Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KAJIAN FASAD PADA RSU PUSPA HUSADA BEKASI
FAÇADE STUDY ON RSU PUSPA HUSADA BEKASI
1Remigius Hari Susanto
1Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
Alamat Email Penulis: [email protected]
ABSTRAK
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain
untuk Rumah sakit merupakan bangunan yang tidak pernah istirahat, seolah beroperasi selama 24
jam sehari, 30 hari sebulan, 360 hari setahun terus menerus bekerja melayani perawatan,
pengobatan, dan penyembuhan pasiennya.. RSU Puspa Husada merupakan Rumah sakit umum
yang terleak di Jalan Pondok Timur Indah No.Km.1 No.27, Jatimulya, Kec. Tambun Selatan,
Bekasi, Jawa Barat. Rumah sakit ini memiliki lahan yang tidak terlalu luas. Tetapi bangunan
rumah sakit ini memiliki bentuk bangunan yang menarik degan melihat fisik bangunannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang fasade bangunan RSU Puspa Husada Bekasi
ditinjau dari aspek nilai-nilai segi arsitektural yang lebih mendalam, Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan cara mengkaji dengan literaturyang sudah ada. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi ke lapangan secara langsung. Fasade banguan RSU Puspa
Husada Bekasi memiliki keindahan jika dilihat dari segi proporsi, simeti, irama, ornament,
material, warn, dan tekstur. Hasil dari penelitian ini adalah Fasade dari RSU Puspa Husada Bekasi
memiliki arti “tegas” dalam melaksanakan pelayanan kesehatannya, sehingga mendorong
masyarakat untuk datang dan mempercayakan kesehatan mereka karena fasad bangunan yang
menarik dapat memberikan pengaruh positif kepada masyarakat untuk senantiasa bersemangat
dan terus percaya pada loyalitas dan kinerja RSU Puspa Husada Bekasi. Serta warna yang
digunakan dapat memberikan efek ketenangan, kesejukan dan memiliki energi penyembuhan bagi
pasien atau siapapun yang memandangnya.
Kata Kunci: RSU Puspa Husada Bekasi, Fasade.
ABSTRACT
Hospitals are health care institutions that provide health services in a plenary manner that
provides inpatient, outpatient, and emergency services. In addition to the hospital is a building
that never rests, as if operating for 24 hours a day, 30 days a month, 360 days a year continuously
working to serve the care, treatment, and healing of its patients. RSU Puspa Husada is a public
hospital located at Jalan Pondok Timur Indah No.Km.1 No.27, Jatimulya, Kec. Tambun Selatan,
Bekasi, West Java. The hospital has not very large land. But this hospital building has an
interesting form of building by looking at the physicality of the building. The purpose of this
research is to examine the façade of RSU Puspa Husada Bekasi building reviewed from the
aspects of architectural values more deeply, the method used is descriptive qualitative by
reviewing with existing literature. Data collection is done by observation to the field directly. The
façade of RSU Puspa Husada Bekasi has beauty when viewed in terms of proportion, simeti,
rhythm, ornament, material, warn, and texture. The result of this study is the Façade of RSU
Puspa Husada Bekasi has the meaning of "firm" in carrying out its health services, thus
encouraging people to come and entrust their health because the attractive building façade can
give a positive influence to the community to always be excited and continue to believe in the
loyalty and performance of RSU Puspa Husada Bekasi. As well as the color used can provide the
effect of calmness, coolness and have healing energy for the patient or anyone who looks at it.
.Keywords: RSU Puspa Husada Bekasi, Façade.
PENDAHULUAN
RSU Puspa Husada Bekasi ini menjadi sebuah ikon atau landmark dari Kawasan Tambun Selatan
karena keindahan bentuk dan ornament yang digunakan sangat mencerminkan fungsi dari
bangunan rumah sakit itu sendiri dan juga dapat menarik banyak peminat atau penggunanya
karena keunikan tampilan atau fasad dari rumah sakit ini.
Pengertian rumah sakit ditinjau dari segi estimologi berasal dari kata “rumah” yang mempunyai
arti tempat tinggal dan “sakit” yang berarti berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena
menderita sesuatu, sehingga dapat disimpulkan bahwa rumah sakit merupakan Gedung tempat
merawat orang sakit atau gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang
meliputi berbagai masalah Kesehatan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010,
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit merupakan sebuah bangunan yang dibangun sebagai sarana bagi masyarakat untuk
mengatasi dan mengobati segala bentuk penyakit mulai dari fisik sampai psikis.
Fasad adalah bagian atau elemen terpenting dalam arsitektur yang dapat menyuarakan atau
merepresentasikan fungsi dan makna dari sebuah bangunan (Juanda, 2011). Kesempurnaan pada
bagian-bagian bangunan adalah prioritas utama yang didesain sedemikian rupa untuk dipamerkan
atau ditunjukkan ke sebuah jalan. Fasad bukan hanya tentang memenuhi persyaratan alami yang
ditentukan oleh organisasi ruang dibaliknya. Fasad dapat juga menunjukkan budayabudaya pada
saat bangunan itu dibangun. Fasad merupakan kriteria tatanan dan penataan, dan berjasa
memberikan kemungkinan dan kreativitas dalam ornamentasi dan dekorasi. Suatu fasad bangunan
juga dapat menunjukkan kepada orang yang melihatnya tentang penghuni atau pemilik suatu
bangunan, yang memberikan semacam identitas yang dapat dikenal oleh orang banyak.
Fasade (Façade) secara etimologis mempunyai akar kata yang panjang. Façade berasal dari
Bahasa Perancis, yaitu façade yang diambil dari Bahasa Italia facciata atau facia. Faccia diambil
dari Bahasa Latin, yaitu facies. Dalam perkembangannya berubah menjadi face (Bahasa Inggris)
yang berarti wajah. Dalam bidang arsitektur faade berarti sebuah wajah bangunan atau bagian
muka atau depan suatu bangunan. Dalam perkembangannya, fasade kemudian menjadi kata
terapan yang memperkaya perbendaharaan Bahasa kita, yaitu Bahasa Indonesia. Fasade
merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah karya arsitektur, karena elemen ini merupakan
bagian yang selalu pertama kali diapresiasi oleh public (Penikmat karya arsitektur). Dengan
demikian akan menjadi sangat jelas bahwa Fasade atau tampak depan suatu bangunan merupakan
unsur yang tidak bisa dihilangkan dari sebuah produk desain arsitektur. Fasade merupakan wajah
suatu bangunan yang setiap saat pasti terlihat oleh public, bahkan tak jarang setelah melihatnya
kemudian akan mencermati meskipun hanya dalam waktu sesaat sebelumm memasuki bangunan
tersebut. Selain itu dengan media Fasade ini bisa didapatkan sebuah gambaran terhadap
fungsifungsi ruang yang ada dibaliknya atau didalamnya (Sastra, 2014). Perkembangan Fasade
sebuah bangunan itu sendiri sangat bergantung pada perbuahan-perubahan sosial budaya
masyarakat. Keberagaman tampilan fasade bangunan merupakan modifikasi berbagai unsur
desain yang dari waktu ke waktu mengalami transformasi.
Perlengkapan visual bentuk yang menjadi objek transformasi dan modifikasi bentuk elemen pada
Fasade bangunan meliputi sosok, ukuran, warna, tekstur, posisi, orientasi dan inersia visual.”
Selain tradisi lokat, budaya luar melalui informasi yang didapat masyarakat memberikan
pengaruh yang kuat terhadap pemilihan perlengkapan visual bentuk sehingga tampilan sosok,
warna, ukuran, tekstur, dan lain-lain seringkali menggambarkan bagaimana kondisi serta trend
apa yang sedang muncul pada saat desain fasade itu dibuat (Ching, 1979). Untuk mengevaluasi
atau melakukan studi pada aristektur fasade komponen visual yang menjadi objek transformasi
dan modifikasi dari fasade bangunan dapat diamati dengan membuat klasifikasi memalui
prinsipprinsip gagasan formatif yang menekankan pada geometri, simetri, kontras, ritme, proporsi
dan skala (Ching, 1979).
Proporsi merupakan hubungan antar bagian dari suatu desain atau hubungan antara bagian
dengan keseluruhan. Oleh karena itu suatu perbandingan (Rasio) merupakan dasar dari setiap
sistem proporsi yaitu suatu nilai yang memiliki harga tetap dapat digunakan sebagai pembanding
yang lain. Bahwa, suatu proporsi yang baik terletak pada hubungan antara bagianbagian suatu
bangunan atau antara bagian bangunan dengan bangunan secara keseluruhan.
Simetri merupakan gagasan formatif yang menunjukkan sebuah desain bangunan dari sisi
keseimbangan. Untuk mencapai komposisi yang seimbang, simetri harus lebih dominan
dibandingkan dengan asimetri. Fasad bangunan harus menunjukkan beragam bentukan yang
berbeda tetapi tetap terlihat simetri jika dilihat.
Irama dapat diartikan sebagai pergerakan yang bercirikan pada unsur-unsur atau motif berulan
yang terpola dengan interval yang beratur maupun tidak teratur. Pergerakan tadi dapat terjadi
karena mata mengikuti unsur-unsur yang berulang. Hampir semua jenis bangunan memasukan
unsur-unsur yang bersifat berulang.
Ornamen berasal dari kata “Ornare” (Bahasa Latin) yang berarti menghias juga berarti dekorasi
atau hiasan. Ornamen juga sering disebut sebagai desain dekoratif atau desain ragam hias.
Ornamen berfunsgi unutk menambah nilai estetis dari suatu banguna yang akhirnya akan
menambah nilai finansial dari bangunan tersebut. Sebagai ragam hias murni, maksudnya
bentukbentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bangunan
dimana ornamen tersebut ditempatkan (Retno, 2010).
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dimana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang
yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Bahan biasanya ditujukan pada pakaian atau kain,
sedangkan material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka adalah bahan mentah yang
belum diproses, akan tetapi beberapa ada yang telah diproses sebelum digunakan untuk proses
produksi. Pada umumnya dalam masyarakat teknologi maju material adalah bahan konsumen
yang belum selesai.
Warna adalah atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentuk terhadap
lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk. Warna dapat berperan
untuk memperkuat bentuk dan mampu memberikan ekspresi kepada pikiran atau jiwa manusia
yang melihatnya. Warna menentukan karakter. Warna dapat menciptakan suasana yang kita
harapkan.
Tekstur adalah pola struktur tiga dimensi pada permukaan. Permukaan benda biasanya memiliki
tekstur tertentu, demikian halnya dengan bahan bangunan. Biasanya bahan-bahan bangunan yang
alami memiliki tekstur kasar yang menunjukkan karakter alaminya, sedangkan bahan tekstur yang
lebih halus biasanya buatan, meski bisa saja dibuat dengan tekstur kasar. Contoh nyata dari
perbedaan tekstur adalah pada saat meraba permukaan kayu yang kasar, atau saat meraba
permukaan gelas yang licin (Hindarto, 2006).
METODOLOGI PENELITIAN
Tinjauan Lokasi
Lokasi penelitian objek penelitian berada di Jalan Pondok Timur Indah No.Km.1 No.27,
Jatimulya, Kec. Tambun Sel., Bekasi, Jawa Barat 17157 dengan objek bangunan RSU Puspa
Husada Bekasi.
Gambar 1. Denah RSU Puspa Husada Bekasi
Sumber: Data Pengelola, 2021
Deskripsi RSU Puspa Husada Bekasi
RS Puspa Husada telah melayani masyarakat Kecamatan Tambun Selatan dan sekitarnya sejak
April 2010. Berawal dari Rumah Sakit ibu dan Anak, kini RSIA Puspa Husada telah meningkat
menjadi RSU Puspa Husada Tipe D.
RS Puspa Husada dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. RS Puspa Husada
memiliki kurang lebih 40 rawat inap, yang terdiri dari ICU, PICU, NICU, Ruang Perina, dan
Ruang Rawat inap Kelas VIP, Kelas I, II, dan III.
Selama 6 tahun berdiri, Instalasi Gawat Darurat RS Puspa Husada siap melayani 24 jam kegawat
daruratan terutama di bidang penyakit anak dan kandungan. RS Puspa Husada juga dilengkapi
Ruang Perawatan NICU dan PICU sehingga pasien anak-anak yang membutuhkan alat bantu
nafas dapat dirawat tanpa perlu dirujuk ke RS lain. Di Bidang Kandungan, RS Puspa Husada
dilengkapi dengan alat diagnostik USG 4D berteknologi terkini sehingga dapat menunjang
ketepatan diagnostik, termasuk juga mendeteksi kemungkinan adanya kelainan janin sejak dini.
Dengan meningkatnya status RSIA menjadi RSU di tahun 2016, maka penambahan layanan
spesialis pun dilakukan RS Puspa Husada yaitu dengan penambahan Klinik Dokter Spesialis
Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, dan Spesialis Syaraf, dan Klinik Gigi Estetik (Invisalign
Center).
Gambar 2. Perspektif RSU Puspa Husada Bekasi
Sumber: Data Pribadi, 2021
Gambar 3. Denah Lantai Dua RSU Puspa Husada Bekasi
Sumber: Data Pengelola, 2021
Metode Penelitian
Metode pengumpulan data-data primer yang dilakukan bersifat kualitatif yaitu dengan cara
melakukan pengamatan langsung ke lokasi penelitian, RSU Puspa Husada Bekasi. Pengamatan
yang dilakukan yaitu melakukan pengamatan segala sesuatu yang berhubungan dengan fasad
bangunan masjid baik itu dari segi bentuk dan desain ornamen atau hiasan-hiasan yang ada pada
bangunan yang kemudian akan di evaluasi lebih mendalam dalam nilai-nilai arsitektural. Metode
analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan cara mengkaji
kondisi yang ada dilapangan terkait tentang fasad bangunan dengan teori-teori tentang fasad
bangunan. Sedangkan pengumpulan data-data sekunder dilakukan dengan metode studi literatur
standar ataupun penelitian-penelitian yang telah ada.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Proporsi RSU Puspa Husada Bekasi
Proporsi dapat dilihat dari hubungan antara bagian-bagian yang terdapat dalam sebuah
bangunan yang disatukan menjadi sebuah kesatuan yang utuh dimana jika suatu bangunan
memiliki tinggi bangunan yang tinggi, setiap lantainya memiliki ketinggian yang masuk akal
atau memiliki tinggi yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan atau kegunaan dari bangunan itu
sendiri.
Gambar 4. Analisis Proporsi
(Sumber: Analisis Pribadi)
Pada RSU Puspa Husada Bekasi dapat dilihat bangunan memiliki 2 lantai yang masing-masing
memiliki tinggi yang relatif sama. Lantai 1 pada bangunan rumah sakit ibi digunakan sebagai
Ruang Pendaftaran, Apotek, Ruang Praktek dokter, ruang staff, Radiologi, HCU (High Care
Unit), IGD (Instalasi Gawat Darurat), UGD (Unit Gawat Darurat), Poligigi, Ruang CSCD
(Central Sterile Supply Department), ICU (Intensive Care Unit), Farmasi, Poli Kandungan,
Laboratorium, Ruang Menyusui, Ruang Tunggu, NICU (Neonatal Intensive Care Unit), PICU
(Pediatric Intensive Care Unit), Ruang Cuci, Kantin, Ruang Rawat Inap dan juga Ruang Jenazah.
Sedangkan Lantai 2 pada RSU Puspa Husada Bekasi ini Sebagian besar digunakan sebagai ruang
rawat inap, dan sisanya merupakan ruang isolasi, bank darah, ruang teknisi dan dapur.
Analisis Simetri RSU Puspa Husada Bekasi
Simetri merupakan Balance atau Keseimbangan yang memberikan kesan atau daya tarik yang
sama antara bagian satu dengan yang lainnya yang dapat menjadi pusat perhatian pada susunan
karya seni. Simetri dapat dengan mudah di identifikasi dengan cara melihat unsur yang relatif
sama dari pusat hingga sisi baik itu sisi kiri maupun kanan dan atas maupun bawah.
Gambar 5. Analisis Simetri
Sumber: Analisis Pribadi, 2021
Pada RSU Puspa Husada Bekasi bila ditarik garis lurus pada bagian tengah bangunan sehingga
memberikan kesan pembatas dapat dilihat sisi kiri dan sisi kanan dari bangunan tersebut tidak
memiliki kesamaan dari ukuran dan bentuk. Ukuran bukaan diletakkan di sisi timur bangunan.
Bentuk bangunan memiliki kesamaan pada beberapa bagian seperti jendela.
Gambar 6. Analisa Simetri
Sumber; Analisa Pribadi. 2021
Analisis Irama RSU Puspa Husada Bekasi
Irama memiliki arti sebuah pergerakan yang dengan ciri unsur atau motif berulang yang terpola
dengan jarak yang teratur maupun tidak teratur.
Gambar 7. Analisa Irama Tampak Depan
Sumber; Analisa Pribadi. 2021
Pada RSU Puspa Husada Bekasi Irama terjadi pada fasad bangunan dalam perletakan ornament
yang merupakan jendela-jendela yang diletakkan secara berpola memanjang dan teratur baik dari
ukuran maupun letaknya. Sehingga memberikan kesan pengulangan yang teratur, rapih, dan tinggi
pada keseluruhan fasad bangunan.
Analisis Ornamen Masjid Raya Asmaul Husna Gading Serpong
Ornamen merupakan bagian yang paling terlihat dalam sebuah bangunan karena ornamen
merupakan dekorasi atau hiasan yang dapat mencerminkan citra suatu bangunan. Ornamen juga
dapat menambah nilai estetika suatu bangunan yang dapat memberikan nilai tambah suatu
bangunan.
Ornamen bisa saja murni hanya sebagai hiasan atau dekorasi demi keindahan suatu bangunan
tetapi ada juga ornamen yang tidak hanya memiliki fungsi keindahan tetapi juga memiliki fungsi
lainnya.
Gambar 7. Analisa Ornamen
Sumber; Analisa Pribadi. 2021
Gambar 8. Analisa Ornamen
Sumber; Analisa Pribadi. 2021
Ornamen pada RSU Puspa Husada Bekasi ini memiliki ukuran yang sama antara satu dengan
yang lainnya. Garis berwarna merah menandakan kotak terluar ornamen dengan ukuran 650 cm
x 400 cm. sedangkan garis berwarna kuning merupakan susunan jendela dengan ukuran 325 cm
x 125 cm yang bentuknya sama antara satu dengan lainnya. Garis berbentuk segitiga siku dengan
warna oranye merupakan susunan jendela yang menggabungkan antara lantai 1 dan lantai 2 yang
pada mengerucut dari lantai 2 menuju lantai 1 yang memberikan kesan tegas dan bukan hanya
sebagai keindahan atau estetika tetapi juga merupakan bukaan untuk pencahayaan dan
penghawaan.
Analisis Material RSU Puspa Husada Bekasi
Material merupakan bahan yang digunakan dalam pembangunan suatu bangunan baik itu
buatan ataupun alami.
Gambar 9. Analisis Material
Sumber: Analisis Pribadi, 2021
Material yang digunakan pada RSU Puspa Husada Bekasi tidak terlalu banyak dan simple. Pada
bagian penutup bangunan atau dinding pada kotak berwarna merah menggunakan material kaca
rayben dengan ukuran yang bervariasi mulai dari 50 x 100 cm sampai 150 x 125 cm. pada bagian
kotak berwarna kuning sekaligus pintu utama ini menggunakan material ACP (Alumunium
Composite Panel).
Analisis Warna RSU Puspa Husada Bekasi
Warna dalam arsitektur merupakan bagian yang paling mencolok dengan kegunaan untuk
membedakan sesuatu dengan lingkungannya. Warna juga dapat memberikan kesan visual suatu
bentuk, dan juga berperan untuk memperkuat dan memberikan ekspresi terhadap pikiran maupun
jiwa siapapun yang melihatnya.
Gambar 10. Analisis Warna
Sumber: Analisis Pribadi, 2021
Warna yang digunakan pada RSU Puspa Husada Bekasi menggunakan 3 kombinasi warna yaitu
Hijau Muda, Hijau Tua dan Oranye yang dapat mencerminkan / mencerminkan warna-warna
alam.
Secara umum, warna hujau merujuk pada dua arti umum; pertama sebagai alam dan lingkungan,
dan yang kedua sebagai uang dan kekayaan. Kedua hal ini bisa saling berelasi, hijau mewakili
tanaman hidup dan pertumbuhan yang berkesinambungan sebagai suatu esensi kehidupan alami.
Lalu pada pertumbuhan dan kehidupan alam itulah ada kehidupan dan kesejahteraan.
Warna hijau juga memiliki arti Tenang, Kenikmatan, rasa senang dan Menyegarkan, dimana
warna tersebut dapat merepresentasikan kegunaan bangunan itu sendiri yaitu rumah sakit yang
dimana rumah sakit seharusnya dapat memberikan ketenangan dan segar bagi para penggunanya.
Sedangkan untuk warna orange memiliki kesan kuat, hangat dan bersemangat, serta merupakan
simbol optimisme dan kepercayaan diri, oleh karena itu warna orange ini diletakkan pada pintu
masuk utama juga sebagai pont of view pada fasad bangunan.
Analisis Tekstur RSU Puspa Husada Bekasi
Tekstur merupakan pola struktur tiga dimensi dari sebuah permukaan. Tekstur erat hubungannya
dengan material karena setiap material memiliki teksturnya tersendiri.
Gambar 11. Analisis Tekstur
Sumber: Analisis Pribadi, 2021
Tektur yang terdapat dalam fasad RSU Puspa Husada Bekasi yang dapat dilihat dan dirasakan
langsung ada dua yakni Halus dan Licin. Pada bagian penutup bangunan/dinding/ornament lain
yang berwarna hijau muda dan hijau tua memiliki tekstur halus karena terbuat dari beton cetak
dan dinding batako yang dilapis sehingga halus. Sedangkan pada bagian yang berwarna hitam
merupakan ornament yang terbuat dari material kaca sehingga memiliki tekstur licin.
SIMPULAN
RSU Puspa Husada merupakan Rumah sakit umum yang terleak di Jalan Pondok Timur Indah
No.Km.1 No.27, Jatimulya, Kec. Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Rumah Sakit Puspa
Husada melayani masyarakat Kecamatan Tambun Selatan dan sekitarnya sejak April 2010.
Selama 6 tahun berdiri. Jika dilihat, bangunan RSU Puspa Husada Bekasi in dapat
merepresentasikan kegunaan/fungsi dari bangunan itu sendiri. Sehingga dapat diartikan bahwa
fasade bangunan rumah sakit ini memiliki konsep yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya,
terutama dari fasade bangunannya yang berupa ornamen-ornamen kaca sebagai pencahayaan
alami skaligus dengan penghawaan alami serta penggunaan warna menyejukan, menenangkan
dan terkesan alami sehingga menyenangkan sekaligus memberikan daya Tarik kepada para
pengunjung atau orang awam yang melihatnya.
RSU Puspa Husada Bekasi memiliki proporsi yang sangat pas karena ukuran ruang,serta
permainan pada jendela dan ornament semacam guung-gunung yang menutupi area atap sekaligus
papan nama rumah sakit yang membuat seakan-akan bangunan 2 lantai ini tampak tinggi. Masjid
ini tidak memiliki kesimetrisan atau keseimbangan antara kiri kanan namun terlihat pas dan tinggi.
Irama pada Rumah sakit ini dapat dilihat dari fasade bangunan yang berupa bukaan/jendela-
jendela yang disusun sejajar dari lantai satu sampai lantai 2 yang menutupi fasade bangunan dan
dengan ukuran yang beragam. Material yang digunakan bangunan ini berupa beton cetak untuk
teritisan jendela. Kemudian untuk bagian jendela menggunakan kaca jenis rayben sebagai
sirkulasi udara sekaligus pencahayaan. Warna yang digunakan rumah sakit ini adalah warna hijau
tua, hijau muda, dan orange. Hijau memiliki arti arti Tenang, kenikmatan, suasana senang dan
Bertekstur Halus
Beton Cetak
Bertekstur Licin
Kaca Rayben
Menyegarkan. Sedangkan untuk warna orange memiliki kesan kuat, hangat dan bersemangat,
serta merupakan simbol optimisme dan kepercayaan diri.
Secara keseluruhan RSU Puspa Husada Bekasi ini memiliki bentuk asimetris karena walaupun
bentuknya geometris sederhana namun tetap tidak seimbang antara bagian kanan dan kiri
bangunan. Bangunan ini memiliki fasad yang menonjolkan bentuk-bentuk geometri yang terkesan
tegas seperti bentuk segitiga siku jika dari samping dan bentuk nujur sangkar, namun juga terkesan
harmonis yang didapat pada pola lengkung bagian ornamen bangunan bagian atas. Ornamen-
ornamen tersebut juga sekaligus menjadi ventilasi untuk udara dan cahaya masuk sehingga dapat
menghemat dari segi energi yang digunakan.
Fasade dari RSU Puspa Husada Bekasi memiliki arti yang dapat mengajak para pengunjung,
pengelola ataupun masyarakat untuk datang dan mempercayakan pelayanan Kesehatan mereka
pada RSU Puspa Husada. Serta warna yang digunakan dapat memberikan efek ketenangan dan
kesejukan bagi para penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ching, F. D. (2014). Architecture: Form, space, and order. John Wiley & Sons.
Codes, Q. R. (2005). Staff UNY. Jurnal Inotek LPM UNY, 2.
Hindarto, P. (2009). Warna untuk Desain Interior.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Nomor 2306/menkes/per/xi/2011.
Tentang “Persyaratan Teknis prasarana Instalasi elektrikal rumah sakit”. Menteri Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Sastra, S. (2014). Rancangan Desain Fasade Rumah Tinggal. Elex Media Komputindo.
Utami, U., Wibowo, M., & Faruk, A. J. (2014). Kajian Bentuk dan Fasad Hotel Gino Feruci
Bandung. Reka Karsa, 1(4).
Widaningsih, L. (2004). Karakteristik Fasade Bangunan Factory Outlet Di Jalan Ir. H. Djuanda
Bandung. Jurusan Teknik Arsitektur. Fakultas Teknik. Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.