1
Komponen Kegiatan I. Tahap Pra Konstruksi 1. Sosialisasi rencana kegiatan 2. Pembebasan Lahan 3. Penerimaan Petani Plasma 4. Penerimaan Tenaga Kerja 5. Mobilisasi Alat Berat II. Tahap Konstruksi 1. Pembibitan 2. Pembuatan Jaringan Jalan Kebun 3. Pembangunan Sarana dan Prasarana 4. Penyiapan Lahan Tanam 5. Penanaman Kelapa Sawit III. Tahap Operasi 1. Community Development DAMPAK POTENSIAL 2. Pemeliharaan Tanaman 3. Pemanenan TBS A. FISIKA KIMIA 4. Pengangkutan TBS - Perubahan Iklim Mikro DAMPAK PENTING HIPOTETIK IV. Tahap Pasca Operasi - Penurunan Kualitas Udara Ambien PRIORITAS DAMPAK PENTING 1. Demobilisasi Peralatan - Peningkatan Intensitas Kebisingan EVALUASI DAMPAK A. FISIKA KIMIA HIPOTETIK 2. Rasionalisasi Tenaga Kerja - Penurunan Kesuburan Tanah POTENSIAL - Kualitas Udara Ambien KLASIFIKASI & 3.Pengembalian Lahan Kpd Pem. IDENTIFIKASI - Peningkatan Aliran Permukaan - Intensitas Kebisingan PRIORITAS 1. Penurunan Kualitas Udara Ambien DAMPAK - Peningkatan Laju Erosi - Tingkat Kesuburan Tanah DAMPAK PENTING 2. Peningkatan Intensitas Kebisingan POTENSIAL - Peningkatan Sedimentasi - Aliran Permukaan 3. Peningkatan Aliran Permukaan Komponen Lingkungan - Penurunan Kualitas Air - Tingkat Erosi 4. Peningkatan Laju Erosi A. FISIK KIMIA B. BIOLOGI - Kualitas Air 5. Penurunan Kualitas Air 1. Iklim Mikro - Degradasi Vegetasi Penutup Lahan B. BIOLOGI 6. Migrasi Satwa Liar 2. Kualitas Udara - Migrasi Satwa Liar - Migrasi Satwa Liar 7. Kenaikan Tingkat Pendapatan Masyarakat 3. Intensitas Kebisingan - Degradasi Kelimpahan Biota Perairan C. SOSEKBUD 8. Terbukanya Kesempatan Kerja 4. Tingkat Kesuburan Tanah C. SOSEKBUD - Tingkat pendapatan 9. Penambahan Fasos dan Fasum 5. Aliran Permukaan (Run Off) - Peningkatan Laju Pertumbuhan Penduduk - Pola penguasaan lahan 10. Peningkatan aktifitas lalu lintas darat 6. Tingkat Erosi - Kenaikan Tingkat Kepadatan Penduduk - Kesempatan kerja 11. Munculnya konflik sosial 7. Sedimentasi - Kenaikan Tingkat Pendapatan Masyarakat - Fasos dan Fasum 12. Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat 8. Kualitas Air - Berubahnya Pola Penguasaan Lahan - Lalu Lintas Darat 13. Peningkatan fasilitas kesehatan B. BIOLOGI - Berubahnya Pola Pemanfaatan Lahan - Konflik Sosial 14. Peningkatan status gizi masyarakat 1. Vegetasi Penutup Lahan - Terbukanya Kesempatan Kerja - Sikap dan Persepsi Masyarakat 15. Resiko kecelakaan kerja (K3) 2. Satwa Liar - Penambahan Fasos dan Fasum D. KESEHATAN MASYARAKAT 3. Biota Perairan - Terganggunya aktifitas lalu lintas sungai - Fasilitas kesehatan METODE C. SOSEKBUD - - Peningkatan aktifitas lalu lintas darat - Status gizi masyarakat ANALISA KETERKAITAN 1. Pertumbuhan Penduduk METODE : - Peningkatan SDM METODE : - Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) DAN KEPENTINGAN 2. Tingkat Kepadatan Penduduk BAGAN ALIR - Munculnya konflik sosial INTERAKSI KELOMPOK DAMPAK 3. Tingkat Pendapatan MATRIKS SEDERHANA - Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat DISKUSI TIM 4. Pola Penguasaan Lahan D. KESEHATAN MASYARAKAT PENELAAHAN PUSTAKA 5. Pola Pemanfaatan Lahan - Peningkatan angka kesakitan 6. Kesempatan Kerja - Peningkatan fasilitas kesehatan 7. Fasos dan Fasum - Peningkatan kondisi sanitasi lingkungan 8. Lalu Lintas Sungai - Peningkatan status gizi masyarakat 9. Lalu Lintas Darat - Resiko kecelakaan kerja 10. Sumber Daya Manusia 11. Konflik Sosial 12. Sikap & Persepsi Masyarakat D. KESEHATAN MASYARAKAT 1. Angka Kesakitan 2. Sumber Daya Kesehatan 3. Kondisi Sanitasi Lingk. 4. Status Gizi Lingk. 5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Gambar II-22. Bagan Alir Evaluasi Rencana Kegiatan Budidaya Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit PT. Arta Putra Benua

KA ~ Bagan Alir Evaluasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KA ~ Bagan Alir Evaluasi

Komponen Kegiatan I. Tahap Pra Konstruksi 1. Sosialisasi rencana kegiatan 2. Pembebasan Lahan 3. Penerimaan Petani Plasma 4. Penerimaan Tenaga Kerja 5. Mobilisasi Alat Berat II. Tahap Konstruksi 1. Pembibitan 2. Pembuatan Jaringan Jalan Kebun 3. Pembangunan Sarana dan Prasarana 4. Penyiapan Lahan Tanam 5. Penanaman Kelapa Sawit III. Tahap Operasi

1. Community Development DAMPAK POTENSIAL 2. Pemeliharaan Tanaman

3. Pemanenan TBS A. FISIKA KIMIA 4. Pengangkutan TBS - Perubahan Iklim Mikro DAMPAK PENTING HIPOTETIK

IV. Tahap Pasca Operasi - Penurunan Kualitas Udara Ambien PRIORITAS DAMPAK PENTING

1. Demobilisasi Peralatan - Peningkatan Intensitas Kebisingan EVALUASI DAMPAK A. FISIKA KIMIA HIPOTETIK

2. Rasionalisasi Tenaga Kerja - Penurunan Kesuburan Tanah POTENSIAL - Kualitas Udara Ambien KLASIFIKASI &

3.Pengembalian Lahan Kpd Pem. IDENTIFIKASI - Peningkatan Aliran Permukaan - Intensitas Kebisingan PRIORITAS 1. Penurunan Kualitas Udara Ambien

DAMPAK - Peningkatan Laju Erosi - Tingkat Kesuburan Tanah DAMPAK PENTING 2. Peningkatan Intensitas Kebisingan

POTENSIAL - Peningkatan Sedimentasi - Aliran Permukaan 3. Peningkatan Aliran Permukaan

Komponen Lingkungan - Penurunan Kualitas Air - Tingkat Erosi 4. Peningkatan Laju Erosi A. FISIK KIMIA B. BIOLOGI - Kualitas Air 5. Penurunan Kualitas Air 1. Iklim Mikro - Degradasi Vegetasi Penutup Lahan B. BIOLOGI 6. Migrasi Satwa Liar 2. Kualitas Udara

- Migrasi Satwa Liar

- Migrasi Satwa Liar 7. Kenaikan Tingkat Pendapatan

Masyarakat 3. Intensitas Kebisingan - Degradasi Kelimpahan Biota Perairan C. SOSEKBUD 8. Terbukanya Kesempatan Kerja 4. Tingkat Kesuburan Tanah C. SOSEKBUD - Tingkat pendapatan 9. Penambahan Fasos dan Fasum 5. Aliran Permukaan (Run Off) - Peningkatan Laju Pertumbuhan

Penduduk

- Pola penguasaan lahan

10. Peningkatan aktifitas lalu lintas darat

6. Tingkat Erosi - Kenaikan Tingkat Kepadatan Penduduk - Kesempatan kerja 11. Munculnya konflik sosial 7. Sedimentasi - Kenaikan Tingkat Pendapatan

Masyarakat

- Fasos dan Fasum 12. Perubahan Sikap dan Persepsi

Masyarakat 8. Kualitas Air - Berubahnya Pola Penguasaan Lahan - Lalu Lintas Darat 13. Peningkatan fasilitas kesehatan B. BIOLOGI - Berubahnya Pola Pemanfaatan Lahan - Konflik Sosial 14. Peningkatan status gizi masyarakat 1. Vegetasi Penutup Lahan - Terbukanya Kesempatan Kerja - Sikap dan Persepsi Masyarakat 15. Resiko kecelakaan kerja (K3)

2. Satwa Liar - Penambahan Fasos dan Fasum D. KESEHATAN MASYARAKAT

3. Biota Perairan - Terganggunya aktifitas lalu lintas sungai - Fasilitas kesehatan METODE C. SOSEKBUD

-

- Peningkatan aktifitas lalu lintas darat

- Status gizi masyarakat ANALISA

KETERKAITAN

1. Pertumbuhan Penduduk METODE :

- Peningkatan SDM

METODE :

- Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

DAN KEPENTINGAN

2. Tingkat Kepadatan Penduduk BAGAN ALIR

- Munculnya konflik sosial

INTERAKSI KELOMPOK

DAMPAK

3. Tingkat Pendapatan MATRIKS SEDERHANA

- Perubahan Sikap dan Persepsi Masyarakat

DISKUSI TIM

4. Pola Penguasaan Lahan D. KESEHATAN MASYARAKAT

PENELAAHAN PUSTAKA

5. Pola Pemanfaatan Lahan - Peningkatan angka kesakitan 6. Kesempatan Kerja - Peningkatan fasilitas kesehatan 7. Fasos dan Fasum - Peningkatan kondisi sanitasi lingkungan 8. Lalu Lintas Sungai - Peningkatan status gizi masyarakat 9. Lalu Lintas Darat - Resiko kecelakaan kerja

10. Sumber Daya Manusia 11. Konflik Sosial 12. Sikap & Persepsi Masyarakat D. KESEHATAN MASYARAKAT 1. Angka Kesakitan 2. Sumber Daya Kesehatan 3. Kondisi Sanitasi Lingk. 4. Status Gizi Lingk. 5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(K3)

Gambar II-22. Bagan Alir Evaluasi Rencana Kegiatan Budidaya Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit PT. Arta Putra Benua