12
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PENYUSUNAN RDTR Tahun Anggaran

Kak Rdtr Melawi

  • Upload
    aditya

  • View
    266

  • Download
    26

Embed Size (px)

Citation preview

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PENYUSUNAN RDTR

Tahun Anggaran

B. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan kota-kota di Indonesia yang relatif pesat membawa banyak perubahan pada kondisi internal kota. Suatu hal yang terlihat sebagai dampak dari perkembangan kota adalah pesatnya perkembangan penduduk perkotaan. Tingginya angka kepadatan penduduk dan terbatasnya lahan perkotaan menimbulkan tingginya kebutuhan akan fasilitas dan utilitas kota termasuk kebutuhan akan perumahan.

Perkembangan kota ini tidak hanya terjadi pada kota-kota metropolitan saja, namun telah mencapai kota-kota menengah dan bahkan kota-kota kecil yang berstatus kota kecamatan.Dalam konteks pengembangan wilayah di Indonesia, peranan kota-kota kecil tidak dapat diabaikan begitu saja mengingat potensinya sebagai salah satu komponen dalam mendukung terjalinnya interaksi antara pusat pengembangan wilayah dengan daerah hinterlandnya. Dengan demikian maka penataan kota tidak hanya mencakup kota besar sebagai pusat pengembangan saja, tetapi juga kota-kota kecil yang dalam banyak hal lebih berfungsi sebagai wilayah pengaruh atau wilayah hinterland. Dengan adanya kegiatan penataan kota-kota kecil tersebut maka proses interaksi antar komponen-komponen dalam sistem pengembangan wilayah tersebut akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.

Apabila ditinjau secara mikro, tampak bahwa kota-kota kecil, yang sebagian besar merupakan ibukota kecamatan, ternyata tidak hanya berperan sebagai wilayah hinterland saja. Namun kadang juga berfungsi sebagai pusat pengembangan bagi wilayah rural disekitarnya. Jelas bahwa penataan kota-kota kecil merupakan kebutuhan yang mendesak.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud : mewujudkan rencana detail tata ruang yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutanTujuan : 1. Penyusunan RDTR PERKOTAAN MELAWI sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan,2. Penyusunan RDTR PERKOTAAN MELAWI sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun rencana pengembangan, dan pemberian periijinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.

3. SASARAN

1. Terkendalinya pembangunan di wilayah Kabupaten Melawi baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.2. Terciptanya keserasian antara kawasan lindung dan kawasan budidaya.3. Tersusunnya rencana dan keterpaduan program-program pembangunan di wilayah Kabupaten Melawi.4. Terdorongnya minat investasi masyarakat dan dunia usaha di wilayah Kabupaten Melawi.5. Terkoordinasinya pembangunan antar wilayah dan antar sektor pembangunan.

4. DASAR HUKUMa. Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruangb. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang.c. Peraturan Daerah Kabupaten Melawi Nomor tahun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Melawi

5. KRITERIA TEKNIS Dalam pelaksanaan Penyusunan RDTR, Kriteria teknis yang harus dipenuhi sebagai berikut :a. Keseluruhan proses penyusunan RDTR harus dapat terukur dan menghasilkan alternative solusi bagi permasalahan pengembangan ruang di wilayah kabupaten Melawi. b. Dinas terkait harus terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan penyusunan RDTR yang diwujudkan dengan pembentukan Tim Teknis Daerah yang memiliki agenda kerja yang mendukung program yang dilaksanakan.c. Organisasi Tim Teknis Daerah melibatkan instansi-instansi teknis terkait dengan penataan ruang yang ada didaerah ( BKPRD) isu permasalahan khusus dapat menjadi pertimbangan dalam penentuan komposisi anggota yang terlibat dalam tim teknis.d. Tim Teknis harus terlibat secara aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan rencana tata ruang (mulai dari pengumpulan data hingga perumusan rencana sesuai NSPK)

6. PERSYARATAN PERENCANAAN RDTR1. RDTR disusun menurut Satuan Wilayah Pengembangan wilayah kabupaten yang telah ditetapkan fungsi kawasannya dalam struktur ruang RTRW.2. RDTR dapat ditentukan menurut kawasan yang mempunyai nilai sebagai kawasan yang perlu percepatan pembangunan, pengendalian pembangunan, mitigasi bencana, dan lainya.3. RDTR mempunyai wilayah perencanaan mencakup sebagian atau seluruh kawasan tertentu yang terdiri dari beberapa unit lingkungan perencanaan, yang telah terbangunan ataupun yang akan dibangun.4. RDTR mempunyai skala perencanaan 1:5000 atau lebih besar sesuai dengan kebutuhan tingkat kerincian dan peruntukan perencanaannya.5. RDTR merupakan salah satu pedoman pembangunan daerah yang memiliki kekuatan hukum berupa Peraturan Daerah (Perda)6. RDTR ini dilakukan dengan memeriksa kesesuaian semua rencana dan ketentuan sektoral baik horizontal, vertikal, diagonal seperti UU, PP, Kepres, Kepmen, Perda, KepGub, KepWal atau KepBup, SKB, NSPM dan pedoman-pedoman yang menunjang termasuk produk pra desain serta desain kegiatan sektoral tersebut.7. RDTR merupakan pedoman berkekuatan hukum yang merupakan arahan pembangunan daerah untuk :1) Perijinan pemanfaatan ruang2) Perijinan letak bangunan dan bukan bangunan,3) Kapasitas dan intensitas bangunan dan bukan bangunan4) Penyusunan Rencana5) Pelaksanaan program pembangunan

8. NAMA DAN ORGANISASI PPKSatuan Kerja Perangkat Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Melawi.

9. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.

10. LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN DAN PEMBAGIAN PERANa. Lingkup Kegiatan : Sesuai dengan sasaran pekerjaan, lingkup materi Penyusunan RDTR PERKOTAAN MELAWI Kabupaten Melawi mengacu pada UUPR No. 26 Tahun 2007. Di dalam UUPR No. 26 Tahun 2007 disebutkan bahwa penataan ruang diklasifikasikan berdasarkan sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administrasi, kegiatan kawasan dan nilai strategis kawasan (Bab 3; Pasal 4). Berdasarkan fungsi utama kawasan teridiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya (Bab 3; Pasal 5; ayat 2). Berdasarkan kegiatan kawasan terdiri atas penataan ruang kawasan perkotaan dan penataan ruang kawasan perdesaan (Bab 3; Pasal 5; ayat 3). Pada Bab VI (Pelaksanaan Penataan Ruang) pasal 14 ayat (1) menyebutkan, perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan : (a) rencana umum tata ruang, dan ; (b) rencana rinci tata ruang. Pada ayat (2) disebutkan bahwa Rencana rinci tata ruang ...... disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang. Rencana detail tata ruang .... (ayat (6)) dijadikan dasar bagi penyusunan rencana zonasi. Penataan ruang kawasan perkotaan (pasal 41; ayat 1) diselenggarakan pada : (a) kawasan perkotaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten; atau (b) kawasan yang secara fungsional berciri perkotaan yang mencakup 2 (dua) atau lebih wilayah kabupaten/kota pada 1 atau lebih wilayah propinsi. Pasal 42 ayat 1 menyebutkan : RTR Kawasan Perkotaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten adalah rencana rinci tata ruang kabupaten. Pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten merupakan bagian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten (pasal 45 ayat 1). Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten merupakan bagian pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten (pasal 46; ayat 1). Pasal 49 menyebutkan bahwa rencana tata ruang kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten adalah bagian rencana tata ruang wilayah kabupaten. Selanjutnya pada pasal 50 ayat 1 disebutkan Penataan ruang kawasan perdesaan dalam 1 wilayah kabupaten dapat dilakukan pada tingkat wilayah kecamatan atau beberapa wilayah desa atau nama lain yang disamakan dengan desa yang merupakan bentuk detail dari penataan ruang wilayah kabupaten. Penataan ruang kawasan perdesaan merupakan bagian wilayah kabupaten merupakan bagian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten (pasal 52; ayat 1). Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perdesaan yang merupakan bagian wilayah kabupaten merupakan bagian pengendalian pemanfaatanr uang wilayah kabupaten (pasal 53; ayat 1). Berdasarkan pedoman penyusunan RDTR yang sudah disesuaikan dengan Undang Undang no. 26 tahun 2007, sebagai berikut ;1. Persiapanan penyusunan RDTR;2. Pengumpulan dan pengolahan data;a. Inventarisasib. Elaborasi3. Analisa kawasan perencanaana. Analisa struktur kawasan perencanaanb. Analisa peruntukan blok rencanac. Analisa prasarana transportasid. Analisa utilitas umume. Analisa amplop ruangf. Analisa kelembagaan dan peran masyarakat4. Perumusan dan ketentuan teknis rencana detaila. Konsep rencanab. Produk rencana detail tata ruanga) Rencana struktur ruang kawasanb) Rencana peruntukan blokc) Rencana penataan bangunan dan lingkungan (amplop ruang)d) Indikasi program pembangunane) Legalisasi rencana detail tata ruang

5. Pengendalian rencana detaila. Tujuanb. Komponen pengendalianc. Pengendalian pemanfaatan ruang melalui pengawasan6. Kelembagaan dan peran serta aktif masyarakat : 1. Peran kelembagaan, 2. Peran masyarakat

b. Lokasi Kegiatan :Satuan Wilayah Pengembangan Perkotaan Melawi Kabupaten Melawi dilihat dari konstelasi regional Kabupaten Melawi mempunyai lokasi yang strategis di pusat kota yang merupakan pusat pemerintahan, perdagangan jasa dan distribusi barang.

11. METODOLOGIMetode Pendekatan :a. Pendekatan Keterpaduan Perencanaan Dari Bawah Dan Dari Atas (Top Down And Bottom Up Planning)b. Pendekatan Intersektoral Holistikc. Pendekatan Perencanaan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungand. Pendekatan Masyarakat (Community Approach)e. Pendekatan Kesesuaian Spatial Antar dan Intra WilayahMetode :1. Aspek ReviewProses peninjauan kembali merupakan satu bagian dari keseluruhan rangkaian mekanisme penataan ruang, yang dilakukan secara konsisten terhadap proses pemanfaatan ruang yang telah berjalan dan menerima pengaruh baik dari faktor internal maupun eksternal. Proses peninjauan kembali RDTR kecamatan-kecamatan di wilayah PERKOTAAN MELAWIKabupaten Melawi dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu:a. Evaluasi data dan informasi dari hasil kegiatan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.b. Penentuan tingkat pergeseran pemanfaatan ruang untuk mengetahui/evaluasi perlu atau tidaknya dilakukan peninjauan kembali.c. Penentuan tipologi peninjauan kembali berdasarkan kriteria sesuai ketentuan.d. Menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan legitimasi hukum pada RDTR hasil peninjauan kembali.2. Aspek RevisiRevisi merupakan proses perbaikan dan penyusunan kembali RDTR kecamatan-kecamatan dalam PERKOTAAN MELAWI Kabupaten Melawi yang meliputi tahapan-tahapan berikut:a. Persiapan penyusunan;b. Pengumpulan data dan informasi;c. Analisis;d. Penyusunan konsep dan skenario perencanaan;e. Penyusunan arah kebijakan dan strategi;f. Penyusunan rencana penataan ruang;g. Penyiapan proses penetapan Peraturan Daerah.

12. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 150 (seratus lima puluh hari)

13. TENAGA AHLITenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :1. Ketua Tim (Team Leader)Mempunyai sertifikat keahlian sesuai bidang (IAP), Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kabupaten) lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan di bidang Penataan ruang. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua Tim selama 13 (tiga belas) tahun.2. Tenaga Ahli ArsitekturMempunyai sertifikat keahlian Arsitektur, Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (Sarjana) Jurusan T. Arsitektur lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan Arsitektur lebih diutamakan 10 (sepuluh) tahun.3. Tenaga Ahli Sipil Mempunyai sertifikat keahlian Sipil, Tenaga Ahli Sipil disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (Sarjana) Jurusan T. Sipil lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan sipil lebih diutamakan 10 (sepuluh) tahun.4. Tenaga Ahli Lingkungan Mempunyai sertifikat keahlian Lingkungan, Tenaga Ahli Lingkungan disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T. Lingkungan lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan lingkungan lebih diutamakan 7 (tujuh) tahun.5. Tenaga Ahli Geodesi / Pertanahan Mempunyai sertifikat keahlian Geodesi, Tenaga Ahli Geodesi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T. Geodesi lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan pertanahan lebih diutamakan 7 (tujuh) tahun.6. Tenaga Ahli Hukum Tenaga Ahli Hukum disyaratkan seorang Sarjana Strata 1 (S-1) Jurusan Hukum lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan hukum lebih diutamakan 5 (lima) tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya yang berhubungan dengan Hukum.7. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan Mempunyai sertifikat keahlian ekonomi pembangunan, Tenaga Ahli ekonomi pembangunan disyaratkan seorang Sarjana ekonomi Strata 1 (S-1) Jurusan ekonomi pembangunan lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan ekonomi pembangunan lebih diutamakan 5 (lima) tahun.8. Tenaga Ahli Pertanian Mempunyai sertifikat keahlian bidang Pertanian, Tenaga Ahli pertanian disyaratkan seorang Sarjana Sosial Strata 1 (S-1) Jurusan Pertanian lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan pertanian lebih diutamakan 5 (lima) tahun.Beserta asisten tenaga ahli ;1. Asisten Ahli PlanologiAsisten Tenaga Ahli Planologi disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T. Palnologi lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan lingkungan lebih diutamakan 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu tenaga ahli planologi.2. Asisten Ahli ArsitekturAsisten Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T. Sipil lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan bidang aristektur lebih diutamakan 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu tenaga ahli Arsitektur.3. Asisten Ahli SipilAsisten Tenaga Ahli Sipil disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Jurusan T. Sipil lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan bidang rekayasa lalu lintas lebih diutamakan 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu tenaga ahli sipil.4. Asisten Ahli GeodesiAsisten Tenaga Ahli Geodesi / pertanahan disyaratkan seorang Sarjana Geodesi Strata 1 (S-1) Jurusan T. Geodesi lulusan universitas negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan terkait dengan lingkungan lebih diutamakan 3 (tiga) tahun. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya membantu tenaga ahli Geodesi.

Tenaga Pendukung, antara lain:a. Satu orang berjenjang pendidikan SMK/SMU atau D3 Teknik Sipil/Arsitektur/Informatika yang mempunyai ketrampilan mengopersikan komputer (program Auto CAD atau Corel Draw) sebagai drafter.b. Satu orang berjenjang pendidikan SMK/SMU atau D3 Kesekretariatan/ Administrasi Perkantoran/Akuntansi/ Management/Keuangan sebagai Tenaga Sekretaris, Administrasi dan Keuangan.c. Satu orang berjenjang pendidikan SMU atau sederajad yang mempunyai ketrampilan mengopersikan komputer (program Microsoft Word, Excel dan Power Point) sebagai operator komputer.

14. LAPORANJenis laporan yang harus diserahkan kepada pejabat pembuat komitmen adalah:a. Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 20 (dua puluh) buku yang meliputi I bendel sebagai master tidak dijilid dan 19 buku dijilid, judul buku tertulis Laporan Pendahuluan, untuk penelitian dan revisi, masingmasing berukuran A4 dan compact disk (CD).b.Buku Laporan Fakta dan Analisa sebanyak 20 (dua puluh) buku yang meliputi I bendel sebagai master tidak dijilid dan 19 buku dijilid, judul buku tertulis Fakta dan Analisa untuk penelitian dan hasil setelah direvisi, masing-masing berukuran A3 serta menyerahkan compact disk (CD).c. Buku Excecutiv Summary yang berisi muatan Laporan FA berukuran A4 sebanyak 30 (tiga puluh) buku untuk seminar (untuk jaring asmara).d.Buku Draft Laporan Rencana sementara sebanyak 20 (dua puluh) buku yang meliputi 1 bendell sebagai master tidak dijilid dan 19 buku dijilid, judul buku tertulis Rancangan Rencana untuk penelitian serta menyerahkan compact disk (CD).f.Buku Laporan Rencana sebanyak 20 (dua puluh) buku yang meliputi I bendel sebagai master tidak dijilid dan 19 buku dijilid, judul buku tertulis Rencana dengan ukuran A3 serta menyerahkan compact disk (CD).g. Buku Excecutiv Summary yang berisi muatan Laporan Rencana berukuran A4 sebanyak 30 (tiga puluh) buku untuk seminar (untuk diskusi).h. Menyerahkan 10 (sepuluh) compact disk (CD) yang berisi Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisa, Laporan Rencana dan album peta. i. Album Peta Rencana berukuran, A1 dalam bentuk cetak ploter sejurnlah 3 (tiga) buah berwarna dan 2 (dua) buah hitam putih/rendering untuk peta eksisting dan peta rencana dengan skala 1 : 25.000 beserta master compact disk (CD) sebanyak 5 (lima) buah.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMENBAPPEDA KABUPATEN MELAWITAHUN ANGGARAN MENGETAHUIPENGGUNA ANGGARAN