18
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKALAN, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan perkembangan dan kompleksnya permasalahan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, dan guna mengupayakan kelancaran pelaksanaannya maka beberapa ketentuan yang mengatur tata cara pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa perlu dilakukan perubahan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 7 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 12 Tahun 2007, dipandang perlu dilakukan perubahan kembali, yang diatur dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

Kab Bangkalan 4 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

123

Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 4TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALANNOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN,PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DANPEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKALAN, Menimbang:a.bahwasehubungandenganperkembangandan kompleksnyapermasalahan pelaksanaanPemilihanKepalaDesa,dangunamengupayakankelancaran pelaksanaannyamakabeberapaketentuanyangmengaturtatacara pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa perlu dilakukan perubahan; b.bahwaberdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksudpadahurufa, makaPeraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 7 Tahun 2006 tentang TataCaraPemilihan,Pencalonan,Pengangkatan,Pelantikandan PemberhentianKepalaDesasebagaimanatelahdiubahdenganPeraturan DaerahKabupatenBangkalanNomor12Tahun2007,dipandangperlu dilakukan perubahan kembali, yang diatur dengan Peraturan Daerah. Mengingat:1.Undang-UndangNomor12Tahun1950tentangPembentukanDaerah-daerahKabupatendalamlingkunganPropinsiJawaTimur(BeritaNegara RepublikIndonesiaTahun1950Nomor41),sebagaimanatelahdiubah denganUndang-UndangNomor2Tahun1965(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun1965Nomor19,TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia Nomor 2730); 2.Undang-UndangNomor8Tahun1974tentangPokok-pokokKepegawaian (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1974Nomor55,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor3041)sebagaimanatelah diubahdenganUndang-UndangNomor43Tahun1999(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun1999,TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia Nomor 3890); 3.Undang-UndangNomor8Tahun1981tentangHukumAcaraPidana (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun1981Nomor76,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 2 4.Undang-UndangNomor10Tahun2004tentangPembentukanPeraturan Perundang-undangan(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5.UndangUndangNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah (LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun2004Nomor125,Tambahan LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor4437)sebagaimanatelah diubahdenganUndang-UndangNomor12Tahun2008(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun2008Nomor59,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4844); 6.Undang-UndangNomor33Tahun2004tentangPerimbanganKeuangan antaraPemerintahPusatdanPemerintahanDaerah(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun2004Nomor72,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3848); 7.PeraturanPemerintahNomor27Tahun1983tentangPelaksanaanKitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1983Nomor36,TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesia Nomor 3258); 8.PeraturanPemerintahNomor72Tahun2005tentangDesa(Lembaran NegaraRepublikIndonesiaTahun2005Nomor159,TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 9.PeraturanPemerintahNomor79Tahun2005tentangPedomanPembinaan danPengawasanPenyelenggaraanPemerintahDaerah(LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun2005Nomor165,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. PeraturanPemerintahNomor38Tahun2007tentangPembagianUrusan PemerintahanAntaraPemerintah,PemerintahanDaerahProvinsidan PemerintahanDaerahKabupaten/Kota(LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun2007Nomor82,TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia Nomor 4737); 11. PeraturanMenteriDalamNegeriNomor7Tahun1990tentangPegawai Negeri Sipil yang dipilih/diangkat menjadi Kepala Desa atau Perangkat Desa; 12.PeraturanMenteriDalamNegeriNomor15Tahun2006tentangJenisdan Bentuk Produk Hukum Daerah; 13.PeraturanMenteriDalamNegeriNomor16Tahun2006tentangProsedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 14.PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 15.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2007 tentang Pengawasan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah; 16.PeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor7Tahun2006tentang Tata CaraPemilihan,Pencalonan,Pengangkatan,PelantikandanPemberhentian KepalaDesa(LembaranDaerahKabupatenBangkalanTahun2006Nomor 7/E),sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanDaerahKabupaten BangkalanNomor12Tahun2007(LembaranDaerahKabupatenBangkalan Tahun 2007 Nomor 8/E). 3 17.PeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor4Tahun2007tentang KedudukanKeuanganKepalaDesadanPerangkatDesa (LembaranDaerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2007 Nomor 2/E); 18.PeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor6Tahun2007tentang AlokasiDanaDesa(LembaranDaerahKabupatenBangkalanTahun2007 Nomor 7/E); 19.PeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor7Tahun2007tentang SumberPendapatanDesa(LembaranDaerahKabupatenBangkalanTahun 2007 Nomor 5/E). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGKALAN dan BUPATI BANGKALAN MEMUTUSKAN : Menetapkan:PERATURANDAERAHTENTANGPERUBAHANKEDUAATASPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARAPEMILIHAN,PENCALONAN,PENGANGKATAN,PELANTIKANDAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA. Pasal I BeberapaketentuandalamPeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor7 Tahun2006tentangTataCaraPemilihan,Pencalonan,Pengangkatan, PelantikandanPemberhentianKepalaDesa(LembaranDaerahKabupaten BangkalanTahun2006Nomor7/E),sebagaimanatelahdiubahdengan PeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor12Tahun2007(Lembaran Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2007 Nomor 8/E), diubah sebagai berikut : 1.KetentuanPasal5ayat(1)diubah,dansetelahayat(2)ditambah1(satu) ayat, yakni ayat (3), sehingga Pasal 5 berbunyi sebagai berikut : Pasal 5 (1)Dalamrangkamelaksanakantugassebagaimanadimaksuddalam Pasal4ayat(2),PanitiaPemilihanmempunyaiwewenangsebagai berikut:a.mengajukan kebutuhan biaya pemilihan kepada BPD; b.mengumumkan persyaratan bakal calon Kepala Desa; c. menerima pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa;d.memeriksakeabsahanidentitasBakalCalonKepalaDesasesuai dengan persyaratan; e.menetapkanBakalCalonKepalaDesayangtelahmemenuhi persyaratan untuk menjadi Calon Kepala Desa yang berhak dipilih; 4 f.mengumumkanCalonKepalaDesayangberhakdipilihditempat-tempat terbuka;g.mengatur kegiatan kampanye;h.melaksanakan pendaftaran pemilih;i.mengesahkan daftar pemilih;j.melaksanakan pemungutan suara dalam proses pemilihan Kepala Desa dan melaksanakan penghitungan suara;k. menerimapengaduanmasalahdanmenyalurkanpengaduan tersebut kepada yang berwenang; dan l.memberisanksiadministrasiyangdilakukanpemilihdanCalon KepalaDesaatauanggotamasyarakatlainnyaberdasarkan laporan Panitia Pengawas PemilihanKepala Desa. (2)Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalamPasal4ayat(3),PanitiaPemilihanwajibmenyusunLaporan danBeritaAcarahasilpemilihanKepalaDesauntukdisampaikan kepada BPD. (3)Dalam rangka melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Panitia Pemilihan harus bersikap netral. 2.KetentuanPasal6ayat(2)hurufbdiubahdanPasal6ayat(2)hurufc diubah,setelahhurufeditambah1(satu)hurufyaknihuruff,hurufg diubah dan setelah huruf k ditambah 2 (dua) huruf yakni huruf l dan huruf m, sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 (1)Pendudukyangmempunyaihakmemilihadalahpendudukdesa warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memenuhi syarat sebagai berikut: a.Terdaftarsebagaipendudukdesasetempatsecarasah sekurang-kurangnya6(enam)bulandengantidakterputus-putus;b.Berusia17(tujuhbelas)tahunatausudah/pernahkawinpada hari pemungutan suara; dan c.Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. (2)CalonKepalaDesayangdapatdipilihadalahpendudukdesawarga NegaraKesatuanRepublikIndonesiayangmemenuhipersyaratan sebagai berikut: a.bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b.setiakepadaPancasilasebagaiDasarNegara,Undang-undang Dasar1945,danNegaraKesatuanRepublikIndonesiaserta Pemerintah;c.berpendidikanpalingrendahtamatSekolahLanjutanTingkat Pertama dan/atau sederajat;d.berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun; 5 e.sehat jasmani dan rohani; f.bebas narkoba dan zat adiktif lainnya; g.bersedia dicalonkanmenjadi Kepala Desa;h.terdaftar sebagai penduduk desa setempat secara sah sekurang-kurangnya6(enam)bulandengantidakterputus-putusatau putera desa yang berada diluar desa setempat;i.tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun;j.tidakdicabuthakpilihnyasesuaidenganputusanpengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;k.belumpernahmenjabatsebagaiKepalaDesapalinglama10 (sepuluh) tahun atau 2 (dua) kali masa jabatan; l.bagi Kepala Desa yang akan mencalonkan kembali menyerahkan asetdesamelaluiCamatuntukdiserahkanterimakankepada Calon Kepala Desa terpilih saat pelantikan; m.memenuhipersyaratanlainnyayangditetapkanolehPanitia Pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan. 3.Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga Pasal 8 berbunyi sebagai berikut: Pasal 8 Untukmemenuhipersyaratanhakdipilihsebagaimanadimaksuddalam Pasal 6 ayat (2), Bakal Calon Kepala Desa harus melengkapi persyaratan administratif sebagai berikut:a.surat permohonan tertulis kepada BPD melalui Panitia Pemilihan;b.surat pernyataan bersedia menjadi Kepala Desa;c.surat pernyataan untuk tinggal di desa setempat (bagi Pegawai Negeri Sipil atau putera Desa yang terpilih); d.surat keterangan sehat dari Dokter Pemerintah; e.suratketeranganbebasNarkobadariinstansiyangberwenangyang telah dilegalisir; f.surat keterangan dari Camat bahwa Bakal Calon Kepala Desa belum pernah menjabat Kepala Desa selama 2 (dua) kali masa jabatan;g.fotocopyKartuTandaPenduduk(KTP)yangtelahdilegalisiroleh pejabat yang berwenang;h.foto copy Kartu Keluarga (KK) yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;i.foto copy Ijasah yang telah dilegalisir;j.fotocopySuratKeteranganCatatanKepolisian(SKCK)yangtelah dilegalisir; k.fotocopysuratketerangandariPengadilanNegeribahwatidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telahberkekuatanhokumtetapkarenamelakukantindakpidana dengan hukuman paling singkat 5 (lima) tahun yang telah dilegalisir; 6 l.fotocopysuratketerangandariPengadilanNegeribahwatidak dicabuthakpilihnyasesuaidenganputusanpengadilanyang mempunyai kekuatan hukum tetap yang telah dilegalisir; dan m.untukKepalaDesayangsedangmenjabat,melampirkansurat pernyataankesediaanmenyerahkanseluruhdokumenpemerintahan danasetdesakepadacalonkepaladesaterpilihdenganmengetahui Camat. 4.Diantara BAB II dan BAB III disisipkan 1 (satu) Bab, yakni BAB III A, dan diantaraPasal10danPasal11disisipkan2(dua)pasal,yakniPasal10 A, Pasal 10 B, yang berbunyi sebagai berikut: BAB III A PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN KEPALA DESAPasal 10 A (1)UntukmewngawasiseluruhtahapanpelaksanaanpemilihanKepala Desa,BPDmembentukPanitiaPengawasyangkeanggotaannya berasal dari penduduk desa setempat.(2)PanitiaPengawassebagaimanadimaksudpadaayat(1)ditetapkan dengankeputusanBPDdandilaporkankepadaKepalaDaerah melalui Camat. (3)PanitiaPengawassebagaimanadimaksudpadayat(1)dan(2) bertanggungjawab kepada BPD. Pasal 10 B Panitia Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 A mempunyai tugas: a.mengawasi seluruh tahapan pelaksanaan pemilihan kepala desa; b.menerima dan menindaklanjuti laporan dari masyarakat c.melaporkanhasilpelaksanaanpengawasankepadaBPDsebagai bahanpertimbanganterhadaplaporanhasilpemilihanKepalaDesa yang disampaikan oleh Panitia Pemilihan. 5.Diantara ayat (3) dan ayat (4) Pasal 11 disisipkan 2 (dua) ayat, yakni ayat (3a)danayat(3b),sertaayat(4)diubah,sehinggaPasal11berbunyi sebagai berikut: Pasal 11 (1)PenjaringanBakalCalonKepalaDesadilakukanolehPanitia Pemilihan, dengan tahapan sebagai berikut :a.tahapan penyebaran Informasi; dan b.tahapan penerimaan pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa.(2)Padatahapanpenyebaraninformasisebagaimanadimaksudpada ayat (1) huruf a, meliputi : 7 a.informasi tentang waktu pembukaan dan batas waktu penutupan pendaftaran;b.informasi tentang tempat pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa;c.informasi tentang persyaratan menjadi Kepala Desa; dan d.informasitentangalatbuktidalambentukberkasadministratif sebagaimanadimaksuddalamPasal8ayat(2)danPasal9, bagi Calon dari Pegawai Negeri Sipil. (3)Padatahapanpenerimaanpendaftaransebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, Panitia Pemilihan melakukan:a.pencatatan identitas pendaftar Bakal Calon Kepala Desa;b.pemeriksaankelengkapanadministratifyangdiajukanBakal Calon Kepala Desa; dan c.memberikansurattandabuktipenerimaanberkasadministratif oleh Panitia Pemilihan kepada Bakal Calon Kepala Desa. (3a) JangkawaktupenerimaanpendaftaranbakalcalonKepalaDesa ditetapkan dalam jangka waktu minimal 7 (tujuh) hari dan maksimal 21 (dua puluh satu) hari. (3b)Pemberiansurattandabuktipenerimaanberkasadministratif sebagaimanadimaksud padaayat(3)hurufc,disampaikansetelah seluruhberkasadminitratifBakalCalonKepalaDesasudah lengkap. (4)PanitiaPemilihanmembukaPendaftaranCalonKepalaDesa dengan memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada BPD dengan tembusan kepada Camat dan Bupati. 6.Pasal 14 ayat (3) diubah,sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 14 (1)AlatbuktiadminitratifdariBakalCalonKepalaDesayangdinyatakan sahdantelahdilakukanpembahasan,ditetapkanmenjadiCalon Kepala Desa yang berhak dipilih oleh Panitia Pemilihan; (2)PenetapanCalonKepalaDesayangberhakdipilihdilakukanmelalui Berita Acara yang disusun oleh Panitia Pemilihan dan ditandatangani olehKetuaPanitiaPemilihandenganCalonKepalaDesapaling sedikit 2 (dua) orang; (3)Berdasarkanberitaacarasebagaimanadimaksudpadaayat(2), PanitiaPemilihanmemberitahukansecaratertulishasilpenetapan Calon Kepala Desa yang berhak dipilih kepada yang bersangkutan. 7.Ketentuan Pasal 15 ayat (3) diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 15 (1)SuratpenetapansebagaimanadimaksuddalamPasal14ayat(3) memberikan onformasi sebagai berikut: 8 a.pemberitahuan bahwa yang bersangutan telah ditetapkan menjadi Calon Kepala Desa; b.pemberitahuantentangwaktudantempatpemilihanyangakan dilaksanakan. (2)CalonKepalaDesayangberhakdipilihtidakdibenarkan mengundurkandiridandalamhalyangbersangkutanmengundurkan diri, secara adminitratif dianggap tidak terjadi pengunduran diri. (3)Apabiladalampemungutansuarayangbersangkutanmemperolah dukungansuaraterbanyak,makahasilpemilihankepaladesa dibatalkan,selanjutnyaCalonKepalaDesayangmendapatsuara terbanyak kedua ditetapkan sebagai Kepala Desa terpilih. 8.Diantara Pasal 15 dan Pasal 16 disipkan 1 (satu) pasal baru, yakni Pasal 15 A yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 15 A (1)CalonKepalaDesayangberhakdipilihdiharuskanhadirpadasaat pemungutansuara,kecualikarenasakitparahberdasarkansurat keterangan dokter rumag sakit pemerintah; (2)Apabiladalampemungutansuarayangbersangkutantidakhadir tanpaalasansebagaimanadimaksudpadaayat(1)padasaat penghitungansuaramendapatdukungansuaraterbanyak,maka perolehan suara terbanyak yang diperoleh bersangkutan dinyatakan tisak sah; dan (3)Apalibaterjadisebagaimanadimaksudpadaayat(2),makaCalon KepalaDesaterpilihadalahCalonKepalaDesayangmemperoleh suara terbanyak berikutnya. 9.DiantaraPasal18dan Pasal19disipkan1(satu)bagianbaru,sub judul barudan1(satu)pasal baru,yakniBagianKeempatA,SubJudulSaksi dan Pasal 18 A yang berbunyi sebagai berikut : Bagian Keempat A Saksi Pasal 18 A (1)Calon Kepala Desa yang berhak dipilih menunjuk saksi yang berasal daripendudukdesasetempatuntukditugaskandalamtahapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, yakni :a.2(dua)saksipencacahanpadatahapanpelaksanaan Pendaftaran Pemilih; b.2(dua)saksidipintumasukmasing-masingdusunpada tahapan pelaksanaan pemungutan suara; c.2(dua)saksipemungutandanpenghitungansuarayang bertugas dalam TPS. 9 (2)Saksipembacaansebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufc berhak menandatangani berkas berita acara sesuai dengan tahapan masing-masing.(3)Saksisebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufcberhak memberikanparafpadalembarsuaratidaksahpadasaat pelaksanaan penghitungan suara. 10. Ketentuan Pasal 20 diubah, sehingga Pasal 20 berbunyi sebagai berikut: Pasal20 (1)Selama melaksanakan tugas penjaringan, penyaringan Bakal Calon KepalaDesa,kegiatankampanyesampaidenganpemungutan suara, Panitia Pengawas membuka Pos Pengaduan Masyarakat. (2)PengaduandarimasyarakatyangdisampaikankepadaPanitia Pengawasyangdilengkapidenganbukti-buktidanidentitasdiri secara jelas paling lambat 2 (dua) hari sejak diterimanya pengaduan terhadapmasing-masingtahapanpemilihankepaladesa,wajib dibahas dalam rapat Panitia Pengawas. 11. Ketentuan Pasal 21 diubah, sehingga Pasal 21 berbunyi sebagai berikut: Pasal 21 (1)RapatPanitiaPengawasyangmembahastentangpengaduan masyarakat,dapatmenghadirkanpihakterkaitdalamrangka penyelesaian lebih lanjut. (2)Apabila dalam pembahasan telah disimpulkan terdapat pelanggaran adminitratifmakaPanitiaPengawasmenyerahkankepadaPanitia Pemilihanuntukmenjatuhkansanksisesuaidenganketentuan peraturan perundang-undangan. 12. Ketentuan Pasal 22 diubah, sehingga Pasal 22 berbunyi sebagai berikut: Pasal 22 (1)Sanksipelanggaranyangdidugaterdapatunsurtindakpidana, makaPanitiaPengawasmenyerahkankepadaaparatyang berwenang. (2)Sanksipelanggaranyangdidugaberadadalambataskewenangan yangdimilikiolehPanitiaPemilihansebagaimanadiaturdalam Pasal 5 ayat (1), dapat dijatuhkan oleh Panitia Pemilihan berupa: a.MengusulkanpeninjauankembaliataspengumumanCalon Kepala Desa Terpilih kepada BPD; 10b.Penangguhanataupembatalanataskegiatankampanyeoleh Calon Kepala Desa yang berhak dipilih; c.Pembatalan sebagai Calon Kepala Desa yang berhakdipilih; 13. Ketentuan Pasal 23 diubah, sehingga Pasal 23 berbunyi sebagai berikut: Pasal 23 ApabilaPanitiaPemilihandanPanitiaPengawasmelakukan penyimpanganterhadapketentuanyangberlaku,makaBPDmeminta pertimbangandanfasilitasikepadaKepalaDaerahmelaluiCamatuntuk pemprosesanlebihlanjutdan/ataumelakukanpeninjauankembaliatas proses pemilihan Kepala Desa. 14. KetentuanPasal24setelahayat(2)ditambah5(lima)ayat,yakniayat (3),ayat(4),ayat(5),ayat(6)danayat(7),sehinggaPasal24berbunyi sebagai berikut: Pasal 24 (1)BesarbiayapemilihanKepalaDesaditetapkanolehBPDatasusul Panitia Pemilihan.(2)Biaya pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibebankan pada APB Desa. (3)ApabilaAPBDesabelummampumenyediakandanapemilihan kepadadesaataubelummampumencukupiseluruhkebutuhan biaya pemilihan kepala desa, maka Pamitia Pemilihan dapat mencari sumber pembiayaan dari sumber lain, diantaranya: a.partisipasi sumbangan dari pihak ketiga; b.dana partisipasi dari Calon Kepala Desa; c.dan lain-lain yang sah. (4)DalamhalAPBDesatidakmampumenyediakandanasecara keseluruhandan/atausebagiansebagaimanadimaksudpadaayat (3),makadibantumelaluiAPBDsesuaikemampuankeuangan Daerah. (5)PenentuanbesaranbiayapelaksanaanpemilihanKepalaDesa dapatdidasarkanpadajumlahhakpilihyangdidasarkanpada pendataan pemilih pada saat Pemilihan Umum terakhir di desa yang bersangkutanataudidasarkanpadajumlahpendudukberdasarkan hasil pendataan penduduk di desa bersangkutan tahun terakhir. (6)SetelahpelaksanaanPemilihanKepalaDesa,PanitiaPemilihan wajibmempertanggungjawabkanpenggunaandanaPemilihan Kepala Desa kepada BPD yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran. (7)Ketentuan mengenai biaya pemilihan Kepala Desa diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah. 1115. DiantaraPasal28dan29disisipkan1(satu)pasal,yakniPasal28A, sehingga Pasal 28 A berbunyi sebagai berikut: Pasal 28 A (1)ApabilaPanitiaPemilihandanBPDtidakmelaksanakankewajiban dan/atau tahapan ketentuan sebagaimana tersebut dalam Pasal 25, Pasal26danPasal27,makaKepalaDaerahmelakukapenelitian administrasti dan lapangan terhadap permasalahan tersebut. (2)Apabilaberdasarkanhasilpenelitiansebagaimanadimaksudpada ayat(1),tidakditemukanpelanggaranyangdapatmembatalkan prosespelaksanaanpemilihanKepalaDesa,makaKepalaDaerah dapatmenerbitkankeputusantentangpengesahanpengangkatan Kepala Desa. (3)Apabilaberdasarkanhasilpenelitiansebagaimanadimaksudpada ayat(1),ditemukanpelanggaranyangdapatmembatalkanproses pelaksanaanpemilihanKepalaDesa,makaKepalaDaerahdapat menerbitkankeputusantentangpembatalanhasilpemilihanKepala Desa. (4)Dalamhalditemukanpelanggaranmemilikiunsurtindakpidana, makapenyelesaiannyamerupakankewenanganKepolisianuntuk memprosessecarahukumsesuaiketentuanperaturanperundang-undangan.

16. Pasal32diubahdanditambah2(dua)ayat,yakniayat(3)danayat(4), sehingga Pasal 32 berbunyi sebagai berikut: Pasal32

(1)Padaupacarapengucapansumpah/janjidanpelantikan,Kepala DesayangakandilantikmenggunakanPakaianDinasUpacara (PDU) lengkap berwarna putih.(2)Setelah mengucapkan sumpah/janji dan dilantik oleh Kepala Daerah ataupejabatyangditunjuk,KepalaDesamelaksanakanserah terimajabatandengandibuatkanBeritaAcaraSerahTerima Jabatanyangdilengkapiseluruhdolumenpenyelenggaraan pemerintahandesa,termasukseluruhhalyangberkaitandengan aset desa. 12(3)Palinglambat1(satu)minggusetelahpelantikanKepalaDesa, MantanKepalaDesa/PenjabatKepalaDesawajibmenyerahkan seluruhdokumenpenyelenggaraanpemerintahandesa,termasuk seluruh hal yangberkaitan dengan aset desa. (4)Apabilasampaidenganwaktu30harisetelahpelantikan,Mantan KepalaDesa/PenjabatKepalaDesabelummenyerahkan,maka yang bersangkutan dapat dilaporkan melakukan tindak pidana pada pejabat yang berwenang. 17. KetentuanPasal35ayat(1)hurufldiubah,sehinggaPasal35ayat(1) huruf l berbunyi sebagai berikut: Pasal35 (1)Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalampasal34,KepalaDesamempunyaikewajibansebagai berikut:a.MemegangteguhdanmengamalkanPancasila,melaksanakan Undang-UndangDasar1945sertamempertahankandan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;b.Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;c.Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; d.Melaksanakan kehidupan demokrasi;e.Melaksanakanprinsiptatapemerintahandesayangbersihdan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme; f.Menjalinhubungankerjadenganseluruhmitrakerja pemerintahan desa;g.Mentaatidanmenegakkanseluruhperaturanperundang-undangan;h.Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;i.Melaksanakandanmempertanggungjawabkanpengelolaan keuangan desa;j.Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa; k.Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa; l.Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa; m.Membina, mengayomi, dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;n.Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa ; 13o.Mengembangkanpotensisumberdayaalamdanmelestarikan lingkungan hidup.(2)Selainkewajibansebagaimanadimaksudpadaayat(1),Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk : a.Memberikanlaporanpenyelenggaraanpemerintahandesa kepada Kepala Daerah; b.Memberikanlaporanketeranganpertanggungjawabankepada BPD; c.Menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat;(3)Laporanpenyelenggaraanpemerintahansebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a, disampaikan kepada Kepala Daerah 1 (satu) kali dalam satu tahun;(4)LaporanketeranganpertanggungjawabankepadaBPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dalam musyawarah BPD; (5)Menginformasikanlaporanpenyelenggaraanpemerintahandesa kepadamasyarakatsebagaimanadimaksudpadaayat(2)hurufc, dapatberupaselebaranyangditempelkanpadapapan pengumumanataudiinformasikansecaralisandalamberbagai pertemuan masyarakat desaatau media lainnya; (6)Laporansebagaimanadimaksudpadaayat(3),digunakanoleh Kepala Daerah sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut;(7)Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada BPD dan Kepala Daerah. 18. Ketentuan Pasal 37 ayat (4) diubah, sehingga Pasal 37 ayat (4) berbunyi sebagai berikut: Pasal37 (1)Kepala Desa berhenti,karena :a.Meninggal dunia; b.Permintaan sendiri; c.Diberhentikan. (2)KepalaDesadiberhentikansebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf c, karena : a.Berakhir masa jabatannya dan dilantik Kepala Desa yang baru; b.Tidakdapatmelaksanakantugassecaraberkelanjutanatau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; 14c.Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Kepala Desa; d.Dinyatakan melanggar sumpah/janji; e.Tidak melaksanakan kewajiban Kepala Desa; f.Melanggar larangan Kepala Desa. (3)UsulpemberhentianKepalaDesasebagaimanadimaksudpada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2) huruf a dan huruf b, diusulkan olehPimpinanBPDkepadaKepalaDaerahmelaluiCamat berdasarkan Keputusan musyawarah BPD; (4)UsulpemberhentianKepalaDesasebagaimanadimaksudpada ayat (2)huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f, disampaikan oleh BPD kepadaKepalaDaerahmelaluiCamatberdasarkankeputusan musyawarahBPDyangdihadirioleh2/3(duapertiga)darijumlah anggota BPD dan disetujui oleh separuh lebih anggota BPD; (5)PengesahanpemberhentianKepalaDesasebagaimanadimaksud padaayat(3)danayat(4),ditetapkandenganKeputusanKepala Daerah paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak usul diterima;(6)SetelahdilakukanpemberhentianKepalaDesasebagaimana dimaksudpadaayat(5),KepalaDaerahmengangkatPenjabat Kepala Desa sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah ini. 19. Ketentuan Pasal 43 ayat (1) huruf a dan ayat (3) diubah, sedangkan ayat (2) dihapus, sehingga Pasal 43 berbunyi sebagai berikut: Pasal43 (1)PengusulanCalonPenjabatKepalaDesayangdilakukanpada saatmasajabatanKepalaDesatelahberakhirdanbelum dilaksanakan pemilihan Kepala Desa definitif, berasal dari : a.Kepala Desa lama; b.Perangkat Desa setempat; c.Tokoh masyarakat, atau d.Pegawai Negeri Sipil yang berada dalam lingkungan Pemerintah Daerah;(2)Dihapus (3)PersyaratandariaspekkepribadianCalonPenjabatKepalaDesa sebagaimanadimaksudpadaayat(1)dan(2),akandiaturlebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah. 20. Ketentuan Pasal 53 dihapus. 15 PasalII Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agarsetiaporangmengetahuinya,memerintahkanpengundanganPeraturan DaerahinidenganpenempatannyadalamLembaranDaerahKabupaten Bangkalan. Ditetapkan di Bangkalan pada tanggal29 Juli 2010

BUPATIBANGKALAN, ttd R. FUAD AMIN Diundangkan di Bangkalanpada tanggal 24 September 2010 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKALAN ttd SUDARMAWAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2010NOMOR2/E. 16PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 4TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALANNOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN,PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DANPEMBERHENTIAN KEPALA DESA I.UMUM BahwaPeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor7Tahun2006tentangTataCara Pemilihan,Pencalonan,Pengangkatan,PelantikandanPemberhentianKepalaDesa sebagaimanatelahdiubahdenganPeraturanDaerahKabupatenBangkalanNomor12 Tahun 2007, yang disusun berdasarkan Pasal 203 Ayat (1) Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun2005tentangDesa,khususnyayangdiaturdalamPasal17Ayat(7)danPasal53 Ayat (1). BerdasarkanhasilevaluasidanpengkajianterhadapPeraturanDaerahKabupaten Bangkalan Nomor 7 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa beserta perubahannya oleh pihak-pihak terkait, dalampelaksanaanyaseringkaliketentuandalamperaturandaerahtersebutbelumbisa memberikanlandasanhukumterhadappersoalan-persoalanyangterjaditerkaitdengan pelaksanaan tata cara pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kepaladesa.DengandemikianPeraturanDaerahtersebutdipandangperludilakukan perubahan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL PasalI Angka 1 Cukup jelas. Angka 2Pasal 26Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas 17Huruf c Yangdimaksuddengansederajatadalanlulusan sekolah/pendidikan setingkat SLPT baik yang diselenggarakan olehPemerintah(negeri)ataumasyarakat(swasta)yang keberadaannyaterdaftarolehPemerintahyangdibuktikan denganpiagam/sertifikatataubuktisuratsahlainnyayang dilegalisir oleh sekolah yang bersangkutan. Huruf d Cukup jelas Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Huruf i Cukup jelas Huruf j Cukup jelas Huruf k Cukup jelas Huruf l Cukup jelas Angka 3 Cukup jelas Angka 4 Cukup jelas Angka 5 Cukup jelas Angka 6 Cukup jelas Angka 7 Cukup jelas. Angka 8Cukup jelas Angka 9 Cukup jelas Angka 10 Cukup jelas Angka 11 Cukup jelas Angka 12 Cukup jelas Angka 13 Cukup jelas 18Angka 14 Cukup jelas Angka 15 Cukup jelas Angka 16 Cukup jelas Angka 17 Cukup jelas. Angka 18Cukup jelas Angka 19 Cukup jelas Angka 20 Cukup jelas Angka 11 Cukup jelas Angka 12 Cukup jelas PasalII Cukup jelas.