11
40 BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Air Baku adalah kebutuhan yang amat vital bagi manusia. Terdapat berbagai sumber air yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku seperti air hujan, air permukaan, danau, sungai, mata air dan air tanah bawah permukaan. Masyarakat setempat khususnya di desa Tumbang Baroai umumnya memanfaatkan air hujan dan mata air yang berfluktuasi sebagai sumber air, dimana pada musim kemarau panjang persediaan air tidak mencukupi kebutuhan. Maka dari hal tersebut perlu dilakukan Survey, Investigasi dan Desain Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei di Tumbang Kalamei Kabupaten Katingan Tujuan Penyediaan Air Baku adalah meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama untuk masyarakat desa, meningkatkan dan memberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana air bersih dan kesehatan lingkungan, meningkatkan efisiensi waktu dan effektifitas pemanfaatan air bersih. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan survey investigasi dan desain sarana air baku yang ada agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat setempat. Tujuan kegiatan konsultansi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air baku. 3. Sasaran Sasaran Penyedia Jasa Konsultan adalah untuk melakukan Survey Identifikasi dan Desain pada pekerjaan SID Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei, Kabupaten Katingan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Kegiatan Perencanaan dan Supervisi Kegiatan Sumber Daya Air pada Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah agar dicapai hasil desain yang bermutu dengan biaya yang minimal. 4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan SID Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei ini berada di desa Kalamei Kabupaten Katingan. 5. Sumber Pendanaan

KAK Kalamei Ulang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KAK

Citation preview

Page 1: KAK Kalamei Ulang

40

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Air Baku adalah kebutuhan yang amat vital bagi manusia. Terdapat berbagai sumber air yang dapat dipergunakan sebagai sumber air baku seperti air hujan, air permukaan, danau, sungai, mata air dan air tanah bawah permukaan. Masyarakat setempat khususnya di desa Tumbang Baroai umumnya memanfaatkan air hujan dan mata air yang berfluktuasi sebagai sumber air, dimana pada musim kemarau panjang persediaan air tidak mencukupi kebutuhan. Maka dari hal tersebut perlu dilakukan Survey, Investigasi dan Desain Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei di Tumbang Kalamei Kabupaten Katingan Tujuan Penyediaan Air Baku adalah meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama untuk masyarakat desa, meningkatkan dan memberdayaan masyarakat dalam pembangunan sarana air bersih dan kesehatan lingkungan, meningkatkan efisiensi waktu dan effektifitas pemanfaatan air bersih.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan survey investigasi dan desain sarana air baku yang ada agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat setempat. Tujuan kegiatan konsultansi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air baku.

3. Sasaran

Sasaran Penyedia Jasa Konsultan adalah untuk melakukan Survey Identifikasi dan Desain pada pekerjaan SID Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei, Kabupaten Katingan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Kegiatan Perencanaan dan Supervisi Kegiatan Sumber Daya Air pada Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah agar dicapai hasil desain yang bermutu dengan biaya yang minimal.

4. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan SID Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei ini berada di desa Kalamei Kabupaten Katingan.

5. Sumber Pendanaan

Page 2: KAK Kalamei Ulang

41

Pekerjaan SID Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei, Kabupaten Katingan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Provinsi tahun 2011.

6. Nama dan Organisasi Pejabat Pelaksana Teknis Keg iatan

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pekerjaan SID Penyediaan Air Baku di Tumbang Kalamei, Kabupaten Katingan adalah Ir. Free Vynou, MT , dilaksanakan melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Kegiatan Perencanaan dan Supervisi Kegiatan Sumber Daya Air pada Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah.

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar Data dasar yang diperlukan sebagai data penunjang berupa data sekunder seperti data curah hujan, iklim, catatan debit sumber air baku di sekitar lokasi kegiatan, berikut data kondisi sosial-ekonomi, tata ruang, daftar harga satuan bahan dan upah setempat. Data dasar digunakan baik untuk pelaksanaan survei lapangan maupun untuk analisis dan perhitungan desain.

8. Standar Teknis Standar Teknis diperlukan agar output kegiatan jasa konsultansi memenuhi persyaratan dan kualifikasi dari spesifikasi teknis yang ada.

9. Studi-Studi terdahulu Sudi-studi terdahulu (jika ada) diperlukan sebagai perbandingan dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi.

10. Referensi Hukum Referensi hukum digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi sehingga tidak keluar dari jalur-jalur hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku.

RUANG LINGKUP 11. Lingkup Kegiatan

A. Kegiatan Survey B. Kegiatan Identifikasi D. Kegiatan Desain dan Pelaporan

a. Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Pengumpulan Data

Page 3: KAK Kalamei Ulang

42

Melakukan pengumpulan data teknis dan sosial ekonomi untuk keperluan pembuatan rencana survey, identifikasi dan desain jaringan antara lain: • Pengumpulan dan inventarisasi data curah hujan,

klimatologi, hidrologi, topografi, pasang surut air laut, tata guna lahan/tanah dan peta dasar dan desain terdahulu yang telah ada baik yang telah dilaksanakan maupun yang belum dilaksanakan pembangunan fisiknya.

• Mempersiapkan personil sesuai keahlian, peralatan yang dipergunakan dan penunjang lainnya.

• Hasil-hasil studi dan perencanaan terdahulu yang berkaitan dengan masalah jaringan pengairan.

2. Pengukuran Pengukuran ini dimaksud untuk mendapatkan data dan

gambaran situasi secara langsung penampang memanjang dan melintang yang akan dipergunakan untuk perencanaan dan disajikan dalam bentuk peta dan tahapan kegiatan meliputi : • Pemasangan Titik Tetap (BM)

Pemasangan titik tetap diperlukan sebagai referensi pekerjaan dimasa datang. Kondisi, ukuran dan penyebarannya harus sesuai dengan rencana konstruksi BM dengan ukuran patok beton ukuran 30 x 30 cm dengan panjang 60 cm dari permukaan tanah dan tertanam cukup kuat kesalam tanah dan tidak goyang dengan kedalaman antara 30 – 40 cm.

• Pengukuran Kerangka Dasar Pemetaan Pengukuran kerangka dasar pemetaan dilakukan dengan pengukuran polygon sebagai kerangka horizontal dan pengukuran waterpass sebagai kerangka vertikal. Pengukuran kerangka dasar pemetaan ini harus terikat dengan Bench Mark yang dipasang terlebih dahulu dan dibagi dalam beberapa loop/ring sesuai dengan kebutuhan serta diikat pada titik referensi terdekat atau yang ditentukan oleh Direksi.

• Pengukuran Titik Kontrol Vertikal : 1) Elevasi Bench Mark ditentukan dengan cara

pengukuran sifat datar, dengan pengukuran sesuai route polygon.

2). Route pengukuran dibagi dalam beberapa seksi yang panjang maksimum 2 km, tiap seksi diukur dengan metode double stand dengan ketelitian (10vD km) mm.

3). Alat ukur yang digunakan harus waterpass seperti Ni2, NAK atau merk lain yang sedrajat.

4) Untuk kring tertutup salah penutup maksimum (10vD km) mm.

• Pengukuran Spot Height :

Page 4: KAK Kalamei Ulang

43

1). Spot Height ditentukan dengan ukuran Waterpass cabang.

2). Tiap seksi diukur dengan Theodolit presisi Wild TO atau merk lain yang sederajat.

• Pengukuran Situasi Detail

1). Pengukuran situasi detail dilakukan dengan cara rincikan/raai terikat pada kerangka dasar pemetaan dengan jarak rincikan/raai per 200 m.

2). Ketinggian titik detail diukur merata keseluruh daerah rencana.

• Hasil Pengukuran

- Hasil pengukuran detail di lapangan disajikan dalam bentuk gambar/peta, ukuran disesuaikan yaitu A3.

3. Survey Hidrologi dan Hidrometri Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data lapangan

(primer dan sekunder) dari kondisi hidrologi dan hidrometri untuk keperluan perencanaan kawasan antara lain : a. Data hidrologi, topografi, geologi, pasang surut air laut, tata

guna lahan dan lain-lain yang diperlukan. b. Data-data daerah genangan banjir, daerah rawan banjir,

lama genangan, luas genangan, tinggi genangan, penyebab banjir dan kejadian-kejadian banjir yang pernah terjadi.

c. Hasil-hasil studi dan perencanaan terdahulu yang berkaitan dengan masalah banjir sekitarnya.

4. Survey Sosio-Agro-Ekonomi

♦ Pengumpulan data demografi serta organisasi-organisasi atau perkumpulan masyarakat petani yang ada.

♦ Inventarisasi kepemilikan status tanah. ♦ Inventarisasi keadaan agronomi seperti jenis tanaman,

produksi, pola tanam, hama dan penyakit lainnya. ♦ Penelitian tentang keadaan ekonomi masyarakat seperti

luas dan pola usaha tani, lapangan pekerjaan, pengeluaran dan pendapatan petani, transportasi dan pemasaran hasil dan lain-lain.

♦ Penggambaran peta tata guna tanah sekarang dan tata guna tanah usulan skala 1 : 20.000.

5. Inventarisasi permasalahan lainnya yang meliputi :

♦ Stabilitas bangunan pengambilan dan bangunan pelengkap lainnya (apabila ada).

♦ Banjir tahunan dan ulang yang lebih besar berupa tinggi dan lama genangan.

6. Kegiatan Sistem Planning : a. Elaborasi dan analisa data lapangan.

Page 5: KAK Kalamei Ulang

44

b. Perumusan rencana pengembangan lokasi berdasarkan Zoning Water management, pemecahan permasalahan yang ada baik aspek teknis maupun non teknis.

c. Merencanakan Lay out harus mempertimbangkan pembebasan tanah yang minimal, kebutuhan jalur hijau, aspek sosial budayasetempat serta berwawasan lingkungan.

7. Metodologi Metodologi meliputi :

• Pekerjaan persiapan • Pengukuran titik kontrol vertikal • Pengukuran spot height • Pengkuran situasi detail • Perhitungan/penggambaran • Survey hidrologi dan hidrometri • Survey Sosio-Agro-Ekonomi • System Planning • Desain Rencana

12. Keluaran

1. Keluaran yang akan dihasilkan:

Data hidrologi, klimatologi, geologi dan topografi a. Analisis data topografi untuk mengetahui potensi gradient topografi

wilayah yang akan dikembangkan sebagai lokasi penyediaan air baku.

b. Analisis neraca air untuk mengetahui neraca keseimbangan sumber daya air dan fluktuasinya di daerah cathcment area (area penampungan air) alami yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air baku.

c. Menganalisis tipe penyediaan air baku dan yang sesuai. d. Pembuatan peta-peta penunjang (peta topografi, peta geologi teknik,

peta aliran sungai, peta lokasi, dsb). e. Melakukan analisis Load faktor potensi penyediaan air baku. f. Melakukan analisis ekonomi dan kebutuhan biaya pembangunan

penyediaan air baku yang memungkinkan untuk dikembangkan. g. Melakukan desain pembangunan penyediaan air baku yang akan

dikembangkan.

2. Keterkaitan antar keluaran satu dengan lainnya Data topografi digunakan untuk menganalisis lokasi dan kondisi water fall (air terjun) yang memungkinkan untuk pengembangan penyediaan air baku, data hidrologi digunakan untuk mengetahui debit aliran air yang mencukupi untuk kebutuhan penyediaan air baku, data sosial untuk mengetahui tingkat kebutuhan air baku bagi masyarakat sekitar recana penyediaan air baku, dan data ekonomi diperlukan untuk mengetahui biaya dan load faktor dari penyediaan air baku yang akan dikembangkan.

Page 6: KAK Kalamei Ulang

45

13. Fasilitas dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiata n

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan akan membantu menyediakan data dan laporan lainya yang berhubungan dengan pekerjaan.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsu ltansi

Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan, seperti : a. Base Camp dibuka di lokasi kegiatan dilengkapi dengan peralatan

yang diperlukan (selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan). b. Fasilitas transportasi yang sesuai dengan keadaan lapangan

untuk inspeksi lapangan. c. Pengeluaran-pengeluaran untuk akomodasi, pekerjaan lapangan

termasuk kebutuhan sosial, dan pengeluaran-pengeluaran lain. d. Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi staf ke dan dari lokasi

pekerjaan. e. Biaya untuk staf administrasi pendukung dan pekerjaan harian. f. Penyedia Jasa wajib mengasuransikan Personil Penyedia Jasa.

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

a. Penyedia Jasa diwajibkan memberitahukan kepada pihak Direksi Pekerjaan, yaitu sebelum dan sesudah melaksanakan survey lapangan.

b. Pernyedia Jasa diwajibkan untuk melakukan konsultasi/asistensi dengan pihak Direksi Pekerjaan secara periodik, yaitu sebelum dan sesudah item pekerjaan dilaksanakan.

c. Penyedia Jasa tidak dibenarkan melaksanakan item pekerjaan selanjutnya sebelum mendapat rekomendasi untuk melanjutkan pekerjaan dari pihak Direksi.

16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jasa Konsultan ini harus sudah selesai dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan/diberlakukan.

17. Personil

a. Team Leader

Team Leader adalah seorang sarjana teknik sipil yang telah berpengalaman sekurang-kurangnya 8 tahun dan mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang luas dalam bidang pengelolaan SDA, perencanaan bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan penanganan masalah drainase.

b. Ahli Perencana SDA

Seorang sarjana teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan pondasi bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan pondasi bangunan untuk penanganan masalah drainase. Tugas utama tenaga

Page 7: KAK Kalamei Ulang

46

ahli ini adalah melakukan perencanaan rinci bangunan air dan pengamannya (parapet, turap, dan lain-lain), melakukan perhitungan volume dan biaya, serta membuat spesifikasi teknik dari bangunan air yang direncanakan.

c. Ahli Hidrologi

Seorang sarjana teknik pengairan /sipil hidro atau sarjana geografi dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun di bidang pengumpulan dan analisa data-data hidroklimatologi, water avability evaluation and simulation dan flood analysis pada perencanaan bangunan utama keairan.

d. Ahli Air Baku/Air Bersih Seorang sarjana teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya

5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan pondasi bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan pondasi bangunan untuk penanganan masalah drainase.

e. Ahli Geoteknik Seorang sarjana teknik sipil (S-1) dengan pengalaman sekurang-

kurangnya 5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan pondasi bangunan air yang dikaitkan dengan kondisi karakteristik tanah disekitar lokasi pekerjaan. Tugas utama tenaga ahli ini adalah melaksanakan pengumpulan data sekunder, mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan survey mekanika tanah, melakukan pengolahan dan analisis data tanah sekunder dan yang dikeluarkan oleh laboratorium mekanika tanah, melakukan perencanaan pondasi bangunan, melakukan perhitungan settlement, analisis stabilitas bangunan air terhadap geser, dan analisis stabilitas lereng.

f. Ahli Bangunan Air

Seorang sarjana teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan pondasi bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan pondasi bangunan untuk penanganan masalah drainase. Tugas utama tenaga ahli ini adalah melakukan perencanaan rinci bangunan air dan pengamannya (parapet, turap, dan lain-lain), melakukan perhitungan volume dan biaya, serta membuat spesifikasi teknik dari bangunan air yang direncanakan.

g. Ahli Hidrolika

Seorang sarjana teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan

Page 8: KAK Kalamei Ulang

47

bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan pondasi bangunan untuk penanganan masalah drainase.

f. Ahli Teknik Lingkungan

Seorang sarjana geodesi dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan pondasi bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan pondasi bangunan untuk penanganan masalah drainase.

g. Ahli Sosial Ekonomi

Seorang sarjana sosial ekonomi dengan pengalaman sekurang-kurangnya 5 tahun dan berpengalaman luas dalam bidang perencanaan pondasi bangunan air, jaringan pengairan, pengendalian banjir, dan pondasi bangunan untuk penanganan masalah drainase.

Tenaga ahli tersebut dibantu oleh tenaga pendukung (Asisten Ahli Perencana SDA, Asisten Ahli Hidrologi, Asisten Ahli Air Baku/Air Bersih dan Asisten Ahli Hidrolika).

DAFTAR KEBUTUHAN PERSONIL

NO KUALIFIKASI PERSONIL JUMLAH LAMA PENUGASAN

1 Team Leader 1 Org 6 Bln 2 Ahli Perencanaan SDA 1 Org 3,5 Bln 3 Ahli Hidrologi 1 Org 3,5 Bln 4 Ahli Air Baku / Bersih 1 Org 3,5 Bln 5 Ahli Geoteknik 1 Org 3,5 Bln 6 Ahli Bangunan Air 1 Org 3,5 Bln 7 Ahli Hidrolika 1 Org 3,5 Bln 8 Ahli Teknik Lingkungan

Lingkungan 1 Org 3,5 Bln

9 Ahli Sosial Ekonomi 1 Org 3 Bln 10 Asisten Ahli Perencana SDA 1 Org 3 Bln 11 Asisten Ahli Hidrologi 1 Org 3 Bln 12 Asisten Ahli Air Baku/Air

Bersih 1 Org 3 Bln

13 Asisten Ahli Hidrolika 1 Org 3 Bln

18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Penyedia Jasa wajib membuat Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan disertai bobot dari setiap item pekerjaan.

Page 9: KAK Kalamei Ulang

48

LAPORAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah berupa buku laporan antara lain :

19. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan ini harus disampaikan oleh Konsultan sebanyak 5 rangkap, paling lambat 1 bulan setelah dikeluarkannya SPMK, dan berisi antara lain: 1. Penjelasan secara garis besar kondisi lokasi pekerjaan. 2. Program dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini harus didiskusikan dengan Pihak Pemilik Pekerjaan. Masukan-masukan dari diskusi ini oleh Konsultan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pekerjaan ini.

20. Laporan Bulanan Berisi laporan tiap bulan kemajuan pekerjaan tentang pekerjaan yang

telah dilaksanakan dan rencana kegiatan bulan berikutnya.

21. Laporan Antara (Interim) Laporan Interim ini harus disampaikan oleh Konsultan sebanyak 5 rangkap, paling lambat pertengahan bulan kletiga setelah dikeluarkannya SPMK, dan berisi antara lain:

1. Hasil-hasil pengumpulan data sekunder dan survei lapangan. 2. Hasil pengolahan data yang telah dilakukan sampai dengan

disusunnya laporan ini. 3. Hasil analisis yang telah dilakukan. 4. Penentuan masalah definitif dan alternatif penanganan yang diajukan oleh konsultan. Laporan ini harus didiskusikan dengan Pihak Pemilik Pekerjaan.

Masukan dari diskusi ini oleh Konsultan digunakan sebagai dasar untuk

melaksanakan pekerjaan lebih lanjut.

22. Laporan Akhir a. Laporan Draft Final

Laporan Draft Final harus disampaikan paling lambat satu bulan sebelum berakhirnya Pekerjaan, sebanyak 5 rangkap. Laporan ini selanjutnya dibahas dengan Pihak Pemilik Pekerjaan, dan berdasarkan hasil pembahasan tersebut dibuat Laporan Final.

Laporan Draft Final ini terdiri dari dokumen-dokumen berikut:

Secara garis besar Laporan Utama ini berisi:

Page 10: KAK Kalamei Ulang

49

- Rangkuman informasi kondisi lokasi pekerjaan. - Hasil pengolahan dan analisis data sekunder dan primer. - Hasil identifikasi masalah. - Alternatif-alternatif penanganan yang dikaji. - Pemodelan yang dilakukan. - Alternatif yang dipilih. - Desain teknik rinci berikut dokumen lelang.

b. Laporan Final Laporan Final harus disampaikan pada saat berakhirnya Pekerjaan, sebanyak 5 rangkap. Laporan ini merupakan bentuk final dari draftnya setelah dilakukannya perbaikan berdasarkan masukan-masukandalam diskusi sebelumnya. Jenis Laporan Final ini lebih banyak dibanding bentuk draftnya, yang terdiri dari dokumen-dokumen berikut:

c. Ringkasan Eksekutif Berisi pelaksanaan pekerjaan berikut hasil yang diperoleh, yang

disajikan secara ringkas untuk konsumsi Eksekutif di lingkungan

instansi Pemilik Pekerjaan.

d. Laporan Utama Secara garis besar Laporan Utama ini berisi:

- Rangkuman informasi kondisi lokasi pekerjaan. - Hasil identifikasi masalah. - Alternatif-alternatif penanganan yang dikaji. - Pemodelan yang dilakukan. - Alternatif yang dipilih. - Desain teknik rinci berikut dokumen lelang.

e. Laporan Penunjang Laporan Penunjang memuat data hasil survei fisik, yang merupakan

data dasar dalam kegiatan perencanaan ini. Laporan Penunjang

terdiri dari:

- Laporan Penunjang Mekanika Tanah. - Laporan Penunjang Topografi. - Laporan Penunjang Hidrometri. - Laporan Kondisi Sosial Ekonomi.

Page 11: KAK Kalamei Ulang

50

f. Rencana Anggaran Biaya Guna keperluan penyediaan anggaran pembangunan, maka diperlukan perhitungan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk Pembangunan Jaringan Pengairan ini. Kebutuhan biaya pembangunan ini dituangkan dalam dokumen Rencana Anggaran Biaya.

g. Dokumen Tender Untuk keperluan pelaksanaan tender Pembangunan Jaringan Pengairan ini, diperlukan dokumen-dokumen pelelangan atau tender sebagai berikut:

- Spesifikasi Administrasi - Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) - Gambar Rencana A1 - Gambar Rencana A3 - Spesifikasi Teknik -

h. Nota Desain Berisi laporan perhitungan desain hasil perencanaan.

i. Gambar Desain Gambar desain dicetak dalam bentuk ukuran A1 dan A3.

Diskusi

Diskusi direncanakan beberapa kali, yaitu : • Diskusi membahas laporan pendahuluan • Diskusi membahas laporan Interim • Diskusi membahas konsep laporan akhir

HAL-HAL LAIN 23. Produksi Dalam Negeri

Semua Kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

24. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan Pengumpulan Data di Lapangan harus memenuhi persyaratan : data harus akurat dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.