Upload
satriagugus
View
242
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
obsgyn
Citation preview
REKOMENDASI WHOPenggunaan Misoprostol Sesuai Indikasi Obstetri dan Ginekologi
Jurnal reading Gugus Satria
Indikasi
Induksi Persalinan
Menejemen HPP
Menejemen Abortus inkomplet dan medisinalisTerminasi kehamilan yg disertai anomali fetus atau IUFD
• Induksi persalinan aterm
INDUKSI PERSALINANDosis < 25 µgMeningkatkan sensitivitas reseptor uterus seiring dengan meningkatnya usia gestasi
Dosis rendah misoprostol (tiap 6 jam) atau misoprostol oral (tiap 2 jam) direkomedasikan tanpa riwayat SC
Risiko : hiperstimulasi , rupture uteri, fetal distress
Harus dilakukan di tempat yang memiliki fasilitas pelayanan SC
Terminasi kehamilan yang disertai anomaly fetus atau IUFD
Peningkatan kontraktilitas uterus yang menimbulkan fetal distress bukan menjadi masalah utama
Induksi persalinan pada keadaan janin anomaly dan IUFD dilakukan sebelum aterm uterus masih kurang responsive dibandingkan bila usia aterm
Pemberian misoprostol dilakukan oral maupun vaginal pada keadaan aterm
• Manajemen PPH dengan atonia uterine
Rekomendasi penanganan PPH, lini pertama uterotonika okitosin IV (walaupun wanita telah mendapat oksitosin untuk profilaksis PPH
Bila oksitosin tidak ada/perdarahan (+) setelah pemberian oksitosin ergometrin IV atau misoprostol
Oksitosin + ergometrin atau prostaglandin (misoprostol)
Dosis misoprostol 800 µg sublingual
Menejemen Abortus
• Abortus inkomplit
400 µg sublingual atau 600 µg per oral
Dapat diberikan pervaginam (400-800 µg bila tidak ada perdarahan karena dapat menghambat absorbsi obat
Rekomendasi penggunaan Misoprostol
Kesimpulan
Penyebab kematian maternal terbesar adalah hipertensi, perdarahan, infeksi post partum, abortus.
Pemberian misoprostol sesuai indikasi dapat menurunkan angka mortalitas maternal
Misoprostol dapat diberikan sebagai induksi dalam persalinan pada trimester ketiga
Terdapat aturan pemakaian dalam pemberian misoprostol walaupun misoprostol bukanlah lini pertama dalam penanganan perdarahan
TERIMA KASIH