Jurnal Rina Safitri (08513241035)

  • Upload
    is-aish

  • View
    50

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Pendidikan oleh Rina Safitri

Citation preview

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 1 of 15

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU PASSEPOILLE MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN

    MEMBUAT BUSANA WANITA

    JURNAL

    Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Oleh: Rina Safitri

    NIM. 08513241035

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2013

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 2 of 15

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 3 of 15

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 4 of 15

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU PASSEPOILLE MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT BUSANA WANITA DEVELOPING OF LEARNING MEDIA USING MACROMEDIA FLASH FOR THE MAKING OF PASSEPOILLE POCKETS IN THE WOMENS CLOTHING MAKING SUBJECT Oleh: Rina Safitri, universitas negeri yogyakarta, [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengembangan media pembelajaran pembuatan saku passepoille menggunakan macromedia flash sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran membuat busana wanita kelas XI di SMK Negeri 1 Wonosari, 2) Mengetahui kelayakan media pembelajaran pembuatan saku passepoille menggunakan macromedia flash sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran membuat busana wanita kelas XI di SMK Negeri 1 Wonosari. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan mengadopsi prosedur pengembangan dari Anik Ghufron yang terdiri dari: a) Pendahuluan, b) Pengembangan, c) Uji lapangan, dan 4) Sosialisasi/desiminasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengembangan media pembelajaran menghasilkan media pembelajaran pembuatan saku passepoille dengan teknik kumai serong yang berukuran 143 MB dan dikemas dalam CD. 2) Kelayakan media pembelajaran pembuatan saku passepoille dengan teknik kumai serong berdasarkan penilaian dari ahli materi diperoleh skor 37,33 dan penilaian ahli media diperoleh skor 17,66 sehingga media pembelajaran pembuatan saku passepoiile dinyatakan layak. Uji coba kelompok kecil pada aspek media memperoleh skor 52,73 dinyatakan layak dan aspek materi memperoleh skor 74 dinyatakan sangat layak. Uji lapangan pada aspek media memperoleh skor 53,194 dan aspek materi memperoleh skor 73,417 dinyatakan layak dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran di SMK Negeri 1 Wonosari.

    Kata kunci: media pembelajaran, pembuatan saku passepoille, macromedia flash ABSTRACT This study aims to: 1) develop learning media using macromedia flash for the making of passepoille pockets in the womens clothing making subject for Grade Xl of SMK Negeri 1 Wonosari, and 2) investigate the appropriateness of the learning media using macromedia flash for the making of passepoille pockets in the womens clothing making subject for Grade Xl of SMK Negeri 1 Wonosari. This was a research and development (R & D) which is adopted of developing procedure model by Anik Ghufron, consisting of: a) introduction, b) development, c) field testing, d) socialization/dissemination. The results of the study are as follows. 1) The learning media development produces learning media for the making of possepoille pockets using the slanting raised edge technique with a size of 143 MB packed in a CD. 2) The appropriateness of the learning media for the making of possepoille pockets using the slanting raised edge technique attains a score of 37.33 from the material expert and 77.66 from the media expert so that the learning media for the making of possepoille pockets are appropriate. The small group tryout yielded a score of 52.73 for the media aspect so that the media are appropriate and a score of 74 for the material aspect so that they are very appropriate. The field testing yielded a score of 53.194 for the media aspect and 73.417 for the material aspect so that they are appropriate and can be used as learning media in SMK Negeri 1 Wonosari. Keywords: learning media, making of possepoille pockets, macromedia flash

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 5 of 15

    PENDAHULUAN

    Salah satu komponen penentu tercapainya

    tujuan pembelajaran adalah media. Menurut Hujair

    AH. Sanaky (2009:4), media pembelajaran adalah

    sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai

    perantara pada proses pembelajaran untuk

    mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam

    mencapai tujuan. Pengembangan media bertujuan

    untuk meningkatkan perhatian siswa sehingga

    materi lebih mudah dipahami. Interaksi belajar

    mengajar antara pendidik dengan siswa dalam

    penyampaian pesan akan lebih berkualitas apabila

    tersedia media pembelajaran. Dalam hal ini media

    berperan sebagai alat untuk membantu

    memperjelas penyampaian materi.

    Media yang sudah digunakan dalam

    pembelajaran praktik membuat busana wanita

    (tailoring) adalah jobsheet, ALG (alat lebar gantung),

    dan media benda nyata. Dengan media tersebut

    ternyata belum membantu secara maksimal karena

    ketika guru ijin atau tugas dibawa pulang beberapa

    siswa masih menemui kesulitan; terutama dalam

    mengingat langkah kerja pembuatan saku

    passepoille dengan teknik kumai serong. Mata

    pelajaran membuat busana wanita (tailoring)

    diampu oleh 2 orang guru (team teaching) dan

    dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dibagi

    menjadi 2 grup, masing-masing dibimbing 1 guru.

    Dengan kegiatan pembelajaran tersebut

    keberadaan media menjadi penting terutama untuk

    kesamaan persepsi terhadap proses atau tahapan

    membuat saku passepoille dengan teknik kumai

    serong.

    Salah satu syarat dalam pembuatan busana

    wanita (tailoring) adalah pembuatan saku dalam.

    Beberapa saku dalam yang dipraktikkan siswa

    antara lain adalah: saku passepoille, saku passepoille

    dengan klep, dan saku vest. Pembuatan saku

    passepoille dipilih karena merupakan dasar dalam

    pembuatan saku bobok pada busana tailoring.

    Pemahaman terhadap pembuatan saku passepoille,

    menjadi bagian penting bagi siswa, karena

    merupakan dasar dalam pembuatan busana

    tailoring, seperti saku passepoille dengan klep,

    maupun lubang kancing passepoille.

    Beberapa permasalahan yang lain adalah

    keterbatasan waktu praktik di sekolah, satu kali

    pertemuan hanya cukup untuk membuat satu

    fragmen saja, dan apabila belum selesai pekerjaan

    dilanjutkan di rumah masing-masing. Berdasarkan

    permasalahan yang ada di sekolah dan melihat

    banyaknya fungsi media pembelajaran dalam

    menunjang kualitas pembelajaran, maka dibutuhkan

    pengembangan media pembelajaran yang dapat

    menarik perhatian siswa dan dapat mengaktifkan

    respon siswa, sehingga siswa tidak sebatas melihat

    dan mendengarkan penjelasan guru sebelum

    praktek. Oleh karena itu perlu adanya penelitian

    pengembangan (research and development)

    terhadap media pembelajaran.

    Perkembangan teknologi informasi,

    memunculkan berbagai jenis aplikasi

    teknologi/software berbasis komputer yang dapat

    dimanfaatkan dalam pengajaran atau Computer

    Assisted Instruction (CAI). Dalam penelitian

    pengembangan media pembelajaran pembuatan

    saku passepoille CAI diwujudkan dengan

    pengembangan media pembelajaran pada materi

    pembuatan saku passepoille. Terdapat beragam

    software komputer untuk membuat media

    pembelajaran yang menarik, salah satu software

    diantaranya adalah macromedia flash. Menurut

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 6 of 15

    Fajar Adi Nugroho (2010) Macromedia flash

    memiliki kelebihan untuk mengemas teks, gambar

    atau foto objek, suara, animasi dan video. Software

    yang digunakan dalam pengembangan media

    pembelajaran pembuatan saku passepoille adalah

    Macromedia Flash Profesional 8 yang mempunyai

    kelebihan mampu membuat animasi lebih menarik

    dan interaktif. Kelebihan yang lain adalah, media

    pembelajaran menggunakan macromedia flash

    dapat bertahan lama, menghemat waktu,

    menghilangkan kebosanan siswa karena media yang

    digunakan lebih bervariasi. Dengan demikian siswa

    dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung

    pada guru, siswa dapat memulai belajar kapan saja

    dan dapat mengakhiri sesuai dengan keinginannya,

    serta materi yang diajarkan dapat dipraktikkan oleh

    siswa dan dapat diulangi sesuai dengan keinginan

    siswa.

    Rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah

    mengembangkan media pembelajaran pembuatan

    saku passepoille menggunakan macromedia flash

    pada mata pelajaran membuat busana wanita di

    SMK Negeri 1 Wonosari?, 2) Bagaimanakah

    kelayakan media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille menggunakan macromedia flash pada

    mata pelajaran membuat busana wanita di SMK

    Negeri 1 Wonosari?

    Penelitian ini bertujuan: 1) mengembangkan

    media pembelajaran pembuatan saku passepoille

    menggunakan macromedia flash pada mata

    pelajaran membuat busana wanita di SMK Negeri 1

    Wonosari, 2) mengetahui kelayakan media

    pembelajaran pembuatan saku passepoille

    menggunakan macromedia flash pada mata

    pelajaran membuat busana wanita di SMK Negeri 1

    Wonosari.

    Manfaat penelitian ini antara lain: dapat

    dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran.

    Manfaat bagi peneliti adalah peneliti mendapatkan

    pengetahuan dalam mengembangkan media

    pembelajaran melalui prosedur pengembangan yang

    diadopsi dari Anik Ghufron. Manfaat bagi siswa

    adalah dapat belajar secara mandiri, berkelompok,

    dan sesuai dengan kebutuhan siswa secara

    individual .

    METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian dan

    pengembangan (research and development).

    Prosedur penelitian dan pengembangan dalam

    penelitian ini menggunakan prosedur

    pengembangan yang diadopsi dari Anik Ghufron

    (2007) yaitu pendahuluan, pengembangan, uji

    lapangan, dan sosialisasi/desiminasi. Pada

    penelitian ini, peneliti tidak mengikuti semua

    tahapan pengembangan karena berbagai

    keterbatasan. Tahapan penelitian pengembangan

    yang dilakukan diawali dari tahap pendahuluan

    sampai dengan uji lapangan untuk mengetahui

    kelayakannya.

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1

    Wonosari yang beralamat di Jl. Veteran, Wonosari,

    Gunungkidul dengan rentang waktu April 2012

    sampai dengan September 2013.

    Subjek Penelitian

    Subjek penelitian adalah siswa kelas XI

    busana butik di SMK Negeri 1 Wonosari tahun ajaran

    2011/2012.

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 7 of 15

    Hasil kelayakan Media

    Obyek Penelitian

    Obyek penelitian yang digunakan adalah

    media pembelajaran pembuatan saku passepoille

    dengan teknik kumai serong menggunakan software

    macromedia flash yang dikemas dalam CD atau file

    komputer yang berukuran kurang dari 700 MB.

    Prosedur Penelitian

    Prosedur pengembangan media

    pembelajaran pembuatan saku passepoille, sebegai

    berikut:

    Gambar 1. Prosedur pengembangan yang diadopsi

    dari Anik Ghufron (2007). Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data

    Data pada penelitian ini adalah data untuk

    mengetahui kebutuhan pengembangan media

    pembelajaran pada materi saku passepoille dengan

    cara wawancara guru, wawancara siswa, dan

    observasi kelas. Data dari para ahli digunakan untuk

    mengetahui kelayakan media, ketersesuaian media

    pembelajaran dengan materi dan kegunaan media.

    Sedangkan data kelayakan media pembelajaran

    dengan cara memberikan angket dan

    mempresentasikan hasil media, kemudian siswa

    memberikan penilaian terhadap media tersebut

    dengan cara mengisi angket yang telah disediakan.

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian

    ini berupa angket yang sudah divalidasi oleh para

    ahli. Instrumen untuk ahli materi dan ahli media

    menggunakan angket dengan skala Guttman,

    sedangkan instrumen untuk siswa menggunakan

    angket dengan skala Likert. Instrumen yang

    digunakan menggunakan kuesioner tertutup dan

    terbuka dimana jawaban sudah disediakan sehingga

    responden tinggal memilih pilihan dengan

    memberikan tanda checklist ( ) pada kolom

    nilai/jawaban sedangkan terbuka, siswa dapat

    memberikan saran/masukan untuk perbaikan media

    yang sudah diuji cobakan.

    Teknik pengumpulan data dilakukan dengan

    cara wawancara, observasi, dan uji lapangan. Uji

    lapangan dilakukan dengan tiga tahap yaitu uji coba

    satu lawan satu, uji coba kelompok kecil, dan uji

    coba lapangan. Responden/pengguna adalah siswa

    kelas XI busana butik SMK Negeri 1 Wonosari.

    Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif yaitu

    dengan cara mendeskripsikan data yang telah

    terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan

    yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Untuk

    menghitung hasil validasi ahli digunakan kriteria

    penilaian yang diadaptasi dari tesis Widihastuti

    (2007) karena instrumen yang digunakan sejenis,

    yaitu instrumen yang berbentuk non-test. Untuk

    menentukan kriteria penilaian yang berbentuk non-

    test menggunakan kriteria penilaian yang ditetapkan

    berdasarkan jumlah butir valid dan nilai yang

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 8 of 15

    dicapai. Kategori penilaian skala Likert dapat

    disajikan pada tabel 1 sebagai berikut:

    Tabel 1. Kategori kelayakan penilaian siswa

    No Interval nilai Kategori penilaian

    1 (Smin+3p) S Smax Sangat layak

    2 (Smin+2p) S (Smin+3p-1) Layak

    3 (Smin+p) S (Smin+2p-1) Cukup layak

    4 Smin S (Smin+p-1) Tidak layak

    Keterangan: S : Skor responden Smin : Skor terendah Smax : Skor tertinggi p : Panjang kelas interval

    Berdasarkan kategori penilaian di atas

    dapat diinterpretasikan sebagai berikut.

    Tabel 2. Interpretasi kategori penilaian siswa Kategori Penilaian

    Interpretasi

    Sangat layak

    Siswa sangat memahami materi, sangat memahami bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran saku passepoille, dan sangat paham dengan simulasi pada prosedur kerja pembuatan saku passepoille.

    Layak

    Siswa memahami materi, memahami bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran saku passepoille, dan paham dengan simulasi pada prosedur kerja pembuatan saku passepoille.

    Kurang layak

    Siswa kurang memahami materi, kurang memahami bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran saku passepoille, dan kurang paham dengan simulasi pada prosedur kerja pembuatan saku passepoille.

    Tidak layak

    Siswa tidak memahami materi, tidak memahami bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran saku passepoille, dan tidak paham dengan simulasi pada prosedur kerja pembuatan saku passepoille.

    Kategori penilaian skala Guttman dapat

    disajikan pada tabel 1 sebagai berikut:

    Tabel 3. Kategori kelayakan Ahli

    Kriteria Kualitas Media pembelajaran

    Kategori penilaian Interval nilai

    Layak (S min+ p) S max Tidak layak S min S (Smin+p 1)

    Keterangan : S : Skor responden

    Smin : Skor responden terendah Smax : Skor responden tertinggi P : Panjang interval kelas

    Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat di

    interpretasikan sebagai berikut.

    Tabel 4. Interpretasi kategori penilaian kelayakan ahli

    Kategori Penilaian

    Interpretasi

    Layak

    Ahli materi dan ahli media menyatakan layak yaitu sudah memenuhi kriteria dari aspek media pembelajaran pembuatan saku passepoille menggunakan macromedia flash.

    Tidak layak

    Ahli materi dan ahli media menyatakan tidak layak yaitu tidak memenuhi kriteria dari aspek media pembelajaran pembuatan saku passepoille menggunakan macromedia flash.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengembangan media pembelajaran

    pembuatan saku passepoille menggunakan macromedia flash

    Pada penelitian pengembangan ini

    menghasilkan produk media pembelajaran

    pembuatan saku passepoille menggunakan

    macromedia flash. Pengembangan media

    pembelajaran melewati beberapa langkah

    diantaranya:

    a. Tahap pendahuluan

    Tahap pendahuluan terdiri dari

    analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan

    merupakan langkah awal dalam

    merancang/merencanakan sebuah produk.

    Tujuan analisis kebutuhan adalah untuk

    mengumpulkan informasi sebanyak-

    banyaknya mengenai materi dengan

    wawancara maupun observasi meliputi;

    referensi yang sesuai dengan kompetensi

    kejuruan yaitu pada standar kompetensi

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 9 of 15

    (SK), kompetensi dasar (KD) membuat

    busana wanita (tailoring), dan tujuan

    pembelajaran.

    b. Tahap pengembangan

    Tahap Pengembangan dibuat

    dengan software macromedia flash 8

    berbantuan adobe photoshop CS dan Corel

    DRAW X4. Berikut hasil pengembangan

    media pembelajaran yang telah dilakukan:

    Gambar 2. Tampilan home

    Gambar 3. Tampilan SK KD

    Gambar 4. Tampilan materi

    Gambar 5. Tampilan kuis

    Gambar 6. Tampilan profil

    2. Kelayakan media pembelajaran pembuatan saku passepoille menggunakan macromedia flash

    Uji kelayakan media pembelajaran

    pembuatan saku passepoille dinilai oleh

    judgment expert yang memberikan penilaian,

    komentar, dan saran terhadap media

    pembelajaran dari aspek materi maupun aspek

    media. Berikut merupakan hasil kelayakan ahli:

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 10 of 15

    a. Ahli media

    Ahli media berjumlah 3 orang.

    Angket yang digunakan terdiri dari 21 butir

    soal, menggunakan skala guttman dengan

    rentang 1-2 yaitu; layak (1) dan tidak layak

    (0). Hasil penilaian kelayakan dari ahli media

    sebagai berikut:

    Tabel 5. Penilaian ahli media

    validator Skor

    1 20

    2 15

    3 18

    Jumlah 53

    Rata-rata 17,6

    Skor maksimum (Smax) diperoleh dari

    banyaknya butir soal x rentang tertinggi yaitu

    21x1=21, skor minimum (Smin) diperoleh dari

    banyaknya soal x rentang terendah yaitu

    21x0=0. Panjang kelas (p) dihitung dengan

    cara skor maksimum/jumlah kelas yaitu

    21/2=10,5 dibulatkan menjadi 11

    Tabel 6. Kategori penilaian kelayakan dari ahli media

    Kategori Interval Nilai

    Layak (S min+ p) S max 11 S 21

    Tidak layak S min S (Smin+p 1) 0 S 10

    Berdasarkan hasil rekapitulasi ketiga

    ahli media, memperoleh mean/rata-rata

    17,6. Nilai tersebut berada pada interval nilai

    11 S 21, sehingga dapat

    diinterpretasikan bahwa media dalam

    kategori layak dan diperbaiki sesuai dengan

    saran/revisi. Revisi dari ahli media dapat

    dilihat pada tabel 7.

    Tabel 7. Revisi dari ahli media No Komentar/saran Tindak lanjut

    1 Background diubah lebih cerah, selamat datang diubah penjelasan singkat tentang media pembelajaran pembuatan saku passepoille

    Mengubah background menjadi lebih cerah, kata selamat datang pada menu utama diubah menjadi intro penjelasan media secara singkat

    2 Font di kuis diperbesar Memperbesar size font pada kuis

    3 Judul media atas ditambah pembuatan, font help diganti huruf yang lebih jelas dan kotak yang berada di home di perkecil lagi, hurufnya dibuat rata

    Menambah kata pembuatan pada judul atas, mengganti font pada button help menjadi lebih jelas, kotak pada intro menu utama diperkecil dan merapikan rata huruf.

    b. Ahli materi

    Ahli materi berjumlah 3 orang.

    Angket yang digunakan terdiri dari 38 butir

    soal, menggunakan skala guttman dengan

    rentang 1-2 yaitu; layak (1) dan tidak layak

    (0). Hasil penilaian kelayakan dari ahli materi

    sebagai berikut:

    Tabel 8. Penilaian ahli materi

    validator Skor

    1 38

    2 36

    3 38

    Jumlah 112

    Rata-rata 37,3

    Skor maksimum (Smax) diperoleh

    dari banyaknya butir soal x rentang tertinggi

    yaitu 38x1=38, skor minimum (Smin)

    diperoleh dari banyaknya soal x rentang

    terendah yaitu 38x0=0. Panjang kelas (p)

    dihitung dengan cara skor

    maksimum/jumlah kelas yaitu 38/2=19.

    Tabel 9. Kategori penilaian kelayakan dari ahli materi

    Kategori Interval Nilai

    Layak (S min+ p) S max 19 S 38

    Tidak layak S min S (Smin+p 1) 0 S 18

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 11 of 15

    Berdasarkan hasil rekapitulasi ketiga

    ahli materi, memperoleh hasil mean/rata-

    rata 37,3. Nilai tersebut berada pada interval

    nilai 19 S 38, sehingga dapat

    diinterpretasikan bahwa media dalam

    kategori layak dan diperbaiki sesuai dengan

    saran/revisi. Revisi dari ahli materi dapat

    dilihat pada tabel 10.

    Tabel 10.Revisi ahli materi No

    Komentar/saran Tindak lanjut

    1 Redaksi menyetrika diubah mengepres/press

    Mengubah redaksi menyetrika menjadi mengepres

    2 Simulasi dimasukkan dalam materi

    Memindah simulasi ke dalam materi

    3 Urutan langkah diletakkan berjajar dengan judul simulasi dan tombol kembali diganti, back dengan kembali sama.

    Mengubah letak teks urutan langkah berjajar dengan judul simulasi dan mengubah tombol kembali menjadi langkah.

    4 Penjelasan pada tahapan ukuran kumai, menggunting kumai serong dan kumai serong diperjelas lagi dan tombol simulasi dihilangkan

    Memperjelas setiap penjelasan tahapan simulasi dan menghapus tombol simulasi.

    5 Tombol pengertian diubah menjadi teori dan tombol langkah diubah menjadi prosedur kerja

    Mengubah redaksi pada tombol pengertian menjadi teori dan mengubah redaksi pada tombol langkah menjadi prosedur kerja.

    6 Pada materi diberi penjelasan dulu sebelum masuk pada teori

    Memberi intro pada materi, menjelaskan tiaptiap tombol yang terdapat dalam materi.

    c. Tahap uji lapangan

    Uji lapangan ini dilakukan dalam 3

    tahap yaitu 1) uji coba satu lawan satu, 2) uji

    coba kelompok kecil, 3) uji lapangan, dengan

    hasil sebagai berikut :

    1) Uji coba satu lawan satu

    Uji coba satu lawan satu dengan

    jumlah responden 2 orang siswa busana

    butik yang dipilih secara acak/simple

    random sampling yaitu teknik

    pengambilan sampel yang memberi

    peluang sama bagi setiap anggota

    populasi. Penilaian meliputi meminta

    saran dari siswa. Saran siswa sebagai

    berikut:

    Tabel 11. Saran siswa pada uji coba satu lawan satu

    No Komentar/ saran

    Tindak lanjut

    1 Simulasinya terlalu cepat, dibuat pertahap supaya dapat diulang pada bagian yang diinginkan

    Memperlambat durasi simulasi dan simulasi dibuat pertahap supaya dapat diulang pada bagian yang diinginkan

    2 Simulasinya diberi tombol untuk ke simulasi selanjutnya dan sebelumnya

    Memberi tombol next untuk menghentikan sementara dan prev untuk memainkan

    Berdasarkan saran dari siswa di

    atas, perlu adanya tindak lanjut dengan

    merevisi media pembelajaran

    pembuatan saku passepoille, sebelum

    dilakukan uji coba kelompok kecil.

    2) Uji coba kelompok kecil

    Uji coba kelompok kecil

    dilaksanakan setelah uji coba satu lawan

    satu dengan jumlah 15 orang siswa yang

    terdiri dari 40 butir soal. Aspek materi

    sebanyak 23 butir soal dan aspek media

    sebanyak 17 butir soal. Adapun hasil uji

    coba kelompok kecil disajikan sebagai

    berikut:

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 12 of 15

    Tabel 12. Hasil perhitungan statistik

    aspekmateri aspekmedia

    N Valid 15 15

    Missing 21 21

    Mean 74.0000 52.7333

    Std. Error of Mean

    1.77549 .69328

    Median 75.0000 53.0000

    Mode 76.00 54.00

    Std. Deviation 6.87646 2.68506

    Minimum 61.00 48.00

    Maximum 87.00 58.00

    Sum 1110.00 791.00

    Berdasarkan perhitungan dari

    aspek materi dengan mean 74 dan aspek

    media memperoleh mean 52,7. Untuk

    mengetahui kategori penilaian maka

    menghitung; a) Aspek materi yaitu skor

    minimum (Smin) 1x23=23, skor

    maksimum (Smax) 4x23=92, rentang 69

    (Smax-Smin), panjang kelas interval 17,

    dan jumlah kelas 4. b) Aspek media

    yaitu skor minimum (Smin) 1x17=17,

    skor maksimum (Smax) 4x17=68,

    rentang 51 (Smax-Smin), panjang kelas

    interval 13, dan jumlah kelas 4. Kategori

    penilaian kelayakan masing-masing

    aspek sebagai berikut:

    Tabel 13. Kategori penilaian kelayakan pada aspek materi

    Kategori Interval nilai

    Sangat layak (Smin+3p) S Smax 74 S 92

    Layak (Smin+2p) S (Smin+3p-1) 57 S 73

    Kurang layak (Smin+p) S (Smin+2p-1) 40 S 56

    Tidak layak Smin S (Smin+p-1) 23 S 39

    Tabel 14. Kategori penilaian kelayakan pada aspek media

    Kategori Interval nilai

    Sangat layak (Smin+3p) S Smax 56 S 68

    Layak (Smin+2p) S (Smin+3p-1) 43 S 55

    Kurang layak (Smin+p) S (Smin+2p-1) 30 S 42

    Tidak layak Smin S (Smin+p-1) 17 S 29

    Berdasarkan hasil perhitungan

    yaitu; aspek materi memperoleh mean

    74 dan berada pada interval nilai 74 S

    92 sehingga termasuk dalam kategori

    sangat layak. Aspek media memperoleh

    mean 52,73 dan berada pada interval

    nilai 43 S 55 sehingga termasuk

    dalam kategori layak, media diperbaiki

    sesuai saran. Saran siswa sebagai

    berikut:

    Tabel 15. Saran dari siswa pada uji coba kelompok kecil

    No Komentar/ saran Tindak lanjut

    1 Backgoundnya gelap sehingga gambarnya ada yang tidak terlihat.

    Mengganti warna background menjadi lebih cerah.

    2 Ketika media dipresentasikan ukuran media terlalu lebar sehingga ada bagian tombol yang terpotong

    Diatur lagi ukuran isi media sehingga dibuat agak kedalam, tombol digeser ke dalam sepaya tidak terpotong.

    3) Uji lapangan

    Uji lapangan dilaksanakan

    dengan siswa sebanyak 36 orang. Uji

    lapangan menggunakan skala likert,

    alternative jawabannya sangat setuju,

    setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

    setuju dengan rentang 1-4. Jumlah

    keseluruhan butir soal 40, terdiri dari

    aspek materi sebanyak 23 butir soal dan

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 13 of 15

    aspek media sebanyak 17 butir soal.

    Hasil dari penilaian responden sebagai

    berikut:

    Tabel 16. Hasil perhitungan statistik

    aspekmateri aspekmedia

    N Valid 36 36

    Missing 0 0

    Mean 73.4167 53.1944

    Std. Error of Mean .88764 .86997

    Median 73.5000 54.0000

    Mode 72.00 50.00

    Std. Deviation 5.32581 5.21985

    Minimum 60.00 41.00

    Maximum 84.00 63.00

    Sum 2643.00 1915.00

    Berdasarkan perhitungan dari

    aspek materi dengan mean 73,4 dan

    aspek media memperoleh mean 53,1.

    Untuk mengetahui kategori penilaian

    maka menghitung; a) Aspek materi yaitu

    skor minimum (Smin) 1x23=23, skor

    maksimum (Smax) 4x23=92, rentang 69

    (Smax-Smin), panjang kelas interval 17,

    dan jumlah kelas 4. b) Aspek media

    yaitu skor minimum (Smin) 1x17=17,

    skor maksimum (Smax) 4x17=68,

    rentang 51 (Smax-Smin), panjang kelas

    interval 13, dan jumlah kelas 4. Kategori

    penilaian kelayakan masing-masing

    aspek sebagai berikut:

    Tabel 17. Kategori penilaian kelayakan pada aspek materi

    Kategori Interval nilai

    Sangat layak (Smin+3p) S Smax 74 S 92

    Layak (Smin+2p) S (Smin+3p-1) 57 S 73

    Cukup layak (Smin+p) S (Smin+2p-1) 40 S 56

    Tidak layak Smin S (Smin+p-1) 23 S 39

    Tabel 18. Kategori penilaian kelayakan pada aspek media

    Kategori Interval nilai

    Sangat layak (Smin+3p) S Smax 56 S 68

    Layak (Smin+2p) S (Smin+3p-1) 43 S 55

    Kurang layak (Smin+p) S (Smin+2p-1) 30 S 42

    Tidak layak Smin S (Smin+p-1) 17 S 29

    Berdasarkan hasil perhitungan

    yaitu; aspek materi memperoleh mean

    73,417 dan berada pada interval nilai 57

    S 73 sehingga termasuk dalam

    kategori layak. Aspek media

    memperoleh mean 53,194 dan berada

    pada interval nilai 43 S 55 sehingga

    termasuk dalam kategori layak. Hal ini

    menunjukkan bahwa media

    pembelajaran pembuatan saku

    passepoille layak digunakan sesuai

    dengan fungsinya.

    PEMBAHASAN

    Produk akhir dari pengembangan media

    pembelajaran pembuatan saku passpoille

    menggunakan macromedia flash adalah media

    pembelajaran berbantuan komputer yang dikemas

    dalam CD dengan ukuran 143 MB. Materi media

    pembelajaran dikembangkan berdasarkan silabus

    mata pelajaran membuat busana wanita (tailoring)

    di SMK Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 2011/2012.

    Hasil media pembelajaran melewati beberapa tahap

    uji coba yaitu; validasi (ahli media dan ahli materi)

    dan uji lapangan. Uji lapangan terdiri dari tiga tahap

    yaitu uji coba satu lawan satu, uji coba kelompok

    kecil, dan uji lapangan. Tujuan uji coba adalah untuk

    mengoreksi media dan memperbaiki dari berbagai

    aspek berdasarkan saran dari ahli materi dan ahli

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 14 of 15

    media serta siswa agar media sesuai dengan kriteria

    dan mudah untuk digunakan.

    Secara keseluruhan penilaian kelayakan

    media antara aspek media maupun aspek materi

    dalam kategori layak. Hasil pengembangan media

    pembelajaran pembuatan saku passepoille ini dapat

    dimanfaatkan dengan baik untuk siswa maupun guru

    sehingga akan membantu siswa dalam mempelajari

    pembuatan saku passepoille secara mandiri. Tidak

    semua siswa dalam satu kelas mempunyai minat

    menjahit yang sama, ada beberapa siswa yang

    senang dengan menjahit tetapi ada juga yang tidak

    menyukai menjahit sehingga perlu dorongan melalui

    media pembelajaran.

    Media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille berbantuan komputer dengan

    background yang cerah disertai animasi pembuatan

    saku passepoille dapat menarik perhatian siswa. Hal

    ini sesuai pendapat Rudi, S. & Cepi, R. (2008:23) yang

    menyatakan bahwa kelebihan media multimedia,

    dapat menghilangkan kebosanan siswa karena

    media yang digunakan lebih bervariasi dan lebih

    menarik. Dengan adanya media pembelajaran

    pembelajaran pembuatan saku passepoile, media di

    sekolah menjadi lebih bervariasi. Guru dapat

    menghemat waktu pembelajaran, siswa pun tidak

    harus menunggu instruksi dari ketua kelompok

    (metode yang digunakan di sekolah adalah

    pembelajaran teman sejawat) karena dengan media

    ini semua siswa dapat menyaksikan melalui bantuan

    LCD/digital projector setiap tahapan/prosedur

    kerjanya dan mulai membuatnya mengikuti prosedur

    kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya

    (2008:221) bahwa kelebihan media interaktif adalah

    siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat

    mengakhiri sesuai dengan keinginannya, selain itu

    materi yang diajarkan dapat dipraktikkan oleh siswa

    dan dapat diulangi sesuai dengan keinginan siswa.

    Menurut Fajar Adi Nugroho (2010)

    Macromedia flash dilengkapi dengan elemen-

    elemen multimedia yang terdiri dari teks, gambar,

    suara, animasi, dan video. Hal ini sesuai dengan

    media yang dikembangkan dalam pembuatan saku

    passepoille, animasi yang dibuat menyesuaikan

    prosedur kerja pembuatan saku passepoille. Media

    pembelajaran pembuatan saku passepoille

    menyajikan materi pembuatan saku passepoille yang

    dilengkapi dengan gambar, suara, teori, dan simulasi

    prosedur kerja dengan tujuan agar siswa dapat lebih

    jelas dalam memahaminya.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    1. Media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille dikembangkan menggunakan

    prosedur yang diadopsi dari Anik Ghufron dan

    menghasilkan media pembelajaran pembuatan

    saku passepoille dengan ukuran 143 MB dan

    dikemas dalam CD (compact disk).

    2. Kelayakan media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille menggunakan macromedia flash

    dinilai oleh ahli media dalam kategori layak, ahli

    materi dalam kategori layak, dan siswa dalam

    kategori layak.

    Keterbatasan Produk

    1. Media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille menggunakan macromedia flash

    dengan materi praktik menjahit belum maksimal

    jika dibuat dengan gambar/animasi yang tidak

    dapat menjangkau bagian yang sulit sehingga

    dikuatkan dengan pernyataan/informasi dalam

  • Pengembangan Media Pembelajaran (Rina Safitri) 15 of 15

    media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille.

    2. Referensinya terbatas, kebanyakan buku hanya

    mengungkapkan tahapan/prosedur kerja

    pembuatan saku passepoille saja dan untuk

    teorinya sangat minim.

    Saran

    1. Hasil pengembangan media pembelajaran

    pembuatan saku passepoille ini dapat

    dimanfaatkan dengan baik untuk siswa maupun

    guru sehingga membantu siswa dalam

    memahami dan menguasai proses pembuatan

    saku passepoille.

    2. Kelayakan media pembelajaran pembuatan saku

    passepoille memperoleh hasil layak, sehingga

    media tersebut dapat digunakan sebagai media

    pembelajaran bagi siswa maupun guru. Perlunya

    keterlibatan ahli bahasa agar hasil

    pengembangan media pembelajaran lebih

    teratur dalam penggunaan bahasa sesuai

    dengan EYD. Sosialisasi media pembelajaran

    pembuatan saku passepoille masih dilakukan

    dengan sosialisasi terbatas yaitu dengan 2 orang

    guru pengampu mata pelajaran membuat

    busana wanita saja, agar dapat digunakan oleh

    guru pengampu mata pelajaran yang lain maka

    perlu sosialisasi lebih lanjut di sekolah dengan

    melibatkan semua guru program keahlian

    busana butik di SMK Negeri 1 Wonosari.

    3. Jika memungkinkan tahapan dapat dilanjutkan

    sampai pada uji efektivitas penggunaan media

    pembelajaran pembuatan saku passepoille,

    sehingga dapat diketahui tingkat keefektifan dari

    media tersebut dalam pembelajaran.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anik Ghufron. (2007). Panduan Penelitian dan Pengembangan Bidang Pendidikan dan Pembelajaran.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

    Fajar Adi Nugroho. (2010). Pembelajaran Berbasis

    Multimedia. Diakses dari: http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/upload/L2F606023_MKP.pdf pada tanggal 8 November 2012.

    Hujair AH. Sanaky. (2009). Media Pembelajaran.

    Yogyakarta: Safiria Insania Press. Madcoms .(2006). Membuat Animasi Presentasi

    dengan Macromedia Flash MX 2004. Madiun: C.V. Andi Offset.

    Rudi, S & Cepi, R. (2008). Media Pembelajaran:

    Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan,

    Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

    Widihastuti. (2007). Efektivitas Pelaksanaan KBK

    SMK N Program Keahlian Busana di Yogyakarta Ditinjau dari Pencapaian Kompetensi Siswa. Tesis: PPs Universitas Negeri Yogyakarta.

    Wina Sanjaya. (2008). Perencanaan dan Desain

    Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.