49
PEDOMAN PENGEMBANGAN J TA. 2 DIREKTORAT PERLU DIREKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTAN KEMENTERIAN PERTAN JAKARTA, 2011 PT.PLA.A.3-5.2011 N TEKNIS JALAN USAHATANI 2011 UASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN L PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN IAN IAN

Jut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jut

Citation preview

Page 1: Jut

PEDOMANPENGEMBANGAN J

TA. 2

DIREKTORAT PERLUDIREKTORAT JENDERALKEMENTERIAN PERTANKEMENTERIAN PERTANJAKARTA, 2011

PT.PLA.A.3-5.2011

N TEKNISJALAN USAHATANI2011

UASAN DAN PENGELOLAAN LAHANL PRASARANA DAN SARANA PERTANIANIANIAN

Page 2: Jut

iPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

KATA PENGANTAR

Pembuatan pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan umum bagi para petugas Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan) baik Propinsi, Kabupaten/Kota maupun petugas lapangan dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani yang dananya bersumber dari APBN TA 2011. Para petugas terkait diharapkan dapat mempelajari dan mencermati pedoman ini dengan saksama, dengan memahami Pedoman Teknis ini, diharapkan tidak akan terjadi keragu-raguan dalam implementasi kegiatan dilapangan serta kendala / hambatan yang ada akan dapat diatasi sehingga kinerja yang diperoleh dapat tercapai secara optimal. Muatan pedoman teknis ini bersifat umum karena berlaku secara nasional, sehingga diharapkan pihak Dinas Lingkup Pertanian Propinsi perlu menerbitkan Petunjuk Pelaksanaan dan Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota perlu menerbitkan Petunjuk Teknis yang menjabarkan secara lebih rinci Pedoman Teknis ini sesuai dengan kondisi spesifik daerah masing-masing. Untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap pedoman teknis ini, sangat diharapkan dalam berbagai

Page 3: Jut

iiPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

kesempatan yang ada (misalnya Acara Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Rapat Teknis, Supervisi dsbnya) Pedoman Teknis ini dapat didiskusikan bersama secara intensif. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait di Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan kegiatan ini. Akhirnya, sangat diharapkan komitmen berbagai pihak untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya dalam bingkai waktu yang telah ditentukan, agar hasil pembangunan melalui kegiatan ini benar-benar dapat dinikmati manfaatnya bagi sebesar-besarnya kesejahteraan petani di Indonesia.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan,

Ir.Tunggul Iman Panudju,Msc NIP.195805261987031002

Page 4: Jut

iiiPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................ i DAFTAR ISI ...........................................................iii DAFTAR LAMPIRAN.............................................. v I. PENDAHULUAN ........................................... 1

A. Latar Belakang........................................ 1 B. Tujuan .................................................. 3 C. Sasaran................................................... 4 D. Pengertian .............................................. 5

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN....................... 7

A. Persiapan................................................ 7 B. Pelaksanaan............................................ 8

III. SPESIFIKASI TEKNIS.................................... 9 A. Norma ................................................... 9 B. Standar Teknis........................................ 9 C. Kriteria...... ............................................. 11

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN ........................ 12 A. Cara Pelaksanaan .................................. 12 B. Tahapan Pelaksanaan ........................... 12 C. Jadual Kegiatan ..................................... 20

Page 5: Jut

ivPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

D. Pendanaan.............................................. 21 V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN................................................... 23 A. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi.................................................. 23 B. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas

Kabupaten/ Kota..................................... 24

C. Format laporan....................................... 25 D. Alur Laporan........................................... 25

VI. INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI...................................... 28

A. Indikator Keluaran (Outputs) ................. 28 B. Indikator Hasil (Outcomes) ..................... 28 C. Indikator Manfaat (Benefits) ................... 29 D. Indikator Dampak (Impacts) .................. 29

VII. PENUTUP.......................................................... 31

Page 6: Jut

vPedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lokasi Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani Tahun 2011 ........... 32 Lampiran 2. Contoh Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK) Kegiatan Pengem- bangan JUT Tahun 2011 ............... 36 Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani Tahun 2011 ......... 37 Lampiran 4. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2011 (form PSP. 01).. 38 Lampiran 4 (lanjutan) Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2011 (Form PSP. 03)............................. 39 Lampiran 5. Format Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Ditjen. PSP TA. 2011 (form PSP. 02)........ 41 Lampiran 5 (lanjutan) Format Laporan Manfaat Kegiatan Ditjen. PSP (form PSP. 04).............................. 42 Lampiran 6. Outline Laporan Akhir Kegiatan Pengembangan JUT TA. 2011...... 43

Page 7: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditas pertanian (tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan)

merupakan komoditas yang sangat prospektif

untuk dikembangkan mengingat potensi sumber

daya alam, sumber daya manusia, ketersediaan

teknologi serta potensi serapan pasar di dalam

negeri dan pasar internasional yang terus

meningkat.

Usahatani pertanian (tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan) masih

mempunyai kendala keterbatasan penggunaan

sarana produksi, alat dan mesin pertanian yang

antara lain disebabkan kurang memadainya

sarana jalan usahatani. Disamping itu jalan

usahatani mutlak diperlukan dalam

pengangkutan hasil pertanian yang mempunyai

sifat “perishable” (mudah rusak) yang harus

ditangani secara baik dan benar serta berhati-

hati, sehingga penurunan mutu dan kehilangan

hasil dapat dihindari. Oleh karena itu perlu

Page 8: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

2

adanya penyediaan prasarana jalan usahatani

yang memadai pada daerah sentra produksi

pertanian (tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan).

Didalam Undang-Undang 38 tahun 2004

tentang Jalan terdapat klausul jalan khusus

yaitu jalan yang pembangunan dan

pembinaannya merupakan tanggung jawab

Departemen terkait.

Sehubungan dengan itu maka jalan usahatani

dikategorikan jalan khusus sehingga

pembinaannya merupakan tanggung jawab

Kementerian Pertanian.

Pada umumnya jalan usahatani masih belum

memadai sehingga belum dapat dimanfaatkan

secara optimal. Oleh karena itu perlu

pengembangan jalan usahatani dengan

pengertian sebagai pembangunan baru,

peningkatan kapasitas atau rehabilitasi jalan

usahatani agar memenuhi standar teknis untuk

dilalui kendaraan untuk mengangkut hasil

pertanian dan alat mesin pertanian yang

diperlukan.

Page 9: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

3

B. Tujuan

1. Tujuan kegiatan pengembangan jalan

usahatani ini adalah :

a. Membangun jalan usahatani baru,

meningkatkan kapasitas atau

merehabilitasi jalan usahatani.

b. Memperlancar mobilitas alat mesin

pertanian, pengangkutan sarana

produksi pertanian dan hasil produksi

pertanian dari dan ke lahan usahatani.

C. Sasaran

Sasaran kegiatan pengembangan jalan

usahatani adalah :

1. Sentra produksi tanaman pangan,

hortikultura, perkebunan dan peternakan.

2. Diintegrasikan dengan kegiatan

pembangunan pertanian antara lain

pengembangan System of Rice

Intensification (SRI), perluasan areal

(pencetakan sawah, perluasan

hortikultura, perkebunan dan peternakan).

3. Pada Tahun 2011 kegiatan

pengembangan Jalan Usahatani

Page 10: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

4

dilakukan sepanjang 710 km yang

terdapat pada kawasan tanaman pangan

624 km, hortikultura 53 km, perkebunan

21 km dan peternakan 12 km tersebar di

31 Propinsi, 167 Kabupaten/Kota.

Adapun alokasi kegiatan dapat dilihat pada

lampiran 1.

D. Pengertian

Dalam pelaksanaan pengembangan jalan

usaha tani terdapat pengertian-

pengertian/istilah untuk dipahami bersama,

sebagai berikut :

1. Jalan usahatani adalah prasarana

transpotasi pada kawasan pertanian

untuk memperlancar mobilitas alat mesin

pertanian, pengangkutan sarana produksi

menuju lahan pertanian dan mengangkut

hasil produk pertanian dari lahan menuju

ke tempat pengumpulan sementara.

2. Pengembangan jalan usahatani adalah

pembuatan baru, peningkatan kapasitas

dan rehabilitasi.

Page 11: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

5

a. Pembuatan baru adalah membuat

jalan baru sesuai kebutuhan.

b. Peningkatan kapasitas jalan

usahatani adalah jalan usahatani

yang sudah ada ditingkatkan tonase

/ kapasitasnya sehingga bisa dilalui

oleh kendaraan yang lebih berat.

c. Rehabilitasi jalan usahatani adalah

memperbaiki kualitas jalan

usahatani yang sudah rusak tanpa

ada peningkatan kapasitas.

Page 12: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

6

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan pengembangan jalan

usahatani terdiri dari :

A. Persiapan

1. Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan

2. Pembuatan Petunjuk Teknis

3. Koordinasi dengan Instansi Terkait

4. Sosialisasi

5. Inventarisasi Calon Petani dan Calon

Lokasi (CPCL)

6. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana

7. Pembuatan Rekening Kelompok

8. Musyawarah Kelompok Tani atau

Rembug Desa

9. Pembuatan Desain Sederhana

10. Penyusunan RUKK (Rencana Usulan

Kegiatan Kelompok)

11. Transfer dana

Page 13: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

7

B. Pelaksanaan

1. Konstruksi

a. Penyediaan bahan/material

b. Pelaksanaan Fisik

c. Pemeliharaan

2. Monitoring

3. Evaluasi

4. Pelaporan

Page 14: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

8

III. SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis kegiatan pengembangan jalan

usahatani meliputi norma, standar teknis dan kriteria

sebagai berikut :

A. Norma

Pengembangan Jalan Usahatani merupakan

upaya pembangunan baru, peningkatan

kapasitas atau rehabilitasi prasarana jalan di

kawasan sentra produksi pertanian (tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan dan

peternakan) sebagai akses pengangkutan

sarana produksi, hasil produksi dan mobilitas

alat mesin pertanian.

B. Standar Teknis

1. Panjang jalan usahatani minimal sesuai

dengan panjang yang ditetapkan dalam

POK dan pada badan jalan dilakukan

pengerasan.

Page 15: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

9

2. Dimensi lebar badan jalan usahatani

minimal dapat dilalui kendaraan roda 3 dan

dapat saling berpapasan atau dibuatkan

tempat untuk berpapasan, sedangkan

kapasitasnya disesuaikan dengan jenis

komoditas yang akan diangkut dan alat

angkut yang akan digunakan.

3. Spesifikasi dan dimensi komponen jalan

usahatani (bahu jalan, badan jalan, saluran

drainase, gorong-gorong, jembatan dll)

disesuaikan dengan kebutuhan lapangan,

dan aspirasi petani melalui musyawarah

kelompok tani atau rembug desa dan

dituangkan dalam desain sederhana.

4. Standar teknis kegiatan pembangunan

baru/ peningkatan kapasitas / rehabilitasi

dan penyediaan bahan / material masing-

masing lokasi jalan usahatani dijabarkan

lebih rinci di dalam Petunjuk Teknis oleh

Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota .

Page 16: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

10

C. Kriteria

Kriteria lokasi pelaksanaan kegiatan

pengembangan jalan usahatani sebagai

berikut :

1. Pada lahan usahatani sentra produksi

pertanian (tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan).

2. Petani bersedia bekerja dalam kelompok.

3. Petani mau melepaskan sebagian

lahannya tanpa ganti rugi untuk

pembangunan jalan usahatani, apabila

diperlukan.

4. Petani bersedia untuk melakukan

perawatan/ pemeliharaan jalan usahatani

secara swadaya, setelah dibangun/

ditingkatkan/direhabilitasi.

Page 17: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

11

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Cara Pelaksanaan

Pembangunan jalan usahatani diharapkan

sebesar-besarnya melibatkan partisipasi masyarakat/petani setempat secara

berkelompok. Dengan mekanisme ini

diharapkan dapat ditumbuhkan semangat

kebersamaan, rasa memiliki dan melestarikan/

memelihara hasil kegiatan. Semua komponen

kegiatan pembangunan jalan usahatani

direncanakan dan dilaksanakan sepenuhnya

memperhatikan aspirasi kelompok tani melalui

musyawarah kelompok tani (Rembug Desa).

B. Tahapan Pelaksanaan

1. Persiapan

a. Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Teknis kegiatan

pengembangan jalan usahatani

dijabarkan lebih lanjut dalam Petunjuk

Page 18: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

12

Pelaksanaan, yang dibuat oleh Dinas

Lingkup Pertanian di Propinsi.

b. Pembuatan Petunjuk Teknis

Petunjuk Pelaksanaan dijabarkan

lebih rinci dalam Petunjuk Teknis oleh

Dinas Lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota, sesuai dengan

kondisi riil yang dilaksanakan di

lapangan pada masing-masing lokasi

jalan usahatani.

c. Koordinasi Koordinasi dilakukan dengan instansi

terkait di Kabupaten/ Kota termasuk

aparat desa dan masyarakat luas,

untuk memperoleh dukungan dan

kemudahan dalam pelaksanaan

kegiatan.

d. Sosialisasi Sosialisasi bertujuan agar masyarakat

mengetahui dengan jelas tentang

rencana kegiatan yang akan

dilaksanakan, sehingga masyarakat

Page 19: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

13

bersedia berpartisipasi dalam kegiatan

tersebut.

e. Inventarisasi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)

Inventarisasi calon petani dan calon

lokasi (CPCL) dilakukan oleh petugas

Dinas Lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota (Tim Teknis)

berkoordinasi dengan pihak-pihak

terkait untuk memperoleh calon lokasi

dan calon petani pelaksana kegiatan

pengembangan jalan usahatani.

f. Penetapan Lokasi dan Petani Pelaksana.

Penetapan lokasi dan petani

pelaksana berdasarkan hasil

inventarisasi CPCL yang memenuhi

ketentuan (norma, standar teknis dan

kriteria), selanjutnya ditetapkan

dengan Surat Keputusan (SK) Kepala

Dinas Lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota.

Page 20: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

14

g. Pembuatan Rekening Kelompok Rekening kelompok diperlukan untuk

menerima transfer dana dalam rangka

bantuan sosial ini dari dana Tugas

Pembantuan. Rekening kelompok

yang dimaksud merupakan rekening

bersama antara ketua kelompok

dengan Kepala Dinas Kab/Kota,

dalam bentuk rekening tabungan pada

Bank Pemerintah terdekat.

h. Musyawarah Kelompok Tani atau Rembug Desa.

Musyawarah kelompok tani (rembug

desa) dimaksudkan untuk menyusun

perencanaan secara partisipatif sesuai

aspirasi masyarakat, sehingga

diharapkan mereka akan merasa

memiliki dan bersedia memelihara

kelanjutannya. Dalam musyawarah

kelompok tani (rembug desa), petugas

dalam hal ini bertindak sebagai

fasilitator.

Hasil dari musyawarah kelompok tani

menjadi bahan dalam penyusunan

Page 21: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

15

Rencana Usulan Kegiatan Kelompok

(RUKK).

i. Pembuatan Desain Sederhana (DS) Desain sederhana digunakan sebagai

acuan dalam pelaksanaan kegiatan

fisik di lapangan dan dibuat dengan

memperhatikan kondisi lapangan,

kebutuhan lapangan, kecukupan

dana, ketersediaan bahan-bahan

setempat berdasarkan musyawarah

kelompok tani atau rembug desa.

Desain sederhana dibuat oleh Dinas

Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota.

Hasil desain sederhana terdiri dari :

1) Sket lokasi yang menggambarkan

keberadaan calon lokasi

pembangunan jalan usahatani dan

digambar pada peta administratif

desa.

2) Desain sederhana terdiri dari :

a) Peta situasi yang

menggambarkan letak jalan

usahatani yang akan

dikembangkan.

Page 22: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

16

b) Gambar desain dan dimensi

jalan usahatani yang akan

dikembangkan.

c) Jenis pekerjaan yang akan

dilakukan serta rincian biaya /

RAB (Rencana Anggaran

Biaya).

3) Daftar definitif nama petani

penerima manfaat yang akan

melaksanakan pengembangan

jalan usahatani

j. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Kelompok (RUKK)

Penyusunan RUKK berdasarkan hasil

musyawarah kelompok tani dan hasil

desain sederhana, dilaksanakan

secara bersama-sama antara petani

dengan petugas untuk menentukan

kegiatan definitif yang akan

dilaksanakan.

Dalam penyusunan RUKK apabila

terdapat penggunaan dana dari APBD

atau swadaya petani supaya

Page 23: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

17

dicantumkan. Contoh penyusunan

RUKK pada lampiran 2.

k. Transfer Dana Mekanisme transfer dana mengacu

pada Pedoman Pengelolaan Dana

Bantuan Sosial yang dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana Pertanian.

2. Pelaksanaan / Konstruksi

a. Penyediaan Bahan/Material Penyediaan bahan/material berupa

batu pecah, sirtu atau bahan lainnya

yang diperlukan tergantung kebutuhan

setempat sesuai Rencana Usulan

Kegiatan Kelompok (RUKK).

b. Pelaksanaan Fisik

1) Pembersihan calon lokasi jalan

usahatani yang akan dibangun/

ditingkatkan kapasitasnya/

direhabilitasi.

Page 24: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

18

2) Pembuatan baru / peningkatan

kapasitas / perbaikan badan jalan

di laksanakan dengan cara

menimbun, meratakan dan

memadatkan agar sesuai dengan

standar, dimensi yang telah

ditetapkan dalam desain

sederhana. Badan jalan dibentuk

sedemikian rupa agar air tidak

tergenang dibadan jalan.

3) Pembuatan / perbaikan saluran

drainase pada kiri dan atau kanan

bahu jalan agar air limpasan dari

badan jalan dapat mengalir

dengan lancar (tidak tergenang).

4) Pengerasan badan jalan melalui

penghamparan batu pecah/kerikil

dan sirtu atau bahan lain serta

pemadatan dan perataan badan

jalan sesuai desain sederhana.

5) Pembuatan gorong-gorong dan

jembatan yang memotong badan

jalan, spesifikasi dan dimensinya

sesuai kebutuhan yang

Page 25: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

19

dituangkan dalam desain

sederhana.

c. Pemeliharaan Pemeliharaan hasil pelaksanaan

kegiatan ini sepenuhnya menjadi

tanggung jawab masyarakat secara

swadaya, terutama petani yang

mendapatkan manfaat langsung dari

kegiatan pembangunan jalan

usahatani.

C. Jadual Kegiatan Dinas Lingkup Pertanian kabupaten/kota

supaya mengikuti jadual pelaksanaan kegiatan

sesuai tahapan kegiatan jalan usahatani yang

dituangkan dalam ”Jadual Palang” pada

Lampiran 3.

D. Pendanaan Biaya pelaksanaan kegiatan pengembangan

jalan usahatani dibiayai dari dana tugas

pembantuan (TP) TA. 2011 sebesar Rp.

50.000.000,-/km pada AKUN Belanja Lembaga

Sosial Lainnya (573119), untuk pemberian

insentif (HOK) pekerjaan fisik dan pengadaan

Page 26: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

20

bahan/material, sesuai dengan Pedoman

Umum yang dikeluarkan oleh Direktorat

Jenderal Prasarana dan Sarana pertanian.

Dalam pelaksanaan penggunaan dana untuk

kegiatan pengembangan jalan usahatani agar

mengacu pada Pedoman Pengelolaan Dana

Bantuan Sosial Tahun 2011 yang dikeluarkan

oleh Direktorat Perluasan dan Pengelolaan

Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan

Sarana pertanian.

Untuk kegiatan yang bersifat non fisik antara

lain Sosialisasi, Koordinasi, Inventarisasi CPCL,

Desain sederhana, musyawarah kelompok tani,

pembinaan, monitoring dan evaluasi serta

pelaporan menggunakan dana Administrasi

Kegiatan, bila tidak mencukupi diharapkan

dapat disediakan dari dana APBD.

Pemeliharaan dan keberlanjutan hasil kegiatan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab

masyarakat petani secara swadaya.

Page 27: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

21

V. PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI

DAN PELAPORAN

Dalam pelaksanaan pengembangan jalan usahatani

akan dilakukan kegiatan pembinaan, monitoring,

evaluasi dan pelaporan oleh Tingkat Propinsi dan

Kabupaten/Kota sesuai tugas dan tanggung

jawabnya.

A. Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Propinsi Kegiatan ditingkat Propinsi dilaksanakan oleh

Dinas Lingkup Pertanian (Tanaman Pangan,

Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan),

sebagai berikut :

1. Menyusun petunjuk pelaksanaan sebagai

penjabaran dari pedoman teknis pusat

yang disesuaikan dengan kondisi lokalita

setempat.

2. Melakukan bimbingan teknis, monitoring

dan evaluasi.

3. Menyusun rekapitulasi laporan

perkembangan pelaksanaan kegiatan

pembangunan jalan usahatani dan

Page 28: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

22

disampaikan ke Direktorat Perluasan dan

Pengelolaan Lahan.

B Tugas dan Tanggung Jawab Dinas Kabupaten/Kota Kegiatan fisik pembangunan jalan usahatani di

laksanakan oleh Dinas Lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota, sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi vertikal dan

horizontal dengan instansi terkait

2. Menyusun petunjuk teknis sebagai

penjabaran dari petunjuk pelaksanaan yang

dibuat oleh Propinsi yang disesuaikan

dengan kondisi lokalita setempat

3. Melaksanakan pembangunan fisik kegiatan

pengembangan jalan usahatani melalui

mekanisme Bantuan Sosial (transfer uang).

4. Melaksanakan bimbingan teknis kepada

para petugas lapangan dan petani peserta

pelaksana kegiatan.

5. Menyusun laporan dan dokumentasi

(sebelum, sedang dan sesudah)

pelaksanaan kegiatan, dan disampaikan ke

Propinsi dan Pusat secara berkala.

Page 29: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

23

C. Format Laporan Adapun jenis laporan adalah sebagai berikut :

1. Laporan Bulanan

a. Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota

wajib membuat laporan bulanan sesuai

format Laporan PSP 01 dan PSP 03

sebagaimana terlampir pada Lampiran

4.

b. Dinas Lingkup Pertanian Propinsi wajib

membuat laporan rekapitulasi hasil dari

laporan bulanan Kabupaten/Kota

sesuai format Laporan PSP 02 dan

PSP 04 terdapat pada Lampiran 5

2. Laporan Akhir

Laporan akhir agar lebih informatif dan

komunikatif dilengkapi dengan foto-foto

dokumentasi (sebelum, sedang dan selesai

pelaksanaan kegiatan). Outline laporan

akhir sebagaimana pada lampiran 6.

D. Alur Laporan

Laporan diperlukan untuk mengetahui

perkembangan pelaksanaan kegiatan dalam

mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Page 30: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

24

Laporan ini berisi antara lain data dan informasi

tentang perkembangan pelaksanaan fisik dan

keuangan, pendayagunaan tenaga kerja,

penyerapan tenaga kerja, pembayaran tenaga

kerja, hasil kerja fisik dan lain-lain.

Alur laporan adalah sebagai berikut :

1. Laporan bulanan dibuat oleh Kabupaten /

Kota dan dikirim ke Propinsi untuk diolah

lebih lanjut dengan tembusan ke pusat.

2. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas

Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota

selanjutnya direkapitulasi oleh Dinas

Lingkup Pertanian Propinsi sesuai format

Laporan PSP 02 dan PSP 04.

3. Laporan bulanan yang dibuat oleh Dinas

Lingkup Pertanian Propinsi kemudian

dikirim ke Pusat dengan alamat :

Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Ditjen. Prasarana dan Sarana Pertanian Jl. Taman Margasatwa No. 3 Ragunan Jakarta Selatan 12550. Telp. : 021-7805552, Fax. : 021-7805552

Page 31: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

25

4. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Lingkup

Pertanian Kabupaten / Kota dan dikirim ke

Dinas Lingkup Pertanian Propinsi untuk

diolah lebih lanjut dengan tembusan ke

pusat.

5. Laporan akhir dibuat oleh Dinas Lingkup

Pertanian Propinsi berdasarkan hasil

laporan dari Dinas Lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota kemudian dikirim ke pusat.

6. Waktu pengiriman

a. Laporan bulanan Kabupaten/Kota dikirim

paling lambat tanggal 5 bulan

berikutnya.

b. Laporan bulanan Propinsi dikirim paling

lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

Page 32: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

26

VI. INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI

Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan

kegiatan pengembangan jalan usahatani maka

ditentukan indikator kinerja sebagai tolok ukur

keberhasilan. Indikator pengembangan jalan

usahatani sebagai berikut :

A. Indikator Keluaran (Outputs) Indikator keluaran adalah :

Terlaksananya pembangunan baru /

peningkatan kapasitas / rehabilitasi jalan

usahatani sepanjang 710 km yang terdiri dari

kawasan tanaman pangan 624 km,

hortikultura 53 km, perkebunan 21 km, dan

peternakan 12 km.

B. Indikator Hasil (Outcomes) Indikator Hasil adalah :

1. Meningkatnya kapasitas jalan usahatani

sesuai kebutuhan.

2. Lancarnya mobilitas alat mesin pertanian,

pengangkutan sarana produksi menuju

Page 33: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

27

lahan pertanian dan mengangkut hasil

produk pertanian dari lahan menuju ke

tempat pengumpulan sementara di 167

Kabupaten/ Kota.

C. Indikator Manfaat (Benefits) Indikator manfaat adalah:

1. Berkurangnya biaya pengangkutan sarana

produksi, alat mesin pertanian dan produk

pertanian.

2. Terserapnya tenaga kerja petani setempat

(berkurangnya pengangguran)

diperkirakan sebanyak 710.000 HOK.

3. Berkurangnya tingkat kerusakan produk

pertanian dan meningkatnya nilai tambah.

4. Terwujudnya peningkatan pendapatan

masyarakat tani.

D. Indikator Dampak (Impacts) Indikator dampak adalah:

1. Terciptanya sumber-sumber pertumbuhan

ekonomi.

2. Terwujudnya penataan lingkungan usaha

tani yang lebih baik di 167 Kabupaten/

Kota.

Page 34: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

28

3. Terciptanya kehidupan masyarakat yang

lebih baik.

Page 35: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

29

VII. PENUTUP Kegiatan pengembangan jalan usahatani

dilaksanakan pada sentra produksi komoditas

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan

peternakan. Pengembangan jalan usahatani adalah

pembuatan baru, peningkatan kapasitas atau

rehabilitasi.

Oleh karena itu hasil yang telah diperoleh dari

kegiatan pengembangan jalan usahatani perlu

dipelihara oleh petani secara swadaya, agar

memberikan manfaat sebesar-besarnya secara

berkelanjutan. Sehubungan dengan hal ini perlu

dilakukan bimbingan dan pembinaan secara terus-

menerus oleh Dinas Lingkup Pertanian

Kabupaten/Kota dan petugas lapangan.

Page 36: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

30

Lampiran 1

Lokasi Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani

TA. 2011 NO.

TP

TOTAL JALAN USAHA TANI 624 53 21 12 710

I JAWA BARAT

1 Kab. Ciamis 3 3 2 Kab. Kuningan 3 3 3 Kab. Purwakarta 3 3 4 Kab. Tasikmalaya 3 3 5 Kota Tasikmalaya 3 3 6 Kab. Cirebon 3 3 7 Kab. Bogor 3 3 8 Kab. Bandung Barat 3 3

II JAWA TENGAH

9 Kab. Sragen 3 3 10 Kab. Banjarnegara 3 1 4 11 Kab. Banyumas 2 2 12 Kab. Pati 3 3 6 13 Kab. Wonosobo 3 3 14 Kab. Purworejo 3 3 15 Kab. Karanganyar 2 2 16 Kab. Pekalongan 3 3 17 Kab. Blora 2 2 18 Kab. Cilacap 3 3 19 Kab. Pemalang 3 3 20 Kab. Purbalingga 3 2 2 7 21 Kab. Tegal 2 2 22 Kota Salatiga 3 3

III D.I YOGYAKARTA

23 Kab. Gunung Kidul 3 3

IV JAWA TIMUR

24 Kab. Bangkalan 5 5 25 Kab. Banyuwangi 3 3 26 Kab. Gresik 3 3 27 Kab. Jombang 5 5 28 Kab. Lamongan 5 5 29 Kab. Madiun 3 3 30 Kab. Magetan 3 3 31 Kab. Mojokerto 3 3 32 Kab. Pacitan 3 3 33 Kab. Probolinggo 3 3 34 Kab. Sampang 5 5 35 Kab. Situbondo 3 3 36 Kab. Tuban 3 3

PROPINSI/KABUPATENVOLUME KEGIATAN (PAKET) TOTAL

(PAKET)HORTI BUN NAK

Page 37: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

31

NO.

TP

V NAD

37 Kab. Aceh Barat 3 3 38 Kab. Aceh Besar 3 3 39 Kab. Aceh Tengah 3 3 40 Kab. Pidie Jaya 3 3 41 Kab. Nagan Raya 3 3 42 Kab. Aceh Tamiang 5 5

VI SUMATERA UTARA

44 Kab. Deli Serdang 5 5 45 Kab. Labuhan Batu 3 3 46 Kab. Langkat 5 5 47 Kab. Mandailing Natal 5 5 48 Kab. Simalungun 3 3 49 Kab. Tapanuli Selatan 5 5 50 Kota Binjai 5 5 51 Kota Padang Sidempuan 3 3 52 Kab. Serdang Bedagai 5 5 53 Kab.Batu Bara 5 5

VII SUMATERA BARAT

54 Kab. Agam 5 5 55 Kab. Padang Pariaman 5 5 56 Kab. Pesisir Selatan 5 5 57 Kab. Tanah Datar 5 5 58 Kab. Dharmas Raya 3 3

VIII R I A U

59 Kab. Indragiri Hilir 3 3 60 Kab. Kampar 2 2 4 61 Kab. Kuantan Singingi 4 4 62 Kab. Rokan Hilir 3 3 63 Kab. Rokan Hulu 5 5

IX JAMBI

64 Kab. Batanghari 3 3 65 Kab. Bungo 5 5 66 Kab. Kerinci 5 5 67 Kab. Merangin 3 3 6 68 Kab. Tanjung Jabung Barat 3 3 69 Kab. Tebo 5 5

PROPINSI/KABUPATENVOLUME KEGIATAN (PAKET) TOTAL

(PAKET)HORTI BUN NAK

Page 38: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

32

NO.TP

X SUMATERA SELATAN

70 Kab. Lahat 5 5 71 Kab. Musi Banyuasin 5 5 72 Kab. Musi Rawas 3 3 73 Kab. Ogan Komering Ilir 10 10 74 Kab. Ogan Komering Ulu 3 3 75 Kota Palembang 5 5 76 Kab. Banyuasin 5 5 77 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 3 3 78 Kab. Empat Lawang 3 3

XI LAMPUNG

79 Kab. Lampung Selatan 5 5 80 Kab. Lampung Tengah 3 3 81 Kab. Lampung Utara 3 3 82 Kab. Lampung Timur 10 10 83 Kab. Tanggamus 6 6 84 Kab. Tulang Bawang 8 8 85 Kab. Pesawaran 10 10

XII KALIMANTAN BARAT

86 Kab. Landak87 Kab. Pontianak 3 3 88 Kab. Sekadau 3 3 89 Kab. Kubu Raya 3 3 90 Kab. Kayong Utara 3 3 91 Kab.Ketapang 3 3 92 Kab. Kapuas Hulu 4 5 9

XIII KALIMANTAN TENGAH

93 Kab. Barito Selatan 3 3 94 Kab. Kapuas 24 5 29 95 Kota Palangka Raya 6 6 96 Kab.Seruyan 3 3 97 Kab. Sukamara 3 3 98 Kab. Lamandau 5 5 99 Kab. Gunung Mas 3 3

100 Kab. Murung Raya 6 6

XIV KALIMANTAN SELATAN

101 Kab. Kotabaru 3 3 102 Kab. Tapin 5 5 103 Kota Banjar Baru 4 4 104 Kab. Balangan 5 5

PROPINSI/KABUPATENVOLUME KEGIATAN (PAKET) TOTAL

(PAKET)HORTI BUN NAK

Page 39: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

33

NO.

TP

XV KALIMANTAN TIMUR

105 Kota Samarinda 3 3

XVI SULAWESI UTARA

106 Kab. Bolaang Mangondow 5 3 8 107 Kab. Bolaang Mongondow Utara 5 5 108 Kab. Minahasa Selatan 5 5 109 Kab. Minahasa Tenggara 5 5 110 Kab. Sangihe 3 3 111 Kota Tomohon 3 3 112 Kab. Bolaang Mongondow Timur 3 3

XVII SULAWESI TENGAH

113 Kab. Banggai 5 5 114 Kota Palu 3 3 115 Kab. Sigi 3 3

XVIII SULAWESI SELATAN

116 Kab. Bantaeng 3 3 6 117 Kab. Luwu Utara 5 5 118 Kab. Maros 3 3 119 Kab. Soppeng 5 5

XIX SULAWSI TENGGARA

120 Kab. Buton Utara 3 3 121 Kab. Muna 3 3 122 Kab. Kendari 4 4

XX MALUKU

123 Kab. Buru 5 5 124 Buru Selatan 5 5 125 Kab. Seram Bagian Barat 3 3 126 Kab. Seram Bagian Timur 3 3 127 Kab. Maluku Tengah 5 5 128 Kab. Maluku Tenggara 3 3 129 Kota Tual 4 4

XXI BALI

130 Kab. Badung 3 3 131 Kab. Buleleng 3 3 132 Kab. Tabanan 3 3 6

PROPINSI/KABUPATENVOLUME KEGIATAN (PAKET) TOTAL

(PAKET)HORTI BUN NAK

Page 40: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

34

NO.TP

XXI BALI

130 Kab. Badung 3 3 131 Kab. Buleleng 3 3 132 Kab. Tabanan 3 3 6

XXII NTB

133 Kab. Lombok Tengah 4 4 134 Kab. Lombok Utara 5 5 135 Kab. Sumbawa 5 3 8 136 Kab. Sumbawa Barat 13 13

XXIII NTT

137 Kab. Timor Tengah Selatan 3 3 138 Kab. Lembata 3 3 139 Kab. Sumba Barat Daya 2 2

XXIV PAPUA

140 Kab. Biak Numfor 2 2 141 Kab. Jayapura 2 2 142 Kab. Mimika 3 3 143 Kab. Nabire 3 3 144 Kab. Lanny Jaya 2 2 145 Kota Jayapura 2 2 146 Kab. Keerom 3 3 6 147 Kab. Pegunungan Bintang 10 10 148 Kab. Tolikara 2 2 149 Kab. Mappi 5 5 150 Kab. Yalimo 3 3 151 Kab. Kepulauan Yapen 3 3

XXV BENGKULU

152 Kab. Bengkulu Selatan 3 3 153 Kab. Bengkulu Utara 5 5 154 Kab. Rejang Lebong 5 5 155 Kab. Seluma 5 5 156 Kab. Muko-Muko 5 5 157 Kab. Lebong 5 5

XXVI MALUKU UTARA

158 Kab.Halmahera Tengah 3 3 159 Kab. Halmahera Timur 3 3 160 Kab. Halmahera Selatan 3 3 161 Kab.Kepulauan Morotai 3 3

XXVII BANTEN

162 Kab. Pandeglang 3 3

XXVIII GORONTALO

163 Kab. Boalemo 3 3

XXIX KEPULAUAN RIAU

164 Kab. Natuna 7 7

XXX PAPUA BARAT

165 Kab. Sorong 10 4 14 166 Kab. May Brat 3 3

XXXI SULAWESI BARAT

167 Kab. Polewali Mandar 5 5

PROPINSI/KABUPATENVOLUME KEGIATAN (PAKET) TOTAL

(PAKET)HORTI BUN NAK

Page 41: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

35

NO.

TP

XXII NTB

133 Kab. Lombok Tengah 4 4 134 Kab. Lombok Utara 5 5 135 Kab. Sumbawa 5 3 8 136 Kab. Sumbawa Barat 13 13

XXIII NTT

137 Kab. Timor Tengah Selatan 3 3 138 Kab. Lembata 3 3 139 Kab. Sumba Barat Daya 2 2

XXIV PAPUA

140 Kab. Biak Numfor 2 2 141 Kab. Jayapura 2 2 142 Kab. Mimika 3 3 143 Kab. Nabire 3 3 144 Kab. Lanny Jaya 2 2 145 Kota Jayapura 2 2 146 Kab. Keerom 3 3 6 147 Kab. Pegunungan Bintang 10 10 148 Kab. Tolikara 2 2 149 Kab. Mappi 5 5 150 Kab. Yalimo 3 3 151 Kab. Kepulauan Yapen 3 3

XXV BENGKULU

152 Kab. Bengkulu Selatan 3 3 153 Kab. Bengkulu Utara 5 5 154 Kab. Rejang Lebong 5 5 155 Kab. Seluma 5 5 156 Kab. Muko-Muko 5 5 157 Kab. Lebong 5 5

XXVI MALUKU UTARA

158 Kab.Halmahera Tengah 3 3 159 Kab. Halmahera Timur 3 3 160 Kab. Halmahera Selatan 3 3 161 Kab.Kepulauan Morotai 3 3

XXVII BANTEN

162 Kab. Pandeglang 3 3

XXVIII GORONTALO

163 Kab. Boalemo 3 3

XXIX KEPULAUAN RIAU

164 Kab. Natuna 7 7

XXX PAPUA BARAT

165 Kab. Sorong 10 4 14 166 Kab. May Brat 3 3

XXXI SULAWESI BARAT

167 Kab. Polewali Mandar 5 5

PROPINSI/KABUPATENVOLUME KEGIATAN (PAKET) TOTAL

(PAKET)HORTI BUN NAK

Page 42: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

36

Lampiran 2

Kabupaten/Kota :Kecamatan :Desa :Nama Kelompok Tani :

Jenis Pekerjaan

Tugas Pembantuan

APBD Swadaya Petani

a Penyediaan Bahan/Material

- Pasir …….. M 3

- Batu …….. M 3

- Semen …….. Zak

- Besi …….. Batang

- Bata …….. Buah

- Lain-lain …………………..sebutkan) ……..

b Pelaksanaan Fisik

- Pembersihan badan jalan …….. HOK

- Pengerasan badan jalan …….. HOK

- Pembuatan/perbaikan saluran di kanan kiri jalan …….. HOK

- Penanaman rumput pada tebing jalan …….. HOK

- Pembuatan/perbaikan gorong-gorong, jembatan …….. HOK

- Penimbunan dan perataan …….. HOK

- Lain-lain ………………(sebutkan) ……..

TOTAL DANA

Mengetahui,Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) TimTeknis/ Korlap

( ) ( )

Ketua Kelompok Tani

( )

Vome/Satuan

Contoh

Jumlah Biaya & Sumber Dana (Rp)Metode

PelaksanaanHarga Per

Satuan

RENCANA USULAN KEGIATAN KELOMPOK (RUKK)PENGEMBANGAN JALAN USAHATANI

Page 43: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

37

Lampiran 3.

Jadwal Kegiatan Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

No. Nama Kegiatan

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IVA. Persiapan

1 Pembuatan Juklak oleh Propinsi2 Pembuatan Juknis oleh Kab/Kota3 Koordinasi dengan Instansi terkait4 Sosialisasi5 Inventarisasi CPCL6 Penetapan Lokasi 7 Pembuatan rekening kelompok8 Musyawarah Kelompok Tani 9 Pembuatan Desain Sederhana

10 Penyusunan RUKK11 Transfer dana

B. Pelaksanaan1 Konstruksi

a. Penyediaan bahan/materialb. Pelaksanaan fisikc. Pemeliharaan

2 Monitoring3 Evaluasi

- Kabupaten/Kota- Propinsi- Pusat

4 Pelaporan

Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu keMinggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu keMinggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu keSeptember Oktober Nopember DesemberMei Juni Juli AgustusJanuari Pebruari Maret April

Bulan

Page 44: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

38

Lampiran_4Form PSP. 01

Dinas : ……………………………..Kabupaten : ……………………………..Provinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..No. SP DIPA : ……………………………..

Anggaran Fisik Nama Desa/(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%) Kelompok Kecamatan

1 Perluasan dan Pengelolaan Lahan1. Cetak Sawah2. JUT3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

2 Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

3 Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

4 Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

5 Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

Catatan :1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 5 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta Selatan via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

T.A. 2011

Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPANo. Aspek/Kegiatan

Lokasi Kegiatan

JUMLAH

Koordinat Keterangan

Penanggung jawab kegiatan Kabupaten

Anggaran Fisik

………………………., …………………………...…… 2011

Page 45: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

39

Lampiran 4 (lanjutan) Form PSP.03

Dinas : ………………………………Kabupaten : ………………………………Provinsi : ………………………………Subsektor : ………………………………NO SP DIPA : ………………………………

1 Perluasan dan Pengelolaan Lahan1. Cetak Sawah2. JUT3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

2 Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

3 Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

4 Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

5 Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

Catatan :

1. Laporan dikirim ke Dinas Propinsi terkait tembusan ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran

2. Laporan ke Ditjen PSP cq. ke Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8.

Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan. Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]

3. Manfaat harus terukur, contoh :

a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha,

sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton

b. Rehab JUT/JAPROD

Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton

sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;

c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha

Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat

kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton4. *) Coret yang tidak perlu

………...………………. ………………….…. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten

LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

NO KEGIATAN Target Fisik DIPA Realisasi Fisik MANFAAT

TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)

Page 46: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

40

Lampiran 5

Form PSP.02

Dinas : ……………………………..Propinsi : ……………………………..Subsektor : ……………………………..Program : ……………………………..Bulan : ……………………………..

Anggaran Fisik(Rp) (Ha/Km/Unit) (Rp) (%) (Ha/Km/Unit) (%)

1 Dinas…………………………....*) A. Perluasan dan Pengelolaan LahanKab/Kota ………………………… 1. Cetak SawahNo. SP DIPA : ………..………… 2. JUT

3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

B. Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

C. Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

D. Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

E. Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

2 Dinas…………………………..*)Kab/Kota ……………………….No. SP DIPA : ……...…………

1. Cetak Sawah2. JUT3. Optimasi Lahan4. JITUT5. Tractor Roda 26. dst ……..

1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP Pusat, paling lambat tanggal 10 setiap bulan2. Laporan ke Pusat ke Bag Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Kementan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel. Fax : 021 7816086 atau E-mail : [email protected]*) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP. ………………………., ……………………...………………. 2011

Penanggung jawab kegiatan Propinsi

JUMLAH

Anggaran KeteranganFisikAspek/Kegiatan

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGANKEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2011

No. Dinas Kabupaten/Kota*)Pagu DIPA Realisasi Terhadap Pagu DIPA

Page 47: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

41

Lampiran 5 (lanjutan) Form PSP.04

Dinas : …………………………………….Provinsi : …………………………………….Subsektor : …………………………………….

DINAS KAB/KOTA ASPEK/KEGIATAN

1 Dinas………….**) A. Perluasan dan Pengelolaan LahanKab/Kota ……. 1. Cetak SawahNo SP DIPA : ……. 2. JUT

3. Japrod4. Optimasi Lahan5. dst …..

B. Pengelolaan Air Irigasi1. JITUT2. JIDES3. Tata Air Mikro (TAM)4. dst ……..

C. Alat dan Mesin Pertanian1. Tractor Roda 22. Tractor Roda 43. dst ……….

D. Pupuk dan Pestisida1. Penguatan KP32. Skrening Pestisida3. dst ……….

E. Pembiayaan1. PUAP2. dst …..

2 Dinas………….**)Kab/Kota …….No SP DIPA : …..

Catatan :1. Laporan dikirim ke Ditjen PSP pada akhir Tahun Anggaran2. Laporan ke Ditjen PSP cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan d/a. Kanpus Deptan Gedung D Lantai 8 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jaksel via Fax : 021-7816086 atau E-mail : [email protected]. Manfaat harus terukur, contoh :

a. Kegiatan JITUT/JIDES seluas 500 Ha, menaikan IP 50 % dengan produktivitas 5 ton/Ha, sehingga manfaat kegiatan berupa peningkatan produksi sebanyak 500 X 0,5 X 5 Ton = 1.250 ton b. Rehab JUT/JAPROD Manfaat mengurangi ongkos angkut Rp. 25; / Kg atau Rp. 25.000; / Ton pada areal dengan tingkat produksi 1.000 ton sehingga manfaat kegiatan dapat mengurangi ongkos angkut Rp. 25.000 X 1.000 = Rp. 25.000.000;c. Cetak Sawah Seluas 200 Ha Menyebabkan perluasan areal tanam seluas 200 Ha dengan produktivitas 2,5 ton/Ha dan IP 150 %, sehingga manfaat kegiatan cetak sawah berupa peningkatan produksi sebesar 200 X 2,5 ton X 1,5 = 750 ton

4. *) Coret yang tidak perlu **) Diisi nama Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan kegiatan PSP.

………………. ………………….…………. 2011 Penanggungjawab Kegiatan Propinsi

REKAPITULASI LAPORAN MANFAAT KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

NO Target Fisik DIPA Realisasi Fisik MANFAAT

TA. 2006/2007/2008/2009/2010*)

Page 48: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

42

SKOR PEMBOBOTAN FISIK

KEGIATAN JALAN USAHATANI TA. 2011 KEGIATAN BOBOT

(%) A. PERSIAPAN 20

1 SK Tim Teknis 2 2 CPCL 3 3 Desain 4 4 RUKK 4 5 Perjanjian kerjasama dan

pembukaan rekening 4

6 Transfer Dana 3

B. PELAKSANAAN / KONSTRUKSI 80 1 2

Penyediaan bahan/material Pelaksanaan Fisik

30 50

Page 49: Jut

Pedoman Teknis Pengembangan Jalan Usahatani TA. 2011

43

Lampiran 6

OUTLINE LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGEMBANGAN

JALAN USAHATANI TA. 2011 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Sasaran Lokasi

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2.1. Dukungan pada kawasan komoditi 2.2. Komponen Kegiatan

III. LOKASI KEGIATAN IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Tahapan Kegiatan 4.2. Realisasi Fisik dan Keuangan

V. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

MASALAH 5.1. Permasalahan Yang Dihadapi 5.2. Pemecahan Masalah

VI. INDIKATOR KINERJA

Input, Output, Outcome, Benefit, Impact VII. PENUTUP