2

Click here to load reader

jurnal reflektif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: jurnal reflektif

Nama : Luthfi Sulistya NugrahaNIM : 03013236Kelas : B

JURNAL REFLEKTIF

Pengalaman pembelajaran yang saya alami adalah yaitu pada hari kamis tanggal 12 september 2013 tentang pembelajaran KKD (Keterampilan Klinik Dasar) yang dilakukan di ruang diskusi 101-B dengan kami dari kelompok 6 saya berjumlah 11 orang dan dosen fasilitatornya adalah dr. Revalita. Saat memasuki ruangan itu ada 13 bangku mahasiswa yang membentuk seperti huruf U dan 1 buah meja dan bangku ditengah sebagai tempat dosen fasilitatornya, lalu ada juga 1 buah papan tulis didekat bangku mahasiswa yang dipergunakan untuk menulis hasil diskusi pada mata kuliah diskusi kelompok tutorial. Kami pun duduk di bangku masing-masing dan tidak lama kemudian dosen fasilitatornya datang keruangan kami, lalu dia duduk untuk mengabsensi kami satu persatu dan siap untuk menerangkan mata kuliah saat itu.

Pada saat kami diberikan pengajaran tentang cara berkomunikasi antara dokter dan pasien, kami diberikan 1 lembar kertas yang berisi cara atau langkah yang harus dokter pertanyakan kepada pasien, dan kami semua memperhatikan. Saat itu suasana hening, dosen menjelaskan apa yang ada dilembar yang diberikan tadi dan setelah dosen memberikan penjelasan tentang materi tersebut, kami disuruh untuk memberikan simulasi yang diterangkan oleh dosen yaitu tentang cara berkomunikasinya. Kemudian diantara kami ditunjuk 1 orang sebagai dokter dan 1 orang lagi ditunjuk sebagai pasien, lalu dosen menunjuk saya yang pertama kali untuk memberikan simulasi untuk pertama kali, saya langsung gugup dan gemeteran karena takut misalkan salah berbicara, karena saya kurang terbiasa berbicara didepan dosen atau pun berbicara didepan umum dan juga terpengaruh dari sifat saya yang pendiam. Jadi saya untuk mencoba memberanikan diri untuk maju kedepan tetapi saya sebelumnya sudah paham apa yang disampaikan tadi. Lalu teman saya untuk menjadi pasien saya, pada saat melakukan simulasi saya jadi kaku dan binggung apa yang saya pertanyakan kepada teman saya (pasien) sehingga teman saya pun binggung untuk menjawab pertanyaan saya. Lalu saya mencoba menenangkan diri,setelah itu baru saya menlanjutkan pertanyaan saya walaupun saya bertanya kepada teman saya agak kaku. Setelah selesai saya memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada teman saya lalu kami pun bertukar tempat, saya yang menjadi pasiennya dan teman saya menjadi dokternya. Pada saat teman saya menanyakan masalah/keluhan saya, saya juga kaku untuk menjawab pertanyaan dari teman saya. Setelah selesai kami pun disuruh duduk ke tempat masing-masing, dan dosen mengomentari apa yang kami simulasikan tadi, dosen hanya mengatakan perbaiki bicara nya saja. Setelah simulasi selesai dan kami pun keluar ruangan, lalu saya pulang kerumah, saya merenungkan diri saya dikarenakan saat simulasi tadi saya kurang percaya diri dan masih kaku untuk berbicara padahal saya tau apa yang harus dipertanyakan kepada teman saya.lalu saya berpikir jangan mengulangi kejadian pada hari ini, karena kalau kejadian ini berlangsung terus menerus, nilai saya akan jelek dan itu bisa dimarahi oleh orang tua saya.

Jadi, rencana saya untuk mencapainya yaitu dengan mencoba berlatih berbicara kepada teman saya dan memperbanyak komunikasi kepada teman-teman saya supaya rasa ketidakpercayaan diri saya bisa hilang, dan sifat pemalu saya pun bisa hilang. Sehingga pada saat diadakan KKD berikutnya lagi saya bisa menenangkan diri, tidak gugup atau grogi lagi dalam menanyakan masalah kepada teman saya (pasien).