10
KERNAGKA ACUAN KERJA FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT PADA PT. RUMAH SAKIT BUNDA SEJAHTRA KABUPATEN TANGERANG I. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan masyarakat sehat, Pemkab Tangerang telah menetapkan bidang kesehatan sebagai salah satu dari sembilan program prioritas pembangunan. Berbagai upaya terobosan telah dilakukan agar upaya pembangunan kesehatan lebih berdaya guna dan berhasil guna, antara lain dengan melaksanakan seluruh program kesehatan secara intensif, berkesinambungan dan terpadu. Unit pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa kategori yaitu Puskesmas, Pustu, Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis kesehatan lainnya. Tercatat, jumlah rumah sakit dan puskesmas pada tahun 2010 masing-masing sebanyak 13 buah dan 42 buah. Gambaran umum dari kondisi kesehatan balita secara nyata dapat dilihat dari keadaan status gizi balita. Pada tahun 2010 untuk keadaan gizi balita di Kabupaten Tangerang, dari 240.989 balita yang ditimbang terdapat balita sebesar 89,84% dalam keadaan gizi baik, 0,95% gizi buruk, 8,17% gizi kurang dan 1,04% gizi lebih. Persalinan bayi di Tangerang umumnya dibantu oleh tenaga medis terutama dokter dan bidan. Tercatat untuk tahun 2010 jumlah persalinan dengan tenaga medis misalnya dokter atau bidan mencapai 89,52%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman penduduk terhadap pentingnya keselamatan ibu dan anak yang dilahirkan sudah cukup tinggi. Namun tidak semua masyarakat mampu membiayai persalinan dengan dibantu tenaga medis. Tercatat sekitar 10,48% proses persalinan masih dibantu oleh tenaga non medis, misalnya dukun bayi tradisional Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan fasilitas penunjang, misalnya pendidikan dan kesehatan. PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA 2013 1

KAK FS RSU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

feasibility study

Citation preview

Page 1: KAK FS RSU

KERNAGKA ACUAN KERJA

FEASIBILITY STUDY PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT

PADA PT. RUMAH SAKIT BUNDA SEJAHTRA

KABUPATEN TANGERANG

I. Latar Belakang

Dalam upaya mewujudkan masyarakat sehat, Pemkab Tangerang telah menetapkan bidang kesehatan sebagai salah satu dari sembilan program prioritas pembangunan. Berbagai upaya terobosan telah dilakukan agar upaya pembangunan kesehatan lebih berdaya guna dan berhasil guna, antara lain dengan melaksanakan seluruh program kesehatan secara intensif, berkesinambungan dan terpadu.

Unit pelayanan kesehatan dibagi atas beberapa kategori yaitu Puskesmas, Pustu, Rumah Sakit Umum dan unit pelayanan tehnis kesehatan lainnya. Tercatat, jumlah rumah sakit dan puskesmas pada tahun 2010 masing-masing sebanyak 13 buah dan 42 buah.

Gambaran umum dari kondisi kesehatan balita secara nyata dapat dilihat dari keadaan status gizi balita. Pada tahun 2010 untuk keadaan gizi balita di Kabupaten Tangerang, dari 240.989 balita yang ditimbang terdapat balita sebesar 89,84% dalam keadaan gizi baik, 0,95% gizi buruk, 8,17% gizi kurang dan 1,04% gizi lebih.

Persalinan bayi di Tangerang umumnya dibantu oleh tenaga medis terutama dokter dan bidan. Tercatat untuk tahun 2010 jumlah persalinan dengan tenaga medis misalnya dokter atau bidan mencapai 89,52%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman penduduk terhadap pentingnya keselamatan ibu dan anak yang dilahirkan sudah cukup tinggi. Namun tidak semua masyarakat mampu membiayai persalinan dengan dibantu tenaga medis. Tercatat sekitar 10,48% proses persalinan masih dibantu oleh tenaga non medis, misalnya dukun bayi tradisional Konsekuensi lebih jauh dari hal tersebut adalah meningkatnya kebutuhan akan fasilitas penunjang, misalnya pendidikan dan kesehatan.

Berbagai fasilitas kesehatan seperti Rumahsakit yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang ada kini telah banyak tersedia. Disamping milik pemerintah kini telah banyak pula fasilitas pelayanan kesehatan yang didirikan oleh pihak swasta, mulai dari balai pengobatan hingga rumah sakit berskala internasional. Jumlah kunjungan pasien ke berbagai fasilitas tersebut juga menunjukkan kecenderungan yang positif. Ini mengindikasikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan pelayanan medis makin meningkat. Kesehatan menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan, karena merupakan modal dasar bagi

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

1

Page 2: KAK FS RSU

suatu bangsa untuk maju dan berkembang. Hal ini sudah menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yang tercermin dalam visi, misi dan nilai Kementerian Kesehatan 2010 - 2025. Untuk mendukung visi tersebut, tiap propinsi dan Kabupaten/kota serta swasta mengembangkan strateginya masing-masing dengan target-target tertentu yang diharapkan dapat menjadi titik awal tercapainya visi tersebut.

Meskipun demikian, perlu disadari bahwa ada keterbatasan sumber daya yang dimiliki dalam berbagai upaya pengembangan tersebut., antara lain :

Fasilitas infrastruktur baik pembangunan jalan maupun sarana komunikasi dan telekomunikasi ;

Fasilitas transportasi dan akomodasi ; Kemudahan perijinan lokasi ; Masalah sumber daya manusia ; Masalah dana.

Pengembangan pelayanan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh berbagai aspek baik demografi, pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, serta perkembangan lingkungan fisik dan biologi khususnya epidemiologi penyakit. Dari sisi demografi, saat ini kecenderungan yang tampak adalah bergesernya piramida penduduk dari muda ke dewasa dan tua. Ini menunjukkan bahwa angka kelahiran semakin menurun dan angka harapan hidup yang semakin meningkat. Sementara itu, gaya hidup masyarakat cenderung makin konsumtif. Meskipun krisis multi dimensi menyebabkan keterpurukan ekonomi masyarakat, disisi lain cukup banyak kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan dapat meneruskan pola hidup konsumtif.

Dengan gaya hidup tidak seimbang, akibatnya, dari segi epidemiologi juga telah terjadi pergeseran pola penyakit. Meskipun angka kejadian infektus sebagai tipikal penyakit di negara tropis masih tinggi, namun kini sudah banyak masyarakat yang menderita penyakit-penyakit tipikal negara industri-industri dan maju. Pergeseran ini tentunya akan sangat berpengaruh pada penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, teknologi kedokteran yang harus dikuasai/disediakan dan kecukupan tenaga kesehatan terlatih. Pada aspek lain, untuk faktor mutu dan manajemen pelayanan kesehatan khususnya Rumahsakit turut memegang peran penting dalam penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas. Kedua faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh jumlah dan jenis tenaga kesehatan, anggaran dana, obat, dan sistem pelayanan kesehatan secara makro. Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah rumah sakit. Ini terlihat dari makin meningkatnya utilitasi fasilitas di Rumahsakit dari tahun ke tahun.

Dengan berbagai perubahan kondisi demografis, pola penyakit dan perkembangan teknologi, diperlukan suatu perencanaan rumah sakit yang benarbenar berbasis pada kondisi lingkungan yang dihadapi. Hal ini penting untuk menghindari suatu investasi yang sia-sia karena berbeda

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

2

Page 3: KAK FS RSU

dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilakukan suatu studi khusus untuk meneliti perubahan lingkungan tersebut, dalam rangka mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Mengacu pada berbagai hal tersebut di atas maka pihak Rumah Sakit Bunda Sejahtra telah menunjuk konsultan PT. Kreasi Cemerlang Nusantara untuk melakukan kajian terhadap berbagai aspek tersebut.

II. Maksud, Tujuan dan Sasaran

II.1. Maksud.

PT. Rumah Sakit Bunda Sejahtra bermaksud untuk pengembangan rumah sakit Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum tipe D, untuk mendukung misi pemerintah setempat dalam bidang kesehatan. Secara umum, rencanan pengembangan Rumahsakit ini akan membantu pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi bagi masyarakatnya, dengan menyediakan fasilitas pelayanan yang memadai, membentuk intregrasi dalam bidang kesehatan dari berbagai disiplin ilmu, disamping juga memenuhi aspek ekonomis sebagaimana layaknya bidang usaha yang lain.

2.2. Tujuan

Tujuan studi kelayakan Pengembangan Rumahsakit ini adalah sebagai berikut

a. Memenuhi persyaratan administrasi izin pendirian maupun izin oprasional Rumah Sakit Umum

b. Menjadi Acuan dalam pelaksanaan tata kelola dan pengembangan Rumah Sakit

c. Menjadi parameter bagi Manajemen PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra dan pihak investor

2.3. Sasaran

Sasaran yang ingin di capai dalam pengembangan Rumah Sakit Bunda Sejahtra adalah sebagai berikut : Memberikan pelayanan kesehatan yang ditinjau terutama dari

kebutuhan masyarakat. Memberikan motivasi sosial dan keuntungan, sebagaimana layaknya

bentuk usaha lain, Membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan pendapatan

masyarakat pada umumnya dan calon tenaga kerja di Rumahsakit pada khususnya,

Meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dari sektor pajak layanan rumah sakit.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat.

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

3

Page 4: KAK FS RSU

Meningkatkan peluang terjadinya aliansi strategis antar-berbagai lembaga pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya.

Memberikan peluang usaha dan investasi Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat

III. Lokasi

Lokasi penyusunan Feasibility Study Pengembangan RS Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Type D yang terletak di ..............................

IV. Waktu Pelaksanaan

Secara keseluruhan, kurun waktu yang tersedia untuk pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan ini adalah selama 90 (sembilan puluh) hari kalender. Pihak konsultan akan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra hal ini juga tidak terlepas dari kerjasama dari Pihak Konsultan dengan Manajemen PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra terkait dengan pekerjaan.

V. Sumber Pendanaan

Penyusunan Feasibility Study Pengembangan RS Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Type D bersumber dari PT. Rumah Sakit.... yang sudah direncanakan serta sudah dipersipkan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, Jumlah biaya pelaksanaan kegiatan adalah

VI. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa

Organisasi pemegang/penanggung jawab kegiatan ini adalah PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra. Dalam hal ini sangat tepat sekali karena Feasibility Study Pengembangan RS Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Type D yang nantinya dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak-pihak terkait di PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra, pihak Dinas Kesehatan Kab Tangerang, dan Kemenkes serta Investor

VII. Ruang Lingkup Studi Kelayakan

Studi kelayakan ini pada dasarnya merupakan suatu penelitian yang akan berusaha untuk mengkaji kebutuhan dan harapan masyarakat akan adanya fasilitas pelayanan kesehatan khususnya PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra. Kajian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai pelayanan yang potensial untuk dikembangkan dalam konteks pengembangan PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra Karena itu untuk dapat mengungkap lebih mendalam maka dalam penelitian ini dilakukan survey langsung kepada masyarakat.

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

4

Page 5: KAK FS RSU

Pada dasarnya pelaksanaan studi ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tahapan yang juga tercermin dalam 3 jenis pelaporan yaitu ;

1. Laporan fakta dan analisa, laporan ini berisi berbagai kajian mengenai fakta dilapangan melalui hasil survey data sekunder dari berbagai data statistik yang ada serta survey pengambilan data primer. Fakta yang ada selanjutnya akan dilakukan analisa awal untuk memberikan kajian-kajian mendalam yang berhubungan dengan rencana pengembangan PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra

2. Laporan Draft Studi Kelayakan ; Laporan ini lebih lengkap karena terdiri dari kajian pasar, keuangan dan block plan. Namun masih perlu dibahas dan disempurnakan, terutama masukan dari pemilik dalam hal ini PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra

3. Laporan Final Studi Kelayakan. Dalam laporan (buku) ini merupakan laporan pertama final studi kelayakan.

VIII. Metode Penyusunan Studi Kelayakan

4.1. Pengumpulan dan Analisis data

a. Data Sekunder

Data ini diperoleh dari Manajemen PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra, berbagai instansi terkait di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya. Data-data ini dapat berupa data statistik maupun data non statistik. Yang selanjutnya akan diolah dengan cara pengkajian dan tabulasi secara sistematis hingga menghasilkan informasi yang relevan dengan tujuan Studi Kelayakan ini.

b. Studi Kepustakaan

Sebagai bahan pembanding studi ini, berbagai referensi pustaka yang mendukung akan digunakan dalam koridor studi kelayakan ini.

c. Survey

Survei ini bertujuan untuk meyakinkan keinginan dan harapan masyarakat terhadap kemungkinan adanya pelayanan kesehatan seperti PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra.

d. Pengamatan lingkungan

Untuk lebih meyakinkan berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya diadakan peninjauan langsung ke lokasi dan sekitarnya dengan tujuan :

Untuk lebih mengetahui kesesuaian dan kelayakan lokasi serta faktor-faktor yang mendukung pengembangan PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

5

Page 6: KAK FS RSU

Untuk mengetahui daya dukung sarana dan prasarana dalam pemberian pelayanan berkaitan dengan pengembangan PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra

Untuk mengetahui hal-hal lain yang perlu dalam mendukung pengembangan PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra

4.2. Sistematika Pembahasan Studi

Secara umum, laporan (buku) ini merupakan tahap akhir dari proses studi kelayakan, dengan sistematika pembahasannya sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang proyek, tujuan studi kelayakan, metode yang digunakan, tenaga ahli yang terlibat, Rencana Kerja, sistematika penyusunan dan Mekanisme Pelaporan.

b. Data Kesehatan Kabupaten Tangerang

Dalam bagian ini dititikberatkan pada kondisi Kabupaten Tangerang secara umum. Analisis akan ditinjau dari kondisi demografi, kesehatan, ekonomi, maupun sosial budaya. Analisis terhadap berbagai kondisi tersebut masih dalam koridor studi kelayakan rumah sakit.

c. Kajian Aspek Kinerja eksisting PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra

Bagian ini akan memaparkan berbagai jenis pelayanan Rumahsakit yang saat ini tersedia. Selanjutnya juga akan dianalisis mengenai kinerja Rumahsakit tersebut, yang meliputi;

1. Analisa pelayanan

2. Analisa keuangan

3. Program Fungsi

4. Kondisi ruang

5. Kondisi peralatan

6. Tenaga Medis dan Non Medis

7. Kondisi Ruang rawat Inap, rawat jalan.

d. Kajian Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam aspek ini pada awalnya akan dititikberatkan pada analisa mengenai pasar yang berlaku dan kecenderungannya secara umum. Selanjutnya akan dikaji mengenai tingkat persaingan organisasi

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

6

Page 7: KAK FS RSU

pelayanan kesehatan di Kabupaten Tangerang dan sekitarnya melalui analisis terhadap berbagai jenis pelayanan Rumahsakit yang saat ini tersedia. Selanjutnya juga akan dilakukan proyeksi pangsa pasar terhadap rencana pengembangan atau pengembangan PT Rumah Sakit Bunda Sejahtra tersebut. Disamping itu juga akan dianalisis mengenai aspek keterjangkauan pasien dan calon pasien.

e. Kajian AspekTeknis & Tekhnologi serta kebutuhan peralatan perlatan (sarana prasarana)

Tahap awal dari bagian ini adalah menentukan jenis pelayanan dan manajemen pengelolaan yang akan diberikan. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya akan dilakukan kajian-kajian sebagai berikut :

1. Analisa kebutuhan pelayanan dan manajemen pengelolaan.

2. Program Fungsi

3. Kebutuhan ruang

4. Kebutuhan peralatan

f. Kajian Tata Ruang dan Bangunan Fisik

Tahap awal dari bagian ini adalah menentukan tata ruang dan bangunan fisik baik eksisting maupun rencana pengembangan. Berdasarkan hal tersebut selanjutnya akan dilakukan kajian-kajian sebagai berikut :

1. Analisis kondisi eksisting

2. Pembuatan Siteplan Rumah Sakit eksisting dan rencana pengembangan

3. Rencana Pengembangan Bangunan Gedung Rumah Sakit secara umum

4. Rencana Tata Ruang yang sesuai standar Kemenkes.

g. Kajian Aspek Sumberdaya manusia dan aspek lainnya

Dalam aspek ini dilakukan kajian secara umum mengenai kebutuhan sumberdaya manusia (SDM) di Rumahsakit baik tenaga medis maupun non medis, terdiri dari SOP, Organisasi Rumah Sakit.

h. Kajian Keuangan studi kelayakan

Dalam aspek ini hasil analisis sebelumnya akan dikaitkan dengan indikator kelayakan standar yaitu Net Present Value (NPV), Payback Period (PP), Profitabilitas Indeks (PI), dan Internal Rate of Return (IRR) untuk mengetahui kelayakan investasi lebih detail, serta kelayakan investasi yang bankable.

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

7

Page 8: KAK FS RSU

i. Saran dan Rekomendasi Studi

IX. TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG YANG DIBUTUHKAN Seperti halnya yang diutarakan dalam tujuan dari sistem kegiatan

karena Feasibility Study Pengembangan RS Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum Type D, maka membutuhkan kualifikasi tenaga ahli dengan klasifikasi sebagai berikut :a. Ahli Manajemen Rumah Sakit (team Leader), pengalaman kerja

minimum 8 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S2 Manajemen Rumah Sakit.

b. Ahli Perencanaan Wilayah, pengalaman kerja minimum 5 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S2 Perencanaan Wilayah/Pembangunan Wilayah dan Pedesaan.

c. Ahli Kesehatan Masyarakat, pengalaman kerja minimum 7 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S2 Manjemen Kesehatan Masyarakat.

d. Ahli Sosial Ekonomi, pengalaman kerja minimum 7 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Ekonomi Pembangunan.

e. Ahli Keuangan, pengalaman kerja minimum 7 tahun dengan latar belakang pendidikan minimum S1 Akuntansi.

f. Ahli Statistik, pengalaman kerja minimum 7 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Statistik.

g. Tiga orang Surveyor Sosial Ekonomi, pengalaman kerja minimum 3 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Sosial/ Ekonmi Pembangunan

h. Tiga orang Surveyor Kesehatan, pengalaman kerja minimum 3 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Sosial/ Ekonmi Pembangunan

i. Tiga orang Surveyor Market, pengalaman kerja minimum 3 tahun dengan latar belakang pendidikan minimal S1 Sosial/ Ekonomi Pemasaran

j. Tenaga Sekretaris / ADM Keuangan.k. Operator Komputer.

PT. KREASI CEMERLANG NUSANTARA

2013

8