29
TEKANAN PANAS FAK TOR FISIK (C UACA KERJA )

DocumentK3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Faktor Fisik di K3

Citation preview

TEKANAN PA

NAS

F AK T

OR

FI S

I K (

CU

AC

A K

ER

J A)

Manusia tergolong makhluk homeoterm yi. Makhluk yang mampu mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu lingkungan sekitarnya berubah-ubah.

Mempertahankan suhu tubuh 37⁰C

< 35⁰ C (hypothermia) dan > 40,6⁰ C (hyperthermia) reaksi kimia dan enzym dalam tubuh terganggu.

< 27⁰C atau meningkat >42⁰C bisa kematian

KESEIMBANGAN PANAS

Tubuh manusia menghasilkan panas sbg akibat proses pembakaran zat-zat mkn dengan oksigen

Proses pengeluaran panas terganggu -> suhu tubuh meningkat.

Antara tubuh dan lingk. -> terjadi pertukaran panas, melalui: konduksi, konveksi, evaporasi dan radiasi.

Konduksi : pertukaran panas antara tubuh & benda sekitarnya mell. Kontak/sentuhan.

Konveksi : pertukaran panas dari badan dg lingk mell. Kontak udara dengan tubuh. Tergantung dari suhu udara & kecepatan angin

Radiasi : setiap benda termasuk tubuh manusia memancarkan gelombang

Evaporasi/penguapan : berkeringat yang penguapan mell. permukaan kulit.

Konveksi dan evaporasi memegang peranan utama dalam pengeluaran panas tubuh.

Cara-cara tubuh mempertahankan suhu selalu normal (±37⁰C):

> peningkatan aliran darah ke kulit

> peningkatan sekresi keringat

> peningkatan produksi panas oleh tubuh

dengan cara menggigil bila suhu udara lingk.

sekitar tubuh rendah / sangat rendah.

EFEK TEKANAN PANAS PADA FAAL TUBUH

Heat stress : besarnya beban pada manusia (the load on the man).

Heat strain : efek dari beban tersebut (the effects of the load).

Indek menentukan besarnya heat strain (respon fisiologis thd tekanan panas) : banyaknya keringat yang dihasilkan, banyaknya keringat yang menguap, denyut jantung dan suhu tubuh (core temperature).

PENYAKIT AKIBAT KERJA KRN SUHU UDARA TINGGI

1. Heat stroke dan heat hyperpyrexia

2. Heat syncope

3. Heat exhaustion

4. Heat cramps

5. Heat rash/miliaria/biang keringat

MENGENDALIKAN TEKANAN PANAS

Penambahan jam istirahat

Proses mekanisasi/otomatisasi

Isolasi sumber panas (isolation)

Insulation(mengurangi pertukaran panas sec radiasi dan konveksi).

Radiation shielding

Lokal exhaust ventilation(panas konveksi) menghisap keluar udara panas mell canopy hood

Localized cooling at work station. Pendinginan setempat (spot cooling) mengalirkan udara sejuk ke sekitar pekerja dg kecepatan tinggi.

Ventilasi umum (general ventilation)

Supervisi medis (pemeriksaan sebelum kerja, berkala, khusus)

Fasilitas sanitasi (kamar mandi, air minum). Jumlah memadai dan air minum suam kuku (15⁰C) dekat tempat kerja

Pelatihan dan pendidikan, pekerja diberi penjelasan :

- aklimatisasi

- kebiasaan minum sering

- konsumsi garam dapur

- pengenalan gejala PAK suhu udara tinggi

- APD yang diwajibkan

Pengaturan lamanya kerja dan istirahat (work-rest regimen). Perusahaan menyediakan ruang istirahat yang sejuk (26⁰C).

Alat Pelindung Diri (APD) misal goggles, topi, apron, pakaian kerja dilapisi aluminium(overalls), sarung tangan kulit (gaunlets), sepatu kerja (foundry leggings). Khusus pada radiasi sangat tinggi pakai full suit dilengkapi alat pendingin udara (vortex)

RADIATION SHIELDING

Reflective shields

Absorptive shielding

Transparant shielding(kaca jendela)

Flexible shielding (apron)

PENDINGINAN UDARA, DPT DILAKUKAN :

Evaporative cooling. Menyemprotkan air atau melewatkan udara pada filter yg telah dibasahi.

Chilled coil system. Udara dilewatkan mell kumparan yg berisi media suhu rendah masuk ke ruang kerja.

Cooled water system. Didinginkan secara mekanis kemudian dialirkan (biasanya pipa mengalirkan jarak jauh dan volume cukup besar)

KONDISI PANAS YANG DAPAT DI TOLERANSI ( TOLERANCE HEAT CONDITION)

Dapat dinilai menggunakan pekerjanya sendiri sbg alat pengukur (sensing device) meliputi :

Pendapatnya (his opinion)

Keadaan suhu tubuhnya (his thermal state)

Respon fisiologisnya (his physiological responses)

Penampilannya (his performance)

4 PARAMETER FISIOLOGIK SELEKSI PEKERJA

Terkait dengan toleransi terhadap panas :

1. Maximal oxygen intake

2. Usia

3. Ukuran dan komposisi serta luas permukaaan tubuh

4. Jenis kelamin/ras

DIRGANTARA (PENERBANGAN)

Faktor-faktor ketinggian mempengaruhi faal tubuh manusia:

Menurunnya tekanan tubuh manusia

Tekanan parsiil oksigen

Suhu udara dan daya berat

Berupa : faal system, kardiovaskuler, system pernafasan, penglihatan, keseimbangan, pendengaran......

PENGARUH PERUBAHAN TEKANAN UDARATERHADAP FAAL TUBUH

1. Hipoxia

Keadaan dimana tubuh kekurangan oksigen

Menipis udara pd ketinggian-> tekanan parsiil oksigen menurun ->pada udara pernafasan berakibatnya terjadi hipoxia.

Timbulnya ada 3 faktor : lingkungan, manusia, mesin (pesawat).

Sifat-sifat hipoxia :

Tidak terasa datangnya

Tidak memberi rasa sakit bahkan memberi rasa gembira (euphoria)

Gejala lain menjadi berat sampai pingsan dan menyebabkan kematian.

MACAM HIPOXIA

1. Hipoxic hipoxia (tekanan parsiil oksigen dalam paru-paru menurun)

2. Anaemic hipoxia (berkurangnya hemoglobin dalam darah karena perdarahan juga anemia)

3. Stagnant hipoxia (ada bahan bendungan pada system peredaran darah shg aliran darah tidak lancar, biasa pada penderita penyakit jantung.

4. Histotoxic hipoxia (adanya bahan beracun)

GEJALA HIPOXIA

1. Gejala objektif :

“air hunger” rasa ingin menarik nafas panjang terus menerus

Frekwensi nadi dan pernafasan naik

Gangguan cara berfikir & konsentrasi

Cyanose(warna kulit, kuku, bibir biru)

Gangguan gerakan koordinatif

Lemas dan pingsan

2. Gejala subjektif :

Malas

Ngantuk

Euphoria (rasa gembira tanpa sebab) bisa menyebabkan tidak adanya keseimbangan.

HIPOXIA BERDASAR KETINGGIAN

1. The indifferent stage (sea level ketinggian 10000 kaki)-> terganggu penglihatan malam

2. Compensatory stage (10000 – 15000kaki)system syaraf telah terganggu

3. Disturbance stage (15000 – 20000 kaki) gejala objektif -> mutlak menggunakan oksigen

4. Critical stage ( 20000 – 23000 kaki) waktu 3-5 menit saja sudah tidak dapat berpikir tanpa bantuan oksigen

Pengobatan hipoxia : pemberian oksigen secepat mungkin -> terlambat cacat- kematian dan segera turun pada ketinggian aman <10000 kaki

Pencegahan hipoxia : penggunaan oksigen sesuai ketinggian dan latihan mengenal datangnya bahaya hipoxia.

2. Disbarism adalah semua kelainan yg terjadi akibat berubahnya tekanan sekitar tubuh..

Semakin meningkat karena :

Meningkatnya kecepatan terbang keatas

Ketinggian

Lamanya paparan pada ketinggian

Kegiatan fisik

Hawa dingin

GEJALA DISBARISM

Pengembangan gas yang terperangkap :

Traktus gastro intestinal( penyamaan tekanan lancar -> mell kentut atau mulut)

Telinga

Sinus paranasal

gigi

Penguapan gas

Bends rasa nyeri pada sendi

Chokes rasa sakit dibawah dada -> batuk kering

Kulit gatal, sakit, panas dingin timbul bercak dan gelembung

Kelainan system saraf (penglihatan, sakit kepala, lumpuh)

INDUSTRI MARITIM( CARA KERJA DI LAUT)

Cara kerja di udara bertekanan tinggi

Penyelam dan pengambil mutiara

Gangguan kesehatan sebagai akibat tekanan udara tinggi dan akibat dekompresi (penyelam naik dari dasar lautan ke permukaan).-> penyakitnya disebut Caisson

Keluhan sakit pada sinus -> barosinusitis

Keluhan pada gigi -> barodontalgia

Erythem -> pengerutan gendang telinga