan

hasil posttest, Artinya proses

pembelajaran berbasis masalah

memberikan kesempatan terjadinya

proses secara aktif dan kreatif,

dimana siswa dapat membangun

pengetahuan dan keterampilannya.

Dalam hal ini, siswa didorong untuk

mampu memahami dan memecahkan

permasalahannya.

Temuan penelitian ini, sesuai

dengan hasil penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh: Suardana

(2006); Herman (2007); Setiawan

(2008); Kharida dan Rusilowati

(2009) yang menggunakan

pembelajaran berbasis masalah

sebagai variabel penelitian. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa

strategi pembelajaran berbasis

masalah aktif meningkatkan hasil

belajar pemahaman konsep.

Didukung juga hasil penelitian oleh

Alkhasawneh (2007) bahwa

pembelajaran berbasis masalah

meningkatkan pemahaman yang lebih

baik terhadap konsep dan pemecahan

sehingga terjadi peningkatan terhadap

struktur materi yang bermakna dalam

pengembangan profesional.

Beberapa hasil penelitian, yang

menunjukkan bahwa penerapan

strategi pembelajaran berbasis

masalah memberikan pengaruh yang

lebih baik terhadap hasil belajar

pemahaman konsep ditemukan oleh:

Akinnoglu & Tandongan (2007);

Folashade dan Akinbobola (2009);

Potvin (2010); Yadav (2011). Hal ini

membuktikan bahwa strategi

pembelajaran berbasis masalah

merupakan salah satu upaya untuk

membiasakan dan mambantu siswa

dalam menggunakan kemampuan

pemecahan masalah dan mampu

meningkatkan pemahaman konsep,

serta kemampuan untuk berpikir

kritis. Meningkatkan pemahaman

konsep tentunya akan berdampak

terhadap hasil belajar siswa

B. Pengaruh Motivasi Berprestasi

terhadap Hasil Belajar

Pemahaman Konsep dan

Kemampuan Berpikir Kritis

Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat perbedaaan yang

signifikan antara kelompok siswa

yang memiliki motivasi berprestasi

belajar tinggi dan kelompok siswa

yang memiliki motivasi belajar yang

rendah, baik pada hasil belajar

pemahaman konsep dan kemampuan

berpikir kritis. Nilai mean

pemahaman konsep siswa yang

motivasi berprestasinya tinggi sebesar

, dan sebesar untuk siswa

yang motivasi berprestasinya rendah,

artinya secara signifikan nilai mean

pemahaman konsep siswa yang

motivasi berprestasinya tinggi lebih

besar daripada nilai mean kelompok

siswa yang motivasi berprestasinya

rendah,

Berdasarkan hasil penelitian ini,

menunjukkan bahwa nilai mean

pemahaman konsep dan kemampuan

berpikir kritis siswa jelas

menunjukkan adanya perbedaan

signifikan antara siswa yang motivasi

berprestasinya tinggi dengan motivasi

motivasi berprestasinya rendah. Hal

ini berarti bahwa motivasi yang kuat

dalam diri siswa akan meningkatkan

minat, kemauan dan semangat yang

tinggi dalam belajar, karena antara

motivasi dan semangat belajar

mempunyai hubungan yang erat.

Dengan kata lain bahwa memili

motivasi merupakan daya pendorong

(driving force) yang menyebabkan

orang dapat berbuat sesuatu untuk

mencapai tujuan (Uno, 2007).

Sehubungan dengan tujuan, Sardiman

(2005) mendefinisikan motivasi

sebagai perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan

Page 12: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 90

munculnya feeling dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan.

Sebagaimana yang dikatakan oleh

Schunk, et al. (2008) motivasi

berprestasi mampu mengatasi tekanan

seseorang dan mementingkan sebuah

tujuan. Motivasi sangat berperan

dalam belajar, dengan motivasi inilah

siswa menjadi tekun dalam proses

belajar mengajar, dan dengan

motivasi itu pula kualitas hasil belajar

siswa dapat terwujud dengan baik.

Siswa yang dalam proses belajar

mempunyai motivasi yang kuat akan

tekun dan berhasil dalam belajarnya.

Seseorang yang memiliki motivasi

akan memiliki kecenderungan selalu

menunjukkan semangat dalam

menyelesaikan tugas secara konsisten,

bekerja keras, bekerja terus walaupun

tidak diawasi, bekerja secara sukarela

dan selalu bergairah selama

melakukan aktivitas yang

dilakukannya. Dalam motivasi

tercakup konsep-konsep, seperti

kebutuhan untuk berprestasi,

kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan

keingintahuan seseorang terhadap

sesuatu (Good, et al. 1990). Kuat

lemahnya perbedaan pengaruh

motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar dapat diidentifikasi dari

beberapa hasil penelitian sebelumnya

dan pendapat para ahli. Beberapa

hasil peneliti terdahulu yang

dilakukan oleh Kristian (1995), Lee &

Liu (2009) menunjukkan bahwa

motivasi berprestasi yang berbeda

dari setiap individu akan berbeda pula

perolehan belajar dan kinerjanya.

Jadi, semakin tinggi motivasi

berprestasi seseorang akan

menunjukkan perolehan belajar dan

kinerjanya cenderung semakin tinggi.

Hasil studi yang dilakukan oleh Putra

(2002) menemukan siswa yang

memiliki tingkat kecerdasan berpikir

tinggi, mereka memiliki tingkat

motivasi berprestasi tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian di

atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

dalam kaitanya dengan aktivitas

belajar, motivasi berprestasi

memegang peranan yang penting

dalam belajar, karena seseorang yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi

akan berusaha dengan keras dalam

belajar, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis. Dengan

mengetahui tingkat motivasi

berprestasi siswa, akan memudahkan

guru dalam mengelola pembelajaran

yang lebih optimal dengan

penggunaan terhadap strategi

pembelajaran langsung. Jadi hasil

penelitian-penelitian tentang motivasi

berprestasi telah banyak dilakukan

oleh pakar, seperti: Atkinson &

Litwin (1960), McClelland (1972),

Tempelaar, et al. (2010), Al-Shabatat,

et al. (2010) yang menunjukkan

bahwa keunggulan prestasi belajar

atau prestasi pegawai dengan

motivasi berprestasi yang tinggi.

C. Interaksi antara Strategi

Pembelajaran dan Motivasi

Berprestasi terhadap Hasil Belajar

Pemahaman Konsep dan

Kemampuan Berpikir Kritis.

Berdasarkan hasil uji hipotesis

terkait ada tidaknya interaksi antara

strategi pembelajaran dan motivasi

belajar terhadap hasil belajar

pemahaman konsep, berdasarkan hasil

analisis multivariate yang ditunjukkan

pada tabel 4.19 memperlihatkan hasil

uji dengan prosedur Pillai's Trace,

Wilks' Lambda, Hotelling's Trace,

Roy's Largest Root, semua

menunujukkan angka signifikan

lebih kecil dari

. Demikian halnya dengan

hasil analisis Manova pervariabel (Test

of Between-Subjects Effects) pada tabel

4.20 menunjukkan nilai

Page 13: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 91

,807 dan nilai probalitas

variabel interaksi strategi pembelajaran

dan motivasi berprestasi pada hasil

belajar pemahaman konsep yaitu (sig)

= 0,000 yang lebih kecil dari 0,05

, sehingga hipotesis H1

diterima dan H0 ditolak. Artinya “Ada

interaksi antara strategi pembelajaran

dan motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar pemahaman konsep”, karena

. Dengan demikian, dapat

diinterpretasikan bahwa hipotesis nol

(H0) yang menyatakan tidak ada

interaksi antara strategi pembelajaran

dan motivasi berprestasi terhadap

pemahaman konsep, ditolak. Sehingga,

hipotesis yang diajukan dalam

penelitian diterima yang berarti bahwa

ada interaksi yang signifikan antara

strategi pembelajaran dan motivasi

berprestasi terhadap hasil belajar

pemahaman konsep.

Demikian halnya, dengan hasil

pengujian hipotesis terkait ada tidaknya

interaksi antara strategi pembelajaran

dan motivasi berprestasi belajar

terhadap hasil belajar kemampuan

berpikir kritis berdasarkan hasil analisis

multivariate yang ditunjukkan pada

tabel 4.26 memperlihatkan hasil uji

dengan prosedur Pillai's Trace, Wilks'

Lambda, Hotelling's Trace, Roy's

Largest Root, semua menunujukkan

angka signifikan lebih

kecil dari . Demikian

halnya dengan hasil analisis Manova

pervariabel (Test of Between-Subjects

Effects) pada tabel 4.27 menunjukkan

nilai ,873 dan nilai

probalitas variabel interaksi strategi

pembelajaran dan motivasi berprestasi

pada hasil belajar kemampuan berpikir

kritis yaitu (sig) = 0,000 yang lebih

kecil dari 0,05 , sehingga

hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak.

Artinya “Ada interaksi antara strategi

pembelajaran dan motivasi berprestasi

terhadap hasil belajar kemampuan

berpikir kritis”, karena .

Dengan demikian, dapat

diinterpretasikan bahwa hipotesis nol

(HO) yang menyatakan tidak ada

interaksi antara strategi pembelajaran

dan motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar kemampuan berpikir kritis,

ditolak. Sehingga hipotesis yang

diajukan dalam penelitian diterima

yang berarti ada interaksi yang

signifikan antara strategi pembelajaran

dan motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar kemampuan berpikir kritis.

Berdasarkan hasil analisis

pengujian hipotesis, menyimpulkan

bahwa ada interaksi yang signifikan

antara strategi pembelajaran

(pembelajaran berbasis masalah dan

pembelajaran langsung) dan motivasi

berprestasi (tinggi dan rendah) terhadap

hasil belajar pemahaman konsep dan

kemampuan berpikir kritis sesuai

dengan hipotesis alternatif penelitian

yang diajukan. Adanya interaksi antara

strategi pembelajaran dan motivasi

berprestasi, mengindikasikan bahwa

dalam pencapaian hasil belajar

pemahaman konsep dan kemampuan

berpikir kritis yang lebih baik akibat

dari strategi pembelajaran yang

digunakan, juga dikarenakan oleh

tinggi rendahnya motivasi berprestasi.

Pecapaian hasil belajar pemahaman

konsep dan kemampuan berpikir kritis

siswa melalui strategi pembelajaran

berbasis masalah secara umum lebih

baik hasil belajarnya daripada siswa

yang diajar melalui strategi

pembelajaran langsung, baik bagi siswa

yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi maupun siswa bagi siswa yang

memiliki motivasi berprestasi rendah.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa

siswa yang belajar melalui strategi

pembelajaran berbasis masalah yang

memiliki motivasi berprestasi rendah

memperoleh manfaat yang lebih besar

jika dibandingkan dengan siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi

Page 14: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 92

yang diajar melalui strategi

pembelajaran langsung.

Hasil belajar pemahaman konsep

dan kemampuan berpikir kritis siswa

akan lebih tinggi dicapai jika

diterapkan dengan strategi

pembelajaran secara bersama-sama

dengan motivasi berprestasi

mempengaruhinya. Hal ini menujukkan

bahwa pembelajaran yang menerapkan

strategi pembelajaran berbasis masalah

lebih efektif daripada strategi

pembelajaran langsung. Selain itu,

strategi pembelajaran berbasis masalah

ini dapat diterapkan dalam segala

kondisi dan karakteristik siswa

(motivasi berprestasi inggi dan

motivasi berprestasi rendah). Jadi,

berdasarkan temuan penelitian ini

strategi pembelajaran langsung hanya

cocok diterapkan bagi siswa yang

memiliki motivasi berprestasi tinggi

dan berakibat fatal jika diterapkan bagi

kelompok siswa yang bermotivasi

rendah, karena akan berimplikasi pada

perolehan hasil belajar siswa yang

semakin merosot.

Beberapa hasil penelitian, yang

menunjukkan bahwa penerapan strategi

pembelajaran berbasis masalah dan

motivasi memberikan pengaruh yang

lebih baik terhadap hasil belajar baik

pemahaman konsep dan kemampuan

berpikir kritis ditemukan oleh (Dobbs,

2008; Demirel & Turan, 2009 dan

Kaufman & Mann, 1999) bahwa “ada

pengaruh interaksi antara strategi

pembelajaran berbasis masalah dengan

motivasi berprestasi yang tinggi. Hal

ini juga sejalan dengan hasil penelitian

Machmudah (2010); Rusydiyah (2012),

bahwa ada pengaruh yang signifikan

antara strategi pembelajaran dan

motivasi berprestasi terhadap hasil

belajar siswa. Dan penelitian Bringer

(2007) yang mengemukakan

keteraturan berpikir dalam pemahaman

konsep dan kemampuan pemecahan

masalah mahasiswa yang mengikuti

pembelajaran berbasis masalah

mengalami peningkatan secara

signifikan dari tahun pertama ke tahun

kedua dan ke tahun ketiga.

Selain itu, penelitian Nichbuhr

(1995) menemukan bahwa adanya

hubungan motivasi belajar dan hasil

pemahaman konsep dan kemampuan

berpikir kritis pebelajar, semakin tinggi

motivasi belajar yang dimiliki semakin

tinggi pula hasil belajar yang mereka

capai, sebaliknya semakin rendah

motivasi belajar yang dimiliki semakin

rendah pula hasil belajar yang

diperoleh. Hal ini sejalan dengan kajian

empiris dari hasil-hasil penelitian, yang

menunjukkan bahwa adanya pengaruh

yang signifikan motivasi berprestasi

tinggi terhadap perolehan hasil belajar

siswa dibandingkan siswa dengan

motivasi berprestasi rendah. Penelitian

Mentzer & Becker (2010),

mengemukakan bahwa motivasi

berprestasi memiliki pengaruh intraksi

yang positif dalam menunjang kesiapan

belajar siswa, sehingga memberikan

dampak positif terhadap kemajuan

belajarnya. Kemudian, hasil penelitian

Fatchurrahman (2011) menemukan

bahwa, motivasi berprestasi juga

mempunyai pengaruh yang positif

dalam menunjang keberhasilan proses

belajar.

SIMPULAN DAN SARAN Di dalam kesimpulan hasil penelitian ini

dibagi menjadi dua simpulan yaitu

sebagai berikut: (a) terdapat perbedaan

hasil belajar pemahaman konsep yang

signifikan antara kelompok siswa yang

diberi perlakuan dengan strategi

pembelajaran berbasis masalah dan

kelompok siswa yang diberi dengan

perlakuan strategi pembelajaran langsung.

Perolehan hasil belajar pemahaman

konsep kelompok siswa dengan perlakuan

strategi pembelajaran berbasis masalah

lebih unggul dibandingkan dengan

kelompok siswa dengan perlakuan strategi

Page 15: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 93

pembelajaran langsung, (b) terdapat

perbedaan hasil belajar pemahaman

konsep yang signifikan antara kelompok

siswa yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi dan kelompok siswa yang memiliki

motivasi berprestasi rendah. Perolehan

hasil belajar pemahaman konsep

kelompok siswa yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi lebih unggul

dibandingkan dengan kelompok siswa

yang memiliki motivasi berprestasi

rendah, (c) terdapat interaksi antara

strategi pembelajaran dan motivasi

berprestasi terhadap hasil belajar

pemahaman konsep, (d) terdapat

perbedaan hasil belajar kemampuan

berpikir kritis yang signifikan antara

kelompok siswa yang diberi perlakuan

dengan strategi pembelajaran berbasis

masalah dan kelompok siswa yang diberi

dengan perlakuan strategi pembelajaran

langsung. Perolehan hasil belajar

kemampuan berpikir kritis kelompok

siswa dengan perlakuan strategi

pembelajaran berbasis masalah lebih

unggul dibandingkan dengan kelompok

siswa dengan perlakuan strategi

pembelajaran langsung, (e) terdapat

perbedaan hasil belajar kemampuan

berpikir kritis yang signifikan antara

kelompok siswa yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi dan kelompok siswa

yang memiliki motivasi berprestasi

rendah. Perolehan hasil belajar

kemampuan berpikir kritis kelompok

siswa yang memiliki motivasi berprestasi

tinggi lebih unggul dibandingkan dengan

kelompok siswa yang memiliki motivasi

berprestasi rendah, (f) terdapat interaksi

antara strategi pembelajaran dan motivasi

berprestasi terhadap hasil belajar

kemampuan berpikir kritis.

Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka

saran yang direkomendasikan antara lain:

1. Saran untuk pemanfaatan penelitian

a. Guru mata pelajaran ekonomi agar

dapat mempertimbangkan strategi

pembelajaran berbasis masalah

sebagai salah satu alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran berbasis

masalah, kegiatan pembelajarannya

berlangsung secara kolaboratif

dalam kelompok yang heterogen,

untuk itu guru sebagai fasilitator

dituntut untuk meluangkan waktu

semaksimal mungkin dalam

menciptakan suasana belajar yang

manarik dan bermakna.

b. Motivasi belajar merupakan aspek

yang penting berkaitan dengan

performa akademik siswa. Oleh

karena itu, variabel ini

dipertimbangkan sebagai salah satu

faktor penting yang mempengaruhi

hasil belajar dan proses

pembelajaran di SMA, untuk itu

guru hendaknya terus

mempertahankan dan meningkatkan

siswa yang memiliki tingkat

motivasi beprestasi tinggi,

sedangkan siswa yang memiliki

tingkat motivasi berprestasi rendah

menuntut upaya kreasi guru agar

tingkat motivasi berprestasi siswa

tidak selamanya rendah.

2. Saran untuk penelitian lanjutan

a. Efektivitas pembelajaran berbasis

masalah dalam meningkatkan hasil

belajar sebagai temuan dalam

penelitian kiranya dapat diterapkan

untuk mata pelajaran yang lain,

untuk melihat efektifitas strategi

pembelajaran berbasis masalah lebih

lanjut, dapat melibatkan variabel-

variabel lain seperti sikap, gaya

belajar, kemampuan kognitif, latar

belakang siswa dan lain-lain.

Demikian pula untuk variabel hasil

belajar perlu dilihat kemampuan

kerjasama dan hasil belajar

efektifnya.

b. Penerapan strategi pembelajaran

dalam penelitian ini, menggunakan

pelajaran ekonomi kelas X IPS

SMA Negeri 1 Sakra Timur sebagai

kontennya. Oleh karena itu,

Page 16: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 94

pelajaran yang berbeda, atau

kompetensi keahlian yang lain,

seperti IPA, Bahasa, dan Agama

baik pada sekolah menengah

maupun perguruan tinggi.

c. Hasil dalam penelitian ini tidak

ditemukan interaksi antara variabel

bebas dengan variabel moderator

dan variabel terikat, sehingga

disarankan dalam penelitian lanjutan

untuk memvariasikan variabel

penelitian dengan tetap

mempertimbangkan kondisi

pembelajaran serta kajian materi

yang berbeda. Variabel moderator

perlu dipertimbangkan dalam

penentuan strategi pembelajaran,

namun demikian posisi utama

interaksi tetap lebih dahulu harus

memperhatikan sifat konten.

Penemuan strategi pembelajaran

sebaiknya berdasarkan jenis konten

yang harus diajarkan atau tujuan

dari pembelajaran, sementara

variabel moderator digunakan untuk

menyempurnakan strategi

pembelajaran yang diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan, R.C. Biklen, dan Knopp, S. 1982.

Qualitative Reaserch for

Education; an Introduction to

Theory and Methods, Boston:

Allyn and Bacon Inc.

Akinnoglu, O. & Tandongan, R.O. 2007.

The Effect Problem Based

Learning Active Learning in

Science Education on Students

Academic Achievement, Attitude

and Concept Learning. Eurasia

Journal of Mathematics, Science

& Technology Education, 3 (1):

71-81.

Al-Shabatat, M. Ahmad, A.M. & Ismail,

H.N. 2010. The Direct and Indirect

Effects of the Achievement

Motivation on Nurturing

Intellectual Giftedness.

International Journal of Human

and Social Sciences, 5(9): 580-

589.

Atkinson, J.W. & Litwin, G.H. 1960.

Achievement Motive and Test

Anxiety Conceived as Motive to

Approach Success and Motive to

Avoid Failure. Journal of

Abnormal and Social Psychology,

60 (1): 52-63.

Akcay, B. 2009. Problem Based Learning

in Science Education. Journal Of

Turkish Science Education, 6 (1):

26-36.

Ali, A.H. & Rubani, S.N.K. 2009.

Student-Centred Learning: An

Approach In Physics Learning

Style Using Problem Based

Leraning (PBL) Method.

Malaysian on Line Journal of

Instruction Technology, 6 (2): 109-

121.

Arends, R. 2008. Learning to teach. Sixth

Edition. New York : McGrawHill.

Anderson, L.W., Krathwohl. D.R.,

Airasian, P.W., Cruikshank, K.A.,

Mayer, R.E., Pintrich, P.R., Raths,

J., dan Wittrock, M.C. 2001. A

Taxonomy of Learning Teaching,

And Assessing: A Revision of

Bloom‟s Taxonomy of Educational

Objectives. New York: Addision

Wesley Logman, Inc.

Barrows, H. S. & Tamblyn, R. M. 1980.

Problem Based Learning. New

York: Springer.

Bereiter, C. 2002. Education and Mind in

The Knowledge Age. New Jersey:

Lawrence Erlbaum Associates,

Inc.

Beringer, J. 2007. Application of Problem

Based Learning Through Research

Investigation. Journal of

Geography in Higher Education,

31 (3): 445-457.

Budiastana, 2008. Peningkatan Aktivitas

dan Hasil Mata Pelajaran

Ekonomi Melalui Penerapan

Strategi Pembelajaran Berbasis

Masalah Dikelas VIIC SMP

Page 17: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 95

Negeri 4 Tejakula. Tesis tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM.

Boud, D. & Felletti, G.I. 1997. The

Challenge of Problem Based

Learning, 2nd

Edition, London:

Morgan Page.

BSNP. 2006. Badan Standar Nasional

Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

BSNP, 2010. Paradigma Pendidikan

Nasional Abad XXI. Badan

Standar Nasional Pendidikan.

Jakarta : Depdiknas.

Cohen, L. 1976. Educational Research In

Classroom And Schools: A Manual

Of Material And Method. New

York: Happer & Row Publisher.

Danielson, J.A., Bender, H.S., Mills,

E.M., Vermeer, P.J. & Loocke,

B.B. 2003. A Tool for Helping

Veterinary Learning Diagnostic

Problem Solving. Journal

Educational Technology Reseach

& Development, 51(3): 63-81.

Darmawan, 2010. Penggunaan

Pembelajaran Berbasis Masalah

dalam Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa pada Mata

Pelajaran IPS Di MI Darussadah

Pandeglang. Jurnal Penelitian

Pendidikan, 11(2): 1-10,

(http://www.um.ac.id), diakses 25

Januari 2013.

Dobb, V. 2008. Comparing Student

Achievement in the Problem Based

Learning Classroom and

Traditional Teaching Methods

Classroom, Dissertation, Doctoral

Study Submited in Partial

Fulfillment of the Requirements of

the Degree of Doctor of education

Specialization in Teacher

Leadership Walden University.

Demirel, M. & Turan, B. A, 2010. The

Effect of Problem Based Learning

on Achievement, Attitudes,

Metacoginitive Awareness and

Motivation. Journal of Education,

38 (3): 55-66.

Degeng, I.N.S. 1991. Karakteristik

Belajar Mahasiswa Berbagai

Perguruan Tinggi di Indonesia.

Jakarta: PAU-UT Dirjen Dikti

Depdikbud.

Eaton, M.J. & Dembo, M.H. 1997.

Differences in Motivational Belief

of Asian, American and Non-

Asian Students. Journal of

Educational Psychology, 89 (3):

433-440.

Ennis, R.H. 2000 . An Outline of Goal for

a Critical Thingking Curiculum

and Its Assesment, (Online),

(http://www.criticalthingking.net),

diakses 12 Februari 2013.

Facione, P.A. 2011. Critical Thinking:

What It Is and Why It Counts.

California: Measured Reasonsn

and The California Academic

Press.

Fatchurrahman, R. 2011. Pengaruh

Motivasi Berprestasi Terhadap

Kesiapan Belajar, Pelaksanaan

Prakerin Dan Pencapaian

Kompetensi Mata Pelajaran

Produktif, jurnal INVOTEC, VII

(2): 175-188.

Feng, D. 2005. Implementing Problem

Based Learning In Principal

Training: The First Pilot Program

In China. US-China Education

journal, 2 (3): 13-19.

Folashade, A. & Akinbobola, A. O. 2009.

Contructivist Problem Based

Learning and The Academic

Achievement Of Physics Student

With Low Ability Level In

Negerian Secondary Schools.

Eurasian Journal of Physics and

Chemistry Education, 1(1): 45-

51.

Franz, D.P., Hopper, P.F. & Kritsonis,

W.A. 2007. National Impact:

Creating Teacher Leaders

Through The Use Of Problem

Based Learning. National Forum

of Applied Educational Research

Journal, 20 (3): 1-9.

Page 18: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 96

Gani, H.S. 1999. Motivasi Berprestasi

Siswa SLTA Di Sulawesi

Selatan. Jurnal Teknologi

Pembelajaran: Teori dan

Penelitian. IKIP Malang,7(1): 33

42.

Gijselaers, W.H. 1996. Connecting

Problem Based Learning

Practices with Educational

Theory. New Directions for

Teaching and Learning, Jossey-

Bass No. 68. 13-21.

Good, T.L. & Broopy J.E. 1990.

Educational Psychology: A

Realistic Approach. New York:

Longman.

Hamsu, A.G. 1999. Motivasi Berprestasi

Siswa SLTA di Propinsi Sulawesi

Selatan. Disertasi tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM

Hamsu, A.G. 1999. Motivasi Berprestasi

Siswa SLTA di Propinsi Sulawesi

Selatan. Disertasi tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM.

Hung, W. 2011. Theory To Reality: A Few

Issues In Implementing Problem

Based Learning. Education Tech

Research Dev, (Online), 59 (1):

529-552, (http://DOI

10.1007/s11423-011-9198-10),

diakses 19 Agustus 2011.

Kaufman, D.M. & Mann, K.V. 1999.

Achievement of Students in a

Conventional and Problem Based

Learning Curriculum. Advances

in Health Sciences Education (4):

245-260.

Karmana, I.W.2010. Pengaruh strategi

PBL dan Integrasinya dengan

STAD terhadap kemampuan

pemecahan masalah, kemampuan

berpikir kritis, kesadaran

metkognitif dan hasil belajar

kognitif biologi pada siswa kelas

X SMA 4 Mataram. Tesis tidak

diterbitkan. Malang: Program

pascasarjana Universitas Negeri

Malang.

Keziah, A.A. 2010. A Comparative Study

of Problem Based and Lecture-

Based Learning in Secondary

School Students’ Motivation to

Learn Science. International

Journal of Science and

Technology Education Research,

1 (6): 126-131.

Kristian. 1995. Pengaruh Metode

Mengajar dan Motivasi

Berprestasi Terhadap Perolehan

Belajar Ilmu Ukur Tanah. Jurnal

Teknologi Pembelajaran, Teori

dan Penelitian. 3 (1): 45-50.

Kwan, C.Y. 2000. What is Problem Based

Learning. Journal Centre for

Development of Teaching and

Learning, 3(3): 1-15.

Ibrahim & Nur. 2000. Pengajaran

Berdasarkan Masalah.

Surabaya: Pusat sains dan

matematika sekolah, program

pascasarjana UNESA,

University Press.

Lee. Hung-Wen, Liu, Ching-Hsiang.

2009. The Relationship Among

Achievement Motivation,

Psychological Contract And

Work Attitudes. Journal Social

Behavior and Personality

Research, 37 (3): 321-328.

Machmudah, Umi. 2010. Pengaruh Metode

Pembelajaran Kooperatif Model

STAD Vs Konvensional dan

Motivasi Berprestasi terhadap

Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa

Kelas X SMAN 1 Malang.

Disertasi tidak diterbitkan Malang:

PPs UM.

Mantzer, N. & Becker, K. 2010. Academic

Preparedness as a Predictor of

Achievement in an Engineering

Design Challenge, Journal of

Technology Education, 22(1): 22-

42

Mayo, P., Donnely, N.B., Nash, PP. &

Page 19: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 97

Schwartz, R.W. 1993.Student

Perceptions of Tutor Effectiveness

in Problem Based Sugery

Clerksship, Teaching and Learning

In Medicine, (Online), 5(4): 227-

233, (http://www.tanddf.co.uk/

journals), diakses 2 September

2013.

Margetson, D. 1997. Why is Problem Based

Learning a Challenge? Dalam

Baud, D & Felletti, G.I. The

Challenge of problem based

learning, 2 tnd

Edition. London:

Kogan Page.

Malinowski, J. & Johnson, M. 2001.

Navigating the Active Learning

Swamp. Journal of College

Science

Teaching,(Online),31(3):20-38,

(http:// www.Ejmste.com/v3nl/

EJMSTEv3n1 Akinoglu. Pdf),

diakses 3 September 2014.

Major, C.H., Baden, M.S. & Mackinnon,

M. 2000. Issues in Problem Based

Learning: A Message from Guest

Edition. Journal on Excellence in

College Teaching. USA, WEB

Edition, (online), 11(2): 2-10,

(http://www.tandf.co.uk/jounals),

diakses 27 September 2011.

Machmudah, Umi. 2010. Pengaruh Metode

Pembelajaran Kooperatif Model

STAD Vs Konvensional dan

Motivasi Berprestasi terhadap

Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa

Kelas X SMAN 1 Malang.

Disertasi tidak diterbitkan Malang:

PPs UM.

Mechling, K. 1995. Teaching Science

Backwards: Constructivism and

Learning Cycle. European Council

of International Schools,

Montreux, Switzerland. (online),.

(http:

//www.ericdigests.org/1993/inquir

y.htm), diakses 4 juli 2013.

McCleclland, D.C. 1972. What is the Effect

of Achievement Motivation

Training in The Schools?.

Teachers College Record. 74, 129-

145.

McCleclland, D.C., 1975. The Achievement

Motivation. NewYork: Irvington

Moon, J. 2008. Critical Thinking: An

exploration of theory and practice.

New York: Routledge.

Nichbuhr. 1995. The Effecto of Motivation

on The Relationship Of School

Climate, Family Environment, and

Student Characteristic To

Academic Achievement. Eric

Documen Reproduction Service ed

393 202.

(http://www.sciencedirect.com),

diakses 15 Februari 2013.

Nurhadi, Yasin. & Senduk. 2003.

Pembelajaran Kontekstual Dan

Penerapannya Dalam KBK.

Malang : Penerbit UM.

Ngurawan, S. 2007. Pengaruh Metode

Pembelajaran Dan Motivasi

Berprestasi Terhadap Hasil

Belajar IPS Di SMP. Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran,

Universitas Negeri Malang, 14

(1): 75-88.

Savery, J.R. 2006. Overview of Problem

Based Learning: Definition and

Distinction. The Interdiciplinary

Journal Of Problem Based

Learning,1 (2): 9-18.

Sutiani. 2000. Pengaruh Penggunaan

Media Terhadap Hasil belajar

matematika pada siswa SD yang

bermotivasi tinggi dan rendah.

Tesis tidak diterbitkan. Malang:

PPS UM.

Schunk, D.H. Pintrich, Paul R. Meece,

Judith L. 2008. Motivation in

Education: Theory, Resarch, and

Application. Boston: Pearson

Education Inc.

Sudarma, K. & Fitria, N. 2005. Pengaruh

Motivasi Berprestasi Dan

Strategi Belajar Efektif Terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi.

Laporan Penelitian Fakultas

Page 20: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 98

Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi

Pembelajaran Berorientasi

Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

Smaldino, S.E, Russel, J.D., Heinich R. &

Molenda, M. 2008. Instructional

Technology and Media for

learning (8thn

edition). New Jersey:

Prentice Hall Inc.

Potvin, P.,Riopel., Masson, S. & Fournier,

F. 2010. Problem- Centered

Learning Vc. Teaching–Centered

Learning In Science At The

Secondary Level: An Analysis Of

The Dynamic Of Doubt. Journal

of Applied Research on Learning,

3 (5): 1-24.

Ross, Bob. 1997. Toward a Framework

for Problem Based Curricula.

Dalam Baud, D & Felletti, ed.

The Challenge of Problem Based

learning, 2nd

Edition London:

Morgan Page.

Rusydiyah, Evi Fatimatur. 2012.

Pengaruh Strategi Pembelajaran

Dan Motivasi Berprestasi

Terhadap Prestasi Belajar

Masail Fiqhiyah. Disertasi tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM.

Tan, O.S., Chye, S. & Teo, C.T. 2009.

Problem Based Learning and

Creativity: A Review of the

Literature. In Oon Seng Tan (ed),

Problem-Based Learning and

Creativity (Page 15-38)

Singapore: Thomsen.

Tempelaar, D.T., Schim van der Loeff, S.,

Gijselaer, W.H. & Nijhuis,

W.H.J. 2010. On Subject

Variations in Achievement

Motivation: A Study in Business

Subjects. Resh high education.

DOI 10.1007/s11162-010-9199-

7.

Tegeh, M. 2009. Perbandingan Prestasi

Belajar Mahasiswa yang diajar

dengan menggunakan Problem

Based Learning dan Ekspositori

yang memiliki Gaya Kognitif

Berbeda. Disertasi tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM.

Tohirin. 2014. Penerapan Model

Pembelajaran Pembelajaran

Berbasis Masalah Dengan

Pendekatan Inkuiri Pada

Pembelajaran IPS Untuk

Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar

Siswa. Tesis Tidak diterbitkan.

Malang: PPs UM.

Torp, L. & Sage, S.M (1998). Problem as

possibilities. Alexandria, VA:

Association for supervision and

curiculum Development.

Tuckman, B.W. 1999. Conducting

Educational Research. Fifth

Edition. New York : Harcourt

Brace College Publisher.

Trianto. 2011. Model Pembelajaran

Terpadu: Konsep, strategi dan

implementasinya dalam

kerikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). Jakarta:

Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. 2007. Model

Pembelajaran Menciptakan

Proses Belajar Mengajar Yang

Kreatif Dan Efektif: Jakarta: Bumi

Aksara.

Van Til, C.T., Van Der Vlueten, P.M., &

Van Berkel, H.J.M. 1997. Problem

Based Learning Behavior: The

Impact of Differences in Problem

Based Learning Style and Activity

on Student‟s Achievement.

Jamaluddin. 2009. Pengaruh pembelajaran

pemberdayaan berfikir melalui

pertanyaan dipadukan strategi

kooperatif dan kemampuan

akademik terhadap keterampilan

metakognitif, berfikir kreatif,

Hasil belajar kognitif IPA-

Biologi, dan Retensi siswa SD di

Mataram. Disertasi tidak

Page 21: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 99

diterbitkan. Malang:PPs

Universitas Negeri Malang.

Kurniawan, R.Y. 2007. Penerapan

Metode pembelajaran ekonomi

dengan pendekatan problem

based learning untuk

meningkatkan kemampuan

berpikir kritis dan prestasi

belajar siswa kelas X SMA

Negeri 5 Malang. Skripsi tidak

diterbitkan. Malang: Fakultas

Ekonomi. UM.

Kerlinger, F.N. & Lee, H.B. 2000.

Foundation of Behavioral

Research. Fourth Edition.

California: Wads Worth

Publishing Company.

Putra, M. 2002. Pengaruh penggunaan

bahan ajar dan motivasi

berprestasi terhadap hasil

belajar pembelajaran PPKn

mahasiswa D2 PGSD IKIP

Singaraja. Malang: PPS UM.

Suardana, I.N. 2006. Penerapan Strategi

Pembelajaran Berbasis Masalah

Dengan Pendekatan Kooperatif

Berbantuan Modul Untuk

Meningkatkan Kualitas Proses

Dan Hasil Belajar Mahasiswa

Pada Perkuliahan Kimia Fisika I.

Jurnal Pendidikan dan

pengajaran, 4 (3): 751-765.

Pohl, M. (2000). Teaching Complex

Thinking: Critical, Creative,

Caring. Cheltenham, Vic:

Hawker Brownlow.

Heckhausen, H.1967. The Anatomy of

Achievemen Motivation, dalam A.

Maher (Ed) Personality and

Psychopathology, New York :

Academic Press.

Herman, T. 2007. Pembelajaran Berbasis

Masalah Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berpikir Matematis

Tingkat Tinggi. Jurnal

Educationist, 1(1): 47-56.

Jamaluddin. 2009. Pengaruh

Pembelajaran Pemberdayaan

Berfikir Melalui Pertanyaan

dipadukan Strategi Kooperatif

dan Kemampuan Akademik

terhadap Keterampilan

Metakognitif, Berpikir Kreatif,

Hasil Belajar Kognitif IPA-

Biologi, dan Retensi Siswa SD di

Mataram. Disertasi tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM.

Savery, J.R. & Duffy, T.M. 1995.

Problem Based Learning: an

Instructional model and its

Contructivist

Framework.Educational

Technology, September, p.31-

38.e

Setiawan, I.G.A. 2008. Penerapan

Pengajaran Kontekstual Berbasis

Masalah Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas X2 SMA Laboratorium

Singaraja. Jurnal Penelitian Dan

Pengembangan Pendidikan, 2

(2): 42-59.

Setyosari, P.2009. Pembelajaran

kolaborasi: Landasan untuk

mengembangkan keterampilan

sosial, rasa saling menghargai,

dan tanggung jawab, pidato

pengukuhan Guru Besar dalam

bidang Ilmu Teknologi

Pembelajaran pada Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri

Malang, Malang, 14 Mei 2009.

Schunk, D.H. 2012. Learning Theories an

Educational Perspective, Sixth

Education. Boston: Pearson

Education, Inc.

Sujarwo. 2011. Pengaruh Srategi

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Dan Ekspositori Terhadap Hasil

Belajar Sosiologi Pada Siswa

Yang Memiliki Tingkat Motivasi

Berprestasi Dan Kreativitas

Page 22: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 100

Berbeda. Disertasi tidak

diterbitkan. Malang:PPs UM.

Skrutvold, K. 1995. Teaching Student

Science: A Project- Based

Approach. European Council of

International Scholls. Montreux,

Switzeland, (Online), 16 (1) 12-

21, (http://www.tandf.co.uk/

jounals), diakses 27 September

2012.

Kharida & Rusilowati. (2009). Penerapan

Model Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa pada Pokok

Bahasan Elastisitas Bahan,

Jurnal pendidikan fisika

Indonesia, 5 (2): 83-89.

Warouw, Z.W.M. 2009. Pengaruh

Pembelajaran Metakognitif

dengan Strategi Cooperative

Script, Dan Reciprocal Teaching

Pada Kemampuan Akademik

Berbeda Terhadap Kemampuan

Dan Keterampilan Metakognitif,

Berpikir Kritis. Hasil Belajar

Biologi Siswa, Serta Retensinya Di

SMP Negeri Manado. Disertasi

tidak diterbitkan. Malang. PPs

UM.

Yadav, A., Subedi, D. Lundeberg, A. &

Bunting, C.F. 2011. Problem

Based Learning: Influence on

Student Learning in an Elektrical

Engineering Course. Journal of

Engineering Education, 100 (2):

253-280.

Zahri. 2010. Pengaruh Model

Pembelajaran Learning Cycle

Terhadap Kualitas Proses, Hasil

Belajar Dan Retensi Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Asam

Basa Kelas XI IPA SMAN 1

Indrapuri Aceh Besar. Tesis tidak

diterbitkan. Malang: PPs UM

Page 23: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 171

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Jurnal Paedagogy Gedung Dwitiya Lt.3. Jln Pemuda 59A Mataram-NTB 83125 Tlp (0370) 638991.

e-mail: [email protected]

PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah merupakan hasil penelitian atau kajian kepustakaan di bidang

pendidikan, pengajaran dan pembelajaran,

2. Naskah merupakan tulisan asli penulis dan belum pernah dipublikasikan

sebelumnya dalam jurnal ilmiah lain,

3. Naskah dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

4. Penulisan naskah mengikuti ketentuan sebagai berikut:

Program MS Word

Font Times New Roman

Size 12

Spasi 1.0

Ukuran kertas A4

Margin kiri 3.17 cm

Margin kanan 3.17 cm

Margin atas 2.54 cm

Margin bawah 2.54 cm

Maksimum 20 halaman

5. Naskah ditulis dengan sistematika sebagai berikut: Judul (huruf biasa dan

dicetak tebal), nama-nama penulis (tanpa gelar akademis), instansi penulis

(program studi, jurusan, universitas), abstrak, kata kunci, pendahuluan (tanpa

sub-judul), metode penelitian (tanpa sub-judul), hasil dan pembahasan,

simpulan dan saran (tanpa sub-judul), dan daftar pustaka.

Judul secara ringkas dan jelas menggambarkan isi tulisan dan ditulis dalam

huruf kapital. Keterangan tulisan berupa hasil penelitian dari sumber dana

tertentu dapat dibuat dalam bentuk catatan kaki. Fotokopi halaman pengesahan

laporan penelitian tersebut harus dilampirkan pada draf artikel.

Nama-nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis.

Alamat instansi penulis ditulis lengkap berupa nama sekolah atau program

studi, nama jurusan dan nama perguruan tinggi. Penulis yang tidak berafiliasi

pada sekolah atau perguruan tinggi dapat menyertakan alamat surat elektronik.

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia. Panjang abstrak tidak lebih dari 200

kata.

Kata kunci (key words) dalam bahasa sesuai bahasa yang dipergunakan dalam

naskah tulisan dan berisi 3-5 kata yang benar-benar dipergunakan dalam naskah

tulisan.

Daftar Pustaka ditulis dengan berpedoman pada Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah IKIP Mataram.

Page 24: Jurnal Paedagogy Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015 ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/PENGARUH-STRAT… · Jurnal Paedagogy menerima naskah tulisan penulis yang

Jurnal Paedagogy

Volume 2 Nomor 2 Edisi Oktober 2015

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 2