2
Master Plan Goa Kiskendo-Sermo Page 5 14) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang; 15) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional; 16) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan; 17) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri(Lisiba BS); 18) Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penggunaan Tanah; 19) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan; 20) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota. 22) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993, tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai dan Bebas Sungai; 23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998, tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah; 24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998, tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah. 25) Keputusan Menteri PU Nomor 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. 26) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 29/PRT/2006 tentang Pedoman Teknis Bangunan Gedung. 27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 06/PRT/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. 28) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 1985,tentang Penegakan Hukum Peraturan dalam Rangka Pengelolaan Daerah Perkotaan;

KAK Sermo 05-06

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KAK Sermo 05-06

Citation preview

  • Master Plan Goa Kiskendo-Sermo Page 5

    14) Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan

    Kewajiban Serta Bentuk Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan

    Ruang;

    15) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang

    Wilayah Nasional;

    16) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisa Mengenai

    Dampak Lingkungan;

    17) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun

    (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri(Lisiba BS);

    18) Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang Penggunaan Tanah;

    19) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

    20) Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan

    Kawasan Lindung;

    21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, tentang

    Pedoman Penyusunan Rencana Kota.

    22) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 63/PRT/1993, tentang Garis

    Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Pengawasan Sungai

    dan Bebas Sungai;

    23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998, tentang

    Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;

    24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998, tentang Tata

    Cara Peran Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di

    Daerah.

    25) Keputusan Menteri PU Nomor 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan

    Teknis Bangunan Gedung.

    26) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 29/PRT/2006 tentang Pedoman

    Teknis Bangunan Gedung.

    27) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no 06/PRT/2007 tentang Pedoman

    Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.

    28) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 1985,tentang Penegakan

    Hukum Peraturan dalam Rangka Pengelolaan Daerah Perkotaan;

  • Master Plan Goa Kiskendo-Sermo Page 6

    29) Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor

    327/KPTS/M/2/2002, tanggal 12 Agustus 2002 tentang Pedoman

    Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan;

    30) SK Menteri Kimpraswil Nomor 360/KPTS/M/2004 tentang Kriteria

    Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Jalan

    Arteri Primer Antar Kota.

    31) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006,tentang Jenis dan

    Bentuk Produk Hukum Daerah;

    32) Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1988, tentang Penataan

    Ruang Hijau di Wilayah Perkotaan;

    33) Peraturan Daerah Propinsi DIY Nomor 5 Tahun 1992 tentang Rencana Tata

    Ruang Wilayah Propinsi DIY;

    34) Keputusan Gubernur DIY Nomor 286/KPTS/1997, tentangPenetapan Status

    Ruas-ruas Jalan sebagai Jalan Kabupaten dan Kotamadya di Propinsi DIY;

    35) Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 4 Tahun 1988,

    tentang Penetapan Batas Wilayah Kota;

    36) Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 1 tahun 2003 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kulon Progo.

    H. LINGKUP DAN TAHAPAN PELAKSANAAN

    1. Lingkup Pekerjaan

    Berikut ini adalah lingkup dan uraian kegiatan yangharus dilaksanakan:

    a. Survey Lokasi dan Pendataan

    Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan

    untuk melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil

    pendataan ini akan diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial,

    budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas kondisi di wilayah sekitarnya

    yang berpengaruh pada kawasan perencanaan. Data tersebut meliputi:

    peta (peta regional, peta kota, dan peta kawasan perencanaan dengan

    skala 1:1.000 serta memperlihatkan kondisi topografis/garis kontur), foto-

    foto (foto udara/citra satelit dan foto-foto kondisi kawasan perencanaan,

    peraturan dan rencana-rencana terkait, sejarah dan signifikansi historis

    kawasan, kondisi sosial-budaya, kependudukan, pertumbuhanekonomi,