16

KAK PPI BONTO BAHARI 13.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 1

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (KMK) PPI BONTO BAHARI

    KABUPATEN MAROS TAHUN ANGGARAN 2013

    1. LATAR BELAKANG

    Sektor Perikanan dan Kelautan yang berbasis pada sumberdaya alam memiliki

    potensi yang cukup besar yang diharapkan dapat menjadi sumber pertumbuhan baru

    berbagai jenis komiditi perikanan seperti ikan, udang, rumput laut, kerang kerangan

    dan lain-lain memiliki daya saing yang cukup tinggi yang dapat dikembangkan menjadi

    komoditi unggulan baik sebagai sumber pangan maupun input produk industri.

    Untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang tersedia

    diperlukan prasarana pendukung berupa Pangkalan Pendaratan Perikanan yang

    mampu melayani aktivitas bongkar muat kapal/perahu nelayan. Pangkalan

    Pendaratan perikanan hendaknya dapat didarati setiap saat dan mampu melindungi

    kapal/perahu dari hantaman ombak dan gelombang. Sebagai prasarana ekonomi

    Pangkalan Pendaratan perikanan hendaknya dirancang untuk dapat memenuhi

    seluruh kebutuhan logistic nelayan saat melaut, disamping itu juga merupakan pusat

    distribusi pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan serta aktivitas ekonomi lainnya

    seperti ; pengolahan, pengeringan dan pengepakan.

    Agar dapat memberikan manfaat yang optimal serta untuk menghasilkan suatu

    model konstruksi yang sesuai dengan karakteristik lokasi maka perencanaan

    Pangkalan Pendaratan perikanan disamping memperhatikan aspek fisik perairan

    seperti countur pantai, topografi, jenis tanah dan aspek lingkungan juga diupayakan

    dapat memberikan kemudahan bagi nelayan mendaratkan hasil ikan serta menjamin

    kelancaran distribusi dan pemasaran ikan dengan harga yang layak.

    Setiap pelaksanaan Pembangunan harus dilakukan perencanaan dan

    pengawasan dengan sebaik-baiknya karena lingkup penanganannya meliputi berbagai

    fungsi kegiatan khusus yang saling berhubungan dengan yang lainnya namun tetap

    terintegtrasi dalam suatu site/lingkungan terpadu serta system manajemen

    pengelolaannya dari suatu fungsi Pelabuhan secara utuh.

    Oleh karenanya diperlukan suatu Jasa Konsultansi sebagai Konsultan Manajemen

    Konstruksio (KMK) yang berbadan hukum, sesuai dengan bidang pekerjaannya, yang

    dapat merencanakan dan merealisasikan Pembangunan PPI yang memenuhi kriteria

    perencanaan teknis yang layak dari segi teknis perencanaan, kualitas, kuantitas, biaya

    dan administrasi kegiatan pekerjaan dalam rangkaian proses kegiatan tersebut.

    Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) harus mampu melaksanakan dan

    memahami kegiatan perencanaan dan pengawasan dan manajemen konstruksi secara

    teori dan teknis, secara cakap, handal dan memadai untuk dapat diterima menurut

    hirarki,kaidah dan norma serta standar pekerjaan standar.

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 2

    Untuk menjamin pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai dengan rencana,

    diperlukan perencanaan yang seksama terhadap seluruh tahapan pelaksanaan

    konstruksi. Perencanaan disamping dilakukan oleh tenaga professional yang ditunjuk

    juga dilakukan oleh tenaga teknis.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Adapun maksud dan tujuan dari Kerangka Acauan Kerja (KAK) ini adalah :

    1) Kerangka Acauan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Manajemen

    Konstruksi (KMK) yang berisi uraian lingkup pekerjaan yang semuanya merupakan

    proses pekerjaan yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke

    dalam pelaksanaan tugasnya sebagai petunjuk bagi konsultan dan dapat dijadikan

    acuan koreksi pekerjaan terhadapa pelaksanaan konstruksi.

    2) Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) diharapkan dapat melaksanakan

    tanggung jawabnya dengan baik serta dapat menjalin kerjsama dengan pihak

    pelaksana dalam hal ini PPK dan pelaksana pekerjaan konstruksi untuk dapat

    berkoordinasi sehingga dapat merealisasikan Pembangunan PPI sesuai dengan

    harapan dan fungsinya serta dapat diterima dengan baik oleh pihak PPK dan

    khalayak lainnya yang terkait.

    3) Dengan Kerangka Acauan Kerja (KAK) ini diharapkan dapat mewujudkan PPI

    sebagai bangunan kompleks yang sangat kuat dan spesifik dibandingkan dengan

    bangunan lainnya. Dan sebagai fasilitas umum dapat memenuhi kriteria antara

    lain :

    Keandalan : memberikan rasa aman kepada para pengguna

    nantinya.

    Fungsional : bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien dengan

    tingkat ketergantungan antar bangunan yang cukup

    tinggi.

    Bermutu : harus memenuhi standar-standar sebagai bangunan

    pelabuhan yang telah ditetapkan.

    3. SASARAN

    Diharapkan dengan Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) ini pelaksanaan

    Pembangunan PPI Bonto Bahari dapat berjalan sesuai dengan harapan yang dimulai

    dari pelayanan manajemen selama pra-desain (revisi/perbaikan/penyesuaian), final

    desain dan tahap pelaksanaan pekerjaan nantinya.

    Selesainya desain konstruksi akhir untuk PPI Bonto Bahari dan harga estimasi dari

    total biaya pelaksanaan pekerjaan konstruksi PPI Bonto Bahari

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 3

    4. LOKASI KEGIATAN

    PPI Bonto Bahari Dusun Sabanga Desa Bonto Bahari Kecamatan Bontoa Kabupaten

    Maros

    5. SUMBER PENDANAAN

    Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Tugas Perbantuan Kementerian

    Departemen Kelautan dan Perikanan TA. 2013

    6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    Nama PPK : Ir. MARTINA BUNTAN

    Pembina/IV.a

    19620619 198902 2 002

    Satuan Kerja : Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros

    DATA PENUNJANG

    7. DATA DASAR

    Data Eksisting Lokasi Proyek

    Hasil Perencanaan Pembangunan PPI Bonto Bahari

    8. STANDAR TEKNIS

    Standar Konsultan Manajemen Konstruksi

    9. STUDI-STUDI TERDAHULU

    a) Studi Pengembangan Kawasan Minapolitan Kab. Maros

    b) UPL/UKL PPI Bonto Bahari

    10. REFERENSI HUKUM

    a) Peppres 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan petunjuk teknisnya

    b) Permen PU 45 TAhun 2007 beserta lampirannya

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 4

    RUANG LINGKUP

    11. LINGKUP KEGIATAN

    Kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) pengendalian waktu, biaya,

    pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) dan administrasi dalam kegiatan

    pembangunan, mulai dari tahap persiapan, tahap perencanaan

    (revisi/perbaikan/penyesuaian hasil perencanaan), tahap pelaksanaan konstruksi

    sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.

    Lingkup Kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) terdiri atas :

    a) Tahap Persiapan

    1) Membantu pengelola kegiatan melaksanakan pengadaan penyedia, memberi

    saran waktu dan strategi pengadaan.

    b) Tahap Perencanaan (revisi/perbaikan/penyesuaian)

    1) Mengevaluasi dan mengendalikan melalui kegiatan evaluasi terhadap hasil

    perencanaan, perubahan-perubahan lingkungan, dan penyimpangan yang

    perlu diperbaiki.

    2) Melakukan survey dan pengukuran ulang meliputi survey detail meliputi

    topografi, soundir ulang, bathimetri, mekanika tanah dan hidro oceanografi.

    3) Analisa Aspek teknis untuk mengetahui model, ukuran, struktur gambar kerja

    yang akan dibuat.

    4) Menyusun Detail Desain dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai

    berikut :

    Setiap fasilitas harus direncanakan dapat memberikan kemudahan

    serta memperhitungkan kemudahan kelancaran lalu lintas orang dan

    kendaraan

    Memperhitungkan faktor keamanan, daya tahan serta ketersediaan

    material dilokasi

    Semua perhitungan struktur dibuat berdasarkan anlisa serta standar

    teknis yang lazim digunakan

    Mengutamakan efesiensi biaya dengan memperhitungkan model

    konstruksi yang mudah dalam pelaksanaan

    5) Membahas/Ekpose rancangan gambar kerja dengan Tim Teknis atau Tim

    Pembahas lainnya yang ditetapkan oleh PPK

    6) Menyiapkan bahan untuk Dokumen Tender berupa :

    Rencana Kerja dan Syarat-syarat

    Spesifikasi Teknis

    Daftar Jenis dan Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity)

    Gambar Detail Konstruksi

    Rencana Anggran Biaya (RAB)

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 5

    c) Tahap Pelelangan

    1) Membantu pengelola kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun

    program pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi fisik.

    2) Membantu pengelola kegiatan dalam penyusunan HPS/OE untuk pekerjaan

    konstruksi fisik.

    3) Membantu Pokja Pengadaan pada acara Penjelasan teknis pekerjaan

    (Aanwijzing).

    d) Tahap Pelaksanaan

    1) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang meliputi program

    pencapaian fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa tenaga

    kerja, peralatan dan perlengkapan bahan, informasi dana, program quality

    assurance/quality control/perubahan pekerjaan, administrasi dan program

    kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

    2) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program

    pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,

    pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi,

    pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian administrasi dan

    pengendalian kesehatan keselamatan kerja (K3).

    3) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial

    yang timbul di lapangan, usulan koreksi program dan koreksi teknis bila

    terjadi.

    4) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan

    pekerjaan konstruksi fisik

    5) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :

    Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi

    yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;

    Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan serta

    mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi;

    Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,

    kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;

    Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan

    persoalanyang terjadi selama pekerjaan konstruksi berjalan;

    Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala.

    Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan

    dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

    Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang

    diajukan oleh pelaksana konstruksi;

    Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan

    (as built drawing) sebelum serah terima pekerjaan pertama (PHO);

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 6

    Menyusun defect list (daftar cacat/kerusakan/kekurangan) sebelum

    serah terima pertama (PHO) dan mengawasi perbaikannya pada masa

    pemeliharaan;

    Menyusun laporan akhir pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi

    (KMK).

    12. KELUARAN

    Adapun keluaran yang diharapkan adalah :

    Laporan Penunjang dan Buku Survey yang telah dilaksanakan

    Hasil penyusunan perencanaan (revisi) yang terdiri dari RKS, Spesifikasi Teknis,

    BQ, RAB dan Gambar rencana (Situasi, Layout, trestle dan detail)

    Laporan akhir dari Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) mulai dari pra

    pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan pekerjaan konstruksi

    13. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT PEMBUAT

    KOMITMEN

    --- tidak ada---

    14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI

    Peralatan standar harus dimiliki oleh konsultan untuk melaksanakan pekerjaan

    Konsultansi Manajemen Konstruksi (KMK) ini.

    15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA

    Lingkup kewenangan penyedia jasa adalah sebagai berikut:

    A. LINGKUP PEKERJAAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (KMK)

    Lingkup pekerjaan meliputi :

    1) Mengetahui dan memahami rangkaian proses pembangunan dimulai dari

    tahap awal sampai dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan fisik, meliputi :

    a. Pekerjaan tanah

    b. Pekerjaan struktur dan konstruksi

    c. Pekerjaan mekanikal dan elektrikal

    d. Pekerjaan estimasi pembangunan

    e. Penyusunan RKS

    f. Pekerjaan pengawasan fisik

    2) Melakukan koordinasi dan koreksi pekerjaan terhadap perencanaan awal dan

    fisik untuk menjaga criteria, keutuhan hirarki dan keharmonisan dari tujuan

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 7

    perencanaan dan pembangunan yang baik sesuai standar, inovasi serta

    menuntut pedoman perencanaan dan pembangunan dengan ketentuan-

    ketentuan yang berlaku.

    B. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (KMK)

    1. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi

    (KMK) adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku khususnya Teknis

    Bangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

    No. : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 diantaranya meliputi :

    a) Tahap perencanaan

    1) Membantu Pengelola kegiatan dalam hal pengecekan dan koreksian

    hasil Konsultan Perencanaan;

    2) Membantu Pengelola Proyek dalam mempersiapkan dan menyusun

    program pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi fisik.

    b) Tahap persiapan pelelangan

    1) Membantu PPK dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri (Owners

    Estimate) pekerjaan konstruksi fisik;

    2) Bersedia ikut memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu rapat

    Aanwijizng;

    c) Tahap Pelaksanaan Kegiatan

    1) Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) bertanggung jawab secara

    profesional atas jasa Manajemen Konstruksi yang dilakukan sesuai

    dengan ketentuan dan kode tata 'laku' profesi yang berlaku;

    2) Secara umum tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK)

    adalah minimal sebagai berikut :

    Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan

    yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman

    teknis yang berlaku.

    Kinerja Manajemen Konstruksi telah memenuhi standar hasil

    Manajemen Konstruksi yang berlaku.

    Hasil evaluasi Manajemen Konstruksi dan dampak yang

    ditimbulkan.

    3) Penanggung jawab professional Manajemen Konstruksi adalah tidak

    hanya konsultan sebagai suatu perusahaan tetapi juga bagi para

    tenaga ahli profesional Manajemen Konstruksi yang terlibat Dan

    bertanggung jawab sebagai berikut :

    Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang

    disusun oleh Pelaksana, meliputi program pencapaian sasaran

    konstruksi, peyediaan/penggunaan tenaga kerja, perlengkapan

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 8

    dan peralatan, lahan/material konstruksi, informasi, dana program

    QA/QC dan program K3.

    Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik meliputi :

    sumber daya, biaya, waktu sasaran (kuantitas dan kualitas),

    perubahan pekerjaan, tertib administrasi dan K3.

    Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis

    maupun manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan

    tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila

    terjadi penyimpangan.

    Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam

    kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik.

    Melakukan pengawasan yang terdiri dari :

    Memeriksa dan mempelajari dokumen pelaksanaan

    Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode

    pelaksanaan, ketepatan waktu dan biaya konstruksi

    Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kuantitas,

    kualitas dan laju pencapaian volume

    Mengumpulkan data dan informasi lapangan untuk

    pemecahan masalah selama pelaksanaan konstruksi;

    Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan berkala, membuat

    laporan mingguan dan bulanan pengawasan dengan

    masukan dari hasil rapat, laporan harian, mingguan dan

    bulanan pekerjaan konstruksi.

    Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan

    untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan,

    serah terima pekerjan

    Meneliti shop drawing yang diajukan Pelaksana fisik

    Meneliti as-built drawing pelaksanaan sebelum serah

    terima Pertama

    Menyusun daftar cacat (defect list) sebelum serah

    terima Pertama;

    Menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan

    bangunan/konstruksi ;

    Menyusun Laporan Akhir Pekerjaan Konsultan Manajemen

    Konstruksi (KMK)

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 9

    C. BIAYA

    1. Biaya Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK)

    a) Dibebankan pada biaya untuk kegiatan Konsultan Manajemen Konstruksi

    (KMK) bersangkutan bersumber dari Dana Tugas Perbantuan Kementrian

    Kelautan dan Perikanan Tahun Anggarana 2013

    b) Besarnya nilai biaya Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) maksimum

    diperhitungkan terhadap prosentase biaya Konsultan Manajemen

    Konstruksi (KMK) terhadap nilai biaya konstruksi fisik

    c) Keputusan Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia

    Nomor : 01/TAP.DPN/2012 tanggal 16 Januari 2012 tentang Ketentuan

    Pedoman Standar Minimal Tahun 2011 Biaya Langsung (Personil

    remuneration/billing rate) dan Biaya Langsung Non Personil (direct cost)

    untuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya dan Harga Perkiraan Sendiri

    (HPS).

    d) Besarnya biaya Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) dan tata cara

    pembayaran diatur secara kontruktual.

    e) Pembayaran Biaya Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) didasarkan

    pada prestasi kemajuan pekerjaan perencanaan dan konstruksi fisik,

    yaitu:

    Pembayaran dilakukan berdasarkan perhitungan persentase fisik

    konstruksi dikalikan biaya pekerjaan Manajemen Konstruksi dimana

    pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi tersebut telah diterima

    dengan baik oleh Komite pengelola.

    f) Draft rincian tahapan pembayaran sesuai tahap pembayaran kontraktor

    atau sesuai prestasi dilapangan yang akan diatur kemudian.

    D. Kriteria

    Kriteria yang akan dilaksanakan oleh Manajemen Konstruksi pada Kerangka

    Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan- persyaratan sebagai berikut :

    1. Kriteria Umum

    Pekerjaan Manajemen Konstruksi yang akan dilaksanakan seperti yang

    dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum pelaksanaan

    pembangunan berdasarkan kuantitas dan kualitas pekerjaan.

    2. Pengawasan Tenaga Kerja

    a) Memastikan kesiapan tenaga pelaksana pekerjaan dan sisi keahlian

    b) Memastikan kelengkapan kerja tenaga pelaksana

    c) Memastikan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga pelaksana

    3. Pengawasan Bahan Kerja

    a) Menjamin bahan yang dipergunakan sesuai dengan standar ketentuan

    dan persyaratan yang berlaku

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 10

    b) Menjamin bahan/material yang dipergunakan/dilaksanakan/diolah sesuai

    dengan ketentuan dan metode kerja

    4. Pengawasan Peralatan Kerja

    a) Menjamin peralatan kerja yang dipergunakan sesuai dengan standar,

    ketentuan dan persyaratan.

    b) Menjamin peralatan yang dipergunakan tidak mengakibatkan timbulnya

    kecelakaan

    c) Menjamin peralatan kerja yang dipergunakan tidak mengakibatkan

    kegagalan

    5. Pengawasan Dampak Pekerjaan

    a) Menjamin pekerjaan tidak menimbulkan dampak terhadap tenaga kerja,

    lingkungan pekerjaan maupun lingkungan sekitar lokasi pekerjaan.

    b) Menjamin upaya pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan (UKL

    dan UPL) dilaksanakan secara konsisten

    6. Kriteria Khusus

    Kriteria Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus

    bangunan, konstruksi dan jaringan yang akan diawasi baik dari segi fungsi

    bangunan dan juga segi teknis terlebih untuk pekerjaan yang bersifat non

    standar.

    E. Azas-azas

    Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK)

    hendaknya memperhatikan azas-azas pekerjaan sebagai berikut :

    1. Pengawasan harus dilaksanakan secara konsisten dengan penuh tanggung

    jawab.

    2. Pengawasan tidak boleh mengakibatkan terhentinya/terhambatnya pekerjaan,

    namun lebih kepada upaya melakukan percepatan dengan tidak

    mengesampingkan kuantitas, kualitas dan waktu pelaksanaan.

    3. Pengawasan dilakukan secara jeli dalam melaksanakan fungsinya dengan

    melakukan bimbingan teknis, pengarahan dan saran-saran dalam usaha

    pencapaian target pekerjaan.

    4. Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) harus dapat mengantisipasi timbulnya

    dampak fisik maupun non fisik terhadap pekerjaan maupan lingkungan

    sekitarnya

    5. Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) harus mengantisipasi terjadinya

    kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan.

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 11

    F. PROSES PEKERJAAN KKONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (KMK)

    1. Dalam proses pengawasan untuk menghasilkan keluaran-keluaran (outputs)

    yang diminta, konsultan Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK) harus

    menyusun jadwal pembahasan pelaksanaan dengan pengelola kegiatan

    2. Dalam pembahasan tersebut Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK)

    menyampaikan evaluasi pengawasan terhadap pekerjaan yang

    dilaksanakan dan langkah-langkah langkah yang harus dilaksanakan

    selanjutnya

    3. Dalam penyapaian evaluasi, segala hal yang telah disepakati harus dituangkan

    dalam menute of meeting (Notulen Rapat Evaluasi)

    4. Minute of meeting yang dibuat dan disepakati bagian yang harus diawasi

    kepastian dan pelaksanaannya

    5. Pekerjaan Teknis Manajemen Konstruksi Lapangan, antara lain :

    i. Melaksanakan pekerjaan Manajemen Konstruksi secara umum,

    pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan

    pembangunan agar pelaksanaan teknis yang dilakukan dapat secara terus

    menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya

    ii. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau

    komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan

    pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya

    iii. Melakukan monitoring dan pengecekan secara terus menerus terhadap

    segala kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian mutu dan

    volume pekerjaan

    iv. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang

    tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan mi minimal sesuai

    dengan jadwal yang ditetapkan

    v. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau

    pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu

    pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk

    mendapatkan persetujuan dari PPK

    vi. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan

    penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyi mpang dari

    kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan

    pemberitahuan tertulis kapada PPK.

    vii. Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam

    mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan

    pembangunan

    viii. Menyusun dan menetapkan hasil perubahan pekerjaan (change order)

    setelah memperoleh persetujuan dari PPK.

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 12

    ix. Memeriksa dan merekomendasikan material/peralatan yang diajukan

    oleh kontrakto untuk mendapat persetujuan dari PPK

    x. Melaporkan kepada Pemberi Tugas semua masalah yang berhubungan

    dengan pelaksanaan pekerjaan baik teknis, administratif termasuk

    keterlambatan pencapaian target fisik, serta usaha-usaha

    penanggulangan dan tindakan yang diperlukan

    xi. Membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan

    6. Konsultansi

    Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam

    sebulan, dengan PPK, Perencana dan Pemborong dengan

    tujuan untuk membi carakan masalah dan persoalan yang timbul dalam

    pelaksanaan, kemudian membuat risalah dan mengiri Konsultan

    Manajemen Konstruksi (KMK)an kepada semua pihak yang

    bersangkutan, serta sudah diteri ma paling lambat 1 minggu kemudian

    Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak

    7. Laporan

    a) Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis

    teknologi kepada PPK mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot

    bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh kontraktor

    b) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan

    dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.

    c) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, juml ah tenaga

    kerja dan alat yang digunakan

    d) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat

    oleh Pemborong terutama yang mengakibatkan tambah atau

    berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar

    konstruksi yang dibuat oleh Pemborong (Shop Drawings).

    8. Dokumen

    a) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan

    penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran

    angsuran

    b) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan

    dilapangan serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna

    keperluan pembayaran

    G. PROGRAM KERJA

    1. Sebelum melaksanakan tugasnya Konsultan Manajemen Konstruksi (KMK)

    harus segera menyusun :

    a. Program kerja termasuk jadwal kegiatan secara detail

    b. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya)

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 13

    Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus

    mendapatkan persetujuan dari PPK

    2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari

    PPK

    16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

    Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 8 (delapan) bulan

    17. PERSONIL

    NO. POSISI KUALIFIKASI MINIMAL JUMLAH OB

    TENAGA AHLI

    1. Penanggung Jawab Kegiatan S.1 Sipil, Pengalaman 10 tahun, SKA Ahli Madya

    1 (satu)

    2. Penanggung Jawab Lapangan S.1 Sipil, Pengalaman 5 tahun, SKA Ahli Madya

    1 (satu)

    3. Penyusun dan Pengendali Program S.1 Sipil/Arsitektur,

    Pengalaman 5 tahun, SKA Ahli Muda

    1 (satu)

    4. Estimasi Biaya S.1 Sipil, Pengalaman 5 tahun, SKA Ahli Muda

    1 (satu)

    5. Sipil Struktur S.1 Sipil, Pengalaman 5 tahun, SKA Ahli Muda

    1 (satu)

    6. Mekanikal / Elektrikal S.1 Teknik Elektro/Mesin, Pengalaman 5 tahun, SKA

    Ahli Muda 1 (satu)

    7. Kepala Pengawas S.1 Sipil, Pengalaman 5 tahun, SKA Ahli Muda

    1 (satu)

    TENAGA PENDUKUNG

    8. Surveyor S.1, Pengalaman 5 tahun 1 (satu)

    9. Inspector S.1, Pengalaman 5 tahun 1 (satu)

    10. Cost Estimator S.1, Pengalaman 5 tahun 1 (satu)

    11. Draffter (Cad Operator) S.1, Pengalaman 5 tahun 1 (satu)

    12. Tenaga Admnistrasi/Operator SMA/SMK, Pengalaman 5

    tahun 1 (satu)

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 14

    18. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN

    Rencana jadwal dan tahapan pelaksanaan adalah selama 8 (delapan) bulan atau 240

    (dua ratus empat puluh) hari kalender.

    No. AGENDA PEKERJAAN WAKTU (BULAN)

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1. Tahap Persiapan

    2. Tahap Perencanaan

    3. Tahap Pelelangan

    4. Tahap Pelaksanaan

    5. Tahap Pengawasan

    6. Tahap Pelaporan

    19. LAPORAN PENUNJANG/SURVEY

    Laporan penunjang/survey memuat antara lain :

    1) Laporan Pendahuluan

    2) Laporan Antara (Draff Perencanaan)

    3) Dokumen Lelang (RKS, Spesifikasi Teknis, BoQ, RAB, Gambar Kerja)

    4) Laporan Mingguan

    5) Laporan Bulanan

    6) Laporan Akhir

    20. DOKUMEN LELANG/TENDER

    Laporan ini memuat :

    Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Pekerjaan, Metode

    Pelaksanaan, Daftar Jenis dan Volume Pekerjaan, Gambar-gambar berupa Gambar

    Situasi, Lay out, Trestle dan Detail, serta RAB yang disertai dengan rincian analisa

    harga satuan.

    Semua gambar dibuat dalam kertas A3

  • KKKeeerrraaannngggkkkaaa AAAcccuuuaaannn KKKeeerrrjjjaaa (((KKKAAAKKK)))

    KKKooonnnsssuuullltttaaannn MMMaaannnaaajjjeeemmmeeennn KKKooonnnssstttrrruuukkksssiii (((KKKMMMKKK))) PPPPPPIII BBBooonnntttooo BBBaaahhhaaarrriii KKKaaabbb... MMMaaarrrooosss TTTAAA... 222000111333

    PPI Bonto Bahari Kab. Maros 15

    HAL-HAL LAIN

    21. PRODUKSI DALAM NEGERI

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah

    Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan

    pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri

    22. PERSYARATAN KERJA SAMA

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan

    kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi

    23. ALIH PENGETAHUAN

    Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan

    pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil

    proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut

    Maros, 18 Januari 2013

    Disusun oleh :

    Pejabat Pembuat Komitmen,

    ( PPK )

    Ir. MARTINA BUNTAN

    Pembina / IV.a

    19620619 198902 2 002