37
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Kesiapan Guru profesional 2.1.1 Pengertian Kesiapan Menurut Slameto (2003: 113), “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi”. Menurut Dalyono (2005: 52) mengartikan “kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”. Menurut Suharsimi Arikunto (2001:54), ”kesiapan adalah suatu kompetensi berarti sehingga seseorang yang mempunyai kompetensi berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu”. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa kesiapan merupakan keadaan individu maupun suatu kelompok yang siap secara fisik maupun mental untuk melaksanakan sesuatu untuk dikerjakanya. Dalam peraturan Undang Undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Kesiapan Guru profesional 2.1.1 ...€¦ · sekarang ini menggunakan printer adalah alternatif penyablonan system cepat. Melihat perkembangan saat ini, printer

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1 Hakikat Kesiapan Guru profesional

    2.1.1 Pengertian Kesiapan

    Menurut Slameto (2003: 113), “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi

    seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di

    dalam cara tertentu terhadap situasi”.

    Menurut Dalyono (2005: 52) mengartikan “kesiapan adalah

    kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti

    tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental

    berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu

    kegiatan”.

    Menurut Suharsimi Arikunto (2001:54), ”kesiapan adalah suatu

    kompetensi berarti sehingga seseorang yang mempunyai kompetensi

    berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat

    sesuatu”. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa

    kesiapan merupakan keadaan individu maupun suatu kelompok yang siap

    secara fisik maupun mental untuk melaksanakan sesuatu untuk

    dikerjakanya.

    Dalam peraturan Undang – Undang No 14 Tahun 2005 tentang guru

    dan dosen dijelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas

    utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai

    dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

  • 9

    pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

    sedangkan.

    Profesi menurut Kenneth Lynn yang dikutip oleh Wakhid

    Akhdinirwanto (2009: 13) adalah “A profession deliversesoteric service

    based on esoteric knowledge systemic ally formulated and applied to

    need of a client”. (Sebuah profesi adalah memberikan jasa dengan

    berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang dipahami oleh orang tertentu

    secara sistematik yang diformulasikan dan diterapkan oleh seorang klien)

    Jadi, kesiapan menjadi guru profesional adalah keadaan yang

    menunjukkan bahwa mahasiswa sudah memenuhi persyaratan yang

    diwajibkan untuk menjadi guru yang profesional.

    Sedangan menurut Mulyasa guru professional tidak hanya dituntut

    untuk menguasai bidang ilmu, bahan ajar, metode pembelajaran,

    memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan

    wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan, tetapi juga harus

    memiliki pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia dan

    masyarakat. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa

    kesiapan menjadi guru professional adalah keadaan dari seseorang baik

    secara fisik maupun mental untuk menjadi pendidik pada anak usia dini

    jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah

    serta memiliki pemahaman mendalam tentang hakikat manusia dan

    masyarakat. untuk menjadi professional, seorang guru dituntut memiliki

    lima hal sebagai berikut (Mulyasa 2006:11) :

  • 10

    a. Memiliki komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya.

    b. Menguasai secara mendalam bahan / mata pelajaran yang akan

    diajarkan serta cara mengajarnya kepada peserta didik.

    c. Bertanggung jawab memantau hasil belajar peserta didik melalui

    berbagai cara evaluasi.

    d. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukanya dan belajar

    dari pengalamanya.

    e. Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam

    lingkungan profesinya.

    2.1.2 Aspek-Aspek Kesiapan

    Suatu kondisi dikatakan siap setidak tidaknya mencakup

    beberapa aspek, menurut slameto (2010 : 14)” ada tiga aspek yang

    mempengaruhi kesiapan yaitu

    1) Kondisi fisik, mental dan emosional

    2) Kebutuhan atau motif tujuan

    3) Keterampilan. Pengetahuan yang lain yang telah di pelajari”.

    2.1.3 Indikator Kesiapan Menjadi Guru Professional

    Pada buku Materi Pembekalan Pengajaran Mikro (PPL) dijelaskan

    empat jenis kompetensi guru yang harus dimiliki oleh setiap guru maupun

    calon guru. Kompetensi tersebut menjadi penentu siap tidaknya mahasiswa

    menjadi guru yang profesional. Subkompetensi dan indikator esensialnya

    dijabarkan sebagai berikut :

  • 11

    1) Kompetensi Pedagogik

    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3)

    butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan

    mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta

    didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

    dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

    potensi yang dimilikinya.

    2) Kompetensi Kepribadian

    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b,

    dikemukakan bahwa yang dimaksud kompetensi kepribadian adalah

    kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

    berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

    3) Kompetensi Profesional

    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c

    dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi professional

    adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

    mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi

    standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Kompetensi

    Nasional.

    4) Kompetensi Sosial

    Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d

    dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah

    kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi

  • 12

    dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga

    kependidikan, orang tua/wali peserta didik,dan masyarakat sekitar.

    Mahasiswa sebagai calon guru professional harus dapat menguasai empat

    kompetensi guru professional tersebut yang meliputi kompetensi

    pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

    kompetensi sosial. Dengan menguasai ke empat kompetensi tersebut

    seorang guru dapat dikatakan sebagai guru professional.

    2.2. Hakikat Teknologi

    Teknologi telah merupakan instrumen utama dari masyarakat dalam

    mencapai kesejahteraan melalui penciptaan nilai tambah. Kajian

    mendalam telah menemukan discover bahwa teknologi sebenarnya

    merupakan hasil akhir dari suatu proses yang terdiri dari rangkaian sub

    proses penelitian dan pengembangan, invensi, rekayasa dan diseain,

    manufaktur dan pemasaran. Kebutuhan teknologi pada setiap organisasi

    akan berbeda sesuai dengan interpretasi dari visi yang dimiliki para

    pimpinan.

    Menurut(Albarda, 2006). Perkembangan teknologi berdampak luas pada

    aktivitas organisasi terutama organisasi bisnis.

    Indriasari dan Ertambang (2007).Menyatakan teknologi dalam

    hal ini merupakan pemampu (enabler) keberhasilan praktik bisnis

    tersebut Disini teknologi modern didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan

    yang ditransformasikan kedalam produk, proses, jasa dan struktur

    organisasi. Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan exercise

    budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya, teknologi

  • 13

    berdasarkan ratio (nalar) dankemudian membuatnya, misalnya, menjadi

    suatu produk yang kongkrit. Teknologi selalu disandingkan dengan

    istilah ilmu pengetahuan. ilmu pengetahuan merupakan usaha manusia

    untuk memahami gejala dan fakta alam, dan melestarikan pengetahuan

    tersebut secara konseptional dan sistematis. Sedangkan teknologi adalah

    usaha manusia untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan itu untuk

    kepentingan dan kesejahteraan. Karena hubungan tersebut maka

    perkembangan ilmupengetahuan selalu terkait dengan perkembangan

    teknologi, demikian pula sebaliknya.

    2.3. Pengertian Teknologi

    Lestari dan Zulaikha (2007). Menyatakan bahwa perkembangan teknologi

    saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis.

    Secara Etimologi teknologi berasal dari dua kata yaitu techno yang berarti seni

    dan logika (logos) yaitu berarti ilmu, teori.

    Menurut Jack febrian (2000). Teknologi adalah aplikasi ilmu dan

    Engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan

    memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia

    pada berbagai aspek. secara luas teknologi merupakan semua manifestasi dalam

    arti material yang lahir dari daya cipta manusia untuk membuat segala sesuatu

    yang bermanfaat guna mempertahankan kehidupanya.

  • 14

    2.4 Fungsi Pemanfaatan Teknologi Dalam Pembelajaran

    Istilah pemanfaatan berasal dari kata faedah atau guna dan mendapat

    imbuhan pe-an.

    Menurut Bambang Warsita (2008: 37). pemanfaatan adalah tindakan

    menggunakan metode dan model instruksional, bahan dan peralatan media untuk

    meningkatkan suasana pembelajaran. Hal yang sama disampaikan oleh Seel dan

    Richey (2005: 50). bahwa pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses

    dan sumber untuk belajar.

    1. Pertama dapat kita lihat bahwa teknologi berfungsi sebagai gudang ilmu

    pengetahuan, dapat berupa refrensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan

    dapat diakses melalu fasilitas tik, pengelolahan, pengetahuan, jaringan pakar,

    jaringan antara instistusi pendidikan dll.

    2. Kedua, fungsi teknologi sebagai alat bantu mengajar bagi guru, alat bantu

    belajar bagi siswa serta alat bantu interaksi antara guru dengan siswa.

    3. Ketiga, fungsi teknologi sebagai fasilitas pendidikan disekolah dapat berupa

    pojok internet, perpustakan digital, kelas virtual, lab multimidia, papan eletronik

    dan dll.

    2.5. Jenis-Jenis Perangkat Teknologi

    Setelah membicarakan perubahan paradigma di bidang pendidikan

    pembelajaran, maka pembahasan berikutnya adalah jenis-jenis perangkat

    Teknologi Informasi.

  • 15

    2.5.1 Komputer

    Pengertian Komputer menurut Robert H. Blissmer Komputer ialah suatu

    alat elektronik yg mampu melakukan beberapa tugas seperti menerima input,

    memroses input, menyimpan perintah-perintah dan menyediakan output dalam

    bentuk informasi.”13

    Pengertian Komputer menurut V.C. Hamacher et al Komputer

    merupakan mesin penghitung elektronik yg dengan cepat dapat menerima

    informasi input digital, memrosesnya sesuai dengan program yg tersimpan di

    memorinya dan menghasilkan output informasi.”14

    Perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah

    diperkayanya sumber belajar dan media pembelajaran. Media komputer

    dimanfaatkan dalam pembelajaran karena memberikan keuntungan-keuntungan

    yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran lainnya yaitu kemampuan

    komputer untuk berinteraksi secara individu dengan mahasiswa.

    Model pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran berbantuan

    komputer secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat model, yaitu :

    1) tutorial,

    2) drill and practice,

    3) simulation, dan

    4) problem-solving.

    Dalam model 1 dan 2, komputer

    berperan sebagai pengajar, sedangkan model 3 dan 4, untuk mengembangkan

    penggunaan kemampuan memecahkan masalah melalui pendekatan discover

  • 16

    y atau exploratory. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran

    ini dapat meningkatkan motifasi belajar, media pembelajaran yang efektif, tidak

    adanya batas ruang dan waktu belajar.

    2.5.2 Printer

    Fungsi printer bagi guru profesional Printer termasuk kedalam kelompok

    hadware atau disebut juga dengan perangkat keras. Yang dapat berfungsi

    mencetak data apabila sudah terhubung ke komputer. Ketika printer tidak

    terkoneksi dengan komputer fitur yang dapat dimanfaatkan hanyalah foto copy

    dan fasilitas fax.

    Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, fungsi printer adalah untuk

    mencetak data berupa gambar, teks maupun grafik dari laptop atau komputer

    kedalam media sesuai dengan jenis printer tersebut. Bahwa kita ketahui media

    yang digunakan dalam mencetak teks gambar maupun hasil design tidak hanya

    berupa kertas saja, akan tetapi dalam pembuatan sablon kaos pada zaman

    sekarang ini menggunakan printer adalah alternatif penyablonan system cepat.

    Melihat perkembangan saat ini, printer juga dapat dijadikan sebagai alat

    foto copy walaupun kemampuannya tidak akan dapat menandingi mesin khusus

    foto copy. Fungsi scanning yang ditanamakan juga dapat digunakan untuk

    memindahkan gambar atau teks dokumen kedalam komputer dengan mudah.

    Serta fasilitas fax yang dapat mengirim data dengan sangat cepat

  • 17

    2.5.3 Projector

    LCD proyektor paling sering kita temukan di banyak sekolah dan

    kampus. Zaman sekarang, banyak guru maupun dosen mengandalkan alat

    elektronik yang cara kerjanya adalah dengan membuat sumber cahaya, display,

    elektronik dan sistem optik terintegrasi supaya gambar dan video dapat

    diproyeksikan ke layar maupun dinding ini.

    Masa sekarang, tampaknya kurang lengkap jika sebuah proses belajar-

    mengajar tidak menggunakan sebuah LCD proyektor. Alat ini bisa digunakan

    untuk:

    1. Telekonferensi langsung tepat di depan kelas.

    2. Menampilkan segala materi pelajaran yang sudah disiapkan dalam

    bentuk Microsoft Power Point (untuk dosen menjelaskan ke murid-

    muridnya dan untuk murid yang berpresentasi).

    3. Menampilkan film DVD baik yang ada kaitannya dengan materi

    pelajaran maupun untuk sekadar intermezzo.

    4. Untuk mengoneksikan proyektor ke komputernya sendiri kini lebih

    mudah untuk dipelajari sehingga tidak heran bila para guru dan dosen

    bisa dengan gampang mengoperasikannya. Bahkan saat muncul

    masalah teknis, mereka bisa mengatasi semuanya secara sempurna.

    5. Kelebihan lainnya yang bisa didapat dengan menggunakan LCD

    proyektor adalah bahwa cara penyampaian materi lebih praktis dan

    langsung mengena ke para murid. Para murid pun pasti setuju bahwa

  • 18

    mereka lebih mengerti apabila guru/dosen mereka memanfaatkan media

    elektronik ini daripada memberi penjelasaan secara lisan dan manual.

    6. Ada beragam presentasi yang bisa ditampilkan melalui LCD proyektor,

    mulai dari video, grafis, audio dan teks. Dengan persiapan yang kreatif

    juga oleh para guru/dosen, murid menjadi lebih jelas akan materi

    pelajaran yang disampaikan. Cara ini lebih baik daripada guru/dosen

    bicara di depan kelas dari awal sampai akhir kelas. Selain itu,

    menyediakan gambar maupun video tentunya lebih menarik perhatian

    para murid agar tidak merasa bosan selama pelajaran. LCD proyektor

    membantu guru/dosen untuk memberikan sedikit hiburan dengan tidak

    melupakan fokus dari inti materi pelajaran tersebut.

    Keuntungan pembelajaran menggunakan media Informasi Dan

    Teknologi (IT) LCD Proyektor antara lain :

    a. Menimbulkan motifasi dalam menekuni materi yang disajikan

    b. Kemampuan untuk mengingat secara cepat dan tepat dalam

    merencanakan langkah selanjutnya.

    c. Dengan adanya warna, music dan grafik yang dianimasi dapat

    merangsang untuk latihan, kegunaan laboraturium dan simulasi

    d. Kecepatan dalam menanggapi respon peserta didik atau siswa

    e. Kemampuan untuk menyimpan dokumen secara aman

  • 19

    2.5.4 Internet

    Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan beribu

    bahkan berjuta jaringan komputer (local/wide ared network) dan

    komputer pribadi (standalone), yang memungkinkan setiap

    komputer yang terhubung kepadanya bisa melakukan komunikasi

    satu sama lain,

    Brace menyebutkan internet sebagai suatu kesepakatan ,

    karena untuk dapat saling berhubungan dan berkomunikasi setiap

    komputer harus menggunakan protokol standar yaitu TPC/IP

    (Transmission Control Protocol/interent protocol).

    Manfaat Internet sekarang sudah dapat dirasakan olehberbagai

    kalangan. Manfaat Internet sebagai salah satu media terbesar di

    duniabisa digunakan sebagai pendoronga majunya pendidikan masa

    depan.Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang

    sangatbesar. Ada duaperanan internet yang sangat penting, yakni:

    1. Menambah dan meningkatkan pengetahuan

    2. Sharing ilmu, cerita dan pengalam kepada rekan-rekan guru yang

    lain yang ada di dalam negeri ataupun di luar negeri

    3. Bekerjasama dengan guru-guru lain

    4. Segala ide atau hasil karya bisa langsung di publikasikan dengan

    cepat

    5. Dengan memiliki situs atau blog bisa mengasah kemampuan

    menulis agar lebih baik lagi

    6. Membuat forum konsultasi dengan teman sejawat

  • 20

    7. Mendapatkan informasi dengan cepat

    8. Bisa memilih dan mendapatkan bahan ajar

    9. Menjalin tali silatuhrahmi dengan guru-guru lain melewati

    jejaring sosial, contoh facebook, twitter, yahoo masenger dan

    email.

    10. Mudah mendapatkan informasi-informasi penting seputar dunia

    pendidikan.

    2.5.5 Televisi

    Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi

    sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang

    monokrom (hitam putih) maupun berwarna. Kata televisi merupakan

    gabungan dari Bahasa Yunani yaitu tele yang artinya jauh dan dari

    bahasa latin yaitu visio yang artinya penglihatan. sehingga televisi

    dapat diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan

    media visual/penglihatan. Televisi adalah sistem elektronik yang

    mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui

    kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peratalan yang mengubah

    cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya

    kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat

    didengar.

    Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang

    memberikan informasi dan hiburan secara audio dan visual. Sejak

    ditemukannya sejak abad sembilan belas, kini manusia dapat menikmati

    hanya dengan memencet tombol-tombol pada alat canggih

  • 21

    tersebut.Televisi dapat dijadikan sarana pembelajaran yang efektif dan

    efisien. Keuntungan ini tersedia melalui berbagai tayangan yang

    disajikannya. Kita hanya tinggal memilah dan memilih tayangan atau

    saluran-saluran televisi mana yang cukup memadai sebagai sarana

    pembelajaran kita. Di sini televisi diletakkan pada kerangka positif,

    sebagai media pertukaran informasi, pemikiran, dan karya, sebagai

    media bahan kajian ilmiah, dokumentasi, dan lain sebagainya.

    Televisi Pendidikan adalah penggunaan program video yang

    direncanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat

    siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak sekadar

    menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik. Oleh karena itu,

    ia memiliki ciri-ciri tersendiri, antara lain yaitu:

    1. Dituntun oleh instruktur, yakni seorang guru atau instruktur

    menuntun peserta didik melalui pengalaman-pengalaman visual.

    2. Sistematis, yakni siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan

    silabus dengan tujuan dan pengalaman belajar yang terencana.

    3. Teratur dan berurutan, yakni siaran disajikan dengan selang

    waktu yang beraturan secara berurutan di mana satu siaran

    dibangun atau mendasari siaran lainnya.

    4. Terpadu, yakni siaran berkaitan dengan pengalamn belajar

    lainnya seperti latihan, membaca, diskusi, laboratorium,

    percobaan, menulis, dan pemecahan masalah.

    5. Pemanfaatan media televisi secara umum melibatkan dua unsur

    yaitu peralatan dan programnya. Peralatan televisi atau biasa

  • 22

    dikenal dengan istilah pesawat televisi telah berkembang

    sedemikian rupa dari waktu ke waktu, demikian juga program

    atau siarannya.

    2.5.6 Handpone

    Teknologi Komunikasi semakin Berkembang Dan semakin

    Canggih. Dimulai Dari penggunan HT (Hand talce), paper, telpon

    rumah, hingga saat ini muncul ini handpone dengan berbagai macam

    versi dan yang biasa hingga yang berlabel smart pone, handpone

    menjadi barang yang telah dimiliki oleh semua kalangan masyarakat.

    Jika dulu handpone dianggap sebagai barang elektronik yang mewah

    kini keberadanya sudah tidak sulit lagi untuk didapat karena

    harganya yang semakin murah.

    Handpone disebut juga dengan telpon seluler (ponsel) atau

    telpon genggam (telgam) merupakan sebuah alat komunikasi

    eletronik yang memiliki kemampuan dasar sama dengan telpon

    konvesional saluran tetap, tetapi bersifiat portabel atau mobile (dapat

    dibawa ke mana-mana) sehingga tidak perlu diambungkan dengan

    jaringan telpon kabel , sampai saat ini diindonesia sudah terdapat

    dua jenis jaringan nirikabel atau wireles atau telpon seluler, yakni

    gsm global syistem for mobile telecommunicationdan cdma

    multiple access. Kegugunan ponsel sangatlah beragam tidak hanya

    untuk melakukan pengiriman dan penerimaan pesan singkat atau

    sms shutmessage service) semakin berkembang handpone semakin

    dilengkapi dengan berbagai kecangihan fitur yang menarik dan

  • 23

    membuat penggunanya bertambah pesat , yakni menangkap siaran

    radio dan televisi pemutar videos dan audio Kamera, game dari

    sekarang semakin diperlengkapi dengan jaringan internet.

    Di Indonesia, terdapat sistem komunikasi satelit domestik

    (SKSD) yang dikelola oleh indonesia satelit corporation (Indosat)

    merupakan badan usaha milik negara. Untuk melayani pelanggan.

    Indosat memakai satelit dan melalui kabel laut yang disebut sitem

    komunikasi kabel laut (skkl). Satelit palapa berfungsi sebagai satelit

    pengulang (reparter) komunikasi bagi berrbagai media termasuk

    telpon, televisi, faksimili, komputer dan lain-lain.

    2.6 Hakikat Informasi

    Berbicara mengenai informasi, tidak dapat dipisahkan dengan

    yang namanya data. Sebelum memahami konsep informasi dalam hal

    ini akan dibahas sepintas tentang data.

    Menurut Susanto (2002). data adalah fakta atau apapun yang

    dapat digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Data

    dapat berupa bahan untuk diskusi, pengambilan keputusan,

    perhitungan, atau pengukuran. Saat ini data tidak harus selalu dalam

    bentuk kumpulan huruf-huruf dalam bentuk kata atau kalimat, tetapi

    dapat juga dalam bentuk suara, gambar diam dan bergerak, baik

    dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak

    berkembang data virtual/maya yang merupakan hasil rekayasa

    komputer. Jelasnya

  • 24

    Menurut Siagian (2002). data merupakan bahan ”mentah”.

    Sebagai bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah

    berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi. Setelah

    Anda mengenal sepintas tentang data, maka marilah kita bicarakan

    apa yang dimaksud dengan informasi. Menurut Susanto (2002).

    informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi tidak

    semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi. Hasil

    pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak

    bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi

    orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ada tiga hal penting

    yang harus di perhatikan.

    Selain dari pengertian informasi tersebut Mc. Leod

    (Susanto,2002). mengemukakan bahwa suatu informasi yang

    berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

    1. Akurat, artinya informasi mencerminkan keadaan yang

    sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan

    melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang

    berbeda-beda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan

    hasil yang sama, maka dianggap data tersebut akurat.

    2. Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada

    saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak

    beberapa jam lagi.

    3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan

    yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu

  • 25

    organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan

    kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada

    dalam organisasi tersebut.

    4. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

    a. Komponen-komponen Informasi Dengan fenomena yang multi-

    dimensional, kita dapat mengenal enam komponen informasi yang

    masing-masing memiliki sifat, karakteristik, dan kekhasan masing-

    masing. Adapun keenam komponen atau jenis informasi tersebut

    adalah sebagai berikut.

    b. Absolute information, merupakan ’pohonnya’ informasi, yaitu jenis

    informasi yang disajikan dengan suatu jaminan dan tidak

    membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

    c. Sustitutional informasionyaitu jenis informasi yang merujuk

    kepada kasus di mana konsep informasi digunakan untuk sejumlah

    informasi. Dalam pengertian ini, informasi kadangkala diganti

    dengan istilah ’komunikasi’

    d. Philosophic information, yaitu jenis informasi yang berkaitan

    dengan konsep-konsep yang menghubungkan informasi pada

    pengetahuan dan kebijakan.

    e. Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan

    dengan perasaan dan emosi manusia. Kehadiran informasi ini

    bergantung pada orang yang menyajikannya.

    f. Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada

    karakter logis informasi-informasi tertentu.

  • 26

    g. Cultural information, yaitu informasi yang memberikan tekanan

    pada dimensi kultural.

    Kelima komponen informasi tersebut, satu dengan yang lainnya

    saling berhubungan dan memiliki unsur ketergantungan. Dalam

    memberikan pemahaman terhadap suatu komponen, informasi

    tidak terlepas dari pengetahuan unsur budaya seseorang dan

    pemahaman seseorang terhadap suatu komponen informasi yang

    merupakan alat bagi pemahaman komponen-komponen lainnya.

    Sehubungan dengan pemahaman Anda tentang informasi, sudah

    tentu Anda sering mendengar ungkapan bahwa saat ini kita sudah

    memasuki ”era informasi”. Artinya semakin disadari oleh banyak

    pihak bahwa informasi merupakan sumber daya yang makin

    penting perannya dalam kehidupan dan penghidupan manusia.

    Bahkan dapat dikatakan bahwa informasi telah menyentuh seluruh

    kehidupan manusia, meskipun teknologi yang menghasilkannya

    mungkin tidak dipahami, apalagi dikuasainya.

    Informasi diperlukan bukan hanya oleh individu dan berbagai

    kelompok dalam masyarakat, akan tetapi juga oleh semua jenis

    organisasi, termasuk organisasi bisnis, organisasi sosial, organisasi

    politik, birokrasi pemerintahan dan organisasi nirlaba, termasuk

    organisasi keagamaan. Pentingnya peranan informasi terlihat baik

    oleh perorangan, kelompok, maupun semua jenis organisasi yang

    dalam menjalani kehidupan dan penghidupan ini selalu dihadapkan

    kepada keharusan mengambilberbagai keputusan, baik yang

  • 27

    sifatnya rutin, sederhana, dan repetitif maupun yang insidental,

    episodik, kritikal, rumit, dan strategis. Informasi yang mampu

    mendukung proses pengambilan keputusan adalah yang memenuhi

    paling sedikit lima persyaratan. Kelima persyaratan ini terkait

    dengan yang telah dikemukakan di atas, yaitu berkenaan dengan

    informasi yang berkualitas, yaitu lengkap, mutakhir, akurat, dapat

    dipercaya, dan disimpan sedemikian rupa sehingga mudah

    ditelusuri untuk digunakan sebagai alat pendukung proses

    pengambilan keputusan apabila diperlukan (Siagian, 2002). Faktor

    kelengkapan sangat penting karena informasi yang tidak lengkap

    dapat berakibat pada kesimpulan yang tidak benar yang pada

    gilirannya bermuara pada keputusan yang tidak tepat. Faktor

    kemutakhiran tidak kalah pentingnya, karena seperti dimaklumi,

    suatu keputusan adalah upaya sadar dan sistematis untuk mengatasi

    suatu situasi yang kurang menguntungkan atau memecahkan

    masalah. Orientasi waktu suatu keputusan adalah masa sekarang

    dan masa depan. Informasi yang sudah kadaluarsa tidak akan

    mendukung proses pengambilan keputusan. Akurasi informasi

    merupakan hal mutlak karena informasi yang tidak akurat justru

    akan mempersulit proses pengambilan keputusan terutama dalam

    menganalisis berbagai alternatif untuk kemudian memilih salah

    satu di antaranya yang diyakini merupakan alternatif terbaik.

    Berkaitan dengan akurasinya, informasi harus dapat dipercaya.

    Artinya, data tidak dimanipulasi dalam pengolahannya yang

  • 28

    apabila terjadi akan mengaburkan situasi yang sebenarnya. Seluruh

    informasi yang telah terkumpul dan terolah harus disimpan

    sedemikian rupa sehingga siapa pun yang memerlukannya dan

    memang berhak untuk itu dapat memperolehnya.

    2.7 Pengertian Teknologi Informasi

    Menurut Bambang Warsita (2008:135). Teknologi informasi

    dan komunikasi (TIK) Sudah sering digunakan didalam

    kehidupan sehari-hari termasuk dalam kegiatan pembelajaran.

    Sekalipun sudah sering digunakan, namun tampaknya masih

    terjadi pemahaman yang berebedah mengenai istilah (TIK).

    Bahkan, ada sebagian orang yang mengidentikan Teknologi

    informasi itu dengan komputer atau internet saja, akibatnya setiap

    ada pembicaraan mengenai tik, maka yang terlintas didalam

    pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau intenet.

    Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,

    software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh,

    mengirimkan, mengolah,menafsirkan, menyimpan,

    mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal

    yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4)

    Teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam

    bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya

    sangat pesat

    Dilingkungan pendidikan atau pembelajaran apabila ada topik

    pembicaraan mengenai Teknologi Informasi , ternyata masih ada

  • 29

    sebagian guru yang pemahamanya langsung mengarah atau

    terpusat pada komputer atau internet . pemahaman demikian ini

    mengakibatkan bervariasinya sikap guru dalam pemanfaatan tik

    untuk pembelajaran. Ada sebagai guru yang secara spontan

    mengemukakan bahwa belum saatnya dilalakukan pemanfaatan

    tik dalam pembelajaran.

    2.8 Kemandirian Belajar

    1. Pengertian Kemandirian Belajar

    Menurut Haris Mudjiman (2011:9) belajar mandiri adalah

    kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh niat atau motif untuk

    menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan

    dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah

    dimiliki. Beberapa penjelasan yang terkait dengan batasan belajar

    mandiri antara lain :

    a) Kegiatan belajar aktif merupakan kegiatan belajar yang memiliki ciri

    keaktifan pembelajar, persistensi, keterarahan, dan kreativitas untuk

    mencapai tujuan.

    b) Motif atau niat untuk menguasai sesuatu kompetensi adalah

    kekuatan pendorong kegiatan belajar secara intensif, persisten,

    terarah dan kreatif.

    c) Kompetensi adalah pengetahuan atau keterampilan yang dapat

    digunakan untuk memecahkan masalah.

  • 30

    d) Dengan pengetahuan yang telah dimiliki pembelajar mengolah

    informasi yang diperoleh dan sumber belajar, sehingga menjadi

    pengetahuan ataupun keterampilan baru yang dibutuhkannya.

    e) Dalam status pelatihan dalam sistem pendidikan formal tradisional

    tujuan belajar, khususnya tujuan-tujuan antara hingga evaluasi hasil

    belajar, ditetapkan sendiri oleh pembelajar. Tujuan akhir dari setiap

    unit penugasan dapat ditetapkan oleh guru.

    Pengertian tersebut, dapat menjelaskan bahwa seseorang yang

    sedang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandai oleh motif

    yang mendorongnya untuk belajar, bukan dari kenampakan fisik kegiatan

    belajarnya.

    Kegiatan belajar mandiri diawali dengan adanya kesadaran

    adanya masalah, kemudian diikuti dengan timbulnya niat untuk

    melakukan kegiatan belajar secara sengaja untuk menguasai suatu

    kompetensi guna memecahkan suatu permasalahan yang ada. Jadi,

    dengan kata lain kegiatan belajar mandiri ini tidak akan tercipta bila

    terdapat unsur pemaksaan dari pihak lain, melainkan timbulnya

    kesadaran dan niat yang timbul dengan sendirinya dalam pribadi individu

    itu sendiri. Belajar mandiri bermanfaat di masa depan untuk menghadapi

    tantangan kehidupan yang semakin lama semakin keras, serta masalah

    yang dihadapi juga semakin banyak.

    Kemandirian belajar (dalam scribd.com) adalah kegiatan belajar

    yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dengan tidak

    tergantung pada orang lain serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi

  • 31

    dalam menyelesaikan tugasnya.Menurut Poerwadarminta (2003:23)

    (dalam id.shvoong.com) aktivitas adalah kegiatan.”23.

    Jadi, aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang

    menunjang keberhasilan belajar. Aktivitas belajar yang dimaksud adalah

    seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik

    sampai kegiatan psikis

    Menurut Paul B. Diedrich (dalam id.shvoong.com) ada 177

    macam aktivitas siswa antara lain

    1) Visual Activities, seperti membaca, memperhatikan gambar,

    memperhatikan demonstrasi percobaan pekerjaan orang lain.

    2) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,

    memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan

    wawancara, diskusi, interupsi.

    3) Listening activities, seperti mendengarkan: uraian, percakapan,

    diskusi, musik, pidato.

    4) Writing activities seperti menulis: cerita, karangan, laporan,

    angket, menyalin.

    5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta,

    diagram.

    6) Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat

    konstruksi, mereparasi model, bermain, berkebun, berternak.

    7) Mental activities, seperti menanggapi, mengingat, memecahkan

    soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

  • 32

    8) Emotional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan,

    gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.”

    berdasarkan uraian, maka dapat diketahui aktivitas siswa

    terdiri dari :

    1) Bertanggung jawab terhadap tugas

    2) Menemukan penyelesaian masalah

    3) Pemahaman isi materi

    4) Kemampuan menjawab pertanyaan

    5) Menghindarkan perilaku yang tidak sesuai dengan proses belajar

    6) Melakukan kegatan yang berhubungan dengan proses belajar

    7) Sistem pengerjaan tugas

    8) Keberanian bertanya

    9) Keberanian mengajukan pendapat

    10) Kegiatan berdiskusi

    2.9 Ciri-Ciri Kemandirian

    Menurut Chabib Thoha (1996:123-124.) dalam

    (subliyanto.blogspot.com) mengemukakan ciri-ciri kemandirian antara

    lain :

    a) Mampu berpikir secara kritis

    b) Tidak mudah terpegauh oleh pendapat orang lain

    c) Tidak lari dan menghindari masalah

    d) Memecahkan maslaah dengan berfikir yang mendalam

    e) Apabila menjumpai maslaah dipecahkan sendiri tanpa meminta

    bantuan orang lain

  • 33

    f) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain

    g) Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan

    h) Bertanggung jawab atas tindakanya sendiri

    2.10 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian

    Menurut Masrun (1986:4) (dalam tugasavan.blogspot.com) faktor-faktor

    yang mempengaruhi kemandirian dibedakan menjadi dua antara lain :

    1) Faktor Dari Dalam

    Faktor dari dalam yang mempengaruhi kemandirian seseorang antara lain :

    a. Usia

    Pengaruh dari orang lain akan berkurang secara perlahan-lahan pada

    saat anak menginjak usia lebih tinggi. Pada usia remaja mereka lebih

    berorientasi internal, karena percaya bahwa peristiwa-peristiwa dalam

    hidupnya ditentukan oleh tindakannya sendiri. Anak-anak akan lebih

    tergantung pada orang tuanya, tetapi ketergantungan itu lambat laun akan

    semakin berkurang sesuai dengan bertambahnya usia seseorang. Anak-

    anak usia muda merasa belum mampu untuk melakukan sesuatu secara

    sendiri karena kemampuan yang dimiliki masih terbatas. Sebaliknya,

    anak dengan usia yang semakin dewasa merasa sudah mempunyai

    kemampuan yang cukup, maka secara pelan-pelan akan dapat melakukan

    semuanya secara sendiri. Anak semakin tua usia cenderung semakin

    mandiri.

  • 34

    b. Jenis Kelamin

    Keinginan untuk berdiri sendiri dan mewujudkan dirinya sendiri

    merupakan kecenderungan yang ada pada setiap remaja. Perbedaan sifat-

    sifat yang dimiliki oleh pria dan wanita disebabkan oleh perbedaan

    pribadi individu yang diberikan pada anak pria dan wanita. Perbedaan

    jasmani yang menyolok antara pria dan wanita secara psikis

    menyebabkan orang beranggapan bahwa perbedaan kemandirian antara

    pria dan wanita. Seorang anak perempuan memiliki dorongan untuk

    melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, tetapi dengan

    statusnya sebagai seorang perempuan, maka dituntut untuk bersikap

    pasif, berbeda dengan anak lelaki yang agresif dan ekspansif, akibatnya

    anak perempuan berada lebih lama dalam ketergantungan daripada anak

    laki-laki.

    c. Konsep diri

    Konsep diri yang positif mendukung adanya perasaan yang kompeten

    pada individu untuk menentukan langkah yang diambil. Cara individu

    tersebut memandang dan menilai keseluruhan dirinya atau menentukan

    kepibadian individualnya. Individu yang memandang dan menilai dirinya

    mampu, cenderung memiliki kemandirian dan sebaliknya individu yang

    memandang dan menilai dirinya sendiri kurang atau cenderung tidak

    mampu, maka akan menggantungkan dirinya pada orang lain.

    Kemampuan bertindak dan mengambil keputusan tanpa bantuan orang

    lain hanya dapat dimiliki oleh orang yang mampu berpikir dengan

    seksama tentang tindakannya.

  • 35

    1. Faktor Dari Luar

    Faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian seseorang antara lain:

    a. Pendidikan

    Semakin bertambahnya pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang,

    kemungkinan untuk mencoba sesuatu baru semakin besar, sehingga

    orang akan lebih kreatif dan memiliki kemampuan. Dengan belajar

    seseorang dapat mewujudkan dirinya sendiri, sehingga orang memiliki

    keinginan sesuatu secara tepat tanpa tergantung dengan orang lain.

    Menurut Thoha (1996) sistem pendidikan yang diterapkan disekolah

    yang dalam prosesnya tidak dapat mengembangkan demokrasi

    pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi tanpa argumentasi

    juga akan menghambat perkembangan kemandirian remaja sebagai

    siswa.

    b. Keluarga

    Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam menciptakan

    dasar-dasar kepribadian seorang anak. Demikian juga dalam

    pembentukan kemandirian anak berupa aktivitas pendidikan dalam

    keluarga, kecenderungan dalam mendidika anak, cara memberikan

    penilaian terhadap anak bahkan sampai pada cara hidup orang tua.

    Keluarga berperan dalam penanaman nilai-nilai pada diri seorang anak,

    termasuk niali kemandirian. Penanaman nilai kemandirian tidak lepas

    dari peran orang tua dan cara asuh orang tua ke anak. Apabila sejak kecil

    seorang anak sudah dilatih mandiri, maka ketika harus keluar dari asuhan

  • 36

    orang tua untuk dapat mandiri, tidak akan mengalami kesulitan dalam

    hidup.

    Pengaruh keluarga terhadap kemandirian anak terkait dengan

    peranan orang tua. Dalam hal ini, ayah dan ibu mempunyai peran nyata

    bahwa dari rasa kasih sayang dan rasa kuatirnya seorang ibu tidak berani

    melepaskan anaknya untuk berdiri sendiri sehingga menjadikan anak

    tersebut untuk selalu ditolong, selalau tergantung kepada ibu karena

    selalu dimanjakan mengakibatkan tidak dapat menyesuaikan diri dan

    perkembangan watak mengarah pada keragu-raguan. Sikap ayah yang

    keras menjadikan anak kehilangan rasa percaya diri sementara

    kemanjaan yang diberikan ayah menjadikan anak kurang berani

    menghadapai masyarakat luas. Pemanjaan yang berlebihan dan

    pengabaian sikap orang tua terhadap anak mengakibatkan terhambatnya

    perkembanagan anak.

    c. Interaksi sosial

    Kemampuan remaja dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial

    serta mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik akan mendukung

    perilaku remaja yang bertanggung jawab, mempunyai perasaan aman dan

    mampu menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi dengan baik,

    tidak mudah menyerah, maka akan mendukung untuk dapat berperilaku

    mandiri. Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan

    pentingnya hirarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam

    serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan

  • 37

    produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian

    remaja atau siswa.

    2.11 Aspek-Aspek Kemandirian

    Menurut Steinbergh (1999:289) dalam

    (adwintaactivity.blogspot.com)mengemukakan tiga aspek kemandirian

    antara lain :

    a) Emotional autonomy

    Kemandirian emosional adalah seberapa besar individu tidak

    tergantung kepada dukungan emosional orang lain, terutama orang tua

    dalam mengelola dirinya sendiri. Memudarnya hubungan emosional anak

    dengan orang tua pada masa remaja terjadi sangat cepat. Kecepatan

    memudarnya hubungan itu terjadi seiring dengan semakin mandirinya

    remaja dalam mengurus diri sendiri. Proses ini secara tidak langsung

    memberikan peluang bagi remaja untuk mengembangkan kemandirian

    emosional. Proses psikososial yang menuntut remaja untuk

    mengembangkan kemandirian emosional antara lain:

    1) Perubahan pengungkapan kasih saying

    2) Meningkatkan pendistribusian kewenangan dan tanggung jawab

    3) Menurunnya interaksi verbal dan kesempatan bertemu dengan orang

    tua.

    4) Semakin larutnya remaja dalam pola-pola hubungan antar teman

    sebaya untuk menyelami hubungan kehidupan yang baru di luar

    keluarga. Individu yang mampu memutuskan ikatan emosionalmya,

    maka ia akan melakukan pemisahan diri dari keluarga (sparasi).

  • 38

    Keberhasilan dalam melakukan sparasi ini merupakan dasar bagi

    pencapaian kemandirian terutama kemandirian yang bersifat

    independency, sehingga ini menjadi awal untuk terbentuknya

    kemandirian.

    b)Kemandirian Perilaku (behavioural autonomy

    Kemandirian perilaku adalah kemampuan individu dalam menentukan

    dan mengambil keputusan untuk pengelolaan dirinya. Ciri-ciri individu

    yang mempunyai kemandirian dalam perilaku antara lain:

    1) Memiliki kemampuanmengambil keputusan, yang ditandai oleh:

    a. Menyadaru adanya resiko dari tingkah laku

    b. Memilih alternatif pemecahan masalah yang didasarkan atas

    pertimbangn diri sendiri dan orang lain

    c. Bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan yang

    diambil.

    2) Memiliki kekuatan terhadap penaruh pihak lain, yang ditandai oleh:

    a. Tidak mudah terpengauh dalam situasi yang menuntut konformitas

    b. Tidak mudah terpengaruh oleh tekanana teman sebaya dan orang

    tua dalam mengambil keputusan

    c. Memasuiki kelompok sosial tanpa tekanan.

    3) Memiliki rasa percaya diri (self reliance), yang ditandai oleh:

    a. Dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari

    b. Dapat memenuhi tanggung jawab

    c. Dapat mengatasi sendiri masalahnya

    d. Berani mengemukakan ide atau gagasan

  • 39

    c) Kemandirian nilai (values autonomy)

    Kemandirian nilai adalah kemampuan individu untuk menolak

    tekanan atau tuntutan dari orang lain yang berkaitan dengan keyakinan

    dalam bidang nilai. Seorang individu memiliki seperangkat prinsip

    tentang benar dan salah serta penting dan tidak penting dalam

    memandang sesuatu yang dilihat dari sisi nilai. Terdapat tiga perubahan

    kemandirian nilai yang terjadi pada masa remaja antara lain :

    1) Keyakinan akan nilai-nilai semakin abstrak (abstrak belief)

    Perilaku yang dapat terlihat dari semakin abstraknya keyakinan akan

    nilai-nilai adalah mampu menimbang berbagai kemungkinan dalam

    bidang nilai.

    2) Keyakinan akan nilai-nilai yang semakin bersifat prinsip (principle

    belief). Perilaku yang muncul antara lain:

    a. Berpikir sesuai dengan prinsip yang dapat dipertanggung jawabkan

    dalam bidang nilai

    b. Bertindak sesuai dengan prinsip yang dapat dipertanggung

    jawabkan dalam bidang nilai

    3) Keyakinan akan nilai-nilai yang terbentuk dalam diri remaja bukan

    hanya dalam sistem nilai yang diberikan oleh orang tua atau orang dewasa

    lainnya tetapi lebih pada keyakinan yang dimilikinya sendiri (independent

    belief). Perilaku yang muncul antara lain :

    a. Individu memulai mengevaluasi kembali keyakinan dan nilai-nilai

    yang diterimanya dari orang lain

    b. Berfikir sesuai dengan keyakinan dan nilainya sendiri

  • 40

    c. Bertingkah laku sesuai dengan keyakinan dan nilainya sendiri

    1. Komponen Kemandirian Belajar

    Siswa yang mandiri dapat menunjukkan inisiatif dan berusaha untuk

    mengejar prestasi, menunjukkan rasa percaya diri yang besar, dan jarang

    mencari perlindungan dari orang lain serta mempunyai rasa ingin tahu yang

    besar.

    Menurut Haris Mudjiman (2011:15) terdapat empat komponen dalam

    belajar mandiri antara lain :

    a. Konstruktivisme yaitu paradigma yang meyakini bahwa

    pembelajaran adalah penambahan pengetahuan baru hasil

    olahan pembelajar sendiri, atas dasar rangsangan yang berupa

    informasi dari sumber belajar.

    b. Motivasi belajar adalah kekuatan pendorong kegiatan belajar

    secara intensif, persistensi, terarah dan kreatif

    c. Kegiatan aktif adalah kegiatan belajar yang ditandai dengan

    melakukan tindakan, dan memiliki ciri-ciri efektif, persisiten,

    terarah dan kreatif.

    d. Kompetensi / tujuan belajar mandiri yang mengarah ke

    penguasaan kompetensi adalah kemampuan untuk melakukan

    tindakan secara profesional

  • 41

    2.12 Penelitian Relevan

    Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pada penelitian yang relevan

    sebagai berikut :

    a. Penelitian terdahulu yang relevan dilakukan oleh Onya Arilia dengan

    judul “Hubungan pemanfaatan teknologi infromasi dengan

    Kompetensi Profesional, Kompetensi dan pedagogik Populasi dalam

    penelitian ini adalah mahasiswa UNY sampel penelitian berjumlah

    317 mahasiswa. Data dikumpulkan menggunakan angket. Teknik

    analisis data yang digunakan adalah korelasi product-moment untuk

    menguji hipotesis pertama, dan kedua Hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa, ada hubungan yang positif dan signifikan

    antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kompetensi

    profesional guru, kompetensi pedagogik dengan hubungan yang

    positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi informasi tentang

    pemanfaatan teknologi informasi disiplin guru

    b. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Icha Dengan Judul “kemandirian

    belajar dengan Kompetensi Profesional Guru Populasi dalam

    penelitian ini adalah mahasiwa UNES penelitian ini sebanyak 140

    mahasiswa, diambil sampel secara proportional random sampling

    sebanyak 110 siswa. Metode pengumpulan data dengan dokumentasi

    dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis

    regresi berganda.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

    bahwa kemandirian belajar mengenai kompetensi profesional guru

  • 42

    2.13 Kerangka Berpikir

    Kerangka berpikir merupakan model konsepetual tentang bagaimana

    teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi

    sebagai masalah yang penting. Struktur kurikulum (PROGDI) FKIP

    UKSW Pendidikan Ekonomi, merupakan sala satu faktor yang

    berhubungan dengan kesiapan menjadi guru profesional. Karena struktur

    kurikulum merupakan proses perkuliahan yang menekankan pada nilai

    pembentukan profesional guru yang dijiwai sikap wirausaha pada setiap

    diri mahasiswa, dan didukung dengan sarana-prasarana yaitu teknologi

    informasi, sehingga dapat membuat mahasiswa memudahakan dalam

    mencari sumber informasi dalam berbagai hal, Dengan menggunakan

    aplikasi-aplikasi, Intrnet, whatsAap, Bbm, line, facebok dan lain-lain dan

    bertukar informasi, dengan mahasiswa lain maupun dosen, hal ini perlu

    adanya kemandirian belajar Mahasiswa yang mampu menggunakan

    waktu diluar jam kuliah, namun hal ini perlu didukung dengan empat

    kompetensi untuk mendukung kesiapan menjadi guru profesional, namun

    jika mahasiwa belum menguasai empat kompetensi tersebut makan dia

    belum bisa dikatakan siap menjadi guru profesional.

  • 43

    2.14. Model Hipotesis

    Hubungan ketiga variabel digambarkan melalui model hipotitis

    sebagai berikut :

    Keterangan :

    X1 = Pemanfatan Teknologi Informasi

    X2 = Kemandirian Belajar

    Y = Kesiapan Menjadi Guru Profesional

    = Korelasi\Hubungan variabel x dengan y

    2.15. Hipotesis penelitian

    Menurut sugiono (2010:96) hipotesis merupakan jawaban sementara

    rumusan penelitian dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam

    bentuk kalimat pertanyaan”terdapat hubungan yang positif dan signifikian

    antara pemanfaatan teknologi informasi dan kemandirian belajar dengan

    kesiapan menjadi guru profesional di kalangan mahasiswa Fkip Pendidikan

    Ekonomi Uksw Salatiga

    X1

    X2

    Y

  • 44

    Hipotesis kerja 1 :

    1. Ada Hubungan Positif dan signifikan antara pemanfaatan Teknologi

    informasi dengan kesiapan menajadi guru profesional

    Hipotesis statistik 1:

    Ho : px1y = 0

    H1 : rx1y > 0

    Hipotesis kerja 2:

    2. Ada Hubungan Positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan

    kesiapan menjadi Guru profesional.

    Hipotesis statistik 2:

    Ho : px2y = 0

    H1 : rx2y > 0

    Hipotesis 3 :

    3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan teknologi

    informasi dan kemandirian belajar terhadap kesiapan menjadi guru

    profesional

    Hipotesis 3 :

    Ho : px1x2y = 0

    H1 : px1x2y > 0