6
KAJIAN KUALITAS UDARA AMBIENT DAN KEBISINGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DANAU KANAAN KELURAHAN KANAAN KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kegiatan pengembangan Danau Kanaan di Kota Bontang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara ambient dan peningkatan intensitas kebisingan di sekitar lokasi Danau Kanaan, khususnya lingkungan RT. 1, 2, 3 dan 6 Kelurahan Kanaan. Oleh sebab itu, diperlukan kajian mengenai kondisi awal kualitas udara ambient dan tingkat kebisingan di daerah tersebut. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kualitas udara dan tingkat kebisingan di daerah sekitar pengembangan Danau Kanaan. 3. DASAR PERUNDANG-UNDANGAN Dasar perundang-undangan kajian ini adalah : a. PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 tahun 1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan B. METODE STUDI Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan analisis adalah dengan metode tidak langsung yaitu basah (Wet Method) melalui penangkapan udara di lapangan dengan bantuan pereaksi kimia. Pereaksi kimia tersebut ditempatkan dalam tabung impinger kemudian udara dialirkan melalui tabung tersebut dengan bantuan pompa udara yang kecepatan alirnya tertentu. Kandungan gas yang akan di analisis akan bereaksi dan terikat dengan pereaksi (absorben) yang ditempatkan pada

Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kualitas Udara

Citation preview

Page 1: Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

KAJIAN KUALITAS UDARA AMBIENT DAN KEBISINGANKEGIATAN PENGEMBANGAN DANAU KANAAN

KELURAHAN KANAAN KECAMATAN BONTANG SELATAN KOTA BONTANG

A. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kegiatan pengembangan Danau Kanaan di Kota Bontang dapat menyebabkan penurunan kualitas udara ambient dan peningkatan intensitas kebisingan di sekitar lokasi Danau Kanaan, khususnya lingkungan RT. 1, 2, 3 dan 6 Kelurahan Kanaan. Oleh sebab itu, diperlukan kajian mengenai kondisi awal kualitas udara ambient dan tingkat kebisingan di daerah tersebut.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui kualitas udara dan tingkat kebisingan di daerah sekitar pengembangan Danau Kanaan.

3. DASAR PERUNDANG-UNDANGAN

Dasar perundang-undangan kajian ini adalah :a. PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udarab. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 tahun 1996 tentang Baku Mutu

Tingkat Kebisingan

B. METODE STUDI

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel dan analisis adalah dengan metode tidak langsung yaitu basah (Wet Method) melalui penangkapan udara di lapangan dengan bantuan pereaksi kimia. Pereaksi kimia tersebut ditempatkan dalam tabung impinger kemudian udara dialirkan melalui tabung tersebut dengan bantuan pompa udara yang kecepatan alirnya tertentu. Kandungan gas yang akan di analisis akan bereaksi dan terikat dengan pereaksi (absorben) yang ditempatkan pada tabung impinger tersebut selanjutnya di analisis di laboratorium

C. HASIL PEMANTAUAN DAN PEMBAHASAN

1. HASIL PEMANTAUAN

Pengambilan sampel kualitas udara dilakukan 9 (sembilan) parameter yaitu gas SO2, NO2, CO, Debu (TSP), Kebisingan, Suhu, Keadaan Cuaca, Arah Angin Dominan dan Kelembaban. Pengambilan sampel kualitas udara dan kebisingan dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur dengan. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 3 (tiga) titik yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman. Hasil pengambilan sampel dan hasil analisis udara di laboratorium tersebut kemudian dibandingkan dengan Baku Mutu Udara Ambient berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 dan

Page 2: Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

Baku Mutu Tingkat Kebisingan berdasarkan Kep. Men LH Nomor 48 Tahun 1996. Tabel hasil analisa kualitas udara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :Tabel Hasil Analisis Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan Di Lokasi Dekat Pemakaman Umum

No Parameter Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

1. Debu (TSP) 230 µg/m3 44,52. SO2 900 µg/m3 5,673. NO2 400 µg/m3 8,354. CO 30000 µg/m3 435,25. Kebisingan 55 *) dBA 48,2

Sumber : Hasil Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2014Keterangan : *) : Baku Mutu Kebisingan untuk Kawasan PemukimanKondisi Fisik :- Suhu : 32 0C- Keadaan Cuaca : Cerah- Arah Angin : Barat - Timur- Kelembaban : 58 %

Tabel Hasil Analisis Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan Di Lokasi Dekat Danau Kanaan

No Parameter Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

1. Debu (TSP) 230 µg/m3 41,22. SO2 900 µg/m3 8.463. NO2 400 µg/m3 12,014. CO 30000 µg/m3 334,65. Kebisingan 55 *) dBA 47,6

Sumber : Hasil Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2014Keterangan : *) : Baku Mutu Kebisingan untuk Kawasan PemukimanKondisi Fisik :- Suhu : 33 0C- Keadaan Cuaca : Cerah- Arah Angin : Barat - Timur- Kelembaban : 57 %

Page 3: Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

Tabel Hasil Analisis Kualitas Udara Ambient dan Kebisingan Di Lokasi Areal Pemukiman

No Parameter Baku Mutu Satuan Hasil Pengukuran

1. Debu (TSP) 230 µg/m3 52,42. SO2 900 µg/m3 6,373. NO2 400 µg/m3 14,514. CO 30000 µg/m3 523,85. Kebisingan 55 *) dBA 51,1

Sumber : Hasil Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2014Keterangan : *) : Baku Mutu Kebisingan untuk Kawasan Pemukiman

Kondisi Fisik :- Suhu : 30 0C- Keadaan Cuaca : Cerah- Arah Angin : Barat - Timur- Kelembaban : 61 %

2. PEMBAHASAN

a. Kondisi Fisik

Keadaan cuaca pada saat pengambilan sampel adalah cerah, dimana keadaan cuaca sangat berpengaruh dalam pengambilan sampel. Kondisi tersebut baik untuk melakukan pengambilan sampel.

Suhu pada lokasi pengambilan sampel yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman adalah 30 – 33 0C keadaan tersebut cukup tinggi.

Untuk kelembaban lokasi pengambilan sampel yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman adalah 57 – 61%, dimana kelembaban tersebut sedang

b. SO2 (Sulfur Dioksida)Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Sulfur Dioksida (SO2) dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka 5,67 µg/m3, 8,46 µg/m3 dan 6,37 µg/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999 yang dipersyaratkan yaitu 900 µg/Nm3.

c. NO2 (Nitrogen Dioksida)

Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Nitrogen Dioksida (NO2) dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka 8,35 µg/m3, 12,01 µg/m3 dan 14,51

Page 4: Kajian Kualitas Udara Pengembangan Danau Kanaan

µg/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999 yang dipersyaratkan yaitu 400 µg/Nm3.

d. CO (Karbon Monoksida)

Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Karbon Monoksida (CO) dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka 435,2 µg/m3, 334,6 µg/m3 dan 523,8 µg/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999 yang dipersyaratkan yaitu 30000 µg/Nm3.

e. Debu (TSP)

Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium terhadap kandungan Debu (TSP) dalam udara ambient di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka 44,5 µg/m3, 41,2 µg/m3 dan 52,4 µg/m3, dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan PP. No. 41 tahun 1999 yang dipersyaratkan yaitu 230 µg/Nm3.

f. Kebisingan

Berdasarkan hasil pengukuran dan uji laboratorium tingkat kebisingan di 3 (tiga) lokasi sekitar Kegiatan Pengembangan Danau Kanaan Kota Bontang yaitu dekat pemakaman umum, dekat danau dan pemukiman menunjukkan angka 48,2 dB(A), 47,6 dB(A) dan 51,1 dB(A), dimana angka tersebut menunjukkan bahwa pada ketiga lokasi tersebut masih dibawah baku mutu berdasarkan Kep. MenLH No. 48 Tahun 1996 yang dipersyaratkan untuk Kawasan Pemukiman yaitu 55 dB(A).

D. KESIMPULAN

Kondisi awal lingkungan khususnya kualitas udara ambient dan kebisingan di sekitar lokasi pengembangan Danau Kanaan dibawah baku mutu, sehingga dengan adanya kegiatan pengembangan Danau Kanaan diperkirakan dapat menimbulkan dampak yang mempengaruhi kualitas udara ambient dan kebisingan melebihi baku mutu. Oleh sebab itu dalam kegiatan pengembangan Danau Kanaan yang dapat mempengaruhi kualitas udara ambient dan kebisingan harus dikelola dan dipantau agar dampak yang ditimbulkan tidak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan berdasarkan PP. No. 41 Tahun 1999 dan Kep. MenLH No. 48 Tahun 1996.