7
KERANGKA ACUAN KERJA - 1 KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN TEKNIS PEMETAAN ALUR SUNGAI UNTUK KESELAMATAN PELAYARAN URAIAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Propinsi Kalimantan Timur yang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa besar. Kabupaten yang dialiri Sungai Mahakam yang terkenal itu, menyumbang lebih dari 30 persen produksi minyak dan gas nasional. Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai lanskap yang lengkap dari kawasan pantai di sisi timur hingga bukit dengan 2 danau kembar di wilayah pedalamannya. Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai luas wilayah 27.263,10 km 2 terletak antara 115°26' Bujur Timur dan 117°36' Bujur Timur serta diantara 1°28' Lintang Utara dan 1°08' Lintang Selatan. Dengan adanya perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Kutai Kartanegara dibagi menjadi 18 kecamatan. Ke delapanbelas kecamatan tersebut adalah Samboja, Muara Jawa, Sanga - Sanga, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu, Tenggarong Seberang, Anggana, Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang. Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai dan hamparan pantai yang tersebar pada hampir semua kecamatan dan merupakan sarana angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai yang terpanjang adalah Sungai Mahakam dengan panjang sekitar920 kilometer. Kutai Kartanegara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bulungan, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di sebelah Utara, Selat Makasar sebelah Timur, Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota Balikpapan di sebelah selatan serta dengan Kabupaten Kutai Barat di sebelah barat. Sebagai jalur lintas utama bagi transportasi darat dan laut yang menuju ke berbagai provinsi di Kalimantan dari sisi timur, Kabupaten Kutai Kartanegara terus melakukan pembangunan transportasi dari segala moda. Salah satunya adalah pelabuhan laut dan sungai. Pelabuhan merupakan pintu gerbang dalam mendistribusikan kebutuhan logistik (arus barang) dan arus penumpng sehingga merupakan masukan pendapatan asli daerah dan meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009 pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan / atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan / atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

  • Upload
    eik15

  • View
    129

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kerangka acuan kerja

Citation preview

Page 1: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 1

KERANGKA ACUAN KERJA

PERENCANAAN TEKNIS PEMETAAN ALUR SUNGAI

UNTUK KESELAMATAN PELAYARAN

URAIAN PENDAHULUAN

1. Latar

Belakang

Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Propinsi

Kalimantan Timur yang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa besar.

Kabupaten yang dialiri Sungai Mahakam yang terkenal itu, menyumbang

lebih dari 30 persen produksi minyak dan gas nasional. Kabupaten Kutai

Kartanegara mempunyai lanskap yang lengkap dari kawasan pantai di sisi

timur hingga bukit dengan 2 danau kembar di wilayah pedalamannya.

Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai luas wilayah 27.263,10 km2

terletak antara 115°26' Bujur Timur dan 117°36' Bujur Timur serta diantara

1°28' Lintang Utara dan 1°08' Lintang Selatan. Dengan adanya

perkembangan dan pemekaran wilayah, Kabupaten Kutai Kartanegara dibagi

menjadi 18 kecamatan. Ke delapanbelas kecamatan tersebut adalah Samboja,

Muara Jawa, Sanga - Sanga, Loa Janan, Loa Kulu, Muara Muntai, Muara

Wis, Kota Bangun, Tenggarong, Sebulu, Tenggarong Seberang, Anggana,

Muara Badak, Marang Kayu, Muara Kaman, Kenohan, Kembang Janggut

dan Tabang.

Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai belasan sungai dan hamparan

pantai yang tersebar pada hampir semua kecamatan dan merupakan sarana

angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai yang terpanjang

adalah Sungai Mahakam dengan panjang sekitar920 kilometer.

Kutai Kartanegara merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten

Bulungan, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang di sebelah Utara, Selat

Makasar sebelah Timur, Kabupaten Penajam Pasir Utara dan Kota

Balikpapan di sebelah selatan serta dengan Kabupaten Kutai Barat di sebelah

barat.

Sebagai jalur lintas utama bagi transportasi darat dan laut yang menuju ke

berbagai provinsi di Kalimantan dari sisi timur, Kabupaten Kutai

Kartanegara terus melakukan pembangunan transportasi dari segala moda.

Salah satunya adalah pelabuhan laut dan sungai. Pelabuhan merupakan pintu

gerbang dalam mendistribusikan kebutuhan logistik (arus barang) dan arus

penumpng sehingga merupakan masukan pendapatan asli daerah dan

meningkatkan perekonomian daerah tersebut.

Sesuai dengan PP No. 61 Tahun 2009 pelabuhan adalah tempat yang terdiri

atas daratan dan / atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat

kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai

tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan / atau bongkar muat

barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda

transportasi.

Page 2: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 2

Dengan semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi akan

meningkatkan moda transportasi angkutan laut dan sungai yang kemudian

harus ditunjang oleh keselamatan dan keamanan alur pelayaran.

Keselamatan dan keamanan pelayaran adalah perlindungan keselamatan

pelayaran dalam hal lebar yang cukup dan kedalaman perairan yang aman

bagi gerakan angkutan perairan (Navigable depth) yang harus diperhitungkan

terhadap gerakan-gerakan kapal yaitu gerakan vertikal: heaving, pitching dan

roolling maupun gerakan horizontal yaitu : swaying, surgeing, jawing

maupun gerakan-gerakan lainnya yang disebabkan oleh gelombang atau

arus.Untuk itulah fungsi alur pelayaran yang dimaksud di atas sangat

diperlukan dalam kelancaran lalu lintas dan pergerakan kapal.

Alur pelayaran di laut adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan

bebas hambatan pelayaran lainnya yang dianggap aman dan selamat untuk

dilayari. Alur pelayaran di laut terdiri dari alur pelayaran umum dan

perlintasan serta alur pelayaran masuk pelabuhan. Alur pelayaran berfungsi

untuk ketertiban lalu lintas kapal, memonitor pergerakan kapal, mengarahkan

pergerakan kapal dan pelaksanaan hak lintas damai untuk kapal-kapal asing.

Alur-Pelayaran Sungai dan Danau adalah perairan sungai dan danau, muara

sungai, alur yang menghubungkan 2 (dua) atau lebih antar muara sungai

yang merupakan satu kesatuan alur pelayaran sungai dan danau yang dari

segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan pelayaran lainnya dianggap aman

dan selamat untuk dilayari.

Untuk memenuhi hal tersebut perlu dilakukan pemetaan alur sungai untuk

keselamatan pelayaran pada pelabuhan laut dan sungai existing yang ada di

Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Maksud dan

Tujuan a. Melakukan survey dan menyusun rencana teknis alur pelayaran pada

pelabuhanbaik di laut maupun di sungai

b. Untuk menata alur pelayaran baik laut maupun sungai di Wilayah

Kabupaten Kutai Kartanegara

c. Memberikan informasi tentang kondisi alur pelayaran di tiap pelabuhan

di Kabupaten Kutai Kartanegara

d. Memberikan informasi pergerakan lalu lintas kapal dan fasilitas

keselamatan dan keamanan bernavigasi

e. Memberikan Perlindungan lingkungan maritim

3. Sasaran a. Dokumen perencanaan teknis dan penataaan alur pelayaran laut dan

sungai pada pelabuhan existing di Kabupaten Kutai Kartanegara

b. Terciptanya keselamatan dan keamanan pelayaran di Kabupaten Kutai

Kartanegara

4. Lokasi

Pekerjaan

Lokasi pekerjaan dilaksanakan pada Pelabuhan Existing yang meliputi:

a. Pelabuhan Samboja

b. Dermaga Muara Jawa

c. Dermaga Sukma Wira

d. Dermaga Kota Bangun

e. Dermaga Muara Muntai

f. Dermaga Kembang Janggut

g. Dermaga Rimba Ayu

Page 3: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 3

5. Sumber

Pendanaan

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBDKabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2014 senilai Rp. 2.849.000.000,- (Dua Milyar Delapan

Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah)

6. Nama dan

Organisasi

Pejabat

Pembuat

Komitmen

Nama Pejabat Pembuat Komitmen :

Satuan Kerja : Dinas PerhubunganKabupaten Kutai Kartanegara

DATA PENUNJANG

7. Data Dasar 1. Rencana Induk Pelabuhan Nasional

2. Rencana Induk Pelabuhan Laut di Kabupaten Kutai Kartanegara

3. Perkembangan Dimensi Kapal dan Jenis Kapal

4. Kepadatan Lalu Lintas Kapal

5. Kondisi Geografis

6. Jarak Pelayaran

8. Standar

Teknis

Seluruh peraturan teknis yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan ini

9. Studi-Studi

Terdahulu

Seluruh data penunjang yang termuat dalam point 7.

10. Referensi

Peraturan

1.) Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2008Tentang

Pelayaran.

2.) Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan.

3.) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 68 Tahun 2011 Tentang Alur

Pelayaran Di Laut

4.) Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 52 Tahun 2012 Tentang Alur

Pelayaran Sungai Dan Danau

5.) Peraturan Menteri Perhubungan KM 31 Tahun 2006 Tentang Pedoman

dan Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan.

6.) Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2011 – 2031.

RUANG LINGKUP

11. Lingkup

Kegiatan

Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan dalampekerjaan ini meliputi

perencanaan dan penataan alur pelayaran di laut dan sungai, yaitu:

1. Mengumpulkan data sekunder yang terkait dengan pekerjaan ini seperti

studi terdahulu, data hidrologi, data hidro-oceanografi, dan sosial

ekonomi wilayah

2. Menyusun metode pelaksanaan pekerjaan dan persiapan pelaksanaan

survey lapangan

3. Melaksanakan survey hidro-oceanografi, yang meliputi:

Survey Bathimetri/Kedalaman

Survey Pasang Surut

Survey Pola Arus

Survey Identifikasi Dasar Perairan

Survey Sedimentasi Pada Alur Pelayaran Masuk Pelabuhan

Page 4: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 4

4. Review teknis sistem rute pelayaran, pergerakan lalu lintas kapal,

perkembangan dimensi kapal dan jenis kapal, dan sarana bantu

navigasi-pelayaran pada pelabuhan laut, sungai dan danau.

5. Kegiatan perencanaan dan penataan alur pelayaran di laut yang

meliputi:

Kondisi alur-pelayaran; kepadatan lalu lintas; kondisi,

ukuran dan sarat (draft) kapal; arus dan pasang surut; kondisi

cuaca; dan ship's routeing system.

Sistem rute pelayaran di laut, yaitu bagan pemisah lalu lintas

(traffic separation scheme); rute dua arah (two way routes);

garis haluan yang dianjurkan (recommended tracks); rute air

dalam (deep water routes); daerah yang harus dihindari

(areas to be avoided); daerah lalu lintas pedalaman (inshore

traffic zones); daerah kewaspadaan (precaution areas); dan

daerah putaran (roundabouts); Tata cara berlalu lintas

Penataan jalur-jalur sempit

Titik mati (point of no return) Lebar alur satu arah

Lebar dalam belokan-be1okan alur

Lebar alur dua arah

Daerah olah gerak kapal

Daerah labuh kapal

6. Kegiatan perencanaan dan penataan alur pelayaran di sungai yang

meliputi alur pelayaran, sistem rute, tata cara berlalu lintas dan daerah

labuh kapal sesuai dengan kepentingannya, yaitu:

Survei inventarisasi dan identifikasi alur-pelayaran serta lalu

lintas dan angkutan di sungai dan danau Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kesesuaian dengan pengelolaan sumber daya air Analisis pengembangan wilayah sungai dan danau Analisis karakteristik alur-pelayaran sungai dan danau Analisis karakteristik lalu lintas kapal sungai dan Danau 7. Merencanakan profil/potongan memanjang dan melintang alur

pelayaran

8. Merencanakan lebar alur, luas kolam, dan kedalaman sesuai

dengan ukuran kapal yang akan me1ewati alur-pelayaran 9. Merencanakan slope/kemiringan alur-pelayaran 10. Merencanakan lokasi dan titik koordinat geografis area yang

akan dikeruk (bila ada) 12. Keluaran a. Laporan Pendahuluan memuat: Persiapan / rencana pelaksanaan

pekerjaan; Metodologi; Time Schedule; dan Gambaran Umum

Pekerjaan. Laporan Pendahuluan diserahkan maximal 30 hari kalender

kerja sejak SPMK diterbitkan dan sebanyak 10 buku yang sebelumnya

telah didiskusikan kepada seluruh stakeholder terkait

b. Laporan Antara: Hasil survey lapangan berupa data primer. Laporan

Antara diserahkan maximal 180 hari kalender kerja sejak SPMK

diterbitkan dan sebanyak 10 buku yang sebelumnya telah didiskusikan

kepada seluruh stakeholder terkait.

c. Laporan Akhir Sementara memuat: Hasil survey lapangan, data primer,

dan analisis survey. Laporan Akhir Sementara diserahkan maximal 210

Page 5: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 5

hari kalender kerja sejak SPMK diterbitkan dan sebanyak 10 buku yang

sebelumnya telah didiskusikan kepada seluruh stakeholder terkait.

d. Laporan Akhir merupakan hasil revisi dan masukan dari hasil

ekspose/diskusi dengan seluruh stakeholder terkait yang diserahkan

maximal 240 hari kalender kerja sebanyak 10 buku. Bersama dengan

penyerahan laporan akhir juga diserahkan dokumentasi survey (10

buku), dan CD/DVD soft copy seluruh keluaran.

13. Peralatan,

Material

Personil dan

Fasilitas dari

Pejabat

Pembuat

Komitmen

Pejabat Pembuat Komitmen tidak menyediakan peralatan, material, dan

personil pekerjaan tetapi menyediakan fasilitas ruang ekspose/diskusi dan

dukungan administrasi terhadap pekerjaan ini.

14. Peralatan dan

Manajerial

dari Penyedia

Jasa

Konstruksi

1) Komputer

2) Tenaga Ahli

3) Dan lain-lain yang terkait dengan pekerjaan ini

15. Lingkup

Kewenangan

Penyedia jasa

Menyelesaikan pekerjaan jasa konsultansi ini, berikut dengan keluaran yang

dihasilkan sebagai output dan diserahkan kepada pengguna jasa sebagaimana

diatur dalam kontrak

16. Jangka

Waktu

Penyelesaian

Kegiatan

180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung sejak ditandatangani

SPMK oleh kedua belah pihak.

17. Personil Personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Rincian kualifikasi dan klasifikasi tenaga ahli adalah sebagai berikut:

1. Team Leader atau Ahli Pelabuhan adalah seorang lulusan Sarjana

Teknik Sipil atau Transportasi dari Universitas Negeri atau Swasta yang

terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 12 tahun serta memiliki

sertifikat keahlian dari asosiasi profesi.

2. Ahli Teknik Sipil adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil dari

Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi serta memiliki

pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari

asosiasi profesi. Ahli Teknik Sipil yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.

3. Ahli Hidro-Oceanografi adalah seorang lulusan Sarjana Pengairan atau

Sarjana Kelautan dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi

dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat

keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Hidro-Oceanografi yang dibutuhkan

sebanyak 1 orang.

4. Ahli Navigasi dan Keselamatan Pelayaran seorang lulusan Sarjana

Kelautan atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta

yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta

memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Navigasi dan

Keselamatan Pelayaran yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.

5. Ahli Hidrologi seorang lulusan Sarjana Pengairan atau Sarjana Teknik

Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan

memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian

dari asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.

Page 6: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 6

6. Ahli Design seorang lulusan Sarjana Pengairan atau Sarjana Teknik

Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan

memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian

dari asosiasi profesi. Ahli Design yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.

7. Ahli GIS (Global Information System) seorang lulusan Sarjana Geodesi

atau Sarjana Geography Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang

terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 10 tahun serta memiliki

sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli GIS yang dibutuhkan

sebanyak 1 orang.

8. Ahli Cost Estimator lulusan Sarjana Teknik Sipil dari Universitas

Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama

10 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli

Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.

Selain tenaga ahli utama pekerjaan ini juga didukung oleh sub tenaga ahli

dengan posisi dan kualifikasi pendidikan sebagai berikut:

1. Ahli Muda Teknik Sipil adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil

dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi serta memiliki

pengalaman selama 5 tahun dengan jumlah 1 orang

2. Ahli Muda Hidro-Oceanografi adalah seorang lulusan Sarjana Pengairan

dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki

pengalaman selama 5 tahun dengan jumlah 1 orang

3. Ahli Muda Navigasi dan Keselamatan Pelayaran seorang lulusan

Sarjana Kelautan atau Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau

Swasta yang terakreditasi dan memiliki pengalaman selama 5 tahun

serta memiliki sertifikat keahlian dari asosiasi profesi. Ahli Muda

Navigasi dan Keselamatan Pelayaran yang dibutuhkan sebanyak 1

orang.

4. Ahli Muda Hidrologi seorang lulusan Sarjana Pengairan atau Sarjana

Teknik Sipil dari Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan

memiliki pengalaman selama 5 tahun serta memiliki sertifikat keahlian

dari asosiasi profesi. Ahli Hidrologi yang dibutuhkan sebanyak 1 orang.

5. Ahli Muda Cost Estimator seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil dari

Universitas Negeri atau Swasta yang terakreditasi dan memiliki

pengalaman selama 5 tahun serta memiliki sertifikat keahlian dari

asosiasi profesi. Ahli Muda Cost Estimator yang dibutuhkan sebanyak 1

orang.

Dan pekerjaan ini juga didukung oleh tenaga pendukung, yaitu surveyor,

drafter/cad operator, dan operator komputer.

18. Jadwal

Tahapan

Pelaksanaan

Kegiatan

Disesuaikan dengan time schedule penyedia jasa konsultan pada saat

menyampaikan laporan pendahuluan yang memuat rencana awal

pelaksanaan pekerjaan

Hal-Hal Lain

23. Produksi

Dalam

Negeri

-

24. Persyaratan

Kerjasama

Penyedia jasa konsultasi dalam pekerjaan ini bisa melakukan kerja sama

dengan penyedia jasa konsultasi lainnya sesuai dengan aturan yang berlaku

dalam dokumen kualifikasi dan dokumen pemilihan.

25. Pedoman

Pengumpulan

Data

Mekanisme pengumpulan data lapangan disesuaikan dengan aturan yang

berlaku dan dikoordinasikan kepada tim teknis

Page 7: Kak -Perencanaan Teknis Pemetaan Alur Sungai

KERANGKA ACUAN KERJA - 7

Lapangan

26. Alih

Pengetahuan

Penyedia jasa konsultasi pelaksana pekerjaan ini berkewajiban untuk

menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan laporan terkait di atas

sebagai bentuk alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat

Pembuat Komitmen.

Tenggarong, 18 Maret 2014

Pejabat Pembuat Komitmen,

TTD

YUDI APIDIANTARA, ST.,MT

NIP. 19720829 199803 1 010