K E P U T U S A N - Trenggalek · Web viewBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR TAHUN 2016 TENTANGKEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI TRENGGALEKPROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TRENGGALEKNOMOR TAHUN 2016

TENTANGKEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Daerah;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah

-2-

Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5243);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887).

8. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek tahun 2016 Nomor 16, Tambahan lembaran Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 68);

MEMUTUSKAN:

-3-

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Trenggalek sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Trenggalek.4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten

Trenggalek.5. Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek yang

selanjutnya disebut Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Trenggalek dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

6. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara pemerintahan daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.

7. Dinas Daerah Kabupaten Trenggalek yang selanjutnya disebut Dinas adalah perangkat daerah yang merupakan pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi

-4-

kewenangan daerah.8. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga adalah Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek;

9. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek;

10. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek;

11. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup adalah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek;

12. Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran adalah Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran Kabupaten Trenggalek;

13. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Trenggalek;

14. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja adalah Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Trenggalek;

15. Dinas Pertanian dan Pangan adalah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek;

16. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Trenggalek;

17. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek;

18. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek;

19. Dinas Komunikasi dan Informatika adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek;

20. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan adalah Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek;

ismail - [2010], 10/29/16,

DISDIKPORA

ismail - [2010], 10/29/16,

DISKOMINDAG

ismail - [2010], 10/29/16,

DISKOMINFO

ismail - [2010], 10/29/16,

DISHUB

ismail - [2010], 10/29/16,

DISPENMASDES

ismail - [2010], 10/29/16,

DISPENDUKCAPIL

ismail - [2010], 10/29/16,

DISPERTAPAN

ismail - [2010], 10/29/16,

DISPERINAKER

ismail - [2010], 10/29/16,

DINSOS P3A

ismail - [2010], 10/29/16,

SATPOL PP

ismail - [2010], 10/29/16,

DISPERKIM & LH

ismail - [2010], 10/29/16,

DINAS PUPR

ismail - [2010], 10/29/16,

DINKES & PPKB

-5-

21. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disebut Dinas Penanaman Modal dan PTSP adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Trenggalek;

22. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan adalah Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Trenggalek;

23. Dinas Perikanan adalah Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek;

24. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek;

25. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten Trenggalek.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas.

(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas.

BAB IIIRUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup Peraturan Bupati ini adalah :

a. Kedudukan, Tugas dan Fungsi;

b. Susunan Organisasi;

c. Kelompok Jabatan Fungsional;

d. UPTD;

ismail - [2010], 10/29/16,

DISPARBUD

ismail - [2010], 10/29/16,

DINAS PERIKAN

ismail - [2010], 10/29/16,

DINAS ARSIPERPUS

ismail - [2010], 10/29/16,

DINAS PM &PTSP

-6-

e. Tata Hubungan Kerja; dan

f. Pengangkatan dan Pemberhentian dalam Jabatan.

BAB IVKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 4

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas terdiri dari :a. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga;

b. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;

c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

d. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup;

e. Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran;

f. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

g. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja;

h. Dinas Pertanian dan Pangan;

i. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

j. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

k. Dinas Perhubungan;

l. Dinas Komunikasi dan Informatika;

m. Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan;

n. Dinas Penanaman Modal dan PTSP;

o. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;

-7-

p. Dinas Perikanan;

q. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Bagian KesatuDinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

Pasal 5

(1) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga.

(2) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga.

(4) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

-8-

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

g. pembinaan UPTD; h. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan di

bidang pendidikan dan di bidang kepemudaan dan olahraga;

i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan

Standar Operasional Prosedur (SOP);k. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) secara

periodik;l. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan

program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;

m. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;n. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan

fungsi; dano. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Pasal 6

(1) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah dibidang Kesehatan dan dibidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

(2) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

HASNA, 11/01/16,

Dipakai untuk semua fungsi pd semua jabatan

-9-

(3) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

(4) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan di bidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan dibidang kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan dibidang kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan dibidang kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

e. koordinasi dan sinkronisasi urusan pemerintahan dibidang kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan dibidang kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

g. pembinaan UPTD; h. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan

dibidang kesehatan dan dibidang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana;

i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP)

dan Standar Operasional Prosedur (SOP);

-10-

k. pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) secara periodik;

l. pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;




Bagian Ketiga

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan RuangPasal 7

(1) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan.

(2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan.

(4) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang sumber daya air, bangunan gedung, penataan bangunan dan lingkungannya, jalan dan konstruksi dan urusan di bidang pertanahan;

HASNA, 11/01/16,

penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan

HASNA, 11/01/16,


-11-

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan;


bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan di bidang pertanahan;






fungsi; dano. `pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati


Bagian Keempat

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan

Lingkungan Hidup

ismail - [2010], 09/22/16,

HASNA, 11/01/16,


-12-

Pasal 8

(1) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup.

(2) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup.

(4) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi:a. penyusunan kebijakan teknis di bidang perumahan,

kawasan permukiman, perumahan dan kawasan permukiman kumuh, prasarana, sarana utilitas umum, sertifikasi, kualifikasi dan registrasi, air minum, persampahan, air limbah, drainase, permukiman, ruang terbuka hijau dan di bidang lingkungan hidup;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;

HASNA, 11/01/16,

penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;

-13-

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;


bidang perumahan dan kawasan permukiman dan di bidang lingkungan hidup;








Bagian Kelima

Satuan Polisi Pamong Praja dan KebakaranPasal 9

(1) Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran).

(2) Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin

HASNA, 11/01/16,


-14-

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran).

(4) Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran);

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran);

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran);

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran);

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran);

f. pembinaan penyelenggaraan kegaitan urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertiban umum

-15-

dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran);

g. pembinaan UPTD; danh. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan di

bidang ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat (sub urusan ketentraman, ketertiban umum dan sub urusan kebakaran).








Bagian Keenam

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pasal 10

(1) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

(2) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah

HASNA, 11/01/16,


-16-

dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

(4) Dinas Sosial, Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;


bidang sosial dan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;


Standar Operasional Prosedur (SOP);

-17-






Bagian Ketujuh

Dinas Perindustrian dan Tenaga KerjaPasal 11

(1) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja.

(2) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja.

(4) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;

HASNA, 11/01/16,


-18-

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;


bidang perindustrian dan di bidang tenaga kerja;i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan







Bagian Kedelapan

Dinas Pertanian dan PanganPasal 12

(1) Dinas Pertanian dan Pangan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian dan di bidang pangan.

HASNA, 11/01/16,


-19-

(2) Dinas Pertanian dan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Pertanian dan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan.

(4) Dinas Pertanian dan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pertanian dan di bidang pangan;


bidang pertanian dan di bidang pangan;i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan



program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan,

-20-

kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, kepustakaan dan kearsipan;




Bagian Kesembilan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilPasal 13

(1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

(2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

(4) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

HASNA, 11/01/16,


-21-

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

g. pembinaan UPTD;h. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan di

bidang kependudukan dan pencatatan sipil;i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan







Bagian Kesepuluh

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan DesaPasal 14

(1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

(2) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

HASNA, 11/01/16,


-22-

(3) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

(4) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;

g. pembinaan UPTD; danh. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan di

bidang pemberdayaan masyarakat dan desai. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan




m. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;

-23-

n. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kesebelas

Dinas PerhubunganPasal 15

(1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan.

(2) Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan.

(4) Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang perhubungan;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang perhubungan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perhubungan;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perhubungan;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perhubungan;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perhubungan;


bidang perhubungan;i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);

HASNA, 11/01/16,


-24-

j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);






Bagian Keduabelas

Dinas Komunikasi dan InformatikaPasal 16

(1) Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik.

(2) Dinas Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik.

(4) Dinas Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

HASNA, 11/01/16,


-25-

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas kegiatan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;


bidang komunikasi dan informatika, di bidang persandian dan di bidang statistik;





m. pemberdayaan dan pembinaan jabatan fungsional;

-26-

n. pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi; dan

o. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketigabelas

Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan PerdaganganPasal 17

(1) Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan.

(2) Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan.

(4) Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;

HASNA, 11/01/16,


-27-

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;


bidang koperasi dan usaha mikro dan di bidang perdagangan;








Bagian Keempatbelas

Dinas Penanaman Modal dan PTSPPasal 18

(1) Dinas Penanaman Modal dan PTSP merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu.

(2) Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas

HASNA, 11/01/16,


-28-

yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu.

(4) Dinas Penanaman Modal dan PTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;


bidang penanaman modal dan pelaksanaan fungsi pelayanan terpadu satu pintu;


Standar Operasional Prosedur (SOP);

-29-






Bagian Kelimabelas

Dinas Kearsipan dan PerpustakaanPasal 19

(1) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan.

(2) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe C, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan.

(4) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;

HASNA, 11/01/16,


-30-

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;

f. pembinaan penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;


bidang kearsipan dan di bidang perpustakaan;i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan







Bagian Keenambelas

Dinas PerikananPasal 20

(1) Dinas Perikanan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang perikanan.

(2) Dinas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe B, dipimpin Kepala Dinas yang

HASNA, 11/01/16,


-31-

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(3) Dinas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perikanan.

(4) Dinas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang perikanan;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang perikanan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perikanan;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perikanan;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perikanan;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang perikanan;


bidang perikanan;i. penyusunan Perjanjian Kinerja (PK);j. penetapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan (SP) dan







HASNA, 11/01/16,


-32-

Bagian Ketujuhbelas

Dinas Pariwisata dan KebudayaanPasal 21

(5) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan.

(6) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Dinas tipe A, dipimpin Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(7) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan.

(8) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;

c. pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;

f. pembinaan penyelenggaraan kegiatan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;

g. pembinaan UPTD;

-33-

h. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan di bidang kebudayaan;








BAB VSUSUNAN ORGANISASI

Bagian KesatuDinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Pasal 22

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga terdiri atas:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Program;

c. Bidang Pendidikan Dasar, membawahi:

1. Seksi Kurikulum;

2. Seksi Manajemen;

ismail - [2010], 09/22/16,

1 set, 4 bidang, 3 subbag dan 12 seksi

HASNA, 11/01/16,


-34-

3. Seksi Sarana dan Prasarana Pendiikan Dasar;d. Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Non

Formal dan Pendidikan Masyarakat, membawahi:

1. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Pembinaan Keluarga;

2. Seksi Pendidikan Non Formal, Pendidikan Masyarakat, Kursus dan Kesetaraan;

3. Seksi Sarana Prasarana Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Pendidikan Masyarakat;

e. Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, membawahi:

1. Seksi Tenaga Pendidik;

2. Seksi Tenaga Kependidikan;

3. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

f. Bidang Pemuda dan Olah Raga, membawahi:

1. Seksi Pemuda dan Pramuka;

2. Seksi Olahraga dan Seni;

3. Seksi Sarana, Prasarana Pemuda dan Olahraga;

g. Kelompok Jabatan Fungsional;

h. UPTD.

Bagian KeduaDinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Pasal 23

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri atas:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Program dan Informasi;

-35-

2. Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset;

3. Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum;

c. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi:

1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;

2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;

3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah Raga.

d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, membawahi:

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;

e. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi:

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;

2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;

3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional.

f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahi:

1. Seksi Kefarmasian;

2. Seksi Alat Kesehatan;3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;

g. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, membawahi:

1. Seksi Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan;

2. Seksi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi;

3. Seksi Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga;

h. Kelompok Jabatan Fungsional;

-36-

i. UPTD.

Bagian KetigaDinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Pasal 24

(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri atas:

a. Kepala Dinas


1. Sub Bagian Perencanaan dan Informasi Publik;

2. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Bidang Bina Marga, membawahi:

1. Seksi Pembangunan Jalan;

2. Seksi Pembangunan Jembatan;3. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan;

d. Bidang Perencanaan Teknis dan Jasa Konstruksi, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan;

2. Seksi Perencanaan Teknis Bangunan Air;3. Seksi Jasa Konstruksi;

e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Air, membawahi:

1. Seksi Pembangunan Prasarana Sumber Daya Air;

2. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air;

3. Seksi Pembinaaan dan Perizinan Sumber Daya Air;

f. Bidang Pengairan, membawahi:

1. Seksi Pengembangan Irigasi;

2. Seksi Bina Manfaat;3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan Irigasi;

-37-

g. Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan, membawahi:

1. Seksi Perencanaan Tata Ruang;

2. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang;

3. Seksi Pertanahan;

h. Kelompok Jabatan Fungsional;

i. UPTD.

Bagian KeempatDinas Perumahan, Kawasan Permukiman

dan Lingkungan HidupPasal 25

(1) Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, terdiri atas:

a. Kepala Dinas



2. Sub Bagian Tata Usaha;

3. Sub Bagian Penyusunan Program;

c. Bidang Lingkungan Hidup, membawahi:

1. Seksi Perencanaan dan Kajian Lingkungan Hidup;

2. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Lingkungan dan Ruang Terbuka Hijau;

3. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup;

d. Bidang Perumahan Permukiman, membawahi:

1. Seksi Perumahan;

2. Seksi Permukiman;

3. Seksi Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah;

e. Bidang Pengolahan Sampah, membawahi:

-38-

1. Seksi Angkutan;

2. Seksi Sarana Prasarana Persampahan;

3. Seksi Sistem dan Pengolahan Sampah;

f. Bidang Pengolahan Limbah, membawahi:

1. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Limbah;

2. Seksi Perencanaan dan Sistem Pengolahan Limbah;

3. Seksi Penyehatan Lingkungan;


h. UPTD.

Bagian KelimaSatuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran

Pasal 26

(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi pamong Praja dan Kebakaran terdiri atas:

a. Kepala


1. Sub Bagian Penyusunan Program;



c. Bidang Peraturan Daerah, membawahi:

1. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

2. Seksi Penyelidikan dan Penindakan;d. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum,

membawahi:

1. Seksi Operasional dan Pengendalian;

2. Seksi Kerjasama;

e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Aparatur dan Sarana Prasarana, membawahi:

ACER, 10/14/16,

Apa Cuma Perda Tok??? Terus untuk Perbup gmn??

ismail - [2010], 10/29/16,

Nunggu usulan dari SATPOL

-39-

1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Aparatur;

2. Seksi Sarana Prasarana;

f. Bidang Perlindungan Masyarakat, membawahi:

1. Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat;

2. Seksi Pemadam Kebakaran;

g. UPTD;

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian KeenamDinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak

Pasal 27

(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri atas:

a. Kepala



2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;


c. Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, membawahi:

1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;

2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial;

3. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Disablitas;

d. Bidang Perlindungan dan jaminan Sosial, membawahi:

1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana;

-40-

2. Seksi Penyelenggaraan Perlindungan dan Jaminan Sosial;

e. Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Sosial, membawahi:

1. Seksi Penanganan Fakir Miskin;

2. Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat;

3. Seksi Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Restorasi Sosial;

f. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, membawahi:

1. Seksi Pengarustamaan Gender dan Pemenuhan Hak Anak;

2. Seksi Penguatan Keluarga;

3. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak ;


h. UPTD.

Bagian KetujuhDinas Perindustrian dan Tenaga Kerja

Pasal 28

(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja terdiri atas:

a. Kepala


1. Sub Bagian Keuangan, Pelaporan dan Perencanaan;

2. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan;

c. Bidang Perindustrian, membawahi:

1. Seksi Industri Agro;

2. Seksi Industri Non Agro;

-41-

3. Seksi Standarisasi dan Desain Produk;d. Bidang Penempatan Tenaga kerja dan Transmigrasi,

membawahi:

1. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;

2. Seksi Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja;

3. Seksi Transmigrasi;

e. Bidang Hubungan Industrial, membawahi:

1. Seksi Syarat Kerja;

2. Seksi Kesejahteraan dan Jamsostek;

3. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

f. Kelompok Jabatan Fungsional;

g. UPTD.

Bagian KedelapanDinas Pertanian dan Pangan

Pasal 29

(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Pangan terdiri atas:

a. Kepala


1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2. Sub Bagian Keuangan dan Aset;


c. Bidang Ketahanan Pangan, membawahi:

1. Seksi Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;

2. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan;3. Seksi Konsumsi dan Keamanan Pangan;

d. Bidang Tanaman Pangan membawahi:

1. Seksi Tanaman Pangan;

ismail - [2010], 09/22/16,

1 set, 6 bidang, 3 subbag, 18 seksi

-42-

2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan;

3. Seksi Bina Usaha Tanaman Pangan;

e. Bidang Hortikultura, membawahi:

1. Seksi Produksi Hortikultura

2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Hortikultura;

3. Seksi Bina Usaha Hortikultura;

f. Bidang Perkebunan, membawahi:

1. Seksi Produksi Perkebunan;

2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;

3. Seksi Bina Usaha Perkebunan;

g. Bidang Bina Produksi dan Agribis Peternakan, membawahi:

1. Seksi Penyebaran, Pengembangan dan Budidaya Ternak;

2. Seksi Pakan dan Teknologi Peternakan;

3. Seksi Agribisnis dan Kelembagaan;

h. Bidang Kesehatan Hewan, membawahi:

1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan;

2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan Hasil Peternakan;

3. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan;

i. Kelompok Jabatan Fungsional;

j. UPTD.

Bagian KesembilanDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pasal 30

(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri atas:

-43-

a. Kepala Dinas


1. Sub Bagian Perencanaan;



c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, membawahi:

1. Seksi Identitas Penduduk;

2. Seksi Pindah Datang dan Pendataan Penduduk;d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahi:

1. Seksi Kelahiran dan Kematian;

2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan Kewarganegaraan;

e. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, membawahi:

1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;

2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan;

f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, membawahi:

1. Seksi Kerjasama dan Iniovasi Pelayanan;

2. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan;


h. UPTD.

Bagian KesepuluhDinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pasal 31

-44-

(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri atas:

a. Kepala


1. Sub Bagian Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan;


c. Bidang Pemberdayaan Pemerintahan Desa, membawahi:

1. Seksi Lembaga Pemerintahan Desa;

2. Seksi Lembaga Kemasyarakatan Desa;3. Seksi Administrasi Desa;

d. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Perdesaan, membawahi:

1. Seksi Lembaga Ekonomi Masyarakat Perdesaan;

2. Seksi Usaha Ekonomi Perdesaan;

3. Seksi Sumber Daya Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) Perdesaan;

e. Bidang Pemberdayaan Pembangunan Desa, membawahi:

1. Seksi Pengelolaan Keuangan Desa;

2. Seksi Pendampingan Pembangunan Perdesaan;

3. Seksi Pemberdayaan Pembangunan Masyarakat Perdesaan;


g. UPTD.

Bagian KesebelasDinas Perhubungan

Pasal 32

(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri atas:

-45-

a. Kepala



2. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan;

c. Bidang Lalu Lintas, membawahi:

1. Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas;

2. Seksi Data dan Informatika LLAJ;3. Seksi Penerangan Jalan Umum;

d. Bidang Angkutan, membawahi:

1. Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas;

2. Seksi Angkutan Barang, Khusus dan Laut;

e. Bidang Pengendalian dan Operasi, membawahi:

1. Seksi Ketertiban dan Keselamatan Jalan;

2. Seksi Pengelolaan dan Pengendalian Perparkiran;


g. UPTD.

Bagian KeduabelasDinas Komunikasi dan Informatika

Pasal 33

(1) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika terdiri atas:

a. Kepala



2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan;

c. Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, membawahi:

1. Seksi Pengelolaan Opini dan Aspirasi Publik;

-46-

2. Seksi Pengelolaan Informasi;3. Seksi Pengelolaan Komunikasi Publik;

e. Bidang Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, membawahi:

1. Seksi Layanan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi;

2. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi;

3. Seksi Keamanan Informasi dan Persandian;

f. Bidang E-Government dan Statistik, membawahi:

1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi dan Komunikasi;

2. Seksi Penyelenggaraan E- Government;

3. Seksi Data dan Statistik;


h. UPTD.

Bagian Ketiga BelasDinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan

Pasal 34

(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan terdiri atas:

a. Kepala Dinas



2. Sub Bagian Keuangan, Perencanaan dan Pelaporan;

d. Bidang Koperasi, membawahi:

1. Seksi Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi;

2. Seksi Fasilitasi dan Pembiayaan Koperasi;3. Seksi Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi;

-47-

e. Bidang Usaha Mikro, membawahi:

1. Seksi Kewirausahaan;

2. Seksi Pengembangan Produk dan Pemasaran;

3. Seksi Fasilitasi dan Permodalan;

f. Bidang Perdagangan, membawahi:

1. Seksi Bina Usaha Perdagangan;

2. Seksi Distribusi dan Promosi;

3. Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen;


h. UPTD.

Bagian KeempatbelasDinas Penanaman Modal dan PTSP

Pasal 35

(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan PTSP terdiri atas:

a. Kepala




c. Bidang Penanaman Modal, membawahi:

1. Seksi Pengembangan dan Kerjasama Penanaman Modal;

2. Seksi Pelayanan dan Promosi Penanaman Modal;3. Seksi Pengendalian dan Pelaporan Penanaman

Modal;d. Bidang Standarisasi Penanaman Modal dan PTSP,

membawahi:

1. Seksi Standarisasi Penanaman Modal dan PTSP;

-48-

2. Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal dan PTSP;

3. Seksi Pengaduan dan Publikasi Penanaman Modal dan PTSP;

e. Bidang Pelayanan Perizinan, membawahi:

1. Seksi Pelayanan Perizinan Usaha;

2. Seksi Pelayanan Perizinan Non Usaha;

3. Seksi Verifikasi Administrasi Perizinan;

f. Kelompok Jabatan Fungsional

g. UPTD.

Bagian KelimabelasDinas Kearsipan dan Perpustakaan

Pasal 36

(1) Susunan Organisasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan terdiri atas:

a. Kepala


1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;


c. Bidang Perpustakaan, membawahi:

1. Seksi Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka;

2. Seksi Deposit, Pengembangan dan Pengelolaan bahan Pustaka;

3. Seksi Pembinaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Perpustakaan;

d. Bidang Kearsipan, membawahi:

1. Seksi Pengelolaan Arsip Dinamis;

2. Seksi Pengelolaan Arsip Statis;3. Seksi Pembinaan Pemasyarakatan Kearsipan;

e. Kelompok Jabatan Fungsional;

-49-

f. UPTD.

Bagian KeenambelasDinas Perikanan

Pasal 37

(1) Susunan Organisasi Dinas Perikanan terdiri atas:

a. Kepala Dinas




c. Bidang Perikanan Budidaya, membawahi:

1. Seksi Produksi, Sarana dan Prasarana Budidaya;

2. Seksi Perbenihan dan Kesehatan Ikan;d. Bidang Perikanan Tangkap, membawahi:

1. Seksi Kenelayanan, Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap ;

2. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Perairan;

e. Bidang Pengelolaan Hasil Perikanan, membawahi:

1. Seksi Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan dan Logistik;

2. Seksi Bina Mutu dan Diversifikasi Produk;

3. Seksi Akses Pasar dan Promosi;


g. UPTD.

Bagian KetujuhbelasDinas Pariwisata dan Kebudayaan

Pasal 38

ismail - [2010], 10/29/16,

Menunggu usulan dari DKP

-50-

(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan terdiri atas:

a. Kepala





c. Bidang Pemasaran, membawahi:1. Seksi Sarana Promosi dan Informasi Pariwisata;2. Seksi Pendataan dan Pengembangan Pasar;3. Seksi Promosi dan Kerjasama;

d. Bidang Destinasi Pariwisata, membawahi:1. Seksi Destinasi Wisata Alam;2. Seksi Destinasi Wisata Budaya dan Buatan;

3. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Tata kelola Destinasi;

e. Bidang Industri Pariwisata, membawahi:

1. Seksi Usaha Sarana Pariwisata;

2. Seksi Usaha Jasa Pariwisata;3. Pengembangan SDM Kepariwisataan;

f. Bidang Kebudayaan, membawahi:

1. Seksi Pelestarian Tradisi, Sejarah dan Cagar Budaya;

2. Seksi Pembinaan dan Kelembagaan Seni Budaya;

3. Pelatihan dan Pengembangan Kesenian;


h. UPTD.

Pasal 39

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 38, dipimpin oleh

-51-

Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Masing-masing Bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 38 dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(3) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 38 dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(4) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 38 dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 40

Bagan susunan organisasi masing-masing Dinas tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 41

Uraian Tugas Jabatan pada masing-masing Dinas diatur dalam Peraturan Bupati tersendiri.

BAB VI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 42

(1) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional pada

-52-

masing-masing Dinas ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional dibentuk oleh Kepala Dinas dalam rangka mengorganisir pejabat-pejabat fungsional yang melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi masing-masing yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan.

(3) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

BAB VII

UPTD

Pasal 43

(1) UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang terkait.

Pasal 44

Dalam melaksanakan tugasnya, UPTD menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan tugas Dinas sesuai dengan bidang operasionalnya;

b. Pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional.

Pasal 45

Pembentukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi UPTD ditetapkan dalam Peraturan Bupati tersendiri.

ismail - [2010], 10/29/16,

Perlu dicntumkan atau tidak??

-53-

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Pasal 46

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu.

(5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya.

(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB VIII

ismail - [2010], 10/29/16,

Unit Kerja

ismail - [2010], 10/29/16,

Unit Kerja

-54-

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

DALAM JABATAN

Pasal 47

(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 48

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, pejabat yang ada tetap menduduki jabatannya dan melaksanakan tugas sampai dengan ditetapkannya pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Bupati ini.

Pasal 49

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, UPTD dengan susunan organisasi dan tata kerja yang ditetapkan sebelum Peraturan Bupati ini diundangkan, tetap melaksanakan tugas sampai dengan diundangkannya Peraturan Bupati yang mengatur pembentukan UPTD berdasarkan Peraturan Bupati ini.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 50

-55-

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka :

a. Peraturan Bupati Nomor 110 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 7 Seri D);

b. Peraturan Bupati Nomor 111 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 8 Seri D);

c. Peraturan Bupati Nomor 112 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 9 Seri D);

d. Peraturan Bupati Nomor 113 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 10 Seri D);

e. Peraturan Bupati Nomor 114 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 11 Seri D);

f. Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 12 Seri D);

g. Peraturan Bupati Nomor 119 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 16 Seri D);

h. Peraturan Bupati Nomor 120 Tahun 2011 tentang

-56-

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabvupaten Trenggalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 17 Seri D);

i. Peraturan Bupati Nomor 121 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 18 Seri D);

j. Peraturan Bupati Nomor 122 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 19 Seri D);

k. Peraturan Bupati Nomor 123 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 20 Seri D);

l. Peraturan Bupati Nomor 124 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 21 Seri D);

m. Peraturan Bupati Nomor 125 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 22 Seri D);

n. Peraturan Bupati Nomor 126 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 23 Seri D);

o. Peraturan Bupati Nomor 127 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011

-57-

Nomor 24 Seri D);

p. Peraturan Bupati Nomor 128 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 25 Seri D);

q. Peraturan Bupati Nomor 129 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 26 Seri D);

r. Peraturan Bupati Nomor 130 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Permukiman dan Kebersihan Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2011 Nomor 27 Seri D);

s. Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi pamong Praja Kabupaten Trengalek (Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 Nomor 64);

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 51

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Trenggalek.

Ditetapkan di Trenggalekpada tanggal BUPATI TRENGGALEK,

-58-

EMIL ELESTIANTO

Documents

K E P U T U S A N - Trenggalek · Web viewBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR TAHUN 2016 TENTANGKEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI