Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PEMBUATAN BIODIESEL MINYAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) MELALUI
PROSES TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KULIT TELUR
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana sains
Program Studi Kimia
oleh
Rizki Maulida
4311410018
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam Skripsi ini benar-benar hasil
karya penulis sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain terdapat dalam Skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Maret 2015
Penulis,
Rizki Maulida
4311410018
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Semarang.
Semarang, 2 Maret 2015
Pembimbing
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan, maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan
hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu
berharap”. (Al-Insyiroh: 6-8)
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Bapak dan Ibu yang senantiasa mendoakan dan mendidikku
Kakak-kakakku yang selalu mendukungku
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan
karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pembuatan Biodiesel Minyak Biji Pepaya
(Carica papaya L.) Melalui Proses Transesterifikasi Menggunakan Katalis Kulit
Telur”.
Skripsi ini disususn sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana Sains pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, baik dalam penelitian maupun
penyusunan Skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang,
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang,
3. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang,
4. Bapak Prof. Dr. Supartono, M. Si selaku dosen Pembimbing yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan yang membangun dalam penyusunan
Skripsi ini,
5. Bapak Samuel Budi W.K, S.Si, M.Si dan Ibu Dr. Nanik Wijayati, M.Si
sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan, arahan, dan
saran kepada penulis selama penyusunan Skripsi,
6. Bapak Ibu Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNNES yang telah memberikan
bekal ilmu kepada penulis,
vii
7. Segenap Karyawan dan Staf Laboratorium Kimia UNNES yang telah
memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada penulis,
8. Bapak, Ibu, keluarga serta saudara-saudaraku yang telah memberikan
hiburan, motivasi dan tak ada hentinya mendoakanku.
9. Kawan - kawan seperjuangan Program Studi Kimia angkatan 2010 dan semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang budiman.
Semarang, Maret 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Maulida, Rizki. 2015. Pembuatan Biodiesel Minyak Biji Pepaya (Carica papaya L.)
melalui Proses Transesterifikasi Menggunakan Katalis Kulit Telur. Skripsi, Jurusan
Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing Utama: Prof. Dr. Supartono, M.S.
Kata kunci : Minyak biji pepaya, transesterifikasi, biodiesel.
Semakin bertambahnya jumlah populasi di dunia dan meningkatnya jenis
kebutuhan manusia seiring dengan berkembangnya zaman, mengakibatkan
kebutuhan akan energi semakin meningkat sehingga dibutuhkan sumber energi
alternatif terbarukan seperti biodiesel. Salah satu cara menyediakan bahan bakar
alternative (biodiesel) pengganti bahan bakar minyak adalah dengan memanfaatkan
hasil transesterifikasi minyak biji pepaya dengan katalis kulit telur. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui karakteristik biodiesel dan massa optimum katalis kulit telur
pada reaksi transesterifikasi minyak biji pepaya. Manfaat penelitian ini untuk
mendapatkan mendapatkan randemen biodiesel yang tinggi dengan rasio massa
katalis yang terbaik. Metode penelitian, proses transesterifikasi dilakukan dengan
mereaksikan minyak biji pepaya dengan metanol dengan rasio minyak : metanol
yaitu 1:6 dan variasi penambahan katalis 1 gram, 2 gram, 3 gram, 4 gram, dan 5
gram pada masing-masing reaksi pada suhu 60 °C dengan kecepatan pengadukan
100 rpm. Hasil transesterifkasi kemudian dimurnikan dengan Na2SO4 anhidrat setelah
itu diuji dengan GC, GC-MS, FTIR. Hasil biodiesel dengan randemen tertinggi yaitu
rasio massa katalis 4 gram mengasilkan 32,92731% metil ester yang terkonversi
menjadi biodiesel. Dari hasil GC-MS didapatkan senyawa asam oleat dan metil 9,12-
oktadekadienoat. Hasil FTIR menunjukkan daerah serapan C-H alkana; C=O aldehid,
keton, asam karboksilat,ester; C-O alkohol, eter, asam karboksilat, ester; dan C-H
alkena.
ix
ABSTRACT
Maulida, Rizki. 2015. Production of Biodiesel from Papaya Seed Oils (Carica
papaya L.) Transesterification Process with Eggshell Catalyst. Final Project,
Department of Chemistry, Faculty of Mathematic and Natural Science, Semarang
State University. The Main Supervisor: Prof. Dr Supartono, M.S.
Keyword : Papaya seeds oil, transesterification, biodiesel.
The increasing number of population in the world and scale of human needs
in line with the development of the times, affect the need of energy is increasing. So
we need alternative renewable energy sources such as biodiesel. The way to provide
alternative energy (biodiesel) as a petroleum substitutes, one with utilize the result of
transesterification papaya seeds oil with eggshell as catalyst. The purpose of this
research is to discover the characteristics of biodiesel and optimum mass eggshell
catalyst in the transesterification reaction of papaya seed oil. While the benefit of this
research is to obtain high gain yield of biodiesel the best catalyst mass ratio. Methods
of research, transesterification process by reacting the papaya seeds oil with
methanol with ratio oil : methanol 1:6 and variations addition of catalyst 1, 2, 3, 4
and 5 grams per each reaction at 60 ᶱC of temperature and velocity of stirring 100
rpm. Result of transesterification later purified by Na2SO4 anhydrous. Afterward, it
is tested by GC, GC-MS, and FTIR. Biodiesel result with highest is mass ratio 4
grams catalyst produce 32, 927315% methyl ester which converted as biodiesel. The
result of GC-MS is gained oleic acid compound and methyl 9,12octadekadienoat.
FTIR result shows catchment area of C-H alkanes; C=O aldehyde, ketones,
carboxylic acids, esters; C-O alcohol, ether, carboxylic acids, esters; and C-H
alkenes.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……....……………………………………………………... i
PERNYATAAN ………………………………………………………................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………………………... iii
PENGESAHAN ………………………………………………………………….. Iv
MOTTO & PERSEMBAHAN……………………………………………………. V
PRAKATA …………..…………………………………………………………… Vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………….. Vii
i
ABSTRACT ……………….……………………………………………………... Ix
DAFTAR ISI . ………………………………………………………………...…... X
DAFTAR TABEL ……………………………………………….……………….. Xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….……………. Xii
i
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..…………. Xiv
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………..……......... 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..………… 3
1.3 Tujuan Penelitian ..………………………………………..…………... 3
1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………...…………….. 4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Biodiesel ……………………………………………………………… 5
2.2 Pepaya ………………………………………………………………… 6
2.3 Transesterifikasi ………………………………………………………. 8
2.4 Katalis ………………………………………………………………… 11
xi
2.5 Analisis dengan SEM (Scanning Electro Microscopy) dan BET
(Brunauer-Emmett-Teller) …………………………………………… 15
2.6 Kromatografi Gas …………………………………………………….. 16
2.7 Krotografi Gas dan Spektrometri Massa ……………………………... 17
2.8 Analisis Spektrofotometer Infra Merah ………………………………. 18
3. METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian …………………………………………………… 19
3.2 Alat dan Bahan ……………………………………………………….. 19
3.3 Cara Kerja
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ……………………………………………………………………. 23
4.1.1 Tahap Pengeringan dan Ekstraksi Minyak Biji Pepaya …………… 23
4.1.2 Degumming ………………………………………………………… 24
4.1.3 Transesterifikasi Ekstrak Minyak Biji Pepaya dengan Variasi Massa
Katalis ……………………………………………………………… 24
4.1.4 Karakterisasi Ekstrak Minyak Biji Pepaya Hasil Transesterifikasi … 26
4.1.5 Karakterisasi Katalis Kulit Telur ………………………………….. 40
4.2 Pembahasan ……………………………………………………………. 41
5. PENUTUP
5.1 Simpulan ……………………………………………………………… 43
5.2 Saran ………………………………………………………………….. 43
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 44
LAMPIRAN ……………………………………………………………………… 47
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Konsentrasi produk mayor yang terkonversi dari hasil kromatogram
GC terhadap massa katalis …………………………. 28
Tabel 4.2 Konsentrasi produk mayor yang terkonversi dari hasil kromatogram
GC terhadap waktu transesterifikasi .……………… 32
Tabel 4.3 Komponen ekstrak minyak biji pepaya hasil transesterifikasi ……. 34
Tabel 4.4 Data fragmentasi senyawa hasil GC-MS …………………............. 35
Tabel 4.5 Gugus fungsi spesifik pada bilangan gelombang tertentu ………… 38
Tabel 4.6 Hasil analisis spektrum inframerah senyawa biodiesel minyak biji
pepaya……………………………………………………………… 39
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tanaman pepaya ………………………………………………... 7
Gambar 2.2 Biji pepaya ……………………………………………………… 7
Gambar 2.3 Alat GC …………………………………………………………. 17
Gambar 4.1 Minyak biji pepaya (a) dan minyak biji pepaya setelah degumming
(b) …………………………………………………. 23
Gambar 4.2 Ektrak minyak biji pepaya hasil transesterifikasi ……………… 26
Gambar 4.3 Kromatogram GC biodiesel minyak biji pepaya dengan massa
katalis (a) 1 gram, (b) 2 gram, (c) 3 gram, (d) 4 gram, dan (e) 5
gram hasil penelitian dan (f) ektrak minyak biji pepaya ………. 27
Gambar 4.4 Optimasi massa katalis pada transesterifikasi …………............ 29
Gambar 4.5 Kromatogram GC biodiesel minyak biji pepaya dengan variasi
waktu (a) 15 menit, (b) 30 menit, (c) 45 menit, (d) 60 menit, dan
(e) 75 menit hsil penelitian dan (f) ektrak minyak biji pepaya
…………………………………………………………. 30
Gambar 4.6 Optimasi waktu transesterifikasi ………………………..…….. 32
Gambar 4.7 Kromatogram minyak biji pepaya dengan massa katalis 4 gram
hasil transesterifikasi ………………………………………….. 33
Gambar 4.8 Spektrum senyawa asam oleat ………………………………… 35
Gambar 4.9 Perkiraan fragmentasi senyawa asam oleat ……………………. 36
Gambar 4.10 Spektrum senyawa metil 9,12-oktadekadienoat ……………….. 36
Gambar 4.11 Perkiraan fragmentsi senyawa metil 9,12-oktadekadienoat …… 37
Gambar 4.12 Spektrum inframerah biodiesel minyak biji pepaya …………... 39
Gambar 4.13 Hasil uji SEM dengan perbesaran 100000 kali dan 250000 kali 40
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skema alur kerja ………………………………………………. 45
Lampiran 2 Dokumentasi ………………………………………………….. 48
Lampiran 3 Kromatogram GC variasi Massa Katalis ..……………………. 50
Lampiran 4 Kromatogram GC variasi Waktu Transesterifikasi …………… 60
Lampiran 5 Kromatogram GC ekstrak minyak biji pepaya ……………….. 70
Lampiran 6 Kromatogram GC-MS Biodiesel Massa Katalis 4 gram ……… 72
Lampiran 7 Spektrum FTIR Biodiesel Massa Katalis 4 gram …………….. 92
Lampiran 8 Data Bentuk Katalis dengan SEM ……………………………. 93
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin bertambahnya jumlah populasi di dunia dan meningkatnya jenis
kebutuhan manusia seiring dengan berkembangnya zaman, mengakibatkan kebutuhan
akan energi semakin meningkat sehingga persediaan energi khususnya energi yang tidak
dapat diperbarui (Unrenewable Energy) semakin berkurang kuantitasnya, bahkan lama-
kelamaan akan habis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah konsumsi BBM Indonesia terus
meningkat. Saat ini, hampir 80% kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh bahan bakar
fosil. Padahal, penggunaan bahan bakar fosil bisa mengakibatkan pemanasan global.
Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
karena biodiesel dapat mengurangi emisi gas karbon monoksida (CO) sekitar 50%, gas
karbon dioksida (CO2) sekitar 78,45% dan bebas kandungan sulfur. Biodiesel dapat
diperoleh dari minyak tumbuhan yang berasal dari sumber daya yang dapat diperbarui
seperti minyak nabati, lemak binatang, dan minyak goreng bekas (jelantah) melalui
esterifikasi dan/atau transesterifikasi dengan alkohol serta bantuan katalis (Nugroho,
2013:127).
Tanaman pepaya termasuk komoditas utama dari kelompok buah-buahan yang
mendapat prioritas penelitian dan pengembangan di lingkungan Puslitbang Holtikultura.
Tanaman ini layak disebut multiguna, antara lain digunakan sebagai bahan makanan dan
minuman, obat tradisional, pakan ternak, industri penyamakan kulit, pelunak daging dan
2
sebagai bahan kosmetik. Diantara susunan buah pepaya yang diduga memiliki potensi
yang cukup besar dan belum banyak dikembangkan adalah bijinya karena terdapat
kandungan minyak dan protein yang cukup tinggi. Minyak biji pepaya yang berwarna
kuning diketahui mengandung 71,60 % asam oleat; 15,13 % asam palmitat; 7,68 % asam
linoleat; 3,60% asam stearat, dan asam-asam lemak lain dalam jumlah relatif sedikit atau
terbatas(Warisno, 2003). Jika dibandingkan dengan kedelai 19,63%, biji bunga matahari
22,23% dan kelapa 54,74% maka kandungan minyak dalam biji pepaya relatif besar
(Gusmarwani, 2009), sehingga sangat prospek untuk dikembangkan menjadi bahan
bakar alternatif. Buah pepaya tidak diproduksi musiman, sehingga waktu panennya
dapat dilakukan setiap waktunya. Minyak pada biji pepaya tidak dapat digunakan
sebagai minyak goreng karena adanya senyawa benzyl isothiocyanate (Sammarphet,
2008).
Menurut Nguyen, kandungan minyak biji pepaya yang ditanam di Vietnam
adalah sebesar 28% dari berat kering biji pepaya. Komposisi asam lemak dan
trigliserida minyak biji pepaya hampir sama dengan minyak zaitun (olive oil) dan
merupakan sumber bahan alam yang bagus.
Pembuatan biodiesel umumnya dilakukan dengan menggunakan katalis basa
homogen seperti NaOH dan KOH karena memiliki kemampuan katalisator yang lebih
tinggi dibandingkan dengan katalis lainnya. Akan tetapi, penggunaan katalis ini
memiliki kelemahan yaitu sulit dipisahkan dari campuran reaksi sehingga tidak dapat
digunakan kembali dan pada akhirnya akan ikut terbuang sebagai limbah yang dapat
3
mencemarkan lingkungan. Untuk mengatasi hal ini, pembuatan biodiesel dapat
dilakukan dengan menggunakan katalis basa heterogen seperti CaCO3.
Salah satu sumber CaCO3 yang mudah diperoleh disekitar kita adalah kulit telur.
Kulit telur mengandung CaCO3 sebanyak 94%, MgCO3 sebanyak 1%, Ca3(PO4)2
sebanyak 1% serta bahan-bahan organik sebanyak 4%.
Meskipun kulit telur merupakan bahan baku yang sangat potensial untuk
menghasilkan katalis basa heterogen dalam pembuatan biodiesel, informasi mengenai
cara pembuatan katalis kulit telur tersebut, karakteristik fisik dan kimianya, serta
kinerjanya dalam pembuatan biodiesel masih sangat terbatas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang akan
dibahas adalah:
1. Menentukan massa optimum dari katalis kulit telur pada reaksi transesterifikasi
minyak biji pepaya.
2. Bagaimanakah karakterisasi biodiesel yang dihasilkan dari minyak biji pepaya.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memanfaatkan biji pepaya sebagai bahan baku dalam pembuatan biodiesel.
2. Mengetahui massa optimum dari katalis kulit telur pada reaksi transesterifikasi
minyak biji pepaya.
4
3. Mengetahui karakterisasi biodiesel yang dihasilkan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Memberikan informasi mengenai pemanfaatan biji pepaya sebagai bahan baku
dalam pembuatan biodiesel.
2. Memberikan informasi pemanfaatan katalis heterogen berbahan kulit telur
sebagai katalis dalam pembuatan biodiesel.
3. Memberikan informasi massa optimum dalam pembuatan biodiesel dengan
katalis kulit telur.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Biodiesel
Biodiesel adalah sejenis bahan bakar yang termasuk ke dalam kelompok bahan
bakar nabati (BBN). Bahan bakunya bisa berasal dari berbagai sumber daya nabati, yaitu
kelompok minyak dan lemak (Sudradjat, 2006).
Biodiesel mempunyai keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar diesel dari
minyak bumi. Bahan bakar biodiesel dapat diperbaharui. Selain itu, juga dapat
memperkuat perekonomian negara dan menciptakan lapangan kerja. Biodiesel
merupakan bahan bakar ideal untuk industri transportasi karena dapat digunakan pada
berbagai mesin diesel, termasuk mesin-mesin pertanian.
Biodiesel dibuat melalui suatu proses kimia yang disebut transesterifikasi dimana
gliserin dipisahkan dari minyak nabati. Proses ini menghasilkan dua produk yaitu metil
esters (biodiesel)/mono alkyl esters dan gliserin yang merupakan produk samping.
Bahan baku utama untuk pembuatan biodiesel antara lain minyak nabati, lemak hewani,
lemak bekas/lemak daur ulang. Semua bahan baku ini mengandung trigliserida, asam
lemak bebas (ALB) dan zat-pencemar dimana tergantung pada pengolahan pendahuluan
dari bahan baku tersebut. Dan sebagai bahan baku penunjang yaitu alkohol. Pada
pembuatan biodiesel dibutuhkan katalis untuk proses esterifikasi, katalis dibutuhkan
karena alkohol larut dalam minyak. Minyak nabati kandungan asam lemak bebasnya
lebih rendah dari pada lemak hewani, minyak nabati biasanya selain mengandung ALB
6
juga mengandung phospholipids, phospholipids dapat dihilangkan pada proses
degumming dan ALB dihilangkan pada proses refining. Minyak nabati yang digunakan
dapat dalam bentuk minyak Produk biodiesel tergantung pada minyak nabati yang
digunakan sebagai bahan baku serta pengolahan pendahuluan dari bahan baku tersebut
(Sri, 2010) .
Hampir semua biodiesel diproduksi dengan metode transesterifikasi dengan
katalisator basa karena merupakan proses yang ekonomis dan hanya memerlukan suhu
dan tekanan rendah. Hasil konversi dari proses ini bisa mencapai 98%. Proses ini
merupakan metode yang cukup krusial untuk memproduksi biodiesel dari minyak atau
lemak nabati. Proses transesterifikasi merupakan reaksi dari trigliserin (lemak/minyak)
dengan bioalkohol (metanol atau etanol) untuk membentuk ester dan gliserol
(Martini,2005).
2.2 Pepaya
2.2.1 Morfologi Tanaman Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari
Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas
dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah
satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil
dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa
Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda
"gedang..
7
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheophyta
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dicotyledoneae
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Jenis : Carica papaya
Gambar 2.1 Tanaman Pepaya
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga
setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada batang pohon
bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang di
bagian tengah. Bentuknya dapat bercangap ataupun tidak. Pepaya kultivar biasanya
bercangap dalam.
2.2.2 Kandungan Biji Pepaya
Gambar 2.2 Biji Pepaya
8
Biji pepaya boleh jadi hanya dikenal dan dimanfaatkan sebagai bibit untuk
budidaya. Selebihnya, biji pepaya lebih banyak dijadikan limbah buangan setelah daging
buahnya diambil. Padahal, berdasarkan uji klinis, biji pepaya bisa diolah dan diambil
minyaknya. Minyak biji pepaya yang berwarna kuning diketahui mengandung 71,60 %
asam oleat, 15,13 % asam palmitat, 7,68 % asam linoleat, 3,60% asam stearat, dan asam-
asam lemak lain dalam jumlah relatif sedikit atau terbatas. Selain mengandung asam-
asam lemak, biji pepaya diketahui mengandung senyawa kimia lain seperti golongan
fenol, alkaloid, dan saponin (Warisno, 2003).
2.3 Transesterifikasi
Transesterifikasi yaitu proses kimiawi yang memerlukan grup alkoholis pada
senyawa ester dengan alkohol. Untuk mempercepat reaksi ini diperlukan bantuan
katalisator berupa asam atau basa. Asam mengkatalis reaksi dengan memberikan proton
yang dimilikinya kedalam grup alkoholis sehingga lebih reaktif ( Tuti et al., 2011).
Secara umum reaksi transesterifikasi antara minyak nabati (trigliserida) dan
alkohol (metanol) dapat digambarkan sebagai berikut :
2HC OCOR'
OCOR"HC
2HC
2HC
2HCOCOR'''
3 ROH
katalis
HC
OCOR'
OCOR"
OCOR'''
OH
OH
OH
trigliserida alkohol alkil ester gliserol
Jika dipakai CaCO3 sebagai katalis maka akan terbentuk reaksi :
ROH CaCO3 RO-CaCO3H
+
9
R'COO
R"COO
CH2
CH
H2C OCR'''
O
-OR R"COO
R'COO CH2
CH
H2C O C R'''
OR
O-
R"COO
R'COO CH2
H2C O C R'''
OR
O-
R'COO
R"COO
CH2
CH
H2C O-
ROOCR'''
R'COO
R"COO
CH2
CH
H2C O-
+HCaCO3
R'COO
R"COO
CH2
CH
H2C OH
CaCO3
2.3.1 Hal-hal yang mempengaruhi Reaksi Transesterifikasi
Tahapan reaksi transesterifikasi pada pembuatan biodiesel diharapkan
memperoleh produk biodiesel dengan jumlah yang tinggi (maksimum). Beberapa
kondisi reaksi yang mempengaruhi konversi serta perolehan biodiesel melalui
transesterifikasi, sebagai berikut:
a. Pengaruh air dan asam lemak bebas
Minyak nabati yang akan ditransesterifikasi harus memiliki angka asam yang
lebih kecil dari 1. Banyak peneliti yang meyarankan agar kandungan asam lemak
bebas lebih kecil dari 0,5%. Semua bahan yang akan digunakan harus bebas dari
air (anhydrous) karena air akan bereaksi dengan katalis, sehingga jumlah katalis
menjadi berkurang. Katalis harus terhindar dari kontak dengan udara agar tidak
mengalami reaksi dengan uap air dan karbon dioksida (Freedman, 1984:1639)
10
b. Pengaruh rasio molar alkohol dengan bahan mentah
Secara stoikiometri, jumlah alkohol yang dibutuhkan untuk reaksi 3 mol untuk
setiap 1 mol trigliserida agar memperoleh 3 mol alkil ester dan 1 mol gliserol
(Freedman, 1984:1640). Brandshaw et al. (1944:2) menggunakan rasio mol
alkohol dengan minyak nabati 4,8:1 yang dapat menghasilkan konversi 98%.
Secara umum jika semakin banyak jumlah alkohol yang digunakan, konversi
yang diperoleh semakin bertambah. Pada rasio molar 6:1, setelah 1 jam konversi
yang dihasilkan 98-99%, sedangkan pada 3:1 sebesar 74-89%. Nilai
perbandingan yang terbaik 6:1 karena dapat memberikan konversi yang
maksimum.
c. Pengaruh jenis katalis
Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi, namun tidak dapat menggeser letak keseimbangan. Reaksi
transesteifikasi merupakan reaksi yang berjalan lambat. Tanpa katalis, reaksi
baru dapat berjalan pada suhu 250 °C. Penambahan katalis diperlukan untuk
mempercepat reaksi dan menurunkan kondisi operasi. Katalis yang dapat
digunakan untuk reaksi transesterifikasi yaitu katalis asam, basa atau enzim (Kirk
et al., 1992)
d. Pengaruh suhu
Reaksi transesterifikasi dapat dilakukan pada temperatur 30-65 °C (titik didih
metanol sekitar 65 °C). Reaksi antara minyak nabati dengan metanol pada fase
cair tekanan atmosfer, suhu operasi maksimum yang disarankan sesuai suhu titik
11
didih metanol pada keadaan normal (Setyawardhani, 2003). Semakin tinggi
temperatur, konversi yang diperoleh semakin tinggi.
e. Pengaruh waktu reaksi
Makin lama waktu reaksi, kesempatan zat-zat untuk bereaksi semakin besar
sehingga konversi reaksi semakin besar pula. Akan tetapi jika kesetimbangan
reaksi telah tercapai, maka bertambahnya waktu reaksi tidak dapat memperbesar
hasil. Penelitian Darnoko et al. (2000:24) mendapatkan waktu kontak optimum
untuk reaksi transesterifikasi selama 60 menit.
f. Pengaruh pengadukan
Suatu reaksi berjalan dengan baik, apabila terjadi pencampuran dengan baik
yaitu dengan cara pengadukan yang bertujuan untuk menaikkan frekuensi proses
tumbukan, karena frekuensi tumbukan yang semakin besar menyebabkan
kesempatan terjadi reaksi makin besar pula.
2.4 Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat meningkatkan kecepatan reaksi suatu
kesetimbangan tanpa adanya zat yang dikonsumsi, setelah proses selesai katalis dapat
dihasilkan kembali. Katalis akan mengubah energi aktivasi suatu reaksi dengan cara
mencari jalur yang lebih cepat daripada reaksi tanpa katalis.
Dalam reaksi transesterifikasi, katalis dapat digolongkan menjadi dua bagian
besar yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen merupakan katalis
12
yang berada satu fasa dengan reaktannya, sedangkan katalis heterogen berada dalam fasa
yang berbeda dengan reaktannya (Santoso, 2013).
2.4.1 Katalis Basa
Terdapat dua jenis katalis basa yang dapat digunakan dalam pembuatan
biodiesel, yaitu katalis basa homogen dan katalis basa heterogen.
Katalis basa homogen seperti NaOH (natrium hidroksida) dan KOH (kalium
hidroksida) merupakan katalis yang paling umum digunakan dalam proses pembuatan
biodiesel karena dapat digunakan pada temperatur dan tekanan operasi yang relatif
rendah serta memiliki kemampuan katalisator yang tinggi. Akan tetapi, katalis basa
homogen sangat sulit dipisahkan dari campuran reaksi sehingga tidak dapat digunakan
kembali dan pada akhirnya akan ikut terbuang sebagai limbah yang dapat mencemarkan
lingkungan.
Di sisi lain, katalis basa heterogen seperti CaO, meskipun memiliki kemampuan
katalisator yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan katalis basa homogen, dapat
menjadi alternatif yang baik dalam proses pembuatan biodiesel. Katalis basa heterogen
dapat dengan mudah dipisahkan dari campuran reaksi sehingga dapat digunakan
kembali, mengurangi biaya pengadaan dan pengoperasian peralatan pemisahan yang
mahal serta meminimalisasi persoalan limbah yang dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan.
13
Meskipun katalis basa memiliki kemampuan katalisator yang tinggi serta
harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan katalis asam, untuk
mendapatkan performa proses yang baik, penggunaan katalis basa dalam reaksi
transesterifikasi memiliki beberapa persyaratan penting, diantaranya alkohol yang
digunakan harus dalam keadaan anhidrous dengan kandungan air < 0.1 - 0.5 %-berat
serta minyak yang digunakan harus memiliki kandungan asam lemak bebas < 0.5%
(Lotero et al., 2005). Keberadaan air dalam reaksi transesterifikasi sangat penting untuk
diperhatikan karena dengan adanya air, alkil ester yang terbentuk akan terhidrolisis
menjadi asam lemak bebas. Lebih lanjut, kehadiran asam lemak bebas dalam sistem
reaksi dapat menyebabkan reaksi penyabunan yang sangat menggangu dalam proses
pembuatan biodiesel.
RCOOH + KOH R COOK + H2O
asam lemak bebas alkali sabun air
Akibat reaksi samping ini, katalis basa harus terus ditambahkan karena sebagian
katalis basa akan habis bereaksi membentuk produk samping berupa sabun. Kehadiran
sabun dapat menyebabkan meningkatnya pembentukkan gel dan viskositas pada produk
biodiesel serta menjadi penghambat dalam pemisahan produk biodisel dari campuran
reaksi karena menyebabkan terjadinya pembentukan emulsi. Hal ini secara signifikan
akan menurunkan keekonomisan proses pembuatan biodiesel dengan menggunakan
katalis basa (Santoso, 2013).
14
2.4.2 Katalis Asam
Alternatif lain yang dapat digunakan untuk pembuatan biodiesel adalah dengan
menggunakan katalis asam. Selain dapat mengkatalisis reaksi transesterifikasi minyak
tumbuhan menjadi biodiesel, katalis asam juga dapat mengkatalisis reaksi esterifikasi
asam lemak bebas yang terkandung di dalam minyak menjadi biodiesel mengikuti reaksi
berikut ini:
R COOH + CH3OH R COOCH3 + H2O
asam lemak bebas Metanol biodiesel air
Katalis asam umumnya digunakan dalam proses pretreatment terhadapat bahan
baku minyak tumbuhan yang memiliki kandungan asam lemak bebas yang tinggi namun
sangat jarang digunakan dalam proses utama pembuatan biodiesel. Katalis asam
homogen seperti asam sulfat, bersifat sangat korosif, sulit dipisahkan dari produk dan
dapat ikut terbuang dalam pencucian sehingga tidak dapat digunakan kembali sekaligus
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan. Katalis asam heterogen seperti
Nafion, meskipun tidak sekorosif katalis asam homogen dan dapat dipisahkan untuk
digunakan kembali, cenderung sangat mahal dan memiliki kemampuan katalisasi yang
jauh lebih rendah dibandingkan dengan katalis basa (Santoso, 2013).
2.4.3 Katalis kulit telur
Salah satu sumber CaCO3 yang mudah diperoleh disekitar kita adalah kulit telur.
Kulit telur memiliki kandungan CaCO3 (kalsium karbonat) sebanyak 94%, MgCO3
15
(magnesium karbonat) sebanyak 1%, Ca3(PO4)2 (kalsium fosfat) sebanyak 1% dan
bahan-bahan organik sebanyak 4% (Stadelman, 2000).
2.5 Analisis Katalis dengan SEM (Scanning Electro Microscopy) dan BET
(Brunauer-Emmett-Teller)
SEM adalah alat yang paling teliti yang digunakan untuk menentukan ukuran
partikel karena resolusinya yang sangat tinggi. Partikel dengan ukuran beberapa
nanometer dapat diamati dengan jelas menggunakan SEM. Bahkan dengan high
resolution SEM seperti FE-SEM kita dapat mengamati posisi atom-atom dalam partikel.
Uji SEM bertujuan untuk mengetahui struktur tiga dimensi dari katalis yang
dihasilkan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Santoso et al. katalis kulit telur yang
terbentuk ukurannya mencapai skala mikrometer, mempunyai bentuk yang tidak
seragam dan juga teragregasi sebagian serta tidak menyerupai batang (rod).
Uji karakterisasi katalis yang dilakukan terakhir adalah uji BET (Brunauer-
Emmett-Teller). Uji BET terhadap katalis CaCO3 yang terbentuk bertujuan untuk
mengetahui luas permukaan katalis, jumlah pori, dan radius dari pori katalis yang
terbentuk. Dari hasil uji BET yang dilakukan oleh Santoso et al. pada katalis kulit telur
diperoleh luas permukaan katalis bernilai 62,04 m2/g, total volume pori bernilai 0,1596
cc/g, dan radius pori rata-rata sebesar 51,44 Å.
2.6 Kromatografi gas
Kromatografi merupakan teknik pemisahan suatu campuran berdasarkan pada
perbedaan distribusi sampel di antara dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak.
Kromatografi gas merupakan suatu teknik analisis pemisahan campuran zat yang mudah
16
menguap. Sampel dibawa oleh fasa gerak yang berupa gas pembawa, yang kemudian
dialirkan ke dalam kolom. Proses pemisahan komponen-komponen sampel dalam
kromatografi gas, berlangsung dalam kolom berdasarkan pada interaksi komponen
sampel dan fasa diam. Interaksi tersebut dapat berupa absorpsi atau partisi. Jika fasa
diamnya berupa padatan berpori maka pemisahannya adalah absorpsi, sedangkan bila
fasa diamnya berupa cairan, peristiwanya adalah partisi gas-cair (Rizki, 2008).
Kromatografi kebanyakan digunakan sebagai alat analisis kuantitatif, tetapi juga
dipakai secara kualitatif (perbandingan terhadap senyawa-senyawa referansi)
(Sastrohamidjojo,2002). Pada analisis kuantitatif didasarkan pada perhitungan luas
puncak yang dihasilkan pada kromatogram
Gambar 2.3 Alat GC
Pada Penelitian yang telah dilakukan oleh Susilowati, menunjukkan bahwa pada
massa katalis 2 gram dan pada waktu 50 menit menghasilkan area persen metil ester
17
0,053 dan yield metil ester sebesar 0,2431%. Sedangkan pada massa katalis 4 gram dan
pada waktu 50 menit menghasilkan area persen metil ester 0,141 dan yield metil ester
sebesar 0,6582%.
2.7 Kromatografi Gas dan Spektrometri Massa
Spektrometer massa merupakan instrument yang dapat memberikan informasi
kualitatif dan kuantitatif tentang susunan atom dan molekul zat organik dan anorganik.
Pada spektrometer, sampel ditembak dengan berkas elektron yang berenergi tinggi
sehingga menyebabkan fragmentasi molekul-molekul yang membentuk sejumlah ion-ion
positif berbagai massa (Silverstein, 1991).
Sistem pemasukan cuplikan dapat berasal dari kromatografi gas. Gabungan
spektrometer massa dan kromatografi gas ini disebut “GC-MS” (Gas Chromatography –
Mass Spectroscopy). Sampel yang dianalisis menggunakan GC-MS akan menunjukkan
berat molekul senyawa yang dianalisis.
2.8 Analisis Spektrofotometer Infra Merah (IR)
Analisis inframerah dilakukan untuk penentuan gugus aktif di padatan katalis
alat spektrofotometer IR. Spektrum ini meyatakan jumlah radiasi inframerah yang
diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi atau bilangan gelombang. Analisis
kualitatif dengan menggunakan spektroskopi infra merah dilakukan pada bilangan
gelombang 4000-300 cm-1
menggunakan pelet KBr. Analisis dilakukan untuk
mengetahui perubahan struktur yang terjadi setelah proses transesterifikasi.
Penelitian yang dilakukan Siswani et al. (2012) menyatakan bahwa daerah
serapan biodiesel meliputi, serapan tajam yang merupakan gugus karbonil C=O, serapan
18
lemah yang merupakan C-O ester, serapan lemah yang merupakan ester asam lemak,
dan serapan kuat yang merupakan gugus alkil, metil dan metilen.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel terikat, variabel bebas, dan
variabel terkendali.
Adapun variabel bebas adalah variabel yang nilainya divariasi. Pada penelitian
ini variabel bebasnya adalah massa katalis heterogen berbahan kulit telur (1, 2, 3, 4, dan
5 gram).
Variabel terikat adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas
yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh (kriteria dari
variabel bebas). Pada penelitian ini adalah randemen metil ester sebagai hasil reaksi
transesterifikasi minyak biji pepaya.
Variabel terkendali adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil reaksi,
tetapi dapat dikendalikan. Variabel terkendali pada penelitian ini adalah minyak biji
pepaya (50 ml), kecepatan pengadukan (100 rpm), suhu reaksi (60°C), waktu reaksi (50
menit) dan ukuran katalis heterogen berbahan kulit telur (80 mesh).
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Labu Erlenmeyer 250 mL Iwake Pyrex, Beakerglass (50 mL, 100 mL, 250 mL)
Iwake Pyrex, Gelas ukur (50 mL, 100 mL) Iwake Pyrex, Corong pisah, Alat pres
hidrolik, Refluks leher tiga, Ayakan 50 mesh, Magnetic stirrer merk Cimarec 2
20
Thermolyne, Neraca analitik Mettler AE200 dengan ketelitian 0,0001, Gas
Kromatografi gas Hewlett Pacard 5890 series II, seperangkat alat GC-MS merk
shimadzu QP-5000, seperangkat alat SEM, seperangkat alat BET, dan seperangkat
alat IR
3.2.2 Bahan
3.2.2.1 Bahan Baku
Bahan Baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji buah pepaya dengan
katalis kulit telur.
3.2.2.2 Bahan Kimia
Metanol MR 32,04 g/mol ρ 1,11 gr/cm3 buatan E Merck, Asam fosfat MR 97,97
g/mol ρ 3,4 gr/cm3 buatan E Merck, Aquades, Air panas, Na2SO4 anhidrat.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Pengepresan Biji Pepaya
Biji pepaya dipres dengan menggunakan mesin pres hidrolik. Minyak yang
keluar dari mesin pres mengandung kotoran dari kulit dan senyawa kimia: alkaloid,
dan lain-lain. Proses selanjutnya adalah pemisahan getah (degumming terhadap
minyak biji pepaya yang dihasilkan oleh mesin pres).
3.3.2 Degumming
Degumming dilakukan dengan memanaskan minyak biji pepaya sampai suhu
80°C kemudian ditambahkan asam fosfat 20% sebanyak 0,2% volume minyak dan
diaduk selama 15 menit. Proses pencampuran menghasilkan campuran minyak biji
pepaya, asam fosfat, gum. Campuran tersebut ditambahkan air sebanyak 3% volume
21
minyak dan diaduk selama 30 menit. Maka akan menghasilkan minyak biji pepaya
netral dan gum. Campuran minyak biji pepaya netral dan gum kemudian didiamkan
selama 12 jam dan dilakukan pemisahan gum dengan corong pisah, maka akan
dihasilkan minyak biji pepaya.
3.3.3 Pembuatan Katalis Kulit Telur
Katalis yang akan digunakan dalam pembuatan biodiesel adalah katalis
CaCO3 dari bahan dasar kulit telur. Mula-mula, kulit telur dicuci kemudian di
jemur, setelah itu dihancurkan dan diayak dengan ukuran 50 mesh. Kulit telur yang
telah dihancurkan ini dikeringkan di dalam oven pada suhu 100°C selama 24 jam.
Katalis kulit telur yang dihasilkan disimpan di dalam eksikator untuk menjaga
kondisi katalis tetap kering. Kemudian diuji dengan instrument Scanning Electron
Microscopy (SEM), IR (Infra Red) dan Brunauer-Emmett-Teller (BET).
Karakterisasi katalis menggunakan SEM untuk mengetahui struktur dan morfologi
permukan katalis kulit telur yang dihasilkan, sedangkan karakterisasi katalis
menggunakan BET untuk mengetahui luas permukaan katalis kulit telur yang
dihasilkan.
3.3.4 Transesterifikasi Minyak Biji Pepaya dengan Variasi Massa Katalis
Transesterifikasi dilakukan pada labu leher tiga dengan kapasitas satu liter
dilengkapi kondensor dan pengaduk yang ditempatkan pada lempeng pemanas
listrik. Diambil rasio volume metanol : minyak adalah 6:1. Minyak biji pepaya
sebanyak 50 ml dipanaskan hingga mencapai suhu yang diinginkan 60°C. Pada saat
yang sama, katalis heterogen berbahan kulit telur sebanyak 1, 2, 3, 4 dan 5 gram
22
dilarutkan dalam metanol dengan volume 300 ml. Menuangkan katalis tersebut
dalam labu leher tiga, aduk campuran tersebut pada skala 100 rpm dan suhu dijaga
konstan selama 1 jam. Kemudian diambil variasi waktu 15, 30, 45, 60, dan 75 menit
pada hasil biodiesel yang menghasilkan persen yield lebih bagus. Setelah 75 menit,
pemanasan dan pengadukan dihentikan dan selanjutnya dilakukan pemurnian
produk.
3.3.5 Pemurnian produk
Produk yang dihasilkan dari kondisi optimal proses didiamkan selama 12 jam
untuk memisahkan dengan sempurna biodiesel dan gliserol. Lapisan atas adalah
biodiesel yang berwarna kuning dan lapisan bawah adalah gliserol berwarna putih.
Setelah dipisahkan dari gliserol, kemudian metanol sisa reaksi transesterifikasi
dimurnikan dengan menggunakan destilasi sampai suhu mencapai 74°C, dan
biodiesel ditambahkan Na2SO4 anhidrat untuk menghilangkan sisa air (Bahtiar,
2008).
3.3.6 Karakterisasi Biodiesel
Karakterisasi biodiesel menggunakan Kromatografi gas (GC) untuk
mengetahui waktu retensi pembentukan biodiesel dan persen area biodiesel.
Sedangkan untuk mengetahui jenis biodiesel yang diperoleh dilakukan dengan alat
kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS).
44
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan:
3. Massa optimum dari katalis kulit telur pada reaksi transesterifikasi minyak biji
pepaya yaitu pada penambahan katalis 4 gram yang menghasilkan randemen
terbanyak sebesar 32,92 % pada waktu retensi 15,551 menit.
4. Biodiesel yang dihasilkan pada proses transesterifikasi diketahui mengandung
asam oleat dan metil 9,12-oktadekadienoat.
5.2 Saran
1. Dilakukan variasi rasio katalis kulit telur dengan komposisi yang lebih banyak
lagi untuk mendapatkan randemen biodiesel yang lebih tinggi.
2. Dilakukan variasi rasio minyak:methanol yang lebih banyak lagi untuk
mendapatkan hasil biodiesel yang paling efektif dan lebih tinggi.
3. Dilakukan proses transesterifikasi yang lebih akurat dan teliti agar didapatkan
hasil biodiesel yang lebih banyak lagi dengan hasil randemen terbanyak.
45
Daftar Pustaka
Apriani, R. 2008. Studi Ekstraksi dan Penentuan Sifat Fisiko-Kimia serta Komposisi
Asam Lemak Penyusun Trigliserida dari Minyak Biji Pepaya (Carica papaya).
Skripsi Depok: Universitas Indonesia.
Bahtiar, A. 2008. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Biji Karet, Uji Kinetik, dan
Fisisnya. Tugas Akhir II. Kimia-FMIPA. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Bradshaw, George B., Meuly W. C. 1944. Preparation of Detergent. US Patent Office.
Darnoko, D. dan Cheryan, M. 2000. Continous Production of Palm Methyl Ester. J. Am.
Oil Chem. Soc, 77, 1269-1272.
Daryono, D.E. 2013. Biodiesel dari minyak biji pepaya dengan Transesterifikasi insitu.
Jurnal Teknik Kimia, Vol.8, No.1, September 2013.
Freedman, B., Pryde, E. H., Mounts, T. L. 1984. Variable Affective the Yields of Fatty
Esters from Transesterified Vegetable Oil.
Gusmarwarni, S.R., 2009. Pengaruh Perbandingan Berat Bahan dan Waktu Ekstraksi
terhadap Minyak Biji Pepaya Terambil. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa
Teknologi Industri dan Informasi, IV, pp.147-151.
Kartika, I.A., M. Yani, Dede H., 2011. Transesterifikasi In Situ Biji Jarak Pagar:
Pengaruh Jenis Pereaksi, Kecepatan Pengadukan dan Suhu Reaksi Terhadap
Rendemen dan Kualitas Biodiesel. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 21
(1), 24-33
Kartika, I.A., Yuliani, S., Ariono, D. dan Sugiarto. 2009. Rekayasa Proses Produksi
Biodiesel Berbasis Jarak (Jatropha Curcas) Melalui Transesterifikasi In Situ.
Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB. pp.129-139.
Kirk, R.E. and Othmer, D. F. 1980. Encyclopedia of Chemical Technology. 3rd ed. vol.
9. John Wiley and Sons. New York.
Lotero, E., Liu, Y., Lopez, D.E., Suwannakarn, K., Bruce, D.A., & Goodwin, J.G., Jr.
2005. Synthesis of Biodiesel via Acid Catalysis, South Carolina: Journal.
Martini, R. 2005. Teknologi Proses Produksi Biodiesel. Jurnal BPPT.
46
Mora, E., Emrizal, Nandhana S. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Asam Oleat dari Kulit
Buah Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq). Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia
1(2), Maret 2013: 47-51
Nugroho, T. 2013. Peluang Besar Usaha Membuat Bensin & Solar dari Bahan Nabati.
Yogyakarta: Pustaka Mahardika.
Nguyen, T. 2008. Lipid Classes, Fatty Acids and Triglycerides in Papaya Seed Oil.
Institute of Organnic Chemistry with Center of Phytochemistry. Bulgaria:
Bulgarian Academy of Sciences.
Puangsri, T., Abdulkarim, S.M. and Ghazali, H.M. 2005. Properties of Carica Papaya L.
(Papaya) Seed Oil Following Extractions Using Solvent and Aqueous Enzymatic
Methods. Journal of Food Lipids, 12, pp. 62-76.
Rosmelina, L. 2012. Preparasi dan Karakterisasi Katalis Nanopartikel NiMo/Al2O3
dengan Metode Simple Heating untuk Sintesis Renewable Diesel. Jakarta:
Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Sammarphet, P. 2006. “Investigation of The Papaya Seed Oil Properties for
Development in to Edible Oil”. Master Tesis. Mahidol University.
Santoso, H., Ivan K., Aris S. 2013. Pembuatan Biodiesel Menggunakan Katalis Basa
Heterogen Berbahan Dasar Kulit Telur . Universitas Katolik Prahayangan:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Sastrohamidjojo, H. 2002. Kromatografi. Yogyakarta : FMIPA UGM.
Sastrohamidjojo, H. 1992. Spektroskopi Inframerah. Cetakan Pertama. Yogyakarta :
Liberti.
Silverstein, R.M., G.C. Basler and T.C. Moril. 1991. Spectronic Identification of
Organik Compounds, John Wiley Sons Inc, New York.
Siswani, Endang D., Susila K. dan Suwardi. 2012. Sintesis dan karakterisasi biodiesel
dari Minyak jelantah pada berbagai waktu dan suhu. Prosiding Seminar Nasional
Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA
Sri, R. 2010.Biodiesel From Avocado Seeds By Transesterification Process. Jurnal
Teknik Kimia : Vol.5, No.1.
47
Stadelman, W.J. 2000. Eggs and egg products. In: Francis, F.J. (Ed.), Encyclopedia of
Food Science and Technology. 2nd ed. John Wiley and Sons. New York, 593-
599.
Sudradjat, H.R. 2006. Memproduksi Biodiesel Jarak Pagar. Jakarta: Penebar Swadaya .
Susilowati. 2006. Biodiesel Dari Minyak Biji Kapuk Dengan Katalis Zeolit. Jurnal UPN
“Veteran” JATIM.
Tuti I. S., M. Said A. S.W. dan Ani .K. S. 2011. Katalis Basa Heterogen Campuran CaO
& SrO pada Reaksi Transesterifikasi Minyak Kelapa Sawit. Palembang: Jurnal
Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3.
Warisno, 2003. Budidaya Pepaya. Yogyakarta: Kanisius.
Wei, Z., Xu, C., and Li, B., 2009. Application of Waste Eggshell as Low-Cost Solid
Catalyst for Biodiesel Production. New York: Bioresource Technology.
48
Lampiran 1
1. Degumming
Biji Pepaya
Minyak biji pepaya campuran
Minyak biji pepaya, asam
fosfat,gum
Minyak biji pepaya netral dan
gum
Minyak biji pepaya Gum
dipres
Dipanaskan 80°C
+ H2PO4 20% dari 0,2% volume
minyak
diaduk 15 menit
+ 3% air dari volume minyak
diaduk 30 menit
Diamkan 12 jam
dipisahkan
49
2. Pembuatan Katalis Berbahan Kulit Telur
3. Transesterifikasi Minyak Biji Pepaya dengan Variasi Massa Katalis
50 ml minyak biji pepaya 1,2,3,4,5 gram katalis + 300
ml methanol
Campuran biodiesel,
methanol dan gliserol
Dipanaskan 60°C
Aduk skala 100 rpm
Suhu konstan, diambil variasi
waktu 15, 30, 45, 60, 75 menit
Kulit telur
Kulit telur lolos ayakan
kering dan bersih
Serbuk katalis dari kulit
telur
Uji SEM
Uji BET
dicuci
dijemur
dihancurkan
diayak ukuran 50 mesh
Dioven 100°C, 24 jam
50
4. Pemurnian Produk
Campuran biodiesel,
metanol dan gliserol
Campuran biodiesel dan
metanol
gliserol
biodiesel
Biodiesel murni Uji GC
Uji GC-MS
Uji FTIR
Didiamkan 12 jam
dipisahkan
destilasi/evaporator
suhu 74°C
+ Na2SO4 anhidrat
analisis
51
Lampiran 2
FOTO PENELITIAN
1. Sokletasi dengan pelarut n-hexane
2. Minyak biji pepaya hasil sokletasi
52
3. Minyak biji pepaya hasil degumming
4. Minyak biji pepaya hasil transesterifikasi
53
Agilent Cerity QA/QC Report
Sample name: *Reprocessed: Sample-4
Sample note: Rizki-1
Submission time: Wednesday, January 07, 2015 9:03:56 AM
Operator:
Injection date: Wednesday, January 07, 2015 9:04:48 AM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:11:55 PM
Lampiran 3
Kromatogram GC variasi Massa Katalis
52
Area Percent Report
Total Area = 396096.229
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 2.311 PB S 0.286 336189.97778 84.87583
1 13.053 BP 0.294 21791.92675 5.50167
1 14.659 PB 0.326 10073.43114 2.54318
1 15.619 BB 0.529 28040.89316 7.07931
53
Sample name: *Reprocessed: Sample-5
Sample note: Rizki-2
Submission time: Wednesday, January 07, 2015 12:20:09 PM
Operator:
Injection date: Wednesday, January 07, 2015 12:34:51 PM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:12:59 PM
Area Percent Report
Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 2.007 PV 0.196 4853.66138 1.80981
1 2.313 VB 0.310 219733.36442 81.93314
1 12.988 BV 0.344 13140.19043 4.89965
1 13.842 VP 0.265 1932.86165 0.72072
1 14.686 VV 0.289 7539.50483 2.81130
1 15.561 VB 0.538 20986.59553 7.82538
Agilent Cerity QA/QC Report
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal
54
Total Area = 268186.178
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
55
Sample name: *Reprocessed: Sample-6
Agilent Cerity QA/QC Report
Submission time: Wednesday, January 07, 2015 1:02:39 PM
Operator:
Injection date: Wednesday, January 07, 2015 1:40:09 PM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:13:35 PM
56
Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 2.022 PV 0.171 7558.72809 4.37972
1 2.321 VB 0.321 90079.61647 52.19448
1 6.499 VB 0.229 1455.77576 0.84351
1 7.202 BV 0.232 870.03017 0.50412
1 13.098 PV 0.324 22189.40856 12.85712
1 13.868 VV 0.316 2812.58241 1.62968
1 14.725 VV 0.274 6827.99022 3.95632
1 15.880 VB 0.588 40790.42301 23.63504
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal
Total Area = 172584.555
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
Area Percent Report
57
Sample name: *Reprocessed: Sample-7
Agilent Cerity QA/QC Report
Submission time: Wednesday, January 07, 2015 1:41:29 PM
Operator:
Injection date: Wednesday, January 07, 2015 2:16:03 PM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:14:13 PM
58
Area Percent Report
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 2.030 PV 0.200 6114.04803 9.89683
1 2.315 VB 0.344 17988.53917 29.11810
1 6.529 BB 0.205 591.90193 0.95811
1 12.969 PV 0.321 9617.86792 15.56847
1 13.849 VP 0.278 1562.34163 2.52897
1 14.701 VV 0.271 5561.37896 9.00222
1 15.551 VB 0.526 20341.78985 32.92731
Total Area = 61777.867
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
59
Sample name: *Reprocessed: Sample-8
Sample note: Rizki-5
Submission time: Thursday, January 08, 2015 8:33:18 AM
Operator:
Injection date: Thursday, January 08, 2015 8:44:04 AM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:14:49 PM
Agilent Cerity QA/QC Report
Area Percent Report
60
Retention
Time
[min]
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 2.003 PB 0.339 64052.15871 46.09550
1 6.023 BV 0.195 835.04625 0.60095
1 6.651 VV 0.250 2631.89408 1.89406
1 7.265 VV 0.154 762.72867 0.54890
1 7.849 VV 0.277 666.18465 0.47942
1 13.182 VV 0.384 23080.90947 16.61031
1 13.982 VV 0.338 3013.99522 2.16904
1 14.836 VV 0.307 7960.94420 5.72914
1 15.931 VB 0.641 35951.47097 25.87268
Total Area = 138955.332
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
Area Percent Report
61
Sample name: *Reprocessed: Sample-9
Sample note: Rizki 15'
Submission time: Monday, January 12, 2015 11:48:34 AM
Operator:
Injection date: Monday, January 12, 2015 12:03:43 PM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:15:18 PM
Agilent Cerity QA/QC Report
Lampiran 4
Kromatogram GC variasi Waktu Transesterifikasi
62
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 1.979 PB 0.342 43809.04124 46r.50333
1 6.007 BB 0.248 971.99580 1.03177
1 6.631 BV 0.213 1776.12129 1.88535
1 7.208 VB 0.249 1230.41514 1.30609
1 7.818 VB 0.237 752.84935 0.79915
1 12.881 VV 0.316 13280.06291 14.09680
1 13.532 VV 0.251 2335.75697 2.47941
1 14.347 VV 0.230 7441.93882 7.89962
1 15.416 VB 0.505 22608.06842 23.99848
Area Percent Report
Total Area = 94206.250
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
63
Sample name: *Reprocessed: Sample-10
Sample note: Rizki 30'
Submission time: Monday, January 12, 2015 12:27:16 PM
Operator:
Injection date: Monday, January 12, 2015 1:03:59 PM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:15:56 PM
Agilent Cerity QA/QC Report
64
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal
Area Percent Report
Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 1.995 PB 0.343 29123.02802 29.53539
1 5.953 PV 0.302 1101.46962 1.11707
1 6.593 VV 0.185 2170.79567 2.20153
1 7.199 VB 0.159 953.32137 0.96682
1 12.980 VV 0.300 18557.79196 18.82055
1 13.546 VV 0.262 3366.03552 3.41370
1 14.368 VV 0.244 7665.49323 7.77403
1 15.649 VB 0.519 35665.91677 36.17092
Total Area = 98603.852
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
65
Agilent Cerity QA/QC Report
Sample name: *Reprocessed: Sample-11
Sample note: Rizki 45'
Submission time: Monday, January 12, 2015 1:30:01 PM
Operator:
Injection date: Monday, January 12, 2015 1:32:23 PM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:16:28 PM
66
Area Percent Report
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 1.998 PB 0.331 20123.55339 38.33246
1 6.610 BB 0.176 654.03822 1.24585
1 12.806 BV 0.304 6141.11258 11.69793
1 13.528 VV 0.244 2144.34689 4.08467
1 14.320 VV 0.242 7666.28153 14.60316
1 15.250 VV 0.526 14646.83707 27.90011
1 16.448 VB 0.285 1121.25376 2.13583
Total Area = 52497.423
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
67
Agilent Cerity QA/QC Report Sample name: *Reprocessed: Sample-12
Sample note: Rizki 60'
Submission time: Tuesday, January 13, 2015 8:39:06 AM
Operator:
Injection date: Tuesday, January 13, 2015 9:17:55 AM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:16:58 PM
68
Area Percent Report
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal
Retention
Time
[min]
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 2.010 PB 0.315 17032.12252 15.57411
1 5.972 BV 0.290 1235.36275 1.12961
1 6.607 VV 0.236 2946.43555 2.69421
1 7.023 VV 0.123 535.97120 0.49009
1 7.203 VB 0.165 1432.57782 1.30994
1 7.815 VV 0.203 1021.10212 0.93369
1 8.498 VV 0.209 550.27769 0.50317
1 9.136 VV 0.221 560.36815 0.51240
1 13.018 BV 0.327 22664.96324 20.72476
1 13.543 VB 0.273 3492.13847 3.19320
1 14.372 BV 0.245 7135.47765 6.52465
1 15.788 VB 0.530 50754.97628 46.41016
Total Area = 109361.773
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
69
Sample name: *Reprocessed: Sample-13
Sample note: Rizki 75'
Submission time: Tuesday, January 13, 2015 9:17:10 AM
Operator:
Injection date: Tuesday, January 13, 2015 9:56:51 AM
GC Description: GC1
Signal description: FID1 A, front detector
Method: FAME Methyl Esters
Method last
saved: Friday, January 16, 2015 1:17:34 PM
Agilent Cerity QA/QC Report
70
Area Percent Report
Type Width
[min] Area [pA*s] Area %
1 1.994 PB 0.301 28166.57021 37.89727
1 6.599 BB 0.171 1083.37411 1.45765
1 12.881 VV 0.290 9974.80667 13.42080
1 13.543 VV 0.260 2421.24470 3.25771
1 14.359 VV 0.256 8105.49007 10.90569
1 15.489 VV 0.496 24571.99997 33.06088
Retention
Time
[min]
Total Area = 74323.486
Report summary: Warning(s): Sample amount is zero. Absolute amounts calculated
Instrument run log: No deviations found
Calibration last saved:
Multiplier: 1.0000
Dilution: 1.0000
Sample amount: 0.0000 µL
Sample type: Sample
Sampling source: Manual
Signal
71
KROMATOGRAM BIODIESEL
Alat GC-MS Perkin Elmer GC Clarus 680 MS Clarus SQ 8T
, 27-Jan-2010 + 08:13:43
2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 22.00 24.00 26.00 28.00 30.00 32.00 34.00 36.00 38.00 40.00 42.00Time0
100
%
biodiesel 00052015c Scan EI+ TIC
5.45e826.06
22.34
20.86
20.15
14.7819.55
17.96
21.26
22.77
24.5223.44
23.51
25.94
25.77
26.72
32.9629.31
32.31
Lam
pira
n 6
Data
GC
-MS
71
ANALISIS CROMATOGRAM PEAK BIODIESEL
IT FT RT Area Height Konsentrasi (%) Komponen
14.613 14.984 14.784 7856555 70330856 2.39
ANALISA
KROMATOGRAM PER
RETENTION TIME
19.946 20.221 20.146 3037653.25 48852692 0.92
20.221 20.906 20.856 36559744 186931616 11.12
20.906 21.341 21.261 43727964 148048608 13.30
21.341 21.836 21.496 50471468 124384968 15.35
21.836 22.212 21.881 29374884 101159120 8.93
22.212 22.502 22.337 35135928 385764448 10.68
22.502 22.672 22.537 10516668 85074352 3.20
22.672 22.882 22.772 24845184 297631200 7.56
22.882 23.357 22.982 26668516 89635296 8.11
23.357 23.477 23.437 7784097 118028784 2.37
23.477 23.587 23.507 4664042.5 64695976 1.42
23.587 24.207 23.657 8723327 39194064 2.65
24.417 24.683 24.523 5875594 100002928 1.79
25.873 25.988 25.938 2808872.25 43711416 0.85
25.988 26.223 26.063 24739334 372409216 7.52
26.223 26.353 26.283 2935534 48261388 0.89
26.663 26.788 26.723 3118732.75 59177776 0.95
72
Spectrum pada RT = 14.784menit
Hit 1. (replib) Ethyl Oleate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 3000
50
100
50
55
57
6165
67
69
73 79
81
8388
93
97101
111
115123
129 137 143 147152 157 161 166
175180
189 193 197 203 207 211
222
228 236 241 246 250 255
264
270 280 292
OO
Ethyl Oleate / 9-Octadecenoic acid (Z)-, ethyl ester
Contributor: Chemical Concepts
Hit 2. (mainlib) (E)-9-Octadecenoic acid ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 3000
50
100
50
55
57
6065
67
69
79
81
8388
97 101
110115 119
123129 137 143 155 159 166 175
180184 189 193 197 203 207 211
222226 230 235 239 245 249 253
264
278 282 292
O
O
(E)-9-Octadecenoic acid ethyl ester Contributor: J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
Hit 3. (replib) Ethyl Oleate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 3000
50
100
50
55
57
6063
67
69
73
75 79
81
83 88
93
97 101
111
115123
129 133 137 141 155159 166 171 175
180
188 194 198 202 207 211 220
222
228 236 240 246 250 254 262
264
270 280
OO
Ethyl Oleate / 9-Octadecenoic acid (Z)-, ethyl ester Contributor:-
Hit 4. (mainlib) Ethyl Oleate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 3000
50
100
55
57
6065
67
69
7379
81
83 8897
101
111
115
123
125129
137142 147
154165 169 175
180
183 189 193 197 201 206 213 220
222
228 235 239 246 253
264
281
OO
Ethyl Oleate / 9-Octadecenoic acid (Z)-, ethyl ester Contributor: R RYHAGE MS-LAB KAROLINSKA INSTITUTET STOCKHOLM SWEDEN
73
Hit 5. (mainlib) n-Propyl 9-octadecenoate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 3000
50
10055
57
6165
67
69
79
81
83
93
97
107
111
115 123127
137143 147
152157 161
169175
180
183 189 193 197 203 207 211220
222
228 235 239 246 256
265
283 295
O
O
n-Propyl 9-octadecenoate Contributor :William W. Christie, Mylnefield Lipid Analysis, Invergowrie, Dundee, Scotland, UK
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 20.146menit
l
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor:Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
Hit 2. (mainlib) n-Propyl 11-octadecenoate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
6165
67
69
79
81
83
93
97
101111
115 125 137 147 151 165 169 175180
185 193 199 203 208 213222
227 235 241 246 253
265
281 293
O
O
n-Propyl 11-octadecenoate Contributor:William W. Christie, Mylnefield Lipid Analysis, Invergowrie, Dundee, Scotland, UK
Hit 3. (replib) Ethyl Oleate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
6165
67
69
73 79
81
8388
93
97101
111
115123
129 137 143 152 157 166175
180185 193 197 203 208 213
222
229 236 241 246 250 255
264
280 292310
OO
Ethyl Oleate Contributor:Chemical Concepts
74
Hit 4. (mainlib) (E)-9-Octadecenoic acid ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
6065
67
69
79
81
8388
97 101
110115 123
129 137 143 155 159 166 175180
185 190 194 199 203 208 212222
227 231 236 240 245 249 255
264
278 284 292 310
O
O
(E)-9-Octadecenoic acid ethyl ester / 9-Octadecenoic acid, ethyl ester, (E)-
Contributor:J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
Hit 5. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 20.856menit
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
Hit 2. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
75
Hit 3. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 4. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 5. (replib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
69
75 79
83
93
98
101
111 123129 137
141 147151
157 165 169176
185 191 195 207 213 221 235 239 246 253
264
282
OO
OHOH
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester/ Olein, 1-mono- Contributor :-
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 21.261menit
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
76
Hit 2. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
60
65
67
69
73
81
83
85 97101 111 115 123 129 137 141 147 151 157 161 166 171 177 185 193 199 207 213 220 227 235 246 256 264 282
HO
O
Oleic Acid Contributor: Chemical Concepts
Hit 3. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 4. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 5. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 21.496 menit
77
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
Hit 2. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 3. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
60
65
67
69
73
81
83
85 97101 111 115 123 129 137 141 147 151 157 161 166 171 177 185 193 199 207 213 220 227 235 246 256 264 282
HO
O
Oleic Acid Contributor: Chemical Concepts
Hit 3. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
60
65
67
69
73
81
83
85 97101 111 115 123 129 137 141 147 151 157 161 166 171 177 185 193 199 207 213 220 227 235 246 256 264 282
HO
O
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
78
Hit 5. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 21.881menit
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
Hit 2. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
60
65
67
69
73
81
83
85 97101 111 115 123 129 137 141 147 151 157 161 166 171 177 185 193 199 207 213 220 227 235 246 256 264 282
HO
O
Oleic Acid Contributor: Chemical Concepts
Hit 3. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
79
Hit 4. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 5. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 22.337menit
Hit 1. (replib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
69
75 79
83
93
98
101
111 123129 137
141 147151
157 165 169176
185 191 195 207 213 221 235 239 246 253
264
282
OO
OHOH
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester / Olein, 1-mono-
Contributor:-
Hit 2. (mainlib) Oleic acid, 3-hydroxypropyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
59
69
79
81
87 93
95
98
109 123129
137
147151 165 169 175 180 193 207 221 235 246
264
282 309
O
O
HO
Oleic acid, 3-hydroxypropyl ester / 3-Hydroxypropyl (9E)-9-octadecenoate Contributor:R.T.HOLMAN,UNIVERSITY OF MINNESOTA
80
Hit 3. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor:-
Hit 4. (mainlib) 2,3-Dihydroxypropyl elaidate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
6981
83 98
101
111
114123
129137
147151
166175
180 185 193 197 202 207 212221
226 230 235 239 246 250 255 259
264
274282
286 295 307
O
O OHOH
2,3-Dihydroxypropyl elaidate
Contributor:Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-4086
Hit 5. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxyethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
61
67
69
79
83
93
98
104 109117 123
128137
141 147 151 157 165 169 175 180 193 207 222 236 246
264
283 296 308
OO
HO
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxyethyl ester / Oleic acid, 2-hydroxyethyl ester Contributor :R.T.HOLMAN,UNIVERSITY OF MINNESOTA
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 22.537menit
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
81
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono- Contributor:-
Hit 3. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 4. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 5. (mainlib) 2,3-Dihydroxypropyl elaidate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
6981
83 98
101
111
114123
129137
147151
166175
180 185 193 197 202 207 212221
226 230 235 239 246 250 255 259
264
274282
286 295 307
O
O OHOH
2,3-Dihydroxypropyl elaidate Contributor :Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-4086
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 22.772menit
82
Hit 1. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor:-
Hit 2. (replib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
69
75 79
83
93
98
101
111 123129 137
141 147151
157 165 169176
185 191 195 207 213 221 235 239 246 253
264
282
OO
OHOH
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester / Contributor: -
Hit 3. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 4. (mainlib) 2,3-Dihydroxypropyl elaidate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
6981
83 98
101
111
114123
129137
147151
166175
180 185 193 197 202 207 212221
226 230 235 239 246 250 255 259
264
274282
286 295 307
O
O OHOH
2,3-Dihydroxypropyl elaidate Contributor :Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-4086
83
Hit 5. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 22.982menit
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor:Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono- Contributor: -
Hit 3. (mainlib) 9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)-
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
67
69
79
83
93
98
101
111123
129 135141
151158 165 171 179 185 190 194 199 207 212 220 227 231 236 240 246 250 255
264
274 278 283 291 295 307
C57H104O6
9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)-
Contributor:Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-5067
84
Hit 4. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 5. (mainlib) 2,3-Dihydroxypropyl elaidate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
67
6981
83 98
101
111
114123
129137
147151
166175
180 185 193 197 202 207 212221
226 230 235 239 246 250 255 259
264
274282
286 295 307
O
O OHOH
2,3-Dihydroxypropyl elaidate Contributor :Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-4086
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 23.437menit
Hit 1. (mainlib) Ethanol, 2-(9-octadecenyloxy)-, (Z)-
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60 63
69
71
75 79
82
8588 91
96
109
115 121
123137
141 146 152 157 161 166 170 175 179 184 188 193 197 202 206 211 215 220 224 229 233 238 242250
255 259 264 268 273 279 284 292 296 310
O OH
Ethanol, 2-(9-octadecenyloxy)-, (Z)-
Contributor: R.T.HOLMAN,UNIVERSITY OF MINNESOTA
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor:-
85
Hit 3. (mainlib) 6-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6065
67
69
77
79
81
83 97
111
114119
123
129137 152
157166
175180
194 199 208 213
222235 239 246 250
264
282
O
OH
6-Octadecenoic acid Contributor: William W. Christie, Mylnefield Lipid Analysis, Invergowrie, Dundee, Scotland, UK
Hit 4. (mainlib) Z-17-Nonadecen-1-ol acetate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57 61
63
68
73 79
82
87 91
96
102109
113 118 123 128 137 141 147 152 157 161 166 170 177 182 186 191 195 205 211 215 221 226 235 239 248 253264
268 278 283 297 306
O
O
Z-17-Nonadecen-1-ol acetate
Contributor: J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
Hit 5. (mainlib) Z-14-Octadecen-1-ol acetate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57 61
63
69
7179
82
8588
96
102 106
109
116
123
128137
141 147 151 156 161 166 170 175 179 184 189 194 199 203 208 213 219 223 235 239250
257 264 268 277 282 295 309
O
O
Z-14-Octadecen-1-ol acetate Contributor :J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 23.507menit
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
86
Hit 2. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 3. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 4. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 5. (mainlib) 6-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6065
67
69
77
79
81
83 97
111
114119
123
129137 152
157166
175180
194 199 208 213
222235 239 246 250
264
282
O
OH
6-Octadecenoic acid Contributor :William W. Christie, Mylnefield Lipid Analysis, Invergowrie, Dundee, Scotland, UK
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 23.657menit
87
Hit 1. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor-
Hit 3. (mainlib) trans-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6063
67
69
7376
81
83 97
101111
123 129 137 141 146 151 156 165 169 174 178 183 187 192 196 203 208 213 218 222 227 235 239 246 250 264 278 283
O
OH
trans-13-Octadecenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 4. (mainlib) cis-13-Octadecenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7376
81
83 97
101111
123129 137 141 146 151 156 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 235 239 246 253
264278 283
O
OH
cis-13-Octadecenoic acid
Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
88
Hit 5. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid Contributor :NIST Mass Spectrometry Data Center
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 24.523menit
Hit 1. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor:-
Hit 2. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid
Contributor:NIST Mass Spectrometry Data Center
Hit 3. (mainlib) cis-13-Eicosenoic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
60
62 65
67
69
81
83 97
101
111
114 125 137 147 151 156 160 165 169 174 179 184 189 194 199 203 208 212 217 221 226 231 236 240 245 250 255 263 267 273 277 282292
302 308
OOH
cis-13-Eicosenoic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
89
Hit 4. (mainlib) 9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)-
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
67
69
79
83
93
98
101
111123
129 135141
151158 165 171 179 185 190 194 199 207 212 220 227 231 236 240 246 250 255
264
274 278 283 291 295 307
C57H104O6
9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)-
Contributor: Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-5067
Hit 5. (mainlib) n-Propyl 11-octadecenoate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
6165
67
69
79
81
83
93
97
101111
115 125 137 147 151 165 169 175180
185 193 199 203 208 213222
227 235 241 246 253
265
281 293
O
O
n-Propyl 11-octadecenoate Contributor :William W. Christie, Mylnefield Lipid Analysis, Invergowrie, Dundee, Scotland, UK
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 25.938menit
Hit 1. (mainlib) 1-Heptatriacotanol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
51
53
55
57
59 65
67
69
71
73
77
79
81
85
87
9195
97
101
107
111117
121
125133
139145
147
155
161
163 175179
190
194 201 205 210 215 220 224 229 233 239 244 248 253 257 262 267 272 277 283 287
OH
1-Heptatriacotanol
Contributor: LAC, NIDDK, NIH, Bethesda, MD 20892
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor:-
90
Hit 3. (mainlib) cis-Vaccenic acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
6065
67
69
7381
83 97
101
111123
129 137 141 146 151 156 160 165 169 175 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 231 236 240 246 250264
278 283
OHO
cis-Vaccenic acid Contributor: NIST Mass Spectrometry Data Center
Metil 9,12-oktadekadienoat
Contributor: J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
Hit 5. (replib) Oleic Acid
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
65
67
69
73
79
81
83
97
101111
123 129 137 143 151 156 160 165 169 174 180 185 190 194 199 203 208 212 220 224 229 236 240 245 249 254 258264
276 282
HO
O
Oleic Acid Contributor :Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-NW-5537
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 26.063menit
Hit 1. (replib) Squalene
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
55
69
79
81
95
97109 121
125137 149 159 164 173 177 187 192 201 205 215 229 257 273 299
Squalene
Contributor: Dr. P.K. Shah, NYC Police Laboratory, NY
91
Hit 2. (mainlib) 2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene, 2,6,10,15,19,23-hexamethyl-, (all-E)-
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50 55 58 63
69
79
81
95
98107
112121
125137 149 159 164 173 177 187 192 201 205 215 229 233 243 257 271 285 297
2,6,10,14,18,22-Tetracosahexaene, 2,6,10,15,19,23-hexamethyl-, (all-E)- / All-trans-Squalene / trans-Squalene
Contributor:-
Hit 3. (replib) Squalene
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
55
69
79
81
8695
98 103 109 113121
125137
145 149 159 164 173 177 187 192 203 215 229 273 299
Squalene Contributor: LAC, NIDDK, NIH, Bethesda, MD 20892
Hit 4. (mainlib) 6,10,14,18,22-Tetracosapentaen-2-ol, 3-bromo-2,6,10,15,19,23-hexamethyl-, (all-E)-
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
5055 59
63
69
71 79
81
86 91
93
99109
113121
125
135
142149
154 161 166 175 179 191 199 203 208 217 221 227 231 241 246 255 259 269 274 283 287 297
OH
Br
6,10,14,18,22-Tetracosapentaen-2-ol, 3-bromo-2,6,10,15,19,23-hexamethyl-, (all-E)-
Contributor: Chemical Concepts
Hit 5. (replib) Squalene
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
55 59
69
79
81
95
97107
112121
125137
149 161 175 179 191 197 203 208 215 229 233 257 264 269 274 282 286 291 299
Squalene Contributor :Frank Antolasic, RMIT Applied Chemistry Department, Victoria Australia 3001
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 26.283menit
92
Hit 1. (mainlib) 1-Heptatriacotanol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
51
53
55
57
59 65
67
69
71
73
77
79
81
85
87
9195
97
101
107
111117
121
125133
139145
147
155
161
163 175179
190
194 201 205 210 215 220 224 229 233 239 244 248 253 257 262 267 272 277 283 287
OH
1-Heptatriacotanol
Contributor:LAC, NIDDK, NIH, Bethesda, MD 20892
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor:-
Hit 3. (mainlib) E,E,Z-1,3,12-Nonadecatriene-5,14-diol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
67
77
81
85
87 91
95
109
121135
142149 163 177 191 201 205 210 219 223 229 237 245 249
262 277 294
OH OH
E,E,Z-1,3,12-Nonadecatriene-5,14-diol Contributor:J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
Hit 4. (mainlib) 2-Methyl-E,E-3,13-octadecadien-1-ol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
60 65
67
7379
81
87
95
103109
121
135149 165 169 177 182 187 194 199 203 208 217 221 231 236 240
248254 262 266 278
OH
2-Methyl-E,E-3,13-octadecadien-1-ol
Contributor:J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
93
Hit 5. (mainlib) 9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)-
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
60
67
69
79
83
93
98
101
111123
129 135141
151158 165 171 179 185 190 194 199 207 212 220 227 231 236 240 246 250 255
264
274 278 283 291 295 307
C57H104O6
9-Octadecenoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester, (E,E,E)- Contributor :Japan AIST/NIMC Database- Spectrum MS-IW-5067
SPEKTRUM HASIL ANALISA GC-MS BIODIESEL
Spectrum pada RT = 26.723menit
Hit 1. (mainlib) 1-Heptatriacotanol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
51
53
55
57
59 65
67
69
71
73
77
79
81
85
87
9195
97
101
107
111117
121
125133
139145
147
155
161
163 175179
190
194 201 205 210 215 220 224 229 233 239 244 248 253 257 262 267 272 277 283 287
OH
1-Heptatriacotanol
Contributor: LAC, NIDDK, NIH, Bethesda, MD 20892
Hit 2. (mainlib) 9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
6165
69
79
81
8793
9598
101
109 123129
137 151 165 169 175 180 185 193 197 207 213 221 227 235 239 245 249262
264
279 284 295 307
OHO
HO O
9-Octadecenoic acid (Z)-, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester / Olein, 2-mono-
Contributor: -
Hit 3. (mainlib) 2-Methyl-E,E-3,13-octadecadien-1-ol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
10055
57
60 65
67
7379
81
87
95
103109
121
135149 165 169 177 182 187 194 199 203 208 217 221 231 236 240
248254 262 266 278
OH
2-Methyl-E,E-3,13-octadecadien-1-ol Contributor: J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
94
Hit 4. (mainlib) E,E,Z-1,3,12-Nonadecatriene-5,14-diol
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57
67
77
81
85
87 91
95
109
121135
142149 163 177 191 201 205 210 219 223 229 237 245 249
262 277 294
OH OH
E,E,Z-1,3,12-Nonadecatriene-5,14-dioll
Contributor: J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
Hit 5. (mainlib) Z-(13,14-Epoxy)tetradec-11-en-1-ol acetate
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230 240 250 260 270 280 290 300 3100
50
100
50
55
57 61
67
69
71
82 95
97
103109 121 125 130 135 145 149 154 158 163 167 172 180 185 190 194 199 203 208 212 217 221 226 230 235 239 244 248 253 258 264 268
O
O
O
Z-(13,14-Epoxy)tetradec-11-en-1-ol acetate Contributor :J. Klune, Insect Chem. Ecol. Lab., USDA, Beltsville, MD 20705
95
LAMPIRAN 7
Spektrum FTIR Biodiesel Massa Katalis 4 gram
PerkinElmer Spectrum Version 10.4.00
Monday, February 02, 2015 10:10 AM
Spectrum
Name Description
Riski Sample nya riski
96
Lampiran 8
Data SEM
Gambar hasil uji SEM dengan Perbesaran 100000 kali
97
Gambar hasil uji SEM dengan perbesaran 250000 kali