67
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda Triwulan II - 2010

KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Timur

Kantor Bank Indonesia Samarinda

Triwulan II - 2010

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

ii

KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penyusunan buku Kajian Ekonomi Regional (KER) Kalimantan Timur (Kaltim) periode

triwulan II-2010 dapat diselesaikan. Buku KER ini mengulas perkembangan ekonomi,

perbankan, keuangan daerah, sistem pembayaran dan outlook Kaltim dalam rangka pemberian

informasi yang komprehensif kepada para stakeholders Bank Indonesia. Kami mengharapkan

publikasi ini dapat menjadi salah satu sumber rujukan bagi pemangku kebijakan, akademisi,

pelaku usaha, perbankan, masyarakat, dan pihak-pihak lainnya yang membutuhkan serta

memiilki perhatian terhadap perkembangan ekonomi Kalimantan Timur.

Asesmen singkat kami terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan daerah

Kalimantan Timur (Kaltim) selama triwulan II-2010, adalah sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010 mengalami pertumbuhan yang positif

sebesar 7,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2010 yang tumbuh

sebesar 7,31% (yoy), juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi

nasional yang diperkirakan mencapai 6,2% (yoy).

2. Laju inflasi triwulanan Kaltim pada triwulan II-2010 mencapai 5,84% (yoy),

menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi triwulan sebelumnya yang sebesar 5,96%

(yoy). Laju inflasi tahunan Kaltim ini lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan

nasional yang tercatat sebesar 5,05% (yoy). Angka inflasi Kaltim tersebut merupakan

gabungan inflasi (IHK) yang terjadi di Samarinda, Balikpapan, dan Tarakan, masing-masing

sebesar 4,99% (yoy), 6,70% (yoy) dan 6,37% (yoy).

3. Kinerja usaha perbankan Kaltim masih menunjukkan perkembangan yang

menggembirakan.

a) Dari sisi penghimpunan dana, simpanan dana masyarakat pada bank-bank umum

se-Kaltim selama periode laporan mencapai Rp 47,825 triliun, mengalami

peningkatan sebesar 12,9% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun

sebelumnya.

b) Sementara dari sisi penyaluran dana, total kredit atas dasar lokasi kantor selama

triwulan II-2010 mencapai sebesar Rp 28,135 triliun atau mengalami peningkatan

sebesar 26,46% dibandingkan dengan posisi triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan secara nasional

untuk Kaltim tercatat meningkat sebesar 33,50% dibandingkan dengan triwulan yang

sama tahun sebelumnya sehingga posisinya menjadi Rp 41,086 triliun pada triwulan

II-2010 (s.d Mei).

c) Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa

rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai

85,83%, lebih tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang

sebesar 58,77%.

d) Pembiayaan berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) yang berhasil disalurkan bank

umum yang berkantor di Kaltim selama periode laporan mencapai 64,7% atau Rp

18,260 triliun dari total kredit sebesar Rp 28,135 triliun. Penyaluran kredit UMKM

pada triwulan II-2010 tercatat meningkat sebesar 25,11% dibandingkan dengan

triwulan II-2009.

4. Dengan mencermati berbagai faktor, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan III-2010

diperkirakan mencapai 6,25%-7,25% (yoy), dengan laju inflasi triwulanan yang

diperkirakan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

iii

Semakin menggeliatnya perekonomian Kalimantan Timur pada pertengahan tahun

2009 ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang membaik, yang kemudian

sebagai implikasinya adalah kebutuhan akan energi juga masih tinggi. Kalimantan Timur

sebagai daerah penghasil komoditas energi meraih keuntungan dari hal ini, yang menyebabkan

perekonomiannya bergerak dan tumbuh positif. Namun perlu disadari bahwa hal ini

menunjukkan bahwa ketergantungan perekonomian Kalimantan Timur pada sektor-sektor yang

berbasi Sumber Daya Alam (SDA) tidak terbarui semakin besar. Oleh karena itu tepatlah bahwa

prioritas pembangunan diarahkan pada sektor-sektor yang terbarukan, dengan didukung oleh

infrastruktur yang memadai sebagai prasyarat utama percepatan pembangunan yang

berkesinambungan.

Akhirnya, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu secara

terus menerus memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, masukan dan kritik yang membangun

serta umpan balik sangat kami harapkan demi peningkatan kualitas publikasi ini di masa

mendatang. Dalam penyusunan kajian ini, kami banyak memperoleh bantuan data/informasi

dari berbagai pihak seperti perbankan dan instansi pemerintah daerah, BUMN maupun swasta

sehingga kajian ini menjadi lebih informatif. Atas seluruh bantuan tersebut kami mengucapkan

banyak terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Harapan kami, hubungan baik yang

terjalin selama ini terus berlangsung bahkan dapat ditingkatkan di masa yang akan datang.

Samarinda, Agustus 2010

BANK INDONESIA SAMARINDA

Androecia Darwis Pemimpin

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

iv

DDAAFFTTAARR IISSII

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..........................................

DAFTAR ISI …………………………………………………………………............................................

DAFTAR TABEL .....................………………………………………………....................................

DAFTAR GRAFIK ...............................................................................................

ii

iv

vii

viii

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF ………………………………..…………………………………………………………….

I. Gambaran Umum ……………………….……………………………………………………………

II. Asesmen Perekonomian ..................................................................

III. Asesmen Inflasi ………………………………………………………………………………………

IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran ....................................

1. Perbankan ..............................................................................

2. Sistem Pembayaran .................................................................

V. Outlook ………………………………………………………………………………………………..

BBAABB II PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN EEKKOONNOOMMII MMAAKKRROO REGIONAL …………………………….…….

1.1 Gambaran Umum ............................................................................

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan ...................................

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga .......................................................

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah ..........................................................

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) ……………………

1.2.4 Ekspor dan Impor ...……............................................................

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran ………………………………………

1.3.1 Sektor Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan ………………

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ……………………………………………….

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan ………………………………………………………………

1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih ………………………………………………………………

1.3.5 Sektor Bangunan …………………………………………..................................

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran …………............................

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi .........................................

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan .......................

1.3.9 Sektor Jasa-jasa ......................................................................

Boks.1 Strategi Pembangunan Ramah lingkungan Kalimantan Timur

BBAABB IIII EEVVAALLUUAASSII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN IINNFFLLAASSII ………………………………………………………

2.1 Gambaran Umum ……………………………………………………….………………………..

2.2. Inflasi Triwulanan (qtq)………………………………………………………………..……..

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq)…….……………………………...

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)……………………………………..

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq)……………………………………………

1

1

2

2

3

3

3

4

5

5

5

6

7

8

8

11

12

12

13

13

14

14

15

16

16

21

21

23

23

23

24

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

v

2.3. Inflasi Tahunan (yoy).............................………………………………………………

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda ………..........................…………....

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan …..........................................

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan ……………………………………………………..

25

25

26

26

BBAABB IIIIII PPEERRKKEEMMBBAANNGGAANN PPEERRBBAANNKKAANN DDAAEERRAAHH….…………………………………………………

3.1 Gambaran Umum ………………………………………………………………………………………

3.2 Perkembangan Usaha Bank Umum …………………………………………………………

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif ………………………………………………………

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat …………………………………………….….

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum ……………………………………………………….

a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim ….….………………………….

b. Kredit Bank Umum berlokasi proyek di Kaltim …………………………

3.3 Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM)…………………………

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ……………………………

a. Perkembangan Aset BPR ……………………………………………………………

b. Perkembangan Dana Pihak Ketiga BPR ……………………………………

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR ……..…………………………………

3.5 Asesmen Risiko Perbankan ……………………………………….……………..…………..

3.5.1 Risiko Kredit ……………………………………………………………………………………..

3.5.2 Risiko Likuiditas ....................................................................

3.5.3 Risiko Pasar .........................................................................

BAB IV KEUANGAN DAERAH …………………................………………… ...........................

4.1 Gambaran Umum ...........................................................……………......

4.2 Pendapatan .....................................................………………………………....

4.3 Belanja …………………………………….……………………………………………………………….

Boks. 2 Persetujuan Rancangan APBD Perubahan Tahun 2010

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN …………………………………………………….

5.1 Gambaran Umum ……………………. ………………………………………………… ……………

5.2 Perkembangan Transaksi Tunai …………………………………………….………………..

5.2.1 Perkembangan Pengedaran Uang Kartal ……………………………………………

5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai ………………………………………………………

5.3.1 Perkembangan Transaksi Kliring …………………………………………………….

5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS …………………………………………………

BAB VI PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN …

6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur ……………………………..

6.2 Kesejahteraan …………………………………………………………………………………………….

28

28

29

29

29

30

31

32

34

36

36

36

37

37

37

38

39

40

40

41

43

47

47

47

47

48

48

49

51

51

53

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

vi

BAB VII PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH .....................................................

7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan III-2010 .................................

7.2 Prospek Perkembangan Inflasi ............................................................

LAMPIRAN

54

54

54

56

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

vii

DDAAFFTTAARR TTAABBEELL Halaman

1.1

1.2

1.3

1.4

2.1

2.2

2.3

2.4

2.5

2.6

2.7

2.8

2.9

2.10

2.11

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

3.8

3.9

3.10

3.11

3.12

4.1

4.2

B2.1

B2.2

B2.3

5.1

6.1

6.2

6.3

Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur ………………………………………….

Komoditas Utama Ekspor non Migas KaltimTriwulan II-2010. …………………….………….

Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan

II-2010 (HS 2 Dijit, dalam juta USD) ……………………………………………………………………….

Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur ……………………………………………………..

Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan II-2010 ………………………………………………………....

Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Samarinda………………………………………………………………

Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Samarinda…………………………………………….

Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan ……………………………………………………………..

Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Balikpapan……………………………………………

Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan……………………………………………………………………

Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Tarakan………………………………………………...

Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa……………………

Inflasi tahunan Kota Balikpapan menurut kelompok barang & Jasa……………………….

Inflasi tahunan Kota Tarakan menurut kelompok barang dan jasa………………………..

Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional, Kaltim & Kota………………………………

Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum…………………..

Perkembangan Penghimpunan Dana pada Bank Umum…………………………………………..

Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim………………………………………….

Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim……………………………………………..

Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK Kab/Kota…………………………………………….

Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit……………………………………....

Perkembangan Kredit MKM Bank Umum…………………………………………………………………….

Perkembangan Kredit MKM bermasalah Bruto (Gross-NPLs)………………………………....

Perkembangan Usaha BPR di Kalimantan Timur……………………………………………………….

Perkembangan Kolektibilitas Kredit Bank Umum…………………………………………………….

Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum…………………....

Struktur Jangka Waktu DPK……………………………………………………………………………………....

Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kaltim Semester I 2010…………………………..

Realisasi Komponen Belanja APBD Kaltim Semester I 2010…………………………………..

Pendapatan Perubahan APBD Provinsi Kaltim TA 2010……………………………………………

Belanja Daerah Perubahan APBD Provinsi Kaltim TA 2010………………………………………

Tabel Pembiayaan Daerah Perubahan APBD Provinsi Kaltim TA 2010………………………

Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur………………………………………………..

Perkembangan ketenagakerjaan di Kalimantan Timur………….…………………………………

Data TKI & Pengangguran yg terdaftar di Kalimantan Timur…..……………………………….

Penduduk Umur 15 th keatas yang Bekerja Menurut Status Pekerja Utama………...

6

9

10

11

21

23

24

24

24

24

25

25

26

26

27

29

30

31

33

33

34

35

35

37

38

38

39

41

43

46

46

46

49

51

52

52

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

viii

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

1.8

1.9

1.10

1.11

1.12

1.13

1.14

1.15

1.16

1.17

1.18

1.19

1.20

1.21

1.22

1.23

1.24

1.25

1.26

1.27

B1.1

B1.2

B1.3

2.1

2.2

2.3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6

3.7

DDAAFFTTAARR GGRRAAFFIIKK

Pertumbuhan PDB Nasional vs PDRB Kaltim (yoy)…………………………………………………..

Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen.....................................................

Indeks Kondisi Ekonomi..........................................................................…...

Indeks Ekspektasi Konsumen ........................................................................

Kredit Konsumsi .........................................................................................

Pengeluaran Pemerintah...............................................................................

Perkembangan Kredit Investasi………………………………………………….……………………………

Realisasi Investasi dan Konsumsi Listrik……………………………………………………..…………

Nilai Ekspor Non Migas Kaltim…………………………………………………………………..………………

Perkembangan Share Negara Tujuan Utama Ekspor Non Migas Kaltim …………………

Nilai impor Nonmigas Kaltim………………………………………………………..….…………………………

Perkembangan Share Negara Asal Utama Impor Non Migas Kaltim…………………….

Indeks Produksi Padi………………………………………………………………………………………………………

Indeks Produksi Sawit...................................................................................

Kredit Sektor Pertanian.................................................................................

Indeks Produksi Pertambangan................................................. ............……….

Kredit Sektor Pertambangan………………………….…………………………………………………………

Indeks Industri Pengolahan………………………………………………………………………………………

Kredit Sektor Listrik dan Air……………………………….……………………………………………………….

Kredit Sektor Bangunan…………………………….……………….………………………………………………..

Indeks Sektor Perdagangan………………………………………..…………………………………………….

Kredit Perdagangan ………………………………………….…………….…………………………………………

Indesk Jumlah Penumpang…………..………………………………………. …………………………………

Arus Penumpang Sepinggan……………………………………………………………..………………………

Arus Barang Sepinggan…….……………………………………………………………………………………..

Perkembangan Kredit Kaltim…………..………………………………………………..……………………..

Indeks Upah Gaji Pemerintah Umum .............................................................

Emisi Pertambangan Berdasarkan Sumber .......................................................

Share PDRB Migas dan Produksi Migas Kaltim...................................................

Return Tahunan Rata-Rata Tanaman Perkebunan.............................................

Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy)...............................................................

Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy).............................................

Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm)...........................................

Kinerja Triwulan Kegiatan Usaha Perbankan (qtq)...............................................

Kinerja Tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy)...............

Perkembangan Simpanan Masyarakat............................................................

Suku Bunga Kredit........................................................................................

Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim........................................

Perkembangan Kredit Lokasi Proyek..................................................................

Perkembangan Aset BPR...............................................................................

5

6

6

6

7

7

8

8

8

9

10

11

12

12

12

12

12

13

13

14

14

14

15

15

15

16

16

18

18

20

21

22

22

28

28

30

30

31

32

36

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

ix

3.8

3.9

3.10

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

6.1

6.2

6.3

6.4

7.1

7.2

7.3

7.4

Perkembangan DPK BPR...................................................................................

Perkembangan Kredit/Pembiayaan BPR.............................................................

Perkembangan Bunga Kredit dan Rasio NPLs.....................................................

Pendapatan APBD Kalimantan Timur Semester I..................………..…………………………

Belanja APBD Kalimantan Timur Semester I...................................................

Pendapatan Asli Daerah Kaltim Semester I………..…………………………………………………..

Pendapatan Transfer Kaltim Semester I.............................................................

Belanja Operasi (Rp Milliar) ……………..…………………………………………………………………….

Belanja Modal (Rp Milliar) ……………..……………,………………………………………………………………

Peredaran Uang Kartal di Kaltim……………………………………………………………………………………

Perkembangan PTTB.......................................................................................

Perkembangan Perputaran Kliring di Kaltim.........................................................

Perkembangan Transaksi RTGS di Kaltim............................................................

Perkembangan RTGS per wilayah kerja KBI.......................................................

Komposisi Angkatan Kerja Kaltim Berdasarkan Jenis Kelamin................................

Pendidikan Tertinggi .......................................................................................

Perkembangan Nominal JHT.............................................................................

Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan..................................................

Indeks Ekspektasi Konsumen............................................................................

Harga Komoditas Pangan Dunia........................................................................

Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (1)....................

Perkembangan Bulanan Harga Komoditas Utama Kota Samarinda (2)....................

36

37

39

40

41

42

42

44

44

47

48

48

49

50

51

52

53

53

54

54

55

55

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

1

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF KKAAJJIIAANN EEKKOONNOOMMII RREEGGIIOONNAALL

PPRROOVVIINNSSII KKAALLIIMMAANNTTAANN TTIIMMUURR PPEERRIIOODDEE TTRRIIWWUULLAANN IIII--22001100

I. Gambaran Umum

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan II-2010 mengalami

pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 7,73% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan I-2010 yang sebesar 7,31%. Dari sisi permintaan, kontributor

terbesar pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010 ini masih berasal dari komponen ekspor

neto yang mengalami peningkatan. Selain itu komponen lainnya seperti komponen konsumsi

rumah tangga, konsumsi pemerintah dan pembentukan modal tetap domestik bruto juga

mengalami peningkatan.

Dari sisi penawaran, laju pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan berasal dari sektor

pertambangan dan penggalian, khususnya peningkatan produksi batubara sebagai respon atas

permintaan yang meningkat dan disertai masih tingginya harga komoditas batubara dan

minyak di pasar internasional pada periode triwulan laporan.

Sementara itu, laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada

periode berjalan ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan triwulan I-2010.

Penuruan ini dipengaruhi oleh menurunnya permintaan masyarakat yang dipengaruhi oleh

penundaan konsumsi untuk musim liburan dan lebaran yang akan jatuh pada triwulan depan,

serta menurunnya harga komoditas di pasar dunia, seperti gula pasir, juga membaiknya

pasokan beberapa komoditas seperti beras dan ikan segar.

Perkembangan intermediasi perbankan di Kalimantan Timur pada triwulan II-2010

ditandai dengan pertumbuhan yang positif pada bank umum di Kaltim dalam hal

penghimpunan simpanan masyarakat (12,9%) dan penyaluran pinjaman baik kredit atas

dasar lokasi kantor (26,46%) maupun kredit atas dasar lokasi proyek (33,50%).

Pada triwulan III-2010, perekonomian Kalimantan Timur diperkirakan akan tumbuh

positif dalam kisaran antara 6,25% sampai dengan 7,25% (yoy). Faktor yang diperkirakan

akan menjadi pendorong pergerakan ekonomi triwulan II-2010 dari sisi permintaan adalah

meningkatnya permintaan pasar terhadap komoditas ekspor Kaltim. Sedangkan dari sisi

penawaran dipengaruhi oleh pertumbuhan positif yang terjadi pada sektor pertambangan dan

penggalian, yang merupakan sektor dominan dalam perekonomian Kalimantan Timur, karena

pengaruh tingkat permintaan yang masih tinggi.

Laju perubahan harga barang dan jasa di Kalimantan Timur pada triwulan III-2010

diperkirakan akan mengalami peningkatan karena pengaruh meningkatnya harga beberapa

komoditas pangan pada awal triwulan yang disebabkan oleh keterbatasan jumlah pasokan,

kenaikan tarif dasar listrik, serta meningkatnya permintaan yang disebabkan oleh pola

konsumsi musiman musim liburan serta bulan puasa yang jatuh di triwulan III 2010.

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

2

II. Asesmen Perekonomian

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada periode triwulan II-2010

mengalami pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 7,73% (yoy) dibandingkan dengan

periode yang sama tahun sebelumnya; lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada

triwulan I-2010 sebesar 7,31% (yoy).

Dari sisi permintaan, kontributor terbesar laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010

ini berasal dari komponen ekspor neto yaitu sebesar 6,58%, dengan pertumbuhan mencapai

9,74% (yoy), yang dipengaruhi oleh pertumbuhan positif ekspor karena masih tingginya

permintaan untuk komoditas-komoditas unggulan Kalimantan Timur, seperti migas dan

batubara, meskipun sedikit melambat. Hal ini diimbangi dengan penurunan impor yang juga

mengalami perlambatan pada periode triwulan laporan.

Dari sisi penawaran, pertumbuhan PDRB pada triwulan laporan terutama berasal dari

pertumbuhan sektor pertambangan dan penggalian, yang tumbuh sebesar 11,26% (yoy),

dengan kontribusi sebesar 5,51% terhadap pertumbuhan PDRB Kalimantan Timur triwulan II-

2010. Pertumbuhan pada sektor ini terutama dipengaruhi oleh meningkatnya produksi

batubara karena meningkatnya permintaan. Sektor lainnya yang juga diperkirakan menjadi

pendorong laju pertumbuhan triwulan berjalan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran

yang diperkirakan menyumbang sebesar 0,91% terhadap laju pertumbuhan triwulan berjalan,

dengan pertumbuhan 11,83% (yoy).

III. Asesmen Inflasi

Laju perkembangan inflasi tahunan di Kalimantan Timur pada triwulan II-2010, yang

ditunjukkan oleh pergerakan IHK, tercatat sebesar 5,84% (yoy), lebih rendah dibandingkan

dengan triwulan I-2010 tercatat sebesar 5,96%. Akan tetapi laju inflasi tahunan Kalimantan

Timur ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang tercatat

sebesar 5,05%. Menurunnya laju inflasi ini dipengaruhi oleh menurunnya harga beberapa

komoditas, terutama gula pasir, menurunnya permintaan masyarakat karena menunda

konsumsi untuk musim liburan pada awal triwulan mendatang, serta kecukupan pasokan

beberapa komoditas yang sudah memasuki masa panen.

Laju inflasi tahunan Kota Samarinda triwulan II-2010 mencapai 4,99% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan triwulan I-2010 sebesar 4,65%. Laju inflasi tahunan tertinggi di Kota Samarinda

terjadi pada kelompok sandang yaitu sebesar 9,87% (yoy), terutama dipengaruhi oleh adanya

kenaikan harga komoditas emas. Kelompok komoditas lainnya yang memiliki laju inflasi cukup

tinggi adalah kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (7,95%),

kelompok komoditas bahan makanan (7,66%) dan kelompok komoditas kesehatan (7,25%).

Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan pada periode berjalan ini mencapai 6,70% (yoy), lebih

tinggi dibandingkan dengan laju inflasi triwulan sebelumnya sebesar 6,21%. Kelompok

komoditas dengan laju inflasi tertinggi di Kota Balikpapan terjadi pada kelompok komoditas

pendidikan, rekreasi dan olahraga, yaitu sebesar 20,53% (yoy), yang dipengaruhi oleh

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

3

meningkatnya biaya pendidikan; kemudian diikuti oleh kelompok komoditas bahan makanan

(9,46%), dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (7,03%).

Laju inflasi tahunan Kota Tarakan triwulan II-2010 tercatat sebesar 6,37% (yoy), lebih

rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahunan triwulan I-2010 yang mencapai 9,73%.

Kelompok komoditas makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau merupakan kelompok

komoditas dengan laju inflasi tertinggi, yaitu sebesar 11,85% (yoy), diikuti oleh kelompok

komoditas sandang (9,82%).

IV. Asesmen Perbankan dan Sistem Pembayaran

1. Perbankan

Kegiatan intermediasi perbankan Kaltim selama triwulan I-2010 dari sisi

penghimpunan dana menunjukkan peningkatan sebesar 12,9% (yoy) sehingga posisinya

menjadi Rp 47,825 miliar. Menurut jenis simpanan, peningkatan dana pada triwulan laporan

berasal dari tabungan yang meningkat sebesar 21,7% (yoy) menjadi Rp 18.646 miliar;

sedangkan giro dan deposito juga mengalami peningkatan masing-masing sebesar 13,1% dan

2,5% (yoy) menjadi Rp 15.724 miliar dan Rp 13.456 miliar.

Jumlah kredit yang dikucurkan bank umum yang berkantor di Kaltim pada triwulan

laporan mencapai Rp 28.135 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 26,46% (yoy).

Berdasarkan lokasi proyek, kredit yang disalurkan sistem perbankan secara nasional untuk

Kaltim tercatat meningkat sebesar 33,50% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun

sebelumnya sehingga posisinya menjadi Rp 41,086 triliun pada triwulan II-2010 (s.d Mei).

Berdasarkan perkembangan kegiatan intermediasi perbankan diatas diketahui bahwa rasio

pinjaman terhadap simpanan (LDR) Kaltim atas dasar lokasi proyek mencapai 85,83%, lebih

tinggi dibandingkan dengan LDR atas dasar lokasi kantor di Kaltim yang sebesar 58,77%.

Perkembangan BPR di wilayah Kalimantan Timur pada triwulan II-2010 menunjukkan

perkembangan yang positif. Perkembangan jumlah aset dan penghimpunan dana mengalami

peningkatan masing-masing sebesar 22,10% dan 29,75% (yoy). Jumlah aset meningkat

menjadi Rp 234,23 miliar dan DPK meningkat menjadi Rp 150,86 miliar. Penyaluran kredit

BPR juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 14,52% (yoy); menjadi Rp 163,49 miliar.

2. Sistem Pembayaran

Jumlah transaksi uang kartal antara perbankan di wilayah Kalimantan Timur dengan

Bank Indonesia pada triwulan II-2010 mencapai Rp 1.622 miliar, turun 10,42% (yoy)

dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Jumlah uang kartal yang beredar

tersebut terdiri dari jumlah inflow sebesar Rp 169 miliar dan jumlah outflow sebesar Rp 1.452

miliar; sehingga pada triwulan II-2010 ini wilayah Kalimantan Timur mengalami net outflow

sebesar Rp 1.282 miliar. Menurunnya jumlah peredaran uang kartal di wilayah Kalimantan

Timur pada periode berjalan ini dipengaruhi oleh menurunnya aktivitas penggunaan uang

kartal oleh masyarakat. Sementara itu jumlah uang kartal yang dikategorikan dalam

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

4

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) pada triwulan berjalan mencapai Rp 108 miliar atau

turun 53,6% (yoy). Sedangkan jumlah transaksi kliring di Kalimantan Timur triwulan II-2010

tercatat sebesar Rp 4.673 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 7,02% (yoy); dan

transaksi RTGS mencapai Rp 40.925 miliar, atau mengalami pertumbuhan dibandingkan

dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 19,79% (yoy).

V. Outlook

1. Perekonomian

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 diperkirakan akan tumbuh

positif, yaitu berkisar antara 6,25% s.d. 7,25% (yoy). Berdasarkan PDRB sisi penggunaan,

faktor pertumbuhan diperkirakan masih berasal dari pertumbuhan positif ekspor Kalimantan

Timur. Sedangkan dari PDRB sektoral, sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan

masih menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2010 dengan

meningkatnya produksi batubara karena masih tingginya permintaan.

2. Inflasi

Laju inflasi di Kalimantan Timur pada triwulan III-2010 diperkirakan akan mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan II-2010. Hal ini terutama dipengaruhi oleh

meningkatnya harga komoditas bahan pangan, seperti sayuran dan bumbu-bumbuan karena

keterbatasan pasokan, meningkatnya harga karena kenaikan tarif dasar listrik, serta

meningkatnya permintaan masyarakat karena pengaruh pola konsumsi musiman musim

liburan dan memasuki bulan puasa.

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

5

PPEERRKKEEMM BBAA NNGGAA NN EEKKOONNOOMM II MM AA KKRROO RREEGGIIOONNAA LL

1.1 Gambaran Umum

-2

0

2

4

6

8

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II QIII QIV Q I Q II QIII QIV Q I Q II*

2006 2007 2008 2009 2010

(%) Kaltim Nasional

Grafik 1.1 Pertumbuhan PDB Nasional dan PDRB Kaltim (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Perekonomian Kalimantan Timur pada triwulan II tahun 2010 mengalamii

pertumbuhan yang positif, yaitu sebesar 7,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan I-2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,31%.

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur ini juga lebih tinggi jika dibandingkan

pertumbuhan PDB Nasional sebesar 6,2% (Grafik 1.1).

Dari sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Kaltim triwulan II-2010

dipengaruhi oleh peningkatan komponen ekspor neto Kaltim karena masih tingginya

permintaan yang berasal dari negara-negara pembeli utama komoditas ekspor primer

Kaltim dipicu oleh perekonomian global yang membaik. Berdasarkan sisi penawaran,

pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan positif sektor pertambangan dan

penggalian yang dipengaruhi oleh masih baiknya permintaan dan peningkatan harga

hasil komoditas pada sektor tersebut di pasar internasional pada triwulan II 2010.

1.2 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Permintaan

Berdasarkan data PDRB Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, laju

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur triwulan II-2010 adalah sebesar 7,73% (yoy),

mengalami peningkatan dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan

I-2010 yang tumbuh 7,31%. Peningkatan pertumbuhan pada periode berjalan berasal

dari peningkatan komponen ekspor neto yang meningkat 9,74% (yoy). Selain itu

pertumbuhan ekonomi juga disumbang oleh peningkatan komponen konsumsi rumah

tangga dan konsumsi pemerintah. Faktor penyebab meningkatnya konsumsi rumah

tangga disebabkan oleh meningkatnya volume permintaan masyarakat dengan adanya

BAB I

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

6

even liburan dan even piala dunia pada trwiulan laporan. Sementara faktor pendorong

pertumbuhan konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi APBD

dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu kegiatan investasi juga

diperkirakan mengalami ekspansi pada triwulan II-2010 ini (Tabel 1.1).

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Sisi Permintaan Kalimantan Timur

Q IV Q I QII Q IV QI Q II

Konsumsi Rumah Tangga 3.22 3.72 4.93 0.41 0.47 0.62Makanan 3.68 3.48 3.63 0.23 0.22 0.23Non Makanan 2.77 3.97 6.21 0.18 0.25 0.39

Pengeluaran KLSN 14.15 6.33 6.24 0.03 0.01 0.01Pengeluaran Pemerintah 5.12 3.93 5.11 0.28 0.20 0.27Pemb. Modal Tetap Domestik Bruto 4.12 4.34 4.45 0.56 0.58 0.60Perubahan Stok 3.86 2.92 3.85 0.03 0.02 0.03Ekspor 10.76 16.03 13.94 11.84 17.70 15.49

Ekspor LN 9.60 15.33 13.77 7.17 11.52 10.37Ekspor Antar Daerah 13.43 17.63 14.30 4.76 6.22 5.12

Impor 15.44 24.11 18.81 6.60 10.29 8.20Impor LN 21.32 31.47 22.57 4.97 7.33 5.37Impor Antar Daerah 9.88 17.22 15.08 1.92 3.34 2.99

Ekspor Neto 6.75 9.47 9.74 4.55 6.42 6.58PDRB 5.65 7.31 7.73 5.65 7.31 7.73

2010 2010Jenis Penggunaan Pertumbuhan (% yoy) Kontribusi

Sumber : BPS Kaltim, diolah

1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen,

Indeks Keyakinan Konsumen Indeks Kondisi Ekonomi

Indeks Ekspektasi Konsumen Garis 100

Grafik 1.2 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010

Grafik.2 Indeks Kondisi Ekonomi

Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods

Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini Garis 100

0

20

40

60

80

100

120

140

160

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010

Grafik.2 Indeks Kondisi Ekonomi

Penghasilan Saat Ini Pembelian Durable Goods

Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini Garis 100

Grafik 1.3 Indeks Kondisi Ekonomi Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Grafik 1.4 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber : Survey Konsumen Bank Indonesia

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

7

Konsumsi Rumah Tangga di Kalimantan Timur pada triwulan II-2010

mengalami ekspansi sebesar 4,93% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya

tumbuh sebesar 3,72%. Meningkatnya konsumsi rumah tangga pada periode

berjalan ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat. Berdasarkan

hasil Survei Konsumen (SK) yang dilakukan oleh Bank Indonesia Samarinda pada

triwulan II-2010, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) secara rata-rata triwulanan

masih berada diatas level optimis 100,

yaitu sebesar 120,39 atau lebih tinggi

dibandingkan dengan posisi pada

triwulan I-2010 yang sebesar 115,53

(Grafik 1.2).

Peningkatan ini disebabkan oleh

meningkatnya Indeks Kondisi Ekonomi

(IKE) yang berasal dari meningkatnya

penghasilan saat ini, pembelian barang

tahan lama, dan ketersediaan lapangan

kerja, serta meningkatnya Indeks

Ekspektasi Konsumen (IEK) yang

berasal dari meningkatnya komponen ekspektasi terhadap penghasilan, kondisi

ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja 6 bulan yang akan datang (Grafik 1.3

dan Grafik 1.4). Selain itu perkembangan kredit konsumsi juga mengalami

peningkatan secara tahunan sebesar 40,97%, atau meningkat dari 6,98 trilyun

pada triwulan II-2009 menjadi 9,84 trilyun pada triwulan II-2010 (Grafik 1.5).

1.2.2 Pengeluaran Pemerintah

Pengeluaran Pemerintah pada

triwulan II-2010 mengalami

pertumbuhan sebesar 5,11% (yoy),

mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan I-2010 yang tercatat

sebesar 3,93%. Hal ini dipengaruhi

oleh meningkatnya belanja

pemerintah daerah sebagaimana

dapat dilihat pada peningkatan

konsumsi Pemda secara tahunan

(Grafik 1.6) disebabkan oleh meningkatnya belanja operasi dalam bentuk belanja

pegawai dan belanja barang pada triwulan II-2010. Sedangkan belanja modal

belum menunjukkan peningkatan realisasi, yang disebabkan belum banyaknya

kegiatan proyek pembangunan infrastruktur fisik yang dilakukan pada triwulan II-

2010. Mayoritas proyek pembangunan infrastruktur fisik di Kaltim pada triwulan

II-2010 baru memasuki tahap lelang pekerjaan dan persiapan lainnya.

25%

30%

35%

40%

45%

50%

55%

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

Jan

Feb

Mart

Apr

Mei

Jun Ju

lAgt

Sep

Okt

Nop D

es Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

2009 2010

(yoy)(Indeks) Konsumsi Pemda g Konsumsi Pemda

Gambar 1.6 Pengeluaran Pemerintah

Sumber : Prompt Indicator BPS

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Trilliun)Kredit Konsumsi g Kredit Konsumsi

Grafik 1.5 Kredit Konsumsi Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

8

1.2.3 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB)

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMDTB) Kalimantan Timur

pada triwulan II-2010 diperkirakan mengalami ekspansi sebesar 4,45% (yoy),

setelah tumbuh 4,34% pada triwulan I-2010. Dari sisi pembiayaan perbankan,

penyaluran kredit investasi perbankan pada triwulan II-2010 mencapai Rp 7,62

triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 38,53 (yoy) dari Rp. 5,50 triliun

pada triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi

jika dibandingkan dengan pertumbuhan secara tahunan pada triwulan I-2010 yang

meningkat sebesar 25,71% (yoy) (Grafik 1.7).

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Trilliun)

Grafik 1.6 Perkembangan Kredit Investasi

Kredit Investasi g Kredit Investasi

90

100

110

120

130

Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

2009 2010

(Index)

Realisasi Investasi Konsumsi Listrik Industri

Grafik 1.7 Perkembangan Kredit Investasi

Sumber : LBU Bank Indonesia

Grafik 1.8 Realisasi Investasi dan Konsumsi Listrik

Sumber : LBU Bank Indonesia Sementara itu, faktor positif yang turut menjadi pendorong pertumbuhan

PMDTB pada periode berjalan ini dapat terlihat dari Indeks Realisasi Investasi dan

Indeks Konsumsi Listrik Industri yang menunjukkan tren peningkatan jika

dibandingkan dengan pertumbuhan realisasi investasi pada triwulan sebelumnya

(Grafik 1.8).

1.2.4 Ekspor dan Impor

Laju pertumbuhan ekspor Kalimantan Timur pada triwulan II-2010,

diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan yaitu 13,94% (yoy), lebih

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

1 2* 3 4 1 2* 3 4 1 2* 3 4 1 2*

2007 2008 2009 2010

(yoy)(Juta USD)

Nilai Ekspor g Nilai Ekspor Grafik 1.9 Nilai Ekspor Nonmigas Kaltim

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

9

rendah jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan ekspor triwulan I-2010 yaitu

sebesar 16,03%. Perlambatan tersebut terlihat juga dari perkembangan ekspor

Pelabuhan Balikpapan, yang pada triwulan II-2010 tumbuh sebesar 52% (yoy)

dengan volume ekspor pada triwulan laporan mencapai 4,026 juta ton atau

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 78% (yoy)

Sementara itu berdasarkan data ekspor non migas yang berasal dari

Ditjen. Bea dan Cukai yang diolah oleh Bank Indonesia, ekspor non migas

Kalimantan Timur triwulan II-2010 mencapai USD 2.004 juta (data April-Mei

2010), mengalami pertumbuhan secara tahunan sebesar 23,91% dibanding

periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD 1.618 juta.

Berdasarkan negara tujuan utama ekspor Kalimantan Timur pada triwulan

laporan, Korea Selatan memiliki pangsa terbesar yaitu 20,28%, diikuti China

(16,73%) dan Jepang (13,88%) (Grafik 1.10). Berdasarkan komoditasnya, ekspor

bahan bakar mineral masih menjadi komoditas andalan ekspor non migas

Kalimantan Timur dengan pangsa pasar terbesar, yaitu mencapai 88,92% dengan

nilai USD 1.782,25 juta (Tabel 1.2). Nilai ekspor komoditas ini mengalami

ekspansi sebesar 35,4% dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun

sebelumnya, sehingga ekspansi ekspor komoditas ini memberikan kontribusi

sebesar 31,48% terhadap pertumbuhan ekspor non migas Kalimantan Timur

periode berjalan.

Tabel 1.2 Komoditas Utama Ekspor non Migas Kaltim Triwulan II-2010 (HS2 digit, dalam USD)

Komodit as Ni lai (USD) Pang sa Grow t h (YoY) Kont r ibu si27 - Bahan Bakar Mineral 1,782,258,011 88.92% 35.40% 31.48%

44 - Kayu dan Barang dari Kayu 57,944,274 2.89% 53.77% 1.55%

28 - Bahan Kimia Anorganik 67,821,284 3.38% 26.60% 0.90%

15 - Lemak & Minyak Hewan/Nabati 26,656,792 1.33% 85.13% 1.13%

03 - Ikan dan Udang 26,072,803 1.30% 27.65% 0.36%

29 - Bahan Kimia Organik 25,970,817 1.30% 52.04% 0.67%

Lainnya 17,721,101 0.88% -26.27% -0.23%

Total 2,004,445,083 100.00% 23.91% 23.91% Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

0 %

1 0 %

2 0 %

3 0 %

TW -1 TW -2 TW -3 TW -4 TW -1 TW -2 TW -3 TW -4 TW -1 TW -2 TW -3 TW -4 TW -1 TW -2

2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 10

S h areG rafik 1.9 Pe rke m b angan Sh are N e gara Tuju an U tam a Eks po r

M A L A YSIA C . IND IA C . R.R .C C . SO UTH K O REA C . TA IW A N C .JA P A N

Grafik 1.10 Perkembangan Share Negara Tujuan Utama

Ekspor Non Migas Kaltim Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

10

Sementara itu, pertumbuhan impor Kalimantan Timur pada triwulan II-

2010 diperkirakan tumbuh sebesar 18,81% (yoy); juga mengalami perlambatan

dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2010 yang mengalami

pertumbuhan sebesar 24,11% (yoy). Diperkirakan perlambatan ekspor Kaltim

disebabkan oleh melambatnya impor migas Kaltim, sedangkan impor komoditas

non migas mengalami peningkatan.

Berdasarkan data yang tercatat di Bea Cukai, nilai impor non-migas Kaltim

selama triwulan II-2010 berjumlah USD 760 juta atau mengalami ekspansi

sebesar 147,45% (yoy) (Grafik 1.11). Komoditas impor terbesar Kalimantan Timur

pada triwulan II 2010 adalah komoditas kapal laut dan struktur terapung yaitu

sebesar USD 554,21 juta (72,91%), diikuti oleh komoditas nuclear react., boilers,

dan mechanical appl. sebesar USD 82,37 juta (10,84%) dan pupuk USD 28,33

juta (3,73%) (Tabel 1.3). Sementara berdasarkan negara asal impor, mayoritas

berasal dari Singapura yaitu sebesar USD 585,13 juta (76,98%) dan Amerika

Serikat sebesar USD 48,77 juta (6,42%) (Grafik 1.12 ).

Secara keseluruhan, perdagangan komoditas non migas Kalimantan Timur

pada triwulan II-2010 masih mengalami net export (jumlah ekspor non migas

Kaltim melebihi besar dibandingkan dengan jumlah impor non migas Kaltim)

sebesar USD 1.244,3 juta, atau mengalami penurunan sebesar -5,05% (yoy).

Tabel 1.3 Komoditas Impor Non Migas Utama dan Negara Asal Impor Utama Kaltim Triwulan II-2010 (HS 2 Dijit, dalam USD)

Kom odi t as Ni lai (USD) Pangsa Grow t h (YoY) Kon t ribusi

89 - Kapal Laut dan Bangunan Terapung 554,218,159 72.91% 903.43% 658.70%84 - Nuclear Reactor 82,374,997 10.84% -12.30% -1.33%31 - Pupuk 28,335,330 3.73% 21.81% 0.81%73 - Benda-benda dari Besi dan Baja 22,913,166 3.01% 18.39% 0.55%40 - Karet dan Barang dari Karet 18,028,717 2.37% -36.57% -0.87%73 - Optical, photographical 15,471,105 2.04% 118.37% 2.41%Lainnya 38,791,394 5.10% -51.50% -2.63%

Total 760,132,868 100.00% 23.91% 23.91% Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

-100%

0%

100%

200%

300%

400%

500%

600%

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

1 2* 3 4 1 2* 3 4 1 2* 3 4 1 2*

2007 2008 2009 2010

(yoy)(Juta USD)

Nilai Impor g Nilai Impor Grafik 1.11 Nilai Impor Nonmigas Kaltim

Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

11

1.3 Perkembangan Indikator PDRB Sisi Penawaran

Kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Kaltim dari sisi penawaran pada

periode laporan ini berasal dari sektor pertambangan dan penggalian sebesar 5,51%,

diikuti oleh kontribusi sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 0,91%.

Peningkatan pada sektor pertambangan dan penggalian ini dipengaruhi oleh

meningkatnya produksi disebabkan oleh meningkatnya harga beberapa komoditas hasil

pertambangan seperti minyak dan batubara di pasar internasional. Selain itu faktor

cuaca juga masih cukup mendukung terhadap kegiatan operasional pertambangan pada

triwulan-II 2010.

Sebagai sektor terbesar kedua pembentuk PDRB Kaltim, sektor industri

pengolahan diperkirakan mengalami perlambatan pada triwulan-II 2010. Industri

pengolahan diperkirakan tumbuh sebesar 0,21% (yoy), sehingga diperkirakan

berkontribusi kecil terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi penawaran sebesar 0,05%.

Beberapa hal penyebab penurunan kinerja pada sektor ini masih dipengaruhi oleh

semakin terbatasnya sumber gas, sehingga produksi LNG mengalami penurunan.

Table 1.4. Pertumbuhan PDRB Sektoral Kalimantan Timur

Q IV Q I Q II* Q IV Q I Q II

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 11.01 10.90 11.17 0.58 0.67 0.65Pertambangan dan Penggalian 8.62 9.82 11.26 4.26 4.83 5.51Industri Pengolahan -1.58 0.73 0.21 -0.41 0.18 0.05Listrik, Gas, dan Air Bersih 7.65 5.95 5.36 0.02 0.02 0.01Bangunan 12.11 12.11 10.00 0.31 0.32 0.26Perdagangan, Hotel, dan Restoran 6.60 11.11 11.83 0.50 0.83 0.91Pengangkutan dan Komunikasi 10.38 9.82 10.00 0.37 0.35 0.36Keuangan, Persewaan, dan Jasa-jasa Perusahaan 10.79 10.56 10.61 0.23 0.23 0.23Jasa-jasa 6.34 7.45 8.08 0.22 0.25 0.28PDRB 5.65 7.31 7.73 5.65 7.31 7.73PDRB TANPA MIGAS 13.19 13.13 13.84 7.21 7.28 7.70

LAPANGAN USAHA

PERTUMBUHAN (% YoY) KONTRIBUSI

2009 2010 2009 2010

Sumber : BPS Kaltim, diolah

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2006 2007 2008 2009 2010

(Share)Grafik Perkembangan Share Negara Impor Non Migas

SINGAPORE C. USA C. JAPAN C. R.R.C GERMANY Grafik 1.12 Perkembangan Share Negara2x Asal Utama

Impor Nonmigas Kaltim Sumber : Ditjen Bea Cukai, diolah

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

12

1.3.1 Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan pada triwulan II-2010

diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 11,17% (yoy), lebih tinggi dibandingkan

dengan triwulan I-2010 yang tumbuh sebesar 10,90%. Pertumbuhan tersebut

dipengaruhi oleh meningkatnya produksi pada sub sektor tanaman bahan makanan

seperti padi sawah dan padi ladang dikarenakan memasuki musim panen pada bulan

Maret sampai dengan Mei, meskipun pada bulan Juni mengalami penurunan produksi.

Selain itu dari subsektor perkebunan,

juga terjadi peningkatan produksi

Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit.

Hal ini terlihat pada indeks produksi

tanaman bahan makanan padi sawah dan

padi ladang (Grafik 1.13) dan indeks

tanaman perkebunan yang menunjukkan

adanya tren peningkatan (Grafik 1.14).

Akan tetapi ke depannya pertumbuhan

sektor ini kurang didukung dari sisi

pembiayaan perbankan, dimana penyaluran kredit untuk sektor pertanian pada triwulan

II-2010 hanya mencapai Rp 913,41 miliar atau 10% lebih rendah dibandingkan triwulan

yang sama pada tahun lalu (Grafik 1.15).

1.3.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

60

80

100

120

140

160

180

Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

2009 2010

Produksi Kelapa Sawit (TBS) Produksi Karet Produksi Lada

Grafik 1.14 Indeks Produksi Sawit

60

70

80

90

100

110

120

Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

2009 2010

Padi Sawah Padi Ladang

Grafik 1.13 Indeks Produksi Padi

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

0

200

400

600

800

1,000

1,200

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Milyar) Kredit Sektor Pertanian g Kredit Sektor Pertanian

Grafik 1.15 Kredit Sektor Pertanian

Sumber : LBU Bank Indonesia

60

70

80

90

100

110

120

130

140

150

Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

2009 2010

Produksi BatubaraProduksi Minyak Mentah (kondensat)Produksi Gas Bumi

Grafik 1.16 Indeks Produksi

Pertambangan

Sumber : Prompt Indicator BPS

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

160%

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Milyar) Kredit Pertambangan g Kredit Pertambangan

Grafik 1.17 Kredit Sektor Pertambangan

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

13

Sektor ini pada triwulan II-2010 mengalami peningkatan yang positif, yaitu

mencapai 11,26% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2010 yang tumbuh

sebesar 9,81% (yoy). Pertumbuhan positif pada sektor pertambangan dan penggalian

ini didukung oleh peningkatan produksi batubara, minyak bumi dan gas alam, yang

dipengaruhi oleh masih tingginya harga dan permintaan komoditas pertambangan dan

penggalian tersebut. Hal ini sebagaimana terlihat dari Indeks Produksi Batubara yang

menunjukkan adanya tren meningkat (Grafik 1.16), meskipun curah hujan mulai

meningkat pada tingkat menengah pada level atas (201-300mm) di kawasan Kaltim

selama bulan Mei sampai dengan Juni, sehingga sedikit mengganggu aktivitas atau

operasional kegiatan pertambangan. Selain itu peningkatan sektor ini juga kurang

didukung dengan peningkatan kinerja kredit sektor pertambangan yang secara tahunan

lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kredit pertambangan pada triwulan

sebelumnya sebesar 77,72% (yoy) (Grafik 1.17).

1.3.3 Sektor Industri Pengolahan

Sektor ini diperkirakan tumbuh

positif pada triwulan II-2010, yaitu

sebesar 0,21% (yoy), meskipun lebih

rendah dibandingkan pertumbuhan yang

terjadi pada triwulan I-2010 yang

sebesar 0,74%. Perlambatan yang

terjadi pada sektor ini terutama

dipengaruhi oleh masih rendahnya

produksi LNG, yang memiliki pangsa

terbesar industri pengolahan, karena

jumlah pasokan gas yang masih terbatas. Sedangkan produksi pengilangan minyak

diperkirakan mengalami peningkatan peningkatan produksi kembali, setelah mengalami

penurunan yang disebabkan oleh terbakarnya salah satu kilang minyak pertamina

Balikpapan sehingga menurunkan jumlah produksi pada bulan Februari dan Maret 2010.

Perlambatan sektor industri pengolahan ditunjukkan oleh penurunan Indeks Produksi

LNG dan Indeks Produksi Kilang Minyak (Grafik 1.18).

1.3.4 Sektor Listrik dan Air Bersih

Sektor listrik dan air bersih

pada periode laporan

diperkirakan mengalami

pertumbuhan sebesar 5,35%

(yoy), tumbuh melambat jika

dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan

sebelumnya yang mampu

tumbuh sebesar 5,95%. Hal ini

60

70

80

90

100

110

120

130

140

Jan Feb Mart Apr M ei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr

2009 2010Gr af i k .10 In d u st r i Pen g o lah an

Produksi Kilang Minyak Produksi LNG Produksi Pupuk

Grafik 1.18 Indeks Industri Pengolahan

Sumber : Prompt Indicator BPS

-100%

0%

100%

200%

300%

400%

500%

0

2040

60

80

100

120

140

160

180

200

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Milyar) Kredit Sektor Listrik, Gas & Air g Kredit Sektor Listrik, Gas & Air

Grafik 1.19 Kredit Sektor Listrik dan Air

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

14

didukung dengan melambatnya penyaluran kredit perbankan untuk sektor ini pada

triwulan II-2010 mencapai Rp 171,67 miliar atau mengalami pertumbuhan secara

tahunan sebesar 323%. Pertumbuhan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan I-2010 yang tumbuh sebesar 355% (yoy) (Grafik 1.19).

1.3.5 Sektor Bangunan

Sektor bangunan diperkirakan

mengalami pertumbuhan sebesar

10% (yoy), lebih lambat

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan I-2010 yang mampu

tumbuh sebesar 12,10%.

Pertumbuhan tersebut dapat terlihat

dari sisi penyaluran kredit

perbankan, dimana kredit untuk

sektor konstruksi yang disalurkan

oleh perbankan di Kalimantan Timur triwulan II-2010 mencapai Rp 2.756,52 miliar, atau

mengalami penurunan sebesar 9,36% secara tahunan (Grafik 1.20).

1.3.6 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan II-2010 diperkirakan

mengalami pertumbuhan sebesar 8,47% (yoy), mengalami perlambatan dibandingkan

dengan triwulan I-2010 yang tumbuh sebesar 11,11%. Perlambatan pada periode

berjalan ini dipengaruhi oleh melambatnya Indeks Harga Perdagangan Besar dan

permintaan masyarakat terhadap hotel yang dipengaruhi oleh masyarakat yang

cenderung menunda belanja pada sektor ini untuk menghadapi musim liburan yang baru

jatuh pada akhir Juni sampai dengan pertengahan Juli 2010. Perlambatan permintaan ini

terlihat dari Indeks Malam Kamar Terjual (Hotel) dan Indeks Harga Perdagangan Besar

yang menunjukkan tren melambat (Grafik 1.21).

Berdasarkan penyaluran kredit perbankan, penyaluran kredit untuk sektor

perdagangan pada triwulan II-2010 mencapai Rp 5.395 miliar, mengalami pertumbuhan

90

100

110

120

130

Jan FebMart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt NopDes Jan Feb Mar Apr Mei Juni

2009 2010

Indeks Harga Perdagangan Besar

Malam Kamar Terjual (Hotel)

Omzet Restoran

Grafik 1.21 Indeks Sektor Perdagangan

Sumber : Prompt Indicator BPS

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 TW-1 TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Milyar) Kredit Konstruksi g Kredit Konstruksi

Grafik 1.20 Kredit Sektor Bangunan

Sumber : LBU Bank Indonesia

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

TW-1TW-2TW-3 TW-4 TW-1 TW-2 TW-3TW-4 TW-1 TW-2 TW-3TW-4TW-1TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Milyar)Kredit Perdagangan g Kredit Perdagangan

Grafik 1.22 Kredit Perdagangan Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

15

sebesar 7,07% (yoy) atau lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

mampu tumbuh sebesar 8,19% secara tahunan (Grafik 1.22).

1.3.7 Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan & komunikasi pada triwulan II-2010 diperkirakan

mengalami pertumbuhan sebesar 5,09% (yoy), sedikit lebih lambat dibandingkan

dengan pertumbuhan pada triwulan I-2010 yang sebesar 9,82%. Perlambatan ini

dipengaruhi oleh melambatnya aktivitas perjalanan masyarakat yang disebabkan

penundaan permintaan pada sektor pengangkutan yang diperkirakan akan meningkat

pada musim liburan akhir Juni sampai dengan pertengahan Juli 2010. Perlambatan di

sektor pengangkutan dan komunikasi terlihat dari perkembangan Indeks Jumlah

Angkutan Laut dan Udara yang menunjukkan tren melambat dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya (Grafik 1.23).

Sementara itu, berdasarkan jumlah

penumpang pesawat tujuan domestik dan

internasional yang melalui Bandara

Sepinggan, Balikpapan, jumlah

penumpang selama triwulan II-2010

mencapai 1.185 orang dengan

pertumbuhan sebesar 16,25% (yoy);

sementara arus barang mencapai 9.407

ton atau tumbuh 21,75% (yoy).

Pertumbuhan arus penumpang dan

barang ini secara kuartalan lebih tinggi

jika dibandingkan triwulan sebelumnya, dimana arus penumpang dan arus barang

masing-masing tumbuh sebesar 4.03% dan 9,44% (yoy) (Grafik 1.24 dan Grafik 1.25).

-10

0

10

20

30

40

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

Q I Q II Q III

Q IV Q I Q II Q III

Q IV Q I Q II Q III

Q IV Q I Q II

2007 2008 2009 2010

(Ribu) Internasional Domestik

Growth (yoy) Growth (qtq)

-40

-20

0

20

40

60

80

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

Q I Q II Q IIIQ IV Q I Q II Q IIIQ IV Q I Q II Q IIIQ IV Q I Q II

2007 2008 2009 2010

(Ton) Internasional Domestik

Growth (yoy) Growth (qtq)

Grafik 1.24 Arus Penumpang Sepinggan

Sumber : PT Angkasapura, diolah

Grafik 1.25 Arus Barang Sepinggan

Sumber : PT Angkasapura, diolah

90

95

100

105

110

115

120

125

Jan FebMart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

2009 2010

Jumlah Penumpang Angkutan Laut

Jumlah Penumpang Angkutan Darat

Jumlah Penumpang Angkutan Udara

Grafik 1.23 Indeks Jumlah Penumpang

Sumber : Prompt Indicator BPS

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

16

1.3.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan pada triwulan II-

2010 ini mengalami pertumbuhan

positif sebesar 10,61% (yoy), lebih

tinggi jika dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan I-2010

sebesar 10,56%. Pertumbuhan positif

pada triwulan II-2010 ini dipengaruhi

oleh penyaluran kredit perbankan

yang mengalami peningkatan yang

cukup tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya yaitu mencapai Rp 28,08

triliun, tumbuh secara tahunan sebesar 26,17% atau lebih tinggi dari triwulan

sebelumnya sebesar 22% (yoy) (Grafik 1.26).

1.3.9 Sektor Jasa-jasa

Sektor ini pada periode laporan

mengalami pertumbuhan positif

sebesar 8,08% (yoy), lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan I-2010 sebesar 7,46%.

Salah satu indikator pertumbuhan

pada sektor ini adalah meningkatnya

Indeks Upah Gaji Pemerintahan

Umum yang menunjukkan tren

peningkatan pada periode April 2010

sampai Juni 2010 (Grafik 1.27).

0%

1%

2%

3%

4%

5%

96

98

100

102

104

106

108

110

Jan Feb Mart Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

2009 2010

(yoy)Index

Upah Gaji Pemerintahan Umum

g Upah Gaji Pemerintahan Umum

Grafik 1.27 Indeks Upah Gaji

Pemerintahan Umum Sumber : Prompt Indicator BPS

0%

10%

20%

30%

40%

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

TW-1TW-2TW-3TW-4TW-1TW-2TW-3TW-4TW-1TW-2TW-3TW-4TW-1TW-2

2007 2008 2009 2010

(YoY)(Rp. Milyar) Kredit g Kredit

Grafik 1.26 Perkembangan Kredit Kaltim

Sumber : LBU Bank Indonesia

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

17

Boks 1. Strategi Pembangunan Ramah Lingkungan Provinsi Kalimantan Timur

Kalimantan Timur merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam, terutama di

sektor pertambangan dan penggalian dengan produk utama minyak bumi, gas dan

batubara. Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki ini menjadi sumber penghidupan dan

kesejahteraan bagi masyarakatnya. Potensi SDA yang besar ini tentu saja menarik minat

para investor untuk terlibat dalam pemanfaatannya, baik investor dalam maupun luar

negeri.

Beberapa sektor utama Kalimantan Timur antara lain sektor pertambangan batu

bara, migas, perkebunan kelapa sawit, kehutanan dan pertanian. Hal terpenting selain dari

pemanfaatan sumber daya alam tersebut adalah bagaimana agar ekplotasi sumber daya

alam selain memberikan banyak manfaat terhadap pembangunan dan kesejahteraan

masyarakat Kaltim tetap memperhatikan kelestarian alam. Apalagi dengan predikat

Kalimantan Timur sebagai penghasil emisi terbesar ke-3 di Indonesia memacu pemerintah

provinsi untuk menyusun arahan mengenai pengurangan emisi, dan menggali potensi

pembangunan ekonomi baru yang membutuhkan emisi karbon lebih rendah dengan cara

menganalisa kelebihan dan kekurangan masing-masing sektor.

A. Batu Bara

Pertambangan batubara merupakan kontributor yang signifikan bagi perekonomian

Kalimantan Timur sampai dengan tahun 2030. Akan tetapi, batubara juga diperkirakan

merupakan penghasil emisi signifikan yang akan mencapai 30 juta ton emisi CO2e tahun

2030. Mayoritas emisi pertambangan batubara diakibatkan oleh deforestasi karena para

penambang menggunakan metode open pit untuk membuka lahan.

Sementara itu pertambangan bawah tanah sebenarnya dapat dilakukan untuk

menghindari penebangan hutan lebih banyak, namun tidak layak dilakukan di Kaltim karena

secara virtual seluruh cadangan batubara Kaltim berada pada tingkat dangkal. Sedangkan

secara finansial banyak pemain kecil tidak mampu mengimplementasikan pertambangan

bawah tanah karena dibutuhkan mesin dan praktek pngelolaan yang lebih canggih dan biaya

investasi lebih tinggi. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi

emisi karbon sektor pertambangan batu bara antara lain menghentikan penambangan liar

dengan melakukan survei di seluruh lahan hutan, serta memeriksa perizinan yang dimiliki

perusahaan tambang dan menghentikan pertambangan jika diketahui ilegal. Selain itu, perlu

dilakukan pengawasan reklamasi pasca pertambangan yang baik dengan membentuk tim

SWAT provinsi yang dapat mengevaluasi rencana pertambangan, mengawasi perusahaan

pertambangan dengan ketat, menegakkan reklamasi atau mengimplementasikan penalti

finansial. Mendorong zero pelepasan metana dengan melarang kebocoran metana,

menyederhanakan proses persetujuan flaring/utilisasi, meningkatkan tim SWAT untuk

mengawasi pelepasan metana.

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

18

Gambar B1.1 Emisi Pertambangan Berdasarkan Sumber

Sumber : Handout Migas, Workshop Strategi Pembangunan Ramah Lingkungan Juni 2010

B. Migas

Sektor minyak dan gas Kaltim merupakan sektor yang signifikan bagi perekonomian

Provinsi maupun Nasional. Sektor migas memberi kontribusi sekitar 46 % PDRB Kaltim.

Produksi gas dan LNG Kaltim masing-masing merupakan 42% dan 90% dari produksi gas

dan LNG nasional. Namun produksi sektor migas terus mengalami penurunan, hal ini

diakibatkan menurunnya produksi hulu minyak dan gas.

Gambar B1.2 Share PDRB Migas dan Produksi Migas Kaltim

Sumber : Handout Migas, Workshop Strategi Pembangunan Ramah Lingkungan Juni 2010

Adapun implementasi tiga inisiatif yang memungkinkan Kaltim mengatasi penurunan

dan mencapai peningkatan PDRB riil sebesar 36 % antara lain percepatan eksplorasi,

sehingga dapat memperlambat laju penurunan produksi. Produksi CBM, Kaltim memiliki

sumber daya CBM sebesar 109 TSCF, hampir seperempat dari potensi CBM Indonesia.

Pengembangan CBM diperkirakan dapat menambah 2.500 mmcfd terhadap produksi gas

provinsi tahun 2030 dan melipatgandakan produksi minyak dan gas pada tahun 2030.

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

19

Dibandingkan dengan kontribusi 46% terhadap PDRB, sektor minyak dan gas hanya

mengeluarkan 5% dari emisi Kalimantan Timur, yang sebagian besar disebabkan oleh flaring

dan venting

C. Kelapa Sawit

Return dari kelapa sawit jauh yang lebih tinggi dari pada tanaman lain menjadikan

kelapa sawit sebagai salah satu sektor yang paling cepat berkembang di Kaltim. Daya tarik

finansial mendorong ekspansi cepat kelapa sawit di Kaltim dimana lebih dari 0.8 juta Ha

lahan telah disetujui untuk ditanam. Kaltim merupakan salah satu wilayah kluster sawit dari

3 wilayah sawit utama selain Sumatera Utara dan Riau. Indonesia saat ini produsen minyak

kelapa sawit terbesar kedua setelah Malaysia, dimana pangsa produksi minyak sawit

Indonesia saat ini kurang lebih sebesar 36% dari produksi total dunia (Malaysia 47%).

Ekspansi kelapa sawit ini dipastikan akan terus meluas, apalagi dengan adanya

ASEAN-India Free Trade Agreement (AIFTA) yang berlaku di Indonesia sejak 1 Juni 2010.

Diharapkan Indonesia akan memperoleh keuntungan pertama yaitu Indonesia menikmati

penghapusan bea masuk atas 70,14% pos tariff India atau sekitar 3.666 bentuk tariff pada

2013. Jumlah ini meningkat menjadi 79,35% pos tariff (4.145 bentuk tariff pada 2016).

Kedua, 94,75% dari total ekspor Indonesia ke India akan menikmati peningkatan akses

pasar dalam 10 tahun ke depan, termasuk minyak sawit mentah (CPO) dan minyak sawit

olahan (RPO), yang merupakan komoditas utama Indonesia di pasar India. Ketiga, India

secara bertahap akan menurunkkan bea masuk atas CPO dan RPO masing-masing dari 80%

dan 90% menjadi 37,5% dan 45% pada 2009-2018.

Ini merupakan keuntungan besar bagi Indonesia, mengingat dua produk itu akan

memperoleh akses pasar pasti sampai dengan 2018. Beberapa keuntungan investasi di

sektor perkebunan kelapa sawit antara lain pemasukan finansial merupakan insentif kuat

untuk mengubah daerah pertanian dan juga hutan dalam tanaman kelapa sawit. Hasil panen

kelapa sawit yang rendah pun pemasukannya dua kali lebih besar daripada karet sebagai

jenis perkebunan lain yang digemari petani. Investasi yang cukup besar dimuka diperlukan,

namun keuntungan akan dirasakan pada tahun ke 3 dan ke 4 setelah penanaman.

Disamping memberikan keuntungan, kelapa sawit merupakan net emiter gas rumah

kaca terbesar kedua di Kaltim. Emisi dari sektor kelapa sawit memiliki beberapa faktor

pendorong diantaranya deforestasi, api yang digunakan untuk pembersihan lahan saat

konversi hutan dan juga untuk menghilangkan alang-alang dan sampah tiap tahunnya dan

membersihkan dari sisa-sisa sawit pada siklus rotasi, dekomposisi gambut, dan limbah dari

pabrik kelapa sawit (POME) disimpan untuk diperlukan sebelum dapat di lepaskan karena

kekurangan oksigen hasilnya dekomposisi anarobik mengeluarkan metana dalam jumlah

besar. Walaupun proses emisi saat ini cukup kecil namun diperkirakan akan meningkat

secara signifikan hingga 2030. Pengurangan emisi kelapa sawit dapat dicapai dengan

melaksanakan 5 inisiatif utama yaitu pemanfaatan lahan degradasi, peningkatan hasil

dengan menjalankan dan mengimplementasi jasa tambahan dalam kerjasama dengan

swasta yang mendukung untuk meningkatkan angka panen kelapa sawit dengan aktivitas

yang fokus pada petani. Panen tinggi akan mengurangi tekanan pada hutan. Meningkatkan

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

20

kemampuan melawan kebakaran di dalam provinsi dengan menyewa petugas pemadam

kebakaran dan teknologi yang memadai. Melindungi dan mengawasi lahan gambut serta

melakukan pengelolaan air dengan swasta untuk menjalankan manajemen air dengan

benar. Serta melaksanakan carbon trading untuk mengurangi deforestasi melalui

pemasukan alternatif dari REDD untuk swasta dan lebih penting untuk komunitas lokal.

Return tahunan rata-rata

USD/ha

3 ,340

2,100

2,000

1 ,000

960

480

28

Kelapa sawit skala besar

Kelapa saw it did uk ung petan i

Tan am an Hutan

Illegal Logging

Kelapa sawit rendah panen

Karet Beras k osong

Gambar B1.3 Return Tahunan Rata-Rata Tanaman Perkebunan

Sumber : Handout Migas, Workshop Strategi Pembangunan Ramah Lingkungan Juni 2010

D. Kehutanan

Sektor kehutanan adalah sumber lapangan kerja dan kontributor PDRB yang

signifikan, serta merupakan pengguna lahan terbesar di Kalimantan Timur yang meliputi

lahan seluas 7,6 juta Ha. Namun sektor kehutanan merupakan emitor gas rumah kaca netto

ketiga terbesar di Kalimantan Timur. Adapun pemicu emisi dari sektor kehutanan antara lain

degradasi, konversi hutan alam yang terencana maupun tidak terencana, dekomposisi

gambut, api yang digunakan untuk konversi lahan, dan pembersihan lahan dari residu kayu

di akhir siklus rotasi.

E. Pertanian

Pertanian memiliki emisi terbesar dibandingkan sektor lainnya, sebagian besar

disebabkan ekspansi pada hutan dan gambut serta pembakaran. Kaltim dapat mengurangi

emisi dari pertanian sebanyak 24 juta ton CO2, dengan mengurangi emisi dari kebakaran

hutan, melarang api sebagai alat untuk membuka lahan, serta mendirikan brikade api

dengan memastikan pengalaman yang kuat dan hukuman berat bagi yang melanggar.

Selain itu mengurangi emisi pertanian dapat juga melalui rehabilitasi lahan gambut yang

dibuka, sehingga mengurangi emisi dari dekomposisi gambut pada area pertanian dan

mempertahankan tingkat air pada level yang lebih aman dengan membangun sistem

bendungan dan menerapkan praktek kultivasi padi terbaik.

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

21

EEVVAA LLUUAA SSII PPEERRKKEEMM BBAA NNGGAA NN IINNFFLLAA SSII

2.1 Gambaran Umum

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2007 2008 2009 2010

% (YoY) Kaltim Nasional

Grafik 2.1 Laju Inflasi Kaltim dan Nasional (yoy)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Laju perkembangan perubahan harga barang dan jasa tahunan di Kalimantan Timur

pada triwulan II-2010, yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK),

tercatat sebesar 5,84% (yoy); lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I-2010

sebesar 5,96% (yoy). Akan tetapi laju Inflasi Kaltim ini masih lebih tinggi jika

dibandingkan dengan laju inflasi tahunan nasional yang sebesar 5,05% (yoy).

Tabel 2.1 Inflasi di Kalimantan Timur Triwulan II-2010

QtQ YoY QtQ YoY

BAHAN MAKANAN 5.54 7.43 0.36 8.33

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 3.31 10.39 -0.05 8.12

PERUMAHAN 0.83 3.27 0.68 3.00

SANDANG 1.23 3.91 1.93 7.43

KESEHATAN 1.05 5.10 1.02 5.52

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.55 10.41 0.07 9.53

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.46 2.11 0.04 1.85

U M U M 2.38 5.96 0.39 5.84

Inf lasi (Q1-2010) Inf lasi (Q2-2010)Kelompok

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Berdasarkan komoditasnya, laju inflasi tertinggi terjadi pada kelompok komoditas

pendidikan, rekreasi dan olahraga, yaitu sebesar 9,53% (yoy); diikuti oleh kelompok

komoditas bahan makanan (8,33%), dan kelompok komoditas makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau (8,12%). Sementara kelompok komoditas transportasi, komunikasi

dan jasa keuangan merupakan kelompok komoditas yang mengalami tingkat inflasi

terendah, yaitu sebesar 1,85% (Tabel 2.1).

BAB II

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Evaluasi Perkembangan Inf lasi

22

Identifikasi awal terhadap peningkatan laju inflasi tahunan di Kaltim menunjukkan

bahwa kelompok volatile food mengalami peningkatan pada triwulan II-2010, dengan

laju inflasi secara tahunan 7,55%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi

volatile food pada triwulan sebelumnya sebesar 6,37% (yoy) (Grafik 2.2). Selain itu

pergerakan inflasi volatile food secara bulanan pada akhir triwulan II (bulan Juni), inflasi

mengalami peningkatan tinggi sebesar 1,30% atau lebih tinggi dibandingkan akhir

triwulan sebelumnya (bulan Maret) sebesar 1,09%(mtm) (Grafik 2.3)

Berdasarkan kota pembentuk inflasi Kaltim, inflasi tahunan tertinggi pada triwulan

laporan terjadi di Balikpapan yakni sebesar 6,70% (yoy), diikuti oleh Tarakan dan

Samarinda masing-masing sebesar 6,37% (yoy) dan 4,99% (yoy). Secara umum,

faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Inflasi Kaltim pada triwulan-II 2010

dari sisi permintaan dan penawaran, antara lain :

Dari sisi permintaan, meningkatnya permintaan masyarakat yang didorong oleh pola

konsumsi musiman karena memasuki musim liburan dan perubahan tahun ajaran

pendidikan baru.

Dari sisi penawaran, terbatasnya pasokan beberapa komoditas seperti bawang merah,

cabe merah yang disebabkan oleh gagal panen akibat curah hujan dan banjir di

-4

-2

0

2

4

6

8(% mtm)

Core Volatile Foods Administered

Grafik 2.3 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (mtm)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

0

10

20

30

40

50

60

(% yoy)

Administered Volatile Foods Core

Grafik 2.2 Disagregasi Inflasi Inti dan Non Inti Kaltim (yoy) Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Evaluasi Perkembangan Inf lasi

23

beberapa daerah sentra penghasil komoditas tersebut di Jawa menyebabkan

meningkatnya harga komoditas tersebut pada triwulan-II 2010.

2.2 Inflasi Triwulanan (qtq)

2.2.1 Inflasi Triwulanan Kota Samarinda (qtq)

Tabel 2.2 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Samarinda

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10BAHAN MAKANAN 0.43 3.62 -0.60 2.98 1.50

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 1.03 2.23 1.18 5.13 -0.74

PERUMAHAN 0.73 0.46 0.06 0.87 0.78

SANDANG -2.03 2.69 2.26 1.55 3.03

KESEHATAN 0.08 3.74 0.84 1.38 1.13

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 1.07 0.52 0.12 0.51 0.05

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.32 0.39 0.14 0.60 0.07

U M U M 0.42 1.81 0.29 2.07 0.74

KelompokInf lasi QtQ (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tabel 2.3 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Samarinda

KODE KOMODITI ANDIL KODE KOMODITI ANDIL KODE KOMODITI ANDIL

103046 LAYANG 0.15 404005 EMAS PERHIASAN 0.15 109003 BAWANG MERAH 0.10

301054 SEWA RUMAH 0.05 103081 TONGKOL 0.06 404005 EMAS PERHIASAN 0.06

106069 TOMAT SAYUR 0.04 106069 TOMAT SAYUR 0.03 109029 CABE MERAH 0.05

103037 KEMBUNG/GEMBUNG 0.03 106001 BAYAM 0.03 103024 GABUS 0.04

103011 BIAWAN 0.03 109004 BAWANG PUTIH 0.03 301054 SEWA RUMAH 0.03

106033 KACANG PANJANG 0.03 106075 JAGUNG MANIS 0.02 102009 DAGING AYAM RAS 0.03

109004 BAWANG PUTIH 0.02 103011 BIAWAN 0.02 103061 PATIN 0.03

103004 BANDENG 0.02 103037 KEMBUNG/GEMBUNG 0.02 109030 CABE RAWIT 0.03

106067 TAUGE/KECAMBAH 0.02 103085 UDANG BASAH 0.02 302025 BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA0.03

106059 SAWI HIJAU 0.02 106035 KANGKUNG 0.02 108026 TOMAT BUAH 0.02

APRIL MEI JUNI

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Laju perkembangan harga komoditas barang dan jasa triwulanan di Kota

Samarinda pada triwulan II-2010 mencapai 0,74% (qtq), lebih rendah dibandingkan

dengan laju inflasi pada triwulan I-2010 yang sebesar 2,07%. Laju inflasi tertinggi

tercatat pada kelompok komoditas sandang yaitu sebesar 3,03% (qtq), yang

dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan komoditas emas sebagai komoditas

yang memberikan andil inflasi terbesar kedua pada akhir triwulan II; diikuti oleh

kelompok komoditas bahan makanan (1,50%), yang dipengaruhi oleh meningkatnya

harga bawang merah, cabe merah, dan sayuran seperti tomat sayur dan bayam

karena keterbatasan jumlah pasokan akibat gagal panen di beberapa daerah

penghasil yang mensuplai komoditi tersebut ke Samarinda (Tabel 2.2 dan Tabel

2.3). Sementara itu, kelompok komoditas makanan jadi, rokok dan tembakau

merupakan kelompok komoditas yang mengalami deflasi sebesar -0,74% (qtq).

2.2.2 Inflasi Triwulanan Kota Balikpapan (qtq)

Laju inflasi triwulanan di Kota Balikpapan pada triwulan II-2010 tercatat sebesar

0,76% (qtq), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan I-2010 yang sebesar

2,55%. Kelompok komoditas yang mengalami peningkatan laju inflasi tertinggi

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Evaluasi Perkembangan Inf lasi

24

adalah kelompok komoditas bahan makanan yaitu sebesar 2,01% (qtq) yang

dipengaruhi oleh meningkatnya harga komoditas tomat sayur, bawang putih dan

beberapa jenis ikan segar karena terbatasnya jumlah pasokan komoditas tersebut,

diikuti oleh kelompok komoditas sandang sebesar 0,64% (qtq), serta diikuti oleh

kelompok komoditas perumahan sebesar 0,51% (qtq) (Tabel 2.4 dan Tabel 2.5).

Tabel 2.4 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Balikpapan

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10BAHAN MAKANAN -1.40 1.29 -2.12 8.24 2.01

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 1.81 2.56 2.37 1.47 0.46

PERUMAHAN 1.19 1.96 0.71 0.62 0.51

SANDANG -0.71 1.52 0.56 0.59 0.64

KESEHATAN 0.56 0.41 1.22 0.80 0.15

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 0.31 16.44 2.64 0.76 0.09

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.02 0.75 2.09 0.35 0.00

U M U M 0.31 2.55 0.69 2.55 0.76

KelompokInflasi QtQ (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Tabel 2.5 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Balikpapan

KODE KOMODITI ANDIL KODE KOMODITI ANDIL KODE KOMODITI ANDIL

106069 TOMAT SAYUR 0.12 103046 LAYANG 0.14 107012 TEMPE 0.12

201035 MARTABAK 0.09 102009 DAGING AYAM RAS 0.07 109004 BAWANG PUTIH 0.08

201038 NASI 0.07 107012 TEMPE 0.05 103081 TONGKOL 0.07

103081 TONGKOL 0.07 110010 SANTAN JADI 0.02 106040 KOL PUTIH/KUBIS 0.06

106001 BAYAM 0.06 109004 BAWANG PUTIH 0.02 106033 KACANG PANJANG 0.04

301049 SEMEN 0.04 109030 CABE RAWIT 0.02 109003 BAWANG MERAH 0.02

201036 MIE 0.04 301040 PAKU 0.02 105012 SUSU UNTUK BAYI 0.02

103031 KAKAP MERAH 0.03 103066 SELAR 0.02 301029 KONTRAK RUMAH 0.02

103082 TRAKULU 0.03 106059 SAWI HIJAU 0.02 102026 RAMPELA HATI AYAM 0.02

108026 TOMAT BUAH 0.03 108019 PISANG 0.01 301024 KAYU BALOKAN 0.02

APRIL MEI JUNI

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.2.3 Inflasi Triwulanan Kota Tarakan (qtq)

Tabel 2.6 Inflasi Triwulanan (qtq) di Kota Tarakan

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10BAHAN MAKANAN -1.00 6.44 2.31 6.38 -7.15

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 6.52 6.06 2.27 2.16 0.93

PERUMAHAN 0.97 0.67 0.69 1.22 0.87

SANDANG -0.99 2.72 3.70 1.77 1.31

KESEHATAN 2.74 1.52 2.24 0.51 3.06

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 2.22 0.64 0.63 -0.25 0.09

TRANSPORT & KOMUNIKASI 0.97 -0.08 -0.03 0.25 0.07

U M U M 1.34 3.52 1.66 2.89 -1.77

KelompokInf lasi Qt Q (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Inflasi triwulanan di Kota Tarakan triwulan II-2010 mengalami deflasi -1,77%

(qtq), merupakan yang terendah dibandingkan dengan kota-kota lainnya di

Kalimantan Timur, juga lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi pada

triwulan I-2010 yang mencapai 2,89%. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok

komoditas kesehatan yang mencapai 3,06% (qtq) karena meningkatnya tarif rumah

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Evaluasi Perkembangan Inf lasi

25

sakit dan ongkos bidan, diikuti oleh kelompok komoditas kelompok sandang

(1,31%). Sedangkan kelompok komoditas bahan makanan mengalami deflasi yang

sangat rendah yaitu -7.15% disebabkan membaiknya pasokan komoditas ikan segar

yang sempat menyebabkan inflasi tinggi pada triwulan sebelumnya akibat

penurunan jumlah tangkapan nelayan karena gelombang laut yang tinggi dan cuaca

yang kurang mendukung. Meskipun demikian komoditas beras tetap menjadi

komoditas dengan andil inflasi terbesar di kota Tarakan.

Tabel 2.7 Andil Inflasi Tertinggi per Komoditas Kota Tarakan

KODE KOMODITI ANDIL KODE KOMODITI ANDIL KODE KOMODITI ANDIL

101001 BERAS 0.08 101001 BERAS 0.23 103004 BANDENG 0.13

501009 TARIP RUMAH SAKIT 0.02 201033 MAKANAN RINGAN/SNACK 0.05 101001 BERAS 0.09

109029 CABE MERAH 0.02 203011 ROKOK KRETEK FILTER 0.04 501020 ONGKOS BIDAN 0.08

201033 MAKANAN RINGAN/SNACK0.02 203010 ROKOK KRETEK 0.04 107010 TAHU MENTAH 0.06

303021 KURSI 0.01 203012 ROKOK PUTIH 0.03 103046 LAYANG 0.06

108019 PISANG 0.01 403005 BLUS 0.01 404005 EMAS PERHIASAN 0.04

304010 PEMBASMI NYAMUK SPRAY0.01 403004 BAJU KAOS/T-SHIRT 0.01 303022 LEMARI PAKAIAN 0.04

108002 ANGGUR 0.01 109025 LADA/MERICA 0.01 103085 UDANG BASAH 0.03

108010 JERUK 0.01 109030 CABE RAWIT 0.01 303046 SPREY 0.02

104025 IKAN DALAM KALENG 0.01 303022 LEMARI PAKAIAN 0.01 301042 PASIR 0.02

APRIL MEI JUNI

Sumber : BPS Kaltim, diolah

2.3 Inflasi Tahunan (yoy)

2.3.1 Inflasi Tahunan Kota Samarinda

Tabel 2.8 Inflasi tahunan Kota Samarinda menurut Kelompok Barang & Jasa

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10BAHAN MAKANAN 6.55 8.30 5.97 6.52 7.66

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 10.87 10.71 7.57 9.86 7.95

PERUMAHAN 7.25 2.05 4.67 2.15 2.20

SANDANG 2.82 4.05 5.54 4.48 9.87

KESEHATAN 6.80 6.55 6.64 6.13 7.25

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 8.40 2.35 1.35 2.24 1.21

TRANSPORT & KOMUNIKASI -6.19 -6.18 -2.99 1.47 1.21

U M U M 4.87 3.69 4.06 4.65 4.99

KelompokInf lasi YoY (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Laju inflasi Kota Samarinda secara tahunan pada triwulan II-2010 tercatat

sebesar 4,99% (yoy), atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan laju inflasi pada

triwulan sebelumnya yang sebesar 4,65%. Akan tetapi laju inflasi Kota Samarinda

ini lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi tahunan secara nasional yang

tercatat sebesar 5,05%.

Kelompok komoditas dengan laju inflasi terbesar adalah kelompok komoditas

sandang yaitu sebesar 9,87% yang disebabkan perkembangan harga komoditas

emas internasional yang mengalami kenaikan, diikuti oleh kelompok komoditas

makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (7,95%) dan kelompok komoditas

bahan makanan (7,66%). Laju inflasi pada bahan makanan dipengaruhi oleh

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Evaluasi Perkembangan Inf lasi

26

meningkatnya harga beras yang disebabkan pergeseran musim panen yang akan

baru dapat dilakukan pada awal bulan April 2010 (Tabel 2.4). Selain itu gagal panen

pada komoditas sayuran/tenaman holtikultura dan bumbu-bumbuan yang terjadi

pada beberapa sentra penghasil akibat cuaca yang kurang baik juga memberi

tekanan meningkatkan inflasi pada triwulan II-2010. Sementara itu, inflasi tahunan

terendah terjadi pada kelompok komoditas transpor, komunikasi dan jasa keuangan,

serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga masing-masing sebesar 1,21%.

2.3.2 Inflasi Tahunan Kota Balikpapan

Tabel 2.9 Inflasi tahunan Kota Balikpapan menurut Kelompok Barang & Jasa

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10BAHAN MAKANAN 3.22 0.35 -3.06 5.81 9.46

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 9.33 9.23 9.92 8.48 7.03

PERUMAHAN 4.84 4.55 5.08 4.55 3.85

SANDANG 3.75 3.77 3.22 1.97 3.35

KESEHATAN 4.02 2.77 3.07 3.02 2.60

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 13.63 17.45 19.80 20.80 20.53

TRANSPORT & KOMUNIKASI -6.37 -6.03 -1.55 3.23 3.21

U M U M 3.77 3.30 3.60 6.21 6.70

KelompokInflasi YoY (%)

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Laju inflasi tahunan di Kota Balikpapan pada periode berjalan mencapai 6,70%

(yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada triwulan I-2010 yang mencapai

6,21%. Laju inflasi tahunan Kota Balikpapan ini juga lebih tinggi dibandingkan

dengan laju inflasi tahunan nasional sebesar 5,05%. Laju inflasi tertinggi di kota ini

tercatat terjadi pada kelompok komoditas pendidikan, rekreasi dan olahraga yaitu

sebesar 20,53% (yoy), yang dipengaruhi oleh meningkatnya biaya pendidikan.

Kelompok komoditas lainnya yang juga memiliki tingkat inflasi yang cukup tinggi

pada triwulan II-2010 adalah kelompok komoditas bahan makanan (9,46%) dan

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (7,03%). Sementara itu,

inflasi terendah terjadi pada kelompok komoditas kesehatan, yaitu sebesar 2,60%.

2.3.3 Inflasi Tahunan Kota Tarakan

Tabel 2.10 Inflasi tahunan Kota Tarakan menurut Kelompok Barang & Jasa

Q2-09 Q3-09 Q4-09 Q1-10 Q2-10BAHAN MAKANAN 15.42 10.70 9.89 14.69 7.57

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 14.86 15.28 15.93 18.04 11.85

PERUMAHAN 5.92 2.39 2.64 3.58 3.48

SANDANG 7.16 8.99 10.62 7.33 9.82

KESEHATAN 7.31 5.80 6.72 7.18 7.52

PENDIDIKAN, REKREASI & OLAH RAGA 3.49 3.09 3.51 3.26 1.12

TRANSPORT & KOMUNIKASI -8.63 -8.83 -3.28 1.11 0.21

U M U M 8.40 6.33 7.21 9.73 6.37

Inf lasi YoY (%)Kelompok

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Evaluasi Perkembangan Inf lasi

27

Laju inflasi tahunan di Kota Tarakan pada triwulan II-2010 mencapai 6,37% (yoy),

lebih rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi tahunan pada triwulan I-2010 yang

sebesar 9,37%. Berdasarkan kelompok komoditasnya, kelompok komoditas makanan

jadi, minuman, rokok & tembakau merupakan kelompok komoditas dengan laju inflasi

tertinggi yaitu sebesar 11,85% (yoy); diikuti oleh kelompok komoditas sandang

(9,82%). Faktor pendorong meningkatnya inflasi di Kota Tarakan masih dipengaruhi

oleh ketergantungan yang tinggi terhadap suplai kebutuhan dari luar beberapa barang

kebutuhan yang sulit dipenuhi. Sementara inflasi terendah terjadi pada kelompok

komoditas transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, yaitu sebesar 0,21% (yoy).

Apabila dilihat inflasi tahun kalender (Tabel 2.7), pada triwulan II tahun 2010 inflasi

kumulatif Kaltim telah mencapai 2,78%, lebih tinggi dari inflasi kumulatif tahun 2009

(1,29%). Dibandingkan dengan inflasi kumulatif nasional triwulan II tahun 2010 yang

tercatat 2,42 (ytd), inflasi kumulatif Kaltim juga masih lebih tinggi. Dari ketiga kota di

Kaltim, Kota Balikpapan memiliki laju inflasi tertinggi (3,33%), diikuti oleh laju inflasi

Samarinda (2,83%), dan Tarakan (1,07%).

Tabel 2.11 Perkembangan Inflasi Tahun Kalender Nasional, Kaltim, dan Kota

Smr Bpp Trk Kaltim Nas Smr Bpp Trk Kaltim Nas2006 3.33 4.48 - 3.87 2.87 6.5 5.52 - 6.04 6.62007 2.25 1.2 - 1.76 2.08 9.18 7.27 - 8.3 6.592008 9.52 7.62 12.65 9.16 7.37 12.69 11.3 19.85 13.06 11.06

2009 1.92 0.33 1.88 1.29 0.21 4.06 3.6 7.21 4.31 2.782010 2.83 3.33 1.07 2.78 2.42 - - - - -

TAHUNINFLASI KALENDER JANUARI-JUNI INFLASI KALENDER JANUARI-DESEMBER

Sumber : BPS Kaltim, diolah

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

28

PERKEM BANGAN PERBANKAN DA ERAH

3.1. Gambaran Umum

Kinerja kegiatan usaha perbankan di Kaltim pada triwulan laporan secara umum

menunjukkan peningkatan baik secara triwulanan (qtq) maupun tahunan (yoy). Hal

ini tercermin dari pertumbuhan positif yang dialami indikator utama kegiatan usaha

perbankan meliputi aset, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran

kredit perbankan.

Apabila dibandingkan dengan data nasional (s.d Mei 2010) menurut

pertumbuhan triwulanan (qtq), indikator kegiatan usaha perbankan di Kaltim dan

nasional menunjukkan perkembangan yang searah. Jumlah aset, DPK, dan kredit

bank umum secara nasional mengalami pertumbuhan positif masing-masing sebesar

1,47%, 4,22%, dan 7,19%. Sementara pada periode yang sama bank umum di

Kaltim mengalami peningkatan aset, DPK dan kredit masing-masing sebesar 2,39%,

2,66%, dan 9,27%. Apabila dilihat pertumbuhan secara tahunan (yoy) menunjukkan

perkembangan kinerja yang positif dimana jumlah aset, DPK dan kredit bank umum

di Kaltim mengalami peningkatan yang cukup tinggi masing-masing sebesar 12,61%,

12,94 dan 26,46%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan nasional yang

mengalami peningkatan masing-masing sebesar 10,57%, 12,87% dan 17,33%.

Perkembangan kinerja BPR di Kaltim menunjukkan perkembangan yang positif.

Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah aset BPR yang mencapai 15,93% (yoy).

Demikian juga halnya dengan pertumbuhan DPK yang mencapai 29,75% (yoy),

sementara kredit BPR juga mampu tumbuh sebesar 14,52% (yoy) atau mengalami

1.47%

4.22%

7.19%

2.39%

2.66%

9.27%

0% 2% 4% 6% 8% 10%

Aset

DPK

Kredit

(Pertumbuhan qtq)

Nasional

Kaltim

Grafik 3.1

Kinerja triwulanan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (qtq)

Sumber: LBU Bank Indonesia

10.57%

12.87%

17.33%

12.61%

12.94%

26.46%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Aset

DPK

Kredit

(Pertumbuhan yoy)

Nasional

Kaltim

Grafik 3.2

Kinerja tahunan Kegiatan Usaha Perbankan Kaltim dan Nasional (yoy)

Sumber: LBU Bank Indonesia

BAB III

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

29

sedikit peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mampu

mencapai pertumbuhan sebesar 12,91%.

Asesmen terhadap risiko-risiko yang dihadapi perbankan daerah,

memperlihatkan terjadinya peningkatan risiko kredit, sedangkan risiko likuiditas

dalam kondisi yang membaik dibandingkan triwulan sebelumnya.

3.2. Perkembangan Usaha Bank Umum

3.2.1 Total Aset dan Aktiva Produktif

Total aset bersih (net assets) bank umum di Kaltim pada triwulan II-2010

tercatat Rp 61.816 milyar, mengalami peningkatan 2,39% (qtq) dibandingkan

posisi triwulan sebelumnya (Tabel 3.1). Menurut kelompok bank, peningkatan

jumlah aset bersih yang cukup signifikan dialami oleh bank swasta, yakni sebesar

5,54%(qtq) sedangkan bank pemerintah mencatat peningkatan aset bersih

sebesar 1,22%(qtq). Jika dibandingkan dengan posisi triwulan II-2009, total aset

perbankan mencatat pertumbuhan sebesar 32,21% (yoy).

Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Aktiva Produktif Bank Umum di

Kaltim

Tw4-09 Tw1-10 Tw 2-10 Tw 4-09 Tw 1-10 Tw2-10 qtq yoy

Jumlah Aset Bersih 55,707 60,375 61,816 100.00% 100.00% 100.00% 2.39% 32.21%

Bank Pemerint ah 39,883 44,076 44,614 71.59% 73.00% 72.17% 1.22% 34.89%

Bank Swasta 15,824 16,299 17,202 28.41% 27.00% 27.83% 5.54% 25.73%

Aktiva Produktif 30,337 34,216 35,931 100.00% 100.00% 100.00% 5.01% 14.55%

Penempatan pada Bank Indonesia 2,369 1,183 5,936 7.81% 3.46% 16.52% 401.93% -20.91%

Penempatan pada Bank Lain 1,470 6,138 1,102 4.85% 17.94% 3.07% -82.04% 344.36%

Surat berharga yang dimiliki 1,511 1,135 745 4.98% 3.32% 2.07% -34.37% -45.04%

Kredit yang diberikan 24,977 25,749 28,135 82.33% 75.26% 78.30% 9.27% 26.46%

Lainnya 10 11 13 0.03% 0.03% 0.04% 16.79% 35.48%

Pertumb. Tw2-10Ket erangan

Posisi (dalam Rp miliar) Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

Dilihat dari komposisinya, aktiva produktif bank umum di Kaltim masih

didominasi oleh aktiva kredit yang diberikan dengan pangsa sebesar 78,30%,

sedikit mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan-I 2010.

Sementara itu penempatan pada Bank Indonesia mengalami peningkatan yang

cukup signifikan sebesar 401,08% dibandingkan triwulan sebelumnya, atau

dengan pangsa sebesar 16,52% pada triwulan-II 2010. Suku bunga acuan (BI-

rate) pada triwulan laporan yang bertahan pada level 6,5%, diperkirakan tidak

berpengaruh terhadap penempatan pada BI, sehingga terjadi kenaikan dari Rp

1.183 milyar pada triwulan I-2010 menjadi Rp 6.138 milyar pada triwulan laporan.

3.2.2 Penghimpunan Dana Masyarakat

Dana masyarakat yang berhasil dihimpun oleh bank umum di Kaltim pada

triwulan II-2010 mencapai Rp 47.825 milyar, atau meningkat 2,7% (qtq)

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan posisi

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

30

triwulan II-2009, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) telah mengalami

pertumbuhan sebesar 12,9% (yoy).

Peningkatan dana pada

triwulan laporan berasal dari

tabungan dan deposito, sementara

giro mengalami kontraksi.

Berdasarkan pertumbuhan

triwulanan (qtq), deposito mencatat

pertumbuhan tertinggi sebesar

11,1%, tabungan mengalami

pertumbuhan sebesar 3,5%;

sedangkan giro mengalami

kontraksi sebesar -6,7%.

Menurut kelompok bank, peningkatan simpanan terjadi pada bank

pemerintah, yaitu sebesar 3,4% sedangkan bank milik swasta juga mengalami

kenaikan meskipun kecil yaitu sebesar 0,9%. Simpanan dalam bentuk giro baik

pada bank swasta maupun bank pemerintah mengalami penurunan masing-masing

sebesar -2,7 dan -7,6% (qtq).

Tabel 3.2. Perkembangan Penghimpunan Dana pada bank Umum di Kaltim

Tw 4-09 Tw1-10 Tw 2-10 Tw1-10 Tw2-10 qtq yoy

Total DPK 43,702 46,588 47,825 100.0% 100.0% 2.7% 12.9%Giro 12,596 14,428 13,456 31.0% 28.1% -6.7% 2.5%Tabungan 18,920 18,007 18,646 38.7% 39.0% 3.5% 21.7%Deposito 12,185 14,153 15,724 30.4% 32.9% 11.1% 13.1%

Bank Pemerintah 30,441 33,226 34,341 100.0% 100.0% 3.4% 11.1%Giro 10,175 11,818 10,915 35.6% 31.8% -7.6% 0.1%Tabungan 13,158 12,343 12,814 37.1% 37.3% 3.8% 19.6%Deposito 7,107 9,065 10,611 27.3% 30.9% 17.1% 14.4%

Bank Sw asta 13,261 13,363 13,485 100.0% 100.0% 0.9% 17.8%Giro 2,420 2,610 2,541 19.5% 18.8% -2.7% 14.5%Tabungan 5,761 5,664 5,831 42.4% 43.2% 2.9% 26.8%Deposito 5,078 5,088 5,113 38.1% 37.9% 0.5% 10.5%

Pert . Tw2-10Posisi (dalam Rp Mil iar) KomposisiJenis Simpanan

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.2.3 Penyaluran Kredit Bank Umum

Penyaluran kredit bank

umum di Kaltim triwulan II-2010

menunjukkan pertumbuhan

positif. Peningkatan pertumbuhan

kredit diperkirakan disebabkan

oleh menurunnya tingkat bunga

pinjaman. Akan tetapi, penurunan

suku bunga simpanan tersebut

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

0

10

20

30

40

50

60

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2006 2007 2008 2009 2010

DPK (triliun Rp)

DPK (sumbu kiri) g (yoy) g (qtq)

Grafik 3.3. Perkembangan Simpanan

Masyarakat Sumber: LBU Bank Indonesia

6

810

12

14

16

18

20

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2007 2008 2009 2010

Suku Bunga (%)

K. Inv K. Kons KMK BI-rate

Grafik 3.4 Suku Bunga Kredit

Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

31

masih relatif kecil seiring dengan BI-rate selama triwulan laporan yang tetap

sebesar 6.5% (Grafik 3.4).

a. Kredit Bank Umum ber-kantor di Kaltim

Jumlah kredit yang

disalurkan bank umum yang

berkantor di Kaltim pada triwulan

II-2010 mencapai Rp. 28.135

milyar (tabel 3.3). Secara

triwulanan, pertumbuhan kredit

pada triwulan laporan tercatat

9,27% (qtq) atau lebih tinggi jika

dibandingkan dengan

pertumbuhan pada triwulan I-

2010 sebesar 3,12%. Jika dibandingkan dengan posisi triwulan II-2009,

penyaluran kredit pada triwulan II-2010 telah tumbuh sebesar 26,46% (yoy)

atau meningkat jika dibandingkan pertumbuhan tahunan pada triwulan

sebelumnya yang sebesar 22,55% (Grafik 3.5).

Menurut kelompok bank, kredit yang disalurkan bank umum pemerintah

mencapai Rp 17.888,5 milyar (pangsa 63,6%) atau mengalami peningkatan

8,11% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sementara itu, penyaluran

kredit oleh bank umum swasta pada triwulan laporan meningkat sebesar

11,34%, menjadi Rp 10.246 milyar (pangsa 36,4%).

Tabel 3.3. Perkembangan Kredit Bank Umum berkantor di Kaltim

Tw4-09 Tw1-10 Tw 2-10 Tw1-10 Tw 2-10 q-t-q y-o-y

Kredi t 24,976.1 25,749.1 28,135.1 100.0% 100.0% 9.27% 26.46% Kelompok Bank

Bank Pemerintah 16,225.7 16,546.1 17,888.5 64.3% 63.6% 8.11% 24.21%Bank Swasta 8,750.2 9,203.0 10,246.5 35.7% 36.4% 11.34% 30.58%

Jenis PenggunaanModal Kerja 10,310.6 9,983.2 10,676.7 38.8% 37.9% 6.95% 9.29%Investasi 6,676.3 6,694.4 7,622.4 26.0% 27.1% 13.86% 38.53%Konsumsi 7,989.3 9,071.6 9,836.0 35.2% 35.0% 8.43% 40.97%

Sektor EkonomiPertanian 1020.58 857.48 913.41 3.3% 3.2% 6.52% -10.16%Pertambangan 1335.13 1209 1,274.32 4.7% 4.5% 5.40% 65.84%Perindustrian 826.94 1056.40 1,119.28 4.1% 4.0% 5.95% 51.82%List rik, Gas dan Air 132.90 157.66 171.68 0.6% 0.6% 8.89% 323.55%Konstruksi 2926.11 2514.89 2,756.52 9.8% 9.8% 9.61% -9.36%Perdagangan 5624.76 5162.10 5,395.76 20.0% 19.2% 4.53% 7.07%Angkutan 1328.59 1423.38 1,588.89 5.5% 5.6% 11.63% 57.56%Jasa Dunia Usaha 3479.67 2482.46 2,735.81 9.6% 9.7% 10.21% -18.14%Jasa Sosial 305.03 883.37 1,511.03 3.4% 5.4% 71.05% 464.29%Lain-Lain 7996.43 10001.67 10,619.76 38.8% 37.7% 6.18% 51.99%

LDR 57.15% 55.27% 58.77%

Pert . Tw 2-10Keterangan

Posisi (dalam Rp Miliar) Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

0%

10%

20%

30%

40%

0

10

20

30

Q1Q2Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2 Q3Q4Q1Q2Q3Q4Q1Q2

2006 2007 2008 2009 2010

Kredit (triliun Rp)

Kredit g (yoy) g (qtq)

Grafik 3.5 Perkembangan Kredit Bank

Umum berkantor di Kaltim Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

32

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit modal kerja, investasi, dan

konsumsi mengalami pertumbuhan yang positif secara triwulanan (qtq). Kredit

Investasi (pangsa 27,1%) mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar

13,86% menjadi Rp 7.622,4 milyar. Selanjutnya kredit konsumsi (pangsa 35%)

meningkat sebesar 8,43% menjadi Rp 9.836 milyar. Sementara itu kredit modal

kerja (pangsa 37,9%) mengalami pertumbuhan terkecil yaitu sebesar 6,95%

menjadi Rp 10.676,7 milyar. Menurut sektor ekonomi, pertumbuhan kredit

tertinggi terjadi pada sektor jasa sosial (71,05%), diikuti sektor angkutan

(11,63%), sektor jasa dunia usaha (10,21%), sektor konstruksi (9,61%) dan

sektor listrik, gas, dan air bersih (8,89%). Sementara itu kredit sektor

perdagangan sebagai sektor dengan share terbesar (19,2%) juga mengalami

peningkatan sebesar 4,53%.

Beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan positif secara tahunan

antara lain sektor perindustrian (51,82%), sektor pertambangan (65,84), listrik,

gas, dan air (323,55%), serta jasa sosial (464%). Nisbah pinjaman terhadap

simpanan bruto (Gross-LDR) bank umum yang berkantor di Kaltim mengalami

peningkatan dari 55,27% pada triwulan I-2010 menjadi 58,77% pada triwulan II-

2010.

b. Kredit bank umum berlokasi proyek di Kaltim

Jumlah kredit yang disalurkan secara nasional untuk membiayai proyek

yang berlokasi di wilayah Kaltim pada periode laporan (s.d Mei 2010) tercatat

sebesar Rp 38.162 milyar, mengalami peningkatan sebesar 4,78% (qtq)

dibandingkan dengan posisi kredit pada triwulan sebelumnya (Tabel 3.6). Begitu

juga jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2009, kredit berdasarkan lokasi

proyek mengalami pertumbuhan sebesar 26,59% (yoy) atau mengalami kenaikan

pertumbuhan dibanding triwulan

sebelumnya sebesar 20,73% (Grafik

3.6).

Berdasarkan kelompok bank (Tabel

3.4), pertumbuhan secara triwulanan

menunjukkan peningkatan yang

cukup positif pada bank pemerintah

yang mengalami peningkatan kredit

cukup signifikan sebesar 34,08%.

Sedangkan bank swasta justru

mengalami penurunan sebesar 13,23%. Menurut sektor ekonomi, sebagian besar

sektor ekonomi mengalami pertumbuhan kredit yang positif kecuali sektor listrik,

gas, dan air yang mengalami penurunan sebesar 23,14%, sektor konstruksi (-

28,45%), sektor perdagangan (-16,39%) dan jasa dunia usaha yang turun

sebesar 28,52%. Pertumbuhan positif terjadi pada sektor jasa sosial (218,23%),

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

Kredit (triliun Rp)

Kredit (sb kanan) g (yoy) g (qtq)

Grafik 3.6 Perkembangan

Kredit Lokasi Proyek Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

33

sektor pertambangan (25,76%), sektor angkutan (19,55%), serta sektor

pertanian dan perindustrian yang tumbuh dibawah 10%.

Apabila dilihat komposisi pinjaman menurut penggunaan, kredit modal

kerja memiliki pangsa yang tertinggi yaitu sebesar 46,7%, diikuti oleh kredit

investasi sebesar 31,8%. Sedangkan menurut sektor ekonomi, pangsa terbesar

adalah kredit pada sektor perdagangan dan pertambangan dengan pangsa

masing-masing sebesar 13,7% dan 19,8%.

Tabel 3.4. Jumlah Kredit Bank Umum Berlokasi Proyek di Kaltim

KomposisiTw 4-09 Tw 1-10 Tw2-10* Tw 1-10 q-t -q y-o-y

Kredi t Lokasi Proyek 36,420.3 39,808.2 41,086.2 100.0% 100.0% 3.21% 33.50% Kelompok Bank

Bank Pemerintah 13,868.31 18,594.57 20,346.71 46.7% 49.5% 9.42% 24.70%Bank Swasta 22,551.97 21,213.60 20,739.51 53.3% 50.5% -2.23% 43.42%

Jenis PenggunaanModal Kerja 17,004.18 18,364.63 18,160.29 46.1% 44.2% -1.11% 47.72%Investasi 11,529.53 12,271.27 12,813.63 30.8% 31.2% 4.42% 25.31%Konsumsi 7,886.58 9,172.27 10,112.30 23.0% 24.6% 10.25% 53.43%

Sektor EkonomiPertanian 3,659.83 4,031.38 4,141.93 10.1% 10.1% 2.74% 38.06%Pertambangan 6,019.82 7,827.28 7,272.18 19.7% 17.7% -7.09% 85.38%Perindustrian 2,008.41 2,230.72 2,843.26 5.6% 6.9% 27.46% 68.70%List rik, Gas dan Air 496.24 362.33 306.39 0.9% 0.7% -15.44% -10.42%Konstruksi 3,737.22 2,773.59 2,796.37 7.0% 6.8% 0.82% -20.33%Perdagangan 6,262.09 5,797.90 5,733.74 14.6% 14.0% -1.11% 3.56%Angkutan 1,784.71 2,314.19 2,335.88 5.8% 5.7% 0.94% 71.30%Jasa Dunia Usaha 4,274.14 3,363.71 3,654.97 8.4% 8.9% 8.66% -18.49%Jasa Sosial 267.64 875.97 979.42 2.2% 2.4% 11.81% 333.56%Lain-Lain 7,910.17 10,231.10 11,022.10 25.7% 26.8% 7.73% 64.36%

LDR - lokasi proyek 87.94% 85.45% 85.83%

Pert . Tw2-10Keterangan

Posisi (dalam Rp Miliar) Komposisi Tw 2-10

Sumber : LBU Bank Indonesia

Tabel 3.5. Perbandingan Kredit Lokasi Proyek dan DPK menurut Kabupaten/Kota di Kaltim

Kredit DPK Kredit DPKKab. Kutai 5,064.33 2,455.60 12.40% 5.58% 206.24%Kab. Berau 1,299.94 2,066.79 3.18% 4.70% 62.90%Kab. Pasir 1,228.59 988.29 3.01% 2.25% 124.31%Kab. Bulungan 557.95 1,999 1.37% 4.54% 27.91%Kab. Kutai Barat 546.43 929.08 1.34% 2.11% 58.81%Kab. Kutai Timur 1,598.13 2,143.28 3.91% 4.87% 74.56%Kab. Malinau 135.93 654.78 0.33% 1.49% 20.76%Kab. Nunukan 323.75 581.05 0.79% 1.32% 55.72%Kodya Samarinda 11,585.86 15,287.14 28.37% 34.74% 75.79%Kodya Balikpapan 11,112.14 11,276.49 27.21% 25.63% 98.54%Kodya Tarakan 1,309.34 3,380.57 3.21% 7.68% 38.73%Kodya Bontang 6,075.44 2,239.69 14.88% 5.09% 271.26%

Kabupaten/KotaNominal* (Rp M) Pangsa

LDR

Sumber : LBU Bank Indonesia

Menurut kabupaten/kota, penyaluran kredit terkonsentrasi untuk

membiayai proyek di kota Samarinda dan kota Balikpapan yang merupakan pusat

bisnis di Kalimantan Timur. Jumlah kredit yang dikucurkan untuk proyek di kota

Samarinda mencapai Rp 11.585 milyar (pangsa 28,37%) dan di kota Balikpapan

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

34

(termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara) sebesar Rp 11.112 milyar (pangsa

27,21%). Sementara itu, alokasi kredit terkecil diperoleh Kabupaten Malinau

sebesar Rp. 135 milyar (pangsa 0,33%).Apabila dilihat dari nisbah pinjaman

terhadap simpanan (LDR), nisbah tertinggi terjadi di kota Bontang sebesar

271,26%, diikuti oleh Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 206,24%, Kabupaten

Pasir (124,31%) dan kota Balikpapan (98,54%). Sedangkan LDR terendah terjadi

pada Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau dengan nisbah masing-masing

sebesar 27,91% dan 20,76% (Tabel 3.5).

3.3. Perkembangan Kredit Mikro, Kecil dan Menengah (MKM)

Penyaluran kredit berskala mikro, kecil dan menengah (MKM) oleh bank umum

di Kaltim pada Triwulan II-2010 mencapai Rp 18.260 milyar atau dengan pangsa

64,9% terhadap total kredit (Tabel 3.6). Secara triwulanan, pertumbuhan kredit MKM

Kaltim pada triwulan laporan mengalami kenaikan sebesar 9,59% (qtq) atau memiliki

arah yang sama jika dibandingkan dengan pertumbuhan total kredit yang naik

sebesar 9,27%. Menurut skalanya, tingkat pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit

berskala kecil (Rp. 50 juta s.d Rp. 500 juta) yang tumbuh sebesar 12,26%.

Sedangkan kredit berskala mikro dan menengah mengalami pertumbuhan masing-

masing sebesar 7,56% dan 8,22%(qtq).

Tabel 3.6. Perkembangan Kredit Bank Umum Menurut Skala Kredit

Tw4-09 TW1-10 TW2-10 TW1-10 TW2-10 q-t -q y-o-y

Mikro (s.d Rp 50 jt ) 3,981 3,744 4,027 14.5% 14.3% 7.56% 5.48%

Kecil (Rp 50 j t s.d 500 j t ) 5,492 6,286 7,056 24.4% 25.1% 12.26% 49.94%

Menengah (Rp 500 jt s.d 5 miliar) 6,450 6,632 7,177 25.8% 25.5% 8.22% 18.20%

Kredit UMKM (s.d Rp 5 miliar) 15,923 16,661 18,260 64.7% 64.9% 9.59% 25.11%

Besar (> Rp 5 mil iar) 9,053 9,088 9,875 35.3% 35.1% 8.66% 29.03%

Total 24,976 25,749.1 28,135.1 100.0% 100.0% 9.27% 26.46%

Pert . Tw 2-10Skala Kredit

Posisi (miliar Rp) Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

Berdasarkan kelompok bank, kredit MKM yang disalurkan bank pemerintah

pada triwulan laporan tercatat Rp 11.044 milyar atau mengalami peningkatan sebesar

3,73% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kenaikan juga terjadi pada

jumlah kredit MKM yang dikucurkan bank swasta yang tercatat Rp 7.215 milyar atau

mengalami peningkatan sebesar 4,74% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

(Tabel 3.7).

Menurut jenis penggunaan, kurang dari separoh kredit MKM yang disalurkan

untuk usaha produktif yang pangsanya mencapai 47,2%, terdiri dari kredit modal

kerja dan kredit investasi masing-masing berjumlah Rp 6.434 milyar (pangsa 35,2%)

dan Rp. 2.186,2 milyar (pangsa 12%). Sementara sisanya sebesar Rp 9.638,7 milyar

(pangsa 52,8%) merupakan kredit konsumsi. Dilihat dari pertumbuhannya secara

triwulanan (qtq), kredit investasi tumbuh paling tinggi yaitu sebesar 13,06%.

Sedangkan kredit konsumsi dan kredit modal kerja mengalami peningkatan yang lebih

kecil yaitu sebesar 11,32% dan 6,02% secara triwulanan.

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

35

Tabel 3.7. Perkembangan Kredit MKM Bank Umum Menurut Kelompok Bank,

Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi

Tw1-10 Tw2-10 Tw1-10 Tw 2-10 q-t -q y-o-y

Kredit UMKM 16,661.4 18,260.0 100.0% 100.0% 9.59% 25.11% Kelompok Bank

Bank Pemerintah 10,145.8 11,044.9 60.9% 60.5% 8.86% 26.34%Bank Swasta 6,515.7 7,215.1 39.1% 39.5% 10.73% 23.26%

Jenis PenggunaanModal Kerja 6,069.1 6,434.5 36.4% 35.2% 6.02% 10.08%Investasi 1,934.2 2,186.9 11.6% 12.0% 13.06% 13.51%Konsumsi 8,658.1 9,638.7 52.0% 52.8% 11.32% 41.25%

Sektor EkonomiPertanian 164.29 176.19 1.0% 1.0% 7.24% -57.37%Pertambangan 230.93 204.45 1.4% 1.1% -11.47% 42.58%Perindustrian 311.94 340.71 1.9% 1.9% 9.22% 83.91%Listrik, Gas dan Air 17.12 11.54 0.1% 0.1% -32.58% -59.05%Konstruksi 916.12 980.70 5.5% 5.4% 7.05% -13.38%Perdagangan 3,611.34 3,890.02 21.7% 21.3% 7.72% 4.65%Angkutan 408.75 472.73 2.5% 2.6% 15.65% 39.06%Jasa Dunia Usaha 1,095.74 1,039.20 6.6% 5.7% -5.16% -38.83%Jasa Sosial 416.89 772.10 2.5% 4.2% 85.20% 646.33%Lain-Lain 9,488.32 10,372.37 56.9% 56.8% 9.32% 51.78%

KeteranganKomposisiPosisi (dalam Rp miliar) Pert . Tw2-10

Sumber : LBU Bank Indonesia

Secara sektoral, distribusi penyaluran kredit MKM terutama untuk membiayai

tiga sektor utama, yaitu sektor perdagangan (pangsa 21,3%), sektor jasa dunia

usaha (pangsa 5,7%) dan sektor konstruksi (pangsa 5,4%). Dilihat dari pertumbuhan

triwulanannya (qtq), pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor jasa sosial yang

tumbuh sebesar 85%. Sedangkan, sektor yang mengalami penurunan cukup

signifikan adalah sektor listrik, gas, dan air bersih (-32,58%) dan sektor

pertambangan (-11,47%).

Tabel 3.8 Perkembangan Kredit MKM Bermasalah Bruto (Gross-NPLs)

menurut Sektor Ekonomi q-t-q

Tw 1-10 Tw 2-10 Tw 2-10 Tw1-10 Tw 2-10

NPLs Kredit UMKM 402.26 482.67 19.99% 2.41% 2.64% Sektor Ekonomi

Pertanian 8.51 5.967 -29.90% 5.2% 3.4%Pertambangan 14.25 7.442 -47.78% 6.2% 3.6%Perindustrian 6.54 8.653 32.33% 2.1% 2.5%List rik, Gas dan Air - - - - -Konstruksi 52.74 91.642 73.77% 5.8% 9.3%Perdagangan 94.78 111.332 17.47% 2.6% 2.9%Angkutan 9.12 16.403 79.82% 2.2% 3.5%Jasa Dunia Usaha 23.66 28.072 18.67% 2.2% 2.7%Jasa Sosial 20.01 44.013 119.94% 4.8% 5.7%Lain-Lain 172.66 169.146 -2.03% 1.8% 1.6%

Nisbah NPLPosisi (Rp miliar)Keterangan

Sumber : LBU Bank Indonesia

Kualitas kredit MKM yang disalurkan bank umum di Kaltim selama triwulan II

2010 menunjukkan kinerja yang menurun seperti terlihat dari persentase kredit

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

36

bermasalah bruto (gross-non performing loans/NPLs) yang sebesar 2,64% atau

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan persentase NPLs pada triwulan

sebelumnya yang sebesar 2,41%. Jika dilihat menurut sektor ekonomi, persentase

NPLs tertinggi terjadi pada sektor konstruksi (9,3%), sektor jasa sosial (5,7%) dan

sektor pertambangan (3,6%). Sedangkan sektor-sektor lainnya mencatat persentase

NPLs di bawah 3,6% pada periode triwulan laporan (Tabel 3.8).

3.4 Perkembangan Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1

a. Perkembangan Aset BPR

Jumlah aset BPR di wilayah

Kalimantan Timur pada triwulan II-2010

mengalami pertumbuhan sebesar

15,93% (yoy), dengan total nilai

mencapai Rp 234,23 milyar (Grafik

3.6). Pertumbuhan ini lebih tinggi jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan I-2010 yang sebesar

14,93% (yoy). Sementara secara

triwulanan aset BPR mengalami

peningkatan sebesar 6,24% (qtq)

dibandingkan dengan jumlah aset pada triwulan I-2010.

b. Perkembangan Dana Pihak

Ketiga BPR

Jumlah dana pihak ketiga

(DPK) BPR di Kalimantan Timur pada

triwulan II-2010 mengalami

peningkatan sebesar 29,75% (yoy)

dibandingkan triwulan II-2009, dengan

nilai Rp 150,86 milyar (Grafik 3.8).

Pertumbuhan ini lebih tinggi jika

dibandingkan dengan pertumbuhan

pada triwulan I-2010 yang naik

sebesar 23,53%. Pertumbuhan DPK periode berjalan ini dipengaruhi oleh

pertumbuhan jumlah deposito yang naik sebesar 33,09% (yoy) menjadi Rp 92,38

milyar, sedangkan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar 24,81% (yoy)

menjadi Rp 58,48 milyar.

1 Tidak termasuk BPR/S di kota Balikpapan (2 BPR/S)

0%

10%

20%

30%

40%

-

20

40

60

80

100

120

140

160

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II

2008 2009 2010

yoyRp MilyarDeposito Tabungan growth DPK

Grafik 3.8 Perkembangan DPK BPR

Sumber: LBU Bank Indonesia

0%

10%

20%

30%

40%

50%

-

50

100

150

200

250

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II

2008 2009 2010

YoYRp Milyar Total Aset growth (yoy)

Grafik 3.7 Perkembangan Aset BPR

Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

37

c. Penyaluran Kredit/Pembiayaan BPR

Penyaluran kredit oleh

BPR pada triwulan laporan

mencapai Rp 163,49 milyar,

atau mengalami peningkatan

sebesar 14,52% (yoy)

dibandingkan triwulan II-2009

(Grafik 3.9). Pertumbuhan ini

lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan pada triwulan I-

2010 yang meningkat sebesar

12,91%. Peningkatan kredit

periode berjalan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan pada komponen kredit

konsumsi yang tumbuh sebesar 22,23% (yoy) menjadi Rp. 56,09 milyar, kredit

investasi tumbuh 18,98% (yoy) menjadi Rp. 16,89 milyar, sedangkan kredit modal

kerja juga mengalami kenaikan 9,47% (yoy) menjadi Rp. 90,50 milyar.

Tabel 3.9. Perkembangan usaha BPR di Kalimantan Timur

Q IV Q I Q II YoY QtQ

BPR:

Total Aset (Rp miliar) 222.44 220.48 234.23 22.10% 6.24%

DPK (Rp miliar) 143.46 141.98 150.86 29.75% 6.25%

Tabungan 64.67 60.29 58.48 24.81% -3.01%

Giro - - - - -

Deposito 78.79 81.69 92.38 33.09% 13.09%

Kredit (Rp miliar) 147.93 155.47 163.49 14.52% 5.16%

Modal Kerja 83.25 85.18 90.51 9.47% 6.25%

Konsumsi 50.40 55.44 56.09 22.23% 1.17%

Investasi 14.27 14.85 16.89 18.98% 13.77%

LDR 103.12% 109.50% 108.37%

TW2-2010INDIKATOR

2009 2010

Sumber : Simwas BPR, Bank Indonesia

3.5. Asesmen Risiko Perbankan

3.5.1 Risiko Kredit

Secara umum, risiko kredit yang dihadapi perbankan daerah Kaltim dalam

kondisi yang membaik, yaitu terdapat sedikit penurunan persentase kredit

bermasalah bruto (Gross-NPLs) pada jenis penggunaan kredit untuk modal kerja,

investasi dan konsumsi, serta sebagian sektor ekonomi yang dibiayai.

Kualitas kredit yang disalurkan bank umum di Kaltim pada triwulan laporan

mengalami sedikit peningkatan, tercermin dari nisbah NPLs pada triwulan II-2010

sebesar 2,44% atau lebih rendah jika dibandingkan nisbah NPLs triwulan I-2010

sebesar 2,86% (Tabel 3.10). Dilihat dari pertumbuhannya, jumlah kredit

bermasalah tercatat mengalami penurunan sebesar -6,83% (qtq) bila

dibandingkan dengan posisi triwulan I-2010.

0%

20%

40%

60%

-

40

80

120

160

200

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II

2008 2009 2010

(yoy)Rp Milyar Investasi Konsumsi Modal Kerja growth

Grafik 3.9 Perkembangan Kredit BPR

Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

38

Tabel 3.10. Perkembangan Kolektibiltas Kredit Bank Umum

Tw4-09 Tw 1-10 Tw 2-10 Tw1-10 Tw2-10 qt q yoy

1-Lancar 22,619.80 22,987.14 25,045.11 89.27% 89.02% 8.95% 26.39%

2-Dalam Perhatian Khusus 1,824.45 2,024.90 2,403.22 7.86% 8.54% 18.68% 28.75%

3-Kurang lancar 100.22 310.69 154.14 1.21% 0.55% -50.39% 76.05%

4-Diragukan 92.12 88.31 189.21 0.34% 0.67% 114.24% 67.20%

5-Macet 339.54 338.08 343.37 1.31% 1.22% 1.57% -6.12%

NPLs (3+4+5) 531.9 737.1 686.7 2.86% 2.44% -6.83% 21.23%

Tot al Kredit 24,976 25,749 28,135.1 100.00% 100.00% 9.27% 26.46%

Pert. Tw 2-10KomposisiSektor

Kolektib ilitas (Rp M)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Menurut jenis penggunaan, risiko kredit pada semua jenis penggunaan

relatif terjaga dengan baik dengan mencatat rasio NPLs dibawah 5%. Risiko kredit

tertinggi terjadi pada kredit modal kerja, yang persentase NPLs-nya pada triwulan

laporan mencapai 4,67%. Sementara itu, persentase NPLs kredit investasi dan

kredit konsumsi tercatat masing-masing sebesar 1,58% dan 1,83%. Namun dilihat

dari perkembangannya, kredit investasi dan kredit konsumsi mengalami

peningkatan persentase NPLs jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, keseluruhan sektor ekonomi mencatat nisbah

NPLs yang relatif rendah (dibawah 5%), kecuali untuk sektor konstruksi yang

mencapai nisbah NPLs tertinggi prosentase sebesar 6,48% (Tabel 3.11).

Tabel 3.11.

Perkembangan Kredit Bermasalah Bruto (Gross-NPLs) Bank Umum

Tw1-10 Tw2-10 +/- (Rp M) qtq Tw1-10 Tw2-10 Jenis Penggunaan

Modal Kerja 465.84 396.22 -69.63 -14.9% 4.67% 3.71%Investasi 105.65 122.06 16.42 15.5% 1.58% 1.60%Konsumsi 165.59 168.44 2.85 1.7% 1.83% 1.71%

Sektor EkonomiPertanian 8.512 5.967 -2.55 -29.9% 0.99% 0.65%Pertambangan 87.514 49.669 -37.85 -43.2% 7.24% 3.90%Perindustrian 6.539 8.653 2.11 32.3% 0.62% 0.77%Listrik, Gas & Air 0 0 0.00% 0.00%Konstruksi 249.966 178.643 -71.32 -28.5% 9.94% 6.48%Perdagangan 99.206 115.763 16.56 16.7% 1.92% 2.15%Angkutan 41.557 41.009 -0.55 -1.3% 2.92% 2.58%Jasa Dunia Usaha 43.385 51.742 8.36 19.3% 1.75% 1.89%Jasa Sosial 20.011 51.086 31.08 155.3% 2.27% 3.38%Lain-Lain 180.387 184.185 3.80 2.1% 1.80% 1.73%

737.08 686.72 -50.36 -6.8% 2.86% 2.45%

Keterangan

Total

Nominal NPL (Rp M) Pert. Tw2-10 Nisbah NPL (%)

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.5.2 Risiko Likuiditas

Asesmen risiko likuiditas bertujuan untuk melihat paparan risiko likuiditas

yang dihadapi bank umum di Kaltim ditinjau dari kecukupan likuiditas, struktur

kepemilikan simpanan dan profil jangka waktu dan sebaran nominal serta rekening

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Perbankan Daerah

39

simpanan. Berdasarkan profil jangka waktu, struktur simpanan terkonsentrasi

tinggi pada simpanan jangka pendek dengan pangsa 93,15% (Tabel 3.12).

Struktur simpanan yang didominasi oleh simpanan berjangka pendek tersebut

rentan terhadap penarikan dana secara tiba-tiba (sudden withdrawal), terutama

oleh nasabah besar. Prosentase ini menunjukkan peningkatan jika dibandingkan

dengan posisi triwulan sebelumnya.

Tabel 3.12 Struktur Jangka Waktu DPK

Tw 1-10 Tw 2-10 Tw 1-10 Tw 2-10 Jangka pendek

Giro 14,428 13,456 30.97% 28.14%Tabungan 18,007 18,646 38.65% 38.99%Simpanan berjangka s.d 3 bulan 10,823 12,450 23.23% 26.03%

Total DPK s.d 3 bulan 43,258 44,552 92.85% 93.15% Jangka menengah panjang Total DPK > 3 bulan 3,330 3,274 7.15% 6.85%

46,588 47,825 100.0% 100.0%Total DPK

Ket eranganPosisi nominal (miliar

Rp)Komposisi

Sumber : LBU Bank Indonesia

3.5.3 Risiko Pasar

Berdasarkan analisis grafis yang

menghubungkan antara suku bunga

kredit dengan rasio NPLs dalam

periode triwulan I-2006 s.d triwulan

II-2010 (Grafik 3.10), terlihat

pergerakan yang searah antara nisbah

NPLs dengan suku bunga kredit. Hal

ini didukung oleh hasil penghitungan

koefisien korelasi2 kedua variabel

tersebut yang hanya 0,63. Oleh

karenanya dapat dikatakan bahwa

persentase NPLs cukup sensitif terhadap perubahan tingkat bunga kredit.

2 Angka koefisen korelasi berkisar 0 s.d 1, makin mendekati angka 1 berarti derajat hubungan antara kedua variabel makin tinggi, sebaliknya makin mendekati angka 0 menunjukkan hubungan yang makin lemah

0

1

2

3

4

5

6

7

8

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2006 2007 2008 2009 2010

Bunga Kredit (sumbu kiri)

Gross NPLs (sumbu kanan)

Grafik 3.10 Perkembangan Bunga Kredit

dan Rasio NPLs Sumber: LBU Bank Indonesia

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

40

KEUANGAN DAERAH

4.1 Gambaran Umum

Realisasi APBD Kaltim semester I tahun 2010 mengalami peningkatan secara nilai

jika dibandingkan dengan realisasi APBD pada semester I tahun 2009. Secara prosentase,

realisasi komponen pendapatan APBD Kaltim semester I tahun 2010 mengalamii

peningkatan, sedangkan prosentase realisasi komponen belanja berada di bawah posisi

prosentase realisasi belanja pada APBD semester I tahun 2009.

Komponen pendapatan pada realisasi APBD Kaltim semester I tahun 2010 secara

nilai mencapai 3,41 trilliun atau mengalami peningkatan sebesar 66,22% jika dibandingkan

dengan komponen pendapatan pada realisasi APBD semester I tahun 2010 sebesar 2,05

trilyun. Apabila dilihat realisasi per-komponen pendapatan, nilai realisasi tertinggi dicapai

oleh komponen pendapatan transfer dan pendapatan asli daerah dengan nilai masing-

masing sebesar 2,10 trilyun dan 1,30 trilyun, atau mengalami peningkatan sebesar 83,54%

dan 43,53% jika dibandingkan dengan nilai realisasi pendapatan transfer dan pendapatan

asli daerah pada semester I tahun 2009 dengan nilai masing-masing sebesar 1,14 trilyun

dan 0,9 trilyun (Grafik 4.1).

Komponen belanja pada realisasi APBD Kaltim semester I tahun 2010 secara nilai

mencapai 1,48 trilyun atau mengalami sedikit peningkatan 0,95% jika dibandingkan dengan

realisasi belanja pada APBD semester I tahun 2009 sebesar 1,47 trilyun. Apabila dilihat

realisasi per-komponen belanja, nilai realisasi tertinggi dicapai oleh belanja operasi sebesar

0,86 trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 18,24 trilyun dari belanja operasi pada

semester I tahun 2009 sebesar 0,72 trilyun. Sedangkan komponen belanja model jika dilihat

nilai realisasinya mengalami penurunan sebesar -39,78% atau dari 0,45 trilyun pada

semester I 2009 menjadi 0,27 trilyun pada semester I tahun 2010.

906.33

1145.28

3.16

1300.86

2102.10

12.430

500

1000

1500

2000

2500

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer Lain-lain Pendapatan yang Sah

(Rp. Milyar)

2009 2010

Grafik 4.1 Pendapatan APBD Kaltim Semester I Sumber: Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

BAB IV

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Keuangan Daerah

41

4.2 Pendapatan

Tabel 4.1 Realisasi Komponen Pendapatan APBD Kaltim Semester I 2010

APBD 2010Realisasi Sem I

Tahun 20101 PENDAPATAN 5,734.39 3,415.39 (2,319.00) 59.56

- - 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 2,070.87 1,300.86 (770.01) 62.82

- - - 1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 1,517.50 944.37 (573.13) 62.23 1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 5.36 5.29 (0.07) 98.62 1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan 125.65 124.06 (1.59) 98.73 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 422.36 227.14 (195.22) 53.78

- - - 1.2 PENDAPATAN TRANSFER 3,656.51 2,102.10 (1,554.42) 57.49

- - - 1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 3,656.51 2,101.93 (1,554.58) 57.48 1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 576.33 236.97 (339.36) 41.12 1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 3,080.19 1,854.87 (1,225.32) 60.22 1.2.1.3 Dana Alokasi Umum - - - 1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus - 10.09 10.09 1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - 0.16 0.16 - 1.2.2.2 Dana Penyesuaian - 0.16 0.16 -

- - - 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 7.00 12.43 5.43 177.63 1.3.1 Pendapatan Hibah 7.00 5.68 (1.32) 81.20 1.3.4 Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah dari Pihak Ketiga

Kekurangan Realisasi

% RealisasiNO. URAIANJUMLAH (Rp Milyar)

Sumber : Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

Komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada realisasi APBD semester I tahun

2010 tercatat sebesar 1,3 trilyun (Tabel 4.1) atau mengalami peningkatan sebesar 43,53%

jika dibandingkan realisasi APBD semester I tahun 2009 sebesar 0,9 trilyun. Dari jumlah

tersebut, kontribusi utama berasal dari pendapatan pajak daerah sebesar 0,94 trilyun

(Grafik 4.3) dengan tingkat prosentase realisasi sebesar 62,23% dari jumlah pendapatan

pajak daerah pada rencana APBD tahun 2010 yang sebesar 1,51 trilyun. Komponen

pendapatan pajak daerah ini memiliki kontribusi sebesar 72,59% dari total keseluruhan

pendapatan asli daerah. Komponen lainnya yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap

pendapatan asli daerah adalah lain-lain PAD yang sah yang berasal dari optimalisasi

pemanfaatan dana kas daerah, pendapatan dari denda pajak, denda retribusi dan denda

729.04

456.84

0.01

287.62

862.01

275.09

0.00

350.40

0

200

400

600

800

1000

Belanja Operasi Belanja Modal Belanja Tak Terduga

Transfer

(Rp. Milyar)

2009 2010 Grafik 4.2 Belanja APBD Kaltim Semester I

Sumber: Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Keuangan Daerah

42

pengembalian, serta pendapatan rumah sakit umum di Samarinda, Balikpapan dan Tarakan,

dengan nilai realisasi sampai dengan semester I tahun 2010 sebesar 227 milyar atau

53,78% dari yang direncanakan pada APBD 2010. Sedangkan pada komponen yang berasal

dari Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, serta Retribusi

Daerah yang terdiri dari retribusi jasa umum dan retribusi jasa usaha dan perijinan memiliki

tingkat realisasi yang cukup tinggi masing-masing sebesar 98,62% dan 98,73%.

Komponen Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan) APBD Kaltim Semester I 2010

tercatat sebesar 2,10 trilyun atau memiliki tingkat realisasi sebesar 57,49%. Dana

perimbangan ini mayoritas berasal dari komponen dana Bagi Hasil Bukan Pajak (dana Bagi

Hasil SDA) dengan nilai 1,85 trilyun atau prosentase kontribusi sebesar 88,24% dari total

119.63

1014.09

10.42

1.14

236.97

1854.87

0.00

10.09

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus

2010 2009 Grafik 4.4 Pendapatan Transfer Kaltim Semester I

Sumber: Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

655.90

1.67

109.64

139.12

944.37

5.29

124.06

227.14

0 200 400 600 800 1,000

Pendapatan Pajak Daerah

Pendapatan Retribusi Daerah

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

2010 2009 Grafik 4.3 Pendapatan Asli Daerah Kaltim Semester I

Sumber: Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Keuangan Daerah

43

Dana Perimbangan realisasi semester I tahun 2010 (Grafik 4.4). Bagi hasil pertambangan

gas bumi/alam, bagi hasil pertambangan minyak bumi, dan iuran eksplorasi-eksploitasi

(royalti) memiliki kontribusi yang sangat dominan pada komponen dana Bagi Hasil SDA

(Dana Perimbangan) APBD Kaltim.

4.3 Belanja

Komponen belanja pada realisasi APBD provinsi Kalimantan Timur tahun 2009

menunjukkan nilai realisasi mencapai 1,48 trilyun atau prosentase realisasi sebesar 24,88%.

Realisasi ini mengalami penurunan secara prosentase jika dibandingkan dengan realisasi

belanja pada APBD semester I tahun 2009 yang mencapai 1,47 trilyun (27,14%).

Komponen belanja operasi, belanja modal, dan transfer yang mencapai prosentase realisasi

masing-masing sebesar 24,43%, 16,01%, dan 48,64% (Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Realisasi Komponen Belanja APBD Kaltim Semester I Tahun 2010

APBD 2010Realisasi Sem I

Tahun 20102 BELANJA 5,979.39 1,487.55 (4,491.84) 24.88 2.1 BELANJA OPERASI 3,528.20 862.01 (2,666.20) 24.43 2.1.1 Belanja Pegawai 987.22 338.31 (648.91) 34.27 2.1.2 Belanja Barang 973.51 222.52 (750.99) 22.86 2.1.4 Belanja Subsidi - - - 2.1.5 Belanja Hibah 442.60 22.00 (420.60) 4.97 2.1.6 Belanja Bantuan Sosial 18.06 - (18.06) - 2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 1,115.82 279.23 (836.59) 25.02

2.2 BELANJA MODAL 1,718.71 275.09 (1,443.62) 16.01 2.2.1 Belanja Tanah 85.95 41.55 (44.40) 48.34 2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 265.95 17.34 (248.60) 6.52 2.2.3 Belanja Bangunan dan Gedung 486.39 52.71 (433.67) 10.84 2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 861.32 163.40 (697.92) 18.97 2.2.5 Belanja Aset Tetap Lainnya 19.11 0.09 (19.02) 0.48

2.3 BELANJA TAK TERDUGA 12.13 - (12.13) - 2.3.1 Belanja Tak Terduga 12.13 - (12.13) -

2.4 TRANSFER 720.34 350.40 (369.94) 48.64 2.4.1 Transfer Bagi Hasil Ke KAB/KOTA/DESA 720.34 350.40 (369.94) 48.64 2.4.1.1 Bagi Hasil Pajak 720.34 350.40 (369.94) 48.64

JUMLAH (Rp Milyar)Kekurangan

Realisasi% RealisasiNO. URAIAN

Sumber : Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

Komponen Belanja Operasi APBD Kaltim semester I tahun 2010 mencapai realisasi

sebesar 862 milyar (24,43%) atau mengalami peningkatan jika dibandingkan Belanja

Operasi semester I tahun 2009 sebesar 729 milyar (7,77%). Jika dilihat per-komponen

Belanja Operasi, Belanja Pegawai yang memiliki kontribusi terbesar yaitu 39% dengan nilai

realisasi pada semester I sebesar 338 milyar atau mencapai 34,27% dari total rencana

Belanja Pegawai pada APBD Kaltim 2010 (Grafik 4.5). Belanja Bantuan Keuangan memiliki

kontribusi terbesar kedua setelah Belanja Pegawai, dengan nilai realisasi pada semester I

tahun 2010 mencapai 279 milyar atau secara prosentase realisasi mencapai 25,02% dari

total rencana Belanja Bantuan Keuangan APBD Kaltim 2010.

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Keuangan Daerah

44

Jika dibandingkan dengan realisasi Belanja Operasi, realisasi komponen Belanja

Modal APBD Kaltim 2010 memiliki pencapaian realisasi yang kecil yaitu sebesar 275 milyar

atau mencapai prosentase sebesar 16,01%. Belanja jalan, irigasi, dan jaringan memiliki

kontribusi terbesar pada komponen belanja modal dengan tingkat realisasi mencapai 163

milyar atau secara prosentase mencapai 18,97% (Grafik 4.6). Angka realisasi Belanja Modal

secara keseluruhan mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan realisasi

Belanja Modal pada semester I APBD 2009 yang mencapai 456 milyar (26,40%). Hal ini

dapat mengindikasikan menurunnya kegiatan proyek pembangunan infrastruktur di Kaltim

jika dibandingkan dengan kegiatan proyek pembangunan pada tahun lalu.

7.34

18.10

170.86

260.51

0.04

41.55

17.34

52.71

163.40

0.09

0 50 100 150 200 250 300

Belanja Tanah

Belanja Peralatan dan Mesin

Belanja Bangunan dan Gedung

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

Belanja Aset Tetap Lainnya

2010 2009 Grafik 4.6 Belanja Modal

Sumber: Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

279.17

138.47

20.79

9.42

281.18

338.31

222.52

22.00

0.00

279.23

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Hibah

Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Keuangan

2010 2009 Grafik 4.5 Belanja Operasi

Sumber: Biro Keuangan Pemprov Kaltim, diolah

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Keuangan Daerah

45

BOKS. 2 Persetujuan Rancangan APBD Perubahan Tahun 2010

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008

tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2009, dan Tata Tertib Dewan Perwakilan Daerah

Kalimantan Timur; DPRD dan Pemerintah Daerah dapat melakukan penyesuaian APBD

dalam rangka penyusunan prakiraan perubahan atas APBD apabila terjadi beberapa hal

antara lain :

1. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD

2. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit

organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja

3. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus

digunakan untuk berjalan.

4. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya harus

digunakan untuk tahun berjalan

5. Keadaan darurat atau Keadaan luar biasa

Atas dasar payung hukum tersebut dan keadaan yang terjadi sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, maka Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah

Provinsi Kalimantan Timur mengadakan rapat-rapat pertemuan serta rapat-rapat Internal

DPRD dengan hasil pertemuan sebagai berikut :

1. Perubahan Anggaran APBD 2010 cukup kecil disebabkan oleh harga minyak dunia

menurun dan Dana Alokasi Umum dari pusat tidak ada lagi untuk tahun 2010, serta

kecilnya SILPA yang disebabkan oleh daya serap yang tinggi akibat dari

meningkatnya kinerja SKPD;

2. Badan Anggaran dan TAPD sepakat untuk mengarahkan KUA P-APBD 2010, untuk:

a. Merealisir program-program prioritas dan mendesak, sesuai RKPD dan kebijakan

yang telah disepakati bersama antara Pemerintah Provinsi dengan DPRD;

b. Pengembangan pertanian dalam arti luas termasuk kegiatan penunjang lainnya.

3. DPRD dan TAPD sepakat meminta Pemerintah Provinsi untuk berupaya

mengoptimalkan pendapatan, yang hasilnya akan dialokasikan 60% untuk Belanja

Langsung dan 40% Belanja Tidak Langsung.

4. Pemerintah Provinsi diminta memberikan tindak lanjut nyata atas hasil reses

Anggota DPRD berupa program-program yang tertuang dalam APBD.

5. Komposisi Perubahan APBD Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2010

disepakati sebagai berikut:

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Keuangan Daerah

46

PENDAPATAN

Tabel B2.1 Tabel Pendapatan Perubahan APBD Provinsi Kaltim TA 2010

I. Pendapatan1 Anggaran Pendapatan Semula Rp 5,734,387,773,500.00

2 Bertambaha. Pendapatan Asli Daerah Rp 209,485,661,368.09

b. Dana Perimbangan Daerah Rp 358,963,696,500.00 c. Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 400,000,000.00

Tambahan Pendapatan Rp 568,849,357,868.09

Jumlah Pendapatan menjadi Rp 6,303,237,131,368.09

URAIAN

Sumber: Materi Rapat Paripurna XXIV DPRD Provinsi Kalimantan Timur BELANJA DAERAH

Tabel B2.2 Tabel Belanja Daerah Perubahan APBD Provinsi Kaltim TA 2010

II. Belanja Daerah1 Belanja Daerah Semula Rp 5,979,387,773,500.00 2 Bertambah

a. Belanja Tidak Langsung Rp 397,072,174,300.00 b. Belanja Langsung Rp 340,764,323,400.00

Tambahan Pendapatan Rp 737,836,497,700.00 Jumlah Pendapatan menjadi Rp 6,717,224,271,200.00

Jumlah daerah Belanja Defisit (I-II) Rp (413,987,139,831.91)

Sumber: Materi Rapat Paripurna XXIV DPRD Provinsi Kalimantan Timur

PEMBIAYAAN DAERAH

Tabel B2.3 Tabel Pembiayaan Daerah Perubahan APBD Provinsi Kaltim TA 2010 III.Pembiayaan Daerah

A. Pembiayaan Penerimaan1. Pembiayaan Penerimaan Semula Rp 500,000,000,000.00 2. Pembiayaan dari SILPA Rp 198,446,425,831.91

Jumlah Pembiayaan Penerimaan menjadi Rp 698,446,425,831.91

B. Pembiayaan Pengeluaran1 Pembiayaan Pengeluaran Semula Rp 255,000,000,000.00

2 Bertambah Rp 29,459,286,000.00 Jumlah Pembiayaan Pengeluaran Menjadi Rp 284,459,286,000.00 Jumlah Pembiayaan Daerah Surplus (A-B) Rp 413,987,139,831.91

NIHILSurplus/(Defisit) Perubahan APBD Tahun 2010 Sumber: Materi Rapat Paripurna XXIV DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

47

PERKEM BA NGAN SISTEM PEM BAYARAN

5.1. Gambaran Umum

Perkembangan sistem pembayaran di Kalimantan Timur pada triwulan II-

2010 menunjukkan perkembangan yang positif. Sistem pembayaran tunai dilihat dari

perkembangan peredaran uang kartal, yaitu jumlah uang kartal yang masuk dan

keluar dari kas bank Indonesia Samarinda dan Balikpapan, menunjukkan adanya

penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan

jumlah uang kartal yang masuk dalam kategori PTTB juga mengalami penurunan.

Sementara itu perkembangan sistem pembayaran non tunai, yang dilihat dari

perkembangan transaksi kliring dan RTGS di wilayah Kalimantan Timur, mengalami

peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya transaksi keuangan di Kalimantan Timur pada triwulan I-2010,

dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang semakin membaik.

5.2. Perkembangan Transaksi Tunai

5.2.1. Perkembangan Pengedaran Uang Kartal

Transaksi tunai

antara perbankan di

Kalimantan Timur dengan

Kantor Bank Indonesia

Samarinda dan Balikpapan,

pada triwulan II-2010

mencapai Rp 1.622 milyar

atau mengalami penurunan

10,42% dibandingkan

dengan periode yang sama

tahun sebelumnya. Transaksi

ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan I-2010 yang

mengalami pertumbuhan -48,31% (yoy) (Grafik 5.1). Dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, perkembangan transaksi tunai di Kaltim triwulan II-2010

mengalami peningkatan sebesar 46,43% (qtq).

Dari nominal transaksi tunai pada periode laporan tersebut, jumlah uang

yang keluar dari kas Bank Indonesia di Kalimantan Timur mencapai Rp 1.452

milyar. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 8% (yoy). Sedangkan jumlah

uang kartal yang masuk ke kas Bank Indonesia dari perbankan mencapai Rp 169

milyar atau turun sebesar -25,97% (yoy). Secara keseluruhan, pada triwulan II-

BAB V

-0.8

-0.4

0

0.4

0.8

1.2

1.6

-

1,000

2,000

3,000

4,000

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II

2008 2009 2010

(Milyar)

Outflow Inflow Growth (y-o-y)

Grafik 5.1 Peredaran Uang Kartal di Kaltim

Sumber: Bank Indonesia

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Sistem Pembayaran

48

2010 ini, Kalimantan Timur mengalami net outflow (jumlah uang keluar lebih besar

dibandingkan dengan uang yang masuk), yaitu sebesar Rp. 1.282 milyar.

Dari jumlah uang kartal

yang masuk ke kas Bank

Indonesia di wilayah

Kalimantan Timur, terdapat

uang kartal yang masuk

dalam kategori Uang Tidak

Layak Edar (UTLE), yaitu

uang yang menurut klasifikasi

Bank Indonesia sudah tidak

layak untuk menjadi alat

pembayaran karena

mengalami kelusuhan atau

rusak. Jenis uang yang termasuk dalam UTLE tersebut kemudian masuk dalam

klasifikasi untuk dimusnahkan atau Bank Indonesia melakukan Pemberian Tanda

Tidak Berharga (PTTB). Jumlah uang yang termasuk dalam kategori PTTB ini pada

triwulan II-2010 mencapai Rp 108 milyar atau mengalami pertumbuhan yang

sebesar 15% (yoy) dibandingkan triwulan II-2009 (grafik 5.2). Sedangkan secara

triwulanan, jumlah PTTB ini mengalami penurunan sebesar 53,6% (qtq).

5.3 Perkembangan Transaksi Non-Tunai

5.3.1. Perkembangan Transaksi Kliring

Transaksi Kliring di

Wilayah Kalimantan Timur pada

Triwulan II-2010 mencapai

Rp.4.673 milyar, bila

dibandingkan dengan triwulan

yang sama tahun sebelumnya

mengalami pertumbuhan

sebesar 7,02% (yoy). Volume

transaksi pada triwulan II-2010

yang mencapai 186.735 bilyet

dibandingkan dengan triwulan

yang sama tahun 2009

mengalami penurunan transaksi

sebesar -0.35% (yoy), namun apabila dibandingkan pada triwulan sebelumnya

volume transaksi kliring di Kaltim pada triwulan II-2010 mengalami pertumbuhan

0.52% (qtq).

-2

-1

0

1

2

3

4

-

50

100

150

200

250

300

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II

2008 2009 2010

(Milyar) PTTB Growth (y-o-y)

Grafik 5.2 Perkembangan PTTB Sumber: Bank Indonesia

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

3,600

3,800

4,000

4,200

4,400

4,600

4,800

QI QII QIII QIV QI QII QIII QIV QI QII

2008 2009 2010

(Milyar) Nilai Growth yoy

Grafik 5.3 Perkembangan Perputaran

Kliring Kaltim Sumber: Bank Indonesia

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Sistem Pembayaran

49

5.3.2 Perkembangan Transaksi BI-RTGS

Nilai Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) di Kaltim pada Triwulan II-2010

mencapai Rp 40.925 milyar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 19,79% (yoy)

dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan transaksi RTGS

periode berjalan dipengaruhi oleh pertumbuhan yang terjadi pada nilai transaksi yang

masuk ke Kaltim sebesar 22,57% (yoy) dan nilai transaksi keluar dari Kaltim yang juga

mengalami pertumbuhan sebesar 16,64% (yoy). Selain karena peningkatan nilai transaksi

baik yang keluar maupun yang masuk ke Kaltim, pertumbuhan transaksi RTGS juga

dipengaruhi oleh pertumbuhan volume transaksi RTGS yang tumbuh sebesar 30,93%

(yoy) dari 48.341 transaksi pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 63.289

transaksi (Grafik 5.4).

Secara triwulanan, transaksi RTGS pada triwulan II-2010 mengalami pertumbuhan

sebesar 23,48% (qtq), sedangkan pertumbuhan volume transaksi pada triwulan II-2010

sebesar 5,70% (qtq) dari 59.876 menjadi 63.289. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan

nilai transaksi maupun volume transaksi yang keluar ke Kaltim maupun yang masuk ke

Kaltim (Tabel 5.1).

Tabel 5.1 Perkembangan Transaksi RTGS di Kalimantan Timur (Rp milyar)

Q I Q II Q III Q IV QI QII qtq yoy

Keluar Kaltim

Jumlah (dlm Milyar Rp.) 14,077 16,024 17,285 20,122 15,520 18,690 20.43% 16.64%

Volume 17,024 18,579 20,127 22,288 25,114 26,619 5.99% 43.27%

Masuk Ke Kaltim

Jumlah (dlm Milyar Rp.) 14,678 18,141 17,908 20,448 17,623 22,235 26.17% 22.57%

Volume 26,740 29,762 31,035 34,037 34,762 36,670 5.49% 23.21%

Total

Jumlah 28,755 34,165 35,194 40,570 33,143 40,925 23.48% 19.79%

Volume 43,764 48,341 51,162 56,325 59,876 63,289 5.70% 30.92%

Transaksi RTGS2009 2010 Q II-2010

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan Lokasi Kantor Bank Indonesia (KBI) di Kalimantan Timur, nilai

transaksi RTGS di Samarinda pada periode Triwulan II-2010 mencapai Rp. 28.626 milyar

-60%

-40%

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

-

10

20

30

40

50

60

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV QI QII

2007 2008 2009 2010

(Rp. Trilyun) Jumlah Growth q-t-q Growth y-o-y

Grafik 5.4 Perkembangan Transaksi RTGS di Kaltim

Sumber: Bank Indonesia

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Sistem Pembayaran

50

atau tumbuh sebesar 14.95 (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara nilai transaksi RTGS di Balikpapan tercatat sebesar Rp 12.299 milyar atau

tumbuh sebesar 32.78% (yoy) dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya

(Grafik 5.5).

-80%

-40%

0%

40%

80%

120%

0

10

20

30

40

50

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV QI QII

2008 2009 2010

(yoy)(Rp Trilyun) Samarinda Balikpapan Kaltim g Kaltim

Grafik 5.5 Perkembangan RTGS per Wilker KBI

Sumber: Bank Indonesia

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

51

PERKEM BANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH

DAN KESEJAHTERAAN

6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur

Perkembangan jumlah penduduk Kalimantan Timur yang berusia 15 tahun ke atas,

berdasarkan Survei Ketenagakerjaan bulan Februari 2010, berjumlah 2.307.357 orang,

mengalami peningkatan sebesar 2,89% (yoy) dibandingkan data bulan Februari 2009 atau

bertambah sebanyak 64.959 orang. Pertambahan tersebut dipengaruhi oleh pertambahan

jumlah 33.543 orang dan perempuan 31.416 orang. Dari keseluruhan jumlah penduduk usia

15 tahun ketas, yang termasuk dalam kategori angkatan kerja berjumlah 1.535.040 orang.

Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 3,13% (yoy) atau bertambah sebanyak 46.584

orang dari periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK) mencapai 66,53%, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Februari 2009 yang

sebesar 66,38%. Jumlah pengangguran di Kalimantan Timur mengalami penurunan sebesar

-2,79% (yoy) menjadi 160.477 orang, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami

penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 11,09 %

menjadi 10,45% pada Februari 2010.

Tabel 6.1 Perkembangan Ketenagakerjaan di Kalimantan Timur

2010

Februari Agustus Februari2 3 4

1 Penduduk 15+ 2,242,398 2,268,230 2,307,357

2 Angkatan Kerja 1,488,456 1,460,996 1,535,040

Bekerja 1,323,369 1,302,772 1,374,563

Penganggur 165,087 158,224 160,477

3 Bukan Angkatan Kerja 753,942 807,234 772,317

4 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 66.38 64.41 66.53

5 Tidak Pengangguran terbuka (%) 11.09 10.83 10.45

Kegiatan Utama2009

1

Sumber : BPS Kalimantan Timur, diolah

Berdasarkan jenis kelaminnya,

komposisi angkatan kerja di Kalimantan

Timur didominasi oleh laki-laki sebesar

66,46%, sedangkan angkatan kerja

perempuan sebesar 33,54%. Pertumbuhan

penduduk usia 15 tahun keatas tertinggi

terjadi pada penduduk perempuan , yaitu

sebesar 2,97% (yoy), sementara penduduk

laki-laki tumbuh 2,84%. Pertumbuhan

jumlah angkatan kerja penduduk perempuan 4,78% (yoy), sedangkan pada penduduk laki-

laki mengalami pertumbuhan sebesar 2,32% (yoy).

BAB VI

Grafik 6.1 Komposisi Angkatan Kerja

Kaltim Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber: BPS Kalimantan Timur, diolah

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah

52

Tabel 6.2 Data TKI dan Pengangguran yang Terdaftar di Kaltim 2009-2010

2009 % 2010 %

1 Pencari Kerja yang Terdaftar 147,608 83,262

Laki-laki 108,105 73.00 44,524 53.00

Perempuan 39,503 27.00 38,738 47.00 s/d April 2010

2 Angkatan Kerja Pengangguran Prov. Kaltim 1,502,875 68.38 1,020,000 * Proyeksi KDA

3 Pengangguran 177,697 11.84 * Proyeksi KDA

4 Proses Calon TKI, Deportasi & Kepungan TKI

Proses TKI 3,221 114 S/d Februari 2010

Laki-laki 2,577 80.01 84 73.68

Perempuan 644 19.99 30

Anak-anak

Deportasi TKI 516 - S/d Februari 2010

Laki-laki 392 75.97

Perempuan 110 21.32

Anak-anak 14 2.71

Dipulangkan ke Daerah Asal - -

Laki-laki

Perempuan

Anak-anak

NO JENIS DATATAHUN

KETERANGAN

Sumber: Disnakertrans Kalimantan Timur, diolah

Dilihat dari Status Pekerjaan Utama

1.374.563 orang pekerja, status pekerjaan

utama terbanyak sebagai buruh/karyawan

sebesar 611.684 orang atau 44,50%, posisi

kedua berusaha sendiri sebesar 264.123

orang atau 19,21%, dan pekerja tak

dibayar sebesar 219.308 orang atau

15,96%. Dan pekerja pada jenjang

pendidikan SD ke bawah masih tetap

dominan yaitu sekitar 519.642 orang atau

37,80%, sedangkan jumlah pekerja dengan

pendidikan tinggi masih relatif kecil.

Tabel 6.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

2010

Februari Agustus Februari1 2 3 4

Berusaha Sendiri 252,668 262,263 264,123

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 213,058 218,248 192,357

Berusaha dibantu buruh tetap 37,600 34,899 32,212

Buruh/Karyawan 550,585 563,645 611,684

Pekerja Bebas di Pertanian 36,652 21,853 31,728

Pekerja Bebas di Non Pertanian 33,807 32,181 23,151

Pekerja Tak Dibayar 198,999 169,683 219,308

Status Pekerjaan Utama2009

Sumber: BPS Kalimantan Timur, diolah

SD ke Bawah38%

SMP18%

SMA22%

SMK12%

Diploma I/II/III4%

Universitas6%

Grafik 6.2 Pendidikan Tertinggi

Sumber: BPS Kalimantan Timur, diolah

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah

53

Apabila ditinjau dari perkembangan pencairan Jaminan Hari Tua (JHT) kondisi

ketenagakerjaan di Kaltim menunjukkan perkembangan yang lebih baik. Indikasi ini terlihat

dari pencairan JHT secara nominal yang mengalami penurunan dari Rp 18,14 milyar pada

Triwulan II-2009 menjadi Rp 11,99 milyar pada Triwulan II-2010, atau mengalami

penurunan sekitar 33,85% (yoy).

Sumber: PT. Jamsostek Kantor Cabang Samarinda

6.2 Kesejahteraan

Kondisi kesejahteraan masyarakat di triwulan II-2010 diperkirakan meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena tingkat penghasilan masyarakat

Kaltim memiliki kecenderungan terus meningkat. (Grafik 6.2).Kondisi tersebut tercermin

darinaiknya Indeks Penghasilan Saat Ini menurut Survei Konsumen di Kaltim. Indeks

tersebut meningkat dari rata-rata 127.83 pada triwulan I-2010 menjadi rata-rata 140.00

pada triwulan II-2010. Penghasilan masyarakat yang meningkat serta inflasi Kaltim yang

relatif terkendali merupakan indikator yang mendukung tingkat kesejahteraan masyarakat,

sehingga berdampak pada naiknya ekspektasi konsumen terhadap penghasilan periode

berikutnya. Hal ini dapat dilihat dari naiknya ekspektasi penghasilan Kaltim walaupun

pertumbuhannya melambat.

Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

-50%

0%

50%

100%

150%

200%

250%

300%

-

4,000

8,000

12,000

16,000

20,000

Q I Q II Q III Q IV Q I Q II Q III Q IV Q I Q II

2008 2009 2010

(Juta)Jaminan Hari Tua Growth (% yoy)

Grafik 6.3 Perkembangan Nominal JHT

0

30

60

90

120

150

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6

2008 2009 2010

Penghasilan Saat Ini Ekspektasi Penghasilan

Grafik 6.4 Indeks Penghasilan dan Ekspektasi Penghasilan

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

54

PROSPEK PEREKONOM IAN DAERAH

7.1 Prospek Perekonomian Daerah Triwulan III-2010

Perekonomian Kalimantan

Timur pada triwulan III-2010

diperkirakan akan mengalami

pertumbuhan yang positif, dengan

perkiraan laju pertumbuhan

berkisar antara 6,25% s.d. 7,25%

(yoy). Salah satu indikator yang

menjadi arah pertumbuhan positif

tersebut dapat terlihat dari hasil

Survei Konsumen (SK) yang

dilakukan Bank Indonesia

Samarinda pada bulan Juli 2010

yaitu Indeks Ekspektasi Konsumen

(IEK) yang masih berada di atas level optimis (100), yaitu sebesar 131,50. Hal ini

dipengaruhi oleh komponen-komponen IEK yang hampir seluruhnya meningkat dan berada

di atas level optimis (Grafik 7.1), antara lain disebabkan ekspektasi meningkatnya

penghasilan karena adanya kenaikan omzet usaha, serta membaiknya kondisi

perekonomian.

7.2 Prospek Perkembangan Inflasi

Tekanan terhadap laju perkembangan harga barang dan jasa pada triwulan III-2010

diperkirakan akan mengalami peningkatan, yang dipengaruhi oleh adanya tren kenaikan

0

5

10

15

20

25

30

35

(USD) SUGARSPT Index CORNILNC IndexSOYBCH15 Index WEATNEHW Index

Grafik 7.2 Harga Komoditas Pangan Dunia

Sumber: Datastream Bloomberg

BAB VII

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2008 2009 2010

Ekspektasi Penghasilan Ekspektasi Ekonomi

Ekspektasi Ketersediaan Lap.Kerja Garis 100

Grafik 7.1 Indeks Ekspektasi Konsumen Sumber: Survei Konsumen Bank Indonesia

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

Prospek Perekonomian Daerah

55

harga komoditas pangan di pasar dunia seperti gula dan kedelai (Grafik 7.2). Selain itu

berdasarkan pemantauan harga di bulan Juli, yang dilakukan oleh Disperindagkop Prov.

Kalimantan Timur, beberapa komoditas utama atau bahan kebutuhan pokok di kota

Samarinda mayoritas mengalami peningkatan diantaranya cabe merah besar, bawang

merah, daging sapi, daging ayam boiler dan telur ayam (Grafik 7.3 dan Grafik 7.4).

Pengaruh kenaikan tarif dasar listrik (TDL) mulai 1 Juli 2010 bagi pelanggan 900VA

diperkirakan akan menambah tekanan inflasi dari meningkatnya harga produk manufaktur

dan meningkatkan harga kontrakan/sewa rumah di kota Samarinda dan Balikpapan.

Pembayaran gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil, serta masuknya tahun ajaran baru

pendidikan pada bulan Juli 2010 juga diperkirakan akan menambah tekanan inflasi pada

triwulan depan. Selain itu memasuki bulan Ramadhan dan musim lebaran juga akan

menambah laju inflasi pada kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman,

rokok, dan tembakau, serta kelompok sandang.

-20%

0%

20%

40%

60%

80%

Jan

Feb

Mar

Apr

May

June Ju

lyAug

Sep

Oct

Nov D

ec Jan

Feb

Mar

Apr

May

Juni

Juli

2009 2010

(mtm)Cabe Merah Besar Minyak Goreng Tepung Terigu

Beras Bengawan Gula Pasir (DN) Bawang Merah

Grafik 7.3 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas

Utama Kota Samarinda (1)

Sumber: Disperindagkop Kaltim, diolah

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

nJul

Aug

Sep

Oct

Nov D

ec Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

nJul

2009 2010

(mtm)

Daging Ayam Boiler Telur Ayam Boiler Daging Sapi

Grafik 7.4 Perkembangan Bulanan Harga Komoditas

Utama Kota Samarinda (2)

Sumber: Disperindagkop Kaltim, diolah

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

56

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

1. Inflasi dan PDRB

Total Q III Q IV Q I Q II

MAKRO EKONOMI

Indeks Harga Konsumen (IHK) 121.65 120.88 121.65 124.54 125.03

Kota Samarinda 121.60 121.25 121.60 124.12 125.04

Kota Balikpapan 118.55 117.74 118.55 121.57 122.50

Kota Tarakan 131.39 129.25 131.39 135.19 132.80

Laju Inflasi Tahunan (yoy,%) 4.30 3.90 4.30 5.96 5.84

Kota Samarinda 4.06 3.69 4.06 4.65 4.99

Kota Balikpapan 3.60 3.30 3.60 6.21 6.70

Kota Tarakan 7.21 6.33 7.21 9.73 6.37

PDRB - harga konstan (miliar Rp) 105,492.98 26,745 27,271 27,553 27,796

Pertanian 6,813.05 1,666 1,678 1,960 1,893

Pertambangan & Penggalian 42,859.74 10,902 11,328 11,343 11,462

Industri Pengolahan 31,447.28 8,013 7,884 7,794 7,829

Listrik, gas dan air bersih 337.90 86 87 87 88

Bangunan 3,901.43 987 1,025 1,040 1,059

Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,877.30 2,245 2,335 2,363 2,427

Pengangkutan dan Komunikasi 5,851.54 1,484 1,525 1,542 1,581

Keuangan, Persewaan dan Jasa 3,252.36 824 851 862 883

Jasa 2,151.05 539 558 562 574

Pertumbuhan PDRB (yoy,%) 2.25 3.07 5.65 7.31 7.73

Nilai Ekspor Nonmigas (USD juta)* 9,809.18 2,513.72 2,937.15 2.920.70 2,004.45

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton)* 144,279 39,382 44,379 45,853 28,805

Nilai Impor Nonmigas (USD juta)* 2,681.45 538.00 374.26 426 760.132

Volume Impor Nonmigas (ribu ton)* 655.48 179.26 184.13 260.96 168.69

2009INDIKATOR

2009 2010

(*) : Data sampai dengan Mei 2010

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

57

2. Perbankan

Total Q III Q IV Q I Q II

PERBANKAN

Bank Umum:

Total Aset (Rp triliun) 53.15 55.68 53.15 60.38 57.51

DPK (Rp triliun) 43.70 42.95 43.70 46.58 45.13

Tabungan (Rp triliun) 18.92 16.07 18.92 18.01 11.49

Giro (Rp triliun) 12.60 12.58 12.60 14.43 18.62

Deposito (Rp triliun) 12.19 14.30 12.19 14.15 15.02

Kredit (Rp triliun) - berdasarkan lokasi proyek * 36.42 34.15 36.42 39.81 41.09

Modal Kerja 17.00 15.79 17.00 18.36 18.16

Konsumsi 7.89 7.46 7.89 9.17 12.81

Investasi 11.53 10.90 11.53 12.27 10.11

LDR 83.34% 79.52% 83.34% 85.46% 91.04%

Kredit (Rp triliun) -berdasarkan lokasi kantor cab 24.98 23.51 24.98 26.30 27.78

Modal Kerja 10.31 10.25 10.31 9.98 10.19

Konsumsi 7.99 7.34 7.99 9.07 7.00

Investasi 6.68 5.92 6.68 6.69 10.59

LDR 57.15% 54.74% 57.15% 55.27% 61.55%

Kredit UMKM (Rp triliun)

Kredit Mikro (<Rp 50 juta) (Rp triliun) 3.98 3.93 3.98 3.74 4.03

Kredit Modal Kerja 0.56 0.58 0.56 0.55 0.54

Kredit Investasi 0.14 0.12 0.14 0.09 0.10

Kredit Konsumsi 3.29 3.22 3.29 3.10 3.39

Kredit Kecil (Rp 50 juta < X ? Rp 500 juta) (Rp triliun) 5.49 5.09 5.49 6.29 7.06

Kredit Modal Kerja 1.48 1.55 1.48 1.49 1.53

Kredit Investasi 0.61 0.57 0.61 0.47 0.52

Kredit Konsumsi 3.40 2.96 3.40 4.33 5.00

Kredit Menengah (Rp 500 juta < X < ? Rp 5 miliar) (Rp triliun) 6.45 6.30 6.45 6.63 7.18

Kredit Modal Kerja 4.09 4.04 4.09 4.03 4.36

Kredit Investasi 1.33 1.33 1.33 1.38 1.57

Kredit Konsumsi 1.03 0.94 1.03 1.22 1.25

Total Kredit MKM (Rp triliun) 15.92 15.32 15.92 16.66 18.26

NPL MKM gross (%) 2.56 3.04 2.56 2.41 2.64

BPR:

Total Aset (Rp miliar) 222.44 202.04 222.44 220.48 234.23

DPK (Rp miliar) 143.46 129.46 143.46 141.98 150.86

Tabungan 64.67 50.27 64.67 60.29 58.48

Giro - - - - -

Deposito 78.79 79.19 78.79 81.69 92.38

Kredit (Rp miliar) 147.93 147.03 147.93 155.47 163.49

Modal Kerja 83.25 84.52 83.25 85.18 90.51

Konsumsi 50.40 48.29 50.40 55.44 56.09

Investasi 14.27 14.22 14.27 14.85 16.89

Kredit UMKM (Rp miliar) 147.93 147.03 147.93 155.47 163.49

Rasio NPL Gross (%) 18.00 12.87 18.00 19.00 17.62

LDR 103.12% 113.57% 103.12% 109.50% 108.37%

2009INDIKATOR

2009 2010

(*) : Data sampai dengan Mei 2010

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL · 2013-10-12 · Provinsi Kalimantan Timur Kantor Bank Indonesia Samarinda ... Inflasi tahunan kota Samarinda menurut kelompok barang dan jasa…………………

58

3. Sistem Pembayaran

Total Q III Q IV Q I Q II

SISTEM PEMBAYARAN

Posisi Kas Gabungan (Rp triliun) 10.45 2.88 3.62 1.10 1.62

Inflow (Rp triliun) 2.31 0.27 0.69 0.66 0.17

Outflow (Rp triliun) 8.15 2.61 2.93 0.44 1.45

Pemusnahan Uang (Rp miliar) 491.28 118.00 227.29 233.55 108.39

Nominal Transaksi RTGS (Rp triliun) 138.68 35.19 40.57 33.14 40.92

Volume Transaksi RTGS (transaksi) 199,592.00 51,162 56,325 59,876 63289

Rata-rata harian nominal transaksi RTGS 0.58 0.59 0.68 0.55 0.68

Rata-rata harian volume transaksi RTGS (transaksi) 831.63 853 939 998 1,055

Nominal Kliring Kredit (Rp triliun) 1.98 0.35 0.65 0.56 0.53

Volume Kliring Kredit (transaksi) 170,201.00 31,524 50,187 48,089 45306

Rata-rata harian Nominal Kliring Kredit (Rp triliun) 0.01 0.006 0.011 0.01 0.01

Rata-rata harian Volume Kliring Kredit (transaksi) 709.17 525 836 801 755

Nominall Kliring Debet (Rp triliun) 18.18 4.56 4.81 4.74 4.89

Volume Kliring Debet (transaksi) 697,674.00 131,839 188,627 190,841 191,645

Rata-rata harian Nominal Kliring Debet (Rp triliun) 0.08 0.076 0.080 0.079 0.082

Rata-rata harian Volume Kliring Debet (transaksi) 2,906.98 2,197 3,144 3,181 3,194

Nominal Kliring Pengembalian (Rp triliun) 0.66 0.16 0.18 0.18 0.22

Volume Kliring Pengembalian 16,309.00 3,218 4,840 5,067 4910

Rata-rata harian Nominal Kliring Pengembalian 0.01 0.003 0.003 0.003 0.004

Rata-rata harian Volume Kliring Pengembalian 271.82 54 81 84 82

Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 0.42 0.08 0.11 0.16 0.19

Volume Tolakan Cek/BG Kosong 12,197.00 2,372 3,767 4,119 3824

Rata-rata harian Nominal Tolakan Cek/BG Kosong 0.01 0.001 0.002 0.003 0.003

Rata-rata harian Volume Tolakan Cek/BG Kosong 203.28 40 63 69 64

2009INDIKATOR

2009 2010