4
Kajian Biofarmasetik Sildenafil Sitrat Biofarmasetika berasal dari kata “bio” yang dari kata biologi berarti “in vivo” (dalam tubuh makhluk hidup) dan farmasetika berarti pembuatan obat. Jadi, biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari serta mengetahui perjalanan farmakokinetika obat- obatan yang dibuat oleh pabrik farmasi di dalam tubuh hewan/manusia dimana absorbs dan aktivitas terapeutik obat terjadi di dalam tubuh. Tujuan mempelajari ilmu biofarmasetika adalah terciptanya produk-produk obat yang memenuhi parameter kulaitas antara lain efektif, aman dan berkualitas tinggi dalam pengobatan. Sildenafil sitrat, dijual dengan nama Viagra, Revatio, dan berbagai nama lain, adalah obat yang digunakan untuk terapi disfungsi ereksi (impotensi) dan hipertensi arteri paru-paru (pulmonary arterial hypertension, PAH). 1-[4-etoksi-3-(6,7-dihidro-1-metil-7-okso-3-propil-1H- pirazolo[4,3-d]pirimidin-5-il) fenilsulfoni]-4-metilpiperazin sitrat Sildenafil sitrat berupa serbuk kristalin berwarna putih sampai keputihan dengan kelarutan 3,5 mg/ml dalam air . Pada sediaan obat tersebut sildenafil sitrat diformulasi sebagai tablet salut film berbentuk diamon berwarna biru yang mengandung 25 mg, 50mg dan 100 mg sildenafil sitrat untuk pemakaian peroral. Bahan pembantu yang digunakan dalam formulasi meliputi selulosa mikrokristal, kalsium difosfat anhidrat, croscarmellose sodium, Mg stearat, HPMC,

Kajian Biofarmasetik Sildenafil Sitrat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kajian Biofarmasetik Sildenafil Sitrat

Kajian Biofarmasetik Sildenafil Sitrat

Biofarmasetika berasal dari kata “bio” yang dari kata biologi berarti “in vivo” (dalam tubuh makhluk hidup) dan farmasetika berarti pembuatan obat. Jadi, biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari serta mengetahui perjalanan farmakokinetika obat-obatan yang dibuat oleh pabrik farmasi di dalam tubuh hewan/manusia dimana absorbs dan aktivitas terapeutik obat terjadi di dalam tubuh.

Tujuan mempelajari ilmu biofarmasetika adalah terciptanya produk-produk obat yang memenuhi parameter kulaitas antara lain efektif, aman dan berkualitas tinggi dalam pengobatan.

Sildenafil sitrat, dijual dengan nama Viagra, Revatio, dan berbagai nama lain, adalah obat yang digunakan untuk terapi disfungsi ereksi (impotensi) dan hipertensi arteri paru-paru (pulmonary arterial hypertension, PAH).

1-[4-etoksi-3-(6,7-dihidro-1-metil-7-okso-3-propil-1H-pirazolo[4,3-d]pirimidin-5-il) fenilsulfoni]-4-metilpiperazin sitrat

Sildenafil sitrat berupa serbuk kristalin berwarna putih sampai keputihan dengan kelarutan 3,5 mg/ml dalam air . Pada sediaan obat tersebut sildenafil sitrat diformulasi sebagai tablet salut film berbentuk diamon berwarna biru yang mengandung 25 mg, 50mg dan 100 mg sildenafil sitrat untuk pemakaian peroral. Bahan pembantu yang digunakan dalam formulasi meliputi selulosa mikrokristal, kalsium difosfat anhidrat, croscarmellose sodium, Mg stearat, HPMC, titandioksida, laktosa, triacetin dan pewarna FD &C #2 aluminium lake.

Mekanisme kerja Sildenafil sitrat adalah dengan penghambat selektif terhadap enzim fosfodiesterase tipe 5 yang spesifik terhadap cGMP (PDE5).Selama proses perang-sangan seksual dibebaskan NO dalam corpus caverno-sum (jaringan ereksi) yang meningkatkan jumlah cGMP. Peningkatan cGMP mengha-silkan pelemasan secara perlahan otot yang ada dalam corpus cavernosum yang memungkinkan aliran darah ke dalam corpus cavernosum tersebut dan terjadinya ereksi. Keberadaan PDE5 akan merusak cGMP.

Page 2: Kajian Biofarmasetik Sildenafil Sitrat

Dengan menghambat fungsi dari PDE5, maka sildenafil memperlama aktivitas cGMP dan memungkinkan ereksi terjadi pada saat diberikannya rangsangan seksual. Sildenafil sitrat diabsorpsi secara cepat. Tmax (waktu maksimum) tercapai antara 30 sampai 120 menit (median 60 menit) pada kondisi puasa. Pada kondisi dimana pasien mengkonsumsi makanan berlemak tinggi kecepatan absorpsi menurun dengan rata-rata penundaan Tmax 60 menit dan penurunan Cmax (konsentrasi maksimum) sebesar 29 persen.

Konsentrasi metabolit dalam plasma mencapai 40persen dari yang terukur sehingga metabolit menyumbang sekitar 20 persen dari efek farmakologi total sildenafil. Sesudah diberikan secara oral maupun intravena sildenafil sebagian besar diekskresi melalui feses (80 persen) dan sejumlah kecil ke dalam urine (13 persen). Pada pengguna yang lebih tua (di atas 65 tahun) klirens sildenafil mengalami penu-runan dengan konsentrasi obat bebas dalam plasma 40 persen lebih besar dibandingkan yang terukur pada probandus sehat yang lebih muda (18-45 tahun).

Efek Samping Obat

Pada awal digunakannya sidenafil dilaporkan potensial menyebabkan abnormalitas penglihatan yang meliputi penglihatan kabur, bayangan warna yang berbeda dari sebelumnya, sensitif terhadap cahaya, nyeri pada organ saluran kemih, urine yang keruh atau berdarah, pusing, peningkatan frekuensi berkemih, nyeri pada saat kencing.

Efek samping yang lebih serius dilaporkan terjadi dari hasil post marketing survailance yang meliputi. Gangguan kardiovaskular serius, meliputi infark miokardial, gagal jantung secara mendadak, aritmia ventrikular, pendarahan cerebrovascular, terjadinya iskemia sementara dan hipertensi dilaporkan terjadi pada penggunaan Sildenafil. Ke-banyakan meski tidak semua pasien telah mempunyai gangguan kardiovaskular sebelumnya. Kebanyakan kasus ini dilaporkan terjadi tidak lama setelah hubungan seksual berlangsung. Beberapa laporan menye-butkan bahwa efek tersebut terjadi beberapa saat setelah penggunaan sildenafil yang tidak diikuti dengan akitivitas seksual.Kasus yang lain dilaporkan terjadi bebarapa jam sampai beberapa hari setelah penggunaan sildenafil yang diikuti dengan aktivitas seksual. Terjadinya kecemasan dan gangguan syaraf mendadak .

Terjadinya ereksi berkepanjangan, priapisme (ereksi lebih dari 6 jam disertai rasa nyeri) dan hematuria. Terjadi diplopia, kehilangan penglihatan secara temporer atau penurunan daya penglihatan, mata kemerahan atau berbercak darah, mata seperti terbakar, mata seperti penuh, peningkatan tekanan intraokular, gangguan pembuluh retinal atau pendarahan, vitreus detachment dan edema macular Kontra Indikasi Sildenafil sitrat adalah Pasien yang hipersensitif terhadap salah-satu atau beberapa komponen tablet, pasien yang sedang menggunakan organik nitrat(obat jantung), pasien yang mengalami kerusakan hati misalnya

Page 3: Kajian Biofarmasetik Sildenafil Sitrat

karena sirosis, pasien yang mengalami gagal ginjal, pasien yang sedang menggunakan inhibitor P450 3A4 (misalnya eritromisin, simetidin, ketokonazol, itrakonazol, mikonazol, ekonazol) Pasien penderita jantung (infark myocardial, stroke, aritmia, atau penyakit jantung lainnya), hipotensi, hipertensi, dan retinitis pigmentosa.