20
1 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PERHUBUNGAN Jalan Pesut Nomor 130 Rt 7 Kelurahan Timbau Tenggarong Telp.(0541)6667077 Fax.(0541)6667052 / 6667183 Email :[email protected] TENGGARONG - 75511 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) REVIEW FS RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA DAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDARA (RIB) KUKAR APBD PERUBAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Kak Rib (Final)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dia

Citation preview

  • 1

    PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

    DINAS PERHUBUNGAN Jalan Pesut Nomor 130 Rt 7 Kelurahan Timbau Tenggarong

    Telp.(0541)6667077 Fax.(0541)6667052 / 6667183 Email :[email protected]

    TENGGARONG - 75511

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    REVIEW FS RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA DAN

    PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDARA (RIB) KUKAR

    APBD PERUBAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

    TAHUN ANGGARAN 2013

    PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

  • 2

    DINAS PERHUBUNGAN TAHUN ANGGARAN 2013

    Tenggarong, 11 Oktober 2013 BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG STUDI / PEKERJAAN

    Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia memiliki 13,670 pulau yang membentang daribarat ke timur sejauh 5,100 km dan dari utara ke selatan sejauh 1,900 km dengan penduduknya yang tersebar pada kurang lebih 6,000 pulau.

    Sejak diberlakukannya Otonomi daerah, perkembangan beberapa wilayah di Indonesia cukup pesat.Perkembangan ini harus didukung dengan ketersediaan saran dan prasarana transportasi, termasuk transportasi udara.Peran transportasi udara menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan integrasi nasional, aktifitas ekonomi dan perimbangan ekonomi daerah.

    Salah satu upaya dalam menunjang kegiatan masyarakat adalah melalui peningkatan infrastruktur perhubungan udara dan penyempurnaan beberapa fasilitas pada sektor perhubungan lainnya.

    Dukungan infrastruktur tersebut diharapkan dapat menunjang pembangunan Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya dan Kabupaten Kutai kartanegara pada khususnya dan selanjutnya dapat memberikan dampak yang lebih baik serta mendorong masyarakat untuk melakukan pergerakan yang makin tinggi, komplek dan lebih meluas.

    Salah satu segi penting dalam usaha pengembangan ekonomi, guna memeratakan pembangunan secara regional sangat didukung oleh adanya prasarana perhubungan udara yang akan dapat mempersingkat waktu tempuh (perjalanan) bagi kalangan dunia pariwisata kalangan dunia usaha lainnya yang akan datang ke Kabupaten Kutai kartanegara. Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai wilayah pemekaran program pembangunan telah direncanakan agar lebih memacu pertumbuhan ekonomi. Secara geografis, wilayah ini terletak antara 01 8 19,82 Lintang Selatan , 01 27 13,7 dan 115 37 43,004 Bujur Timur, dengan batas wilayah sebagai berikut : Di sebelah Utara : dengan Malinau, Kabupaten Kutai Timur

    Di sebelah Selatan : dengan Kabupaten Pasir, Kota Balikpapan dan Samarinda.

    Di sebelah Timur : dengan Selat Makassar dan Samarinda.

    Di sebelah barat : dengan Kabupaten Kutai Barat, Samarinda. Kabupaten Kutai Kartanegara. mempunyai luas wilayah tercatat 27.263,10, Km dan secara administrasi pemerintahan terbagi menjadi 18 kecamatan dengan 227 desa/kelurahan. Iklim 01 8 19,82termasuk iklim tropis, dengan curah hujan rata-rata 348 mm dan suhu udara 26,7 C dengan kelembaban udara rata-rata 83%.

    Fasilitas transportasi udara yang terdapat di Pulau Kalimantan adalah adalah Bandar Udara Sepinggan Balikpapan dan Bandar Udara Juata Tarakan yang merupakan bandar udara Angkasa Pura I termasuk bandar udara Kelas I dengan data teknis sebagai berikut :

    1 Nama dari bandar udara Sepinggan Balikpapan

    2 Kota lokasi bandar udara berada Balikpapan

    3 Propinsi Kalimantan Timur

    4 Lokasi bandar udara

    5 Koordinat ARP dan lokasi pada AD

    6 Operating Hours

    7 Arah dan Jarak dari Kota

  • 3

    8 Nama operator bandar udara

    9 Dimensi Landas Pacu

    10 Taxiway

    11. Apron

    12 Bangunan Terminal

    13 Pesawat yang beroperasi

    14 Rute yang dilayani

    1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud Pelaksanaan Pekerjaan Review FS Rencana Pembangunan Bandara Kukar Dan Penyusunan Rencana Induk Bandara (RIB) Kukar untuk melakukan kajian/analisis kuantitatif dan kualitatif Seberapa jauh fasiltas Bandar Udara Kutai Kartanegara dapat dibangun guna mendukung serta mengantisipasi perkembangan sosial ekonomi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan sekitarnya.

    Tujuan Pelaksanaan Pekerjaan Review FS Rencana Pembangunan Bandara Kukar Dan Penyusunan Rencana Induk Bandara (RIB) Kukar adalah untuk menyiapkan pedoman perencanaan dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan Bandar Udara Kutai Kartanegara saat ini dan dimasa mendatang sesuai kebutuhan pelayanan jasa angkutan udara.

  • 1

    BAB II LINGKUP STUDI

    2.1 LINGKUP PEKERJAAN

    Lingkup Pekerjaan Review FS Rencana Pembangunan Bandara dan Penyusunan Rencana Induk Bandara (RIB) Kukar meliputi hal-hal sebagai berikut :

    1. Inventarisasi data dan informasi terkait, meliputi : a. Rencana Pengembangan Wilayah :

    1) Sistranas dan/atau Tatanan Kebandarudaraan Nasional; 2) Rencana Tata Guna Lahan dan prasarana fisik (RTRW); 3) Kebijakan-kebijakan lain.

    b. Data Topografi, Fisiografi (peta situasi bandar udara) dan Meteorologi : 1) Peta Topografi lokasi bandar udara dan daerah di sekitarnya; 2) Peta Tata Guna Lahan; 3) Peta tematik (kehutanan, pertanian, dsb); 4) Data status dan harga tanah; 5) Data penyelidikan tanah; 6) Data Meteorologi.

    c. Data potensi ekonomi daerah : 1) PDB (Product Domestic Brutto) / PDRB (Product Domestic Regional Brutto); 2) Kependudukan; 3) Perdagangan; 4) Pariwisata; 5) Perindustrian; 6) Sumber daya alam; 7) Kondisi sosial-ekonomi lingkungan masyarakat; 8) Potensi ekonomi berbagai sektor/sub sektor

    d. Data finansial dan pendapatan bandar udara : 1) Biaya operasional bandar udara; 2) Biaya non operasional bandar udara; 3) Pendapatan operasional bandar udara; 4) Pendapatan non operasional bandar udara;

    e. Data situasi eksisting bandar udara: 1) Peta situasi bandar udaradan sekitarnya dalam format foto citra satelit; 2) Peta batas dan status kepemilikan lahan bandar udara; 3) Data fasilitas sisi udara; 4) Data fasilitas sisi darat; 5) Data fasilitas navigasi penerbangan; 6) Data fasilitas alat bantu pendaratan visual; 7) Data fasilitas komunikasi penerbangan; 8) Data fasilitas pengamatan penerbangan; 9) Data peralatan penunjang operasi bandar udara; 10) Data fasilitas penunjang bandar udara; 11) Data fasilitas meteorologi.

    f. Data lalu lintas angkutan udara : 1) Jumlah pergerakan pesawat; 2) Jumlah pergerakan penumpang; 3) Volume pergerakan kargo dan pos; 4) Rute / jaringan dan status penerbangan; 5) Tipe / jenis pesawat yang beroperasi.

  • 2

    g. Data tatanan ruang udara dan fasilitas penerbangan : 1) Standard prosedur pendaratan dan lepas; 2) Persyaratan ruang udara (KKOP); 3) Pelayanan lalu lintas udara (air traffic services); 4) Standar dan kriteria tata letak fasilitas penerbangan.

    h. Hasil studi / pekerjaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara terakhir; i. Hasil studi / pekerjaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) serta Rencana

    Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Bandar Udara; j. Data kondisi / kualitas air tanah dan air permukaan setempat; k. Harga satuan barang dan jasa setempat; l. Data utilitas (kapasitas dan jaringan); dan m. Data-data lainnya yang diperlukan.

    2. Kajian awal terhadap faktor-faktor terkait dengan pengembangan bandar udara.

    3. Survei lapangan (lokasi bandar udara), meliputi :

    a. Survei dan pemetaan Topografi (situasi) bandar udara : 1) Pemasangan Bench Mark (BM); 2) Pengukuran koordinat; 3) Pengamatan azimuth; 4) Pengukuran elevasi; 5) Pengukuran situasi dan obstacle; 6) Pengolahan data survei dan pemetaan; 7) Pembuatan peta situasi.

    b. Penyelidikan tanah (soil investigation) : 1) Pekerjaan lapangan : boring, sondir, tes pit, pengambilan sample; 2) Pekerjaan uji laboratorium : atterberg limits, specific grafity & water content, CBR test,

    consolidation test, permeability test, grain size analysis, compaction test, soil description.

    c. Survei Permintaan jasa angkutan udara : 1) Survei pasar; 2) Survei karakteristik (asal dan tujuan perjalanan).

    d. Survei koordinat : 1) Pengukuran Kooordinat ARP 2) Pengukuran Koorinat landas pacu; 3) Pengukuran Koordinat batas lahan.

    e. Identifikasidampak lingkungan hidup : 1) Kebisingan; 2) Pencemaran udara dan air; 3) Dampak terhadap flora dan fauna; 4) Dampak terhadap sosial, ekonomi dan budaya; 5) Kesehatan masyarakat; 6) Pengendalian limbah padat dan cair.

    f. Identifikasi obyek duga obstacle : 1) Kawasan Pendekatan/lepas landas; 2) Kawasan di bawah permukaan transisi; 3) Kawasan di bawah Permukaan Horisontal Dalam; 4) Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut ; 5) Kawasan di Bawah Permukaan Horisontal Luar.

    g. Batas Kawasan Kebisingan : 1) Batas Kawasan Kebisingan Tingkat I; 2) Batas Kawasan Kebisingan Tingkat II ;

  • 3

    3) Batas Kawasan Kebisingan Tingkat III; h. Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara : i. Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara :

    4. Analisis data dan informasi berdasarkan hasil inventarisasi data dan informasi serta survei lapangan;

    5. Analisis Review FS Rencana Pembangunan Bandara dan Penyusunan Rencana Induk Bandara

    (RIB) Kukar mencakup hal-hal sebagai berikut :

    a. Analisis pergerakan dan kebutuhan pengguna jasa angkutan udara 1) Pergerakan penumpang tahunan dan jam sibuk; 2) Pergerakan kargo dan pos tahunan dan jam sibuk; 3) Pergerakan pesawat tahunan dan jam sibuk; 4) Jaringan / rute penerbangan masa datang; 5) Pengoperasian jenis / tipe pesawat masa mendatang; 6) Pergerakan / jumlah pekerja, pengunjung serta pengantar dan penjemput.

    b. Analisis Lokasi (Site) 1) Pengembangan pada areal di sekitar bandar udara; 2) Kondisi atmospherik; 3) Aksesibilitas dengan moda angkutan lain; 4) Ketersediaan lahan bagi pengembangan di masa yang akan datang; 5) Kondisi topografi; 6) Identifikasi dampak lingkungan; 7) Data dukung tanah; 8) Drainase.

    c. Analisis ruang udara dan pelayanan lalu lintas udara 1) Standard prosedur pendaratan dan lepaslandas; 2) Persyaratan ruang udara (KKOP); 3) Pelayanan lalu lintas udara (air traffic services); 4) Peralatan navigasi yang akan digunakan.

    d. Analisis Kapasitas dan Kebutuhan Fasilitas Bandar Udara 1) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas sisi udara; 2) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas sisi darat; 3) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas navigasi penerbangan; 4) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas alat bantu pendaratan; 5) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas komunikasi penerbangan; 6) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas penunjang operasi bandar udara; 7) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas. pengamatan penerbangan; 8) Kapasitas dan kebutuhan fasilitas penunjang bandar udara; 9) Kapasitas dan kebutuhan jalan masuk.

    e. Analisis Tata Letak dan Tata Guna Lahan 1) Konfigurasi bandar udara; 2) Tata letak fasilitas bandar udara; 3) Penggunaan lahan bandar udara; 4) Rencana dan tahapan pembangunan bandar udara

    f. Analisis Ekonomi 1) Analisis pembandingan dikembangkan atau tidak; 2) Analisis manfaat apabila Bandar udara dikembangkan; 3) Analisis manfaat yang hilang bila tidak dikembangkan; 4) Net Present Value (NPV); 5) Economic Internal Rate of Return (EIRR); 6) Benefit Cost Ratio (BCR); 7) Payback Period.

  • 4

    g. Analisis Finansial 1) Net Present Value (NPV); 2) Financial Internal Rate of Return (FIRR); 3) Profitability Index (PI); 4) Payback Period.

    h. Tahapan Pelaksanaan Pembangunan 1) Kesesuaian tahapan fasilitas dan kebutuhan; 2) Keserasian kesesuaian tahapan dan operasional bandara.

    i. Kebutuhan dan Pemanfaatan Lahan 1) Ketersediaan lahan sesuai kebutuhan ultimate; 2) Ketersediaan lahan sesuai pentahapan.

    j. Daerah Lingkungan Kerja 1) Batas area dikuasai untuk pembangunan; 2) Batas area dikuasai untuk pengembangan; 3) Batas area dikuasai untuk operasi.

    k. Daerah Lingkungan Kepentingan 1) Area diluar DLKR untuk Keselamatan / keamanan; 2) Area diluar DLKR untuk Kelancaran aksesibilitas.

    l. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan 1) Standar prosedur pendaratan dan lepas landas; 2) Persyaratam ruang udara (identifikasi KKOP); 3) Pelayanan lalu lintas udara (ATS); 4) Peralatan navigasi yang akan digunakan; 5) Sesuai klasifikasi KKOP (klasifikasi RW); 6) Akurasi referensi ACS dan AES; 7) Akurasi titik koordinat batas kawasan; 8) Akurasi batas / jarak horizontal; 9) Akurasi batas / jarak vertikal.

    m. Batas Kawasan Kebisingan 1) Perhitungan kebisingan dengan indeks WECPNL; 2) Metode pengukuran dengan Noise Monitoring System; 3) Penentuan Kawasan kebisingan tingkat1,2 dan 3.

    2.2 HASIL / PRODUK YANG DIHARAPKAN

    Hasil / Produk yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan Review FS Rencana Pembangunan Bandara dan Penyusunan Rencana Induk Bandara (RIB) Kukar adalah sebagai berikut :

    a. Dokumen Rencana Induk Bandar Udara termasuk di dalamnya meliputi Daerah Lingkungan Kerja, Daerah Lingkungan Kepentingan, Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan dan Batas Kawasan Kebisingan;

    b. Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Penetapan Rencana Induk Bandar Udara Kutai kartanegara

  • 5

    BAB III URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    3.1. UMUM

    Perencanaan suatu bandar udara merupakan suatu pekerjaan yang bersifat kompleks dan terintegrasi dengan berbagai bidang pekerjaan, disiplin ilmu dan tingkat keahlian yang benar - benar berkualitas (qualified) dikarenakan keterkaitannya dengan pedoman, standar dan aturan teknis yang diberlakukan secara internasional dan amat terkait dengan keterpaduan intra dan antar moda transportasi dalam cakupan wilayah yang akan dilayani. Oleh karenanya didalam perencanaan suatu bandar udara diperlukan pendekatan dan methodologi dengan mempertimbangkan berbagai aspek, meliputi strategi pengembangan wilayah, teknis, ekonomis, keselamatan operasi penerbangan, lingkungan serta pertahanan dan keamanan agar investasi yang ditanamkan dapat berdayaguna (efisien) dan berhasilguna (efektif) mengingat pembangunan dan atau pengembangan bandar udara merupakan pekerjaan yang padat modal dan berteknologi tinggi.

    3.2. PEKERJAAN PERSIAPAN

    Pekerjaan persiapan harus dilakukan oleh konsultan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah - langkah yang akan dilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup : a. Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci dan mendetail; b. Methodologi pelaksanaan pekerjaan; c. Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time

    Schedule), Susunan Tenaga Ahli yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjanaan, Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan, Perlengkapan / Peralatan yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan;

    d. Pengumpulan data dan informasi sekunder (Studi Kepustakaan / Literatur) e. Menyiapkan cheklist data, kuesioner dan format (form) penelitian yang diperlukan untuk pengumpulan

    data di lokasi / di lapangan.

    3.3. INVENTARISASI DATA DAN INFORMASI Inventarisasi data dan informasi meliputi data yang diperoleh melalui studi kepustakaan / literatur (Data Sekunder) dan melalui survei lapangan (Data Primer) berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi terkait maupun masyarakat di lokasi pekerjaan, meliputi :

    a. Kebijakan dan Stategi Pengembangan Wilayah yang berkaitan dengan program pemerintah dalam rangka mewujudkan Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS), Tatrawil dan Tatralok, dimaksudkan untuk mendapatkan suatu tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman dalam lingkup wilayah nasional, provinsi, kabupaten/kota yang mencakup transportasi jalan raya, transportasi jalan rel dan transportasi udara yang masing-masingnya terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, terpadu dan harmonis, guna menunjang serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah;

    b. Rencana Tata Guna Lahan dan Prasarana Fisik Wilayah yang ada, meliputi : 1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten / Kota; 2. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan di sekitar Bandar Udara; 3. Pola Jaringan Transportasi dan rencana pengembangannya; 4. Ketersediaan Jaringan Utilitas dan rencana pengembangannya.

    c. Data Sosial dan Ekonomi Wilayah, meliputi : 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); 2. Kependudukan; 3. Profil Potensi Investasi dan Pariwisata daerah setempat; 4. Kondisi Sosial Ekonomi lingkungan masyarakat setempat; 5. Potensi / Sumber Bahan Bangunan dan harga bahan/upah daerah setempat.

    d. Topografi, Fisiografi dan Meteorologi 1. Peta topografi lokasi bandar udara dan dan kawasan di sekitar rencana pengembangan bandar

    udara ( skala 1 : 25.000 atau 1 : 50.000); 2. Peta tata guna lahan di lokasi rencana pengembangan bandar udara dan daerah disekitarnya;

  • 6

    3. Peta tematik wilayah perencanaan yang terkait dengan rencana pengembangan bandar udara (kehutanan, pertanian, dsb);

    4. Peta geologi dan kondisi tanah pada kawasan rencana pengembangan bandar udara. 5. Data status dan harga tanah untuk berbagai peruntukan lahan di lokasi rencana pengembangan

    bandar udara dan sekitarnya; 6. Data meteorologi dan klimatologi ( temperatur, suhu udara, kelembaban, curah hujan, lamanya

    penyinaran matahari serta arah dan kecepatan angin sekurang-kurangnya 5 tahun terakhir); 7. Data hasil penyelidikan tanah; 8. Data hasil survei dan pemetaan topografi.

    e. Data Bandar Udara Eksisting 1. Peta situasi bandar udara; 2. Peta status dan batas kepemilikan lahan bandar udara; 3. Data fasilitas pokok bandar udara, meliputi :

    a) Fasilitas Sisi Udara; b) Fasilitas Sisi Darat; c) Fasilitas Navigasi Penerbangan; d) Fasilitas Alat Bantu Pendaratan Visual; e) Fasilitas Komunikasi Penerbangan.

    4. Data jaringan jalan penghubung dan utilitas.

    f. Data lalu-lintas angkutan udara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun terakir, meliputi : 1. Jumlah pergerakan penumpang; 2. Jumlah pergerakan barang dan pos; 3. Jumlah pergerakan pesawat; 4. Jaringan rute dan status penerbangan; 5. Jenis / Tipe pesawat yang beroperasi.

    g. Survei pergerakan penumpang angkutan udara 1. Karakteristik penumpang angkutan udara; 2. Asal - Tujuan penumpang angkutan udara ( Origin - Distinasion );

    h. Survey split moda, apabila ada potensi perpindahan penumpang dari moda transportasi lain.

    i. Dokumen/hasil studi terkait 1. Hasil studi atau perencanaan pengembangan bandar udara yang terkait 2. Hasil studi atau perencanaan sektor-sektor lain yang terkait dengan rencana pengembangan bandar

    udara.

    3.4. PEKERJAAN SURVEI LAPANGAN Pekerjaan survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer mengenai kondisi fisiografi yang akurat pada area pembangunan / pengembangan bandar udara dan sekitarnya.

    a. Survei dan Pemetaan Topografi

    Pekerjaan survei dan pemetaan topografi dilakukan untuk memetakan kondisi permukaan tanah pada areal disekitar bandar udara dan gambaran situasi bandar udara sesuai cakupan area pekerjaan dengan ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan berskala 1 : 2.500 dan interval kontur 0,5 m. Lingkup kegiatan survey ini meliputi : 1. Pemasangan Bench Mark (BM)

    Pemasangan Bench Mark (BM) harus ditentukan terlebih dahulu diatas peta dasar dan diletakkan pada lokasi yang aman dan mudah dicari sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) buah.

    Ukuran Bench Mark ( 1 m x 0,2 m x 0,2 m ) dibuat dengan campuran beton bertulang dan dipasang baut kuningan ditengahnya serta diberi nomor / kode pengenal yang terbuat dari marmer dengan kedalaman penanaman maksimum 0,75 m.

    2. Pengukuran Koordinat (Kerangka Dasar Harizontal) Pengukuran koordinat dilakukan menggunakan data dan informasi mengenai data titik kerangka dasar nasional, yang ada di sekitar lokasi pengukuran yang dapat digunakan sebagai titik ikat pengukuran kerangka poligon. Selain itu dibutuhkan juga gambar peta situasi bandar udara dan

  • 7

    sekitarnya, berupa peta topografi digital dengan skala 1 : 2.500 atau 1 : 5.000 dan Data koordinat ARP sesuai AIP. Pengukuran koordinat titik tetap dilakukan dengan menggunakan GPS.Hasil pengukuran koordinatdalam sistem UTM yang selanjutnya dapat ditransformasikan kedalam sistem koordinat ACS dan Geografis. Metode yang dilakukan adalah metode pengukuran deferensial positioning, menggunakan minimal 2 buah GPS dengan metode static, lama pengamatan 1-2 jam dengan panjang base line maksimal 50 km. ARP dan 2 threshold landas pacu membentuk base line yang saling menutup (jaringan). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer, dengan mengikatkan terhadap titik koordinat hasil pengukuran kerangka horizontal. Teknik dan lama pengamatan dilakukan dengan memperhatikan syarat syarat sebagai berikut:

    a. Waktu pengamatan untuk pengikatan titik referensi selama minimal 2 (dua) jam tergantung jarak base line.

    b. Waktu pengamatan pada threshold dan alat bantu navigasi minimal 1 (satu) jam c. Tersedia 6 satelit d. Geometrical Dilution Of Precission (GDOP) yang lebih kecil dari 8 e. Kondisi atmosfer dan ionosfer yang memadai f. Interval antar epoch 15 detik

    Seluruh reduksi baseline harus dilakukan dengan menggunakan software processing GPS sesuai dengan receiver yang digunakan Hasil pengukuran dihitung menggunakan persyaratan yang telah ditetapkan yaitu:. a. Posisi dalam sistem koordinat UTM ( Datum ID95 ) b. Posisi dalam sistem koordinat geografis ( Datum ID 95 ) c. Posisi dalam sistem koordinat Bandar Udara ( ACS )

    3. Pengukuran Elevasi (Kerangka Dasar Vertikal) Pengukuran Elevasi (Kerangka Dasar Vertikal) dilakukan dengan Metode Sipat DatarUtama dan Sekunder dengan titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik Tinggi Geodesi (TTG) atau titik-titik lain yang diketahui ketinggiannya dalam sistem nasional (MSL). Jalur pengukuran elevasi mengikuti jalur poligon yang dilakukan perseksi pergi dan pulang menggunakan peralatan Automatic Level dengan kesalahan penutup maksimum 8D mm (dimana D adalah jarak dalam Km).Sebelum digunakan harus di lakukan kalibrasi terhadap alat tersebut terlebih dahulu dan dipastikan bahwa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam seminggu telah dilakukan pengecekan kesalahan garis bidik (kolimasi). Pembacaan dilakukan terhadap 3 (tiga) benang (atas, tengah dan bawah) dan diusahakan agar Jarak Belakang (DB) sama dengan Jarak Muka (DM). Apabila dari hasil perhitungan beda tinggi diketahui db dm maka perlu dilakukan koreksi garis bidik.

    4. Pengukuran Situasi dan Identifikasi Obyek Duga Obstacle Pengukuran Situasi merupakan pengukuran semua detail situasi bandar udara eksisting yang dilakukan dengan Metode Stadia sedangkan Pengukuran Obyek Obstacle merupakan pengukuran posisi horizontal obstacle yang dilakukan dengan Metode Mengikat Kemuka dan pengukuran tinggi Obstacle yang dilakukan dengan Metode Trigonometri dengan menggunakan peralatan Electronic Total Station (ETS). Basis pengukuran Situasi dan Obyek Obstacle diusahakan menggunakan titik-titik poligon utama (titik-titik BM) dengan ketelitian pengukuran sudut horizontal sama dengan pengukuran sudut horizontal poligon utama. Identifikasi Obstacle dilakukan pada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan disekitar bandar udara, yang mencakup :

    a. Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan; b. Kawasan di Bawah Permukaan Transisi; c. Kawasan di Bawah permukaan Horizontal Dalam; d. Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut; e. Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas.

    Obyek Obstacle yang perlu diidentifikasi meliputi benda tumbuh dan benda tidak tumbuh, antara lain berupa Bangunan/Gedung, Menara Pemancar, Jembatan, Jaringan Listrik Tegangan Tinggi,

  • 8

    Fasilitas Navigasi Penerbangan, Alat Bantu Pendaratan Visual, Pepohonan, Gunung/Bukit, Pepohonan, dll.

    b. Penyelidikan Tanah

    Penyelidikan Tanah dilakukan dengan cara pengembilan sampel dan pengujian laboratorium, meliputi: 1. Pekerjaan Sondir, sekurang-kurangnya 6 (enam) titik sampai kedalaman 20 m atau sampai

    ditemukan struktur tanah keras yang dinyatakan dalam tegangan konus qc> 150 kg/cm2; 2. Pekerjaan Boring, sekurang-kurangnya 4 (empat) titik sampai kedalaman 20 m atau sampai

    ditemukan struktur tanah keras yang didefinisikan dari hasil SPT > 50 setiap 1,5 m, termasuk pengambilan sampel tidak terganggu (Undisturb Sample) setiap pergantian lapisan tanah;

    3. Pekerjaan Test Pit, untuk pengambilan sampel tanah terganggu (Disturb Sample) sekurang-kurangnya 4 (empat) titik pada lokasi tanah timbunan dan material tanah sumber timbunan;

    4. Pengujian laboratorium terhadap sampel tanah tidak terganggu (Undistrub Sampel) dan sampel tanah terganggu (Distrub Sample) untuk mendapatkan gambaran kondisi dan karakteristik tanah pada lokasi rencana pembangunan / pengembangan bandar udara, meliputi Specific Gravity, Water Content, Batas Atterberg, Analisa Saringan/Butiran Tanah, Triaxial Test, Unconfined Compression Test, Direct Shear Test dan Consolidation.

    c. Survey Permintaan Jasa Angkutan Udara

    Pekerjaan survei Permintaan Jasa Angkutan Udara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi / karakteristik jasa angkutan udara yang diperlukan untuk analisis kebutuhan pembangunan / pengembangan fasilitas bandar udara, yang meliputi :

    1. Jumlah pergerakan pesawat; 2. Jumlah pergerakan penumpang; 3. Volume pergerakan kargo dan pos; 4. Rute / jaringan dan status penerbangan; 5. Tipe / jenis pesawat yang beroperasi.

    d. Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup

    Pekerjaan Identifikasi Dampak Lingkungan Hidup merupakan identifikasi awal kemungkinan timbulnya dampak pada lokasi bandar udara dan sekitarnya akibat penyelenggaraan operasi penerbangan, yang meliputi :

    1. Kebisingan akibat pengoperasian pesawat udara; 2. Pencemaran udara dan air akibat pengoperasian bandar udara dan pesawat udara; 3. Dampak terhadap flora dan fauna; 4. Dampak terhadap sosial, ekonomi dan budaya; 5. Kesehatan masyarakat; 6. Pengendalian limbah padat dan cair.

    e. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan

    Pekerjaan survey KKOP mencakup : 1. Standar prosedur pendaratan dan lepas landas 2. Persyaratan ruang udara (identifikasi KKOP) 3. Pelayanan lalu lintas udara (ATS) 4. Peralatan navigasi yang akan digunakan 5. Sesuai klasifikasi KKOP (klasifikasi RW) 6. Akurasi referensi ACS dan AES 7. Akurasi titik koordinat batas kawasan 8. Akurasi batas / jarak horisontal 9. Akurasi batas / jarak vertikal

    f. Batas Kawasan Kebisingan

    Pekerjaan survey Batas Kawasan Kebisingan meliputi : 1. Perhitungan kebisingan dengan indeks WECPNL 2. Metode pengukuran dengan Noise Monitoring System

  • 9

    3. Penentuan Kawasan kebisingan tingkat1,2 dan 3

    g. Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara

    Pekerjaan survey DLKr mencakup : 1. Batas area dikuasai untuk pembangunan 2. Batas area dikuasai untuk pengembangan 3. Batas area dikuasai untuk operasi

    h. Daerah Lingkungan Kepentingan Bandar Udara

    Pekerjaan survey DLKp mencakup : 1. Area diluar DLKR untuk Keselamatan / keamanan 2. Area diluar DLKR untuk Kelancaran aksesibilitas

    3.5. ANALISA LALU LINTAS ANGKUTAN UDARA

    Analisa lalu-lintas angkutan udara merupakan tahap pengolahan data lalu-lintas angkutan udara yang diperlukan sebagai dasar perencanaan fasilitas bandar udara secara optimal sesuai dengan kebutuhan, meliputi : a. Prakiraan jumlah pergerakan pesawat tahunan; b. Prakiraan jumlah pergerakan penumpang tahunan; c. Prakiraan jumlah pergerakan pesawat pada jam sibuk; d. Prakiraan jumlah pergerakan penumpang pada jam sibuk; e. Prakiraan volume barang dan pos tahunan; f. Prakiraan jaringan rute penerbangan masa mendatang; h. Prakiraan pengoperasian jenis/tipe pesawat masa mendatang;

    3.6. ANALISA KAPASITAS DAN KEBUTUHAN FASILITAS BANDAR UDARA

    Analisa kapasitas dan kebutuhan fasilitas bandar udara dilakukan berdasarkan hasil analisis lalu-lintas angkutan udara dengan mempertimbangkan kebutuhan operator bandar udara dan keselamatan operasi penerbangan, yang meliputi : a. Analisa kapasitas / kebutuhan fasilitas Sisi Udara dan penunjangnya yang dikaitkan pula dengan

    kapasitas yang diperkenankan lingkungan (environment capacity), meliputi : 1. Orientasi, karakteristik dan kapasitas landas pacu (runway); 2. Sistem dan kapasitas landas hubung (taxiway); 3. Sistem dan kapasitas tempat landas parkir pesawat (apron); 4. Sistem dan kapasitas saluran (drainage); 5. Penyediaan jalan pelayanan sisi udara (airside service road) dan jalan pelayanan tempat parkir

    pesawat (apron service road).

    b. Analisa kapasitas / kebutuhan fasilitas Sisi Darat dan bangunan penunjangnya, meliputi : 1. Bangunan terminal penumpang; 2. Bangunan/Lahan terminal VIP / VVIP; 3. Bangunan terminal barang; 4. Bangunan operasi; 5. Bangunan administrasi; 6. Bangunan menara pengawas dan pengatur lalu lintas angkutan udara; 7. Bangunan/lahan pengisian bahan bakar pesawat udara (DPPU); 8. Bangunan PKP-PK; 9. Bangunan meteorologi; 10. Bangunan SAR; 11. Bangunan/lahan pemerintahan; 12. Bangunan/lahan hanggar pesawat; 13. Bangunan catu daya listrik; 14. Bangunan pemasok air bersih; 15. Bangunan pengolah limbah padat dan limbah cair; 16. Bangunan/Lahan komersial; 17. Bangunan/Lahan pergudangan;

  • 10

    18. Tempat parkir kendaraan; 19. Jalan penghubung / jalan masuk; 20. Bangunan fasilitas penunjang lainnya yang diperlukan.

    c. Analisa kapasitas / kebutuhan fasilitas navigasi penerbangan; d. Analisa kapasitas / kebutuhan fasilitas alat bantu pendaratan visual; e. Analisa kapasitas / kebutuhan utilitas dan jalan penghubung (access road).

    3.7. PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS BANDAR UDARA Merupakan tahap optimalisasi perencanaan tata letak fasilitas bandar udara berdasarkan data dan informasi hasil survey lapangan serta analisa kapasitas / kebutuhan fasilitas bandar udara dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang ada, tata guna lahan dan ruang udara, prosedur penerbangan serta dampak lingkungan yang meliputi : a. Penyusunan alternatif konsep rencana tata letak fasilitas bandar udara kriteria / standar perencanaan

    bandar udara yang berlaku dengan memperhatikan aspek kelancaran, keselamatan, keamanan serta aspek teknis dan lingkungan.

    b. Melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata letak fasilitas bandar udara yang telah disusun guna menetukan alternatif terpilih.

    c. Penyusunan tahapan pembangunan bandar udara sesuai kebutuhan/demand untuk masing - masing fasilitas dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis dan operasional.

    3.8. ANALISA KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL

    Analisa kelayakan ekonomi dan finansial antara lain meliputi analisis investasi pengembangan Bandar Udara Sibisa serta dampak ekonomi yang ditimbulkan terhadap tingkat pendapatan bandar udara, pemerintah daerah serta masyarakat setempat, yang meliputi :

    a. Net Present Value (NPV)

    Net Present Value adalah nilai keuntungan bersih saat sekarang, yang perhitungannya berdasarkan pada manfaat yang diperoleh untuk proyek pembangunan bandar udara pada suatu kurun waktu tertentu dengan mempertimbangkan besaran tingkat bunga bank komersial.

    b. Internal Rate of Return (IRR)

    Internal Rate of Return adalah tingkat bunga pengembalian suatu kegiatan pembangunan / pengembangan bandar udara, yang perhitungannya berdasarkan pada besaran NPV sama dengan nol. Kegiatan pembangunan/ pengembangan bandar udara dinyatakan lebih menguntungkan, apabila IRR lebih besar dari tingkat bunga bank komersial. Sebaliknya kegiatan pembangunan/pengembangan tersebut dinyatakan kurang menguntungkan apabila IRR lebih rendah dari tingkat bunga bank komersial.

    c. Profitability Index (PI) atau Benefit Cost Ratio (BCR)

    Profitability Index (PI) atau Benefit Cost Ratio (BCR) adalah suatu besaran yang membandingkan antara keuntungan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan dalam kurun waktu penyelenggaraan kegiatan pembangunan/ pengembangan bandar udara.Satu kegiatan pembangunan/pengembangan bandar udara dinyatakan menguntungkan apabila besaran PI atau BCR lebih besar dari 1 (satu).Sebaliknya kegiatan pembangunan/pengembangan bandar udara dinyatakan tidak layak apabila besaran PI atau BCR lebih kecil dari satu.

    d. Payback Period (PP)

    Payback Period adalah kurun waktu dalam tahun yang diperlukan untuk mengembalikan sejumlah dana yang telah dikeluarkan dalam suatu kegiatan pembangunan/pengembangan bandar udara. Metode Payback Period tidak memperhatikan nilai waktu aliran uang (time value of money cash flow) serta mengabaikan aliran pengeluaran dana setelah kurun waktu perhitungan payback period namun metode ini mudah dipahami dan menerapkannya.

  • 11

    3.9. ANALISA KEBUTUHAN BIAYA DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN

    a. Analisa kebutuhan biaya pembangunan merupakan perhitungan biaya pembangunan bandar udara yang dibuat secara rinci disesuaikan dengan pentahapan pembangunan fasilitas bandar udara yang optimal berdasarkan standar satuan harga terakhir pada saat pelaksanaan pekerjaan pembuatan rencana induk bandar udara yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat dan atau satuan harga pasar yang berlaku setelah memperhatikan hasil analisa ekonomi dan finansial serta kemampuan pendanaan.

    b. Tahapan pelaksanaan pembangunan merupakan pedoman pembangunan/pengembangan fasilitas bandar udara yang berdasarkan skala prioritas serta kemampuan pendanaan sesuai hasil analisa kebutuhan biaya.

  • 12

    BAB IV

    KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

    4.1. PERSYARATAN UMUM

    a. Usulan Teknis

    Usulan teknis wajib dibuat oleh konsultan untuk menjelaskan pandangan dan rencana pelaksanaan pekerjaan secara rinci dan jelas serta mudah dimengerti, yang isinya mencankup hal hal sebagai berikut :

    1. Tanggapan dan saran mengenai lingkup pekerjaan konsultan sesuai Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference);

    2. Pendekatan teknis dan metodologi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan;

    3. Rencana kerja dan susunan organisasi pelaksanaan serta jadwal pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh konsultan;

    4. Daftar personalia dan rencana penugasan untuk kegiatan di kantor maupun di lapangan serta prakiraan kebutuhan Man Month yang disajikandalam bentuk diagram atau barchart;

    5. Perencanaan tugas masingmasing personil dalam pelaksanaan pekerjaan;

    6. Daftar riwayat hidup personil yang diusulkan dengan mencantumkan nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan terakhir disertai lampiran foto copy ijazah, pengalaman kerja, jabatan dalam perusahaan dan ditandatangani yang berangkutan serta diketahui oleh pimpinan perusahaan.

    7. Surat pernyataan bersedia ditugaskan sabagai tenaga ahli untuk pekerjaan Rencana Induk Bandar Udara Sibisa dan sanggup melaksanakan tugas yang diberikan sampai dengan pekerjaan dimaksud selesai, yang dibuat diatas kop surat bermaterai cukup (Rp. 6.000,-) diberi tanggal dan ditandatangani oleh yang bersangkutan serta distempel perusahaan;

    8. Daftar peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan status kepemilikannya;

    9. Daftar pengalaman perusahaan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir, dengan mencantumkan nama pekerjaan, lokasi pekerjaan, nilai kontrak, lingkup pekerjaan, pemberi tugas dan waktu pelaksanaan pekerjaan;

    10. Daftar pekerjaan yang sedang dan akan dilaksanakan dengan mencantumkan perincian sebagaimana dimaksud dalam butir 9);

    11. Usulan pelaksanaan pekerjaan lapangan.

    b. Usulan Biaya

    Usulan biaya berupa penjelasan secara rinci mengenai usulan biaya yang diperlukan untuk pekerjaan studi serta syaratsyarat pembayaran wajib dibuat oleh konsultan, yang mencakup :

    1. Biaya Langsung Personil, meliputi Tenaga Ahli dan Tenaga Penunjang yang besarnya ditentukan berdasarkan usulan kebutuhan Man Month dan Billing Rate masing-masing jabatan personil yang diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan;

    2. Biaya Langsung Non-Personil, meliputi biaya transportasi, pekerjaan survei lapangan, penyedia bahan terpakai, pelaporan dan lain-lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

    3. Total biaya pelaksanaan pekerjaan termasuk pajak.

  • 13

    c. Tenaga Profesional (Tenaga Ahli)

    Tenaga Ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan meliputi tenaga profesional lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi, yang meliputi berbagai disiplin ilmu sebagai berikut :

    1. Ahli Perencana Bandar Udara (sebagai Team Leader) mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Sebagai Ahli Madya Perencana Arsitektur/Ahli Madya Perencanaan Wilayah dan kota yang dikeluarkan oleh IAI/IAP/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Arsitektur/ Perencana Wilayah Kota dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 12 Tahun;

    2. Ahli Sistem Transportasi mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Perencana Jalan yang dikeluarkan oleh HPJI/LPJK, berpendidikan (S-1) (Teknik Sipil Transportasi) dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 10 Tahun;

    3. Ahli Teknik Sipil mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Perencana Kontruksi yang dikeluarkan oleh HAKI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun;

    4. Ahli Geodesi mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya Geodesi yang dikeluarkan oleh ISI/LPJK, berpendidikan (S-1) Geodesi / Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun;

    5. Ahli Arsitektur mempunyai Kualifikasi sertifikat K e a h l i a n ( S K A ) Ahli Madya Perencana Arsitektur yang dikeluarkan oleh IAI/LPJK, berpendidikan (S-1) Arsitektur dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun;

    6. Ahli Perencanaan wilayah mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Perencana Wilayah Dan Kota yang dikeluarkan oleh IAP/LPJK, berpendidikan (S-1) Planologi dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 7 Tahun;

    7. Ahli Elektrikal mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Tenaga Listrik yang dikeluarkan oleh HAEI/IATKI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Elektro dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 7 Tahun;

    8. Ahli Mekanikal mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Mekanikal yang dikeluarkan oleh APMELINDO/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Mesin dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang- kurangnya selama 7 Tahun;

    9. Ahli Perencanaan Prosedur / Operasi Penerbangan berpendidikan S-1 Teknik Penerbangan dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun atau berpendidikan Diploma III ATC dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang- kurangnya selama 20 Tahun;

    10. Ahli Navigasi berpendidikan S-1 Teknik Penerbangan dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun atau berpendidikan Diploma III ATC dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 20 Tahun;

    11. Ahli Meteorologi/Klimatologi berpendidikan S-1 Geofisika / Fisika / Geografi Fisik dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun atau berpendidikan Diploma III Meteorologi dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang- kurangnya selama 20 Tahun;

    12. Ahli Teknik Lingkungan mempunyai Kualifikasi sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Perencana Teknik Lingkungan yang dikeluarkan oleh IATPI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Lingkungan/ Teknik Sipil (Penyehatan dan Lingkungan) dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang- kurangnya selama 7 Tahun;

    13. Ahli Mekanika Tanah mempunyai Kualifikasi sertifikat Ahli Muda Teknik Geoteknik yang dikeluarkan oleh HATTI/LPJK, berpendidikan (S-1) Geologi / Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 7 Tahun;

    14. Ahli Hukum Penerbangan berpendidikan S-1 Hukum dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 9 Tahun;

  • 14

    15. Ahli Ekonomi mempunyai berpendidikan (S-1) Teknik Ekonomi dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 10 Tahun.

    d. Tenaga Sub Profesional (Asisten Tenaga Ahli)

    1. Asisten Ahli Perencana Bandar Udara mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh IAI/IAP/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Arsitektur / Perencana Wilayah Kota dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 6 Tahun;

    2. Asisten Ahli Sitem Transportasi mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh HPJI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Sipil (Transportasi) dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    3. Asisten Ahli Teknik Sipil mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh HAKI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    4. Asisten Ahli Geodesi mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh ISI/LPJK, berpendidikan (S-1) Geodesi / Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    5. Asisten Ahli Arsitektur mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh IAI/LPJK, berpendidikan (S-1) Arsitektur dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    6. Asisten Ahli Perencanaan wilayah mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh IAP/LPJK, berpendidikan (S-1) Planologi/ Arsitektur dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 3 Tahun;

    7. Asisten Ahli Elektrikal mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh HAEI/IATKI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Elektro dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    8. Asisten Ahli Mekanikal mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh APMELINDO/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Mesin dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    9. Asisten Ahli Perencanaan Prosedur / Operasi Penerbangan berpendidikan S-1 Teknik Penerbangan dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang - kurangnya selama 5 Tahun atau berpendidikan Diploma III ATC dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang - kurangnya selama 10 Tahun;

    10. Asisten Ahli Navigasi berpendidikan S-1 Teknik Penerbangan dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun atau berpendidikan Diploma III ATC dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 10 Tahun;

    11. Asisten Ahli Meteorologi/Klimatologi berpendidikan S-1 Geofisika / Fisika / Geografi Fisik dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun atau berpendidikan Diploma III Meteorologi dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang- kurangnya selama 10 Tahun;

    12. Asisten Ahli Teknik Lingkungan mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh IATPI/LPJK, berpendidikan (S-1) Teknik Lingkungan / Teknik Sipil (Penyehatan dan Lingkungan) dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    13. Asisten Ahli Mekanika Tanah mempunyai sertifikat keahlian Profesional yang dikeluarkan oleh HATTI/LPJK, berpendidikan (S-1) Geologi / Teknik Sipil dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    14. Asisten Ahli Hukum Penerbangan berpendidikan S-1 Hukum dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun;

    15. Asisten Ahli Ekonomi berpendidikan (S-1) Ekonomi dan berpengalaman sesuai bidang tugasnya sekurang-kurangnya selama 5 Tahun.

  • 15

    c. Tenaga Pendukung 1. Sekretaris (Office Administration) 4. Drafter CAD / GIS 5. Operator Komputer 4. Surveyor 6. Supir 7. Pesuruh / Office Boy

    4.2. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

    Pekerjaan Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara Kutai kartanegara ini dijadwalkan dapat selesai dalam jangka waktu 45 hari kalender.

    4.3. PRESENTASI DAN DISKUSI

    Presentasi dan diskusi dengan Kelompok Pendamping (Counterpart Team) dan Panitia Pengarah (Steering Committee) perlu dilakukan oleh konsultan dalam upaya penyempurnaan pelaporan pekerjaan agar hasilnya sesuai yang diharapkan serta tidak bertentangan dengan peraturan, pedoman, kriteria dan standar yang berlaku.

    4.4. PELAPORAN

    Pelaporan pelaksanaan pekerjaan wajib dibuat oleh konsultan untuk disampaikan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :

    a. Laporan Pendahuluan ( Inception Report )

    Laporan pendahuluan dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi :

    1. Uraian kegiatan yang akan dilakukan oleh konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk rencana kegiatan survei lapangan dan lampiran-lampiran (Checklist Data, Kuisioner dan Form) yang diperlukan untuk pengumpulan data dan informasi;

    2. Analisis awal mengenai kondisi eksisting lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan data sekunder yang telah diperoleh melalui studi literatur maupun kepustakaan.

    b. Laporan Antara ( Interim Report )

    Laporan Antara dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi :

    1. Perolehan data dan informasi hasil pekerjaan survei lapangan berikut analisis sementara yang meliputi analisis lalu lintas angkutan udara, analisis kapasitas dan kebutuhan fasilitas pokok bandar udara serta konsep rencana pengembangan bandar udara;

    2. Perolehan data dan informasi serta analisis pekerjaan survei lapangan yang meliputi Penyelidikan Tanah dan Pengukuran Topografi berupa gambar dan hasil perhitungan yang disampaikan secara terpisah masing-masing 2 (dua) copy / buku.

    c. Laporan Pra - Akhir ( Draft Final Report )

    Laporan Pra-Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi :

    1. Penyempurnaan hasil analisis lalu lintas angkutan udara, analisis kapasitas dan kebutuhan fasilitas pokok bandar udara serta konsep rencana pengembangan bandar udara, dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan Kelompok Pendamping ( Counterpart Team );

    2. Usulan alternatif rencana pengembangan dan rencana tata letak fasilitas pokok badar udara berupa gambar dan hasil perhitungan / analisis kapasitas yang optimal sesuai dengan kebutuhan.

  • 16

    d. Laporan Akhir ( Final Report )

    Laporan Pra-Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku, yang berisi :

    1. Hasil akhir analisisis lalu lintas angkutan udara, analisis kapasitas dan kebutuhan fasilitas pokok bandar udara serta konsep rencana pengembangan bandar udara, dengan memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan Kelompok Pendamping ( Counterpart Team ) dan Panitia Pengarah (Steering Committee);

    2. Penetapan/Pemilihan alternatif rencana pengembangan dan rencana tata letak fasilitas pokok badar udara;

    3. Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan (RPM) tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara, berupa naskah batang tubuh dan gambar rencana induk bandar udara yang dilengkapi dengan data prakiraan lalu-lintas angkutan udara, jenis dan besaran kebutuhan fasilitas bandar udara, luas dan koordinat titik-titik batas lahan yang diperlukan.

    e. Ringkasan Laporan Akhir (Excecutive Summary)

    Ringkasan laporan Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy / buku yang dicetak berwarna diatas kertas ukuran A4 serta dan 2 (dua) copy dalam bentuk Compact Disc, yang berisi :

    1. Penyajian data dan informasi rencana pengembangan sesuai rencana induk yang telah dibuat secara sistematis, ringkas, jelas serta mudah dimengerti lengkap dengan lampiran tabel dan gambar yang dicetak berwarna;

    2. Lampiran tabel dan gambar meliputi data prakiraan lalu-lintas angkutan udara, kebutuhan fasilitas bandar udara, tahapan pembangunan/ pengembangan fasilitas bandar udara, sumber pendanaan serta gambar kebutuhan luas lahan dan rencana induk bandar udara.

    f. Bahan Pemaparan / Expose

    Bahan pemaparan / expose dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 10 (sepuluh) copy/buku dan 2 (dua) copy dalam bentuk Compact Disc, merupakan penyajian data dan informasi mengenai pembuatan rencana induk bandar udara sebagai bahan sosialisasi yang diperlukan guna mendapatkan tanggapan dari Pemerintah Daerah serta masyarakat setempat sebelum Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara Kutai Kartanegara Resmi ditetapkan menjadi peraturan menteri.

    g. Album Gambar

    Album gambar dicetak berwarna diatas kertas ukuran A1 sebanyak 2 (dua) buku dan diatas kertas A3 sebanyak 10 (sepuluh) buku berskala cukup sehingga jelas dan mudah dimengerti serta 2 (dua) copy dalam bentuk Compact Disc, yang berisi: 1. Gambar situasi bandar udara eksisting; 2. Gambar analisa site; 3. Gambar prakiraan jaringan rute penerbangan; 4. Gambar rencana tata guna lahan; 5. Gambar kebutuhan lahan pengembangan bandar udara; 6. Gambar rencana induk bandar udara; 7. Gambaran Umum Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di sekitar bandar udara; 8. Gambaran Umum Batas-batas Kawasan Kebisingan di sekitar bandar udara; 9. Gambar rencana tata letak fasilitas sisi udara; 10. Gambar rencana tata letak fasilitas sisi darat; 11. Gambar tahapan pembangunan fasilitas bandar udara; 12. Gambar jaringan utilitas (Jalan masuk, Saluran, Mekanikal, Elektrikal, dan lain-lain).

  • 17

    h. Rancangan Peraturan

    Rancangan Peraturan merupakan bahan usulan penetapan Peraturan Menteri tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara yang akan ditetapkan oleh Menteri, dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 5 (lima) copy/buku dan 1 (satu) soft copy dalam bentuk Compact Disc, yang berisi :

    1. Narasi rancangan peraturan yang berisi penjelasan mengenai Kebutuhan dan Batas-batas Lahan, Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas, Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan serta ketentuan lainnya yang dipandang perlu, yang dicetak diatas kertas ukuran A4

    2. Lampiran Tabel Daftar Sistem Koordinat Batas-batas Lahan (Eksisting dan Pengembangan) Bandar Udara yang disajikan dalam 3 (tiga) sistem koordinat yaitu Sistem Koordinat Bandar Udara (ACS), Sistem UTM dan Sistem Koordinat Geografis (ID-95/WGS-84), yang dicetak diatas kertas ukuran A4.

    3. Lampiran tabel data Perkembangan Lalu-lintas Angkutan Udara serta Rencana Pengembangan dan Tahapan Pembangunan Fasilitas Bandar Udara, sesuai dengan hasil analisis angkutan udara dan anasisis kapasitas/kebutuhan fasilitas bandara, yang dicetak diatas kertas ukuran A4.

    4. Lampiran gambar berupa gambar Kebutuhan Lahan dan gambar Rencana Induk Bandar Udara, yang dicetak berwarna di atas kertas ukuran A3.

    Selanjutnya Peraturan Menteri tentang Rencana Induk Bandar Udara yang telah ditetapkan oleh Menteri harus digandakan oleh konsultan sebanyak 20 (duapuluh) buku.

    i. Maket / Model

    Visualisasi tiga dimensi berupa maket/model Rencana Pengembangan Bandar Udara dengan skala 1 : 2.500 untuk masing-masing bandar udara..

    j. Laporan Survey dan Pemetaan Topografi

    Laporan Hasil Survey dan Pemetaan Topografi dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 2 (dua) copy / buku yang dicetak diatas kertas ukuran A4 (tulisan) dan A1 (gambar) serta dan 2 (dua) soft copy dalam bentuk Compact Disc.

    k. Laporan Penyelidikan Tanah

    Laporan Hasil Penyelidikan Tanah dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 2 (dua) copy / buku yang dicetak diatas kertas ukuran A4 (tulisan) dan A1 (gambar).

    l. Laporan Pengukuran Koordinat

    Laporan Hasil Pengukuran koordinat dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 2 (dua) copy / buku yang dicetak diatas kertas ukuran A4 (tulisan) dan A1 (gambar) termasuk report base line.

    4.5. LAIN LAIN

    Ketentuan-ketentuan lain yang belum tercakup dalam ketentuan ini, apabila diperlukan akan diberikan kepada konsultan sebagai pelengkap/tambahan.

    Tenggarong, Oktober 2013

    Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    Bidang Sekretariat

    Salasnan, SE., M.Si Penata Muda Tk.I

    NIP. 19691223 200701 1 018