Upload
buidang
View
222
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
TESIS
KADAR ESTRADIOL YANG RENDAH PADA
POSTMENOPAUSE SEBAGAI FAKTOR RISIKO
TERJADINYA PROLAPS ORGAN PANGGUL
STADIUM III-IV
KOMANG HENDRA PRASETIAWAN
NIM 1014038204
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
KADAR ESTRADIOL YANG RENDAH PADA
POSTMENOPAUSE SEBAGAI FAKTOR RISIKO
TERJADINYA PROLAPS ORGAN PANGGUL
STADIUM III-IV
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik
Program PascaSarjana Universitas Udayana
KOMANG HENDRA PRASETIAWAN
NIM 1014038204
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
HASIL PENELITIAN INI TELAH DISETUJUI UNTUK DIAJUKAN SEMINAR
TESIS
PADA TANGGAL……………….
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG(K) Dr. dr. I Wayan Megadhana,Sp.OG(K)
NIP 19530715 198003 1 009 NIP 19600125 198710 1 002
iv
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal 17 Oktober 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana No.: 5058/UN 14.4/HK/2016, Tanggal 13 Oktober 2016
Ketua : Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, SpOG (K)
Anggota :
1. Dr. dr. Wayan Megadhana, SpOG (K)
2. Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp.And., FAACS
3. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D
4. Dr. dr. Ida Sri Iswari, SpMK., M.Kes.
v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS UDAYANA PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU BIOMEDIK Alamat: Sekretariat Pascasarjana Universitas Udayana. - Jl. Panglima Sudirman Denpasar Bali
Tel. 0361-7475076,7425201.Fax 0361-246656, 223797.email. [email protected]
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : dr. Komang Hendra Prasetiawan
NIM : 1014038204
Program Studi : Magister Ilmu Biomedik (Combine-Degree)
Judul : Kadar Estradiol yang Rendah pada Postmenopause sebagai
Faktor Risiko Terjadinya Prolaps Organ Panggul Stadium III-
IV
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010
dan Peraturan Perundang - undang yang berlaku.
Denpasar,
Yang membuat pernyataan,
(dr. Komang Hendra Prasetiawan)
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Ida Sanghyang Widi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya tesis ini dapat diselesaikan
untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar.
Dengan selesainya tesis ini perkenankanlah kami mengucapkan terimakasih
kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi dan Ilmu Biomedik
Program Pascasarjana Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar. Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT (K),
M.Kes, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti
pendidikan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi.
Ketua Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/RSUP Sanglah Denpasar, dr. Tjokorda Gde Agung Suwardewa, Sp.OG
(K), atas segala dorongan dan bimbingan selama kami mengikuti pendidikan
spesialis. Direktur Pasca Sarjana, Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K), atas
kesempatan yang diberikan kepada kami mengikuti pendidikan Ilmu Biomedik.
Ketua Program Studi Ilmu Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc,
Sp.GK atas segala dorongan dan bimbingan selama kami mengikuti pendidikan
Ilmu Biomedik. Direktur Utama Rumah Sakit Sanglah Denpasar, dr. Anak Ayu
Saraswati, M.Kes, atas segala fasilitas yang diberikan selama kami mengikuti
Program Pendidikan Dokter Spesialis I Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar. Ketua Program Studi
PPDS I Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP
Sanglah Denpasar, Prof. Dr. dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG (K) atas segala bimbingan
dan perhatiannya selama kami mengikuti pendidikan spesialis dan penyelesaian
tesis ini.
Tidak lupa kami haturkan terimakasih kepada para pembimbing Prof. Dr.
dr. Ketut Suwiyoga, Sp.OG (K) dan Dr. dr. Wayan Megadhana, SpOG (K) atas
segala bimbingannya mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai
penyelesaian tesis ini. Serta kepada Drs. Ketut Tunas, Msi selaku pembimbing
statistik. Para penguji, Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, SpAnd, FAACS, Prof.
vii
Dr. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D dan Dr. dr. Ida Sri Iswari, SpMK., M.Kes,
atas segala kesempatannya menguji dan membimbing mulai dari persiapan,
pelaksanaan penelitian sampai penyelesaian tesis ini. Seluruh Staf Bagian/SMF
Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah
Denpasar atas segala pengetahuan dan bimbingan yang diberikan dalam menunjang
penyelesaian tesis ini. Rekan-rekan sejawat dokter PPDS I Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, atas segala bantuan dan kerjasamanya
sehingga pelaksanaan penelitian berjalan lancar dan tesis ini dapat diselesaikan.
Para bidan dan medis di lingkungan Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah Denpasar atas segala dukungan
dan bantuannya selama pelaksanaan penelitian sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
Terima kasih yang mendalam kepada orangtua, ibunda, ayahanda yang
selalu memberi dukungan moril maupun materiil selama masa pendidikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati semua pihak yang telah
dengan ikhlas membantu terselesainya tesis ini.
Penulis
viii
ABSTRAK
KADAR ESTRADIOL YANG RENDAH PADA POSTMENOPAUSE
SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA PROLAPS ORGAN
PANGGUL STADIUM III-IV
Prolaps organ panggul masih menjadi masalah pada sebagian besar wanita,
karena prolaps organ panggul memberikan dampak kurang baik terhadap kualitas
hidup wanita. Prolaps organ panggul tidak mengancam jiwa, tapi menimbulkan
masalah psikososial dan ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kadar estradiol yang
rendah pada postmenopause sebagai faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul
stadium III-IV.
Penelitian ini adalah studi case-control. Penelitian dilakukan mulai bulan
Agustus 2014 sampai dengan bulan Agustus 2016. Pasien postmenopause yang
datang ke Poliklinik Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah/Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Denpasar yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta
bersedia ikut dalam penelitian setelah menandatangani informed concent.
Kelompok kasus diambil sampel penelitian secara consecutive sampling, sedangkan
kelompok kontrol diambil dengan matching umur sesuai dengan sampel kasus
sehingga diperoleh sampel terpilih, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar
estradiol.
Didapatkan 48 orang pasien postmenopause dimana variabel umur, paritas,
dan indeks masa tubuh didapatkan nilai p untuk masing-masing variabel adalah >
0,05, yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan antara kedua kelompok.
Dari analisa perbandingan kadar Estradiol kelompok kasus dan kontrol terdapat
hubungan antara kadar estradiol dengan prolaps organ panggul. Selanjutnya
diketahui bahwa kadar estradiol rendah dapat meningkatkan risiko terjadinya
prolaps organ panggul sebesar 7,5 kali (RO = 7,60, IK 95% = 2,07-27,90, p =
0,001).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan simpulan kadar estradiol yang
rendah pada wanita postmenopause merupakan faktor risiko terjadinya prolaps
organ panggul stadium III-IV.
Kata Kunci: prolaps organ panggul, estradiol, postmenopause
ix
ABSTRACT
LOW LEVELS ON ESTRADIOL IN POSTMENOPAUSAL AS RISK
FACTOR FOR PELVIC ORGAN PROLAPSE STAGE III-IV
Pelvic organ prolapse is still a problem in most women, because of pelvic
organ prolapse unfavorable impact on the quality of life for women. Pelvic organ
prolapse is not life-threatening, but it raises the psychosocial and economic
problems.
The purpose of this study was to determine the role of low estradiol levels in
postmenopausal risk factors for pelvic organ prolapse stage III-IV.
This study is a case-control study. The study was conducted from August
2014 to August 2016. Postmenopausal Patients who came to the Polyclinic of
Obstetrics and Gynecology Sanglah Hospital / Medical Faculty Udayana University
who met the inclusion and exclusion criteria and willing to participate in the study
after signing the informed concent. As the case study sample taken by consecutive
sampling, while the control group was taken by matching the age according to the
sample of cases in order to obtain selected samples, then examined the levels of
estradiol.
This study obtained 48 patients where the postmenopausal age, parity, and
body mass index p value for each variable is> 0.05, which stated that no difference
between case and control groups. Estradiol levels of comparative analysis of the
case and control groups there was a relationship between the levels of estradiol with
pelvic organ prolapse. Furthermore, it was known that low estradiol levels may
increase the risk of pelvic organ prolapse by 7.5 times (OR = 7.60, 95% CI = 2.07
to 27.90, p = 0.001).
Based on the results, the conclusion was low levels on estradiol in
postmenopausal women as risk factor for pelvic organ prolapse stage III-IV.
Keywords: pelvic organ prolapse, estradiol, postmenopausal
x
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .............................................................................................. i
PRASYARAT GELAR ...................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................... v
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan umum ........................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan khusus .......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
xi
1.4.1 Manfaat teoritis ........................................................................................ 6
1.4.2 Manfaat praktis ........................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
2.1 Prolaps Organ Panggul ............................................................................ 7
2.1.1 Definisi prolaps organ panggul ................................................................ 7
2.1.2 Epidemiologi ............................................................................................ 7
2.1.3 Etiologi ..................................................................................................... 8
2.1.4 Anatomi organ dasar panggul ................................................................. 9
2.1.5 Patofisiologi ............................................................................................ 16
2.1.6 Stadium prolaps organ panggul ............................................................... 18
2.1.7 Gejala ...................................................................................................... 22
2.1.8 Penanganan ............................................................................................. 22
2.2 Peranan Estrogen pada Organ Dasar Panggul ........................................ 26
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ..................................................................................................... 37
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 37
3.2 Kerangka Konsep .................................................................................... 38
3.3 Hipotesis Penelitian ................................................................................ 38
BAB IV METODE PENELITIAN ...................................................................... 39
4.1 Rancangan Penelitian .............................................................................. 39
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 39
4.2.1 Lokasi penelitian ..................................................................................... 39
4.2.2. Waktu penelitian ..................................................................................... 40
xii
4.3 Penentuan Sumber Data .......................................................................... 40
4.3.1 Populasi target ......................................................................................... 40
4.3.2 Populasi terjangkau ................................................................................. 40
4.3.3 Sampel eligibel ........................................................................................ 40
4.3.4 Kriteria eligibilitas .................................................................................. 40
4.3.4.1 Kriteria inklusi ........................................................................................ 40
4.3.4.2 Kriteria eksklusi ...................................................................................... 40
4.3.5 Perhitungan besar sampel ....................................................................... 41
4.3.6 Teknik pengambilan sampel ................................................................... 41
4.4 Variabel Penelitian .................................................................................. 42
4.4.1 Klasifikasi variabel ................................................................................. 42
4.4.2 Definisi operasional variabel .................................................................. 42
4.5 Prosedur Penelitian ................................................................................. 43
4.6 Analisis Data ........................................................................................... 44
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 47
5.1 Distribusi Karakteristik Umur, Paritas, dan Indeks Masa Tubuh pada
Kelompok Kasus (Prolaps Organ Panggul) dan Kelompok Kontrol (Tanpa
Prolaps Organ Panggul) .......................................................................... 47
5.2 Hubungan antara Kadar Estradiol dengan Prolaps Organ Panggul ........ 48
BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 49
6.1 Karakteristik Subyek ............................................................................... 49
6.2 Kadar Estradiol Rendah Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Prolaps Organ
Panggul ................................................................................................... 49
xiii
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 56
7.1 Simpulan ................................................................................................. 56
7.2 Saran ....................................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 57
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
BMI : Body mass index
EAS : External ani sphingter
ER : Estrogen reseptor
ERE : Estrogen reseptor element
EUL : External urethra ligament
LMA : Longitudinal musculus ani
LP : Levator plate
MAPK : Mytogen activated protein kinase
MMP : Matriks metalloproteinase
PAP : Postanal plate
PB : Perineal body
PCF : Pubocervikal fascia
PM : Perineal membran
POP : Prolaps organ panggul
POP-Q : Pelvic organ prolapse quantification
PUL : Pubourethral ligament
RVF : Rektovaginal fascia
SERMs : Selective estrogen reseptor modulator
TIMP : Tissue inhibitor matriks metalloproteinase
USL : Uterosakral ligament
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur dasar panggul ................................................................... 10
Gambar 2.2 Lapisan otot bagian atas ................................................................. 12
Gambar 2.3 Lapisan otot bagian tengah ............................................................. 13
Gambar 2.4 Lapisan otot bagian bawah ............................................................. 14
Gambar 2.5 Tiga zona gangguan pada dasar panggul ....................................... 18
Gambar 2.6 Deskripsi anatomis POP-Q ............................................................ 20
Gambar 3.1 Bagan kerangka konsep ................................................................. 38
Gambar 4.1 Bagan alur penelitian ..................................................................... 44
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penjelasan titik sistem POP-Q .......................................................... 21
Tabel 2.2 Stadium prolaps organ panggul ........................................................ 21
Tabel 4.1 Tabel 2x2 perhitungan rasio odd ....................................................... 45
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Umur, Paritas, dan Indeks Masa Tubuh pada
Kedua Kelompok ............................................................................... 47
Tabel 5.2 Rerata Kadar Estradiol pada Kelompok Kontrol dan Kelompok
Kasus .................................................................................................. 48
Tabel 5.3 Hubungan antara Kadar Estradiol dengan Prolaps Organ Panggul ... 48
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent Penelitian
Lampiran 2 Formulir Penelitian
Lampiran 3 Keterangan Kelaikan Etik
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 5 Anggaran Biaya Penelitian
Lampiran 6 Uji Normalitas Data Umur, Paritas, Berat Badan, Tinggi Badan,
BMI, dan kadar Estradiol
Lampiran 7 Uji t-independent Data Umur, Paritas, Berat Badan, Tinggi Badan,
BMI, dan kadar Estradiol antara Kelompok Kasus dengan
Kelompok Kontrol
Lampiran 8 Uji Chi-Square Berdasarkan Tabulasi Silang 2x2 Antara Kadar
Estradiol dengan Prolaps Organ Panggul
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prolaps organ panggul masih menjadi masalah pada sebagian besar wanita, karena
prolaps organ panggul memberikan dampak kurang baik terhadap kualitas hidup
wanita. Prolaps organ panggul tidak mengancam jiwa, tapi menimbulkan masalah
psikososial dan ekonomi. Dampak psikososial dapat berupa rasa malu, rasa tidak
percaya diri, putus asa, menarik diri, kehilangan pekerjaan dan gangguan fungsi
seksual. Dari segi ekonomi, penanganan prolaps organ panggul membutuhkan
biaya operasi yang tinggi. Kejadiannya cenderung terus meningkat seiring dengan
usia harapan hidup wanita yang terus meningkat. Jumlah wanita menopause
semakin meningkat, insiden prolaps organ panggul juga meningkat. Hal ini diduga
pengaruh rendahnya kadar estrogen darah.
Prolaps organ panggul (POP) adalah penurunan atau perubahan letak dari
organ panggul dari posisinya semula. Data kesehatan wanita di Amerika
menemukan angka kejadian prolaps organ panggul dinding anterior sebanyak
34,3%, prolaps dinding posterior sebanyak 18,6%, dan prolaps uterus sebanyak
14,3% (Richter dan Varner, 2007). Penelitian MacLennan dkk (2000), yang
meneliti 1.547 perempuan usia 15-79 menunjukkan bahwa 8,8% memiliki gejala
prolaps dan 23% telah menjalani beberapa bentuk operasi prolaps. Prolaps organ
panggul menyebabkan lebih dari 300.000 operasi di Amerika Serikat, biaya lebih
dari 1 miliar dolar per tahun (Handa dkk, 2003). Lang dkk. (2003) menyebutkan
2
insiden prolaps organ panggul dan inkontinensia urin terjadi puncaknya saat
menopasue akibat berbagai faktor. Bland dkk. (1999), meneliti wanita usia 45-55
tahun ditemukan insiden inkontinensia urin terkait prolaps sebanyak 66%.
Rechberger (2007), menemukan 75% wanita menopause mengalami gangguan
terkait hipoestrogen termasuk penurunan tonus otot dasar panggul, inkontinensia
urin, dan prolaps uteri. Sedangkan untuk di Bali, angka kejadian prolapse organ
panggul belum ada, namun data dari Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP
Sanglah Denpasar didapatkan rata-rata 20 kasus operasi karena prolaps uteri per
tahun. Data pasien uroginekologi dan rekonstruksi di Poliklinik Obstetri dan
Ginekologi RSUP Sanglah Denpasar yang dikumpulkan dari bulan Juni 2019 –
Maret 2010 didapatkan pasien dengan POP stadium I sebanyak 3,5%, stadium II
sebanyak 21,2%, POP stadium III sebanyak 50,6% dan POP stadium IV sebanyak
5,9% dari seluruh pasien uroginekologi.
Prolaps uteri sering tanpa gejala sehingga penderita jarang mencari
pertolongan medis, terutama prolaps ringan (stadium I dan II). Gejala akan
muncul pada prolaps stadium III-IV, dimana bagian distal prolaps melewati himen
lebih dari 1 cm total panjang vagina. Gejalanya dapat berupa gejala disfungsi
berkemih, termasuk inkontinensia urin, gejala obstruksi berkemih, urinary
urgency dan frequency, rasa tidak nyaman, ada benjolan keluar dari kemaluan,
disfungsi seksual, nyeri panggul, masalah defekasi (konstipasi, diare, tenesmus,
inkontinensia), nyeri punggung, panggul terasa tidak nyaman, leukorea, dan
dyspareunia (Junizaf, 2002; Petros, 2007). Pada penelitian ini, prolaps stadium
3
III-IV tidak dibedakan dikarenakan keluhan seringkali sama serta jumlah kasus
yang sedikit.
Penyebab prolaps organ panggul adalah multifaktorial. Luft (2006)
menjelaskan bahwa faktor risiko untuk terjadinya prolaps adalah umur, ras, indeks
masa tubuh, operasi histerektomi sebelumnya, paritas dan lingkar pinggang.
Menurut Patel dkk. (2006), etiologi prolaps organ panggul juga dapat disebabkan
oleh faktor intrinsik seperti kolagen, genetik, ras, status hormon dan proses
penuaan bekerja sama dalam mempertahankan integritas dari struktur-struktur
penyokong panggul.
Estrogen adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama
sebagai hormon seks wanita. Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami
dalam tubuh wanita adalah estradiol, estriol, dan estron. Sejak menarche sampai
postmenopause, estrogen utama adalah 17β-estradiol. Akibat proses menopause
terjadi penurunan kadar hormon estrogen. Estrogen memiliki peranan penting
pada pembentukan kolagen di jaringan penyangga otot dasar panggul. Penelitian
yang dilakukan Amanda (2005), didapatkan peningkatan tajam dari ekpresi
kolagen I dan III dalam mRNA, serta peningkatan jumlah kandungan kolagen
yang sangat kuat menunjukkan bahwa estrogen dapat meningkatkan sintesis
kolagen pada jaringan ikat di dasar panggul. Metabolisme kolagen ditandai
dengan keseimbangan antara sintesis dengan degradasi kolagen yang menentukan
jumlah kolagen yang tersedia (Petros, 2007).
Hingga saat ini, peranan estrogen dan reseptornya terhadap terjadinya
prolaps organ panggul memang masih diperdebatkan. Terapi estrogen yang pada
4
awalnya diperkirakan dapat memperbaiki integritas struktural dari jaringan pelvis
dan memiliki efek yang menguntungkan pada kondisi inkontinensia urin, setelah
dilakukan percobaan menggunakan kontrol plasebo teracak tidak mendukung
hipotesis ini, dan justru menunjukkan bahwa terapi estrogen dapat memperburuk
kondisi. Hal ini dapat dijelaskan melalui efek estrogen yang dapat menstimulasi
peningkatan ekspresi maupun aktifitas matrix metalloproteinase (MMP),
penurunan tissue inhibitor matrix metalloproteinase (TIMP) yang dapat
mendegradasi kolagen, serta mengganggu integritas dari matrik ekstraseluler dan
fibroblas. Secara umum, prolaps organ panggul diperkirakan berhubungan dengan
melemahnya jaringan ikat yang menyokong organ-organ tersebut. Wanita dengan
prolaps organ panggul, memiliki kandungan kolagen yang lebih rendah,
mengalami peningkatan ekpresi MMP yang mendegradasi kolagen dan penurunan
ekspresi TIMP (Clark dkk, 2005).
Pada sebagian besar kasus, estrogen terlihat meningkatkan aktivitas atau
ekspresi MMP, termasuk MMP-9 pada sel mesangial, MMP-2 dalam sel otot
polos vaskuler, pada arteri, dan pada sel epitel pigmen retina, serta MMP-9 pada
kelenjar pituary. Meskipun tidak dapat diobservasi dalam semua penelitian, terapi
estrogen oral dilaporkan secara signifikan meningkatan kadar MMP dalam darah
pada wanita post menopause, dan aktifitas MMP-2 dalam darah ditemukan
berkorelasi dengan kadar estradiol bebas pada wanita premenopause. Penelitian
lain melaporkan efek supresif dari 17β-estradiol terhadap proliferasi fibroblas
yang berasal dari ligamen kardinal pada pasien dengan prolaps organ panggul dan
kemungkinan peranannya dalam menginduksi prolaps organ panggul akibat efek
5
negatifnya terhadap kecepatan perguliran fibroblast (Clark dkk, 2005; Kerkhof
dkk, 2009).
Berdasarkan penelitian sebelumnya tidak semua wanita postmenopause
mengalami gangguan prolaps dasar panggul, perlunya pemahaman yang lebih
baik dari peranan estrogen sebagai salah satu faktor penyebab prolaps organ
panggul, serta sedikitnya penelitian mengenai peranan estradiol pada organ dasar
panggul, mendorong dilakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui peranan estradiol pada wanita postmenopause sebagai faktor risiko
terjadinya prolaps organ panggul stadium III-IV.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka disusunlah
rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah kadar estradiol yang rendah pada postmenopause berperan sebagai faktor
risiko terjadinya prolaps organ panggul stadium III-IV?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui peran kadar estradiol pada wanita postmenopause sebagai
faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul stadium III-IV.
1.3.2 Tujuan khusus
Untuk mengetahui peran kadar estradiol yang rendah pada postmenopause
sebagai faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul stadium III-IV.
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Untuk mendapatkan data dasar tentang kadar estradiol pada postmenopause
sebagai faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul stadium III-IV.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Dengan penelitian ini akan diketahui peran estradiol sebagai faktor risiko
terjadinya prolaps organ panggul stadium III-IV.
2. Jika terbukti estradiol sebagai faktor risiko terjadinya prolaps organ panggul
stadium III-IV, maka dapat dipertimbangkan pemberian sulih hormonal
pada wanita menopause yang memiliki kadar hormon estradiol yang rendah
dan memiliki prolaps organ panggul stadium I-II untuk pencegahan
terjadinya prolaps organ panggul yang lebih berat.