9
Halaman | iii JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Daftar Isi Halaman AGUS SADID Rekonstruksi Pemahaman Penilaian Pembejalaran: Gugatan Terhadap Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan …………….…...…………………..… 1 11 M. ARIEF RIZKA Analisis Strategi Kemitraan Dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan Non Formal (Studi Kasus Pada PKBM ‘Terampil’) ……….... 12 19 AHMAD MUSLIM Implementasi Pembelajaran Partisipatif Melalui Focus Group Discussion Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Mahasiswa ……………….. 20 24 FARIDA FITRIANI Peningkatan Kemampuan Menulis Dengan Model Pembelajaran Advance Organizer Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 7 Mataram ……....…………. 25 31 AGUS FAHMI Intensitas Pertemuan Pembelajaran ……………………………………...…… 32 36 RESTU WIBAWA Efektivitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Model Tutorial Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ………………………………...………. 37 40 HARDIANSYAH Studi Kritis Peran Komite Sekolah di MTs Nurul Ikhsan …….....……….….. 41 45 ANI ENDRIANI Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan Sikap Disiplin Siswa ……..…... 46 53 HASTUTI DIAH IKAWATI Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ………………………………………………………………………….. 54 59 HERLINA Keefektifan Program Pemberdayaan perempuan Melalui Pemberian Modal Usaha Kursus Menjahit …………………………...……………………………. 60 64 ISSN 2355-7761 Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

  • Upload
    tranque

  • View
    222

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | iii

JURNAL PAEDAGOGY Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Daftar Isi Halaman

AGUS SADID

Rekonstruksi Pemahaman Penilaian Pembejalaran: Gugatan Terhadap

Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan …………….…...…………………..…

1 – 11

M. ARIEF RIZKA

Analisis Strategi Kemitraan Dalam Penyelenggaraan Program

Pendidikan Non Formal (Studi Kasus Pada PKBM ‘Terampil’) ………....

12 – 19

AHMAD MUSLIM

Implementasi Pembelajaran Partisipatif Melalui Focus Group Discussion

Dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Mahasiswa ………………..

20 – 24

FARIDA FITRIANI

Peningkatan Kemampuan Menulis Dengan Model Pembelajaran Advance

Organizer Pada Siswa Kelas XI Bahasa SMAN 7 Mataram ……....………….

25 – 31

AGUS FAHMI

Intensitas Pertemuan Pembelajaran ……………………………………...……

32 – 36

RESTU WIBAWA

Efektivitas Penggunaan Multimedia Pembelajaran Model Tutorial Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa ………………………………...……….

37 – 40

HARDIANSYAH

Studi Kritis Peran Komite Sekolah di MTs Nurul Ikhsan …….....……….…..

41 – 45

ANI ENDRIANI

Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan Sikap Disiplin Siswa ……..…...

46 – 53

HASTUTI DIAH IKAWATI

Pengaruh Model Pembelajaran Take and Give Dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa …………………………………………………………………………..

54 – 59

HERLINA

Keefektifan Program Pemberdayaan perempuan Melalui Pemberian Modal

Usaha Kursus Menjahit …………………………...…………………………….

60 – 64

ISSN 2355-7761 Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan

Page 2: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 12

ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN DALAM PENYELENGGARAAN

PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL

(STUDI KASUS PADA PKBM ‘TERAMPIL’)

M. Arief Rizka

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, FIP IKIP Mataram

e-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk; (1) menganalisis strategi kemitraan yang digunakan lembaga

PKBM Terampil dalam menyelenggarakan program pendidikan nonformal; dan (2) untuk

mengidentifikasi faktor pendukung dalam pengembangan kemitraan PKBM Terampil. Jenis penelitian

ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari

pengelola, tutor dan mitra PKBM Terampil. Peneliti merupakan instrumen utama dengan didukung

pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan model

analisis interaktif yang meliputi reduksi data, display data, dan verifikasi/pengambilan kesimpulan.

Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan diskusi teman sejawat. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) strategi kemitraan PKBM Terampil menggunakan strategi sosialisasi dan

unjuk kerja atau kinerja. Strategi sosialisasi adalah PKBM Terampil mensosialisasikan lembaganya

dengan cara mengirimkan profil lembaga kepada mitra. Sedangkan strategi unjuk kerja atau kinerja

adalah PKBM Terampil menunjukkan kinerja yang baik dalam pelaksanaan program sehingga mitra

tertarik untuk menjalin kerjasama. (2) faktor pendukung pengembangan kemitraan PKBM Terampil

adalah pengelola PKBM Terampil yang pro aktif dalam menjalin kemitraan, manajemen program yang

baik sehingga mitra berminat menjalin kerjasama, dan pengelola PKBM Terampil yang selalu tepat

waktu dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban program kepada mitra.

Kata Kunci : Strategi, Kemitraan, dan Pendidikan Nonformal

PENDAHULUAN

Dalam Undang-Undang 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional

menjelaskan bahwa pendidikan

dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu

jalur pendidikan informal, pendidikan

formal dan pendidikan nonformal.

Antara ketiga jalur tersebut saling

melengkapi dalam mencapai tujuan

pendidikan nasional. Pendidikan

Nonformal sebagaimana tercantum

dalam pasal 26 ayat 4, diuraikan bahwa

satuan Pendidikan Nonformal terdiri

dari pusat kegiatan belajar masyarakat,

lembaga kursus, lembaga pelatihan,

majelis taklim dan satuan pendidikan

yang sejenis.

Satuan Pendidikan Nonformal

yang sudah mulai menjamur salah

satunya adalah Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM). UNESCO

(dalam Tohani, 2009) menjelaskan

bahwa PKBM dimaksudkan sebagai

sarana bagi masyarakat untuk

mengembangkan segala potensi yang

dimiliki supaya mampu memenuhi

segala kebutuhan hidupnya dalam

rangka mengikuti perkembangan

lingkungan. Pada awalnya PKBM

merupakan tempat belajar bagi warga

masyarakat di sekitar PKBM itu berada.

PKBM didirikan oleh masyarakat, dari

masyarakat, dan untuk masyarakat.

Fokus PKBM ditekankan pada

pemberdayaan masyarakat melalui

pendidikan sesuai dengan kebutuhan

belajar dan potensi masyarakat dalam

mencapai kemajuan pendidikan, sosial,

ekonomi, budaya dan politik. Sudjana

(2003) mengemukakan bahwa PKBM

memiliki fungsi sebagai tempat

pembelajaran kepada warga

masyarakat, melakukan koordinasi

dalam memanfaatkan potensi-potensi di

masyarakat, menyediakan informasi

kepada anggota masyarakat yang

membutuhkan keterampilan fungsional

atau kecakapan hidup, menjadi ajang

pertukaran ilmu pengetahuan, nilai-nilai

dan keterampilan di antara anggota

Page 3: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 13

masyarakat, dan menjadi tempat untuk

upaya peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan nilai-nilai tertentu

bagi warga masyarakat yang

membutuhkan.

Ada banyak lembaga PKBM

yang programnya berjalan seperti jamur

di musim hujan mereka hanya

menyelenggarakan program apabila

mendapat dana, program yang

dilaksanakan pun biasanya tidak

dibarengi dengan kualitas. Penyebab

hal tersebut terjadi salah satunya adalah

ketidakmampuan pengelola dalam

memanajemen program dan dana yang

ada. Oleh karena itu dalam hal

mempertahankan sustainabilitas

lembaga PKBM Terampil, tidak dapat

berdiri sendiri tanpa mendapat

dukungan dan bantuan dari lembaga

atau instansi dan perusahaan lain. Mitra

diperlukan dalam rangka

meminimalisasi kekurangan-

kekurangan yang ada di lembaga, baik

dari segi sumber daya manusia, dana,

fasilitas, pembinaan dan teknis

administrasi lembaga. Dengan adanya

mitra lembaga mampu bertahan dan

melanjutkan program-program yang ada

dan meningkatkannya melalui tindakan

pengembangan.

Dalam pelaksanaannya ada

beberapa permasalahan kemitraan yang

dihadapi oleh PKBM diantaranya

adalah kurangnya sosialisasi dan

promosi program yang dilakukan oleh

lembaga, kurangnya jejaring yang

dilakukan oleh lembaga dalam

pelaksanaan program, kurangnya

pemahaman bagi pihak lembaga, terkait

bagaimana melaksanakan kemitraan,

proses kemitraan masih terpaku pada

sebatas finansial, dan tidak tersusunnya

strategi promosi dan publikasi sebagai

ajang memperkenalkan keberadaan

lembaga. Berdasarkan uraian tersebut,

dipandang perlu untuk melakukan

penelitian mengenai strategi kemitraan

PKBM Terampil dalam

mempertahankan keberlanjutan

program pendidikan nonformal.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan jenis penelitiannya

adalah studi kasus yang bertujuan

deskriptif. Pemi-lihan studi kasus

karena merupakan strategi yang lebih

cocok bila pokok pertanyaan suatu

penelitian berkenaan dengan how atau

why, bila peneliti hanya memiliki

sedikit peluang untuk mengontrol

peristiwa-peris-tiwa yang akan

diselidiki, dan bilamana fokus

penelitiannya terletak pada fenomena

kontemporer (masa kini) di dalam kehi-

dupan nyata (Yin, 2003).

Sumber data dalam penelitian

ini adalah Pengelola PKBM, Tutor, dan

Lembaga Mitra. Dalam penelitian ini,

peneliti merupakan instrumen utama

dalam melakukan penelitian dengan

dibantu oleh pedoman observasi,

pedoman wawancara, dan pedoman

dokumentasi. Selanjutnya, data yang

diperoleh dianalisis dengan

menggunakan analisis data model

interaktif (Miles & Huberman, 1994)

yang meliputi pengumpulan data,

reduksi data, display data, dan

verifikasi/pengambilan kesimpulan.

Keabsahan data menggunakan teknik

triangulasi sumber, triangulasi metode,

dan diskusi teman sejawat untuk

memperoleh kredibilitas data yang

akurat dan obyektif.

HASIL PENELITIAN

Strategi Kemitraan Mitra merupakan sesuatu yang sangat diperlukan dalam mendukung dan membantu PKBM melaksanakan tugas dan perannya di masyarakat, PKBM membutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak lain untuk mempertahankan sustainabilitas lembaganya, untuk itu PKBM memerlukan kerjasama baik dengan sesama PKBM, instansi pemerintah, swasta dan masyarakat.

Page 4: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 14

Dalam menjalin kerjasama diperlukan sebuah strategi kemitraan untuk memperluas jejaring dan keberlanjutan kerjasama itu sendiri. PKBM Terampil merupakan salah satu lembaga pendidikan Nonformal yang pada awalnya didirikan di jalan Amir Hamzah No. 3A Karang Sukun, tetapi sekarang telah pindah ke Dasan Sari Udayana. Mitra PKBM Terampil ada sembilan instansi yang merupakan instansi pemerintah baik dari tingkat provinsi maupun kota.

Harus disadari bahwa menjalin hubungan sosial merupakan bagian penting dari manusia menjalani hidup. Bagi PKBM membangun dan menjalin kemitraan merupakan hal penting mengingat perannya dalam memberdayakan masyarakat sangat besar, pemberdayaan masyarakat itu sendiri dapat berlangsung dalam jangka panjang, sehingga dibutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak lain agar lembaga PKBM dapat bertahan dan berkembang dalam upayanya mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat, membangun kemitraan berarti membangun komunikasi atau hubungan yang saling melengkapi baik kelebihan maupun kelemahan. Untuk itu diperlukan sebuah strategi dalam menjaring kemitraan agar kemitraan lebih terarah dan tujuan dari proses kemitraan dapat tercapai.

Kemitraan dapat dibangun apabila ada rasa saling membutuhkan diantara kedua pihak, seperti yang terjadi antara PKBM Terampil dengan para mitranya, sebagaimana dinyatakan oleh pengelola PKBM Terampil bahwa, “pada dasarnya PKBM adalah suatu wadah bagi pembelajaran masyarakat, jadi setiap dinas atau instansi pemerintah memiliki program yang membutuhkan massa, untuk mencari massa salah satunya adalah di PKBM, strategi kerjasama PKBM Terampil diawali dengan mengirim profil PKBM ke berbagai instansi terkait, kemudian ditindaklanjuti dengan pengajuan

proposal pengajuan program.” Prinsip saling membutuhkan PKBM Terampil dengan mitra merupakan dasar dan roda yang menjalankan kemitraan. Dalam setiap programnya pemerintah sebagai mitra membutuhkan masyarakat, PKBM Terampil dalam menjalankan roda kelembagaannya membutuhkan dana, baik PKBM Terampil maupun mitra saling membantu dan melengkapi kekurangan masing-masing.

PKBM Terampil yang berdiri dari tahun 2005 tetap berkelanjutan disebabkan dukungan dari mitra. Oleh karena itu, untuk menjaga dan mengembangkan jaringan kemitraan PKBM Terampil membutuhkan sebuah strategi. Penjelasan dari pengelola PKBM Terampil bahwa: “Mitra PKBM Terampil yang dominannya adalah pemerintah dengan sendirinya datang ke PKBM Terampil mengajukan program. Fokus kemitraan PKBM Terampil bukanlah pada aspek dana melainkan pada aspek program dan keilmuan seperti kerjasama dengan Dinas Sosial pada program kesejahteraan anak balita, program di PKBM Terampil tetap berjalan, karena kita tidak selalu mengharapkan dana dari mitra. Jadi program-program yang ada tetap berjalan, PAUD cuma sekali dapat dana, haram dua kali, jikalau kita tidak jeli mencari program tidak jeli mencari kegiatan, kegiatan tidak jalan, makanya karena sudah dikenal, orang yang datang ke PKBM saya, dilihat TBMnya bagus disuruh buat proposal diberikan dana, itu yang kita pakai untuk gaji guru untuk studi banding, pelatihan, dan lain-lain.”

Jadi PKBM Terampil dalam setiap kegiatannya selalu melibatkan masyarakat sebagai salah satu mitra, masyarakat merupakan mitra dan aset dalam pelaksanaan program PKBM Terampil, tanpa masyarakat program tidak dapat berjalan, tanpa masyarakat, lembaga tidak akan berarti. Oleh karena itu hubungan baik tetap dijaga. Kemitraan di PKBM Terampil

Page 5: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 15

didasarkan pada prinsip saling membutuhkan, pemerintah membutuhkan masyarakat sebagai warga belajar dalam menuntaskan programnya, sementara PKBM Terampil sendiri membutuhkan mitra untuk keberlanjutan dan pengembangan lembaga. PKBM Terampil memediasi antara pemerintah dengan masyarakat yang membutuhkan. Dalam pelaksanaan program PKBM Terampil menyerahkan hampir sepenuhnya kepada pihak mitra, baik dalam penyediaan bahan dan alat, tutor dan dana seperti yang dilakukan oleh lembaga Balai Latihan Kerja dalam salah satu program keterampilan yang diadakan. Kemitraan PKBM Terampil dengan lembaga mitra terbuka menurut pengelola PKBM Terampil bahwa “awalnya disebabkan pengelola PKBM Terampil yang berprofesi sebagai

Pegawai Negeri Sipil tidak hanya bertugas sebagai pendidik tetapi aktif dalam berbagai kegiatan di pemerintahan baik sebagai peserta, juri dan narasumber, seperti pada program BKB dengan BKKBN dan program usaha kecil menengah dengan Dinas Koperasi NTB, mitra datang ke pengelola PKBM Terampil mengusulkan pengajuan proposal ke lembaganya”. Kemampuan sumber daya manusia PKBM Terampil juga mempengaruhi kemitraan, keaktifan pengelola PKBM Terampil dalam berbagai kegiatan pemerintahan, merupakan awal dari sosialisasi kemitraan.

Kemitraan PKBM Terampil lebih banyak ke aspek program, beberapa program yang dimitrakan dapat dlihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1. Program PNF dan Mitra PKBM Terampil

No. Program Mitra Sasaran

1.

PAUD terintegrasi

posyandu, KB, TPA dan

TPQ

DIKPORA

Provinsi NTB Anak usia dini

2. Paket A, B, dan C DIKPORA

Provinsi NTB

Anak putus

sekolah

3. KF (Keaksaraan

Fungsional)

DIKPORA

Provinsi NTB

Masyarakat buta

huruf

4. Life Skill/Keterampilan/

KBU

DIKPORA

Provinsi NTB Ibu-ibu produktif

5. BKL (Bina Keluarga

Lansia)

Dinas Sosial

Provinsi NTB Ibu-ibu lansia

6. BKR (Bina Kelompok

Remaja)

BLK (Balai

Latihan Kerja)

Remaja tidak

bekerja

7.

UPPKS ( Usaha

Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera)

BKKBN Provinsi

NTB

Kelompok BKB

(BINA

KELUARGA

BALITA) (bina

keluarga balita)

8. Taman Bacaan Masyarakat

(TBM)

DIKPORA

Provinsi NTB

Masyarakat pasar

dan warga

belajar PLS

9. TPA (Tempat Penitipan

Anak)

DIKPORA

Provinsi NTB

Balita (0 s/d 3

tahun)

10. Bina keluarga sakinah

(Majelis Taklim)

DEPAG Provinsi

NTB

Kelompok

yasinan

Page 6: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 16

11. UP2K (Usaha Peningkatan

Pendapatan Keluarga)

Dinas Koperasi

Provinsi NTB

Ibu-ibu

wirausaha

(UKM)

12. Pelayanan KB (Keluarga

Berencana)

Dinas Kesehatan

Kota Ibu PUS

13. Layanan gizi buruk Puskesmas Anak-anak balita

14. Motor Pintar ( Perpustakaan

Keliling) Yayasan SIKIB PAUD

15. Cafe Baca Yayasan SIKIB Masyarakat pasar

(umum)

16. TAS (Taman Anak

Sejahtera) Dinas Sosial

Anak PAUD

kurang mampu

17.

PKSAB (Program

Kesejahteraan Sosial Anak

Balita)

Dinas Sosial Anak balita

kurang mampu

Program-program kemitraan di PKBM

Terampil dominannya bersifat

temporer, artinya bersifat sementara

disesuaikan dengan kondisi mitra,

apabila mitra masih memiliki dana

untuk program yang telah dimitrakan,

maka program dan kemitraan tetap

berlanjut.

Faktor Pendukung Dalam Kemitraan

PKBM Terampil

Faktor pendukung kemitraan

merupakan aspek yang perlu

ditingkatkan oleh PKBM Terampil

untuk pengembangan dan keberlanjutan

kemitraan. Faktor pendukung

pengembangan kemitraan merupakan

kelebihan lembaga yang membuat mitra

tertarik untuk bekerjasama. PKBM

merupakan sebuah wadah pembelajaran

bagi masyarakat yang memfasilitasi

antara program pemerintah dengan

masyarakat sekitar PKBM.

Keberlanjutan kemitraan tetap diharap

dan ditunggu oleh PKBM Terampil.

Menurut pengelola PKBM Terampil

bahwa “keberlanjutan kemitraan

tergantung kepada mitra, jika mitra

berniat melanjutkan kemitraan, maka

PKBM Terampil pun menunggu dan

siap menerima, PKBM Terampil tidak

datang mencari program atau dana ke

mitra, tetapi karena mitra memiliki

program yang membutuhkan

masyarakat sebagai sasaran dan warga

belajar, sehingga mitra yang

menyalurkan program ke PKBM

Terampil, dan PKBM Terampil pun

dapat menjalankan perannya

mencerdaskan masyarakat sekitar.”

Selanjutnya dijelaskan bahwa

“kemitraan itu bersifat semi maksudnya

kemitraan tersebut bisa berlanjut dan

bisa terputus.” Keberlanjutan

kemitraan tetap ada di tangan mitra,

namun, komunikasi dengan mitra tetap

dijaga, karena mitra tetaplah

berpengaruh terhadap sustainabilitas

PKBM, tidak ada satu lembaga pun

yang mampu berdiri sendiri tanpa

bantuan pihak lain. PKBM tidak akan

mampu mempertahankan

sustainabilitasnya dan berkembang

apabila tidak ada campur tangan dari

pihak luar, seperti manusia yang

merupakan makhluk sosial, tidak bisa

hidup tanpa bantuan orang lain, PKBM

pun demikian tidak akan mampu berdiri

dan berkembang, apabila tidak ada

Page 7: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 17

bantuan dan kerjasama yang baik dari

semua pihak

PEMBAHASAN

PKBM Terampil merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang memiliki tujuh belas program, yang masing-masing memiliki mitra dan semua mitra PKBM Terampil merupakan instansi pemerintah. Bermitra dengan berbagai instansi pemerintah tidaklah mudah, untuk itu diperlukan sebuah strategi agar hubungan kemitraan dengan pemerintah dapat dijalin. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dalam menjaring kemitraan PKBM Terampil menggunakan strategi sosialisasi dan unjuk kerja atau kinerja. Strategi kemitraan sosialisasi adalah kemitraan PKBM Terampil diawali dengan mensosialisasikan lembaganya dengan mengirimkan profil PKBM Terampil ke berbagai instansi pemerintah terkait, sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, PKBM Terampil membuat proposal berdasarkan acuan dari mitra. Strategi unjuk kerja adalah PKBM Terampil setelah mendapatkan program dari mitra, melaksanakan program dengan baik, sehingga mitra menjadi tertarik untuk menjalin kemitraan, selain itu kinerja pengelola PKBM Terampil yang cukup baik, dilihat dari segi pelaksanaan program dan pengelolaanya membuat mitra percaya untuk memberikan program kepada PKBM Terampil, sehingga hal tersebut membuat mitra sendiri yang mengunjungi dan menyodorkan program serta meminta pembuatan proposal ke PKBM Terampil. Kepercayaan mitra kepada PKBM Terampil merupakan aspek yang perlu dijaga agar kemitraan dapat berkelanjutan. Selaras dengan hal itu Kamil (2006: 4) menyatakan bahwa di Amerika Serikat, suatu survei yang dilakukan oleh Construction Industry Institute pada proyek kemitraan, ditemukan bahwa partisipan melihat

kepercayaan sebagai suatu faktor sukses kunci proyek kemitraan. Yang perlu dicermati dalam membangun kemitraan adalah bagaimana membangun kepercayaan.

Kemitraan antara PKBM Terampil dengan mitra sendiri lebih banyak berbentuk program, pada dasarnya program yang dikerjasamakan satu paket dengan dana, pengembangan tutor dan sebagainya, sehingga PKBM Terampil lebih bersifat sebagai wadah pembelajaran masyarakat yang memfasilitasi program dari mitra untuk ditujukan kepada masyarakat sasaran yang membutuhkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hiryanto (2009: 1) tentang PKBM bahwa pada awal berdirinya PKBM merupakan tempat belajar bagi warga masyarakat tempat PKBM itu berada. PKBM didirikan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Kegiatan utama PKBM adalah membelajarkan masyarakat melalui berbagai layanan program pendidikan luar sekolah.

Program yang ada di PKBM Terampil bersifat temporer artinya hanya bersifat sementara tergantung dari mitra, program yang bersifat temporer di PKBM Terampil antara lain program keaksaraan fungsional, paket A, B dan C, program TAS, PKSAB, café baca, bina kelompok remaja, layanan gizi buruk, pelayanan KB, bina keluarga sakinah, usaha peningkatan pendapatan keluarga, TPA, bina keluarga lansia, dan life skill. Program tersebut berlanjut tidaknya tergantung kepada mitra. Namun ada beberapa program yang tetap berkelanjutan dilaksanakan lembaga PKBM Terampil yang berpengaruh terhadap keberlanjutan lembaga, yaitu PAUD/RA, TPQ, TBM, dan motor pintar, namun sekarang ini motor pintar sudah tidak terlalu aktif, PAUD/RA merupakan program inti dari PKBM Terampil yang tetap berjalan dengan atau tanpa dukungan dari mitra, selain itu TBM juga biasanya mendapatkan

Page 8: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 18

sumbangan buku dari Perpustakaan Kota Mataram, sehingga TBM tetap terlaksana di PKBM Terampil, untuk keberlanjutan PKBM pengelola tidak terlalu mengharapkan sokongan dari mitra, karena menurutnya seorang yang mendirikan PKBM seharusnya itu mampu baik secara ekonomi, waktu dan tenaga dalam menjalankan roda PKBM, karena PKBM itu tidak selalu mendapatkan dana. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk kemitraan PKBM dominannya pada program, selain itu PKBM juga bermitra dalam ijin operasional lembaga dan penyediaan fasilitas pembelajaran seperti APE dengan DIKPORA PROVINSI NTB, penyediaan koleksi-koleksi buku untuk TBM dan motor pintar dari Yayasan SIKIB dan Perpustakaan Kota Mataram, dan pendampingan manajerial program dan pendanaan program.

Kemitraan memiliki pengaruh pada keberlanjutan PKBM Terampil, karena itu kemitraan PKBM seharusnya lebih dikembangkan jaringannya tidak hanya pada lingkup pemerintah tetapi juga kepada swasta. Keberlanjutan kerjasama antara PKBM dengan mitra yang sudah ada pun harus tetap dibangun. Pada dasarnya kerjasama PKBM Terampil didasari saling membutuhkan. Untuk itu dalam pengembangan kemitraan PKBM Terampil harus menjaga dan meningkatkan faktor pendukung dan keberlanjutan dari kemitraan yang merupakan kelebihan yang dimiliki oleh lembaga. Sedangkan faktor penghambat kemitraan perlu diminimalisir sehingga tidak menjadi batu sandungan dalam sustainabilitas PKBM Terampil. Program dan lembaga yang produktif dan berkelanjutan salah satunya adalah yang banyak mendapatkan dukungan dan bantuan sumber daya dari pihak luar.

Ada beberapa faktor pendukung pengembangan dan keberlanjutan

kemitraan PKBM Terampil, pertama pengelola PKBM Terampil aktif dalam menjalin kemitraan, hal ini dibuktikan dengan adanya mitra pada masing-masing program yang dilaksanakan, kedua dalam pelaksanaan program PKBM Terampil mampu memanajemen program tersebut dengan baik, sehingga mitra menjadi tertarik untuk menjalin kerjasama, ketiga pengelola PKBM Terampil mendapat kepercayaan dari mitra dikarenakan tidak pernah mengecewakan mitra terutama berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban yang selalu dikerjakan tepat waktu sesuai kesepakatan.

Dengan memiliki sembilan mitra dan program pendidikan nonformal yang variatif, PKBM Terampil mampu mempertahankan keberlanjutannya. Walaupun program-program yang ada di PKBM Terampil dominannya bersifat temporer, namun dengan banyaknya program dan manajemen yang baik PKBM Terampil tetap berkelanjutan. Oleh karena itu, hubungan dan komunikasi dengan mitra tetap dijaga dan ditingkatkan agar kemitraan tetap berkelanjutan dan berkembang.

SIMPULAN

Simpulan yang dapat ditarik dari

kajian ini adalah:

1. Strategi kemitraan PKBM

Terampil menggunakan strategi

sosialisasi dan unjuk kerja atau

kinerja. Strategi sosialisasi adalah

PKBM Terampil

mensosialisasikan lembaganya

dengan cara mengirimkan profil

lembaga kepada mitra. Sedangkan

strategi unjuk kerja atau kinerja

adalah PKBM Terampil

menunjukkan kinerja yang baik

dalam pelaksanaan program

sehingga mitra tertarik untuk

menjalin kerjasama.

Page 9: Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016 ISSN 2355-7761 Fakultas ...fip.ikipmataram.ac.id/wp-content/uploads/2015/03/M.-ARIEF-RIZKA... · atau instansi dan perusahaan lain. ... ditindaklanjuti

Jurnal Paedagogy

Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei 2016

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Mataram

Halaman | 19

2. Faktor pendukung pengembangan

kemitraan PKBM Terampil

adalah pengelola PKBM Terampil

yang aktif dalam menjalin

kemitraan, manajemen program

yang baik sehingga mitra

berminat menjalin kerjasama, dan

pengelola PKBM Terampil yang

selalu tepat waktu dalam

pembuatan laporan

pertanggungjawaban pogram

kepada mitra.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Kursus dan

Kelembagaan. (2010).

Membangun Jejaring Kerja dan

Kemitraan. Jakarta.

Hiryanto. 2009. Strategi Pengelolaan

dan Pengembangan Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM). Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Kamil, Mustafa. 2006. Strategi Kemitra

an dalam Membangun PNF Mel

alui Pemberdayaan Masyarakat

(Model, Keunggulan Dan

Kelemahan). Bandung : Seminar

dan Lokakarya Penyelenggaraan

Pendidikan Nonformal dalam

Era Otonomi Daerah.

Sudjana. 2003. Strategi Pengelolaan

dan Pengembangan Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat.

Makalah Disampaikan Pada

Rakoor Persiapan dan

Penyelenggaraan Backstooping

PKBM. Solo.

Sudjana. 2004. Pendidikan Nonformal

Wawasan, Sejarah, Filsafat

Teori Pendukung Asas.

Bandung: Falah Production.

Miles, M.B., and Huberman, A.M.

(1994). Qualitative Data

Analysis (2nd ed.). London:

SAGE Pablication.

Tohani, Entoh. 2009. Strategi

Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM).

Hasil Penelitian. Jurusan PLS

FIP UNY.

Yin, Robert K. (2003). Case Study Re-

search: Design and Methods:

Third Edition. Newbury Park,

CA: Sage