Jurnal Pengenalan Pola Tanda Tangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal pengenalan pola - ITB oleh

Citation preview

  • Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

    Semirata 2013 FMIPA Unila |461

    Pengenalan Pola Tanda Tangan dengan Metode Momennt

    Invariant dan Euclidean Distance

    Roni Salambue

    Program Studi Manajemen Informatika Jurusan Matematika, FMIPAUniversitas Riau

    E-mail: [email protected]

    Abstrak. Dalam makalah ini dilakukan penelitian tentang pengenalan pola tanda tangan

    berbasis citra digital. Citra tanda tangan merupakan hasil digitasi yang direpresentasikan

    dalam bentuk matrik. Dalam melakukan pengenalan pola, matrik yang mempunyai

    dimensi besar berpengaruh pada waktu komputasi dan akurasi pengenalan. Berdasarkan

    hal tersebut maka digunakan metode Moment Invariant untuk mereduksi dimensi matrik.

    Prinsip kerja moment invariant adalah mengelompokkan matrik ke dalam vektor yang

    dihasilkan oleh fungsi posisi dan arah piksel citra yang invariant terhadap rotasi, translasi

    dan skala dan didefenisikan dalam momen geometri citra digital. Vektor hasil moment

    invariant menjadi data input dalam proses pengenalan citra digital. Metode pengenalan

    menggunakan Euclidean Distance yang mengukur selisih antara vektor. Ukuran

    kemiripan citra digital berdasarkan pada selisih minimum yang terjadi antara citra

    pengujian dengan citra yang tersimpan dalam basis data.

    Kata kunci: moment invariant, euclidean distance, matrik, citra digital, tanda tangan.

    PENDAHULUAN

    Tanda tangan adalah sebuah bentuk

    khusus dari tulisan tangan yang

    mengandung karakter khusus dan bentuk-

    bentuk tambahan yang sering digunakan

    sebagai bukti verifikasi identitas

    seseorang. Pada umumnya, dalam proses

    identifikasi tanda tangan masih dilakukan

    secara alamiah yaitu dengan mencocokkan

    tanda tangan, namun bagaimana

    melakukan pengenalan tanda tangan

    menggunakan komputer masih menjadi

    tantangan sampai saat ini, karena bentuk

    tanda tangan yang unik pada setiap orang

    [2].

    Pada makalah ini dilakukan pengenalan

    tanda tangan oleh komputer dari citra

    digital tanda tangan. Cira digital ini

    merupakan hasil pemindaian dari mesin

    scanner terhadap tanda tangan yang ditulis

    pada lembaran kertas.Citra digital adalah

    kumpulan nilai diskrit yang

    dipresentasikan dalam bentuk matriks m x

    n, dimana m dan n menunjukkan

    banyaknya elemen baris dan kolom pada

    matriks tersebut [1][6]. Dalam melakukan

    pengenalan, matrik yang mempunyai

    dimensi besar berpengaruh pada waktu

    komputasi dan akurasi pengenalan.

    Sebagai contoh untuk matrik yang

    berukuran 100x100 piksel akan

    menghasilkan vektor pengamatan dengan

    dimensi 100x100=10000. Jika algoritma

    pengenalan harus memproses vektor yang

    berdimensi 10000 ini, maka akan

    mempengaruhi waktu komputasi [5].

    Oleh karena itu, perlu dilakukan

    transformasi ruang vektor dari dimensi

    10000 menjadi ruang lain yang

    berdimensi lebih rendah, namun informasi

    yang ada sama baiknya dengan informasi

    dari ruang asli.

    Salah satu metode untuk

    mentransformasi ruang vektor adalah

    moment invariant yang diperkenalkan

    oleh Hu tahun 1962 [3][9]. Momen

    invarian yang merupakan fungsi nonlinear

    yang invariant terhadap rotasi, translasi

    dan skala dan didefenisikan dalam momen

    geometri citra. Mekanismenya dilakukan

    dengan menghitung momen citra dan

    momen pusat citra dengan persamaan

    sebagai berikut [9] :

  • Roni Salambue: Pengenalan Pola Tanda Tangan dengan Metode Momennt Invariant dan Euclidean Distance

    462| Semirata 2013 FMIPA Unila

    (1)

    dengan

    = momen citra p, q = orde momen

    f = nilai intensitas warna citra

    x, y = koordinat piksel

    Menurut Hu dalam [9] bahwa momen

    citra yang invarian terhadap translasi citra

    adalah dengan orde 00, 01, 02, 03, 10, 11, 12, 20, 21, 30. Selanjutnya ditentukan koordinat pusat citra

    berdasarkan momen citra yang dihitung

    dengan menggunakan persamaan berikut:

    (2)

    Selanjutnya untuk memperoleh momen

    yang invarian terhadap rotasi maka

    momen pusat diperoleh dengan

    persamaan:

    (3)

    dengan

    c = momen pusat

    yx, = pusat citra

    Supaya momen pusat invarian terhadap

    skala momen dinormalisasi dengan

    persamaan berikut:

    00

    pq

    pq

    c

    c (4)

    dengan :

    = momen pusat normalisasi 2qp1 /)( untuk p+q >= 2,3

    sesuai dengan orde momen citra.

    Berdasarkan normalisasi momen pusat

    dapat dihitung tujuh vektor momen

    invarian dengan persamaan berikut:

    1 20 02 (5) 2 2

    2 20 02 11( ) 4 (6) 2 2

    3 30 12 21 03( 3 ) (3 ) (7) 2 2

    4 30 12 21 03( ) ( ) (8) 2 2

    5 30 12 30 12 30 12 21 03

    2 2

    21 03 21 03 30 12 21 03

    ( 3 )( )[( ) 3( ) ]

    (3 )( )[3( ) ( ) ]

    (9) 2 2

    6 20 02 30 12 21 03

    11 30 12 21 03

    ( )[( ) ( ) ]

    4 ( )( )

    (10)

    2 2

    7 21 03 30 12 30 12 21 03

    2 2

    12 30 21 03 30 12 21 03

    (3 )( )[( ) 3( ) ]

    (3 )( )[3( ) ( ) ]

    (11)

    dengan = momen invarian Untuk mengukur kemiripan antar tanda

    tangan digunakan metode pengukuran

    jarak antara dua citra. Pengukuran

    dilakukan pada setiap titik (piksel) citra.

    Citra yang mirip akan mempunyai jarak

    yang bernilai 0 (nol) [4]. Konsep jarak

    yang digunakan pada penelitian ini adalah

    jarak euclidean (euclidean distance).

    Untuk menghitung jarak antara dua titik x

    dan y dapat didefinisikan sebagai

    berikut[7][8]:

    (12)

    METODE PENELITIAN

    Bahan yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah 5 citra tanda tangan

    dari 3 orang sebagai bahan eksperimen.

    Tahapan yang dilakukan adalah: (1)

    Melakukan penyeragaman ukuran (size)

    citra digital, (2) menghitung vektor

    moment invariant untuk setiap citra, (3)

    Menyimpan 3 citra masing-masing orang

    dalam database dan 2 citra masing-masing

    orang sebagai data pengujian, (4)

    menghitung selisih antara vektor momen

    citra uji dengan vektor momen citra yang

    terdapat dalam database.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Citra yang digunakan berjumlah 15

    dimana 1 tanda tangan diwakili oleh 5

    citra. Tiga citra pertama masing-masing

    tanda tangan disimpan dalam database dan

    dua citra berikut untuk data pengujian.

    Setiap data citra digital yang digunakan

    mempunyai ukuran yang berbeda-beda.

    Untuk itu dilakukan penyeragaman ukuran

    dimana dalam hal ini semua citra yang

    digunakan diseragamkan ukurannya yaitu

    100x100 piksel.

  • Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

    Semirata 2013 FMIPA Unila |463

    Selanjutnya citra ditransfrosmasi ke

    ruang vektor dengan dimensi 10000,

    sehingga dimensi matrik input [10000 x

    1]. Matrik input ini dihitung yang

    menghasilkan momen citran dalam

    beberapa orde momen. Orde momen 00,

    01 dan 10 dijadikan input untuk

    menghitung koordinat pusat citra. Untuk

    memperoleh momen yang invarian

    terhadap rotasi maka momen pusat

    dihitung berdasarkan koordinat pusat

    citra. Setelah itu momen pusat

    dinormalisasi sesuai dengan orde momen

    yang perhitungannya >= 2. Berdasarkan

    normalisasi momen pusat ini dapat

    dihitung tujuh vektor momen invariant.

    Hasil dari tujuh vektor ini akan merubah

    dimensi matrik input menjadi [7 x 1].

    Semua urutan pekerjaan ini diulang untuk

    semua citra yang dijadikan sebagai data

    dalam makalah ini.

    Untuk mengukur kemiripan dari

    masing-masing citra maka dihitung selisih

    antara piksel dari matrik yang akan diuji.

    Seperti disebutkan diatas bahwa tiga citra

    awal dijadikan data pelatihan dan duat

    data selanjutnya dijadikan data uji. Hasil

    pengujian dapat dilihat pada tabel 1

    berikut:

    Tabel 1. Hasil Pengujian

    No Citra

    Uji

    Hasil Pengenalan

    Keterangan Jarak

    Citra

    Terdekat

    1 F4 4.1346 x

    10-5 F3 Sesuai

    2 F5 1.5981 x

    10-5 F3 Sesuai

    3 R4 8.7792x 10-

    6 R2 Sesuai

    4 R5 1.2924x 10-

    5 R2 Sesuai

    5 U4 2.5505x 10-

    6 U2 Sesuai

    6 U5 1.2530x 105 U1 Sesuai

    Tabel 2. Citra Tanda Tangan

    F1,2,3,4,5 R1,2,3,4,5 U1,2,3,4,5

    Dari tabel diatas terlihat bahwa citra

    mengenali semua data uji. Hasil ini

    berbeda dengan peneliian sebelumnya [8]

    dimana data yang digunakan sama namun

    terdapat kesalahan pengenalan pada citra

    U4 yang diinformasikan mempunyai

    kemiripan dengan citra F3.Tabel berikut

    memperlihatkan citra tanda tangan yang

    digunakan pada penelitian ini.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian dapat

    diambil beberapa kesimpulan sebagai

    berikut,

    1. Metode moment invarian dapat digunakan untuk memperoleh matrik

    berdimensi rendah sehingga

    mempercepat waktu komputasi.

    2. Metode ini tidak terpengaruh terhadap rotasi, translasi dan skala citra.

    3. Semua citra uji dapat dikenali. Beberapa saran yang dapat diberikan

    untuk penelitian selanjutnya sebagai

    berikut,

    1. Perlu dilakukan pengujian pada jumlah citra yang lebih banyak untuk

    mengukur tingkat pengenalan pada data

    yang banyak.

    2. Model dalam makalah ini dapat dibuat dalam bentuk aplikasi komputer.

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Ucapan terima kasih kepada mahasiswa

    Program Studi Manajemen Informatika

    yang sudah memberi tanda tangan untuk

    kegiatan penelitian ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Gonzalez, Rafael C and Woods, Richard

    E. (2010). Digital Image Processing.

    Prentice Hall. New Jersey.

    Hidayatno, Achmad., Isnanto, R. Rizal.,

    Buana, Dian Kurnia Widya. (2008).

    Identifikasi Tanda-Tangan

    Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

    Perambatan-Balik (Backpropagation).

    Jurnal Teknologi, Volume. 1 Nomor 2 ,

    Desember 2008, 100 - 106

  • Roni Salambue: Pengenalan Pola Tanda Tangan dengan Metode Momennt Invariant dan Euclidean Distance

    464| Semirata 2013 FMIPA Unila

    Jariah, Ainun., Irawan, Mohammad Isa.,

    Mukhlash, Imam. Pengenalan Pola

    Tanda Tangan Menggunakan Metode

    Moment Invariant Dan Jaringan Syaraf

    Radial Basis Function (RBF).

    Prosiding Seminar Nasional

    Penelitian, Pendidikan dan Penerapan

    MIPA, Fakultas MIPA, Universitas

    Yogyakarta, 14 Mei 2011.

    Jatra, Muhammad., Isnanto, R. Rizal dan

    Santoso, Imam. (2011). Identifikasi Iris

    Mata Menggunakan Metode Analisis

    Komponen Utama dan Perhitungan

    Jarak Euclidean. Tesis, Jurusan Teknik

    Elektro Fakultas Teknik, Universitas

    Diponegoro, Semarang.

    Munir, Rinaldi. (2004). Pengolahan Citra

    Digital dengan Pendekatan Algoritmik.

    Informatika. Bandung

    McAndrew, Alasdair. (2004). Introduction

    to Digital Image Processing with

    MATLAB. Thomson Course

    Technology. Australia.

    Rodiyansyah, Sandi Fajar. (2010).

    Ekstraksi Histogram Citra Digital

    Untuk Mengukur Similarity dengan

    Menggunakan Metode Euclidian

    Distance. Magister Ilmu Komputer,

    Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

    Salambue, Roni. (2012). Pengenalan Pola

    Tanda Tangan dengan Metode

    Principal Component Analysis dan

    Euclidean Distance. Seminar dan Rapat

    Tahunan BKS-PTN. Medan-Indonesia,

    Mei 2012.

    Sebe N, Lew MS. (2000). Robust

    Computer Vision : Theory and

    Applications. Leiden: Leiden Institute

    of Advance Computer Science.